44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Untuk mencapai suatu kebenaran yang ilmiah maka diperlukan adanya metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Penentuan jenis penelitian sangat penting terutama untuk memiliki teknik analisis yang tepat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang mana dalam penelitian ini membutuhkan data dalam bentuk angka-angka atau nilai, atau data dalam bentuk informasi, komentar, pendapat atau kalimat namun dikuantitatifkan. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Ekplanatory (penelitian menjelaskan) yaitu berusaha menjelaskan dan menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian sebagaimana yang diungkapkan oleh Sukandarimudi (2002:105) bahwa “Penelitian explanatory adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis atau penelitian.
44
45
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. 3.2.2 Waktu Penelitian Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Skripsi Waktu Pelaksanaan No
Uraian Kegiatan I
1.
Tahap Persiapan a. Pembuatan Proposal Skripsi b. Pendaftaran proposal Skripsi
c. Survei SD d. Pengumuman
2.
Tahap Pelaksanaan (pengambilan data dan penelitian) a. Uji coba instrumen b. Pre-test c. Treatmen/Perlaku an (eksperimen) d. Post test
3.
Tahap Penyusunan dan Pelaporan
4.
Pendaftaran dan pengumpulan skripsi
II
Januari III IV
V
I
II
Februari III IV
V
I
II
Maret III IV
V
I
II
April III IV
9 1 1 13 27
21 2 8 5- 29 3 1
23 25
V
46
3.3 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Siswa kelas VI yang berjumlah 42 siswa dengan rincian di bawah ini. Tabel 3.2 Subjek Penelitian No
Kelas
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1.
VI
18
24
42
KET
Sumber : Dokumentasi Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.4.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah motivasi ekstrinsik (X1) dan disiplin belajar (X2) sebagai variabel bebas, dan prestasi peserta didik (Y) sebagai variabel terikat. 3.4.2 Definisi Operasional 1.
Variabel bebas (Independent Variabel) Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain yang
dinamakan pula konstruk variabel dan coure variabel. Variabel independen ini tidak tergantung pada variabel lain (Abbas, 2003). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar individu peserta didik, yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Disiplin belajar adalah pernyataan sikap dan perbuatan
47
peserta didik dalam melaksanakan kewajiban belajar secara sadar dengan cara menaati peraturan yang ada di lingkungan sekolah maupun di rumah. 2.
Variabel terikat (Dependent Variabel) Prestasi belajar adalah hasil kemampuan seseorang pada bidang
tertentu dalam mencapai tingkat kedewasaan yang langsung dapat diukur dengan tes. Penilaian dapat dilihat dari daftar nilai harian dan buku catatan siswa. 3.5 Instrumen Penelitian Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Maka dari itu di dalam pengukuran membutuhkan adanya alat ukur. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,2010:148). Fenomena yang dimaksud dalam sebuah penelitian adalah variabel penelitian, yang akan diteliti. Instrumen dalam penelitian ini dengan judul “Efektivitas motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 salatiga” sebagai berikut : 1.
Instrumen untuk mengukur motivasi ekstrinsik (X1)
2.
Instrumen untuk mengukur disiplin belajar (X2)
3.
Instrument untuk mengukur prestasi belajar (Y)
Penyusunan instrumen penelitian itu berdasarkan variabel-variabel penelitian yang sudah ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel itu
48
kemudian di tentukan indikatonya. Dari indikator itu kemudian dibuatlah pernyataan-pernyataan untuk memudahkan penyusunan instrumen maka perlu digunakan
“matrik
pengembangan
instrumen
atau
kisi-kisi
instrumen”
(Sugiyono,2010:149). Setelah kisi-kisi terbuat, kemudian instrumen tersebut disebar kepada responden untuk diuji lebih lanjut. Pengujiannya terdiri dari validitas dan reabilitas instrument. Ketentuan pengujian validitas dan reabilitasnya sebagai berikut : 3.5.1 Validitas dan Reliabilitas Penelitian a. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatantingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2002:144). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar ∑ √
∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
Keterangan : rxy
= Koefisien korelasi antara X dan Y
X
= skor butir
Y
= skor total
N
= jumlah subjek
(Suharsimi Arikunto, 2002 : 146) Selain menggunakan rumus, mengolah data bisa juga dengan menggunakan SPSS 16 for windows. Kemudian hasil rhitung
49
dikonsultasikan dengan r
tabel
dengan taraf signifikansi 5%. Jika
didapatkan harga rhitung>rtabel, maka butir instrumen dapat dikatakan valid, akan tetapi sebaliknya jika harga rhitung< rtabel, maka dikatakan bahwa instrumen tidak valid (arikunto, 2002:146). Item dalam suatu instrumen ini dianggap valid apabila mempunyai corrected item total correlation di atas 0,291 (Ali. 1987). Adapun hasil perhitungan validitas instrument penelitian yang diujikan pada 46 responden adalah sebagai berikut : Tabel 3.3
MOTIVASI EKSTRINSIK (X1)
Hasil Uji Validitas No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
rhitung 0,341 0,478 0,712 0,561 0,435 0,716 0,435 0,460 0,536 0,716
rtabel 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291
Kriteria valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
11 12 13 14 15 16 17 18 19
0,424 0,536 -0,301 0,435 0,561 0,716 0,478 0,659 0,493
0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291
valid valid Tidak valid valid valid valid valid valid valid
20 21
0,478 0,319
0,291 0,291
valid valid
50
DISIPLIN BELAJAR (X2)
22 0,233 23 -0,054 24 0,478 25 0,460 26 0,742 27 0,787 28 0,762 29 0,667 30 0,631 31 0,229 32 0,43 33 0,683 34 0,508 35 0,295 36 0,683 37 0,755 38 0,486 39 0,484 40 0,254 41 0,604 42 0,702 43 0,859 44 0,845 45 0,788 46 0,793 47 0,52 48 0,724 49 0,64 50 0,77 51 0,709 52 0,695 Sumber : Data Penelitian, Diolah
0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291
Tidak valid Tidak valid valid valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
51
b. Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2002: 154). Dalam penelitian ini uji reliabilitas diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali pengetesan. Pengetesan yang mudah menggunakan SPSS 16 for windows. Kemudian hasil rhitung dikonsultasikan dengan r
tabel
dengan taraf signifikansi 5%. Jika
didapatkan rhitung>rtabel, maka butir instrumen dapat dikatakan reliable, akan tetapi sebaliknya jika rhitung
– 0,2
= Sangat Rendah
0,2 – 0,4
= Rendah
0,4 – 0,6
= Agak Rendah
0,6 – 0,8
= Cukup
0,8 – 1
= Tinggi
Instrumen dikatakan reliabel apabila intrumen tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Hasil uji reliabilitas setelah mengetahui ada beberapa
52
item yang dibuang diperoleh nilai cronbach’s alpha (α) dengan perincian seperti pada Tabel 3.4 sebagai berikut: Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach’s Alpha
Kategori Tingkat Reliabilitas
Motivasi Ekstrinsik
0,882
Tinggi
Disiplin Belajar 0,951 Sumber : Data Penelitian, Diolah
Tinggi
3.6 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini instrumen penelitian data yang digunakan adalah: 3.6.1 Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti (Sugiyono, 2010:194). Teknik wawancara dalam penelitian ini digunakan sebagai alat pendukung untuk mengetahui kondisi awal dan mengungkap masalah yang dialami subyek penelitian. Peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak perlu menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun sitematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya (Sugiyono, 2010:197). Wawancara tidak terstruktur atau terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang responden untuk mengetahui kondisi subyek yang akan diteliti dan kondisi lingkungan sekitarnya, termasuk Kepala Sekolah, guru, dan wali peserta didik.
53
3.6.2 Observasi Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. (Sudjana, 2008:84). Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati perilaku guru dan peserta didik yang dilakukan oleh seorang observer. 3.6.3 Dokumentasi Digunakan teknik dokumentasi untuk mendapatkan data keadaan awal, proses dan akhir siswa terhadap data tersebut untuk memenuhi syarat sebagai subjek penelitian. 3.6.4 Kuesioner / Angket Digunakan Kuesioner secara langsung tanpa perantara kepada sampel untuk memperoleh data tentang motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar peserta didik. Adapun jenis pertanyaan dalam Kuesioner adalah pertanyaan tertutup, yaitu bentuk pertanyaan di mana responden tinggal memilih jawaban yang telah tersedia dalam Kuesioner tersebut. Sedangkan bentuknya adalah check list atau tanda silang di mana responden hanya membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai dengan jawabannya. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan Kuesioner adalah a.
Merumuskan tujuan pembagian Kuesioner Penyusunan Kuesioner dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar peserta didik.
54
b.
Menentukan aspek-aspek yang diukur.
c.
Menyusun pernyataan-pernyataan sesuai variabel-variabel yang akan diteliti. Bentuk Kuesioner dalam penelitian ini berpedoman pada skala Likert.
Keunggulan skala Likert adalah : a.
Item-item yang tidak jelas menunjukkan hubungan dengan sikap yang sedang diteliti masih dapat dimasukkan dalam skala.
b.
Skala Likert mempunyai reliabilitas tinggi.
c.
Cara pembuatan lebih mudah. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi komponenkomponen yang dapat diukur. Komponen yang terukur ini dijadikan titik tolak untuk menyusun item instrumen yang dapat berupa pernyataan yang kemudian dijawab oleh responden. Jawaban di setiap item pada instumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari yang yang sangat positif sampai sangat negatif. Skala Likert mempunyai lima kategori jawaban, yaitu sangat setuju, setuju, tidak bisa memutuskan, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Setiap alternatif jawaban memiliki skor yang berbeda, yaitu: 1) Pernyataan positif Sangat Setuju (SS)
: skor 5
Setuju (S)
: skor 4
55
Ragu-ragu (R)
: skor 3
Tidak Setuju (TS)
: skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS)
: skor 1
Atau Selalu (1)
: skor 5
Sering (2)
: skor 4
Kadang-kadang (3)
: skor 3
Pernah (4)
: skor 2
Tidak pernah (5)
: skor 1
2) Pernyataan Negatif Sangat Setuju (SS)
: skor 1
Setuju (S)
: skor 2
Ragu-ragu (R)
: skor 3
Tidak Setuju (TS)
: skor 4
Sangat Tidak Setuju (STS)
: skor 5
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis data Penelitian 3.7.1 Analisis Deskriptif Analisis ini untuk mendapatkan gambaran penyebaran hasil penelitian masing-masing variabel secara kategorikal. Hal ini bertolak dari konsep Azwar (1995) bahwa skor total individu yang semakin mendekati skor total ideal dapat diinterpretasikan semakin positif. Analisis deskriptif yang dipakai adalah deskriptif persentase. Dalam analisis ini semua skor dari masing-masing variabel maupun dari setiap sub variabelnya
56
dijumlahkan dan dibandingkan dengan skor idealnya sehingga akan diperoleh persentase skor. Dari deskriptif persentase inilah selanjutnya dibandingkan dengan kriteria yang digunakan dan diketahui tingkatannya. Karena skor tertinggi dari masing-masing item adalah 5 dan skor terendahnya 1, maka dapat dihitung: Persentase maksimal Persentase minimal Rentang Panjang kelas interval Dengan panjang kelas interval 16% dan persentase minimal 20%, maka diperoleh Tabel 3.5 Kriteria Deskriptif Persentase Motivasi Ekstrinsik dan Disiplin Belajar No Interval persentase skor Kriteria 1 84 < % skor < 100 Sangat tinggi (ST) 2 68 < % skor < 84 Tinggi (T) 3 52 < % skor < 68 Sedang (S) 4 36 < % skor < 52 Rendah (SR) 5 20 < % skor < 36 Sangat Rendah (SR) Sumber : Data Penelitian, Diolah Kriteria ini digunakan untuk setiap variabel maupun sub variabel dalam penelitian, karena banyak item yang digunakan dari masing-masing variabel maupun sub variabelnya berbeda-beda, sehingga jumlah skor dari masing-masing responden harus diubah terlebih dahulu dalam bentuk persentase skor dengan cara membandingkan jumlah skor dengan skor
57
idealnya. Skor ideal diperoleh dari banyaknya item dikalikan dengan skor ideal yaitu 5. Tabel 3.6 Kriteria Deskriptif Persentase Prestasi Belajar No Interval persentase skor Kriteria 1 Nilai < 50 Kurang Sekali (KS) 2 51 < Nilai < 70 Kurang (K) 3 71 < Nilai < 80 Cukup (C) 4 81 < Nilai < 90 Baik (B) 5 91 < Nilai < 100 Baik Sekali (BS) Sumber : Buku Laporan Sekolah Dasar Sidorejo Lor 03 Salatiga 3.7.2 Uji Asumsi Klasik 3.7.2.1 Uji Normalitas Data Untuk keperluan analisis data selanjutnya, maka akan lebih mudah dan lancar bila variabel-variabel yang diteliti mengikuti distribusi tertentu. Dari teori kemungkinan apabila populasi yang diteliti berdistribusi normal maka konklusi bisa diterima, tetapi apabila populasi tidak berdistribusi normal maka konklusi berdasarkan teori tidak berlaku. Oleh sebab itu, sebelum mengambil keputusan berdasarkan teori tersebut perlu diperiksa terlebih dahulu normalitas distribusinya, apakah pada taraf signifikansi tertentu atau tidak. Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi penelitian masingmasing variabel penelitian. Uji normalitas data penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnof (Santoso 1999:311). Data dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS 16 for windows. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal.
58
3.7.2.2 Uji Linieritas Uji linieritas merupakan langkah untuk mengetahui status linier tidaknya suatu distribusi sebuah data penelitian. Hasil yang diperoleh melalui uji linieritas akan menentukan teknik analisis regresi yang akan digunakan. Jika hasil uji linieritas merupakan data yang linier maka digunakan analisis regresi linier. Sebaliknya jika hasil uji linieritas merupakan data yang tidak linier maka analisis regresi yang digunakan nonlinier. Dasar pengambilan keputusan dari uji ini dapat dilihat dari nilai signifikansi. Apabila nilai signifikansi > 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungannya bersifat linier. 3.7.3 Uji Hipotesis Penelitian Pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi regresi berganda, uji parsial, uji simultan koefisien deretminasi, dan compare mean. 3.7.3.1 Regresi Linier Berganda Istilah regresi juga digunakan dalam mengembangkan suatu persamaan untuk meramalkan sesuatu variabel dari variabel kedua yang diketahui. Regresi ganda (multiple regression) adalah suatu perluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi terhadap variabel terikat. Analisi regresi berganda adalah ramalan keadaan (naik turunnya) variabel dependent yang akan diprediksi melalui variabel independent dengan jumlah minimal dua variabel.
59
3.7.3.2 Uji Parsial Pengujian secara parsial digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi maupun korelasi parsial atau hubungan masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat (Y). Data dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS 16 for windows. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan angka probabilitas. Jika angka probabilitas hasil analisis < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Apabila Ha diterima menunjukkan ada efektivitas yang signifikan motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar secara parsial. 3.7.3.3 Uji Simultan Pengujian secara simultan digunakan untuk menguji signifkansi korelasi ganda adalah analisis tentang hubungan antara dua variabel atau lebih variabel bebas (independent variable) dengan satu variabel terikat (dependent variable). Dalam penelitian ini, analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan disiplin dengan prestasi belajar. Analisis regresi ganda bertujuan untuk meramalkan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dengan menggunakan persamaan regresi sebagai berikut :
60
Keterangan : Y
= nilai yang diprediksi atau kriterium
X
= nilai variabel prediktor
a
= bilangan konstan
b
= bilangan koefisien prediktor Analisis korelasi ganda sekaligus regresi ganda dilakukan dengan
bantuan komputer program SPSS 16 for windows. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan angka probabilitas. Jika angka probabilitas hasil analisis ≤ 0,05 maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima yang berarti ada pengaruh secara simultan motivasi dan disiplin terhadap prestasi belajar. 3.7.3.4 Koefisien Determinasi Menentukan besarnya pengaruh antara motivasi belajar dan disiplin siswa terhadap prestasi belajar. Untuk mengukur derajat hubungan antara 3 variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu motivasi belajar, disiplin belajar dan prestasi belajar dilakukan uji koefisien determinasi. Perhitungan koefisien determinasi secara simultan yang dilakukan dengan SPSS dapat dilihat dari besarnya R square, sedangkan hasil koefisien determinasi secara parsial dapat dilihat dengan mengkuadratkan besarnya nilai correlations partial. Dalam menghitung besarnya koefisien determinasi dengan menggunakan SPSS dapat dilakukan serentak dengan pengujian hipotesis dengan langkah-langkah yang sama.
61
3.7.3.5 Uji Beda Mean Uji Beda Mean merupakan analisis yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dua populasi atau lebih. Dalam penelitian ini menggunakan adalah paired sample t-test (uji t untuk dua sampel yang berpasangan). Paired sample t-test digunakan untuk uji beda pada sample yang berpasangan. Pengujian ini sering dilakukan pada penelitianpenelitian event study atau ekksperimental dengan perlakuan tertentu.
Adapun hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah: 1.
Ho : μ1 ≤ μ2 (motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar tidak efektif terhadap prestasi belajar bagi siswa kelas VI SD).
2.
Ha : μ1 > μ2 (motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar efektif terhadap prestasi belajar bagi siswa kelas VI SD). Keterangan:
μ1 =
Rata-rata nilai siswa yang mendapatkan motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar
μ2 =
Rata-rata nilai siswa yang tidak mendapatkan motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar
Kesimpulan apakah Ho diterima atau ditolak, diperoleh dengan menginterpretasikan nilai signifikan pada tabel Independent Samples test SPSS 16 for windows. Motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar dikatakan efektif, manakala terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen. Selain itu,
62
pengujian hipotesis juga menjadi acuan terhadap keefektifan tersebut. Apabila hipotesis alternatifnya diterima, maka nilai rata-rata hasil lebih baik setelah diberikan treatment (perlakuan) dari sebelum diberi treatment (perlakuan). Dengan demikian, penggunaan motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar efektif terhadap prestasi belajar peserta didik kelas VI Sekolah Dasar (SD) Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga.