BAB III METODE PENELITIAN III.1. Pendekatan Penelitian Agar penelitian ini lebih terarah, pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, dimana dalam penelitian yang dilakukan hanya bersifat deskriptif yaitu terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat mengungkapkan fakta dan memberikan gambaran secara obyektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti. Sugiyono (2005:11) berpendapat bahwa pada penelitian kualitatif, teori diartikan sebagai paradigma. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengungkapkan informasi kualitatif sehingga lebih menekankan pada masalah proses dan makna dengan cara mendeskripsikan sesuatu masalah. III.2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bajo Kabupaten Luwu pada Sekretariat PNPM MP Kecamatan Bajo. Selain itu, juga dilaksanakan penelitian untuk mengumpulkan informasi dari sejumlah kelompok SPP yang ada. III.3. Tipe dan Dasar Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam pnelitian ini adalah studi kasus eksplanasi, dimana studi kasus merupakan penelitian spesifik untuk meneliti masalah-masalah secara lebih mendalam dalam segala tingkatan, tujuan penelitian adalah mngungkapkan fakta dalam hubungan sebab akibat, sifatnya hanya mendalam pada satu unit peristiwa (Subiyantoro & Suwarto, 2007:77). Pada penelitian eksplanasi (explanatory research), objek telaahan penelitian adalah untuk menguji hubungan antar variable yang dihipotesiskan, dimana pada
penelitian ini terdapat hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis tersebut menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variable, untuk mengetahui apakah suatu variable berasosiasi atau tidak dengan variable lainnya (Faisal, 1995:21). Pada penilitian studi kasus eksplanasi ini, digunakan strategi umum, yaitu mendasarkan pada proposisi teoritis yang menuntun studi kasus, dimana tujuan dan desain asal dari studi kasus diperkirakan berdasar atas proposisi semacam itu, yang selanjutnya mencerminkan serangkaian pertanyaan penelitian, tinjauan pustaka dan pemahaman-pemahaman baru. Secara jelas, proposisi tersebut membantu memfokuskan perhatian pada data tertentu mengabaikan data lain (Yin, 1996:136). Pemilihan metode studi kasus ini karena metode tersebut sesuai dalam melihat dan mengamati secara empiris penelitian yang dilakukan dengan kajian yang mendalam pada objek penelitian yang lingkupnya tidak luas. Hasil penelitian yang menggunakan studi kasus tidak dapat digeneralisasikan pada objek yang lebih luas. III.4. Unit Analisis Unit analisis pada penelitian ini adalah suatu program/kebijakan yakni Progam Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan tentang Simpan Pinjam bagi kelompok Perempuan. Penentuan unit analisis ini didasarkan pada pertimbangan objektif, karena yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah proses implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri
Perdesaan
berdasarkan
keputusan
menteri
No.25/Kep/Menko/Kesra/VII/2007 Tentang Pedoman Umum Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri yang dipengaruhi oleh faktor komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. III.5. Informan Husaini, dkk (1995:84) menyatakan bahwa dalam penelitian yang bersifat kualitatif, tidak dikenal adanya populasi melainkan hanya sampel yang terdiri dari responden yang ditentukan secara purposive sesuai dengan tujuan penelitian, dimana yang menjadi responden hanya sumber yang dapat memberikan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Informan adalah orang yang berada pada lingkup penelitian, artinya orang yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Untuk memperoleh data secara representatif, maka diperlukan informan kunci yang memahami dan mempunyai kaitan dengan permasalahan yang sedang dikaji. Dalam penelitian ini informan yang peneliti maksudkan adalah para aktor yang terlibat dalam proses implementasi kebijakan, khususnya dalam proses implementasi program nasional pemberdayaan masyarakat mengenai simpan pinjam bagi kelompok perempuan. Adapun informan tersebut adalah sebagai barikut: 1. Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK)
(1 orang)
2. Fasilitator Kecamatan, Fasilitator Teknis dan Pendamping
(3 orang)
3. Pelaksana pada Sekretariat PNPM MP dan Unit Pengelola Kegiatan (3 orang) 4. Camat Bajo
(1 orang)
5. Lurah Bajo dan Kepala Lingkungan
(2 orang)
6. Masyarakat pemanfaat/target groups PNPM MP SPP
(8 orang)
III.6. Jenis Dan Sumber Data 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung pada sumber data yaitu dari informan yang bersangkutan dengan cara wawancara dan pengamatan atau observasi pada informan untuk mendapatkan jawaban yang berkaitan dengan proses implementasi Kebijakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Simpan Pinjam bagi kelompok Perempuan.. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah sebagai data pendukung data primer dari literatur dan dokumen serta data yang diambil dari suatu organisasi dengan permasalahan di lapangan yang terdapat pada lokasi penelitian berupa bahan bacaan, bahan pustaka, dan laporan-laporan penelitian. III.7. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Mendalam (indepth interview) Menurut Miles dan Huberman, wawancara (interview) adalah kegiatan yang dilakukan pada saat konteks yang dianggap tepat guna dalam mendapatkan data yang mempunyai kedalaman dan dapat dilakukan berkali-kali secara frekuentatif sesuai dengan keperluan peneliti tentang kejelasan masalah penelitian yang difokuskannya. Teknik ini dimaksudkan agar peneliti mampu mengeksplorasi data dari informan yang bersifat nilai, makna, dan pemahamannya yang tidak mungkin dilakukan melalui teknik survey. 2. Observasi (observation)
Observasi
atau
pengamatan
ini
dimaksudkan
sebagai
pengumpulan data yang selektif. Selanjutnya, peneliti memahami dan menganalisis berbagai gejala yang berkaitan dengan objek penelitian melalui berbagai situasi dan kondisi nyata yang terjadi baik secara formal maupun non formal. 3. Studi Dokumen (Dokumentasion), Yaitu cara pengumpulan data dan telaah pustaka, dimana dokumen-dokumen yang dianggap menunjang dan relevan dengan permasalahan yang akan diteliti baik berupa buku-buku, literatur, laporan tahunan, majalah, jurnal, tabel, karya tulis ilmiah dokumen peraturan pemerintah dan Undang-Undang yang telah tersedia pada lembaga yang terkait dipelajari, dikaji dan disusun/dikategorikan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh data guna memberikan informasi berkenaan dengan penelitian yang akan dilakukan. III.8 Teknik Analisis Data Untuk menghasilkan dan memperoleh data yang akurat dan objektif sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dalam penelitian ini, maka analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif dengan cara analisis konteks dari telaah pustaka dan analisis pernyataan dari hasil wawancara dari informan. Dalam melakukan anĂ¡lisis data peneliti mengacu pada beberapa tahapan yang dijelaskan Miles dan Huberman (1992) yang terdiri dari beberapa tahapan antara lain : 1. Pengumpulan informasi melalui wawancara terhadap key informan yang compatible terhadap
penelitian kemudian
observasi langsung ke
lapangan untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar mendapatkan sumber data yang diharapkan. 2. Reduksi data (data reduction) yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, tranformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan selama meneliti tujuan diadakan transkrip data (transformasi data) untuk memilih informasi mana yang dianggap sesuai dengan masalah yang menjadi pusat penelitian dilapangan. 3. Uji Confirmability, yaitu menguji hasil penelitian. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability-nya. 4. Penyajian data (data display) yaitu kegiatan sekumpulan informasi dalam bentuk teks naratif, grafik jaringan, tabel dan bagan yang bertujuan mempertajam pemahaman penelitian terhadap informasi yang dipilih kemudian disajikan dalam tabel ataupun uraian penjelasan. 5. Pada tahap akhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclution drawing/ verification), yang mencari arti pola-pola penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. penarikan kesimpulan dilakukan secara cermat dengan melakukan verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-catatan di lapangan sehingga data-data di uji validitasnya. Proses tersebut disamping membutuhkan ketelitian dan kecermatan, peneliti harus menggunakan metode yang variatif dan tepat agar diperoleh data yang dapat digunakan untuk tujuan reduksi. Untuk mencapai tujuan tersebur beberapa taktik penting termasuk testing atau mengkonfirmasi makna menghindari bias, meyakinkan kualitas perlu
dilakukan selama melakukan anĂ¡lisis data. Untuk dapat mengetahui kualitas data seorang peneliti dapat menilai melalui beberapa metode seperti berikut: a. Mengecek data dari pengaruh peneliti. b. Mengecek melalui triangulasi c. Membuat prbandingan atau mengkontraskan data.