BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian
Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis
Tujuan T-1
dan Metode Analisis Survey & Importance Performance
Unit Analisis
Time Horizon
Individu -> konsumen
Cross-sectional
Analysis serta Analisis Deskriptif T-2
Survey & Analisis Deskriptif
Individu -> konsumen
Cross-sectional
T-3
Survey & Korelasi Kendall
Individu -> konsumen
Cross-sectional
Sumber : peneliti, 2008
T–1
: Ingin mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap kualitas produk cat Newlux.
T -2
: Ingin mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap penetapan posisi produk dan citra merek produk cat newlux.
T–3
: Ingin mengetahui hubungan antara kualitas produk dan penetapan posisi produk terhadap citra merek produk cat newlux.
36
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian dan Indikator Variabel Penelitian 3.2.1 Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian Variabel
Konsep Variabel
Indikator
Skala
Kualitas
Bagaimana produk tersebut
Kinerja
Ordinal
Produk
menjalankan fungsinya yang
Fitur
Ordinal
mencakup
Keandalan
Ordinal
Kesesuaian
Ordinal
Daya Tahan
Ordinal
Pelayanan
Ordinal
Keindahan
Ordinal
Kualitas yang dipersepsikan
Ordinal
Atribut Produk
Ordinal
keseluruhan
dari
produk
Penetapan
Cara
yang
dilakukan
oleh
Posisi Produk
marketer untuk membangun
Media Iklan
Ordinal
citra atau identitas di benak
Persepsi Konsumen
Ordinal
Atribut produk
Ordinal
dipersepsikan oleh konsumen
Manfaat bagi konsumen
Ordinal
terhadap merek tertentu
Penggunanya
Ordinal
Jaminan
Ordinal
konsumen untuk produk atau merk. Citra Merek
Sekumpulan
asosiasi
yang
Sumber : Peneliti, 2008
37
3.2.2 Indikator Variabel Penelitian
Tabel 3.3 Indikator Variabel Penelitian Variabel Kualitas Produk
Indikator
Definisi
Kinerja Fitur
Skala
Karakteristik kinerja utama produk
Ordinal
Aspek sekunder dari kinerja atau kinerja
Ordinal
tambahan dari suatu produk. Kemungkinan produk malfungsi, atau tidak
Ordinal
berfungsi dengan baik, dalam konteks ini
Kendalan
produk/jasa
dapat
dipercaya
dalam
menjalankan fungsinya. Kesesuaian
Kesesuaian
atau
cocok
dengan
Ordinal
Daya tahan produk/masa hidup produk baik
Ordinal
keinginan/kebutuhan konsumen.
Daya Tahan
secara ekonomis maupun tekniks. Kecepatan, kesopanan, kompetensi, mudah
Pelayanan
Ordinal
diperbaiki. Keindahan produk dalam desain, rasa, suara
Keindahan
atau
bau
dari
produk,
dan
ini
Ordinal
bersifat
subjektif. Kualitas
Penetapan Posisi Produk
yang
Kualitas dalam pandangan pelanggan atau
dipersepsikan
konsumen.
Atribut Produk
Sifat-sifat atau aspek-aspek yang terkandung dalam suatu produk dan yang nantinya akan
38
Ordinal
Ordinal
menjadi
penentu
serta
pertimbangan
konsumen untuk menyenangi dan kemudian membeli produk tersebut. Media Iklan
Cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan
Ordinal
pesan untuk membangun preferensi merek.
Citra Merek
Persepsi Konsumen
Anggapan konsumen akan suatu produk
Ordinal
Atribut produk
Sifat-sifat atau aspek-aspek yang terkandung
Ordinal
dalam suatu produk dan yang nantinya akan menjadi
penentu
serta
pertimbangan
konsumen untuk menyenangi dan kemudian membeli produk tersebut. Manfaat
bagi
Nilai
yang
setelah
Ordinal
konsumen
konsumen telah menggunakan produk.
Penggunanya
Pengalaman langsung dari konsumen yang
Ordinal
pernah
diterima
memakai
konsumen
atau
mencoba
produk
menjanjikan
kepada
tersebut. Jaminan
Suatu
produk
konsumen
yang
bahwa
merugikan konsumen Sumber : Peneliti, 2008
39
produk
tersebut
tidak
Ordinal
3.3
Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis data yang penulis gunakan dengan kuantitatif merupakan pengolahan data menjadi informasi dalam bentuk angka. Sumber data yang peroleh dengan : 1. Data Sekunder : data yang bukan secara langsung dari sumbernya melainkan dari pihak lain. Ini mengandung arti bahwa periset sekedar mencatat, mengakses atau meminta data tersebut ke pihak lain yang telah mengumpulkannya di lapangan.
2. Data Primer : data asli yang dikumpulkan oleh penulis untuk menjawab masalah risetnya secara khusus.
3.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah : 1. Penelitian Kepustakaan : Untuk mendapatkan data eksternal yang berupa informasi dengan mengunjungi perpustakaan seperti buku – buku pemasaran, buku riset pemasaran, jurnal – jurnal ilmiah serta majalah pemasaran. 2. Kuesioner : Dengan cara penyebaran kuesioner yang disebarkan ke pengunjung yang berada di toko bangunan.
40
3.5
Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini penulis mengunakan teknik pengambilan sample secara
Probability Sampling yaitu metode sampel yang setiap anggota populasinya memiliki nilai peluang untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menggunakan dengan kategori
Stratified Sampling yaitu metode riset yang digunakan dalam bentuk strata, tingkatan atau kelompok. Stratified berusaha membagi populasi menjadi tingkatan atau kelompok. Yang menjadi responden dalam peneltian ini adalah pengunjung yang sedang melakukan pembelian di Toko Bangunan Kecil.
3.6
Teknik Pengolahan Sampel Menurut Bapak Gunawan pemilik Toko Bangunan Kecil mengatakan bahwa rata – rata pengunjung atau pembeli di Toko Bangunan adalah 130 orang/minggu. Jumlah ini akan digunakan sebagai populasi penelitian. Teknik pengolahan sample menggunakan metode Issac dan Michael dalam Sukardi (Riduwan dan Engkos, 2007, hal 51), dari tabel menyatakan bahwa populasi 130 orang maka jumlah samplenya adalah 97 orang dan dibulatkan menjadi 100 orang.
41
3.7
Metode Analisis
3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah ketetapan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin di ukur mengenai setiap item pertanyaan – pertanyaan (Dwi, 2008, hal 21). Dalam pengujian instrumen pengumpulan data, validitas bisa dibedakan menjadi validitas faktor dan validitas item. Pada pembahasan ini akan dibahas untuk metode pengujian validitas item. Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi terhadap item total (skor total). Perhitungan dilakukan dengan cara mengorelasikan antara antara skor item dengan skor total item. Dari hasil perhitungan korelasi akan di dapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Pengujian menggunakan uji 2 sisi dengan taraf signifikanya 0.05. Kriteria Pengujian adalah sebagai berikut :
Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0.05) maka instrumen atau item – item pertanyaan berkorelasi signifikant terhadap skor total (dinyatakan valid).
Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0.05) maka instrumen atau item – item pertanyaan tidak berkorelasi signifikant terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
Uji reliabilitas adalah uji untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Dwi, 2008, hal 27) . Uji signifikansinya dilakukan pada taraf signifikantnya 0.05 artinya instrumen dapat dikatakan reliable bila nilai alpha lebih
42
besar dari r kritis product moment. Bisa juga menggunakan batasan tertentu dari 0,6. Menurut sekaran (Dwi, 2008, hal 26) kriteria pengujiannya sebagai berikut :
Reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik.
Relibilitas 0.7 adalah dapat diterima.
Reliabilitas diatas 0.8 adalah baik.
3.7.2 Importance Performance Analysis Untuk mengolah data Kualitas Produk mengenai Persepsi (Kinerja) dan Tingkat Kepentingan maka menampilkan Diagram IPA (Importance Performance Analysis) peneliti menggunakan Microsoft Excel 2003 (Prima, 2006, hal 13). Diagram IPA adalah diagram yang memetakan kinerja (performance) suatu produk atau merek dengan tingkat kepentingan atau harapan di mata konsumen. Sama seperti diagram titik (kartesius) dengan dua sumbu x dan sumbu y pada umumnya. Namun untuk lebih informatif, diagram dibagi empat bagian untuk mempermudah analisis dan rekomendasi strategisnya.
43
Gambar dibawah ini adalah Scatter plot Diagram IPA :
High Important Level But Poor Performance
Good Performance and High Important Level
High
Poor
Good
Poor Performance and Low Important Level
Low
Good Performance But Low Important Level
Gambar 3.1 Diagram Baku Importance Performance Analysis Sumber : Prima, 2006, hal 132
Yang menjadi plotters pada titik – titik diagram baku importance analysis adalah skor rata – rata (Skala Likert) dari penilaian responden terhadap atribut – atribut yang akan ditanyakan. Contoh pertanyaan dan skor kinerja kualitas produk sebagai sumbu horizontal.
Tabel 3.4 Kinerja Predikat STS
Keterangan
Bobot
Sangat Tidak Setuju
1
TS
Tidak Setuju
2
RR
Ragu –Ragu
3
S
Setuju
4
SS
Sangat Setuju
5
44
No
1
Indikator
Atribut
Kinerja
Kinerja
Menjadikan dinding
warna
cerah
STS
TS
RR
S
SS
aaa
aaa
aaa
aaa
aa
serta
a
mudah pengaplikasiannya 2
Fitur
Anti
jamur
&
tidak
memudar
Sumber : Prima, 2006, hal 132
Sedangkan pertanyaan dan skor tingkat kepentingan sebagai sumbu vertikal : Tabel 3.5 Tingkat Kepentingan
No
Predikat
Keterangan
Bobot
STP
Sangat Tidak Penting
1
TP
Tidak Penting
2
RR
Ragu –Ragu
3
P
Penting
4
SP
Sangat Penting
5
Indikator
Atribut
Tingkat Kepentingan STP
1
Kinerja
Menjadikan warna dinding cerah
serta
aaa
TP aaa
RR
P
SP
aaa
aaa
aaa
mudah
pengaplikasiannya 2
Fitur
Anti
jamur
&
tidak
memudar
Sumber : Prima, 2006, hal 133
Lalu untuk membagi empat kuadran, buat sumbu utama pada titik rata – rata skor seluruh atribut. Jangan lupa berikan nama pada setiap ploters sesuai atribut yang ditanyakan.
45
3.7.3 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas (Istijanto, 2005, hal 95). Deskriptif dapat dilakukan 2 bagian yaitu : Deskriptif dalam bentuk tulisan atau teks yaitu bagian – bagian penting yang menggambarkan isi data secara keseluruhan seperti rata – rata, standar deviasi, varian dan sebagainya. Deskriptif dalam bentuk gambaran atau grafik yaitu grafik sebuah data yang disajikan untuk melengkapi deskriptif berupa teks agar data dapat tampak lebih impresif dan komunikatif dengan para penggunanya.
3.7.4 Korelasi Kendall Data yang didapat menggunakan SPSS versi 16 dengan uji Korelasi Kendall (τ) adalah korelasi yang penduganya tidak bias untuk parameter populasi. Menurut Sugiyono (Dwi, 2008, hal 54) pedoman untuk memberikan intreprestasi koefisien korelasi sebagai berikut : 1. 0,00 – 0,199 = Sangat Rendah 2. 0,20 – 0,399 = Rendah 3. 0,40 – 0,599 = Kuat 4. 0,60 – 0,799 = Sangat Kuat
Setelah angka korelasi setelah di dapat maka menguji apakah angka korelasi yang di dapat benar – benar signifikant atau dapat di gunakan untuk menjelaskan hubungan 2 variabel yaitu :
46
Jika Probabilitas > 0,05, maka Ho diterima Jika Probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
3.8
Rancangan Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah kesimpulan pada sample dapat berlaku untuk populasi (Dwi, 2008, hal 11). Rancangan uji hipotesis digunakan untuk tujuan ke 3 yaitu “Ingin mengetahui hubungan antara kualitas produk dan penetapan posisi produk terhadap citra merek”. Maka dalam hipotetis terdapat : 1. Ho adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan korelasi antara 2 variabel atau angka korelasi 0. Jadi, tidak ada hubungan antara kualitas produk dan penetapan posisi produk terhadap citra merek. 2. Hi adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antarvariabel. Jadi, adanya hubungan antara kualitas produk dan penetapan posisi produk terhadap citra merek.
3.9
Rancangan Implilkasi Penelitian Peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada pengunjung yang berada di toko bangunan dengan daftar pertanyaan tentang kualitas produk dan penetapan posisi produk terhadap citra merek untuk diisi sendiri oleh responden. Dalam penelitian ini penulis mengunakan teknik pengambilan sample secara Probability
Sampling menggunakan dengan kategori Stratified Sampling. Setelah data telah di dapatkan, maka di lakukan uji validitas, uji reliabilitas, importance performance
analysis (untuk variabel kualitas produk cat newlux mengenai persepsi (kinerja) dan tingkat kepentingan), analisis deskriptif dan korelasi kendall.
47