BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bandara internasional, Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun
kecil,
tetapi
data
yang
dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubunganhubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Kerlinger dalam Sugiyono, 2001).
B. Objek Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo
Boyolali.
Penelitian
dilakukan
berdasarkan
pertimbangan
penerapan kepemimpinan etis, Iklim etis, yang mempengaruhi perilaku etis karyawan.
C. Populasi Sample dan Sampling 1. Populasi Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto & Pangestu, 1998 : 107). Populasi dari penelitian ini adalah segenap karyawan PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo yang terletak di Boyolali. 1
2
2. Sample Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Djarwanto & Pangestu, 1998). Sampel adalah sebagian dari observasi yang dipilih dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya (Durianto, 2001). Ferdinand (2000) memberikan pedoman ukuran sampel yang diambil, yaitu : a. 100-200 sampel untuk teknik Maximum Likelihood Estimation b. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi. c. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5-10. d. Bila sampelnya sangat besar, maka peneliti dapat memilih teknik estimasi. Sampel penelitian ini adalah karyawan PT. Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Boyolali . Sampel minimal yang akan diambil dalam penelitian ini adalah berdasarkan jumlah kuisioner yaitu: 100-200 sampel untuk teknik Maximum Likelihood Estimation. Maka dari itu, jumlah kuesioner yang diberikan kepada responden sebanyak 200 sampel.
3
3. Sampling Teknik
pengambilan
sampel
pada
penelitian
ini,
dengan
menggunakan teknik convenience sampling yaitu pengumpulan data dari anggota populasi yang bersedia memberikannya (Sekaran, 2000). Peneliti menggunakan teknik ini atas dasar kemudahan dalam memperoleh sampel dan kesediaan untuk menjadi responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara memberikan kuesioner pada salah satu staff PT.Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Boyolali yang akan di koordinir beliau nantinya.
D. Sumber Data 1. Data Primer Data primer merupakan data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus (Istijanto, 2005). Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan yaitu karyawan PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo Boyolali. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh periset sendiri dengan tujuan lain. Ini mengandung arti bahwa periset hanya sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut ke pihak lain yang telah mengumpulkannya di lapangan. Periset ini hanyalah memanfaatkan data yang sudah ada untuk penelitiannya (Istijanto, 2005). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber
4
data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
E. Metode pengumpulan Data 1. Kuisioner Kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung
(peneliti
tidak
langsung
bertanya
jawab
dengan
responden).Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden di PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo Boyolali. 2. Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan tertulis seperti literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Kuisioner terdiri tiga bagian yang berfokus pada kepemimpinan etis, Iklim etis, dan perilaku etis. Flynn (1990) direkomendasikan pemanfaatan ada skala yang reliabilitas dan validitas telah diyakinkan. Dengan demikian, item pengukuran dalam kuesioner digunakan dalam penelitian ini telah divalidasi pada penelitian sebelumnya (Victor dan Cullen 1988; Akaah 1992; Trevino 1998; Brown 2005; Okpara dan Wynn 2008; Tsai dan Huang 2008; Neubert 2009; Piccolo 2010; Rubin 2010).
5
1. Variabel independen Kepemimpinan etis dinilai berdasarkan enam evaluasi dimensi kepemimpinan etis diadaptasi dari Brown et al, (2005) yaitu: respon komunikasi, tentang, model perilaku, memperlakukan karyawan secara adil, kepercayaan, dan mendengarkan. Sepuluh item disajikan dalam kuesioner untuk evaluasi responden. a) Atasan saya dapat dipercaya. b) Atasan saya membahas etika
bisnis atau nilai-nilai dengan para
karyawan. c) Atasan saya membuat keputusan yang adil dan seimbang. d) Atasan saya sangat perhatian terhadap para karyawan. e) Atasan saya menetapkan contoh bagaimana melakukan berbagai hal dengan cara yang benar dalam hal etika. f)
Atasan saya mendefinisikan kesuksesan tidak hanya dengan hasil tetapi juga berdasarkan proses.
g) Atasan saya bertanya: apa hal yang benar untuk dilakukan Ketika membuat keputusan ? h) Atasan saya menjalani kehidupan pribadinya dengan cara yang etis. i)
Atasan saya mendengarkan apa yang karyawan katakan.
j)
Atasan saya disiplin terhadap karyawan yang melanggar standar etika.
2. Variabel mediasi Iklim etis dinilai berdasarkan dimensi Iklim etis, diidentifikasi dalam sebuah organisasi oleh Victor dan Cullen (1988), yaitu, aturan, kebijakan, kemandirian, kepedulian, standar profesional dan kode hukum.
6
Aturan a) Karyawan mematuhi instruksi etika perusahaan saat menghubungi pelanggan. b) Cara yang paling efisien untuk menyelesaikan pekerjaan adalah melakukan hal yang benar. c) Para karyawan peduli satu sama lain dalam perusahaan. d) Para karyawan mematuhi dengan keras kebijakan perusahaan. e) Perhatian utamanya adalah selalu melakukan apa yang terbaik bagi orang lain. f)
Kesuksesan para karyawan di perusahaan ditentukan oleh aturan.
Kebijakan a) Karyawan dapat memutuskan sendiri apa yang benar dan yang salah. b) Karyawan diharapkan untuk mengikuti keyakinan pribadi dan moral mereka sendiri. c) Karyawan dipandu oleh kemandirian mereka sendiri. d) Pendapat karyawan dihargai Hukum dan standar professional a) Karyawan
diharapkan
untuk
mengikuti
hukum
atau
standar
professional. b) Karyawan diharapkan untuk patuh dengan hukum dan standar profesional diatas pertimbangan lainnya. c) Hukum atau kode etik profesi mereka adalah pertimbangan utama. Kepedulian a) Perhatian yang paling penting adalah kebaikan bagi semua orang secara keseluruhan.
7
b) Apa yang terbaik bagi semua orang adalah pertimbangan utama di sini. 3. Variabel dependent Perilaku etis dalam organisasi ditekankan karena karyawan mengakui organisasi sebagai sumber yang sah yang benar dan salah dalam lingkungan bisnis (Fraedrich 1993). Fraedrich (1993) menyatakan bahwa perilaku etis perlu diukur secara empiris dengan gagasan yang mengukur penyimpangan dari norma-norma organisasi. Dalam penelitian ini, perilaku etis dinilai berdasarkan enam belas item diambil dari Ferrell (2000). Perilaku etis normative a) Saya pikir teman-teman saya tidak lolos, lalu menyalahkan kesalahan pada rekan kerja yang tidak bersalah. b) Saya pikir teman-teman saya tidak mengklaim untuk karya orang lain. c) Saya pikir teman-teman saya tidak menggunakan jasa perusahaan untuk penggunaan pribadi. d) Saya pikir teman-teman saya tidak menyembunyikan kesalahan pribadi. e) Saya pikir teman-teman saya tidak melakukan bisnis pribadi di jam kerja. f)
Saya pikir teman-teman saya tidak memberikan hadiah / bantuan dalam pertukaran untuk perlakuan khusus.
g) Saya pikir teman-teman saya tidak membocorkan informasi rahasia. h) Saya pikir teman-teman saya tidak menghabiskan waktu lebih lama dari yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan.
8
i)
Saya pikir teman-teman saya tidak melaporkan pelanggaran oleh orang lain mengenai kebijakan dan aturan perusahaan.
j)
Saya pikir teman-teman saya tidak memiliki hak kepada bawahan yang melanggar aturan perusahaan
Perilaku etis yuridis a) Saya pikir teman-teman saya tidak mencuri material perusahaan dan persediaan. b) Saya pikir teman-teman saya tidak membayar pengeluaran ppn lebih dari 10%. c) Saya pikir teman-teman saya tidak mengaku sakit untuk mengambil hari libur. d) Saya pikir rekan-rekan saya tidak menerima hadiah / bantuan dalam pertukaran untuk perlakuan khusus. e) Saya piker teman-teman saya tidak mengambil waktu extra pribadi (jam makan siang, istirahat, awal keberangkatan). f)
Saya piker teman-teman saya tidak memalsukan waktu, kualitas, atau kuantitas laporan.
G. Metode Analisis 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data observasi agar pihak lain dapat dengan mudah memperoleh gambaran mengenai sifat objek dan data tersebut (Sekaran, 2000).
Analisis
menganalisis
deskriptif
profil
dalam
responden.
penelitian Analisis
ini
digunakan
deskriptif
dipakai
untuk untuk
9
menghitung secara presentase dari nilai yang didapat dari jawaban dalam daftar
pertanyaan
yang
diajukan
kepada
responden
dengan
menggunakan proses kualifikasi/numerialisasi. 2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan bahwa instrument atau alat ukur, teknik, atau proses yang digunakan untuk mengukur suatu konsep benar-benar melakukan fungsi ukurnya yaitu konsep yang diinginkan (Sekaran, 2000). Penelitian ini menggunakan uji validitas berupa Factor Analysis. Untuk dapat dilakukan analisis faktor maka harus dipenuhi syarat nilai Kaiser Meyer Olkin (KMO) lebih besar dari 0,5 dan Bartlett’s of Sphericity mempunyai nilai signifikan dibawah 0,05 serta masing-masing item pertanyaan memiliki Measure of Sampling Adequacy (MSA) dalam Anti Image Matrices (bagian anti image correlation, diagonal ke bawah yang bertanda “a”) lebih besar dari 0,5. Sedangkan untuk melihat skor loading factor masing-masing item pertanyaan dapat dilihat dalam table Rotated Component Matrix (Santoso, 2002 : 100101). Harsono (2004)
menyatakan untuk
penelitian berbasis
psikometrik, loading factor ditentukan antara kisaran 0,3 – 0,5. Oleh karena variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini bukan merupakan konsep baru, maka untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih optimal, indikator-indikator semua variable yang digunakan
10
dalam penelitian ini ditetapkan loading factor 0,5 sebagai cutting point. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Untuk mengukur reliabilitas menggunakan uji statistik Cronbach Alpha dengan bantuan SPSS Statistics 20 for windows. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally, dalam Ghozali, 2006). 1.
Analisis Structural Equation Model (SEM) Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
Structural
Equation
Modelling
(SEM).
SEM
merupakan teknik analisis multivariate yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang kompleks baik
recursive
maupun
non-recursive
untuk
memperoleh
gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model. Pengujian hipotesis dengan menggunakan program Amos 16. Amos merupakan program yang paling informatif dalam menyajikan hasil-hasil statistik, sehingga modifikasi model dan penyebab tidak fit atau buruknya suatu model dapat mudah diketahui. (Ghozali, 2008).
11
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pengujian model Structural Equation Modelling (SEM), yaitu: a.
Asumsi Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Normalitas dibagi menjadi 2 yaitu univariate normally dan multivariate normally. Apabila data memiliki multivariate normally maka data tersebut pasti juga memiliki univariate normally. Sebaliknya apabila data adalah univariate normally maka belum tentu data juga memiliki multivariate normall (Ghozali, 2008). Untuk menguji asumsi normalitas maka digunakan nilai z statistik untuk skewness dan kurtosisnya. Ghozali (2008) membagi distribusi data menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Normal, yaitu nilai skewness kurang dari 2 dan nilai kurtosis kurang dari 7. 2) Moderately non-normal, yaitu besarnya data yang tidak normal adalah sedang. Nilai skewness antara 2 sampai 3 dan nilai kurtosis antara 7 sampai 21. 3) Extremely non-normal, yaitu distribusi data yang tidak normal sangat besar. Nilai skewness diatas 3 dan nilai kurtosis diatas 21.
12
b.
Asumsi Outliers Data outliers adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat jauh berbeda dari data observasi lainnya. Outliers dapat dievaluasi dengan nilai Mahalanobis Distance dengan nilai degree of freedom sejumlah
variabel pada
tingkat p < 0,001. Variabel yang dimaksud adalah jumlah item pengukuran pada model. c.
Pengujian Goodness of Fit Model Fit
index
digunakan
untuk
mengukur
derajat
kesesuaian antara model yang disajikan dengan data yang disajikan. Dijelaskan pada tabel sebagai berikut: Tabel III.1 Tabel Goodness of Fit Model
Goodness-of-fit Indices
Cut-off Value
Chi-square (χ²)
Diharapkan kecil
Significance Probability (p)
≥ 0,05
CMIN/DF
≤ 2,00
GFI
≥ 0,90
AGFI
≥ 0,90
TLI
≥ 0,90
CFI
≥ 0,90
NFI
≥ 0,90
RMSEA
≤ 0,08
Sumber: Ghozali (2008)
13
Penjelasan dari masing-masing kriteria goodness of fit tersebut sebagai berikut: 1) Chi-Square dan Probabilitas Nilai chi-square menunjukkan adanya penyimpangan antara sample covariance matrix dan model (fitted) covariance matrix. Chi-square ini merupakan ukuran mengenai buruknya fit suatu model. Nilai chi-square sebesar 0 menunjukkan bahwa model memiliki fit yang sempurna. P adalah probabilitas untuk memperoleh penyimpangan besar sebagaimana ditunjukkan oleh nilai chi-square. Sehingga, nilai
chi-square
yang
signifikan
(kurang
daripada
0.05)
menunjukkan bahwa data empiris yang diperoleh memiliki perbedaan dengan teori yang telah dibangun berdasaran Structural Equation Model (Ghozali, 2006). 2) Normed Chi Square (CMIN/DF) CMIN/DF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai chisquare dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan goodnes of fit model dan jumlah-jumlah koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian (Ghozali, 2008). Nilai yang direkomendasikan untuk menerima kesesuaian model adalah CMIN/DF ≤ 2,0. 3) Goodness Of Fit Index (GFI) Goodness of Fit Index (GFI) mencerminkan tingkat kesesuaian model secara keseluruhan yang dihitung dari residual
14
kuadrat dari model yang diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya (Ghozali, 2008). Nilai GFI ≥ 0.90 mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik. 4) Adjusted Goodness Fit of Index (AGFI) AGFI merupakan pengembangan dari Goodness of Fit Index (GFI) yang telah disesuaikan dengan ratio antara degree of freedom model yang diusulkan dan degree of freedom dari null model (Ghozali, 2008). Nilai yang direkomendasikan adalah AGFI ≥ 0.90, semakin besar nilai AGFI maka semakin baik kesesuaian modelnya. 5) Tucker Lewis Index (TLI) TLI digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi analisis faktor, dimana menggabungkan ukuran parsimony ke dalam index komparasi antara proposed model dan null model (Ghozali, 2008). Nilai TLI yang direkomendasikan adalah ≥ 0,90. TLI merupakan indeks yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel. 6) Comparative Fit Index (CFI) CFI
adalah
indeks
kesesuaian
incremental
yang
membandingkan model yang diuji dengan null model (Ghozali, 2008). Nilai yang direkomendasikan yaitu ≥ 0,90. Nilai yang mendekati 1 mengindikasikan model memiliki tingkat kesesuaian yang baik.
15
7) Normed Fit Index (NFI) NFI merupakan ukuran perbandingan antara proposed model
dan
null
model
(Ghozali,
2008).
Nilai
yang
direkomendasikan adalah ≥ 0.90. 8) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) RMSEA adalah ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistic Chi-square menolak model dengan jumlah sampel yang besar (Ghozali, 2008). Nilai penerimaan yang direkomendasikan ≤ 0,08.
3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis tingkat signifikansi hubungan kausalitas antar konstruk dalam model yang didasarkan pada nilai c.r (z-hitung) lebih besar dari atau sama dengan nilai z-tabel (z-hitung ≥ z-tabel). Nilai z-tabel untuk masing-masing tingkat signifikansi adalah: (1) 1% = 2,56, (2) 5% = 1,96, (3) 10% = 1,645. a. Sobel Test Menurut Baron &
Kenny (dalam Ghozali, 2009) suatu
variabel disebut variabel intervening jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara variabel prediktor (independen) dan variabel kriterion (dependen). Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji Sobel (Sobel test). Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel
16
independen
X
(Kepemimpinan Etis) ke variabel dependen Y
(Perilaku Etis) melalui variabel intervening M (Iklim Eika). Pengaruh tidak langsung X (Kepemimpinan Etis) ke Y (Perilaku Etis) melalui M (Iklim Eika) dihitung dengan cara mengalikan jalur X→M (a) dengan jalur M→Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c – c’), dimana c adalah pengaruh X (Kepemimpinan Etis) terhadap Y (Perilaku Etis) tanpa mengontrol M (Iklim Eika), sedangkan c’ adalah koefisien pengaruh X (Kepemimpinan Etis) terhadap Y (Perilaku Etis) setelah mengontrol M (Iklim Eika). Standard error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya standard error pengaruh tidak langsung (indirect effect) Sab dihitung dengan rumus dibawah ini:
√ Untuk
menguji
signifikansi
pengaruh
tidak
langsung,
maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut : Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel yaitu ≥ 1,96. Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi (Ghozali, 2009). Sobel tes ini dilakukan menggunakan aplikasi sobel test calculator online.
17