BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian yang digunakan Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah yang ditempuh
dalam
mengumpulkan
atau
mengorganisasikan,
menganalisis
serta
menginterprestasikan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dan metode verifikatif analisis. Metode deskriptif analisis
merupakan
suatu
metode
penelitian
yang
bertujuan
untuk
menggambarkan atau memaparkan keadaan yang ada pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat berdasarkan fakta atau data yang dikumpulkan dan disusun secara sistematis selanjutnya dianalisis untuk memperoleh kesimpulan untuk mengetahui bagaimana pengembangan karir, kompetensi, dan kinerja pegawai. Sedangkan metode verifikatif analisis yaitu penelitian dalam upaya menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengembangan karir, kompetensi, dan kinerja pegawai.
3.2
Definisi Variabel dan Operasional
3.2.1
Definisi Variabel dan Pengukuran Menurut Sugiono (2006 : 31) Variabel adalah sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehinga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
57
58
1. Variabel bebas atau disebut juaga variabel independent (X) atau variabel berpengaruh. Merupakan variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini maka yang menjadi variabel bebas yaitu Pengembangan karir (X1) dan Kompetensi (X2) 2. Sedangkan yang menjadi variabel terikatnya atau disebut juga variabel dependent (Y) atau variabel tidak bebas merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja pegawai (Y).
3.2.2
Oprasional Variabel Oprasional variabel merupakan upaya penelitian secara rinci, meliputi
nama variabel, konsep variabel, indikator variabel, dan skala pengukuran. Dalam penelitian ini oprasional variabelnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1 Oprasionalisasi Variabel Penelitian Konsep Variabel Pengembangan karir (X1) Pengembangan karir (career development) adalah pendekaran formal yang diambil organisasi untuk memastikan bahwa orangorang dengan
Dimensi
1. Manajemen Karir
Indikator
1. Mutasi
2. Seleksi
3. Penempatan
2. Perencanaan Karir
1. Pendidikan
Ukuran
Skala
1. Tingkat Mutasi yang dilakukan
O
2. Tingkat Seleksi yang dilakukan 3. Tingkat Penempatan yang dilakukan 1. Tingkat Pendidikan yang diterapkan
No
1, 2 R
3, 4
D I
5, 6
N A L
7, 8
59
kualifikasi dan pengalaman yg tepat tersedia pada saat yang dibutuhkan Henry Simamora (2006:392)
2. Pelatihan
2. Tingkat Pelatihan yang diterapkan
9,10
Henry Simamora (2006:412)
Kompetensi (X2) Bakat, sifat dan keahlian individu yang dapat dibuktikan, dapat dihubungkan dengan kinerja yang efektif dan baik sekali.
1. Keterampilan
2. Latar Belakang Pendidikan
1. Keahlian
1. Tingkat Keahlian pegawai
1, 2
2. Kecakapan
2. Tingkat Kecakapan pegawai
3,4
3. Kemampuan
3. Tingkat Kemampuan pegawai
5, 6
1. Pengetahuan
1. Tingkat Pengetahuan pegawai
O R
7, 8
D I
3. Sifat/Ciri
1. Karakter Pribadi
1. Tingkat Karakter Pribadi pegawai
N
9, 10
A L
4. Motif
Sedarmayanti (2010:125)
Sedarmayanti (2010:127)
2. Konsep Diri
2. Tingkat Konsep Diri pegawai
11,12
1. Pemikiran
1. Tingkat Pemikiran pegawai
13, 14
2. Niat Dasar
2. Niat Dasar pegawai
15, 16
60
Kinerja (Y) Kinerja adalah Unjuk kerja yang merupakan hasil dari kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau prilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi
1. Penilaian kinerja
1. Kemampuan
1. Tingkat Kemampuan Pegawai
1, 2
2. Prestasi kerja
2. Tingkat Prestasi Kerja Pegawai
3, 4
3. Kuantitas
3. Tingkat Kuantitas Pekerjaan Pegawai
5
4. Kualitas
4. Tingkat Kualitas Pekerjaan Yang Dihasilkan
O
6, 7
R D I
5. Pencapaian Target
6.
2.
Kehadiran
Pelaksanaan 1. Tanggung kinerja jawab
3. Evaluasi kinerja
Marihot Tua Effendi Hariandja (2002:198)
6. Tingkat Kehadiran Pegawai
N
8
A L
9, 10
1. Tingkat Tanggung Jawab
11
2. Ketaatan
2. Tingkat Ketaatan
12, 13
3. Kejujuran
3. Tingkat Kejujuran
14, 15
4. Kerjasama
4. Tingkat Kerjasama
16
1. Kemampuan
2. Kepemimpinan
Marihot Tua Effendi Hariandja (2002:194)
5. Tingkat Pencapaian Target
1. Tingkat Kemampuan
2
2. Tingkat Kepemimpinan
17
61
3.3
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2005;72). Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono 2005:78). Dalam penelitian ini penulis memakai populasi tidak menggunakan sampel. Dimana jumlah populasi di Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat sebanyak 48 orang.
3.4
Teknik pengumpulan data Dalam penelian ini penulis mengumpulkan data melalui beberapa teknik,
yaitu : 1. Penelitian kepustakaan Penilitian kepustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan yang terdapat di perpustakaan, seperti : mempelajari dokumen-dokumen, catatan maupun buku-buku berisi teori-teori
yang
berhubungan
dengan
pengembangan
karir,
kompetensi dan kinerja pegawai. Selain itu, penelitian kepustakaan dilakukan sebagai bahan rujukan atau referensi dalam pembuatan skripsi ini. 2. Penelitian lapangan
62
Penelitian lapangan yaitu teknik pengumpulan data dan informasi mengenai masalah yang berhubungan dengan penelitian.
Observasi Mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap masalah yang berkaitan dengan penelitian, yaitu tentang pengembangan karir, kompetensi dan kinerja pegawai.
Interview (wawancara) Data yang diperoleh dengan cara melakukan komunikasi dan Tanya jawab secara langsung kepada pihak perusahaan atau karyawan tentang masalah yang diteliti di perusahaan.
Kuisioner Yaitu penyebaran data yang dilakukan dengan cara mengajukan daftar pertanyaan yang disebarkan kepada sejumlah responden.
3.5
Metode analisis Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
perhitungan statistik regresi berganda berdasarkan hasil perolehan data dari jawaban responden. Proses pengolahan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
Melakukan penyebaran kuisioner pada responden yang telah ditentukan sebelumnya.
Mengambil jawaban kuisioner dari responden.
63
Mengelompokan data berdasarkan responden.
Data yang berasal dari kuisioner yang telah dijawab responden, kemudian ditabulasikan dalam bentuk data kuantitatif dan disajikan dalam tabel distribusi.
Untuk penilaian jawaban responden terhadap pernyataan yang diberikan, penulis menggunakan skala likert (skala sikap), yaitu tipe skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan negatif.
Tabel 3.2 Skala likert dengan skor tiap pernyataan Skor Jawaban Simbol Positif Sangat Setuju SS 5 Setuju S 4 Ragu-ragu R 3 Tidak setuju TS 2 Sangat tidak setuju STS 1
Negatif 1 2 3 4 5
Kemudian nilai-nilai dari hasil jawaban diproses dan diolah untuk digunakan sebagai alat ukur variabel yang diteliti dengan menggunakan perhitungan statistik sebagai berikut:
1. Uji Validitas Sugiyono (2007:1) Valid menunjukkan derajat ketetapan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh
64
peneliti. Untuk mencari nilai validitas disebuah item kita mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut. Jika koefisien sama atau sama dengan 0,3 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasi dibawah 0,3 maka item dinyatakan tidak valid. Untuk mencari nilai korelasi penulis menggunkan rumus metode pearson produck moment (Sugiyono 2004:181) dengan rumus:
rhitung =
(𝑛 {n
XY) − (
X )( Y)
X 2 − ( X)2 } { n
Y 2 − ( Y)2 }
Dimana: r
= Koefisien korelasi
x
= Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
y
= Skor total
n
= Jumlah responden X = Jumlah skor item Y = Jumlah skor total
Nilai rhitung yang telah diperoleh dari perhitungan diatas, selanjutnya dibandingkan dengan rkritis (0,3) dengan ketentuan sebagai berikut: Jika rhitung >rkritis maka item disebut valid Jika rhitung
65
2. Uji Reabilitas Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah split-halp method (metode belah dua) yang dianalisis dengan rumus spearman brown , cara kerjanya ialah : 1. Item dibagi dua secara acak, kemudian dikelompokan dalam kelompok I dan kelompok II 2. Skor untuk masing-masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total untuk klompok I dan klompok II. 3. Korelasi total skor klompok I dan Klompok II dengan rumus: rhitung =
(𝑛 {n
XY) − (
X )( Y)
X 2 − ( X)2 } { n
Y 2 − ( Y)2 }
4. Hitung angka reeliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus korelasi Spearman Brown sebagai berikut:
r=
2r b 1+r b
dimana : r
= koefisien korelasi
rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua batas realibilitas minimal 0,7 3. Analisis Regresi Linier Berganda Yaitu suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara variable X1 (Pengembangan Karir), X2 (Kompetensi), dan Y (Kinerja). Rumus yang digunakan yaitu:
66
𝐘 = 𝐚 + 𝛃𝟏 𝐗 𝟏 +𝛃𝟐 𝐗 𝟐 Dimana: Y = Variabel Terikat a = Bilangan konstanta β1, β2 = koefisien/arah garis 𝑋1 = Variabel bebas (pengembangan karir) 𝑋2 = Variabel bebas (kompetensi)
4. Analisis Korelasi Berganda Yaitu suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan atau kekuatan korelasi
antara variabel
X1
(Pengembangan Karir),
(Kompetensi), dan Y (kinerja). Rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (1996 ; 36) sebagai berikut : R2 =
𝐽𝐾 𝑟𝑒𝑔𝑟𝑒𝑠𝑖 y2
Dimana : R2 = Koefisien korelasi berganda JK(reg) =jumlah kuadrat regresi y 2 =jumlah kuadrat total korelasi Untuk mencari JK(reg) dihitung dengan menggunakan rumus : JK(reg)
= b1 X1 Y + b2 X2 Y
Dimana : X1 Y=
X1 Y -
( X 1 )( X) n
X2
67
X2 Y=
X2 Y -
( X 2 )( X) n
Berdasarkan nilai R yang diperoleh, maka dapat dihubungkan -1
Tabel 3.3 Taksiran Besaran Koefesien Korelasi Koefesien Korelasi Tingkat Hubungan 0,00-0,199
Sangat rendah
0,20-0,399
Rendah
0,40-0,599
Sedang
0,60-0,799
Kuat
0,80-1,00
Sangat kuat
5. Analisis Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk melihat berapa besar pengaruh variabel X1, X2 terhadap Y, biasanya dinyatakan dalam bentuk persen (%). Adapun rumus koefisien determinasi sebagai berikut: Kd = R2x 100%
68
Dimana : Kd = koefisien determinasai R2 = besarnya koefisien korelasi ganda
3.6.Penguji Hipotesis Penguji hipotesis yang dimaksud dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah ada atau tidak pengaruh Pengembangan Karir dan Kompetensi terhadap Kinerjapegawai, secara parsial maupun keseluruhan.Uji hipotesis untuk korelasi ini dirumuskan dengan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (Ha), rumus hipotesisnya sebagai berikut. 1. Uji Hipotesis Keseluruhan Hipotesis yang dikemukakan dapat dijabarkan sebagai berikut: H0 :β1 dan β2 = 0 Tidak terdapat pengaruh antara variabelPengembangan Karir (X1), Kompetensi (X2)terhadap Kinerja(Y) Ha :β1 dan β2 ≠ 0 Terdapat pengaruh antara variabelPengembangan Karir (X1), Kompetensi (X2)tehadap Kinerja (Y) Pasangan hipotesis tersebut kemudian diuji untuk diketahui tentang diterima atau ditolaknya hipotesis. Untuk melakukan penguji uji signifikan koefisien berganda, dengan tarif 5% dengan rumus sebagai berikut :
𝐅=
1−
𝑅2 /𝐾 (n − K − 1)
𝑅2
Diamana : R2 = Koefisien korelasi ganda yang telah ditentukan K = Banyaknya variable bebas n = Ukuran sample
69
F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel (n-k-1) = Drajat kebebasan Dari perhitngan tersebut akan diperoleh distribusi F dengan pembilang K dan penyebut dk (n-k-1) dengan ketentuan sebagai berikut : Tolak H0 jika F hitung > F → tabel Ha diterima (signifikan) Terima H0 jika F hitung < F → tabel Ha ditolak (tidak signifikan)
2. Uji Hipotesis parsial Hipotesis parsial diperlukan untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain, apakah hubungan tersebut saling mempengaruhi atau tidak. Hipotesis parsial dijelaskan kedalam bentuk statistik sebagai berikut : 1) H0 :β1 = 0, Tidak ada pengaruh signifikan Pengembangan karir terhadap kinerja. ≠
Ha :β1
0,
Ada pengaruh signifikan pengembangan karir terhadap
kinerja. 2) H0 :β2 = 0, Tidak ada pengaruh kompetensi terhadap kinerja. Ha :
β2
≠ 0, Ada pengaruh signifikan kompetensi terhadap kinerja.
Kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan rumus uji t dengan tarif signifikan 5% atau dengan tingkat keyakinan 95%, dengan rumus sebagai berikut : 𝐭=𝐫
Dimana :
𝑛−𝑘−1 1 − 𝑟2
70
n = Jumlah sampel r = Nilai korelasi parsial kemudian hasil hipotesis thitung dibandingkan dengan ttabel, dengan ketentuan sebagai berikut : Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak Jika t hitung < ttabel maka H0 diterima