BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil objek penelitian diPerumahan Kopwani Village, Jl. H. Abdul Gani 2 Kel. Harapan Jaya Kec. Sukma Jaya Depok. Penelitian mulai dilaksanakan pada September 2016 sampai dengan Juli2017 B. Desain Penelitian Jenis penelitian menurut Sugiono (2012) didefinisikan sebagai: “Suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis”. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi perihal data penelitian. Sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menjelaskan pengaruh antar variabel penelitian. C. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel terdiri dari variable bebas (X) dan variabel terikat (Y). variabel bebas dalam perumusan masalah pertama adalah Promosi (X1), Harga Jual Kembali, (X2) dan Lokasi (X3). Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah Keputusan Pembelian (Y). 59 http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
Definisi operasional variabel dari hipotesis pertama dapat dilihat sebagai berikut: 1.
Promosi Promosi merupakan penyampaian informasi dari penjual kepada pembeli untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku dalam rangka menciptakan pertukaran, sehingga tujuan untuk meningkatkan kuantitas penjualan diharapkan dapat terealisasi.Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: a) Iklan; b) Promosi penjualan; c) Penjualan pribadi.
2.
Harga Jual Kembali Harga merupakan satu-satunya komponen dalam bauran pemasaran yang dikategorikan sebagai pemasukan bagi perusahaan. Penetapan harga memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: a) Harga produk yang murah; b) Harga produk dibandingkan pesaing; c) Potongan pembelian/diskon.
3.
Lokasi Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Pemilihan lokasi harus memperhatikan potensi pasar yang tersedia di sekitar lokasi tersebut. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: a) Keterjangkauan lokasi. b) Kelancaran akses menuju lokasi; c) Kedekatan lokasi.
4.
Keputusan Pembelian Proses pengambilan keputusan melibatkan tiga tahapan, antara lain: input, proses, dan output. Menurut Kotler,
memiliki lima dimensi yaitu:a)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Pengenalan Masalah; b) Pencarian Informasi; c) Evaluasi Alternatif; d) Keputusan Pembelian; e) Perilaku Pasca Pembelian 3.1. Tabel Operasional Variabel VariabelIklan dan Keputusan Pembelian Variabel
Dimensi
Promosi Promosi Penjualan menurut Handayani (2015) Hubungan Masyarakat
Harga jual kembali menurut Stanton dalam Rosvita (2010)
Lokasi menurut Sri Widowati
Indikator Variabel
Skala
1. Promosi dengan spanduk, brosur 2. Membuka pameran perumahan
Ordinal
3. Promosi yang baik 4. Promosi melalui media sosial dan media elektronik
Ordinal
Personal Selling
5. Tenaga penjual selalu interaktif melayani konsumen 6. Tenaga penjual sangat ramah dalam melayani konsumen
Ordinal
Keterjangkauan Harga
7. Harga sesuai budget
Ordinal
Kesesuaian Harga dengan Kualitas Produk
8. Harga yang sesuai dengan pelayanan
Ordinal
Daya saing harga
9.
Harga sesuai lebih bervariasi 10. Harga yang lebih rendah dari pesaing
Ordinal
Kesesuaian harga dengan manfaat
11. Harga sesuai dengan harapan konsumen 12. Harga sesuai dengan manfaat yang diperoleh konsumen
Ordinal
Keterjangkauan lokasi
13. Letak yang terjangkau 14. Banyaknya fasilitas umum (rumah sakit, pasar, dll)
Ordinal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
(2011)
Kelancaran akses menuju lokasi
15. Adanya jalan tol 16. Mudah menuju lokasi perumahan
Ordinal
Kedekatan lokasi
17. Letak yang strategis 18. Akses yang mudah
Ordinal
19. Banyak mencari informasi perumahan 20. Perumahan yang sesuai harapan konsumen
Ordinal
21. Sumber informasi perumahan 22. Kejelasan informasi tentang perumahan
Ordinal
Evaluasi alternatif
23. Perbandingan harga dan pelayanan dengan kompetitor 24. Alternatif perumahan terbaik
Ordinal
Keputusan pembelian
25. Merasa beruntung membeli perumahan 26. Tidak ada penyesalan dalam membeli perumahan
Ordinal
Keputusan Pengenalan pembelian masalah menurut Kotler (2012) Pencarian informasi
D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” Sugiyono (2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang ada di Perumahan Kopwani Village yang berjumlah 950 orang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
Sampel Menurut Sugiyono (2011), “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Secara umum terdapat dua metode pengambilan sampel, yaitu Sampel berbasis pada probabilitas dan Sampel nonprobabilitas. Metode sampel berdasarkan probabilitas terbagi menjadi dua antara lain : a. Random sederhana (simpel random) b. Random komplek (complex random) yang terdiri dari : Systematic random sampling, Cluster sampling, Stratified sampling, dan Double sampling. Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan metode random sederhana (simpel random), dengan cara memberikan kuisoner kepada penghuni Perumahan Kopwani Village dilakukan secara acak, “dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan
anggota
sampel
dari
populasi
dilakukan
secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu” (Sugiyono, 2011). Dimana rumus untuk menentukan banyak sampel dipakai rumus slovin seperti dibawah ini :
Rumus Slovin
=
ɳ
N 1 + N e²
Dimana: N : besarnya populasi ɳ : besarnya sampel e : tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan 10%.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Dengan rumus tersebut dapat dihitung ukuran sampel dari populasi 950 dengan mengambil tingkat kepercayaan ( d ) = 10%, sebagai berikut: ɳ
= N/1 +Ne² = 950/1 + 950 (0,1)² = 950/1 + (950 x 0.01) = 950 / 1 + 9,5 = 950/10,5 = 90,47 ~ 91
Nilai sampel diatas adalah jumlah sampel minimal yang harus dijadikan responden, namun ada baiknya jumlah sampel responden lebih dari 91.
E. Teknik Pengumpulan Data Dalam melakukan
pengumpulan data, penulis melakukan penelitian
sebagai berikut: 1.
Library Research (Penelitian Kepustakaan) Yang dimaksud dengan Library Research adalah proses pengumpulan data bersifat teoritis melalui buku-buku, literatur, atau bahan-bahan dari perkuliahan, majalah surat kabar, maupun karya ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang diteliti oleh penulis.
2.
Field Research (Penelitian Lapangan) Yang dimaksud dengan Field Research adalah proses pengumpulan data bersifat actual melalui pengamatan langsung dengan mengedarkan kuesioner.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
a.
Pengukuran Variabel
Untuk mengukur variabel dalam penelitian ini digunakan beberapa item pertanyaan untuk masing-masing variabel, yang dikembangkan dari penelitian Sugiono (2012:45) yang dilakukan oleh peneliti. Masing-masing jawaban untuk pertanyaan pada kuesioner akan diukur dengan menggunakan skala Likert 1-5, yaitu masing-masing item pilihan jawaban pada satu pertanyaan akan diberi point 1-5.
b. Skala Pengukuran Adapun pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis Skala Likert, yaitu variabel yang akan diukur, dijabarkan menjadi sub variabel dan menjadi komponen yang dapat terukur. Dalam perhitungannya, jawaban pernyataan pada instrumen mempunyai gradasi dari yang sangat positif sampai pada yang sangat negatif, berupa kata-kata yang diberi skor/nilai yakni: Tabel 3.2. Skala Likert AlternatifJawaban
Skor
Sangat Setuju
= (SS)
5
Setuju
= (S)
4
Kurang Setuju
= (KS)
3
Tidak Setuju
= (TS)
2
Sangat Tidak Setuju = (STS)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1
66
c.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengaruh antara variabel promosi, harga jual kembali dan lokasi terhadap variabel Keputusan Pembelian adalah kombinasi antara teknik statistik deskriptif dan teknik statistik inferensial: 1.
Teknik statistik deskriptif, dalam hal ini digunakan untuk menyajikan data setiap variabel secara sendiri-sendiri dan selanjutnya juga digunakan untuk mengukur gejala pusat yang mencakup median, modus, rerata dan ukuran penyebaran dengan menggunakan standar deviasi serta dilengkapi dengan tabel frekwensi dan grafik berbentuk histogram.
2.
Teknik statistik inferensial, dipergunakan untuk menguji hipotesis penelitian, dengan analisis regresi dan korelasi sederhana/berganda dan sebelumnya dilakukan pengujian terhadap persyaratan analisis melalui uji taksiran untuk setiap regresi sederhana maupun berganda serta uji homogenitas varian Y atas variabel X.
Didalam penelitian ini, untuk mengubah data dari kualitatif menjadi kuantitatif, penulis menggunakan skala Likert. Menurut Sugiono (2012) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pembobotan jawaban kuesioner menggunakan Skala Likert lima poin. Dalam instrumen penelitian telah disediakan alternatif jawaban dari setiap butir pertanyaan dan responden dapat memilih satu dari jawaban yang sesuai, setiap butir bernilai 1 sampai 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
disesuaikan dengan alternatif-alternatif jawaban yang dipilih dari masingmasing pernyataan. Teknik analisis data adalah serangkaian kegiatan mengelola data yang dikumpulkan dari hasil penelitian dan kemudian dibentuk menjadi seperangkat hasil. Analisis data dilakukan agar dapat mengelola data yang lebih teliti dan akurat agar hasil yang diinginkan dapat memuaskan.
1. Uji Kualitas Data a.
Uji Validitas Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Menurut Sugiyono (2012) Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah itemitem yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2011) “Cara yang digunakan adalah dengan analisa item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment.” Syarat minimum untuk dianggap valid adalah nilai rhitung> dari nilai rtable. Nilai r tabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
juga dapat dilihat pada nilai r-Tabel dengan rumus n-2 pada r tabel dengan α 5%. Setelah perhitungan dilakukan (dalam hal ini proses perhitungan dibantu dengan program SPSS versi 20.0) dimana hipotesa yang terbentuk adalah: H0 : Butir Pernyataan Penelitian Tidak Valid Ha : Butir Pernyataan Penelitian Valid Dimana: 1) Jika probabilitas/signifikansi > 0,05, maka terima Ho 2) Jika probabilitas/signifikansi < 0,05, maka terima Ha Atau : 1. Jika nilai –r tabel < r hitung < r tabel, maka terima Ho 2. Jika nilai - r hitung < –r tabel atau r hitung > r tabel, maka terima Ha Adapun perhitungan korelasi product moment, dengan rumus seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010)
n
2
2
2
Dimana: r = koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat n = banyaknya sampel x = skor tiap item y = skor total variabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
69
b. Reliabilitas Sedangkan uji reliabilitas menurut Arikunto (2010) dimaksudkan “Untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.” Menurut Arikunto (2010): “Untuk uji reliabilitas digunakan teknik Alpha cronbath, dimana suatu instrument dapat dikatakan handal (reliable) bila memiliki koefisien keandalan atau sebesar 0,6 atau lebih. Pada penelitian ini perhitungan reliabilitas menggunakan rumus alpha Arikunto (2010) sebagai berikut: 2 k b 11 1 2 k 1
Peneliti dapat mengevaluasi instrumen penelitian berdasarkan perspektif dan teknik yang berbeda, tetapi pertanyaan mendasar untuk mengukur reiliabilitas. Untuk pengujian reliabilitas ini penulis menggunakan bantuan program SPSS 20 dengan mengacu pada kaidah Guilfrod, yaitu: Tabel 3.3 Tabel Koefesien Korelasi Spearman Kriteria
KoefisienKorelasi
SangatReliabel
> 0.8
Reliabel
0.6- 0.8
CukupReliabel
0.4 - 0.6
KurangReliabel
0.2 - 0.4
TidakReliabel
< 0.2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik terdiri dari Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi dan Uji Heteroskedastisitas. Pengujian ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi yang meliputi asumsi-asumsi : terjadi normalitas, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi autokorelasi, dan tidak terjadi heteroskedastisitas, serta untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan tingkat yang signifikan dan representatif atau disebut BLUE (Best Linier Unbiased Estimator). Dalam penelitian ini karena menggunakan data primer dan analisis regresi berganda maka hanya menggunakan uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan koefisien determinasi (R2). Dengan penjelasan seperti berikut: a.
UjiNormalitas Ujinormalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini, digunakan grafik histogram dangrafik normal probability plot dengan dasar untuk mengambil keputusan sebagai berikut : 1.
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71
2.
Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Selain menggunakan analisis grafik, untuk menambah keakuratan
hasil uji normalitas residual maka digunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S), Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis : H0 : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal Data penelitian dapat dikatakan terdistribusi normal atau memenuhi uji normalitas residual apabila Asymp.Sig > 0,05 pada taraf signifikansi alpha 5%.
b.
Uji Multikolineritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi ditemukan adanya korelasi atau hubungan yang signifikan antar variabel bebas dimana dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Multikolinearitas akan menyebabkan koefisien regresi bernilai kecil dan standar error regresi bernilai besar sehingga pengujian variabel bebas secara individu akan menjadi tidak signifkan. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Semakin tinggi VIF mengindikasikan bahwa multikolinearitas diantara variabel bebas akan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
semakin tinggi dimana standar nilai adalah 10, sedangkan tolerance mengukur variabelitas variabel bebas terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Nilai yang umum dipakai adalah nilai tolerace sebesar 0.1 atau sama dengan nilai VIF 10. Rumus yang digunakan dalam multikolinearitas adalah :
VIFi
1 1 Ri2
Hipotesa yang digunakan dalam uji multikolinearitas adalah: Ho : Tidak ada Mulitkolinearitas Ha : Ada Multikolinearitas Dasar pengambilan keputusannya adalah : Jika VIF > 10 atau jika tolerance < 0.1 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika VIF < 10 atau jika tolerance > 0.1 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Ha diterima menunjukan adanya multikolinearitas dalam model regresi sedangkan jika Ha ditolak menunjukkan tidak ada multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi.
c.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atau pengamatan kepengamatan lain. Jika varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
Dasar analisis adalah Imam Ghozali (2006): Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 padasumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
3. Uji Regresi Berganda Berpijak pada hipotesis yang telah dikemukakan di atas, maka teknik analisis data penelitian salah satunya menggunakan teknik analisis persamaan regresi. Menurut Arikunto (2006) untuk menguji pengaruh beberapa variabel bebasdengan variabel terikat adalah: Y = + 1X1 +2X2 + 3X3 + ; Di mana Y = Keputusan Pembelian X1 = Promosi X2 = Harga Jual Kembali X3 = Lokasi Dari model tersebut di atas dapat dilakukan uji secara statistik yakni dengan analisis korelasional dan regresi. Analisis korelasi menunjukkan keeratan hubungan antara variabel bebas tehadap variabel terikat. Sedangkan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh atau kontribusi dari varaibel bebas terhadap variabel terikat baik secara varsial maupun secara total.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
4. Uji Hipotesa a.
Uji Koefisien Determinasi (R²) Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi dari variabel terikat. Besarnya nilai R² adalah antara 0 sampai 1. Nilai R² menjauhi angka 1 atau mendekati 0 berarti tidak mampu variabel bebas menjelaskan variasi variabel terikat, R² mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien determinasi atau seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas (independen) terhadap variable terikat (dependen), digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012) sebagai berikut : Tabel 3.4 Koefisien Determinasi dan Taksirannya
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000
Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat SangatKuat
Sumber: Sugiyono (2012) b. Uji F (Anova) Imam Ghozali (2011) menyatakan bahwa uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen/bebas yang dimasukan dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Uji F akan digunakan untuk menguji hipotesis alternatif. Uji F (Anova) digunakan untuk mengetahui besarnya angka probabilitas pada perhitungan Anova yang akan digunakan untuk uji kelayakan model regresi. Uji F bisa dilakukan dengan dua cara yaitu melihat tingkat signifikasi atau dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Pengujian dengan tingkat signifikasi pada table Anova , dengan cara pengambilan keputusan sebagai berikut: 1) Jika probabilitas/signifikansi < 0,05, maka model diterima 2) Jika probabilitas/signifikansi > 0,05, maka model ditolak Atau dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan ketentuan level of significant (a) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0,05) atau taraf keyakinan 95% atau 0,95 dapat digunakan rumus: df1 = k -1 df2 = n – k Dimana : k = jumlah variabel (bebas + terikat) n = jumlah observasi/sampel pembentuk regresi. Dasar pengambilan keputusan: 1)
Apabila F hitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2)
Apabila F hitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
c.
Uji t Uji t digunakan untuk menentukan/menyimpulkan hasil penelitian, maka perlu diuji terlebih dahulu apakah r (koefesien korelasi) yang telah ditentukan signifikan/berarti ataukah tidak. Uji t juga berfungsi untuk menguji hipotesis penelitian yang bersifat terpisah. = Taraf signifikansi dua arah pada derajat 0,05 (Sugiyono, 2007). Pengambilan keputusan juga dilakukan dengan membandingkan t tabel dengan t hitung dengan ketentuan level of significant (a) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0,05) atau taraf keyakinan 95% atau 0,95 dapat digunakan rumus : df = n – k Dimana : n : jumlah observasi/sampel pembentuk regresi. k : jumlah variabel (bebas + terikat) Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat probabilitasnya : H0 : Tidak ada pengaruh signifikan variabel independent terhadap variabel dependen Ha : Ada pengaruh signifikan variabel independent terhadap variabel dependen Dimana: 1) Jika probabilitas/signifikansi > 0,05, maka terima Ho 2) Jika probabilitas/signifikansi < 0,05, maka terima Ha
http://digilib.mercubuana.ac.id/