III. METODE PENELITIAN
3.1.
Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2014 di
Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
3.2.
Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah:
aquades, air steril, Bahan-bahan untuk membuat media MS, pupuk daun dan pupuk lengkap, eksplan pisang barangan yang berasal dari Balai Penelitian Buah Tropika Solok, spiritus, agar, gula pasir, pengatur pH (HCl 0,1 N dan NaOH 0,1 N), alkohol 96 % dan 70%. Peralatan yang digunakan adalah: Timbangan analitik, Lemari Es, hot plate, magnetic stirrer, Bunsen, pH meter, Autoklaf, labu takar, pipet tetes, erlemenyer, gelas piala, pengaduk gelas, botol-botol kultur, seperangkat alat tanam kultur jaringan, dan Kotak Tanam. Rak penyimpanan kultur dilengkapi dengan lampu TL yang mempunyai intensitas 1500 lux ( 18 Watt) sebagai sumber penyinaran dengan suhu ruang 16-22oC.
12
3.3.
Pelaksanaan Penelitian
3.3.1. Sterilisasi Alat, Botol dan Media Tanam langkah awal untuk menetukan keberhasilan kultur jaringan adalah metode sterilisasi Botol dan Alat yang akan digunakan dalam pembuatan media dan inisiasi dicuci sampai bersih kemudian disterilkan dengan mesin autoklaf pada temperatur 121oC dengan tekanan 17,5 psi dengan waktu satu jam. Alatalat yang disterilkan yaitu pinset, pengaduk, erlemeyer, botol kultur, dan gelas beker, petri.
3.3.2. Pembuatan Media Kultur Media yang digunakan adalah media MS (MS basal medium) dengan dosis 4,43 g/L untuk kontrol. Sedangkan untuk perlakuan ditakar menggunakan gelas ukur, selanjutnya ditambahkan Pupuk daun dan Pupuk Cair Lengkap sesuai konsentrasi perlakuan, semua bahan dimasukkan kedalam corong ukur berukuran sedang dan ditambahkan aquades sampai batas 500 ml. Setelah semua bahan larut kemudian dimasukkan kedalam panci dan ditambahkan gula pasir sebanyak 30 gr. Pengukuran pH menggunakan pH meter dilakukan setelah penambahan gula di atas kompor (hot plate) dengan bantuan magnetic stirrer, dengan tujuan larutan teraduk sempurna tanpa terjadi pengendapan (koagulasi) pada dasar panci. pH diatur dengan menggunakan NAOH 1 N atau HCl 1 N sampai pH meter mencapai 5,8. Pengaturan pH harus di lakukan dengan sangat hati-hati, kerena bila pH terlalu asam atau terlalu basa akan menentukan kualitas media tersebut. Setelah pH mencapai 5,8, pure agar 13
sebanyak 3 gr di masukkan kedalam panci dan pemanas dinyalakan dengan memutar knop diangka 10. Pemanasan dilakukan hingga media mendidih. Media yang sudah jadi dimasukkan kedalam botol-botol kultur secara cermat menggunakan teko takar, proses selanjuntnya adalah pembungkusan mulut botol dengan plastik
transparan tahan panas yang direkatkan
menggunakan karet gelang sampai tertutup rapat serta diberi label sesuai perlakuan dengan spidol permanen dan diautoklaf.
3.3.3. Persiapan Ruang Tanam dan Penanaman Sebelum proses penanaman dilakukan, seluruh permukaan Kotak Tanam dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan alkohol 70%, kemudian disterilkan lagi dengan penyinaran sinar UV selama 1 jam. Sebelum dimasukkan ke dalam Kotak Tanam, semua alat dan bahan yang akan dipakai harus disemprot dengan alkohol 70%. Hal ini dilakukan untuk menghindari resiko bahan penelitian terkontaminasi oleh bakteri dan jamur. Setelah selesai mempersiapkan semuanya, maka dilanjutkan dengan proses penanaman. Satu botol kultur berisi dua eksplan pisang barangan. Botol kultur diletakkan pada rak kultur selama 8 minggu. Kondisi ruang kultur dijaga pada suhu 16oC dan 16 jam penyinaran, lingkungan kultur juga dijaga kebersihannya agar terhindar dari kontaminasi.
14
3.4. Pemeliharaan Kultur diletakkan pada rak kultur selama 8 minggu. Kondisi ruangan kultur harus dijaga pada suhu 20-220C dan 16 jam penyinaran. Ruangan kultur juga harus dijaga kebersihannya, agar tanaman kultur tidak terkontaminasi.
3.5. Rancangan Penelitian Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 10 perlakuan, setiap perlakuan diulang sebanyak 10 kali dan setiap ulangan (1 botol) berisi 2 eksplan, sehingga terdapat 100 botol percobaan. Adapun kombinasi perlakuan percobaan dapat dilihat pada Tabel. 3.1.
Tabel. 3.1. Kombinasi Perlakuan Percobaan No
Perlakuan
1.
Media Murashige & Skoog
2.
1 ml Pupuk Cair Lengkap + 1 g Pupuk Gandasil
3.
1 ml Pupuk Cair Lengkap + 2 g Pupuk Gandasil
4.
1 ml Pupuk Cair Lengkap + 3 g Pupuk Gandasil
5.
2 ml Pupuk Cair Lengkap + 1 g Pupuk Gandasil
6.
2 ml Pupuk Cair Lengkap + 2 g Pupuk Gandasil
7.
2 ml Pupuk Cair Lengkap + 3 g Pupuk Gandasil
8.
3 ml Pupuk Cair Lengkap + 1 g Pupuk Gandasil
9.
3 ml Pupuk Cair Lengkap + 2 g Pupuk Gandasil
10.
3 ml Pupuk Cair Lengkap + 3 g Pupuk Gandasil
Parameter yang akan diamati dan dianalisis lebih lanjut adalah sebgai berikut: 15
a. Waktu tumbuh tunas (diamati setiap hari setelah eksplan bertunas) b. Jumlah tunas/eksplan (diamati setiap minggu sampai 8 MST) c. Jumlah daun/eksplan (diamati setiap minggu sampai 8 MST) d. Jumlah akar/eksplan (diamati setiap minggu sampai 8 MST) e. Jumlah nodul/eksplan (diamati setiap minggu sampai 8 MST) Pengamatan dilakukan mulai dari satu Minggu Setelah Tanam (MST) sampai dengan 8 MST. Selain parameter diatas juga diamati mengenai fenomena yang muncul pada proses regenerasi eksplan, seperti persentase kontaminasi, browning, serta persentase tumbuhnya.
3.6. Analisis Data Model analisis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: Yij = µ + α + εij Dimana, Yij
= Nilai pengamatan unit percobaan pada taraf perlakuan Ke- i (1,2,3,4,….,dan 10) dan diulang ke- j (1,2,3,4,…,dan 10)
µ
= Nilai Tengah Umum
α
= Pengaruh perlakuan Ke- i
εij
= Galat Percobaan
Data yang di peroleh kemudian dianalisis uji F, jika koefesien keragamannya tinggi, maka data di transformasi menggunakan rumus √ + 1. Transformasi digunakan untuk memperoleh data yang homogen. Data yang
16
sudah diolah dan memberikan perlakuan yang berbeda nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test dengan taraf 5 %. Semua data dianalisis menggunakan program SAS Versi 9.1.
17