BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma dan Pendekatan Sesuai dengan sifat dan karakter permasalahan data yang diangkat dalam penelitian ini, maka paradigma yang relevan dalam penelitian ini adalah paradigma definisi sosial161dengan pendekatan teori fenomenologis.162 Dalam penelitian ini paradigma definisi sosial berfungsi tidak saja untuk melihat hubungan sebab akibat secara mekanistik, tetapi juga melihat pola perilaku, sikap, dan mentalitas anak didik yang memanifestasi pada pola relasional antara siswa dan guru, antara siswa dan siswa. Pendekatan fenomenologis ini berguna untuk mengamati fenomena-fenomena konseptual subyek yang diamati melalui tindakan dan pemikirannya guna memahami makna yang disusun oleh subyek di sekitar kejadian sehari-hari.163 Pendekatan fenomenologi menuntut bersatunya subyek peneliti dengan subyek pendukung dan obyek penelitian. Karena keterlibatan subyek peneliti di lapangan
menjadi
salah
satu
ciri
penelitian
kualitatif164-fenomenologi.165
Fenomenologi telah menjadi filsafat dan menjadi metodologi berfikir sejak fenomenologi digagas oleh Edmund Husserl sekitar (1859-1938). Fenomenologi bukan
sekadar
pengalaman
langsung,
melainkan
pengalaman
yang
telah
mengimplisitkan kerja penafsiran/ pemaknaan. Oleh karena itu sejak tahun 70-an 161
George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, Diterjemahkan oleh Alimandan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007). Hlm. 37-42. 162 George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan, hlm 59-62. 163 George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan, hlm 59-62. 164 / A$ "# 5 " "# % - ) 1 8 )$ 8! $ 165 George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan, hlm 59-62. Baca juga Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 2-8.
6
fenomenologi mulai banyak digunakan berbagai disiplin ilmu sebagai kerangka metodologi.166
bahwa
pendekatan
fenomenologi
sebagaimana
pendekatan
rasionalisme juga menyatakan bahwa ilmu yang valid merupakan abstraksi, simplifikasi, atau idealisasi dari realitas, dan terbukti koheren dengan sistem logika. Sehingga data-data empirik yang telah diperoleh melalui beberapa teknik pengumpulan data yang dipilih dan sesuai dengan fokus penelitian akan difahami secara intelektual dan diberi pemaknaan berdasarkan argumentasi logis. B. Lokasi dan Batasan Masalah Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Malang yaitu di lembaga pendidikan yang berbasis Islam, yaitu di SD Plus Al- Kautsar Malang. lembaga ini memiliki basis ideologis yang islami, baik interaksi yang dibangun di antara tenaga pengajar, kurikulum yang dipasarkan, hingga sistem pengelolaan kelembagaannya. Mengenai model pembelajaran yang akan diriset dalam studi ini adalah menyangkut
karakteristik
pembelajaran
di
lembaga
ini,
termasuk
sistem
pembelajaran, mekanisme pengelolaan serta hubungan antar siswa yang diciptakan melalui kurikulum di lembaga. Oleh karena itu, beberapa aspek di atas akan diteliti dan di analisis melalui pengamatan dalam penelitian dengan metode kualitatif. Obyek penelitian (unit analisis) ini dibatasi pada beberapa variabel sebagaimana berikut; a) para stake holder internal sekolah, seperti pimpinan sekolah, guru, yang memahami kurikulum sekolah yang dipasarkan. Dalam hal ini khususnya kurikulum pendidikan agama Islam kaitanya dengan praktik moralitas siswa, baik di dalam maupun di luar kelas, b) stake holder eksternal sekolah, yaitu masyarakat 166
Noeng Muhadjir, Filsafat Ilmu: Telaah Sistematis Fungsional Komparatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1998), hlm. 81-82.
6
sekitar sekolah yang pernah atau sempat mengamati perkembangan siswa-siswi yang studi di lembaga tersebut. Unit analisis bagian ini akan menggambarkan bagaimana praktik atau model pembelajaran yang dikembangkan di lembaga tersebut dapat diamati langsung melalui masyarakat lingkungan sekolah. C. Data dan Sumber Data Dalam penelitian ini sumber data dipandang sebagai sumber penting untuk memperoleh kesempurnaan data penelitian. Sumber data dalam penelitian ini digali dengan tiga cara, yaitu meliputi: (1) sumber data observasi. Dengan melakukan observasi berusaha mendapatkan data-data, diawali dengan memasuki lapangan penelitian dengan bekal yang jeli dan teliti, kepekaan memahami latar berdasarkan penguasaan teori-teori yang relevan dengan fokus penelitian. Data hasil observasi ini lebih diarahkan pada data-data yang terkait dengan tindakan, seperti; cara-cara/ metode guru-guru dan stake holder internal dalam membina akhlak siswa. Dalam memperoleh data, peran peneliti sebagai instrumen utama sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian dalam menggali data. (2) sumber data wawancara. Data ini berupa catatan-catatan peneliti atau rekaman dari para informan melalui proses tanya jawab, mendengar, dan melihat. Wawancara sesuai dengan teknik yang digunakan, yaitu; kepiawaian peneliti di butuhkan untuk mendapatkan dan menggali informasi yang akurat. Ketika di dalam latar penelitian, gambaran-gamabaran umum untuk keperluan memperoleh informasi
data sudah dipersiapkan dalam benak
peneliti, maka gambaran-gambaran umum tersebut di olah sedemikian rupa sesuai dengan kondisi, waktu, siapa yang akan di wawancarai, dan apa yang akan dipertanyakan sesuai dengan fokus penelitian. (3) sumber data dokumentasi. Data
6
dikumentasi ini berupa tulisan, naskah-naskah, gambar-gambar, dan sesuatu yang bisa didokumentasikan. Untuk memperoleh data tersebut bisa dilakukan dengan cara meminta langsung kepada lembaga. Sementara data adalah fakta yang relevan, yang berkaitan secara logis dengan masalah yang ingin di jawab. Dengan demikian data adalah fakta yang telah di pilih, di seleksi, berdasarkan atas relevansinya terhadap masalah penelitian.167 Data-data berupa program-program kegiatan siswa, baik kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler yang relevan dengan pembinaan akhlak siswa. Semua data tersebut di peroleh melalui observasi dan wawancara dari sumber data (informan) sedangkan dokumentasi diperoleh dengan cara pelacakan. D. Teknik Pengumpulan Data Metode yang terkait dengan teknik pengumpulan data riset/ studi ini ada beberapa hal yang akan dilakukan: Pertama, dalam riset ini menggunakan metode Observasi dan wawancara. pengamatan dilakukan untuk pengamatan secara langsung terhadap pola atau model pembelajaran yang dikembangkan di lembaga ini, selain juga perilaku ataupun sikap yang ditunjukkan siswa-siswi dalam interaksi antar siswa di dalam maupun di luar sekolah tanpa melibatkan person lain. Salah satu metode observasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah pengambilan gambar, interaksi siswa di kelas serta aktifitas lainnya yang berlangsung selama proses pengamatan dilakukan. Sementara wawancara (interview) dilakukan untuk meminta keterangan terhadap keterlibatan antarindividu di sekolah kaitanya dengan cara, metode, ataupun strategi167
+ C-C & D
, ) 8
B #1 ) $6
6 ?
strategi pengelolaan sekolah, khususnya mengenai model pembelajaran yang diterapkan di lembaga tersebut. Selain itu, wawancara di dalam studi ini dilakukan juga untuk menggambarkan hubungan pola setiap tahap perubahan historis (makro) dengan kecenderungan-kecenderungan yang berkembang. Kedua, Studi dokumenter dan data sekunder, termasuk di antaranya adalah dokumen yang diperoleh dari Depertemen Pendidikan Nasional, mengenai lembaga (SD Plus Al- Kautsar Malang ). Langkah ini dilakukan untuk mengetahui dasar-dasar atau elemen-elemen penting kaitannya dengan lembaga pendidikan dalam data dokumentatif E. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini difungsikan sebagai upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang masalah-masalah yang diteliti . Berkaitan dengan tahapan menganalisis data, akan dilakukan dengan cara 1) tematis, yakni berdasarkan data-data yang relevan, 2) tekstual, yakni data yang didapat dari lapangan (objek penelitian) disesuaikan dengan teori-teori terkait, 3) kontekstual, yakni menguji kaitan data dengan konteks eksternal seperti lingkungan dan komunitas, nilai dan pandangan hidup dsb 4) interpretatif, yakni: melihat makna yang terkandung dalam data yang telah didapatkan. F. Pengecekan Keabsahan Data Dalam penelitian ini, pemeriksaan keabsahan data didasarkan pada kreteriakreteria tertentu untuk menjamin kepercayaan data yang diperoleh melalui penelitian. Berkaitan dengan menguji keabsahan data, untuk mengecek keabsahan 66
data digunakan metode triangulasi yaitu menggunakan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan dan pembandingan. Ada empat cara dalam triangulasi, yaitu 1) membandingkan data pengamatan dengan hasil wawancara, 2) membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, 3) mengkonfirmasi hasil wawancara dari satu orang ke orang lain yang sifatnya cross-cek, 4) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Sedangkan menurut Moleong (1999) serta Lincoln dan Guba (1995), kreteria tersebut ada empat
macam yaitu; (1) kredibilitas, (2) Transferabilitas, (3)
dependabilitas dan konfirmabilitas. Akan tetapi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga kreateria, yaitu (1) kredebilitas, (2) dependabilitas dan (3) konfirmabilitas. f.1) Kredebilitas Menurut Lincoln dan Guba (1985), bahwa untuk mencapai nilai kredebilitas terdapat beberapa tehnik,
antara lain; teknik triangulasi sumber, pengecekan
anggota, perpanjangan kehadiran penelitian di lapangan, menggali informasi kepada teman sejawat, pengamatan terhadap obyek penelitian secara terus-menerus dan pengecekan referensi yang ada cukup atau tidak. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara menanyakan kebenaran data tertentu dari warga SD Plus Al- Kautsar Malang dan yang selanjutnya dikonfirmasikan kepada informan lainnya. Setelah melakukan triangulasi sumber, langkah selanjutnya yaitu pengecekan anggota, yang dilakukan dengan cara menunjukkan data atau informasi. Pengecekan ini bisa secara formal atau non formal.
666
Untuk menguji kebenaran informasi yang diperoleh, perlu diadakan perpanjangan peneliti kepada lembaga. Selain itu juga agar terjalin keakraban yang baik sehingga memudahkan dari pihak SD Plus Al- Kautsar Malang dalam mengungkapkan informasi secara jelas. Selama proses menulis penelitian ini, peneliti tidak segan-segan untuk mendiskusikan dengan teman sejawat. Dengan diskusi ini nantinya penulis akan banyak mendapatkan masukan yang membangun/konstruktif demi penyempurnaan penulisan penelitian. f.2) Dependibilitas Seperti yang katakan Moloeng (1997), bahwa konsep ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan terjadinya kemngkinan kesalahan dalam mengumpulkan dan mengenterpretasikan data sehingga data dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. f.3) Konfirmabilitas Konfirmabilitas ini digunakan untuk mengkonfirmasikan data dan informasi atau hasil penelitian yang didukung oleh materi atau pembahasan yang di peroleh oleh peneliti kepada dosen pembimbing. Sehingga pendekatan konfirmabilitas lebih menekankan pada karakteristik data yang menyangkut kegiatan dalam mewujudkan konsep. Sehingga salah satu tujuan konfirmabilitas adalah untuk mendapatkan kepastian bahwa data yang diperileh adalah benar-benar falid dan obyektif. G. Tahap-tahap Penelitian Agar sistematis dalam melangkah dan beraktivitas, perlu adanya tahapantahapan. Menurut Moleong (2000), tahapan pelaksanaan penelitian meliputi 4
668
tahapan, yaitu 1) tahap sebelum lapangan, 2) tahap pekerjaan lapangan, 3) tahap analisis data, dan 4) tahap penulisan laporan. Berikut akan diuraikan secara rinci, 1. Tahap Sebelum Lapangan Dalam tahapan ini meliputi; menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian termasuk dalam penjajakan dan pengamatan lapangan penelitian mencakup observasi lapangan dan permohonan izin kepada subyek penelitian, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian dan penyusunan usulan penelitian. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan Tahapan ini meliputi; pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan eksistensi SD Plus al-Kautsar Malang sebagai lembaga Islam serta melihat usahausaha yang dilakukan dalam penerapan model pembelajaran PAI. 3. Tahap Analisa Data Meliputi; analisis data baik yang diperoleh melalui dokumen maupun hasil wawancara mendalam dengan warga SD Plus al-Kautsar Malang. Setelah itu dilakukan penafsiran data sesuai dengan konteks permasalahan yang di teliti, selanjutnya melakukan pengecekan keabsahan data dengan cara mengecek sumber data dan metode yang digunakan untuk memperoleh data sehingga data benar-benar valid sebagai dasar dan bahan untuk pemberian makna data yang merupakan proses penentuan dalam memahami konteks penelitian yang sedang di teliti. 4. Tahap Penulisan Laporan Dalam tahapan ini meliputi; kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data. Setelah itu 669
melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan saran dan kritik yang membangun, kemudian di tindak lanjuti dengan perbaikan atas semua yang dikatakan dosen pembimbing dengan menyempurnakan hasil penelitian tesis. Langkah terakhir dari tahapan ini adalah melakukan pengecekan atau pengurusan kelengkapan persyaratan untuk mengikuti ujuan tesis.168
168
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 85-105
66=