BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Pendekatan Penelitian Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian
yang peneliti gunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya merupakan data kuantitatif yaitu data yang dapat diukur sehingga dapat menggunakan statistik dalam pengujiannya. Penelitian kuantitatif ini digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, dan untuk menunjukkan hubungan antar variabel. Penelitian
kuantitatif
merupakan
riset
yang
menggambarkan
atau
menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan, dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk melakukan tes terhadap teori yang sudah ada sebelumnya dan melakukan pembuktian terhadap kebenaran teori tersebut. Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010:7)
3.2
Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang akan peneliti lakukan adalah
penelitian eksplanatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan
45
46 antara suatu variabel dengan variabel yang lain yang bertujuan untuk menguji suatu hipotesis (Bungin, 2008:51). Menurut Kriyantono (2010:69), penelitian eksplanatif adalah penelitian yang menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. Penelitian eksplanatif dilakukan terhadap sampel dan hasil penelitian tersebut dapat digeneralisasikan terhadap populasi. Pada penelitian eksplanatif, metode yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kasual antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Hubungan antara variabel bersifat kasual berarti adanya hubungan sebab akibat dimana kedua variabel tersebut saling berkaitan. Dalam korelasi dikenal dengan adanya variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Adapun variabel yang akan penulis uji adalah Pengaruh Film "Top Secret The Billionaire" terhadap minat berwirausaha Siswa-Siswi Kelas 2 SMA Marsudirini Kemang Pratama Bekasi, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara keduanya.
3.3
Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih SMA Marsudirini Kemang Pratama
Bekasi sebagai lokasi penelitian. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Film ”Top Secret The Billionaire” terhadap minat berwirausaha siswa-siswi kelas 2 SMA Marsudirini Kemang Pratama Bekasi. Waktu penelitian yang dilakukan pada tanggal 23 November 2013, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah menyebarkan kuesioner ke kelas 2 SMA Marsudirini Kemang Pratama Bekasi.
47 3.4
Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah sebuah film dari perfilman di Thailand yang
berjudul ”Top Secret The Billionaire”. Film ini begitu menarik karena menceritakan tentang kegigihan seorang pemuda yang berwirausaha dengan segala jatuh bangunnya hingga menjadikannya seorang milyuner muda. Semangat bekerja keras dan sikap pantang menyerahnya yang dapat menjadikan segala impiannya menjadi kenyataan. Penulis tertarik untuk meneliti film tersebut dan ingin meneliti bagaimana pengaruh Film ”Top Secret The Billionaire” terhadap minat berwirausaha siswasiswi kelas 2 SMA Marsudirini Kemang Pratama Bekasi.
3.5
Jenis Data 3.5.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian (Bungin, 2008:122). Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari para responden atau sumber pertama, dan bukan berasal dari pengumpulan data yang pernah dilakukan sebelumnya. Teknik pengumpulan data primer ini terdiri dari beberapa cara, yaitu dengan menggunakan kuesioner atau secara lisan dengan menggunakan metode wawancara. Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. (Sugiyono, 2010:402).
48 Menurut Bungin, "metode kuesioner atau metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan ke petugas atau peneliti." (Bungin, 2008:123).
3.5.2 Data Sekunder Selain data primer, di dalam penelitian ini data diperoleh dari sumber kedua, atau data sekunder. Data sekunder menurut Jonathan Sarwono adalah data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan. (Sarwono, 2006:123). Penelitian ini mengambil data sekunder yang berasal dari studi kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan, dan juga data-data dari internet yang dapat mendukung penelitian ini.
3.6
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Metode Kuesioner Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternative yang didefinisikan dengan jelas. Kuesioner merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur variabel penelitian. Kuesioner dapat diberikan secara pribadi, disuratkan kepada responden, atau disebarkan secara elektronik. (Sekaran, 2006:82).
49 Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Membuat serangkaian daftar pertanyaan yang sesuai dan berkaitan dengan topik yang akan diteliti oleh peneliti.
b.
Menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah ditentukan,
yaitu
siswa-siswi
SMA
kelas
2,
SMA
Marsudirini, Kemang Pratama, Bekasi. c.
Mengumpulkan kembali semua data tersebut untuk diproses, dianalisis, dan disimpulkan.
2.
Studi Kepustakaan Dalam penelitian ini menggunakan studi kepustakaan untuk mengumpulkan data yaitu pengumpulan data dari buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada kaitannya dengan masalah penelitian. Studi Kepustakaan yaitu mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian.
3.7
Populasi dan Sampel 3.7.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dapat dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2010:80).
50 Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan siswa dan siswi kelas 2 SMA Marsudirini Kemang Pratama, Bekasi. Populasi seluruh siswa-siswi kelas 2 SMA Marsudirini berjumlah 298 orang. Penelitian dilakukan sesuai dengan karakteristik yang ditentukan yaitu siswa SMA yang termasuk dalam kategori remaja.
3.7.2 Sampel Menurut Nawawi, Sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. (Nawawi, 2008:144). Sampel yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Rumus Slovin. Berikut akan disampaikan rumus penghitungan tersebut : n=
N Nd2 + 1
Keterangan: n= ukuran sampel N= ukuran populasi d= kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir, kemudian d ini dikuadratkan.
Batas kesalahan yang ditolerir ini bagi setiap populasi tidak sama. Ada yang 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, atau 10%. Dalam penelitian ini batas kesalahan yang ditolerir ialah 10%. (Sugiyono, 2010:162).
51 Dengan total Populasi Siswa-Siswi Kelas 2 SMA Marsudirini, Kemang Pratama, Bekasi yang berjumlah 298 orang dan batas kesalahan yang ditolerir adalah 10%, maka didapatkan perhitungan sampel sebagai berikut:
n=
N Nd2 + 1
n=
298 298 (10%)2 + 1
n=
298
298 (0,1)2 + 1 n=
298 2,98 + 1
n = 74,87
(dibulatkan menjadi 75)
Jadi, total sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 75 orang dari keseluruhan siswa-siswi kelas 2 SMA Marsudirini, Kemang Pratama, Bekasi.
3.7.3
Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dimana dalam hal ini penulis menganggap bahwa unsur-unsur dan informasi yang dikehendaki telah ada di dalam dalam anggota sampel yang akan diambil. Tahap awal penulis mengajukan surat penelitian ke bagian Tata Usaha SMA Marsudirini Kemang Pratama Bekasi, yang berguna sebagai izin untuk melakukan penelitian. Tahap selanjutnya, penulis menanyakan kepada seluruh siswa
52 kelas 2 SMA Marsudirini Kemang Pratama Bekasi yang telah menonton Film “Top Secret The Billionaire” dengan memasuki ke setiap kelas. Lalu tahap selanjutnya adalah penulis membagikan kuesioner kepada siswa-siswi Kelas 2 SMA Marsudirini Kemang Pratama Bekasi.
3.8
Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan jenis pengolahan
data yang dilakukan dan menyusunnya untuk keperluan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert, yaitu skala untuk mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu objek tertentu. Jawaban setiap item instrument diberi nilai sebagai berikut: 1.
Apabila jawaban "sangat tidak setuju" diberi nilai
1
2.
Apabila jawaban "tidak setuju" diberi nilai
2
3.
Apabila jawaban "ragu-ragu" diberi nilai
3
4.
Apabila jawaban "setuju" diberi nilai
4
5.
Apabila jawaban "sangat setuju" diberi nilai
5
Untuk semua variabel yang diteliti, jawaban akan diukur menggunakan skala Likert (Likert scale). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010:132). Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam menganalisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data
53 tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak dirumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan. (Sugiyono, 2010:206) Maka pada penelitian ini, analisis data dapat dilakukan setelah data-data yang telah dibutuhkan terkumpul dan kemudian melakukan pengolahan data melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1.
Editing data Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan klarifikasi, keterbacaan, konsisitensi dan kelengkapan data yang sudah terkumpul.
2.
Pengembangan variabel Pengembangan variabel ialah spesifikasi semua variabel yang diperlukan oleh peneliti yang tercakup dalam data yang sudah terkumpul atau dengan kata lain apakah semua variabel yang diperlukan sudah termasuk dalam data.
3.
Pengkodean data Pemberian kode pada data dimaksudkan untuk menterjemahkan data ke dalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk angka.
4.
Cek kesalahan Peneliti melakukan pengecekan kesalahan sebelum dimasukkan kedalam komputer untuk melihat apakah langkah-langkah sebelumnya sudah diselesaikan tanpa kesalahan yang serius.
5.
Membuat struktur data Peneliti membuat struktur data yang mencakup semua data yang dibutuhkan untuk analisis kemudian dipindahkan kedalam komputer.
54 6.
Cek preanalisis komputer Struktur data yang sudah final kemudian dipersiapkan untuk analisis komputer dan sebelumnya harus dilakukan pengecekan preanalisis komputer agar diketahui konsistensi dan kelengkapan data.
7.
Tabulasi Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden dengan cara tertentu. (Sarwono, 2006:135)
Menurut Kriyantono (2010:168), pada riset kuantitatif dikenal beberapa jenis analisis. Pembedaan ini tergantung pada banyaknya variabel yang akan dianalisis. 1.
Analisis Univariat Analisis data univariat disampaikan melalui distribusi frekuensi untuk memperlihatkan sebaran jawaban dari tiap indikator. Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel. Jenis analisis ini dilakukan untuk riset deskriptif dan menggunakan statistik deskriptif. Hasil perhitungan deskriptif ini nantinya merupakan dasar bagi penghitungan analisis berikutnya, misalnya untuk menghitung hubungan antar variabel.
2.
Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan dua variabel. Pertama memiliki
hubungan
yang
sifatnya
simetris
yaitu
tidak
saling
mempengaruhi. Kedua, dua variabel memiliki hubungan dan saling mempengaruhi. Ketiga, satu variabel mempengaruhi variabel yang lainnya. Teknik analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hubungan kausal, mengingat penelitian menggunakan variabel bebas dan
55 terikat, sehingga menciptakan hubungan sebab-akibat. Teknik yang akan digunakan adalah uji korelasi dengan rumus Pearson Product Moment, uji determinasi (R2), dan uji t atau uji hipotesis.
3.8.1 Uji Validitas Menurut Kriyantono (Kriyantono, 2010:143), validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrumen akan mengukur apa yang ingin diukur. Melalui sejumlah data yang terkumpul, kuesioner diuji validitasnya dengan menggunakan rumus korelasi product moment yang akan dihitung dengan program SPSS 19. Menurut Azwar yang dikutip oleh Ety Rochacty dkk, biasanya item pertanyaan atau pernyataan dinyatakan valid jika koefisien lebih besar dari 0,3. (Rochacty, 2009:38)
3.8.2 Uji Reliabilitas Alat ukur dapat dikatakan reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali (Kriyantono, 2010:145). Uji reliabilitas akan dilakukan dengan pengolahan data yang terkumpul dengan rumus Cronbach’s Alpha melalui program SPSS 19.
3.8.3 Uji Korelasi Uji korelasi digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan pada penelitian ini, melalui tiga tahapan. Uji korelasi merupakan tahapan pertama untuk menguji hipotesis. Pertama, untuk mengetahui pengaruh Film “Top Secret The Billionaire” terhadap Minat Berwirausaha Siswa-Siswi
56 Kelas 2 SMA Marsudirini Kemang Pratama Bekasi, dilakukan uji koefisien korelasi. Dalam penelitian kali ini, digunakan teknik korelasi Pearson’s Product Moment dengan menggunakan program SPSS (Statistic Package for Social Science).
3.8.4 Uji Determinasi Selanjutnya, dilakukan uji koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi akan menentukan seberapa berpengaruhnya variabel bebas terhadap variabel terikat, sehingga dapat ditentukan seberapa besar kontribusi variabel bebas. Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Koefisien determinasi dilambangkan dengan huruf R2.
3.8.5 Uji (t) Tahapan ketiga yang dilakukan untuk menguji hipotesis adalah uji (t). Jika hasil koefisien dari t-hitung lebih besar daripada t-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh dari Film “Top Secret The Billionaire” terhadap Minat Berwirausaha ditolak, dan Ha yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh dari Film “Top Secret The Billionaire” terhadap minat berwirausaha diterima. Uji (t) dilakukan dengan menggunakan program SPSS.
3.9
Hipotesis Penelitian
57 Menurut Sugiyono (2009:50), uji hipotesis merupakan bagian yang sangat penting di dalam penelitian. Bagian ini menentukan apakah penelitian yang dilakukan cukup ilmiah atau tidak. Untuk melakukan uji hipotesis peneliti harus menentukan sampel, mengukur instrument, desain, dan mengikuti prosedur yang akan menuntun dalam pencarian data yang diperlukan. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisa melalui prosedur analisis yang benar, sehingga dapat melihat validitas dari hipotesis. Berdasarkan tujuan-tujuan penelitian, maka rancangan uji hipotesis yang dibuat merupakan rancangan uji hipotesis yang disajikan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui pengaruh antara Film "Top Secret The Billionaire" terhadap minat berwirausaha Siswa-Siswi Kelas 2 SMA Marsudirini Kemang Pratama, Bekasi, maka hipotesisnya adalah: Ho : Tidak ada pengaruh antara variabel Film "Top Secret The Billionaire" terhadap variabel minat berwirausaha Siswa-Siswi Kelas 2 SMA Marsudirini Kemang Pratama, Bekasi. Ha : Ada pengaruh antara variabel Film "Top Secret The Billionaire" terhadap variabel minat berwirausaha Siswa-Siswi Kelas 2 SMA Marsudirini Kemang Pratama, Bekasi.