23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu Dan Tempat Penelitian 1. Waktu Waktu penelitian yang dilakukan dalam mengumpulkan data dilapangan adalah selama 7 (tujuh) bulan, yaitu dari tanggal 10 september 2012 sampai dengan 15 april 2013. 2. Tempat Adapun tempat penelitian adalah SMAN 4 Palangka Raya Jalan Sisingamangaraja III.
B. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekekatan kuantitatif korelasi yaitu salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua variable yang kerap kali digunakan.1 Data yang diperoleh di-kuantitatif-kan atau disusun dalam angkaangka dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variable X dan variabel Y sehingga besarnya atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam
1
Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persaba, 2008, h.
190.
23
24
bentuk koefisien korelasi yang selanjutnya ditafsirkan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan. Dengan desain ini diharapkan akan diketahui dengan jelas apa pengaruh aktivitas mengikuti pelajaran tambahan pendidikan agama Islam terhadap hasil belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam, sehingga diketahui apakah ada atau tidak pengaruh terhadap hasil belajar di sekolah.
C. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 4 Palangka Raya yang beragama Islam sebanyak 121 siswa, Untuk lebih jelasnya jumlah populasi tersebut dapat dilihat tabel pada berikut: Tabel 2 JUMLAH POPULASI SISWA KELAS X BERAGAMA ISLAM SMAN 4 PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 No
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
X–1
4
8
12
2
X–2
6
7
13
3
X–3
2
5
7
4
X–4
6
7
13
5
X–5
8
9
17
25
6
X–6
5
11
16
7
X–7
8
5
13
8
X–8
9
6
15
9
X–9
9
6
15
57
64
121
Jumlah
Sumber Data: Dokumen dan Observasi di SMAN 4 Palangka Raya tahun pelajaran 2012/2013.2 2. Sampel Dalam menentukan jumlah sampel pada penelitian ini, penulis akan mengambil teori Hadi yang menyatakan bahwa: Apabila populasi kurang atau sama dengan 100, maka dipakai seluruhnya. Tetapi apabila populasinya lebih dari 100 dipakai 50% dan apabila 1000 ke atas dipakai 15%.3 Berdasarkan pendapat di atas sampel yang saya gunakan sabanyak 50% dari populasi yang telah ditentukan. Selanjutnya menentukan siapa yang dapat dijadikan sampel masing-masing tingkat kelas dengan teknik Quato Random Sampling. Dari 121 siswa (yakni kelas X) maka diambil sampel sebanyak 50% atau 64 siswa. Untuk lebih jelasnya dilihat pada tabel berikut:
2 3
Dokumen Tata Usaha, SMA Negeri 4, Palangka Raya: 26 juli 2012. Sutrisno Hadi, Metodologi Penelitian Jilid 1-4, Jogyakarta: Andi Offset, 1988, h. 28
26
Tabel 3 JUMLAH SAMPEL
No
Kelas
Ruang
Jumlah Populasi
Jumlah Sampel Siswa 50 % 6
1
X
1
Siswa 12
2
X
2
13
7
3
X
3
7
4
4
X
4
13
7
5
X
5
17
9
6
X
6
16
8
7
X
7
13
7
8
X
8
15
8
9
X
9
15
8
121
64
Jumlah
Sumber Data: Dokumen dan Observasi di SMAN 4 Palangka Raya tahun pelajaran 2012/2013.
D. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, ada beberapa teknik yang digunakan yaitu: 1.
Teknik Angket Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
27
reponden untuk dijawabnya. Adapun pertanyaan melalui teknik ini adalah sebagai berikut: a. Jumlah kehadiran selama 1 semester. b. Keaktifan bertanya dalam mengikuti tambahan jam belajar. c. Keaktifan siswa ketika menerima tambahan jam belajar. d. Keaktifan siswa dalam mengerjakan Tugas/PR. e. Ketepatan dalam menyerahkan Tugas/PR. f. Keaktifan siswa mencatat tambahan jam belajar. g. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru/temen. h. Tujuan siswa mengikuti aktivitas keagamaan di sekolah. i. Intensitas siswa mengikuti kegiatan keagamaan dalam setiap bulan. j. Apakah kalian senang dengan adanya tambahan jam belajar pendidikan agama Islam di sekolah: 2.
Teknik Dokumentasi Menurut Moleong dalam buku Mardalis, dokumentasi adalah setiap bahan tertulis, film dan gambar yang dapat memberikan informasi. Adapun data yang diperoleh melalui teknik ini adalah: a. Jumlah dan nama yang diberikan sampel b. Sejarah SMAN 4 Palangka Raya c. Buku Erlangga Pendidikan Agama Islam SMA kelas X.
28
3.
Wawancara. Moleong mengatakan dalam bukunya Metodologi Penelitian Pendidikan mengenai pengertian wawancara adalah : Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu percakapan itu dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.4
E. Teknik Pengolahan Data Dalam pengolahan data peneliti menggunakan langkahlangkah sebagai berikut : 1. Editing,
menganalisis
data
dengan
melakukan
pengecekan terhadap kemungkinan kesalah pahaman penguraian daftar pertanyaan, ketidak serasian informasi. 2. Coding, menyusun data berdasarkan kelompok sesuai dengan tingkatan guna mempermudah penggolongan. 3. Tabulating,
menyusun
data
dalam
bentuk
table
berdasarkan klafikasi, serta menghitung analisis sebagai dasar penarikan kesimpulan. 4. Analyzing, membuat analisis sebagai dasar penarikan kesimpulan yang dibuat dalam bentuk uraian. 5
4 5
Lexi J Moleong, Metodologi Pendekatan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007 h. 153. Mardalis, Metode Penelitian Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, h. 77.
29
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data untuk mengetahui aktivitas mengikuti pelajaran tambahan pendidikan agama Islam, maka digunakan rumus Interval dengan rumus sebagai berikut: − 3
=
6
3−1 = 0,66 3 Keterangan : a. Baik
: 2,34 ─ 3
b. Cukup : 1,67 ─ 2,33 c. Kurang : 1 ─ 1,66
Teknik analisis data untuk mencari pengaruh aktivitas mengikuti pelajaran tambahan pendidikan agama Islam terhadap hasil belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam, maka digunakan rumus korelasi product moment dengan rumus :
rxy =
6
(∑ { ∑
) (∑ ).(∑ )
(∑ ) }.{ ∑
(∑ ) }
M. Tri Ramdhani, Aktivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Keluarga Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Anak Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Semester Genap Di Min Langkai Palangka Raya Tahun 2009-2010, Skripsi Sarjana, Palangka Raya: Stain Palangka Raya, 2010, h. 61
30
Keterangan : N
= Jumlah sampel
∑ XY = Jumlah hasil perkalian antara skor variable X dan variabel Y ∑X
= Jumlah skor variabel X
∑Y
= Jumlah skor variabel Y
∑
= Jumlah skor variabel X yang dikuadratkan
∑
= Jumlah skor variabel Y yang dikuadratkan.7 Selanjutnya untuk menguji kebenaran atau kepalsuan dari
hipotesis yang sudah ada, dengan jalan memperbandingkan besarnya “r” yang telah diperoleh dalam proses perhitungan atau “r” observasi (ro) dengan besarnya “r” yang tercantum dalam Tabel Nilai “r” Product Moment (ri), dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom-nya (df) yang rumusnya adalah sebagai berikut: df = N – nr df= degrees of freedom N= Number of cases Nr=banyaknya variabel yang kita korelasikan (karena teknik analisis korelasi yang kita bicarakan di sini adalah teknik analisis korelasional bivariat, maka nr akan selalu= 2, sebab variabel yang kita korelasikan hanya dua buah). Dengan diperolehnya db atau df maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum dalam Tabel Nilai “r” Product Moment, baik pada
7
Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997, h. 206.
31
taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Jika ro sama dengan atau lebih besar dari pada rt maka Hipotesis alternative (Ha) disetujui atau diterima atau terbukti kebenarannya. Berarti memang benar antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi positif (atau korelasi negatif) yang signifikan. Sebaliknya, hipotesis Nihil (Ho) tidak dapat disetujui atau tidak dapat diterima atau tidak terbukti kebenarannya. Ini berarti bahwa hipotesis Nihil yang menyatakan tidak adanya korelasi antara Variabel X dan Variabel Y itu salah. Demikianlah cara yang dapat ditempuh dalam rangka memberikan interprestasi terhadap Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment.8
8
Ibid,,, h. 194-195.
32