BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat atau lokasi penelitian adalah karakteristik tertentu terutama mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas serta ingin dipelajari sifat-sifatnya. Dengan demikian karakteristik yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah keadaan guru dan proyeksi kebutuhan guru sekolah dasar negeri di kecamatan Posigadan kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah dasar negeri di kecamatan Posigadan kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dengan alasan bahwa analisis kebutuhan guru sekolah dasar di kecamatan Posigadan kabupaten Bolaang Mongondow Selatan belum dilaksanakan oleh Dikdas kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Lokasi penelitian merupakan satu wilayah kecamatan dengan peneliti.
Penelitian
dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Mei 2012. B. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif walaupun dalam analisisnya sedikit bahkan tidak menggunakan statistik, seperti yang diungkapkan Sugiyono (2001) bahwa : “Suatu penelitian yang analisisnya tidak menggunakan statistik belum tentu tergolong dalam penelitian kualitatif”. C. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2001:6) : “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel
22
mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain”. Menurut jhon W. Best (Sanafiah dan Mulyadi Guntur Waseso, 1982;119), studi deskriptif berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasi apa yang ada. Ia bisa mengenai kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi atau kecenderungan yang tengah berkembang. Studi deskripstif terutama berkenaan dengan masa kini. Penelitian dengan metode deskriptif dapat menggambarkan proyeksi kebutuhan guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Posigadan kabupaten Bolaang Mongondow tahun 2011/2012. D. Populasi dan Sampel a.
Populasi Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin dari hasil menghitung
ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 2002:2). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh sekolah dasar di Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sejumlah 15 sekolah. b. Sampel Sampel adalah perwakilan dari jumlah populasi sebagai subjek penelitian. Sugiyono (2011) menjelaskan bahwa apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka sampel diambil seluruhnya. Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 15 sekolah dasar di kecamatan Posigadan kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
E. Sumber Data Sumber data yang digunakan ada 2 yaitu data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kepala Sekolah Dasar Kecamatan Posigadan dan Guru-guru Sekolah Dasar kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil dokumentasi peneliti dari sekolah-sekolah sebagai data pendukung hasil penelitian. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melakukan observasi, wawancara dan studi dokementasi yang selengkapnya diuraikan sebagai berikut : a.
Observasi Teknik ini digunakan untuk mengamati secara langsung proses terhadap
ketersediaan guru di sekolah dasar dan mencari data tentang ketersediaan guru dan perkembangan siswa, jumlah keseluruhan siswa di sekolah dasar serta jumlah ratarata siswa per kelas di masing-masing sekolah. Data-data yang dikumpulkan yaitu : 1.
Jumlah Siswa SD kelas I sampai kelas VI
2.
Jumlah rombongan belajar per kelas
3.
Jumlah Siswa SD yang naik kelas
4.
Rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk
5.
Jumlah Tenaga Guru
6.
Jumlah Tenaga Guru yang mutasi, meninggal, promosi jabatan sampai tahun 2012
7.
Jumlah Tenaga Guru yang Pensiun sampai tahun 2015 Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang keseimbangan antara
kebutuhan guru. b.
Wawancara Wawancara dilakukan dalam rangka mengetahui secara mendalam dan
mengkaji apa yang menjadi fokus bahasan dalam pertanyaan penelitian. Ada dua bentuk wawancara yang dilakukan yaitu wawancara struktur dan wawancara bebas atau tidak struktur. Menurut Sugiyono (2004:157) , (1) wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. (2) Wawancara bebas, dalam hal ini dilakukan dengan cara penguasaan pokok persoalan oleh peneliti tanpa menggunakan daftar pertanyaan, tetapi pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara dilakukan pada Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan posigadan kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. c.
Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mencatat data yang terdapat dalam dokumen, juga memperoleh gambaran yang lengkap tentang kondisi dokumen tersebut. Fokus studi dokumentasi adalah mengumpulkan data tentang kebutuhan guru sekolah dasar di kecamatan Posigadan kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. G. Analisis Data Yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kebutuhan jumlah guru sekolah dasar di Kecamatan Posigadan pada tiga tahun mendatang yaitu tahun 2013 sampai 2015. Secara Nasional, pedoman yang digunakan untuk menghitung kebutuhan guru didasarkna pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 15 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Standar pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah atau dikenal dengan SPM, dijelaskan bahwa untuk perhitungan kebutuhan guru sekolah dasar didasarkan atas jumlah murid dan bukan lagi jumlah kelas. Jumlah peserta didik maksimal 32 orang dan 1 orang guru untuk 32 peserta didik. Untuk daerah khusus, minimal ada 4 orang guru kelas/satuan pendidikan. Untuk non daerah khusus, minimal ada 6 orang guru kelas/satuan pendidikan. Tambahan 3 guru per satuan pendidikan untuk agama, penjaskes, dan muatan lokal. Berdasarkan Kep Mendiknas diatas, dikembangkan beberapa formula untuk menghitung tenaga guru sekolah dasar dalam penelitian ini, yaitu : 1
Kebutuhan Guru Kelas didasarkan pada jumlah murid, dengan demikian formula perhitungannya adalah :
KGK = JM/32 2
Untuk Guru agama, formula perhitungan adalah jumlah sekolah dikali dengan satu guru agama, dengan demikian formula perhitungannya adalah : KGA = JS x 1 Guru
3
Untuk Guru agama, formula perhitungan adalah jumlah sekolah dikali dengan satu guru agama, dengan demikian formula perhitungannya adalah : KGP = JS x 1 Guru Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kohort. Untuk
menyusun proyeksi siswa SD (sistem 6 tingkat), proyeksi setiap tahunnya dihitung dengan menghitung siswa tingkat I menggunakan ATS dan menggunakan AN di semua tingkat yaitu dari naik ke tingkat II, ke tingkat III, ke tingkat IV, ke tingkat V, dan ke tingkat VI serta AL sehingga diperoleh hasil proyeksi per tingkat dan lulusan sampai tahun yang diinginkan. Oleh karena itu, terdapat dua rumusan yang digunakan, yaitu 1) angka pertumbuhan siswa tingkat I dan 2) angka naik tingkat II, naik tingkat III, dan lulusan. Rumus untuk angka pertumbuhan seperti halnya pada metode pertama sedangkan rumus untuk menghitung naik tingkat adalah: ANIIt+1 = SIIt+1 : SIt x100 Keterangan: ANIIt+1 adalah angka naik tingkat II tahun t SIIt+1 adalah siswa tingkat II tahun t+1 SIt adalah siswa tingkat I tahun t
ANIIIt+1 = SIIIt+1 : SIIt x100 Keterangan: ANIIIt+1 adalah angka naik tingkat III tahun t SIIIt+1 adalah siswa tingkat III tahun t+1 SIIt adalah siswa tingkat II tahun t
Rumus untuk menghitung angka lulusan adalah: ALt+1 = Lt+1 : SIIIt x100 Keterangan: ALt+1 adalah angka lulusan tahun t+1 Lt+1 adalah lulusan tahun t+1 SIIIt adalah siswa tingkat III tahun t