BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan melalui pojok bursa universitas mercubuana, www.idx.co.id, www.sahamoke.com dan sumber-sumber lain yang mendukung. Adapun periode penelitian yang akan dianalisis yaitu dari tahun 2009-2012.
B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain kausal. Menurut Sugiono (30:2010) menyatakan bahwa “desain kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi)”. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran aset tetap (X1), perputaran persediaan (X2) terhadap Return On Assets (ROA) (Y).
C. Definisi dan Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Menurut
Sugiono
(2010:38)
menyatakan
bahwa
“variabel
penelitian diperlukan untuk menentukan jenis serta skala dari variabelvariabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar.
31
32
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar, maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu : a. Variabel Independen (X) Menurut Sugiono (2010:39) menyatakan bahwa “variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya varibael dependen (terkait)”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Perputaran Aset Tetap (X1) dan Perputaran Persediaan (X2).
b. Variabel Dependen (Y) Menurut Sugiono (2010:33) menyatakan bahwa “variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Return On Assets (Y).
D. Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Rasio yang diperbandingkan selama 4 tahun yaitu tahun 2009 sampai tahun 2012. Berikut ini adalah tabel skala pengukuran :
33
Tabel 3.1 Skala Pengukuran No.
Variabel
Rumus
Skala Pengukuran
1.
Vo = Profitabilitas
ROA =
Rasio
EAT Total Asset 2
V1
= Perputaran Perputaran Aset Tetap =
Aset Tetap
Rasio
Penjualan Total Aset
3.
V2
= Perputaran Perputaran Persediaan =
Persediaan
Rasio
Harga Pokok Penjualan Persediaan rata-rata
E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiono (2010:72) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI berjumlah 17 perusahaan. Berikut ini adalah nama-nama perusahaan otomotif yang menjadi populasi dalam penelitian ini untuk tahun 2009-2012.
34
Tabel 3.2 Populasi Penelitian No.
Kode Perusahaan
Nama Perusahaan
1.
AUTO
Astra Otoparts Tbk
2.
GDYR
Goodyear Indonesia Tbk
3.
GJTL
Gajah Tunggal Tbk
4.
BRAM
Indo Kordsa Tbk
5.
INDS
Indospring Tbk
6.
INTA
Intraco Penta Tbk
7.
MASA
Multistrada Arah Sarana Tbk
8.
NIPS
Nipress Tbk
9.
SMSM
Selamat Sempurna Tbk
10.
TURI
Tunas Ridean Tbk
11.
UNTR
United Tractors Tbk
12.
SUGI
Sugih Energy Tbk
13.
ASII
Astra International Tbk
14.
PRAS
Prima Alloy Steel Universal Tbk
15.
IMAS
Indomobil Sukses Internasional Tbk
16.
LPIN
Multi Prima Sejahtera Tbk
17.
AMFG
Asahimas Flat Glass Tbk
35
2. Sampel Menurut Erlina dan Sri (2002:74) menyatakan bahwa “sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi”. Oleh sebab itu, sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif atau mewakili. Menurut Ellys (2009:27) menyatakan
bahwa
“Jika
sampel
kurang
representatif
maka
mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai populasi sesungguhnya”. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling) dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Menurut Ellys (2009:27) menyatakan bahwa “kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan (judgement) tertentu atau quota tertentu”. Kriteria yang digunakan dalam penelitian sampel adalah : a. Perusahaan tersebut tidak keluar (delisting) dari BEI pada tahun 20092012. b. Perusahaan tidak mengalami kerugian. c. Perusahaan memiliki laporan keuangan yang lengkap dan telah di audit selama tahun 2009-2012. Berdasarkan kriteria di atas diperoleh sampel sebagai berikut :
36
Tabel 3.3 Kriteria Perolehan Sampel Keterangan
Jumlah Perusahaan
Jumlah Populasi
17
Kriteria Pemilihan Sampel 1. Tidak Keluar (delisting)
(0)
dari BEI 2. Laba
Perusahaan
(1)
Negatif (Rugi) 3. Data Tidak Lengkap
(0)
Total Sampel Penelitian
16
Penarikan sampel di atas maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 16 perusahaan otomotif selama tahun 2009-2012. Tabel 3.4 Sampel Perusahaan Otomotif No.
Kode Perusahaan
Nama Perusahaan
1.
AUTO
Astra Otoparts Tbk
2.
GDYR
Goodyear Indonesia Tbk
3.
GJTL
Gajah Tunggal Tbk
4.
BRAM
Indo Kordsa Tbk
5.
INDS
Indospring Tbk
6.
INTA
Intraco Penta Tbk
7.
MASA
Multistrada Arah Sarana Tbk
37
8.
NIPS
Nipress Tbk
9.
SMSM
Selamat Sempurna Tbk
10.
TURI
Tunas Ridean Tbk
11.
UNTR
United Tractors Tbk
12.
SUGI
Sugih Energy Tbk
13.
ASII
Astra International Tbk
14.
PRAS
Prima Alloy Steel Universal Tbk
15.
IMAS
Indomobil Sukses Internasional Tbk
16.
LPIN
Multi Prima Sejahtera Tbk
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang diperlukan guna penyusunan skripsi ini menggunakan dua metode penelitian adalah : 1) Penelitian kepustakaan (library Research) penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan objek penelitian. Data tersebut berupa literaut-literatur seperti buku, majalah, artikel, undangundang serta peraturan yang terkait dengan penelitian ini. 2) Observasi tidak langsung, yaitu mengumpulkan data yang diperoleh dari situs resmi melalui www.idx.co.id, www.sahamoke.com dan sumbersumber yang mendukung. 3) Berdasarkan penjelasan tersebut, sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, dimana data yang diperoleh secara tidak langsung, artinya data-data tersebut berupa data kedua yang
38
telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak lain. Data-data yang digunakan diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang berhubungan dengan penelitian ini dan sudah dipublikasikan oleh perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
G. Metode Analisis Dalam penelitian ini penulis menkankan pada analisis rasio yaitu metode analisis untuk mengetahui hubungan antara pos-pos tertentu dalam neraca dan laporan laba rugi secara individu atau kombinasi laporan tersebut. Menurut Ghazali (2009) menyatakan bahwa analisis statistik yang digunakan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut : 1.
Statistik Deskriftif Pada dasarnya statistik deskriftif merupakan proses data penelitian dalam
bentuk
tabulasi
sehingga
mudah
untuk
dipahami
dan
diinterprestasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam tabel yang tujuannya untuk memberikan gambaran atau deskriftif suatu data yang dilihat dari rata-rata standar deviasi, yang diolah berupa data kualitatif atau data kuantitatif.
2.
Uji Asumsi Klasik a.
Uji Normalitas Pengujian normalitas data penelitian untuk menguji apakah dalam statistik variabel-variabel penelitian berdistribusi normal atau
39
tidak normal. Model regresi normal yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan One Sample KolmogorovSmirnov Test, dengan melihat tingkat signifikan 5%. Hipotesis : Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Bila signifikan > 0.05 dengan α = 5% berarti distribusi data normal dan Ho diterima, sebaliknya bila nilai signifikan < 0.05 berarti distribusi data tidak normal dan Ha diterima.
b. Uji Autokolerasi Menurut Ghozali (2009:99) Uji autokolerasi adalah pengujian untuk melihat apakah dalam regresi linier terdapat kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode 1 dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi kolerasi, maka persamaan regresi yang terbentuk nanti tidak dapat digunakan untuk meramalkan pergerakan profitabilitas. Autokolerasi muncul karena observasi yang beruntun sepanjang waktu berkaitan satu dengan yang lainnya Untuk menguji autokolerasi dapat dilihat dari nilai Durbin Waston (DW) :
40
1) Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du), maka koefisien autokolerasi = 0, berarti tidak ada autokolerasi. 2) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien autokolerasi > 0, berarti ada autokolerasi positif. 3) Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl), maka koefisien autokolerasi < 0, berarti ada auokolerasi negatif. 4) Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW teletak antara (4du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
c. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas adalah pengujian untuk melihat apakah terdapat kolerasi antara variabel independen, jika terjadi kolerasi antara
variabel
independen
maka
hal
ini
berarti
terdapat
multikolinearitas dan persamaan regresi ganda yang akan terbentuk tidak dapat digunakan untuk peramalan. Menurut Ghozali (2009:95) uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Untuk mendeteksi apakah model regresi linear mengalami multikolinearitas dapat diperiksa menggunakan variance inflation factor (VIF) untuk masing-masing variabel, yaitu :
41
1) Jika nilai VIF > 10 berarti telah terjadi multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi linear. 2) Jika nilai VIF < 10 berarti telah terjadi multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi linear.
d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah pengujian untuk melihat apakah dalam suatu model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Suatu model regresi yang baik harus bebas dari masalah heterokedasitas. Menurut Ghozali (2009:125) uji heterokedasitas berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan dengan pengamatan lainnya. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan cara : 1) Melihat
grafik
Scaterplot
antara
nilai
prediksi
variabel
independen dengan nilai residualnya. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heterodekasitas, antara lain : a) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu
yang
teratur
(bergelombang,
melempar
kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokedasitas.
42
b) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasitas. 2) Uji Park Park mengemukakan metode bahwa variance (s2) merupakan fungsi dari variabel-variabel independen yang dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut : σ2i = aXiβ persamaan ini dijadikan linear dalam bentuk persamaan logaritma sehingga menjadi : Lnσ2i = a + β LnXi + vi
3.
Uji Kesesuaian Model a.
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa baik garis regresi sesuai dengan data aktualnya (goodnes of fit). Koefisien determinasi ini mengukur persentase total variasi variabel dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen di dalam garis regresi. Dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda, maka masing-masing variabel independen yaitu perputaran aset tetap dan
perputaran
persediaan
secara
parsial
dan
simultan
mempengaruhi variabel dependen yaitu profitabilitas. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang kecil berarti
43
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bisa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan nilai Adjusted R2 untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
b.
Uji F (Uji Signifikansi Simultan) Uji F digunakan untuk mengevaluasi pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Uji F bisa dijelaskan dengan menggunakan varian (analysis of variance = ANOVA). Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis nol ( ) yang hendak diuji adalah apakah parameter semua variabel dalam model sama dengan nol. Artinya apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya ( ) tidak semua
44
parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
4.
Uji Hipotesis a.
Uji t (Uji signifikansi Parameter Individual) Uji statistik t digunakan untuk mengukur sebarapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan membandingkan nilai signifikansi hasil perhitungan dengan tingkat kepercayaan sebesar 5%. Apabila nilai sig lebih kecil dari tingkat kepercayaan, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Cara pengambilan keputusan uji statistik t yaitu dengan merumuskan hipotesis: H0 : bi = 0 tidak terdapat pengaruh signifikan Ha : bi ≠ 0 terdapat pengaruh signifikan Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima.