BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Usaha Milik Negara yakni Perum Perumnas (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan rusun area Cengkareng. Adapun periode penelitian dilakukan pada bulan September 2016 – Mei 2017.
B. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, dimana pada proses pelaksanaan konstruksi struktur bawah mengalami keterlambatan dengan estimasi penambahan waktu 110 hari kerja dari waktu yang telah dijadwalkan. Untuk pemecahan masalah tersebut maka akan dilakukan melalui pendekatan metode PERT dan CPM. Berikut ini merupakan tahapan penelitiannya : 1.
Tahap pertama, dalam penelitian ini yaitu melakukan studi dokumentasi struktur penguraian kerja (WBS-Work Breakdown Structure) proyek Cengkareng.
2.
Tahap kedua, membuat sebuah jaringan kerja dengan menggunakan metode CPM untuk mengetahui ketergantungan dari setiap item pekerjaan pada proyek. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui pekerjaan mana yang harus dikerjakan lebih dahulu sebelum pekerjaan lain dikerjakan atau pekerjaan mana saja yang dapat dikerjakan secara bersamaan atau paralel. Selain itu juga dengan metode 31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
CPM dapat diketahui jalur kritis suatu proyek yang bertujuan untuk mengetahui rangkaian kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan waktu penyelesaian proyek tercepat. 3.
Tahap ketiga, dari hasil pembuatan jaringan kerja dengan menggunakan metode CPM selanjutnya dilakukan penjadwalan dengan metode PERT untuk mengestimasi waktu penyelesaian setiap item kegiatan proyek kedalam tiga jenis waktu yaitu waktu optimis, waktu yang paling mungkin, dan waktu pesimis. Dimana estimasi tersebut didapat dari hasil wawancara dengan pihak Perum Perumnas. Kemudian dari hasil estimasi waktu tersebut dicari nilai waktu yang diharapkan.
4.
Tahap keempat, menghitung percepatan waktu dan biaya proyek. Dalam percepatan proyek untuk alternatif penambahan jam kerja hanya berlaku pada kegiatan-kegiatan yang berada pada lintasan kritis karena kegiatan pada lintasan kritis ini merupakan kegiatan yang tidak boleh tertunda. Dari tahapan ini dapat diketahui seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk percepatan waktu.
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel secara umum dibagi menjadi dua, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain, sedangkan variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Definisi dan operasionalisasi variabel penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3. 1 Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel
Indikator
Aktivitas / Kegiatan : Kegiatan sementara yang berlangsung 1. Perijinan : dalam jangka waktu terbatas, dengan - Umum alokasi sumber daya tertentu dan - Andalalin dimaksudkan untuk menghasilkan - Amdal produk atau deliverable yang kriteria - Sidang TABG mutunya telah digariskan dengan jelas. 2. Perencanaan Desain : - Struktur Bawah - Struktur Atas - Arsitektur & Landscape - Mekanikal, Elektrikal & Plumbing 3. Persiapan Dokumen Lelang 4. Pelaksanaan Konstruksi : - Struktur Bawah - Struktur Atas - Arsitektur - Plumbing - Mekanikal & Elektrikal - Landscape 5. Masa Pemeliharaan Waktu Ukuran durasi dari awal suatu kegiatan Early Start (ES), Early Finish (EF), dilaksanakan sampai dengan berakhirnya Late Start (LS), Late Finish (LF), proses kegiatan tersebut. Waktu Optimis (a), Waktu Pesimis (b), Waktu Paling Mungkin (m), Waktu yang diharapkan (te) Biaya Pengeluaran yang dilakukan oleh suatu Normal Cost, Crash Cost, Cost Slope, perusahaan atau perorangan yang Biaya Tenaga Kerja, Biaya Lembur bertujuan untuk memperoleh manfaat Tenaga Kerja lebih dari aktivitas yang dilakukan tersebut (Raharjaputra, 2009)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
D. Material Penelitian Material yang digunakan dalam penelitian adalah berupa data-data yang didapatkan dari Perum Perumnas sebagai berikut : 1.
Data jadwal proyek (WBS)
2.
Data jumlah tenaga kerja
3.
Data anggaran biaya proyek
4.
Data biaya tenaga kerja
E. Teknik Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data tersebut harus benar-benar dipercaya dan akurat. Dalam suatu penelitian, teknik pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan terpercaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1.
Wawancara Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara langsung terhadap masing-masing responden sebagai berikut : 1. Karyawan divisi PMO (Project Management Office) Proyek Strategis 2. Karyawan bagian Keuangan 3. Konsultan Manajemen Konstruksi, dan 4. Karyawan bagian Produksi untuk proyek di area Cengkareng
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
mengenai keseluruhan proyek di area Cengkareng dari mulai aktivitas apa saja yang kira-kira dapat dilakukan proses percepatan untuk menutupi keterlambatan yang terjadi, dan perkiraan waktu percepatan proyek. 2.
Studi Dokumentasi Pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari dokumen-dokumen seperti WBS, jumlah tenaga kerja, biaya tenaga kerja, anggaran biaya proyek, jurnal, internet, dan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
F. Metode Analisis Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui adanya keterlambatan dari salah satu kegiatan pelaksanaan konstruksi struktur bawah selama 110 hari dari jadwal yang telah ditentukan. Untuk itu maka harus dilakukan percepatan proyek atau crashing pada kegiatan yang berada pada lintasan kritis dengan alternatif menambah jam kerja atau kerja lembur oleh tenaga kerja yang tersedia. Hal tersebut tentunya akan menambah biaya proyek, dimana besaran perbedaan biaya akibat percepatan waktu sesuai dengan banyak waktu percepatannya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan PERT dan CPM dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Membuat sebuah jaringan kerja dengan menggunakan metode CPM, dimana perlu diketahui terlebih dahulu ketergantungan setiap item pekerjaan pada proyek. Hal tersebut untuk mengetahui pekerjaan mana yang harus dikerjakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
terlebih dahulu sebelum pekerjaan lain dikerjakan, dan pekerjaan mana yang dapat dikerjakan secara bersamaan. 2.
Penjadwalan proyek dengan metode PERT, dimulai dengan mengestimasi waktu penyelesaian setiap item kegiatan proyek kedalam tiga jenis estimasi waktu yaitu waktu optimis (a), waktu yang paling mungkin (m), dan waktu pesimis (b). Dimana estimasi tersebut didapat dari hasil wawancara dengan pihak Perum Perumnas. Kemudian dari hasil estimasi waktu tersebut dicari nilah (te) waktu yang diharapkan dengan menggunakan rumus : 𝑡𝑒 = Dimana : te = waktu yang diharapkan a = waktu optimis b = waktu pesimis m = waktu paling mungkin
𝑎 + 4𝑚 + 𝑏 .................................... (3.1) 6
Setelah mengetahui nilai (te), maka selanjutnya menentukan nilai deviasi standard dan varians dengan menggunakan rumus : Nilai deviasi standar :
Nilai varians :
1 𝑆 = (𝑏 − 𝑎) 6
.................................... (3.2)
𝑉 (𝑡𝑒) = 𝑆 2
.................................... (3.3)
Setelah nilai deviasi standar dan varians diketahui, maka dilakukan perhitungan kemungkinan tercapainya target jadwal dapat dilakukan dengan menghubungkan antara waktu yang diharapkan (TE) dengan target jadwal T(d) yang dinyatakan dengan rumus :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
𝑧=
𝑇(𝑑 ) − 𝑇𝐸 𝑆
.................................... (3.4)
Dimana : z = angka kemungkinan mencapai target T(d) = target jadwal TE = jumlah waktu kegiatan kritis S = deviasi standar kegiatan
Angka z merupakan angka probabilitas yang persentasenya dapat dicari dengan menggunakan tabel distribusi normal kumulatif z. 3.
Menghitung percepatan waktu dan biaya proyek Penambahan jam kerja bisa dilakukan dengan penambahan 1, 2, 3, dan 4 jam penambahan sesuai dengan waktu penambahan yang diinginkan. Dengan adanya penambahan jam kerja, maka akan mengurangi produktivitas tenaga kerja, hal ini disebabkan karena adanya faktor kelelahan oleh para pekerja. Adapun beberapa parameter yang harus dicari untuk mengetahui percepatan waktu proyek adalah sebagai berikut : a. Produktivitas harian 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 .................................... (3.5) 𝐷𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 b. Produktivitas tiap jam 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 8 𝑗𝑎𝑚
.......................... (3.6)
c. Produktivitas harian sesudah crashing (8 𝑗𝑎𝑚 𝑥 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑗𝑎𝑚) + (𝑎 𝑥 𝑏 𝑥 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑗𝑎𝑚) .......................... (3.7)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Dimana : a = Lama penambahan jam kerja b = Koefisien penurunan produktivitas penambahan jam kerja Tabel 3. 2 Koefisien Penuruan Produktivitas Jam Lembur (Jam)
Penurunan Indeks Produktivitas
Prestasi Kerja (%)
1
0.1
90
2
0.2
80
3
0.3
70
4
0.4
60
Sumber : Soeharto, 1997 d. Crash Duration 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 ................. (3.8) 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑐𝑟𝑎𝑠ℎ
Dengan adanya penambahan waktu kerja, maka biaya untuk tenaga kerja akan bertambah dari biaya normal tenaga kerja. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. KEP.102/MEN/VI/2004 bahwa upah penambahan waktu kerja satu jam pertama, pekerja mendapatkan tambahan upah 1,5 kali upah perjam waktu normal, dan untuk penambahan waktu kerja berikutnya mendapatkan 2 kali upah perjam waktu normal. Adapun perhitungan biaya tambahan pekerja dapat dirumuskan sebagai beirkut, yaitu : a. Normal ongkos pekerja perhari (𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑢𝑝𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
.............. (3.9)
39
b. Normal ongkos pekerja perjam (𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑗𝑎𝑚 𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑢𝑝𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎) ............ (3.10) c. Biaya lembur pekerja (1,5 𝑥 𝑢𝑝𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑚 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑟𝑗𝑎 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑢𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎) + (2 𝑥 𝑛 𝑥 𝑢𝑝𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑚 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑢𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑢𝑡𝑛𝑦𝑎) Dimana : n = jumlah penambahan jam kerja
............ (3.11)
d. Crash cost pekerja perhari ((8 𝑗𝑎𝑚 𝑥 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎) + (𝑛 𝑥 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑢𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑗𝑎𝑚)) ............ (3.12) e. Cost slope (Penambahan biaya langsung untuk mempercepat suatu aktivitas persatuan waktu 𝑐𝑟𝑎𝑠ℎ 𝑐𝑜𝑠𝑡 − 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑑𝑢𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 − 𝑐𝑟𝑎𝑠ℎ 𝑑𝑢𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 f. Pembuatan kurva waktu biaya normal dan dipersingkat
Dimana :
Wn = Waktu normal, Bn = Biaya normal Wc = Waktu cepat, Bc = Biaya cepat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
............... (3.13)