BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian, yaitu : Objek penelitian, desain penelitian, hipotesis, variabel dan skala pengukuran, populasi dan sampel penelitian dan analisis data.
3.1 Obyek Penelitian Perusahaan kopi pioneer dengan merek produk utamanya “Kapal Api” diproduksi oleh PT Santos Jaya Abadi. Berbagai macam produk kopi diproduksi untuk memenuhi konsumen dari tingkat bawah sampai ke tingkat atas. PT Santos Jaya Abadi mewarisi tradisi sekental kopinya. Sebagai usaha keluarga pemilik merk kopi terbesar di Indonesia, akar perusahaan ini mulai tumbuh dari sebuah industri rumah tangga sederhana di Surabaya, di mana lebih dari 84 tahun silam pada tahun 1927, Sang Pelopor Go Soe Loet memproduksi kopi terkenalnya, dimana pada awalnya kopi tersebut dibuat tanpa merek. Dalam rentang waktu tak terlalu lama, perusahaan mulai memproduksi kopi dengan merk “Kapal Api” yang mengambil inspirasi secara langsung dari kapal steam (steamboat) yang mengaspirasikan simbol teknologi tertinggi dan kemewahan pada zaman tersebut. Lebih dari itu, inspirasi untuk senantiasa mengacu pada kualitas, menjadikan perusahaan mengalami kemajuan yang pesat dan
27
berkelanjutan. Hasil dari filosofi ini, kopi kapal api sekarang menjadi market leader di Indonesia. Pada tahun 1970, perusahaan melakukan perkembangan sekaligus perubahan. Generasi kedua mulai tampil untuk memastikan kelanjutan dan kesuksesan usaha dengan memperkenalkan mesin dan peralatan mutakhir, mengembangkan manajemen, meningkatkan keterampilan tenaga kerja serta memperluas penyebaran produk hingga tersedia di seluruh Jawa Timur. Tahun 1980 perusahaan membangun pabrik yang sekarang berada di Sepanjang, Sidoarjo, Jawa timur. Pada tahap ini, merk Kapal Api telah menjadi penyangga utama perusahaan yang tersebar rata di seluruh Indonesia sekaligus menjadi pemimpin pasar dengan rangkaian produk lengkapnya. Melanjutkan sukses merk Kapal Api dan demi kepuasan pelanggan, PT Santos Jaya Abadi memperkenalkan beberapa merk kopi lain yang juga berhasil meraih sukses di pasaran, yaitu Excelso, ABC, Good Day, Ya dan Kapten. Hingga kini, PT Santos Jaya Abadi dengan rangkaian produknya telah menjadi bagian dari keseharian dan bahkan berlangsung dari generasi ke generasi. 3.1.1. Struktur Organisasi Organisasi merupakan wadah/alat bagi perusahaan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai alat pencapaian tujuan, organisasi haruslah disusun dengan tepat sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dari struktur organisasi ini dapat diketahui personil-personil yang terlibat dalam kegiatan perusahaan, uraian tugas
28
dan tanggung jawab serta kepada siapa mereka bertanggung jawab. Juga dengan adanya struktur organisasi dan dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas akan mempermudah untuk menentukan, mengarahkan, dan melakukan pengawasan terhadap aktifitas perusahaan. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan digambarkan sruktur organisasi dari perusahaan PT Santos Jaya Abadi. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Santos Jaya Abadi
(Sumber : PT.Santos Jaya Abadi,2011)
29
3.1.2. Uraian Values,Visi, dan Misi Perusahaan a. Values : Customer Focus, Continuos Improvement,Teamwork, Innovation. b. Visi : Menjadi pemimpin pasar dalam produk makanan dan minunan berbasis kopi di Asia c. Misi : Menyediakan produk unggulan yang berbasis kopi untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan dengan peningkatkan mutu produk dan layanan, pengembangan SDM, dan perbaikan terus menerus 3.1.3. Profil Produk Setelah bertahun-tahun mengenal kopi bubuk, konsumen kopi di Indonesia mulai menerima cara dan bentuk sajian kopi berbeda. Sejak tahun 2001, kopi instan three in one mencatat pertumbuhan yang amat pesat. PT Santos Jaya Abadi telah menilik peluang tersebut dan meluncurkan kopi three in one pertamanya dengan merk Good Day pada tahun 2000. Pada tahun 2001 PT Sant os Ja ya Aba di berhas il mela kuka n terobosan pasa r dengan memperkenalkan kopi three in one pertama dengan tambahan flavour. Sejak peluncuran pertamanya, Good Day secara impresif menawarkan berbagai pilihan inovatif dari Mocacinno, Vanilla Latté, The Original, Chococinno dan
30
Coolin’ Coffee. Good Day pun menawarkan keleluasaan pilihan kopi dengan seduhan air panas maupun dingin. Bila kita ingin menikmati kopi dingin di tengah panas teriknya hari, Good Day Mocafrio atau Choc’O’range adalah pilihan yang tepat untuk menemani kita bersantai. Tawaran kenikmatan baru yang diluncurkan Good Day baru-baru ini adalah “Cappuccino”. Good Day Cappuccino bukan hanya menawarkan kenikmatan istimewa dan rasa yang berbeda, namun juga kenikmatan busa tebal dengan taburan butiran coklat di atasnya. 3.1.4. Konsep Produk Good Day a. Konsep Produk Good Day Hot Good Day coffee adalah rangkaian kopi 3 in 1 yang memberikan variasi penyajian kopi. Cukup dengan menambahkan air panas, kita sudah bisa menikmati sajian kopi istimewa sesuai selera kita. Rangkaian Good Day terdiri dari : 1) Good Day Mocacinno
: Kopi instan 3in1 dengan rasa mocca
2) Good Day Vanilla Latté
: Kopi instan 3in1 dengan rasa vanilla
3) Good Day Chococinno
: Kopi instan 3in1 dengan rasa coklat
4) Good Day Carrebian Nut : Kopi instan 3in1 dengan rasa hazelnut 5) Good Day The Original
: Kopi instan plus susu dan gula
6) Good Day Coolin’Coffee : Kopi instan 3in1 yang dilengkapi rasa mint
31
7) Good Day Coffeemix
: Kopi instan plus susu dan gula
b. Konsep Produk Good Day Freeze Good Day Coffee Freeze adalah rangkaian produk kopi instan 3 in 1 yang dapat dinikmati langsung dalam keadaan dingin dan tersedia dalam berbagai pilihan rasa yang unik. Tersedia dalam kemasan sachet yang praktis, Anda dapat melarutkan kopi, gula, dan krimernya dalam air dingin dan tambahkan es batu sesuai selera. Rangkaian Good Day Coffee Freeze terdiri dari : 1) Mocafrio
:
Kopi instan 3 in 1 dengan rasa coklat
2) Choco’O’range
:
Kopi instan 3 in 1 dengan rasa orange
c. Konsep Produk Good Day Cappuccino Good Day Cappuccino adalah kopi instan 3 in 1 Cappuccino dengan rasa asli Cappuccino dan tambahan bubuk coklat. Cukup dengan menambahkan air panas, Kita
sudah bisa menikmati sajian kopi
Cappuccino dengan taburan bubuk coklat. 3.1.5. Positioning Good Day merupakan minuman kopi instan yang nikmat, tersedia dalam berbagai varian, cocok untuk seseorang yang berjiwa muda dan trendi dan begitu fun, praktis serta memilki lifestyle yang modern. Dengan minum kopi Good Day, kita dapat merasakan kesegaran dan mencerahkan wajah di tengah-tengah kesibukan setiap hari.
32
3.1.6. Personality Orang muda modern, up to date, fun yang begitu smart, dapat dipercaya, dan berpendidikan tinggi, dinamis, keren. 3.1.7. Target Group Pria/Wanita, 15 – 35 tahun, AB+ SEC, tinggal di wilayah urban dan sub-urban area, secara nasional. 3.1.8. Product Knowledge : Gambar 3.2 Product Knowledge Kopi Instan Merek Good Day
PRODUK
KEMASAN
ISI / KARTON
Renteng
5 bag x 50 sachet x 20g
Bag
6 bag x 30 sachet x 20g
Folding Box
36 box x 5 sachet x 20g
Renteng
120 sachet x 30 g
Bag
12 bag x 10 sachet x 30g
Folding Box
24 box x 5 sachet x 30g
Renteng
120 sachet x 25g
Bag
6 bag x 30 sachet x 25g
Folding Box
24 box x 5 sachet x 25g
GOOD DAY HOT
GOOD DAY FREEZE
GOOD DAY CAPPUCCINO
(Sumber : PT.Santos Jaya Abadi,2011)
33
3.1.9. Market Share & Growth Gambar 3.3 Market Share & Growth Kopi PT Santos Jaya Abadi 2008-2010
Market Share
Growth
Indonesia 2008
2009
2010
2009 vs 2008
2010 vs 2009
R&G Pure
16,9
15,5
15,5
-0,3
7,5
R&G Mix 2in1
18,3
19,7
18,7
12,9
5,4
R&G Mix 3in1
42,1
43,0
43,9
8,2
15,3
Ins Mix 3in1
22,4
21,7
21,7
3,5
9,7
Ins 3in1 Good Day
3,9
4,2
4,4
15,2
13,6
(Sumber : PT.Santos Jaya Abadi,2011) 3.2 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan pengaruh dan gejala variabel yang diteliti, di mana peneliti secara langsung ke objek penelitian untuk melakukan pengamatan dan menganalisis pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian produk kopi instan merek Good Day di lingkungan mahasiswa Universitas Mercu Buana Menteng Jakarta. Dalam pelaksanaan penelitian ini akan digunakan tipe penelitian deskriftif-kausal. Dimana menurut Zikmund (2000) bahwa penelitian deskriftif dilakukan dengan maksud untuk mendeskripsikan (melukiskan) sesuatu fakta lapangan
34
secara sistematis. Sedangkan kausalitas sebagai suatu langkah untuk mengevaluasi hubungan antar variabel yang diteliti dalam bentuk pengujian hipotesis. 3.3.Hipotesis Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Dari perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori dan telah dituangkan dalam kerangka pikir, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: a. Diduga bahwa faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk kopi instan merk Good Day b. Diduga bahwa pengaruh psikologis berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk kopi instan merk Good Day 3.4 Variabel dan Skala Pengukuran 3.4.1 Identifikasi dan Definisi Konseptual Variabel a.Identifikasi variabel 1) Variabel bebas atau independent dalam penelitian ini adalah: (x1) Kebudayaan (x2) Sosial (x3) Pribadi (x4) Psikologi 2) Variabel terikat (dependent) ini adalah: Keputusan menggunakan produk (y).
35
b. Definisi konseptual variabel 1). Variabel bebas perilaku konsumen Menurut Kotler (2005 : 203-215) a) Kebudayaan (X1) Mendefinisikan : “Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting lainnya”. b) Sosial (X2) Mendefinisikan : “Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa”. c) Pribadi (X3) Mendefinisikan: “Karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan”. d) Psikologi (X4) Mendefinisikan: “Sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang”. 2) Variabel bebas keputusan melakukan pembelian
36
Menurut Engel et.all, (2005:31): “Keputusan pembelian adalah proses yang dilalui konsumen dalam mengenali masalah, mencari solusi mengevaluasi alternatif, dan memilih di antara pilihanpilihan pembelian mereka’.
3.4.2 Definisi Operasional Variabel a. Kebudayaan (X1) Merupakan suatu ciri khas dari sekumpulan orang yang diterapkan secara turun-temurun sebagai penuntun dari kehidupan mereka sehari-sehari. Indikator dari variabel tersebut terdiri dari: 1) Pergeseran budaya 2) Wilayah geografis 3) Kelas sosial b. Sosial (X2) Merupakan tingkat status sosial masyarakat atau keadaan ekonomi seseorang yang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan milik kebanyakan, pekerjaan serta variabel-variabel yang lainnya: Indikatornya adalah: 1) Mengikuti lingkungan 2) Pengalaman dari anggota keluarga 3) Mengikuti teman
37
c. Pribadi (X3) Merupakan suatu keadaan dimana seseorang mempunyai sifat untuk bisa menentukan keputusannya sesuai dengan keinginannya tanpa ada paksaan dari pihak lain. Adapun indikator dari variabel tersebut adalah: 1) Penghasilan 2) Situasi ekonomi 3) Gaya hidup d. Psikologis (X4) Merupakan
suatu
keadaan
dimana
seseorang
mempunyai
keinginan-keinginan yang berasal dari diri pribadinya untuk menentukan keputusannya sesuai dengan keinginannya. Indikatornya terdiri dari: 1) Motivasi 2) Persepsi 3) Pengetahuan e. Keputusan pembelian produk (Y) Merupakan suatu tindakan konsumen dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya mengkonsumsi kopi instan diikuti oleh kepuasan yang dirasakan oleh konsumen tersebut. Dari variabel ini dapat ditentukan indikatornya antara lain: 1) Menjatuhkan pilihan atau alternatif pada produk yang terbaik 2) Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar & rasional. 3) Pengambilan keputusan dilakukan secara objektif & terencana.
38
4). Kualitas produk kopi instan merk Good Day yang bernilai tinggi, membantu konsumen dalam memutuskan membeli produk tersebut.
3.4.3. Skala pengukuran Penulis
memperoleh
langsung
data-data
yang
dibutuhkan
berdasarkan dari keterangan dan informasi yang diberikan responden melalui
angket
(Kuesioner)
yang
telah
disebarkan
dengan
menggunakan skala ordinal yang memakai deviasi normal bergerak dari angka 1 sampai dengan 5, yaitu: a. Jawaban a (Sangat setuju)
diberi skor 5
b. Jawaban b (Setuju)
diberi skor 4
c. Jawaban c (Cukup Setuju)
diberi skor 3
d. Jawaban d (Tidak Setuju)
diberi skor 2
e. Jawaban e (Sangat Tidak Setuju)
diberi skor 1
3.5. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara acak untuk memperoleh sampel dari populasi yang dimaksud, agar diperoleh data yang baik maka dipilih dengan menggunakan metode: 1. Wawancara Penulis mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu para konsumen yang terpilih sebagai responden guna mendapatkan data-data yang diperlukan.
39
2. Kuesioner Kuesioner yang dibagikan secara langsung oleh penulis kepada responden yang ditemui secara langsung. 3. Dokumentasi Dokumentasi, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dari perusahaan yang menunjang penelitian ini. 3.6. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder: 1. Sumber data yang digunakan adalah data primer. Adapun data primernya dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari jawaban responden yang diteliti, yaitu berupa data mengenai pendapat atau fenomena dari obyek. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian berupa dokumen atau laporan –laporan dan data lainnya yang relevan dengan penelitian ini.
3.7. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subyek/obyek penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Populasi adalah totalitas dari semua obyek atau individu yang akan diteliti yang mana memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara
40
tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi produk kopi instan merk Good Day, karena besar populasi tidak dapat diketahui secara pasti berapa jumlahnya, oleh karena itu sulit mencari berapa jumlah populasi yang tepat. Namun berdasarkan pendapat ahli seperti yang dikemukakan oleh Gay dan Diehl (dalam Joko Sulliyono, S.Si., (2010:23): “ukuran sampel minimum yang dapat diterima bisa dilihat berdasarkan pada desain atau metode penelitian yang digunakan. Jika desain penelitiannya deskriptif-korelasional, maka sampel minimum adalah 30”. Dan Menurut Supriyanto (2009:123) menyatakan bahwa: “Sampel penelitian meliputi sejumlah elemen (responden) yang lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30 elemen atau responden”. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang ditentukan oleh peneliti pada bulan Januari 2011 adalah sebesar 50 orang dengan pertimbangan terbatasnya waktu, dana dan tenaga. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik accidental sampling. Teknik accidental sampling adalah teknik penarikan sampel Menteng – Jakarta,
dari mahasiswa-mahasiswa Universitas Mercu Buana dimana kuesioner dibagikan kepada mahasiswa yang
41
kebetulan pernah mengkonsumsi produk kopi instan merek Good Day dengan melalui wawancara awal yang dilakukan penulis.
3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.8.1. Uji Validitas Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf siginifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Menurut Sugiyono (2004:138) : “Cara yang digunakan adalah dengan analisa Item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan total nilai seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment”. Syarat minimum untuk dianggap valid adalah nilai r hitung > dari nilai r tabel.
42
Adapun perhitungan korelasi product moment, dengan rumus seperti yang dikemukakan oleh Umar (2010): n XY ( X)( Y)
r
N X
2
( X) 2 N Y 2 ( Y) 2
Dimana: r
= Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat
n
= Banyaknya sampel
X = Skor tiap item Y = Skor total variabel 3.8.2 Uji Reliabilitas Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Menurut Uyanto(2006): “Instrumen dapat dikatakan andal atau reliabel bila memiliki koefisien kehandalan reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih. Suatu
instrumen
pengukuran
dikatakan
reliabel
bila
memberikan hasil score yang konsisten pada setiap pengakuran. Suatu pengakuran mungkin reliabel tapi tidak valid, tetapi suatu pengukuran tidak bisa dikatakan valid bila tidak reliabel. Uji reliabilitas menggunakan rumus korelasi Alpha Cronbach.
43
2 k σb r11 1 στ 2 k 1
Dimana:
x2
x
2
N
N
r11 = reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyan
b 2 = jumlah varians butir t 2 = jumlah varians total
3.9. Metode Analisis Data 3.9.1.Analisis Regresi Berganda Untuk menyelesaikan permasalahan sekaligus membuktikan apakah hipotesis diterima atau ditolak di dalam dalam penelitian ini, maka digunakan alat analisis statistik regresi linear berganda. Menurut Rangkuti (2009: 153) formulasi regresi linear berganda adalah sebagai berikut: y
= a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e
dimana : y
= dependent variabel (pembelian)
a
= konstata
b1, b2, b3,b4 = koefisien regresi n
= banyaknya sampel
x1, x2, x3,x4 = independent variabel.
44
3.9.2. Uji Hipotesis I (Uji F) Untuk menguji kebenaran hipotesis pertama digunakan uji F yaitu untuk menguji keberartian/signifikansi regresi secara keseluruhan dengan rumus hipotesis sebagai berikut: H0 :
b1 = b2 = b3 = b4 = 0,
Artinya variasi dari model regresi berhasil menerangkan variasi variabel bebas secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas (variabel terikat) Ha :
b1 b2 b3 b4 0
Artinya variasi dari model regresi tidak berhasil menerangkan variasi variabel bebas secara
keseluruhan, sejauh mana
pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas (variabel terikat) Pengujian
dengan
uji
F
variansnya
adalah
dengan
membandingkan Fhitung (Fh) dengan Ftabel (Ft) pada = 0,05 apabila hasil perhitungannya menunjukkan: a. Fh > Ft, maka H0 ditolak dan Ha diterima Artinya variasi dari model regresi berhasil menerangkan variasi variabel bebas secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas (variabel terikat) b. Fh < Ft, maka H0 diterima dan Ha ditolak Artinya variasi dari model regresi tidak berhasil menerangkan variasi variabel bebas secara
keseluruhan, sejauh mana
pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas (variabel terikat)
45
3.9.3. Uji Hipotesis II (Uji t) Untuk menguji kebenaran hipotesis kedua langkah pertama yang dilakukan adalah pengujian secara parsial melalui uji t. Adapun rumusan hipotesis dengan menggunakan Uji t adalah sebagai berikut: H0 :
b1 = b2 = b3 = b4 = 0 Artinya variasi variabel bebas dapat menerangkan variabel
tidak bebas (variabel terikat) dan terdapat pengaruh diantara kedua variabel yang diuji Ha :
b1 b2 b3 b4 0 Artinya variasi variabel bebas tidak dapat menerangkan
variabel tidak bebas (variabel terikat) dan terdapat pengaruh antara dua variabel yang diuji. Pengujian dilakukan melalui uji t dengan membandingkan thitung (th) dengan t
tabel
(tt) pada 0,05. Apabila hasil perhitungan
menunjukkan: a. th ≥ tt maka H0 ditolak dan Ha diterima Artinya variasi variabel bebas dapat menerangkan variabel tidak bebas (variabel terikat) dan terdapat pengaruh diantara kedua variabel yang diuji b. th < tt maka H0 diterima dan Ha ditolak Artinya variasi variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel tidak bebas (variabel terikat) dan terdapat pengaruh antara dua variabel yang diuji.
46
Untuk membuktikan hipotesis pertama, yaitu untuk mengetahui besarnya
pengaruh
secara
keseluruhan
dihitung
koefisien
determinasi multiplenya (R2). Jika R2 yang diperoleh dari hasil perhitungan mendekati 1 (satu), maka semakin kuat model tersebut dapat menerangkan variabel tergantungnya. Kemudian dilakukan pengujian variansnya dengan uji f. Hipotesis diterima apabila titik lebih besar dari t tabel
(th >
tt) atau diperoleh harga p < 0,05. Untuk membuktikan hipotesis kedua, masing-masing koefisien regresinya diuji dengan uji t. Hasil uji t bermakna apabila diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (th > tt) atau diperoleh harga probabilitas signifikannya < 0,05 (). Untuk pengaruh yang dominan ditentukan oleh koefisien regresi terbesar.
.
47