56
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Kabupaten Sragen mengenai Kinerja Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) dalam perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Sragen. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, menurut Sugiyono (2004:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Menurut HB. Sutopo (2002: 10) dalam hubungannya dengan penelitian kualitatif yang memusatkan pada data deskriptif mengatakan bahwa data yang dikumpulkan berwujud kata-kata dalam kalimat atau gambar yang mempunyai arti lebih dari sekedar angka atau jumlah. Berisi catatan-catatan yang menggambarkan situasi sebenarnya guna mendukung penyajian. Dalam mencari berbagai pengertian, riset kualitatif tidak memotong halaman-halaman ceritera dan data lain dengan simbol-simbol angka. Peneliti mencoba menganalisis data dengan semua kekayaan wataknya yang penuh nuansa, sedekat mungkin dengan bentuk aslinya seperti pada waktu dicatat.
B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Kabupaten Sragen. Adapun pertimbangan-pertimbangan 56
57
yang mendorong penulis melakukan penelitian ini di lokasi tersebut adalah UPTPK berdiri pada tahun 2012 selama berdiri UPTPK sudah mampu menduduki peringkat top 11 Sistem Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik (SINOVIK) 2014 kategori pelayanan publik oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
B. Sumber Data Pengertian data menurut silalahi (2009 : 280) adalah hasil yang dari sebuah observasi atau investigasi berupa angka maupun kata-kata yang dikumpulkan dan dijadikan bahan penting bagi peneliti untuk menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis dan mencapai tujuan penelitian. Data tidak dapat diperoleh tanpa sumber data, ketersediaan sumber data dalam penelitian akan mempermudah perolehan informasi yang tepat. Menurut Lofland dan lofland ( dalam Meleong, 2002 : 1997) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan. Selebihnya adalah dua tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan itu sumber data dari penelitian ini berasal dari : 1.
Informan, adapun informasi dari penelitian ini adalah : a.
Pegawai Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Kabupaten Sragen, yang terdiri dari: 1) Bapak Suratno, SE, M.Si selaku Kasi Sosial Ekonomi 2) Ibu Dwi Cahyani, MT selaku Kasi Pelaporan dan Pengaduan 3) Bapak Supriyadi, SIP, M.Acc selaku Staf Seksi Sosial Ekonomi
58
4) Bapak Muladi, SE selaku Staf Seksi Sosial Ekonomi 5) Bapak Ahmad Masduki, SH selaku Staf Pelaporan dan Pengaduan b.
Masyarakat penerima program perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) dari Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Kabupaten Sragen.
2.
Peristiwa dan tempat Peristiwa atau kondisi dalam penelitian ini juga digunakan sebagai sumber data. Peristiwa yang diamati adalah peristiwa mengenai pelaksanaan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) yang dilakukan oleh Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Kabupaten Sragen.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Interview Interview atau wawancara secara mendalam merupakan salah satu satu teknik pengumpulan data atau informasi dengan bertanya langsung kepada responden. Menurut Lexy J. Moleong (2002: 135), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu wawancara (intervieweer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Proses wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan membuat kerangka
59
garis besar pokok-pokok yang akan ditanyakan dalam proses wawancara tersebut.
2. Observasi Teknik observasi yang digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda, serta rekaman gambar, yaitu suatu lokasi dan benda serta rekman gambar. (HB.Sutopo,2002:64) Dalam hal ini observasi dilakukan secara formal maupun informal untuk mengamati secara kualitatif berbagai kegiatan dan peristiwa yang terjadi yaitu mengenai Kinerja Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) dalam perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Sragen. 3. Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 236) metode dokumentasi adalah “Cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, raport, legger, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi ialah suatu penyelidikan yang ditujukan ada penguraian telah lalu melalui sumber dokumentasi (Winarno Surachmad, 2002: 132). Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang target dan realisasi perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Sragen pada tahun 2012-2015.
60
F. Validitas Data Untuk menguji kevalidan/keabsahan data yang terkumpul peneliti menggunakan teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi data dari sumber, dimana penulis menggunakan beberapa sumber data saat pengumpulan informasi. Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Dengan demikian, data satu dengan data yang lain dapat saling menguji dan melengkapi, sehingga validitasnya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan (Lexy J. Moleong (2002: 330). Dalam penelitian ini dari pengumpulan dan sumber data yang di dapat, antara data satu dengan data lain dikroscek, diuji dan dilengkapi satu sama lain agar validitas dari data yang ditulis dapat benar-benar dipertanggungjawabkan. Seperti data dari hasil wawancara dikrosecek dengan dokumen atau arsip yang tersedia, hasilnya apakah sesuai atau berbeda. Jika sesuai maka data digunakan, jika tidak, maka dicari sumber data lainnya sehingga dapat menguatkan. Namun jika tidak sesuai dan tidak sumber lain sebagai penguatnya maka data tersebut menurut validitas data maka tidak digunakan. Begitu juga dengan data-data yang didapat lainnya.
61
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Interactive Model Analysis. Menurut Bogdan dan Biklen (dalam Lexy J. Moleong, 2002: 248) analisis data merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,
mencari dan
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan pada orang lain. Menurut Miles & Huberman (2007:16-20) Analisis Model Interaktif terdiri dari tiga alur, yaitu: a. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Selama pengumpulan data dilangsungkan, reduksi yang merupakan bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan. Hal ini juga dilakukan penulis, mengingat wawancara yang dilakukan berulang-ulang serta pengamatan dan observasi dilakukan sekitar enam bulan, maka banyak data yang didapat, sehingga pertamatama yang dilakukan adalah reduksi data. Data yang diambil adalah datadata yang sangat berhubungan dengan topik penelitian.
62
b. Penyajian Data Alur penting kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian data, yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga bisa dibaca, akan mudah dipahami berbagai hal yang dipahami dan memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahamannya tersebut. Penyajian yang akan digunakan dapat berupa teks naratif, pembuatan bagan, matrik maupun tabel. Hal ini juga dilakukan dalam penelitian ini. Setelah data-data di dapat dari proses reduksi sebelumnya, lalu data tersebut disajikan dalam teks naratif, gambar serta tabel agar data yang diapat mudah dipahami oleh pembaca dan penulis. c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Kegiatan analisis ketiga adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Dari pengumpulan data, peneliti mulai mencari arti dari peristiwa, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, alur dan sebagainya sebagai sebuah kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Pada proses ini peneliti masih harus
mengkonfirmasi,
mempertajam,
atau
mungkin
merevisi
kesimpulan-kesimpulan yang telah dibuat untuk sampai pada kesimpulan final berupa proposisi-proposisi ilmiah mengenai gejala atau realitas yang diteliti. Demikian juga dipenelitian ini, setelah disajikan lalu penulis menarik simpulan dari sajian data sebelumnya.
63
Tahap analisis Interactive Model analysis dapat digambarkan di bawah ini:
Pengumpulan data
Penyajian data
Reduksi Data Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan/Verifikasi
Gambar 2. Bagan Model Analisis Interaktif Sumber : Miles & Huberman (2007:20 )