BAB III METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung dari Ngasem Ke Dongkelan. Lebih tepatnya mengambil lokasi di pasar burung Dongkelan jalan Bantul Km1, Kota Madya Yogyakarta, Peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut karena wilayah ini merupakan salah satu tempat perdagangan satwa dan tanaman hias yang dibuat menyerupai kebun binatang dan tempat rekreasi keluarga yang sangat menarik dan berbeda dengan tempat perdagangan satwa yang lain. 2. Waktu Penelitian Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung dari Ngasem Ke Dongkelan yang telah dilaksanakan selama 4 bulan, dari bulan Juni sampai bulan September. 3. Bentuk Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu pengamatan, wawancara atau penelaahan dokumen,yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut Williams, penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Menurut Lincoln, penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah yang bermaksud menafsirkan fenomena yang
29
30
terjadi dan dilakukan dengan melibatkan berbagai metode yang ada. Penelitian kualitatif dari definisi lainya dikemukakan bahwa penelitian ini memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan,perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang (Lexy J. Moleong, 2011: 4-5). 4. Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Lexy J. Moleong, 2011: 157). Penelitian ini menggunakan sumber data berupa : a.
Kata-kata dan Tindakan Kata-kata dan tindakan diperoleh melalui pengamatan dan wawancara terhadap orang-orang yang menjadi sumber data. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui rekaman video, pengambilan foto, melalui wawancara dengan informan.
b.
Sumber Tertulis Dilihat dari sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi.
c.
Foto Sumber data lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan media foto-foto sebagai dokumentasi suatu kegiatan
31
atau aktivitas dari obyek yang diamati. Saat ini foto sudah lebih banyak dipakai sebagai alat untuk keperluan penelitian karena dapat dipakai diberbagai keperluan. Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subyektif dan hasilnya dianalisis secara induktif. 5. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini hal yang terpenting adalah mengumpulkan data dari hasil-hasil pengamatan yang didapatkan di lapangan, dan menyusunnya agar kita memperoleh data. Penelitian ini menggunakan sumber data secara lisan maupun tertulis sehingga dalam penelitian ini tehnik pengumpulan datanya adalah dengan: a.
Observasi Dalam penelitian ini observasi penelitian dilaksanakan di lokasi yang menjadi obyek penelitian yaitu Pasar Burung Ngasem dan Tanaman Hias (PASTY) Kota Yogyakarta, yaitu dengan mengobservasi karateristik pedagang dan dampak sosial ekonomi yang muncul.
b.
Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Lexy J. Moleong 2005: 186). Tehnik wawancara dilakukan dengan
32
menyiapkan terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan penelitian atau pedoman wawancara yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti nantinya, dan yang akan ditanyakan pada informan. c.
Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi foto-foto, gambargambar, dan arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dan bahan dalam pengumpulan data untuk menjawab permasalahan penelitian.
6. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian kualitatif sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual. Jadi maksud sampling dalam hal ini adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari pelbagai macam sumber dan bangunannya
(constructions).
Tujuannnya
adalah
untuk
merinci
kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik. Oleh karena itu pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan (purposive sample). Untuk purposive
pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik sampling
yaitu
teknik
pengambilan
data
dengan
pertimbangan tertentu, misalnya orang itu dianggap mengetahui tentang data apa yang kita butuhkan dalm penelitian, atau setidaknya mereka membantu kita dalam pengumpulan data sehingga memudahkan kita. Kriteria pedagang yang diteliti adalah pedagang yang menetap dan asli pedagang yang mempunyai kios untuk berjualan.
33
7. Validitas Data Validitas data ini penting dilakukan agar data yang diperoleh di lapangan pada saat penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam pemeriksaan keabsahan data ini penulis membagi dengan empat cara, yaitu: a.
Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi
metode.
Pertama,
triangulasi
sumber
yakni
mengumpulkan data sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda yaitu dengan cara mencari data tertulis seperti data administrasi dari kelurahan dan data resmi Peraturan Daerah terkait Peratura-peraturan
pasar.
Kedua
triangulasi
metode
yakni
mengumpulkan data yang sejenis dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda dengan cara wawancara dan mengambil foto hasil observasi sebagai data tambahan. Untuk memperoleh data, maka digunakan beberapa sumber dari hasil wawancara dan observasi (Lexy J. Moleong, 2011: 330-331). b.
Perpanjang keikutsertaan, berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Dengan memperpanjang keikutsertaan peneliti akan banyak mempelajari kebudayaan, dapat
menguji ketidakbenaran informasi yang
34
diperkenalkan oleh distorsi, baik yang berasal dari diri sendiri maupun dari responden, dan membangun kepercayaan subyek (Lexy J. Moleong, 2011: 327-328). c.
Diskusi dengan expert (ahli). Teknik ini dilakukan dengan cara mendiskusikan dengan expert (ahli) dalam bentuk konsultasi atau diskusi analitik sehingga kekurangan dari penelitian ini dapat segera diungkap dan diketahui. Expert (ahli) dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing.
d.
Peer group discussion (diskusi dengan teman). Teknik ini dilakukan dengan cara mendiskusikan dengan rekan-rekan dalam bentuk diskusi analitik sehingga kekurangan dari penelitian ini dapat segera diungkap dan diketahui agar pengertian mendalam dapat segera ditelaah. Melalui diskusi akan terjadi proses interaksi tukar menukar informasi antara peneliti dengan teman diskusi, sehingga peneliti akan memperoleh masukan positif terhadap penelitian yang dilakukan.
8. Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan. Analisis data dilakukan dengan tujuan agar informasi yang dihimpun akan menjadi jelas dan eksplisit. Sesuai dengan penelitian ini maka teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis kualitatif model interaktif sebagaimana diajukan oleh
35
Miles dan Hubberman yang terdiri dari empat hal utama Miles dan Huberman,1992 : 15).
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Penyajian Data
Verifikasi/ Penarikan Kesimpulan
Bagan 2. Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman Empat hal utama dalam proses analisis data yang dilakukan diantaranya: a.
Pengumpulan Data Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua aspek, yaitu deskripsi dan refleksi. Catatan deskripsi merupakan data alami yang berisi tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disaksikan dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan penafsiran dari penelitian tentang fenomena yang dijumpai. Catatan refleksi yaitu catatan yang memuat kesan, komentar dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya. Untuk
36
mendapatkan catatan ini maka peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan. b.
Reduksi Data Reduksi data adalah suatu proses pemilih, pemusatan, perhatian pada langkah-langkah penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Cara mereduksi data adalah dengan melakukan seleksi, membuat ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan-golongkan ke polapola dengan membuat transkrip penelitian untuk mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang bagian yang tidak penting dan mengatur agar dapat ditarik kesimpulan finalnya secara tepat sesuai dengan permasalahan fokus utamanya.
c.
Penyajian Data Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi yang tersusun
dan
memberikan
kemungkinan
adanya
penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data cenderung mengarah pada penyederhanaan, dari data yang kompleks ke dalam kesatuan bentuk yang sederhana dan selektif sehingga mudah dipahami. d.
Penarikan Kesimpulan Kesimpulan merupakan langkah akhir dalam pembuatan suatu laporan. Penarikan kesimpulan adalahn usaha untuk mencari atau memahami makna, keteraturan pola-pola penjelasan, alur
37
sebab akibat atau proposisi. Kesimpulan yang ditarik segera diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan pemahaman yang lebih tepat. Selain itu juga dapat dilakukan dengan mendiskusikannya. Hal tersebut dilakukan agar data yang diperoleh dan penafsiran terhadap data tersebut memiliki validitas sehingga kesimpulan yang ditarik menjadi kokoh.