1
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di MTs Muslimat NU Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016. Pelaksanaan penelitian adalah pada bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan November 2015. B. Pendekatan, Desain dan Subjek Penelitian 1. Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan dan menginterpretasi kualitas objek yang diamati mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian
yang
sebenarnya
secara
apa
adanyadengan
menggunakan analisa statistik seperti tabulasi, prosentase, tabulasi silang, grafik dan sebagainya.1 Penelitian kualitatif tidak berarti tidak boleh menggunakan angka. Jika statistik dikehendaki untuk dipergunakan sebagai alat analisis bagi data
kualitatif
(yaitu
bahan
keterangan
angka/bilangan),
maka
terlebih
dikuantitatifkan
atau
dikonversikan
1
dahulu
yang data
menjadi
tidak kualitatif data
berwujud tersebut kuantitatif
Hartoto.Penelitian Deskriptif. 2009. http://www.penalaranunm.org/index.php/ artikelnalar/penelitian/163-penelitian-deskriptif.html (on line 23 Agustus 2015)
48
2
(kuantifikasi).2 Selain data yang berupa informasi kualitatif, dalam penelitian kualitatif juga ada data berupa angka.3 2. Desain Penelitian Desain penelitian adalah penelitian pra-eksperimental yaitu penelitian mengikuti langkah-langkah dasar eksperimental, tetapi tidak ada perbandingan nonperlakuan.4 Penelitian ini hanya melibatkan satu kelas, maka desain yang digunakan adalah tes awal-tes akhir satu kelompok (The One PretestPostest). Dalam desain ini para subyeksebelum diberi perlakuan,diberi tes awal untuk menentukan sekor garis belakang.5 Perlakuan yang dibedakan dalam penelitian ini adalah kelas diberikan pembelajaran dengan metode inkuiri.
Adapun
secara
singkat
rancangan
penelitian
ini
dapat
digambarkan dalam desain tabel 3.1: Tabel 3.1 Desain Eksperimen
Pre-tes O1 Keterangan:
Variabel terikat X
Post-tes O2
O1 : Pre-test ; O2 : Post-test dan X : Perlakuan Berdasarkan pendekatan penelitian yang digunakan, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas dari hasil upaya perbaikan pembelajaran
2
melalui
penerapan
model
pembelajaran
inkuiri
Anas Sudijono,Pengantar statistik pendidikan Jakarta:Raja Grafindo Persada ,2005,h.5 Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis edisi revisi VI,Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 12. 4 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2010, h. 96 5 Ibid,97 3
3
terbimbingmateri
fotosintesis,
yaitu
deskripsi
tentangpengelolaan
pembelajaran, keterampilan proses sains dasar serta hasil belajar biologi siswa setelah menerapkan model pembelajaran inkuiriterbimbing materifotosintesis. 3. Subjek Penelitian Berdasarkan kelas dengan asumsi kelasnya homogen yaitu dengan melakukan undian terhadap semua kelas populasi yang akan dijadikan sebagai kelas sampel.Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA MTs Muslimat NU Palangka Raya dengan jumlah peserta didik sebanyak 31 orang sebagaimana tampak pada tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2Data siswa MTs Muslimat NU Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016 No
Kelas
Lk
Pr
Jumlah
1 2 3
VIIIA VIIIB VIIIC
11 13 18 Jumlah
20 20 13
31 33 31 95
Sumber: TU MTs Muslimat NU Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016 C. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data pengelolaan pembelajaran, keterampilan proses sains siswa yang diperoleh melalui pretestpostest dan observasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
4
1. Data Pengelolaan Pembelajaran Data tentang pengelolaan pembelajaran oleh guru ini dikumpulkan dengan cara melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh dua observer. 2. Data Keterampilan Proses Sains Dasar Siswa Data tentang keterampilan proses sains siswa ini dikumpulkan dengan cara melakukan pretest-posttest dan observasi. Pretest-posttest berupa tes pilihan ganda untuk mengukur dan membandingkan keterampilan proses sains siswa sebelum dan setelah pemberian perlakuan sesuai pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing. a.
Tes Keterampilan Proses Sains (KPS) Tes yang digunakan berupa tes pilihan ganda yang mengacu pada beberapa aspek keterampilan proses sains (KPS). Aspek KPS yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari kemampuan observasi, membuat hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, interpretasi, penerapan konsep, dan komunikasi. Tes pilihan ganda diberikan sebanyak 30 soal, masing-masing soal diberi skor 1 apabila jawaban benar dan apabila jawaban salah maka akan diberi skor 0 setiap soal.
5
Berikut kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Proses Sains No.
Aspek KPS
Indikator RPP
Indikator KPS Menggunakan sebanyak mungkin indera
1
Observasi
Mengidentifikasi reaksi pada proses fotosintesis melalui kegiatan praktikum
2
Berhipotesis
3
Merencanakan percobaan
4
Menggunakan alat/bahan
5
Interpretasi
6
Menerapkan konsep
Merumuskan hipotesis Menyadari bahwa melalui kegiatan suatu penjelasan praktikum perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih baanyak atau melakukan cara pemecahan masalah Menentukan Menentukan rancangan praktikum alat/bahan/sumbe untuk menguji r yang akan hipotesis digunakan Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja Melakukan kegiatan Mengetahui praktikum untuk bagaimana memperoleh informasi menggunkan alat/bahan Memakai alat/bahan Mendiskusikan Menyimpulkan kesimpulan dari hasil kegiaatan praktikum Menggaambarkan data Menggunakan empiris dari hasil konsep pada kegiatan praktikum pengalaman baru untuk menjelaskan yang sedang terjadi Menerapkan konsep yyang telah dipelajari
No. Soal 3,15
Kunci Jawaban A,B
7,10
A,A
18
A
14,16
D,D
22
A
1,2,4, 5,6,8, 9,11 12,13, 17, 19,20, 21,23, 24,25, 26,27,
C,D,C,A, B,D,B,B, A,D,D,B, A,C,B,A, B,A,C,A, C
6
7
Berkomunikasi
Mengkomunikasikan hasil kegiatan praktikum
dalam situasi baru Mengubah bentuk penyajian Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau tabel atau diagram.
28,29 30
B
b. Lembar Observasi Observasi merupakan alat penilaian untuk mengukur tingkah laku individu/kelompok ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Lembar observasi ini berkenaan dengan sikap siswa selama melakukan proses pembelajaran untuk mengukur KPS siswa. Keterampilan proses siswa yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari kemampuan observasi, membuat hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, interpretasi, menerapkan konsep, dan komunikasi. 3. Hasil Belajar Kognitif Data tentang hasil belajar kognitif ini dikumpulkan dengan cara melakukan kegiatan tes hasil belajar pretest dan posttest (sebelum dan sesudah pembelajaran) dengan inkuiri terbimbing adapun instrumen yang digunakan berupa soal tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda.
7
Tabel 3.4 Teknik Pengumpulan Data Sumber Data
Jenis Data
Teknik Pengumpulan Data
Pengelolan Observasi pembelajaran Hasil tes KPS dan Pretest, Aktifitas KPS siswa postestdanObservasi
Guru Siswa
Instrumen Penelitian Lembar observasi Butir soal PG dan Lembar observasi
D. Uji Coba Instrumen Penelitian Sebelum melakukan penggambilan data, terlebih dahulu instrumen yang akan digunakan diuji pada kelompok siswa yang dianggap sudah mengikuti pokok bahasan yang akan disampaikan. Setelah itu instrumen diukur tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda sehingga dapat dipertimbangkan apakah instrumen tersebut dapat digunakan atau tidak. 1. Uji Validitas Butir Soal ( Test Validity ) Salah satu ciri tes itu baik adalah apa bila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur atau istilahnya valid atau shahih. Validitas adalah keadaan yang menggambarkan instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur.6Menentukan koefisien validitas butir soal menggunakan rumus korelasi Point Biseral, sebagai berikut:
6
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta, PT Rineka Cipta,2003,h.219
8
M 𝑝 −M t r bis= S𝑡
𝑝
7
𝑞
dimana; r bis = koefisien korelasi point biseral Mp
= rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban benar
Mt
= rerata skor total
St
= standar deviasi skor total
p
= proporsi peserta tes yang jawabannya benar pada soal (tingkat kesukaran )
q
= proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 - p) Tabel 3.5 Koefisien Korelasi Biserial Angka korelasi 0,800 – 1,000 0,600 – 0,799 0,400 – 0,599 0,200 – 0,399 0,000 – 0,199
Makna sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
8
Harga validitas butir soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian adalah butir-butir soal yang mempunyai harga validitas minimum 0,300 karena dipandang sebagai soal yang baik. Untuk butirbutir soal yang mempunyai harga validitas dibawah 0,300 tidak digunakan sebagai instrumen penelitian.9
7
Sumarna Surapnata, Analisis,Validitas,Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2004, h. 61 8 Ibid h.59 9 Ibid,h.64
9
Selain menggunakan cara di atas, untuk menguji validitas instrumen dapat menggunakan Anates versi 4.0. Jumlah soal keseluruhan adalah 40 soal dan jumlah siswa 31 orang siswa. Dengan menggunakan Anates 4.0 didapatkan 30soal yang valid dari 40 soal yang diajukan. Hasil uji validitas instrumen soal KPS dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal KPS
Nomor soal yang valid Nomor soal yang tidak valid
Statistik 1,2,3,4,5,6,7,8,10,11,12,13,14,15,17,18,19, 21,22,23,28,29,30,31,32,33,34,35,38,39. 9,16,20,24,25,26,27,36,37,40.
2. Uji Reliabilitas Instrumen ( Test Reliability ) Uji reliabilitas memiliki pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya dan konsisten untuk digunakan sebangai alat pengambil data penelitian. Menurut Margono, perlunya menhitung reliabilitaskarena dalam menghitung reliabilitas terdapat tiga aspek penting dari sebuah instrumen yaitu kemantapan, ketepatan dan homogenitas. Oleh karena itu instrumen yang reabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Reliabilitas tes-retes adalah derajat yang menunjukkan konsistensi hasil sebuah tes dari waktu ke waktu.10 Dikarenakan bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda, maka rumus yang digunakan adalah rumus K-R21 yaitu sebagai berikut:
10
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 128
10
r11 =
k k−1
1−
M ( k−M) 11 k S 2t
Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir soal atau butir soal pertanyaan m = skor rata - rata
St2 = varians total Rumus varians total :
St2 =
∑X 2 N
∑X 2 − N
Adapun kriteria acuan untuk reliabilitas butir soal dapat dilihat dibawah ini: Tabel 3.7 Tabel Reliabilitas Reliabilitas 0,800 - 1,00 0,600 - 0,799 0,400 - 0,599 0,200 - 0,399 0,00 - 0,199
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup
Rendah Sangat Rendah12
Remmers et. al. (1960) dalam Surapranata, menyatakan bahwa koefisien relibilitas ≥ 0,5 dapat dipakai untuk tujuan penelitian.13 Selain dengan perhitungan di atas, uji reliabilitas dapat dilakukan menggunakan Anates versi 4.0. Hasil uji reliabilitas instrumen soal KPS
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, PT Rineka Cipta, 2006, h.189 12 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), Jakarta, Bumi Aksara, 1999,h.75 13 Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, h. 114.
11
dengan menggunakan rumus reliabilitas diperoleh rhitung sebesar 0,46 dengan kategori tingkat reliabilitasnya cukup. 3. Uji Taraf Kesukaran (Difficulty Index) Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes dapat mengerjakan dengana betul. 14 Taraf kesukaran dinyatakan dengan P dan dicari dengan rumus :
𝑃 =
𝐵 𝐽𝑆
Keterangan: P = Indeks Kesukaran B = banyaknya peserta test yang menjawab benar pada suatu soal Js = Jumlah Soal15 Tabel 3.8Tabel Kategori Tingkat Kesukaran Indeks Kesukaran 0,00-0,30 0,30-0,70 0,70-1,00
Interprestasi Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah
Hasil uji taraf kesukaran instrumen KPS dengan menggunakan Anates versi 4.0 dapat dilihat pada tabel 3.7. Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Kriteria Soal Sangat sukar Sukar Sedang Mudah Sangat mudah 14
Jumlah Soal 5 7 18 9 1
Nomor Soal 10,14,20,25,33 2,4,12,13,19,23,26 1,6,7,11,15,16,18,21,24,27, 28,31,32,34,35,36,38,40 3,5,8,9,17,22,29,37,39 30
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta, 2003,h. 230 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi Cetakan 12, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h 207-208 15
12
4. Uji Daya Beda (Discriminating Power) Daya pembeda tes adalah kemampuan tes tersebut dalam memisahkan antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai.16 Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap butir soal adalah : D=
𝐵𝐴 𝐽𝐴
-
𝐵𝐵 𝐽𝐵
Keterangan : D = daya pembeda butir soal BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab betul JA = banyaknya subjek kelompok atas BB = banyaknya kelompok bawah yang menjawab betul JB = banyaknya subjek kelompok bawah 17 Klasifikasi daya pembeda soal yakni sebagai berikut: Tabel 3.10 Kriteria Daya Beda Besar Daya Pembeda D : 0,00 – 0,20 D : 0,21 – 0,40 D : 0,41 – 0,70 D : 0,71 – 1,00
Di dalam penelitian
Interprestasi Jelek (poor) Cukup (satisfactory) Baik (good) Baik Sekali (excellent) 18
ini, daya pembeda masing-masing soal
dihitung dengan Anates versi 4.0. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh hasil daya pembeda terendah yaitu -0,027 dengan kategori jelek, sedangkan tertinggi yaitu 0,503 dengan kategori baik.
16
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta, h. 231 Suharsimi Arikunto, Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 1999,h.213 18 Ibid, h. 218 17
13
5. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen Tes Hasil Belajar (THB) dilakukan pada siswa kelas VIIIA semester 1 MTs Muslimat NU Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016. Uji coba dilakukan untuk mengukur validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda dari instrumen yang nantinya akan digunakan dalam penelitian. Rekapitulasi secara keseluruhan hasil uji coba instrumen tes hasil belajar siswa ditunjukkan pada tabel 3.11 berikut. No soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid
Taraf kesukaran Sedang Sukar Mudah Sukar Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Sangat sukar Sedang Sukar Sukar Sangat sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Sangat sukar Sedang Mudah Sukar Sedang Sangat sukar Sukar Sedang Sedang Mudah
Daya Beda 22,22 44,44 33,33 0,00 33,33 55,56 33,33 -11,11 -22,22 33,33 22,22 44,44 0,00 22,22 33,33 -33,33 33,33 22,22 22,22 0,00 0,00 22,22 11,11 11,11 0,00 -11,11 0,00 22,22 11,11
Reliabilitas
0,46
Kesimpulan Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Tidak Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Tidak Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Tidak Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Tidak Dipakai Tidak Dipakai Tidak Dipakai Tidak Dipakai Dipakai Dipakai
14
30
Valid
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
Sangat mudah Sedang Sedang Sangat sukar Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang
0,00
Dipakai
55,56 33,33 22,22 44,44 44,44 11,11 -11,11 55,56 33,33 55,55
Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Tidak Dipakai Tidak Dipakai Dipakai Dipakai Direvisi
E. Teknik Analisis Data 1. Data tentang pengelolaan pembelajaran oleh guru data ini tentang keterampilan mengelola kelas dengan model inkuiri terbimbing dianalisis menggunakan statistik deskriptif rata-rata yakni berdasarkan nilai yang diberikan oleh pengamat pada lembar pengamatan, dengan rumus;
X=
∑ 𝑋 19 . 𝑁
Keterangan : X
= Rerata nilai
∑x
= Jumlah skor keseluruhan
N
= Jumlah kategori yang ada Tabel 3.12 Kriteria Keterampilan Pengelolaan Kelas Rentang nilai 1,00 – 1,49 1,50 – 2, 49 2,50 – 3,49 3,50 – 4,00
19
Kriteria Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik.20
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Penelitian (edesi revesi), Jakarta: Bumi Aksara. 1999, h. 264. 20 M.Taufik Widiyoko, Pengembangan Model Pembelajaran Langsung,……h.53
15
2. Data tentang keterampilan proses sains saat pembelajaran
data ini
dianalisis secara statistik deskriptif rata-rata yakni berdasarkan nilai yang diberikan oleh pengamat pada lembar pengamatan. c. Teknik peresentase ketercapaian keterampilan proses sains Untuk mengetahui presentase ketercapaian keterampilan proses sains, digunakan rumus sebagai berikut: Persentase KPS =
∑ SkorsiswapadatiapitemKPS SkormaksimumtiapitemKPSXJumlahsiswa
X 100
Peresentase keterampilan proses sains dikelompokkan dalam lima ketegori yaitu: Tabel 3.13 Katergori Keterampilan Proses Sains Persentase Kategori 90%-100% Sangat tinggi 75%-89% Tinggi 55%-74% Sedang 31%-54% Rendah < 30% Sangat rendah d. Teknik analisis lembar observasi Lembar observasi digunakan untuk mengetahui gambaran keterampilan proses siswa pada saat proses pembelajaran brlangsung. Tahapan analisisnya sebagai berikut: a) Menjumlahkan indikator yang teramati b) Menghitung presentase aspek keterampilan proses sains siswa dalam kelompok, dengan menggunakan rumus: Persentase=
Skor hasil observasi Skor total
X 100%
16
3. Uji Normal Gain (N-gain) aspek kognitif N-Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan bias penelitian. Adapun rumus yang digunakan adalah: N-gain=
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 −𝑆𝑘𝑜𝑟𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 −𝑆𝑘𝑜𝑟𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Dengan kategorisasi perolehan: Tinggi
: N-gain ≥ 0,70
Sedang
: 0,30 ≤ N-gain< 0,70
Rendah
: N-gain < 0,30