BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, di mana pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka-angka yang dijumlahkan sebagai data yang kemudian dianalisis. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena dengan menggunakan data numerik, kemudian dianalisis yang umumnya menggunakan statistik.1 Desain penelitian ini termasuk desain penelitian sebab akibat antara dua variabel atau lebih, penelitian ini sering disebut dengan penelitian kausatif. Desain kausal berguna untuk hubungan antara variabel penelitian atau berguna utnuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruh variabel lain.2 Jadi, dalam penelitian ini menggambarkan hubungan dari masingmasing variabel independen yaitu perputaran modal kerja, perputaran piutang dan perputaran persediaan.
1
Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaitif dan Tindakan, (Bandung : Refika Aditama, 2012), hlm 49 2 Husein Umar, Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan(Jakarta : PT.Grafindo Persada, 2008), hlm 8
59
60
B. Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang bervariasi atau nilainya berubah atau segala sesuatu yang membuat nilainya berubah baik secara numerik maupun kategorinya. Berdasarkan rumusan masalah, kerangka berfikir dan hipotesis, maka variabel-variabel dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut: 1. Variabel Independen (Variabel Bebas) Variabel independen adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah : a. Peputaran modal kerja (X1) Perputaran modal kerja (working capital turnover) adalah perbandingan antara jumlah penjualan perusahaan modal kerja (aktivalancar) yang bekerja di dalamnya. Rumus modal kerja adalah:3
b. Perputaran piutang (X2) Rasio perputaran piutang (receivables turnover ratio) adalah perbandingan antara jumlah penjualan kredit selama satu tahun dengan jumlah piutang (bila nilai penjualan kredit tidak tersedia, biasanya
3
Nike Ismiati, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)”, (Jember : Universitas Jember, 2013), hlm 3
61
digunakan nilai penjualan. Untuk mengukur perputaran piutang rumusnya sebagai berikut:4
c. Perputaran persediaan (X3) Perputaran persediaan (inventory turnover) adalah perbandingan antara jumlah penjualan dengan rata-rata jumlah persediaan selama satu tahun. Rumus perputaran persediaan adalah sebagai berikut :5 Perputaran Persediaan = 2. Variabel Dependen (Variabel Terikat). Variabel dependen adalah variabelyang memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas atau variabel independen. Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai variabel dependen adalah : a. Net Profit Margin (NPM) (Y). Net profit margin adalah perbandingan antara laba bersih (laba sesudah biaya bunga dan pajak) dengan penjualan bersih perusahaan. Rumus net profit margin sebagai berikut 6:
Net Profit Margin =
4
Moh Benny Alexandri, Manajemen Keuangan Bisnis Teori Dan Soal”, (Bandung : Alfabeta, 2009), hlm 121 5 Budi Rahardjo, “Laporan Keuangan Perusahaan”, (Yogyakarta : Gadja Mada University Press, 2009), hlm 145 6 Irham fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung : Alfabeta, 2012), hlm 136
62
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No 1
Variabel Perputaran Modal Kerja
Definisi Rasio
antara
Pengukuran penjualan
Skala Rasio
dengan modal kerja
2
Perputaran Piutang
Rasio
antara
penjulan
Rasio
dengan piutang 3
Perputaran Persediaan
Rasio
antara
penjualan
Perputaran Persediaan =
Rasio
dengan persediaan 4
Net Profit Margin
Rasio yang menggambarkan laba
bersih
penjualan bersih
dengan
Net Profit Margin =
Rasio
63
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel a.
Populasi Populasi merupakan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian. Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.7 Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri property and realestate yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES) di Bursa Efek Indonesia selama 2011-2014.
Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Property And Realestate 2011-2014
7
No
Kode
Nama Perusahaan
1
APLN
Agung Podomoro Land Tbk.
2
ASRI
Alam Sutera Reality Tbk.
3
BAPA
Bekasi Asri Pemula Tbk.
4
BCIP
Bumi Citra Permai Tbk
5
BEST
Bekasi Fajar Indusrtial Estate Tbk.
6
BIPP
Bhuawantala Indah Permai Tbk.
7
BKDP
Bukit Darmo Property Tbk.
Masyhuri, M.Zainuddin, “Metode Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif”, (Bandung : Refiko Aditama, 2011), hlm 157
64
8
BKSL
Sentul City Tbk.
9
BSDE
Bumi Serpong Damai Tbk
10
COWL
Cowell Development Tbk
11
CTRA
Ciputra Development Tbk.
12
CTRP
Ciputra Porperty Tbk.
13
CTRS
Ciputra Surya Tbk.
14
DART
Duta Anggada Reality Tbk.
15
DILD
Intiland Development Tbk
16
DUTI
Duta Pertiwi Tbk.
17
ELTY
Bakrieland Development Tbk.
18
EMDE
Megapolitan Development Tbk
19
FMII
Fortune Mate Indonesia Tbk.
20
GAMA
Gading Development Tbk.
21
GMTD
Goa Mkasara Tourism Development Tbk.
22
GPRA
Perdana Gapura Prima Tbk
23
JPRT
Jaya Real Property Tbk.
24
KIJA
Kawasan Industri Jababeka Tbk
25
LAMI
Lamicitra Nusantara Tbk
26
LPCK
Lippo Cikarang Tbk.
27
LPKR
Lippo Karawaci Tbk.
28
MDLN
Moderland Reality Tbk.
29
MKPI
Metropolitan Kentjana Tbk.
65
30
NIRO
Nirvana Development Tbk.
31
OMRE
Indonesia Prima Property Tbk
32
PWON
Pakuwon Jati Tbk
33
RBMS
Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk
34
RDTX
Roda Vivatex Tbk.
35
RODA
Pikko Land Development Tbk.
36
SCBD
Dadanayasa Arthatama Tbk.
37
SMRA
Summarecon Agung Tbk.
(sumber : www.idx.co.id) b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik sampling adalah pengambilan jumlah sampel dari populasi memiliki aturan atau adanya tekniknya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Purposive Sampling. Purposive sampling adalah metode penetapan sampel berdasarkan kriteria tertentu.8 Bentuk kriteria untuk pemilihan ini adalah sebagai berikut:
8
Etta Mamang Sangadji dan Sophia, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis Dalam Penelitian, (Yogyakarta : Andi Offset, 2010), hlm 186 dan 188
66
Tabel 3.3 Rincian Pemilihan Sampel Kriteria
Jumlah
Perusahaan property and real estate yang terdaftar di
37
DES selama periode 2011-2014 Perushaan property and real estate yang tidak memiliki
(11)
data keuangan lengkap selama periode 2011-2014 Perusahaan property and real estate yang mengalami
(13)
rugi pada kurun waktu pemilihan 2011-2014 Jumlah sampel
13
Berdasarkan kriteria diatas, jumlah perusahaan yang akan diteliti sesuai dengan karakteristik adalah sebanyak sampel yang diambil sebanyak 13 perusahaan dikali 4 periode berarti sampell yang dalam penelitian ini adalah sebanyak 52 sampel selama tahun 2011-2014.
Tabel 3.4 Daftar perusahaan property and realestate yang memenuhi kriteria. No
Kode
Nama
1
APLN
Agung Podomoro Land Tbk
2
ASRI
Alam Sutera Reality Tbk
3
BCIP
Bumi Citra Permai Tbk
67
4
CTRA
Ciputra Development Tbk
5
CTRP
Ciputra Property Tbk
6
CTRS
Ciputra Surya Tbk
7
GMTD
Goa Makasar Tourism Development Tbk
8
GPRA
Perdana Gapura Prima Tbk
9
JPRT
Jaya Real Property Tbk
10
KIJA
Kawasan Industri Jababeka Tbk
11
PWON
Pakuwon Jati Tbk
12
RDTX
Roda Vivatex Tbk
13
SMRA
Summarecon Agung Tbk
D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan melakukan pengumpulan data yang sudah tersedia atau terkdokumentasi, berupa laporan keuangan yang telah di audit terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014 melului www.idx.co.id.
E. Analisis Data Metodeanalisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan.Statistik deskriptif memperlihatkan rataan, standardeviasi dan jumlah data masing-
68
masing variabel.9Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai variabel dependen yaitu Net Profit Margin (NPM) dan variable independen yaitu Perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan perputaran persediaan. Penulis menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, sebelumnya penulis menggunakan asumsi klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar datanya dapat bermakna dan bermanfaat. Adapaun uji asumsi klasik yang digunakan : a.
Uji Asumsi Klasik Untuk memperoleh model analisis yang tidak bias dan efisien dari model regresi berganda, maka syaratnya harus lolos uji asumsi klasik sebagai berikut: 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji kenormalan distribusi variabel penggangu atau residual.Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid atau bias terutama untuk sampel kecil. Untuk mendetek siapakah residual terdistribusi normal atau tidak dapat menggunakan analisis grafik dan uji statistik.Penelitian ini menggunakan kedua cara tersebut dikarenakan uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual. Dalam analisis grafik, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang
9
Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IMB Dan SPSS 19, (Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), halaman 19
69
menggambarkan
data
sesungguhnya
akan
mengikuti
garis
diagonalnya. Sedangkan pada uji statistik, normalitas residual dapat diuji dengan menggunakan uji statistik non-parametrik kolmogrovsmornov (K-S). Jika hasil kolmogrov-smornov menunjukkan nilai signifikan diatas 0,05 maka data residual terdistribusi dengan normal. 2) Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya antar korelasi variabel independen model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen atau nilai korelasi antar sesama variabel independen = 0 yang disebut dengan variabel orthogonal. Ada tidaknya korelasi Multikolinieritas dapat dideteksi dengan cara: 1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel independen.. 2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya 0,90) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolieritas.
70
3) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari tolerance dan lawannya Varian
Inflantion
Factor
(VIF).
Tolerance
mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel lainnya. Nilai toleransi yang rendah = nilai VIF yang tinggi (VIF = 1/tolerance) Nilai cutoff yang digunakan adalah nilai tolerance <0,10atau VIF >10. 3) Uji Heteroskedestisitas Uji heteroskedestisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varian residualnya tetap maka
disebut
homoskedastisitas
heteroskedastisitas.
Model
dan
regresi
jika yang
berbeda baik
disebut adalah
Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel yaitu ZPRED dengan residualnya SREID. Deteksi ada tidaknya dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y yang sesungguhnya) yang telah di-studentized. Pengujian heteroskedastisitas dapat juga dengan menggunakan cara menetapkan unstandardized residual regresi yang diabsolutkan,
71
kemudian dijadikan variabel terikat dan selanjutnya dikorelasikan dengan masing-masing variabel bebas, di mana: 1) Apabila signifikansi korelasi antara variabel bebas dengan unstandardized residual absolute ≤ 0,05, maka variabel bebas yang bersangkutan mengalami problem. 2) Apabila signifikansi korelasi antara variabel bebas dengan unstandardized residual absolute > 0,05, maka variabel bebas yang
bersangkutan
tidak
mengalami
problem
heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedatisitas menggunakan uji glejser. Uji glejser dilakukan dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya. Sebagai pengertian dasar, resiadual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi dan absolut adalah nilai mutlaknya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedasitas. 4) Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokolerasi. Autokorelasi
72
terjadi karena ada obervasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu dengan yang lainnya. Jika lebih besar dari 0.05 maka berarti tidak ada gejala autokorelasi dalam model tersebut.10 Dalam penelitian ini uji autokolerasi menggunakan uji Runt Test. Penentuan hasil analisis uji Runt Test apabila nilai signifikan runt test lebih dari 5% maka pengujian dinyatakan lolos atau tidak terjadinya autokolerasi. a.
Pengujian Hipotesis. 1) Metode Regresi Linier Berganda. Metode regresi linear berganda diterapkan untuk mengetahui arah hubungan antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen, apakah memiliki hubungan positif atau negatif. Sehingga model regresi dalam pelitian ini adalah sebagai berikut : Y = α0 + β1x1 + β2x2 + β3x3 + ε Keterangan: Y
= Net Profit Margin (NPM)
X1 =Perputaran Modal Kerja X2 = Perputaran Piutang X3 = Perputaran Persediaan
10
α
= Konstanta
β
= KoefisienRegresi
ε
= Error
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IMB Dan SPSS 19”, (semarang : BPUD, 2011) halaman 111.
73
Dari analisis regresi ini, kemudian dilakukan hipotesis yang telah dibuat dengan melihat hasil output oleh data menggunakan SPSS, diantaranya: a) Uji Statistik t Untuk mengetahui atau menguji apakah ada pengaruh antara masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Apabila nilai signifikansi< 0,05 maka terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. b) Uji Statistik F Pengujian signifikansi persamaan dilakukan dengan menggunakan uji F yang bertujuan untuk mengetahui apakah varibel independen secara
bersama-sama
mempengaruhi
variabel
dependennya.Berdasarkan perhitungan dengan uji F apabila nilai F hitung > F tabel 5% dapat diterima pada kepercayaan 95%, maka Ho ditolak dan Ha diterima. c) Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan sebagai alat analisis untuk menunjukkan besarnya pengaruh dari variabel independen yang terdiri dari perputaran modal kerja, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap variable dependen yaitu net profit margin (NPM). Koefisien determinasi (R2) berkisarantara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Apabila besarnya koefisien determinasi (R2) suatu persamaan
74
mendekati 0 (nol) maka semakin mendekati 1 (satu) maka semakin besar pula pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. d) Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Disini yang digunakan adalah uji largrange multiplier yang bertujuan untuk mendapatkan nilai C 2 hitung (n x R2).11
11
Mursid Mansur Chadi, “Praktikum Komputer Keuangan Model Regresi Dengan SPSS, Model Persamaan Struktural Dengan Lisrel dan Pengantar Aplikasi Akuntansi Keuangan”, (Tegal : Khoirunnisa, 2016), hlm 22