BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena dalam pengambilan datanya dilakukan dengan mengisi skala psikologi untuk mengetahui hubungan professional quality of life dengan secondary traumatic stress pada petugas polisi yang bertugas di Perlindungan Perempuan dan Anak Polda Metro Jaya dan Jajarannya sehingga akan menghasilkan data berupa angka yang diolah dengan statistik. Hal ini sesuai dengan pernyatan Dawson (2002) bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menghasilkan angka-angka dalam bentuk statistik melalui penelitian survei dengan skala besar, menggunakan metode pengambilan data seperti skala psikologi atau wawancara terstruktur. 3.2. Definisi Operasional 3.2.1.
Secondary Traumatic Stress Indikasi secondary traumatic stress adalah: 1. Instrusion, mengalami kembali kejadian traumatis yang dialami oleh korban trauma, mimpi tentang kejadian yang dialami korban trauma, mendadak mengalami kembali kejadiannya yang dialami korban trauma dan kesulitan mengingat kembali kejadiannya yang dialami korban trauma
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Avoidance,
lupa
ingatan,
berusaha
menghindari
pikiran/perasaan (yang berhubungan dengan kejadian trauma), berusaha menghindari kegiatan/situasi (yang berhubungan dengan kejadian trauma), amnesia psikogenik, kurang berminat beraktivitas, mengasingkan diri dari orang lain, berkurangnya affect, merasa tidak memiliki masa depan 3. Arousal, sulit tidur / sering terbangun, mudah marah atau dapat meledak-ledak, sulit berkonsentrasi, waspada yang berlebihan, mudah terkejut. 3.2.2.
Professional Quality of Life 3.2.2.1. Burnout Indikasi burnout adalah usaha yang kita lakukan dalam pekerjaan tidak membuahkan hasil, beban kerja yang sangat tinggi dan lingkungan pekerjaan yang tidak mendukung. 3.2.2.2. Compassion Satisfaction Indikasi compassion satisfaction adalah merasa senang untuk membantu orang lain dengan kemampuan yang dimiliki, merasa positif tentang rekan kerja atau kemampuan yang dimiliki untuk berkontribusi pada lingkungan kerja atau bahkan di lingkungan sosial masyarakat.
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.2.3. Secondary Traumatic Stress Indikasi secondary traumatic stress adalah ketakutan, kesulitan tidur, bayangan pikiran yang mengganggu, menghindari mengingat sesuatu pengalaman traumatis seseorang. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1.
Populasi Populasi merupakan objek penelitian yang memiliki beberapa karakteristik yang dapat diamati secara umum (Kantowitz, Roediger III & Elmes, 2009). Dalam penelitian ini populasi adalah seluruh polisi di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Kepolisian Daerah Metro Jaya dan jajarannya (Kepolisian Resor dalam wilayah hukum Kepolisian Daerah Metro Jaya) yang terdiri dari 11 Polres yaitu:
Polres Metro Jakarta Pusat
Polres Kota Bekasi Kota
Polres Metro Jakarta Utara
Polres Kota Bekasi
Polres Metro Jakarta Barat
Polres Kota Depok
Polres Metro Jakarta Selatan
Polres Metro Jakarta Timur
Polres Metro Tangerang Kota
Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta
Polres Pelabuhan Tanjung Priok
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jumlah pasti populasi tidak diketahui. Dikarenakan selama berlangsungnya proses penelitian ada petugas yang dimutasi dan tidak berada ditempat. Dari hasil penyebaran skala psikologi sebanyak 140, hanya kembali 106 skala psikologi. Dengan begitu populasi berkisar 140 subjek. 3.3.2.
Sampel Sampel merupakan bagian kecil dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu agar dapat digeneralisasikan kepada populasi (Dawson, 2002). Dalam penelitian ini populasi dijadikan sampel. Dari 140 sampal hanya 70 sampel yang dapat digunakan untuk analisis data. 34 sampel tidak mengembalikan skala psikologi, 9 sampel tidak menjawab seluruh item dan 27 sampel memiliki jawaban yang identik dimana responden saling mencontek / 1 orang mengisi beberapa skala psikologi.
3.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode skala psikologi untuk memperoleh jawaban responden. Peneliti menyebarkan langsung skala psikologi kepada subjek penelitian.
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala psikologi yang digunakan adalah: 3.4.1.
The Secondary Traumatic Stress Scale The Secondary Traumatic Stress Scale oleh Bride, B.E., Robinson, M.R., Yegidis, B., & Figley, C.R. pada 2004 yang terdiri dari 17 item dengan memilih salah satu kategori dari 5 kategori jawaban yang mewakili dirinya yaitu, tidak pernah, jarang, sesekali, sering, dan sangat sering. Dimensi
Nomor
Avoidance 1 5
7
9
12 14 17
Intrusion
2 3
6
10 13
Arousal
4 8 11 15 16
Tabel 3.2. Blueprint TSTSS Konsistensi internal skala keseluruhan sangat baik α= 0,93, perdimensinya adalah intrusion α= 0,80, avoidance α= 0,87, arousal α= 0,83. 3.4.2.
The Professional Quality of Life Scale Proqol yang digunakan dalam penelitian adalah proqol versi ke 5 tahun 2009. Masing-masing dimensi memiliki konsistensi internal yang baik, burnout 0,71 , compassion satisfaction 0,89 dan secondary traumatic stress 0,80.
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dimensi
Nomor
Burnout Compassion Satisfaction Secondary Traumatic Stress *item unfavorable
1* 4*
8
10 15* 17* 19 21 26 29*
3
6
12 16
18
20
22 24 27
30
2
5
7
11
13
14 23 25
28
9
Tabel 3.1. Blueprint ProQOL Masing-masing dimensi memiliki 10 item dengan memilih salah satu kategori dari 5 kategori jawaban yang mewakili dirinya yaitu, tidak pernah, jarang, sesekali, sering, dan sangat sering. 3.5. Teknik Uji Skala Psikologi Skala psikologi yang digunakan merupakan skala psikologi baku dalam bahasa Inggris, untuk dapat digunakan di Indonesia maka skala psikologi harus diterjemahkan dan diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Hasil uji skala psikologi dilakukan dengan program IBM SPSS Statistics versi 22. 3.5.1.
Uji Validitas Menurut Howit dan Creamer (2011) uji validitas dilakukan untuk
memastikan bahwa skala psikologi yang digunakan memang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menguji validitas konstruk ProQol versi 5 menggunakan metode korelasi Pearson dimana item dinyatakan valid jika rhitung>rtabel.
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.5.2.
Uji Realibilitas Howit dan Creamer (2011) mengatakan bahwa uji realibilitas adalah
kekonsistensian skala psikologi dalam pengukuran yang diulangi beberapa kali serta jika dalam situasi yang berbeda. Untuk menguji realibilitas digunakan metode internal konsistensi alpha cronbach. Berikut rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach: =
( − 1)
1−
Σ
Dimana K
= mean kuadrat antara subyek
Σ
= mean kuadrat kesalahan = varians total
3.5.3.
Uji Coba Skala Psikologi Dalam penelitian ini hasil uji coba langsung dipakai untuk analisis.
Hal ini dilakukan dengan pertimbangan populasi yang terbatas. 3.6. Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah menggunakan program IBM SPSS Statistics versi 22 dengan menggunakan teknik analisa data korelasi spearman untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.7. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan selama 3 bulan dengan tahapan sebagai berikut: 3.7.1.
Meminta izin pelaksanaan penelitian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak di setiap Polres diberikan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana.
3.7.2.
Memberikan skala psikologi Setelah izin diberikan oleh Kapolres, skala psikologi diberikan kepada setiap UPPA di masing-masing Polres jajaran Polda Metro Jaya. Pengisian skala psikologi tidak ditunggui karena petugas polisi meminta diberikan waktu selama 1-2 minggu untuk mengisi skala psikologi. Petugas polisi beralasan bahwa tidak semua anggota UPPA sedang senggang dan berada ditempat.
3.7.3.
Mengambil skala psikologi Setelah 1 atau 2 minggu (atau dikabari kemudian), skala psikologi yang telah diisi diambil oleh peneliti. Skala psikologi yang berhasil disebarkan selama penelitian ke setiap polres di jajaran Polda Metro Jaya berjumlah 140 skala.
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/