BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional dan sistematis. Penentuan metode penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab pertanyaan penelitan, oleh karena itu hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesuaian antara objek yang diteliti dengan masalah.
A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Menurut Sugiyono (2010:14), metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan adanya hubungan sebab akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi dilakukan dengan cara
36
tertentu berdasar atas pengamatan terhadap data dari faktor akibat yang ada, kemudian mencari kembali faktor yang diduga menjadi penyebabnya, melalui pengumpulan data dengan melakukan perbandingan di antara data yang terkumpul/diteliti. Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas (X) yaitu Lingkungan Keluarga (X1), dan Prestasi Belajar (X2) yang mempengaruhi satu variabel terikat yaitu Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y).
B. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga.
C. Populasi dan Sampel 1.
Populasi Menurut Sugiyono (2010 : 14), Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. W. Gulo (2010: 77), mengatakan keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran penelitian disebut populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga dengan gambaran sebagai berikut :
37
Tabel 3.1 Populasi Mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga Angkatan 2012 2011 2010 2009 Jumlah Total
Jumlah Mahasiswa 35 17 46 68 166
Sumber : Bagian Admisi dan Registrasi (BARA UKSW) 2 Oktober 2012
Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah populasi penelitian dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga tahun angkatan 2009 - 2012 berjumlah 166 mahasiswa. Populasi penelitian terbagi dalam empat strata yaitu mahasiswa tahun angkatan 2009 sejumlah 68 mahasiswa, mahasiswa tahun angkatan 2010 sejumlah 46 mahasiswa, mahasiswa tahun angkatan 2011 sejumlah 17 mahasiswa dan mahasiswa tahun angkatan 2012 sejumlah 35 mahasiswa. Jumlah populasi tersebut relatif besar sehingga peneliti perlu menggunakan sampel yang diambil dari populasi.
2. Sampel Sugiyono (2010: 62) mengemukakan, sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi angkatan 2009 - 2012 FKIP-UKSW Salatiga yang ditentukan jumlahnya.. Pengambilan sampel persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel dapat ditolerir atau yang diinginkan adalah 10% mengingat semakin kecil persen kelonggaran ketidaktelitian dalam pengambilan sampel, maka jumlah sampel akan semakin banyak sehingga akan
38
lebih representatif. Mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin dalam Riduwan (2005 :56) yaitu :
Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercyaan 95%) Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut :
Penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan Proportional Random Sampling dikatakan proporsional karena pengambilan subjek pada setiap angkatan ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dari masing-masing angkatan, dan dikatakan random (acak) karena setiap subjek dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Pada tahap berikutnya sampel penelitian akan dibagi secara proporsional sesuai dari jumlah populasi itu. Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008 : 45), pembagian sampel secara proporsional dari populasi yang berstrata dapat dilakukan dengan rumusan alokasi proportional sebagai berikut :
39
Keterangan : ni = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya Menurut W.Gulo (2010:90), pembagian sampel secara proporsional dari populasi
yang
berstrata
dapat
dilakukan
dengan
rumusan
alokasi
proporsional. Hasil perhitungan rumusan alokasi proportional untuk populasi penelitian yang berstrata pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2009 - 2012 FKIP-UKSW Salatiga tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.2 Pembagian Sampel Secara Proporsional Strata Jumlah Banyaknya Sampel Anggota I N1 n/N x N1 II N2 n/N x N2 III dst N3 n/N x N3 Jumlah n/N(N1 + N2 + N3) =n/N x N Sumber : Gulo (2010:90)
Keterangan : N
= Besarnya populasi
N
= Besarnya sampel yang ditarik dari populasi
n/N
= Proporsi
Berdasarkan rumusan alokasi proporsional, sampel penelitian yang diambil dari mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 – 2012 FKIP UKSW Salatiga adalah :
40
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga No. 1 2 3 4
Strata 2009 2010 2011 2012 Jumlah
Jumlah Mahasiswa N1 = 68 N2 = 46 N3 = 17 N4 = 35 166
Banyak Sampel 62/166 x 68 = 26 62/166 x 46 = 17 62/166 x 17 = 6 62/166 x 35 = 13 62
Sumber : Data Primer yang diolah, 2013
D. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Peneliti dapat menggunakan berbagai teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang lengkap dan obyektif. Mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode sebagai berikut : 1. Kuesioner/Angket Menurut Sugiyono (2010 : 199), kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pertanyaan / pernyataan yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup karena akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul. Kuesioner (angket) digunakan dalam penelitian ini agar peneliti dapat melakukan kontak langsung dengan responden sehingga data yang diperoleh lebih cepat dan obyektif.
41
Data yang dikumpulkan menggunakan angket adalah informasi dari responden tentang Minat Menjadi Guru Ekonomi dan Lingkungan Keluarga, pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga. Kisi-kisi lembar angket sebelumnya dilakukan validasi pada ahlinya dalam hal ini dosen pembimbing. 2. Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 158), “Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya”. Metode ini digunakan untuk melengkapi informasi yang telah didapat dari pengumpulan angket. Data yang diperoleh dengan metode dokumentasi ini adalah data Prestasi Belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga yang dilihat dari Indeks Prestasi (IP) terakhir mahasiswa.
E. Definisi Operasional W.Gulo
mengatakan
(2010:44),
Definisi
operasional
dirumuskan
sedemikian rupa sehingga ia bisa berfungsi sebagai penunjuk untuk menemukan data yang tepat dalam dunia empiris. Definisi operasional memberikan informasi-informasi yang diperlukan untuk mengukur variabelvariabel yang akan diteliti dan dapat memberikan penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
42
1. Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y) adalah suatu kondisi yang terjadi dimana ketertarikan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga terhadap profesi guru ekonomi yang ditunjukkan dengan adanya pemusatan pikiran, perasaan senang dan perhatian yang lebih terhadap profesi guru ekonomi. Minat Menjadi Guru Ekonomi ditunjukkan dengan keinginan dan ketertarikan tanpa ada yang menyuruh untuk menjalani profesi guru setelah lulus kuliah. Minat Menjadi Guru Ekonomi itu dapat timbul berdasarkan respon positif diri, pengalaman dan keberadaan profesi guru dipandang dari sudut pribadi individu. 2. Lingkungan Keluarga (X1) adalah kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang mempunyai hubungan sosial diantara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan adanya ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi dengan semua kondisi yang ada di dalam ruang yang ditempati suasana efeksi dan tanggungjawab. Lingkungan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peran dan pengaruh orang tua terhadap ketertarikan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga. 3. Prestasi Belajar (X2) adalah hasil pengukuran tingkat kemampuan aktual mahasiswa PE FKIP-UKSW Salatiga Tahun Angkatan 2009 – 2012 yang diukur berupa penguasaan pengetahuan, kemampuan, kebiasaan dan keterampilan, sikap sebagai hasil dari proses belajar yang dibuktikan melalui tes yang dilaporkan dalam bentuk Indeks Prestasi (IP).
43
Diterapkannya Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 2,75 sebagai standar minimal yang disyaratkan oleh PE FKIP-UKSW mahasiswa dapat mengikuti ujian skripsi dan dinyatakan kelulusan.
F. Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2010 : 148), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik semua fenomena tersebut disebut variabel penelitian. Instrumen penelitian disusun dengan maksud mendapatkan data penelitian dengan tingkat ketercukupan data tertentu sesuai dengan fokus masalah penelitian. Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk melakukan pengukuran skala. Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2010 : 134), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2010 : 199), kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pertanyaan/pernyataan yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup karena akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan termasuk kuesioner (angket) langsung sehingga data yang diperoleh lebih cepat dan obyektif.
44
Skala pengukuran variabel Lingkungan Keluarga (X1), akan dilakukan dengan skala ordinal. Variabel X1 diukur dengan skala Likert. Skala pengukuran variabel Prestasi Belajar (X2), akan dilakukan dengan skala ordinal. Variabel X2 diukur dengan skala interval, responden diminta untuk melakukan ranking preferensi terhadap setiap pertanyaan. Sedangkan Skala pengukuran variabel Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y), akan dilakukan dengan skala ordinal. Variabel Y diukur dengan skala. Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian didasarkan pada variabel dan indikator penelitian yang ada. Kisi-kisi instrumen variabel Lingkungan Keluarga (X1), kembangkan sendiri dengan memperhatikan indikator hubungan, didikan dan dukungan orang tua. Sedangkan kisi – kisi instrumen variabel Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y) terdiri dari empat indikator yaitu perasaan senang, perhatian, konsentrasi, dan kesadaran. Penyusunan kisi – kisi instrumen dari variabel Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y), peneliti lakukan dengan mengembangkan kisi-kisi instrumen yang disusun oleh Ery Setyani Putri (2012) pada penelitiannya Tentang Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 Dan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.kisi – kisi instrumen yang dikembangkan telah disesuaikan dan dikonsultasikan dengan kondisi mahasiswa Program Studi Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga. Berdasarkan definisi operasional dari masing-masing variabel maka dapat disusun indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur instrumen tersebut sehingga dapat ditentukan kisi-kisi yang akan diwujudkan dalam butir-
45
butir pernyataan. Jawaban dari pernyataan dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk Skala Likert dengan lima kategori jawaban, yang mempunyai skor tertinggi 5 untuk jawaban yang Sangat Setuju (SS), 4 untuk jawaban Setuju (ST), 3 untuk jawaban Ragu – ragu (RG), 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS), dan 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Pada penelitian ini instrumen kuesioner dibuat dari indikator-indikator yang telah dirumuskan sebagai berikut : Tabel 3.4 Kisi – kisi instrumen lingkungan keluarga dan minat menjadi guru ekonomi Variabel Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y)
Definisi Operasional Indikator suatu kondisi yang 1. Minat terjadi dimana ketertarikan terhadap profesi guru ekonomi yang ditunjukkan dengan adanya pemusatan pikiran, perasaan senang dan perhatian yang lebih terhadap profesi guru ekonomi.
2. Mengenal
46
Pernyataan Keinginan untuk mengetahui / memiliki sesuatu Memiliki antusias dalam perkuliahan Adanya objek atau kegiatan yang disenangi Ketertarikan pada profesi Memiliki jenis kegiatan yang disenangi Adanya pengetahuan profesi guru ekonomi Adanya informasi mengenai profesiguru ekonomi
Butir 1
2
3
4 5
6
7
3. Perasaan / emosi
4. Kehendak
5. Klasifikasi
6. Faktor Minat
47
Perhatian yang lebih besar terhadap profesi guru ekonomi Kemauan terhadap profesi guru ekonomi
8
Kempuan untuk menjadi guru ekonomi Hasrat menjadi guru ekonomi Pandangan terhadap profesi
10
Memiliki minat yang diekspresikan melalui verbal Mempunyai hasrat dengan ilmu yang diadapt Memiliki minat dalam keikutsertaan individu pada suatu kegiatan tertentu Menggunakan tes pengetahuan atau keterampilan dalam suatu kegiatan Memilih jurusan profesi yang sesuai Adanya dorongan dari dalam diri individu Memiliki motif sosial menjadi faktor yang
13
9
11
12
14
15
16
17
18
19
membangkitkan minat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu Mempunyai faktor emosional minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi Lingkunga n Keluarga (X1)
kelompok sosial kecil 1. Hubungan yang umumnya terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang mempunyai hubungan sosial diantara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan adanya ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi dengan semua kondisi yang ada di dalam ruang yang 2. Edukasi ditempati suasana efeksi dan tanggungjawab.
3. Proteksi atau perlindungan
48
20
Adanya hubungan orang tua dengan anak Adanya hubungan antar keluarga dengan anak Adanya hubungan rasatanggung jawab dengan anak
21
Orang tua membebaskan memilih profesi Orang tua memberikan pendidikan kepada anak Orang tua memberikan kebebasan untuk mengenal nilai dan norma dilingkungan pendidikan
24
Dapat memberikan contoh yang tauladan Orang tua dapat mengawasi anak
27
22
23
25
26
28
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) (X2)
Orang tua membatasi anak dalam hal perbuatan tertentu
29
4. Afeksi
Orang tua menjalin komunikasi dengan anak
30
5. Ekonomi
Keadaan ekonomi dalam keluarga
31
6. Dukungan
Dukungan orang tua kepada anak Profesi orang tua
32
yang diukur berupa penguasaan pengetahuan, kemampuan, kebiasaan dan keterampilan, sikap sebagai hasil dari proses belajar yang dibuktikan melalui tes yang dilaporkan dalam bentuk Indeks Prestasi (IP)
Hasil Indeks Prestasi Komulatif.
33 1
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang dimaksudkan untuk memperoleh alat ukur yang valid dan reliabel. a. Uji Validitas Instrumen Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Validitas internal instrumen dikembangkan menurut teori yang relevan,
49
seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010 : 176) bahwa instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur. Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi construct validity (validitas kontruksi) dan content validity (validitas isi), Sedangkan untuk instrumen yang nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi construct validity (validitas kontruksi). Validitas eksternal dikembangkan dari fakta empiris. Menurut Sugiyono (2010 : 176), instrumen yang mempunyai validitas eksternal, bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada. Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Peneliti telah menyusun instrumen penelitian yang telah dikonstruksikan sesuai aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori yang ada dan telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing skripsi untuk mendapatkan perbaikan. Instrumen penelitian ini termasuk instrumen nontest karena hanya digunakan untuk mengukur sikap dimana tidak ada jawaban “benar dan salah” tetapi bersifat “positif dan negatif”. Menurut Sugiyono (2010 : 176), instrumen nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas kontruksi (construct validity). Pengujian validitas dilakukan melalui analisis faktor terhadap instrumen penelitian. Instrumen penelitian dapat dikatakan memiliki validitas tinggi jika korelasi tiap faktor tersebut positif dan memiliki koefisien korelasi diatas 0,3. Menurut Masrun (1979) dalam Sugiyono (2010 :
50
188), syarat minimum item instrumen dapat dianggap valid adalah kalau r = 0,3. Jadi item instrumen yang memiliki korelasi di bawah 0,3 dinyatakan tidak valid dan tidak digunakan. Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini digunakan korelasi pearson product moment dari karl pearson dengan rumus sebagai berikut :
xy
=
–
Keterangan : xy=
koefisien korelasi
= jumlah responden = skor item tertentu = skor total (seluruh item) Instrumen penelitian diolah dengan alat bantu hitung SPSS 17.0 for windows untuk menguji validitasnya. Jika nilai r hitung dari item instrumen lebih besar dari nilai r kritis yang ditentukan (r hitung > r kritis), maka item instrumen dinyatakan valid.
51
Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Lingkungan Keluarga No. X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33
r hitung 0,718 0,638 -0,133 0,409 0,083 0,525 0,603 0,755 0,326 0,635 0,656 0,376 0,289
keputusan Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
Sumber : Data primer diolah dari SPSS, 2013
Tabel 3.5 menggambarkan dari 13 butir pernyataan untuk variabel Lingkungan Keluarga terdapat 3 pernyataan tidak valid dan 8 pernyataan valid. Sesuai ketentuan uji validitas di atas, instrumen dapat dinyatakan valid jika item instrumen memiliki koefisien korelasi di atas 0,3 (rhitung > rtabel), sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi di bawah 0,3 (rhitung < rtabel), maka item instrumen dinyatakan tidak valid.
52
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Minat Menjadi Guru Ekonomi No. Y01 Y02 Y03 Y04 Y05 Y06 Y07 Y08 Y09 Y010 Y011 Y012 Y013 Y014 Y015 Y016 Y017 Y018 Y019 Y020
r hitung 0,678 0,538 0,703 0,697 0,661 0,634 -0,083 0,416 0,752 0,690 0,693 0,337 -0,252 0,281 -0,203 0,316 0,488 0,592 0,313 0,405
Keputusan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data primer diolah dari SPSS, 2013
Tabel 3.6 menggambarkan dari 20 butir pernyataan untuk variabel Lingkungan Keluarga terdapat 4 pernyataan tidak valid dan 16 pernyataan valid. Sesuai ketentuan uji validitas di atas, instrumen dapat dinyatakan valid jika item instrumen memiliki koefisien korelasi di atas 0,3 (rhitung > rtabel), sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi di bawah 0,3 (rhitung < rtabel), maka item instrumen dinyatakan tidak valid. b. Uji Validitas Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan, walaupun instrumen sudah
53
valid. Penggunaan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data akan memberikan hasil penelitian yang valid dan reliabel juga. Menurut Sugiyono (2010 : 176), pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal dan internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan pengujian reliabilitas instrumen secara internal dapat dilakukan dengan menganalisis konsistensi item yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008 : 221), teknik pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha (α) yaitu :
11 =(
)
Keterangan : = reliabilitas instrumen k
= jumlah item dalam instrumen = jumlah varians butir = varians total
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows. Menurut Sugiyono (2010:257), terdapat pedoman memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut : Tabel 3.7 Intepretasi Reliabilitas Interpretasi Besarnya Nilai 11 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2010:257)
54
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Lingkungan Keluarga Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Alpha Standardized Items .786 .818
Cronbach's
N of Items 13
Sumber : Data primer diolah dari SPSS, 2013
Tabel 3.8 menunjukkan bahwa koefisien korelasi (
11)
dari instrumen variabel
lingkungan keluarga (X1) sebesar 0,786. Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel lingkungan keluarga adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen variabel lingkungan keluarga (X1) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah ditentukan pada tabel 3.7 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi instrumen dari variabel lingkungan keluarga termasuk dalam kategori kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,786 berada pada interval koefisien antara 0,60 – 0,799 artinya kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Minat Menjadi Guru Ekonomi Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Alpha Standardized Items .833 .847
Cronbach's
N of Items 20
Sumber : Data primer diolah dari SPSS, 2013
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa koefisien korelasi (
11)
dari instrumen variabel
minat menjadi guru ekonomi (Y) sebesar 0,833. Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel minat menjadi guru ekonomi adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen variabel minat menjadi guru
55
ekonomi (Y) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah ditentukan pada tabel 3.8 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi instrumen dari variabel minat menjadi guru ekonomi termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,833 berada pada interval koefisien antara 0,80 – 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Setelah data diperoleh, analisis pendahuluan atau analisis deskriptif dapat dilakukan kemudian sebelum menerapkan analisis statistik inferensial sebelumnya diuji kelayakan dan persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan uji linieritas. Selanjutnya dapat dilakukan uji hipotesis untuk dapat menarik kesimpulan.
H. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul Menurut Sugiyono (2010 : 207), kegiatan analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji dipotesis yang telah diajukan. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenaranya melalui pengolahan data kuantitatif (sebagai perhitungan) maupun kualitatif untuk menginterprestasikan dari data kuantitatif tersebut.
56
1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sebaran dari masing-masing variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji KolmogorovSmirnov yaitu sebagai berikut KD = 1,36 Keterangan: KD = Harga Kolmogorov-Smirnov yang dicari = Jumlah sampel yang diobservasi = Jumlah sampel yang diharapkan Hasil perhitungan selanjutnya dikonsultasikan dengan α = 0,05 pada tabel. Apabila dari hasil perhitungan ternyata nilai Kolmogorov Smirnov sama atau lebih besar dengan harga tabel maka data tersebut distribusinya normal (Sugiyono, 2010: 159). b. Uji Linieritas Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Untuk uji linieritas dilakukan dengan menggunakan analisis varian dengan garis regresi yang diperoleh dari harga F, rumusnya sebagai berikut:
57
Keterangan : = harga bilangan F untuk garis regresi = rerata kuadrat garis regresi = rerata kuadrat residu Sutrisno Hadi (2004: 13) mengatakan Hasil uji F kemudian dikonsultasikan dengan harga Ftabel dengan taraf signifikansi 5%. Hubungan variabel bebas dan variabel terikat dikatakan linier apabila Fhitung lebih kecil atau
sama dengan Ftabel. Hal ini menunjukkan
adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sehingga analisis dapat dilanjutkan dengan menghitung seberapa signifikan pengaruh tersebut. Sebaliknya hubungan variabel bebas dan variabel terikat dikatakan tidak linier jika Fhitung lebih besar dari Ftabel. 2. Pengujian Hipotesis a. Regresi Linear Berganda Arikunto (2002:180) manyatakan bahwa regresi linear berganda adalah regresi linear dimana sebuah variabel terikat (variabel Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (variabel X). Perhitungan akan dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows. Model hubungan variabel akan dianalisis sesuai dengan persamaan regresi. Langkah – langkah yang dilakukan untuk menganalisis adalah sebagi berikut: Mencari persamaan garis regresi linier berganda Y = a + b1X1 + b2X2 Dimana: Y
: Variabel terikat (Prestasi Belajar)
58
X1
: Variabel kepemimpinan
X2
: Variabel jarak kreativitas
a
: Konstanta
b1
: Koefisien regresi kepemimpinan
b2
: Koefisien regresi kreativitas Pengujian regresi berganda dapat digunakan uji statistik t. Uji t
pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel. Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : Ho diterima bila thitung dicapai pada tingkat p probabilitas > 0,05. Ho ditolak bila thitung dicapai pada tingkat p probabilitas < 0,05. b. Uji hipotesis distribusi t Uji t digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara predictor X1 (Lingkungan Keluarga) terhadap Y(Minat Menjadi Guru Ekonomi) dan X2 (Prestasi Belajar) terhadap Y (Minat Menjadi Guru Ekonomi ). Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro(2008:95); Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (βi) sama dengan nol, atau H0: βi = 0, artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) paremeter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau Ha: βi ≠ 0. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut :
59
a. Quick look: bila jumlah degree of freedom adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan βi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. b. Penghitungan harga thitung kemudian di konsultasikan dengan ttabel dalam taraf signifikansi 5%. Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima. Sebaliknya jika thitung lebih kecil dari pada ttabel maka H0 diterima. Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008 : 139) rumus uji t sebagai berikut :
x
=
c. Uji hipotesis distribusi F Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara predikor X (Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar) dan Y (Minat Menjadi Guru Ekonomi). Kriteria dari uji F yaitu apabila Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak (menerima Ha) yang berarti variabel lingkungan keluarga dan prestasi belajar belajar secara bersama-sama mempengaruhi minat menjadi guru ekonomi, dan sebaliknya. Pengujian keberartian regresi dapat pula melalui aplikasi SPSS yang berlaku bagi regresi sederhana dan regresi ganda. Menurut Sambas Ali & Maman
60
Abdurahman, (2007:210) kriteria yang digunakan adalah apabila nilai r lebih besar dari (>) nilai α tertentu maka H0 diterima dan sebaliknya jika nilai r lebih kecil dari (<) nilai α tertentu maka H0 ditolak.. Adapun rumusnya adalah:
Freg = Keterangan: Freg = harga F garis regresi N =cacah kasus M = cacah prediktor = koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor (Sutrisno Hadi, 2004:23) d. Koefisien determinasi Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model
dalam
menerangkan
variasi
variabel
dependent/terikat Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Jika R mendekati 1, maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen/bebas terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika R mendekati 0 maka semakin lemah variasi varibel independen menerangkan variabel dependen/terikat sangat terbatas.
61