BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional dan sistematis. Metode penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab pertanyaan penelitan, oleh karena itu hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang diteliti dengan masalah. Metode penelitian berhubungan dengan cara-cara yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Metodologi penelitian mempertimbangkan metode penelitian, sampling, metode pengumpulan data, instrumenasi, dan teknik analisis data yang akan membantu penulis dalam melakukan penelitian. Penelitian diharapkan mempunyai tujuan dan kegunaan yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. A. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif, karena peneliti akan mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Hubungan antar variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Penelitian ini terdiri atas variabel Kesejahteraan (X1), variabel persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah (X2), dan variabel kinerja mengajar guru PNS (Y).
56
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Salatiga, SMK Negeri 2 Salatiga, dan SMK Negeri 3 Salatiga. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru PNS SMK Negeri Kota Salatiga yang berjumlah kurang lebih 229 orang guru PNS, terdiri dari tiga SMK Negeri Kota Salatiga. Tabel 3.1 Data Jumlah Guru PNS SMK Negeri Kota Salatiga Nomor
Nama Sekolah
Jumlah Guru PNS
1
SMK Negeri 1 Salatiga
84
2
SMK Negeri 2 Salatiga
106
3
SMK Negeri 3 Salatiga
39
Jumlah
229
Sumber: masing-masing SMK Negeri Kota Salatiga 2. Sampel Penentuan besarnya sampel berpegang pada pendapat Arikunto yang menyatakan bahwa bila subyeknya lebih 100, sampel yang dapat diambil antara 1015% atau 20-25%, tergantung pada: (1) kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana, (2) sempit luasnya wilayah pengamatan setiap subyek, dan (3) besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebesar 25% dari populasi masing-masing sekolah. Teknik
57
pengambilan sampel yang dipakai adalah proportionate random sampling. Hal ini dikarenakan pengambilan sampel dan responden yang diambil dari tiga sekolah dilakukan secara proporsional sesuai dengan jumlah populasi guru PNS di masingmasing SMK Negeri Kota Salatiga. Teknik pengambilan sampel ini digunakan dengan tujuan untuk lebih memenuhi keterwakilan sampel yang diambil terhadap populasi. Dalam penelitian ini ditentukan taraf kesalahan 5% atau taraf kepercayaan atau (signifikansi) sebesar 95%. Mengenai populasi dan sampel pada masing-masing SMK Negeri Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini: Tabel 3.2 Data Jumlah Populasi dan Sampel Guru PNS SMK Negeri Kota Salatiga Nomor
Nama Sekolah
Populasi
Sampel
1
SMK Negeri 1 Salatiga
84
21
2
SMK Negeri 2 Salatiga
106
27
3
SMK Negeri 3 Salatiga
39
10
229
58
Jumlah Sumber: masing-masing SMK Negeri Kota Salatiga C. Data dan Teknik Pengumpulannya
Sugiyono (2012:308) mengatakan teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang akan ditetapkan. Sutamaji
(www:stmj-sutamaji.blogspot.com:2011)
menambahkan
teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena
58
tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini sebagai sumber datanya adalah jawaban kuisioner tertulis yang diberikan secara langsung oleh para guru PNS SMK Negeri Kota Salatiga selaku responden melalui pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen penelitian yang digunakan. Karena jenis penelitian ini data dari masing-masing variabel penelitian yang diinginkan, diperoleh dengan menyebarkan kuisioner kepada responden. Dalam penelitian ini terdapat tiga instrumen pengumpulan data yaitu kuisioner Kesejahteraan, kuisioner persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah, dan kuisioner kinerja mengajar guru PNS. D. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independent variable) dan satu variabel terikat (dependent variable) sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent variable) yang terdiri dari dua yaitu: Kesejahteraan dan persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah 2. Variabel terikat (dependent variable) adalah kinerja mengajar guru PNS E. Definisi Operasional W.Gulo (2010:44), Definisi operasional dirumuskan sedemikian rupa sehingga ia bisa berfungsi sebagai penunjuk untuk menemukan data yang tepat dalam dunia empiris. Variabel yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah :
59
1. Kesejahteraan, yaitu suatu kondisi dimana terpenuhinya kebutuhan berdasarkan tingkat Kesejahteraan SMK Negeri Kota Salatiga dengan sub indikator : Terpenuhi tingkat Kesejahteraan SMK Negeri Kota Salatiga a. Penghasilan setiap bulan mencukupi kebutuhan pokok keluarga sehari-hari b. Memiliki kemampuan mengembangkan pendidikan berkelanjutan c. Memiliki kemampuan mengembangkan diri secara profesional d. Memiliki pekerjaan tambahan lain diluar tugas sebagai guru e. Menggunakan fasilitas kesehatan berdasarkan kebutuhan 2. Persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah, yaitu pendapat yang diungkapkan guru SMK Negeri Kota Salatiga dalam memberikan perhatian dan intelektual untuk mempengaruhi guru dalam mencapai tujuan dengan sub indikator : Pendapat terhadap guru PNS di SMK Negeri Kota Salatiga a. Memberikan pengarahan kepada para guru terhadap sebuah tugas b. Mendorong guru untuk mengembangkan kreativitas c. Memberikan penghargaan terhadap ide-ide yang guru sampaikan d. Memberikan perhatian tentang kebutuhan berprestasi guru e. Tidak memberikan penjelasan mengenai kebijakan yang ada di sekolah sehingga membingungkan guru f. Dalam memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada guru kurang konsisten (berubah-ubah)
60
g. Memberikan kebijakan khusus pada guru bila ada kebijakan baru dari dinas pendidikan h. Jika terjadi kelalaian guru dalam pelaksanaan tugas, kepala sekolah membiarkan saja i. Sering mengingatkan guru untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan j. Baik guru yang kreatif atau yang biasa saja sering diberikan tugas yang sama k. Secara teratur kepala sekolah memeriksa daftar kehadiran guru setiap hari dalam tugas l. Kepala sekolah tidak terlalu memperdulikan tingkat ketercapaian target kurikulum m. Guru menyimpulkan bahwa kepala sekolah memiliki perhatian yang lebih terhadap kelengkapan persiapan guru n. Kepala
sekolah
sering mengemukakan
berbagai
kekurangan
dan
kelemahan guru dalam melaksanakan tugas pada saat rapat dewan guru 3. Kinerja mengajar guru PNS adalah tugas guru dalam kegiatan pembelajaran yang dicapai seorang guru PNS SMK Negeri Kota Salatiga dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian kegiatan pembelajaran dengan sub indikator : a. Kegiatan perencanaan dalam pembelajaran SMK Negeri Kota Salatiga : 1) Guru merencanakan pembelajaran sesuai materi dalam kurikulum
61
2) Guru memilih dengan tepat bahan pelajaran sesuai dengan karakteristik siswa 3) Guru menyusun bahan pembelajaran dengan memperhatikan berbagai jenjang kemampuan siswa 4) Guru selalu menyusun tujuan pembelajaran khusus 5) Guru akan menentukan metode pembelajaran 6) Guru akan menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi 7) Guru akan menentukan alokasi penggunaan waktu 8) Guru akan menentukan media pembelajaran yang tepat 9) Guru menentukan sumber pembelajaran 10) Guru membuat alat penilaian hasil belajar b. Kegiatan pelaksanaan dalam pembelajaran SMK Negeri Kota Salatiga : 1) Guru menyampaikan bahan apersepsi dalam pembelajaran 2) Guru menggunakan alat/media dalam pembelajaran dengan tepat 3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran 4) Guru mengatur penggunaan waktu secara efektif 5) Guru memanfaatkan fasilitas secara memadai 6) Guru melaksanakan penilaian pembelajaran 7) Guru mengakhiri pembelajaran sesuai waktu yang direncanakan c. Kegiatan penilaian dalam pembelajaran SMK Negeri Kota Salatiga :
62
1) Guru melakukan penilaian selama proses pembelajaran 2) Guru menerapkan evaluasi secara lisan dan tertulis 3) Guru menggunakan evaluasi terhadap produk siswa 4) Guru selalu mengadakan pembuatan materi yang diteskan 5) Guru selalu menyusun kisi-kisi penyusunan soal tes hasil belajar 6) Guru selalu membuat butir soal tes sesuai dengan kurikulum pembelajaran 7) Guru akan menyusun soal tes sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan 8) Dalam penyusunan evaluasi saya memperhatikan aspek: kognitif, afektif, dan psikomotorik 9) Guru melakukan analisis hasil evaluasi Belajar 10) Guru mengembalikan hasil evaluasi pada sebagai umpan balik 11) Guru menggunakan hasil evaluasi sebagai bahan masukan untuk merevisi pembelajaran F. Instrumen Penelitian Data yang dikumpulkan berhubungan dengan variabel-variabel yang akan diteliti dibutuhkan instrumen. Instrumen untuk mengumpulkan data tentang variabel kinerja mengajar guru PNS dan Kesejahteraan diadaptasi dari instrumen yang disusun oleh Guterres (2011) dan Muhamad (2010). Kemudian instrumen untuk variabel persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah diadaptasi dari instrumen Yuliati Eko Atmojo (2009).
63
G. Teknik Pengukuran Instrumen Penelitian Peneliti melakukan penelitian menggunakan instrumen penelitian untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Penelitian ini, skala pengukuran instrumen yang digunakan adalah model skala sikap. Berdasarkan tipe/model skala pengkuran, maka dalam pembahasan ini hanya dikemukakan skala pengukuran sikap. Riduwan (2009:19-20) mengatakan model skala sikap memiliki bentuk skala yang dinamakan skala likert, untuk itu peneliti memakai
Skala Likert
yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen variabel X1 (Kesejahteraan), variabel X2 (persepsi kepemimpinan kepala sekolah), dan varibel Y (kinerja mengajar guru PNS) yang menggunakan skala Likert dengan pengukuran yang mempunyai skor tertinggi 5 untuk jawaban yang Sangat Setuju (SS), 4 untuk jawaban Setuju (ST), 3 untuk jawaban Ragu-Ragu (RG), 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS), 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Penelitian ini menggunakan tiga konsep atau variabel yakni Kesejahteraan (X1), persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah (X2) dan kinerja mengajar guru PNS (Y). Variabel yang diukur dijabarkan kedalam indikator, dari indikator dijabarkan kedalam item soal berupa pertanyaan-pertanyaan atau pertanyaanpertanyaan beserta kategori jawaban, kemudian kategori jawaban diukur dengan menggunakan angka-angka untuk mengetahui isi dan makna konsep. Variabel, indikator, item soal dan nomor item dari setiap variabel dijabarkan dalam tabel-tabel berikut:
64
Tabel 3.3 Variabel, Indikator, Item Soal dan Nomor Item Kesejahteraan (X1) Variabel Indikator Item Soal No. Item Kesejahteraan adalah
a. Terpenuhi
suatu
kondisi dimana
1. Penghasilan
setiap
bulan
tingkat
mencukupi kebutuhan pokok
kesejahteraan
keluarga sehari-hari
terpenuhinya
2. Memiliki
kemampuan
kebutuhan
mengembangkan
berdasarkan
berkelanjutan
tingkat
3. Memiliki
kemampuan
mengembangkan diri secara
SMK
professional
Salatiga
2
pendidikan
Kesejahteraan di kota
1
4. Memiliki pekerjaan tambahan
3
4
lain diluar tugas sebagai guru 5. Menggunakan kesehatan
fasilitas
5
berdasarkan
kebutuhan Item soal Kesejahteraan dilengkapi dengan lima alternative jawaban, selanjutnya digunakan sebagai alat penelitian untuk variabel Kesejahteraan yang dilakukan peneliti kepada responden. Tabel 3.4 Variabel, Indikator, Item Soal, dan Nomor Item Persepsi Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah (X2) Variabel Persepsi Kepemimpinan Demokratis
Indikator Persepsi kepemimpinan demokratis
Item Soal 1. Memberikan pengarahan kepada para guru terhadap sebuah tugas
65
No. item 1
adalah pendapat/argum en yang diungkapkan kepala sekolah dalam menggerakkan dan mempengaruhi guru untuk mencapai tujuan di SMK kota Salatiga
terhadap anggota/bawahan
2. Mendorong guru untuk mengembangkan kreativitas 3. Memberikan penghargaan terhadap ide-ide yang guru sampaikan 4. Memberikan perhatian tentang kebutuhan berprestasi guru 5. Tidak memberikan penjelasan mengenai kebijakan yang ada di sekolah sehingga membingungkan guru 6. Dalam memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada guru kurang konsisten (berubah-ubah) 7. Memberikan kebijakan khusus pada guru bila ada kebijakan baru dari dinas pendidikan 8. Jika terjadi kelalaian guru dalam pelaksanaan tugas, kepala sekolah membiarkan saja 9. Sering mengingatkan guru untuk mencegah terjadi halhal yang tidak diinginkan 10. Baik guru yang kreatif atau yang biasa saja sering diberikan tugas yang sama 11. Secara teratur kepala sekolah memeriksa daftar kehadiran guru setiap hari dalam tugas 12. Kepala sekolah tidak terlalu memperdulikan
66
2 3
4 5
6
7
8
9
10
11
12
13
tingkat ketercapaian target kurikulum 13. Guru menyimpulkan bahwa kepala sekolah 14 memiliki perhatian yang lebih terhadap kelengkapan persiapan guru 14. Kepala sekolah sering mengemukakan berbagai kekurangan dan kelemahan guru dalam melaksanakan tugas pada saat rapat dewan guru Item soal persepsi kepemimpinan demokratis, setelah setiap item soal dilengkapi dengan
lima alternatif jawaban, selanjutnya digunakan sebagai alat
penelitian untuk variabel keikutsertaan dalam kinerja mengajar guru PNS yang dilakukan peneliti kepada responden. Tabel 3.5 Variabel, Indikator, Item Soal, dan Nomor Item Kinerja Mengajar Guru (Y) Variabel
Indikator
Item Soal
No. item
Kinerja
a. Kegiatan
mengajar adalah
guru
prestasi
atau
1. Guru
merencanakan
perencanaan
pembelajaran
dalam
dalam kurikulum
pembelajaran
sesuai
materi
2. Guru memilih dengan tepat
keberhasilan
bahan pelajaran sesuai dengan
yang
karakteristik siswa
seorang dalam
dicapai guru
3. Guru
menyusun
pembelajaran
67
1
bahan dengan
2
3
melakukan
memperhatikan
perencanaan,
jenjang kemampuan siswa
pelaksanaan dan
4. Guru selalu menyusun tujuan
pengevaluasian
4
pembelajaran khusus
kegiatan
5. Guru akan menentukan metode
pembelajaran di SMK
berbagai
5
pembelajaran
kota
6. Guru akan menentukan strategi
Salatiga
pembelajaran
yang
6
sesuai
dengan materi 7. Guru akan menentukan alokasi
7
penggunaan waktu 8. Guru akan menentukan media
8
pembelajaran yang tepat b. Kegiatan pelaksanaan dalam pembelajaran
9. Guru
menentukan
sumber
9
10. Guru membuat alat penilaian
10
pembelajaran
hasil belajar 11. Guru
menyampaikan
bahan
11
apersepsi dalam pembelajaran 12. Guru menggunakan alat/media dalam
pembelajaran
12
dengan
tepat 13. Guru memberikan kesempatan
13
kepada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran 14. Guru
mengatur
penggunaan
14
waktu secara efektif 15. Guru
68
memanfaatkan
fasilitas
15
c. Kegiatan
secara memadai
penilaian dalam 16. Guru melaksanakan penilaian pembelajaran
16
pembelajaran 17. Guru mengakhiri pembelajaran
17
sesuai waktu yang direncanakan 18. Guru
melakukan
penilaian
18
selama proses pembelajaran 19. Guru
menerapkan
evaluasi
19
evaluasi
20
mengadakan
21
secara lisan dan tertulis 20. Guru
menggunakan
terhadap produk siswa 21. Guru
selalu
pembuatan materi yang diteskan 22. Guru selalu menyusun kisi-kisi penyusunan
soal
tes
22
hasil
belajar 23. Guru selalu membuat butir soal
23
tes sesuai dengan kurikulum pembelajaran 24. Guru akan menyusun soal tes
24
sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan 25. Dalam
penyusunan
saya
memperhatikan
kognitif,
afektif,
evaluasi
25
aspek: dan
psikomotorik 26. Guru melakukan analisis hasil evaluasi Belajar
69
26
27. Guru
mengembalikan
hasil
27
evaluasi pada sebagai umpan balik 28. Guru
menggunakan
hasil
28
evaluasi sebagai bahan masukan untuk merevisi pembelajaran Item soal kinerja mengajar guru PNS, setelah setiap item soal dilengkapi dengan lima alternatif jawaban, selanjutnya digunakan sebagai alat penelitian untuk variabel keikutsertaan dalam kinerja mengajar guru PNS yang dilakukan peneliti kepada responden. H. Teknik Analisis Data Alat data terdiri dari analisis reliabilitas dan validitas instrumen, analisis deskriptif, hasil pengukuran variabel penelitian dan juga pengujian korelasi antar variabel bebas (independent variable) dan terikat (dependent Variable). 1. Analisis Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen a. Uji Validitas Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti istrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur.
70
Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Analisis item menurut Masrun dalam
Sugiyono (2011:188) menyatakan
bahwa โteknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang banyak digunakanโ. Intepretasi terhadap koefisien korelasi, Masrun menyatakan โitem yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,30. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,30 maka butir dalam instrumen tersebut dikatakan tidak valid. Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini digunakan korelasi pearson product moment dengan rumus sebagai berikut :
๐xy
=
๐โ๐ฅ๐ฆ โ โ๐ฅ .(โ๐ฆ) {๐.โ๐ฅ 2 โ(โ๐ฅ)2 }.{๐.โ๐ฆ 2 โ(โ๐ฆ)2 }
Keterangan : ๐xy = koefisien korelasi ๐
= jumlah responden
๐ฅ
= skor item tertentu
๐ฆ
= skor total (seluruh item) Instrumen penelitian diolah melalui komputer dengan program SPSS 16.0 for
windows untuk menguji validitasnya.
71
Tabel 3.6 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kesejahteraan Item โ Total Statistics Corrected Item-Total Item
Keputusan Correlation
VAR00001
.755
.valid
VAR00002
.517
.valid
VAR00003
.633
.valid
VAR00004
.722
.valid
VAR00005
.785
.valid
Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, 2013 Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa dari 5 item Instrumen variabel Kesejahteraan dinyatakan valid. Sesuai ketentuan uji validitas diatas, instrumen dapat dinyatakan valid jika instrumen memiliki koefisien korelasi diatas 0,30, sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi dibawah 0,30, maka item Instrumen dinyatakan tidak valid. Tabel 3.7 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Persepsi Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Item โ Total Statistics Corrected Item-Total Item Keputusan Correlation VAR00001
.744
.valid
VAR00002
.744
.valid
VAR00003
.854
.valid
VAR00004
.644
.valid
72
VAR00005
.854
.valid
VAR00006
-.118
.tidak valid
VAR00007
.541
.valid
VAR00008
.700
.valid
VAR00009
.516
.valid
VAR000010
.528
.valid
VAR000011
.633
.valid
VAR000012
.462
.valid
VAR000013
.659
.valid
VAR000014
.649
.valid
Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, 2013 Tabel 3.7 dapat dilihat bahwa 13 item dari 14
item Instrumen variabel
persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah dinyatakan valid. Sesuai ketentuan uji validitas diatas, instrumen dapat dinyatakan valid jika instrumen memiliki koefisien korelasi diatas 0,30, sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi dibawah 0,30, maka item Instrumen dinyatakan tidak valid. Tabel 3.8 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kinerja Mengajar Guru PNS Item โ Total Statistics Corrected Item-Total Item Keputusan Correlation VAR00001
.898
.valid
VAR00002
.909
.valid
VAR00003
.891
.valid
VAR00004
.897
.valid
VAR00005
.917
.valid
VAR00006
.910
.valid
VAR00007
.916
.valid
73
VAR00008
.913
.valid
VAR00009
.895
.valid
VAR000010
.944
.valid
VAR000011
.922
.valid
VAR000012
.885
.valid
VAR000013
.893
.valid
VAR000014
.921
.valid
VAR000015
.834
.valid
VAR000016
.939
.valid
VAR000017
.888
.valid
VAR000018
.942
.valid
VAR000019
.918
.valid
VAR000020
.906
.valid
VAR000021
.847
.valid
VAR000022
.930
.valid
VAR000023
.878
.valid
VAR000024
.871
.valid
VAR000025
.825
.valid
VAR000026
.906
.valid
VAR000027
.861
.valid
VAR000028
.883
.valid
Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, 2013 Tabel 3.8 dapat dilihat bahwa dari 28 item Instrumen variabel kinerja mengajar guru PNS dinyatakan valid. Sesuai ketentuan uji validitas diatas, instrumen dapat dinyatakan valid jika instrumen memiliki koefisien korelasi diatas 0,30, sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi dibawah 0,30, maka item Instrumen dinyatakan tidak valid.
74
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Jika ukuran berada di luar instrumen maka dari hasil pengujian ini diperoleh reliabilitas eksternal. Sebaliknya jika perhitungan dilakukan berdasarkan data dari instrumen tersebut saja, akan menghasilkan reliabilitas internal (Arikunto, 2002:154). Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010:173). Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Teknik pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha (ฮฑ) yaitu :
๐11 = [
๐ ๐โ1
][ 1-
โ๐๐ ๐๐ก
]
Keterangan :
75
๐11
= Reliabilitas instrumen
โ๐๐
= Jumlah varians butir
๐
= Jumlah item dalam instrumen
๐๐ก
= Varians total
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Intrumen Kesejahteraan Reliability Statistics Cronbachโs Alpha
Cronbachโs Alpha Based on
N of Items
Standardized Items
.861
.862
5
Tabel 3.9 Diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi dari 5 instrumen variabel Kesejahteraan (X1) sebesar 0,861. Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel Kesejahteraan adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen Kesejahteraan (X1) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan intepretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel 3.9 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi 5 instrumen dari variabel kinerja mengajar termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,861 berada pada interval koefisien antara 0,80 โ 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Persepsi Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Reliability Statistics Cronbachโs Alpha
Cronbachโs Alpha Based on Standardized Items
76
N of Items
.899
.902
14
Tabel 3.10 Diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi dari 14 instrumen variabel persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah
(X2) sebesar 0,899.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah (X2) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan intepretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel 3.10 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi 14 instrumen dari variabel kinerja mengajar termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,899 berada pada interval koefisien antara 0,80 โ 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Kinerja Mengajar Guru PNS Reliability Statistics Cronbachโs Alpha Cronbachโs Based on
N of Items
Alpha Standardized Items .992
.992
28
Tabel 3.11 Diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi dari 28 instrumen variabel kinerja mengajar guru PNS (Y) sebesar 0,992. Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel kinerja mengajar guru PNS adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen kinerja mengajar guru PNS (Y)
77
akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan intepretasi reliabilitas yang ditentukan pada tabel 3.11 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi 28 instrumen dari variabel kinerja mengajar termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,992 berada pada interval koefisien antara 0,80 โ 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. 2. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi, dengan menggunakan statistik deskriptif. Variabel yang dideskripsikan menggunakan statistik deskriptif meliputi Kesejahteraan (X1), persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah (X2), dan kinerja mengajar guru PNS (Y). Ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan tendensi sentral meliputi mean dan ukuran variasi skor yang meliputi standar deviasi dan variance. 3. Analisis Korelasi Riduwan (2012:60) mengatakan teknik analisis korelasi yang digunakan untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y. selain itu, korelasi ini juga digunakan untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu dengan variabel yang lainnya yang dinyatakan dalam persen. Asumsi yang digunakan pada teknik korelasi ini adalah data berdistribusi normal. Untuk menentukan korelasi antar variabel menggunakan analisis korelasi sederhana dengan
78
menggunakan alat analisis korelasi Product Moment (sederhana) yang diolah dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Koefisien Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r terbesar adalah 1. r=1 menunjukkan hubungan positif sempurna, r=0 artinya tidak ada korelasi, sedangkan r=-1 menunjukkan hubungan negative sempurna. Akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai sebagai berikut: Tabel 3.12 Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Korelasi Tingkat Hubungan 0,80-1,000 Sangat Kuat 0,60-0,799 Kuat 0,40-0,599 Cukup Kuat 0,20-0,399 Lemah 0,00-0,199 Sangat Lemah Sumber: Riduwan (2005:136) 4. Analisis Korelasi Ganda Teknik analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan dua variabel bebas (X) atau secara simultan (bersama-sama) dengan varibel terikat (Y). dalam penelitian ini untuk menganalisis sejauh mana hubungan variabel Kesejahteraan dan persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru PNS menggunakan analisis korelasi ganda (multiple correlation) dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. 5. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel X1
79
(kesejahteraan) terhadap Y (kinerja mengajar guru) dan X2 ( persepsi kepemimpinan demokratis kepala sekolah) terhadap Y (kinerja mengajar guru). Penghitungan harga thitung kemudian di konsultasikan dengan ttabel dalam taraf signifikansi 5%. Pengukuran hasil hipotesis dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Pedoman pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : ฯ hitung > dari ฯ tabel, berarti H0 ditolak dan H1 diterima
Jika
ฯ hitung < dari ฯ tabel, berarti H0 diterima dan H1 ditolak Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : Hipotesis Empirik : 1. H0
: tidak ada hubungan Kesejahteraan dengan kinerja mengajar guru PNS di kalangan SMK Negeri Kota Salatiga
H1
:
ada hubungan Kesejahteraan dengan kinerja mengajar guru PNS di
kalangan SMK Negeri Kota Salatiga 2. H0
:
tidak ada hubungan Persepsi Guru terhadap Kepemimpinan Demokratis
Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru PNS di kalangan SMK Negeri Kota Salatiga H1
:
ada hubungan Persepsi Guru terhadap Kepemimpinan Demokratis
Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru PNS di kalangan SMK Negeri Kota Salatiga 3. H0
: tidak ada hubungan Kesejahteraan dan Persepsi Guru terhadap Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru PNS di kalangan SMK Negeri Kota Salatiga
80
H1
: ada hubungan Kesejahteraan dan Persepsi Guru terhadap Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah
dengan Kinerja Mengajar Guru PNS di
kalangan SMK Negeri Kota Salatiga Hipotesis Statistik : 1. H0
:ฯ = 0
H1
:ฯโ 0
2. H0
:ฯ = 0
H1
:ฯโ 0
3. H0
:R = 0
H1
:Rโ 0
81