40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah, Kompetensi (X1),
KomunikasiOrganisasi (X2) danKinerjaKaryawan (Y) pada Hotel Grand Aquila Bandung. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan Hotel Grand Aquila Bandung. Pada penelitian ini, subjek yang dipilih adalah Hotel Grand Aquila Bandung. Subjek dipilih berdasarkan kriteria merupakan salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang hospitality / perhotelan yang tentunyaharus memiliki karyawan-karyawan yang handal dan memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan pekerjaannya. Berdasarkan variabel-variabel tersebut maka akan diteliti mengenai Kompetensi dan Komunikasi Organisasi, pengaruhnya terhadap kinerja karyawan di Hotel Grand Aquila Bandung. 3.2
Metode dan Desain Penelitian Berdasar pada objek yang dilakukan pada penelitian ini, maka penelitian
ini bersifat deskriptif dan verikatif. Menurut Sugiyono (2005:11) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif ini, maka dapat diperoleh deskripsi mengenai 1) Gambaran
41
kompetensi di Hotel Grand Aquila Bandung , 2) Gambaran komunikasi organisasi di Hotel Grand Aquila Bandung dan 3) Gambaran kinerja karyawan di Hotel Grand Aquila Bandung. Sedangkan penelitian verikatif
menurut Suharsimi Arikunto (2004:7)
adalah” Penelitian yang pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data dilapangan.” Penelitian ini digunakan untuk menguji kebenaran dari hipotesis melalui pengumpulan data dilapangan. Dalam hal ini akan dilakukan melalui penyebaran angket terhadap karyawan Hotel Grand Aquila Bandung. Penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kompetensi dan komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, sehingga metode yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu “metode penelitian dengan
cara
memperbaiki
objek
dalam
kurun
waktu
tertentu/tidak
berkesinambungan dalam jangka waktu panjang”. (Husain Umar, 2001:45) Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif survey dan metode explanatory survey. Menurut Ker Linger dalam buku Sugiyono (2002:7) mengatakan bahwa: “Metode deskriptif survey dan explanatory survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel.” Dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi atau sampel terhadap objek yang sedang diteliti.
42
3.3
Operasionalisasi Variabel Berdasarkan judul ”Pengaruh Kompetensi dan Komunikasi Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan Hotel Grand Aquila Bandung”, terdapat tiga variabel yang akan dianalisis, yaitu: 1. VariabelKompetensi Variabel independen (X1), yaitu variabel yang mempengaruhi variabel yang lainnya. Dalam penelitian ini, kompetensi karyawan merupakan variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan. Konsep variabel kompetensi yaitu teori jalan tujuan yang menerangkan bagaimana kondisi Kompetensi karyawan. kompetensi, terdapat limasub variabel yaitu: kemampuan, pengetahuan, konsep diri, sifat dan motif. 2. Variabel Komunikasi Organisasi Variabel independen (X2), yaitu variabel yang mempengaruhi variabel yang lainnya. Dalam penelitian ini, Komunikasi Organisasi merupakan variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan. Konsep variabel Komunikasi Organisasi yaitu komunikasi yang terjadi secara tatap muka antara beberapa pribadi dalam Organisasi yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Variabel ini terdiri dari komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, komunikasi horizontal, dan komunikasi lintas saluran.
43
3. Variabel Kinerja Variabel dependen (Y), yaitu variabel yang dipengaruhi variabel yang lainnya. Dalam penelitian ini, kinerja seorang karyawan merupakan variabel yang dipengaruhi Kompetensi, dan Komunikasi Organisasi (X1& X2). Konsep dari kinerja yaitu suatu hasil kerja yang dicapai seorang karyawan (output) yang dipengaruhi berbagai elemen masukan (input). Kinerja karyawan dalam penelitian ini dapat diukur dengan kualitas keluaran karyawan, kuantitas keluaran karyawan, jangka waktu keluaran, kehadiran di tempat kerja dan sikap kooperatif. Tabel 3.1 OperasionalVariabel
KonsepVariabel Variabel X1, Kompetensi adalah
Dimensi
Indikator
Ukuran
Kemampuan Keahlian bidang
Tingkat keahlian dalam bidang pekerjaan
Adaptabilitas
Tingkat Kemampuan karyawan beradaptasi terhadap perubahan
suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta
Pencapaian target
didukung oleh sikap
Tingkat kemampuan untuk mencapai target / tujuan
kerja yang dituntut oleh pekerjaan
Problem solving
Tingkat kemampuan memecahkan suatu masalah
leadership
Tingkat kemampuan leadership
tersebut. Wibowo (2007:86)
Pertanyaan
Skala
Bagaimana rata-rata tingkat keahlian karyawan dalam bidang pekerjaannya? Bagaimana tingkat kemampuan karyawan dalam beradaptasi pada perubahan? Bagaimana tingakat kemampuat karyawan dalam mencapai target yang diberikanperusahaan? Bagaimana kemampuan karyawan dalam memecahkan masalah? Bagaimana tingkat kemampuan leadership karyawan?
Ordinal
44
Variabel X1,
Pengetahuan Pemahaman visi
Kompetensi adalah
& misi
suatu kemampuan
Tingkat pemahaman terhadap visi & misi perusahaan
untuk melaksanakan Pengetahuan bidang
atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas
Konsep Diri
keterampilan dan
Kepercayaan Diri
Tingkat pengetahuan bidang pekerjaan
Tingkat kepercayaan diri karyawan
pengetahuan serta didukung oleh sikap
pengendalian
kerja yang dituntut
diri
Tingkat pengendalian diri karyawan
oleh pekerjaan tersebut.
kesadaran diri
Tingkst kesadaran diri karyawan
kejujuran
Tingkat kejujuran karyawan
kedisiplinan
Tingkat kedisiplinan karyawan
tanggung jawab
Tingkat Rasa tanggung jawab karyawan
Wibowo (2007:86) Sifat
Motif
pencapaian terhadap prestasi
Variabel X2,
Komunikasi
Komunikasi
ke Bawah
Organisasi
(Komunikasi
adalah pertunjukan
dari atasan ke
dan penafsiran pesan
bawahan)
di antara unit-unit
Ketersediaan Informasi
Ketepatan informasi
komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. (Pace&Faules : 2001)
Keterbukaan dalam menerima pendapat
Tingkat pencapaian terhadap prestasi
Tingkat ketersediaan informasi dari atasan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Tingkat ketepatan penyampaian informasi / kebijakan pada bawahan. Tingkat keterbukaan atasan dalam menerima pendapat bawahan?
Bagaimana tingkat pemahaman karyawan terhadap visi & misi perusahaan? Bagaimana tingkat pengetahuan karyawan dalam bidang pekerjaannya? Bagaimana tingkat kepercayaan diri karyawan dalam bekerja? Bagaimana tingkat pengendalian diri karyawan dalam bekerja? Bagaimana tingkat kesadaran diri karyawan dalam bekerja? Bagaimana tingkat kejujuran karyawan dalam pekerjaannya? Bagaimana tingkat kedisiplinan karyawan dalam bekerja? Bagaimana tingkat tanggungjawab karyawan dalam pekerjaannya? Bagaimana tingkat motivasi karyawan dalam pencapaian prestasi kerja? Apakah atasan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menyelesaikan pekerjaanya? Apakah atasan memberikan informasi / kebijakan yang tepat kepada karyawan? Apakah atasan terbuka untuk menerima pendapat dari karyawannya?
Ordinal
45
Variabel X2,
Kejelasan Informasi
Komunikasi Organisasi adalah pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian
Komunikasi
Laporan Kerja
Ke Atas (komunikasi dari bawahan ke atasan) Penyampaian inspirasi
(Pace&Faules : 2001)
Penyampaian keluhan
Komunikasi Horizontal
Frekuensi penyampaian progres kerja pada atasan Tingkat efektifitas penyampaian laporan pada atasan
dari suatu organisasi tertentu.
Tingkat kejelasan informasi yang disampaikan atasan pada bawahan
Keakraban antar karyawan Koordinasi
Ketersedian berdiskusi dalam pemecahan masalah
Kecukupan media Komunikasi
Frekuensi penyampaian inspirasi pada atasan
Frekuensi menyampaikan keluhan pada atasan Tingkat keakraban dengan rekan kerja Tingkat koordinasi antar karyawan dalam melaksanakan pekerjaan Tingkat kesediaan untuk beriskusi dan berinteraksi baik dengan atasan maupun dengan rekan kerja ketika menghadapi masalah Tingkatkecukupan media komunikasi
Apakah informasi yang diberikan oleh atasan dapat diterima dengan jelas oleh karyawan? Apakah karyawan sering menyampaikan progres kerja pada atasan? Apakah penyampaian progres kerja yang dilakukan karyawan efektif? Apakah karyawan sering memberikan ide dan inspirasi kepada atasan? Apakah karyawan sering menyampaikan keluhanya pada atasan?
Apakah keakraban terjalin antar sesama karyawan? Apakah koordinasi terjalin antar sesama karyawan dalam melaksanakan pekerjaan? Apakah baik atasan maupun rekan kerja bersedia untuk melakukan diskusi &beriteraksi dalam rangka memecahkan masalah dalam perusahaan? Apakah media komunikasi yang terdapat pada perusahaan memadai?
46
Komunikasi Lintas Saluran
Koordinasi antar divisi Efektifitas komunikasi antar divisi Kualitas sarana dan jaringan Komunikasi antar Divisi
Variabel Y.
Kualtitas
Kinerjapadadasarnya
Keluaran
Pelayanan
adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan
Ketepatan kerja
(Mathis & Jackson, 2002:78) Ketelitian kerja
Kuantitas
Apakah koordinasi terjalan antar divisi dalam perusahaan?
Tingkat efektifitas Komunikasi antar divisi
Apakah komunikasi antar divisi terjalin dengan efektif?
Tingkat kualitas jaringan komunikasi antar divisi tingkat pelayanan karyawan terhadap perusahaan Tingkat kesesuaian hasil pekerjaan karyawan dengan instruksi yang diberikan Tingkat ketelitian Karyawan dalam menjalankan tugasnya
Output Hasil pekerjaan sesuai dengan target yang ditentukan
keluaran
Kerja extra
Waktu keluaran
Tingkat koordinasi antar divisi
Durasi kerja
Hasil pekerjaan ekstra (lembur) sesuai dengan target yg ditentukan Tingkat kecepatan karyawan dalam menjalankan tugas
Efisiensi waktu tingkat efisiensi waktu dalam menjalankan tugas Kehadiran Sifat Kooperatif
Absensi karyawan Kerjasama
Tingkat absensikaryawan Tingkat Kerjasama karyawan
Apakah sarana dan jaringan komunikasi antar divisi dalam perusahaan sudah memadai? Bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan karyawan pada perusahaan? Bagaimana tingkat kesesuaian hasil pekerjaan karyawan dengan instruksi yang diberikan? Bagaimana tingkat ketelitian karyawan dalam menjalankan pekerjaanya? Bagaimana tingkat kesesuaian hasil pekerjaan karyawan dengan target yang ditentukan? Bagaimana tingkat kesesuaian kerja lembur karyawan dengan target yang ditentukan? Bagaimana tingkat kecepatan karyawan dalam menjalankan tugasnya? Bagaiamana tingat efisiensi waktu karyawana dalam melaksanakan pekerjaannya? Bagaimana tingkat kehadiran karyawan? Bagaimana tingkat kerjasama karyawan dalam perusahaan?
Ordinal
47
3.4
Sumber dan Cara Penentuan Data/Informasi Sumber data penelitian adalah sumber data yang diperlukan untuk
penelitian. Sumber data tersebut dapat diperoleh, baik secara langsung (data primer) maupun tidak langsung (data sekunder) yang berhubungan dengan objek penelitian. a. Sumber data sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian di mana subjeknya tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian tetapi membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah arsip, literatur, artikel, serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan. b. Sumber data primer Sumber data Primer adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, mislanya lewat orang lain atau lewat dokumen (sugiyono, 2006:129).Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dari Assistant ManagerHotel Grand Aquila Bandung yang dianggap sesuai dengan target sasaran. 3.5
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memperoleh data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
48
a. Studi literatur, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, majalah ilmiah, dan lain-lain, guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian. b. Observasi Penulis melakukan pengamatan langsung ke lapangan (mengamati kegiatan perusahaan)Hotel Grand Aquila di Jl. Pasteur Bandung yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu kompetensi, Komunikasi Organisasi, dan kinerja karyawan. c. Wawancara Metode yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual. Wawancara dilakukan kepada pihak Hotel Grand Aquila untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. d. Kuesioner Dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden (sampel penelitian). Responden tinggal memilih alternatif jawaban yang telah disediakan dengan melingkari masing-masing alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai. Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa pertanyaan yang mencerminkan pengukuran indikator dari variabel (X1) Kompetensi,variabel (X2) Komunikasi Organisasi, dan variabel (Y) kinerja.
49
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan angket adalah sebagai berikut: 1. Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan. 2. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya. Jenis instrumen yang digunakan dalam kuesioner merupakan instrumen yang bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai dengan alternatif jawaban yang telah disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban yang tersedia. 3. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada penelitian ini setiap pendapat responden atas pernyataan diberi nilai dengan skala likert.
Tabel 3. 2 Alternatif Jawaban Berdasarkan Skala Likert Alternatif Jawaban
a
B
c
d
e
Bobot
5
4
3
2
1
3.6
Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
3.6.1
Populasi
Menurut Sudjana (2000:19): Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatsifatnya.
50
Penyusun menganggap bahwa karyawan dan para manajer cukup terlibat dalam penelitian ini. Oleh karena itu penelitian ini mengambil populasi dari seluruh pegawai atau karyawan termasuk para manajer Grand Hotel Aquila Bandung yang berdasarkan data dari HRD Hotel Grand Aquila Bandung yaitu sebanyak 172 orang. Dengan rincian seperti yang tertera pada tabel di bawah ini : Tabel 3.3 Komposisi Karyawan Hotel Grand Aquila No 1 2 3 4 5 6 7 8
Divisi Administration and General (GA) Engineer Food & Beverage (FB) Front Office (FO) House Keeping HRD Security Sales & Marketing TOTAL
Jumlah 23 13 64 26 22 6 7 11 172
Menurut Sugiyono (2008:86), makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi maka makin besar kesalahan generalisasi (dibelakukan untuk umum). 3.6.2
Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan
tertentu yang akan diteliti (Riduwan, 2004:57). Sedangkan menurut Asep Hermawan (2006:145), sampel merupakan bagian (subset) dari populasi, hal ini mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan demikian, sebagian elemen dari populasi merupakan sampel (Aaker et al, 2004:760) dalam
51
(Asep Hermawan, 2006:145), pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang representative atau mewakili agar diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel. Husain Umar (2002:59), mengemukakan bahwa untuk menghitung besarnya ukuran sampel dengan metode acak sistematis ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik slovin, dengan rumus:
n=
N 2 1+ Ne
Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e =presentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir. (e=0,1) Berdasarkan teknik tersebut maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah: n=
172 1 + 172 x0.12
n = 63,24 ≈ 63 Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 63 responden.
52
3.6.3
Teknik Penarikan Sampel Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple
random samplingyaitu sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa dari semua unsur dari populasi yang mempunyai kesempatan yang sama dipilih sebagai sampel tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2001:57).Kuesioner disebarkan kepada 63 responden yang dianggap sudah dapat mewakili populasi, dan dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling yaitu sebuah sampel yang diambil dari setiap tindakan yang dianggap dapat mewakili populasi. 3.7 Teknik Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan untuk mengetahui lebih jauh mengenai besarnya pengaruh kompetensi dan komunikasi Organisasi terhadap kinerja karyawan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: 1. Kompetensi Demi mendapatkan penilaian yang objekif dari kompetensi, maka peneliti melakukan penelitian dengan memberi kuesioner disebarkan dan diisi oleh responden yaitu pimpinan dan karyawan seluruh departemendiHotel Grand Aquila Bandung Bandung dengan teknik saling menilai temannya sesama karyawan. Adapun jumlah responden disajikan dalam tabel dibawah ini
2.
Komunikasi Organisasi
53
Untuk menilai kondisi komunikasi organisasi di perusahaan, maka kuesioner disebarkan dan diisi oleh responden yaitu karyawan dan para pimpinan Hotel Grand Aquila Bandung. 2. Kinerja karyawan Untuk menilai kinerja karyawan, maka kuesioner disebarkan dan diisi oleh responden yaitu karyawan dan pimpinan di Grand Hotel AquilaBandung. Setelah mendapatatkan hasil dari kuesioner atau angket yang disebarkan kepada seluruh responden, maka langkah berikutnya yang dilakukan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: 1.
Editing, yaitu pemeriksaan kembali seluruh kuesioner/angket yang masuk dengan melihat apakah ada kesalahan atau tidak.
2.
Tabulasi, yaitu semua jawaban diubah menjadi bentuk angka, lalu hasilnya dijumlahkan. Hasil data yang diperoleh dari lapangan berdasarkan variabel-variabel
yang telah dioperasionalkan akan dianalisis secara deskriptif yaitu dengan cara pemberian skor pada setiap pertanyaan. Teknik analisis dan standar penilaian yang akan dilakukan adalah menentukan bobot penilaian dari setiap alternatif jawaban kuesioner/angket. Jenis intrumen yang digunakan dalam kuesioner/angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:128), Instrumen tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga
54
responden tinggal memilih. Responden hanya membubuhkan tanda silang pada alternatif jawaban yang dianggap paling tepat, yang telah disediakan. Penetapan jumlah skor pada setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala likert, yaitu 1 sampai dengan 5 sesuai jawaban yang diberikan. 3.8
Uji Instrumen dan Uji Hipotesis
3.8.1
Uji Instrumen Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner terkumpul,
langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah terdapat pengaruh dari Kompetensi dan komunikasi Organisasiterhadap kinerja karyawan. Dalam melaksanakan pengolahan data ini prosedur yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden untuk mengetahui kelengkapan hasil jawaban responden yang akan menentukan layak tidaknya lembar jawaban tersebut diolah lebih lanjut. 2) Menghitung bobot nilai dengan menggunakan skala differensial semantik dalam lima pilihan jawaban. 3) Rekapitulasi nilai angket variabel X1 (kompetensi), X2 (komunikasi Organisasi), dan variabel Y (kinerja). 4) Tahap uji coba kuesioner
55
Untuk menguji layak atau tidaknya kuesioner yang disebarkan kepada responden, maka penulis melakukan dua cara uji yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Penelitian ini menganalisis dua variabel bebas, yaitu kompetensi (X1), komunikasi Organisasi (X2), dan satuvariabel terikatyaitu kinerja (Y)dimana setiap variabel saling berpengaruh. Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi linier ganda untuk kedua variabel tersebut. “Analisis regresi tersebut digunakan untuk mengetahui jenis hubungan antar variabel-variabel yang diteliti”. (Sudjana, 2001: 234). 3.8.1.1 Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuesioner yang disebar. Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konsep (validity construct) yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh masing-masing item yang dapat berupa pertanyaan maupun pernyataan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item dengan skor totalnya harus signifikan berdasarkan ukuran statistik. Apabila skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas. Rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus Product Moment, yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:
56
r=
n(∑ XY ) − (X ∑ Y )
{n(∑ X ) − (∑ X ) }{n(∑ Y ) − (∑ Y ) } 2
2
2
(Suharsimi Arikunto, 2006:170) Keterangan : r
= Koefisien validitas item yang dicari
X
= Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y
= Skor total
∑X
= Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y
= Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2
= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2
= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y
n
= Banyaknya responden Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi
sebagai berikut : 1.
Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung ≥ rtabel).
2.
Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung ≤ rtabel). Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program
SPSS 16.0 for windows. Hasil pengujian validitas item pertanyaan pada kuesioner untuk setiap variabel ditunjukkan pada lampiran. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan pada setiap item pertanyaan. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 atau (302=28), sehingga diperoleh nilai rtabel sebesar 0,374. Dengan demikian, dapat
57
diketahui bahwa setiap item pertanyaan dalam kuesioner dapat dikatakan valid, karena setiap item pertanyaan memiliki ri(x-i) hitung lebih besar daripada rtabel (ri(x-i) > rtabel). Artinya, pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat dijadikan alat ukur apa yang hendak diukur. Dari hasil pengujian, diketahui nilai koefisien korelasi untuk item pernyataan 1 lebih besar dari nilai rtabel (0,713 >0,374).Artinya item pertanyaan 1 dikatakan valid. Dengan menggunakan rumus dan langkah yang sama, maka dapat dilakukan pengujian validitas untuk seluruh item yang seluruhnya ada 38 item. Uji validitas untuk variabel kompetensi, komunikaasi organisasi, serta variabel kinerja dapat dilihat pada tabel 3.4, 3.5, dan 3.6. Table 3.4 Hasil Pengujian ValiditasInstrumen Penelitian Variabel X1 (Kompetensi)
Varibel X1 No Item
∑X
∑X2
(∑X) 2
∑XY
∑Y
∑Y2
(∑Y)2
r hitung
r tabel
ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
96 98 82 73 88 92 74 96 92 93 118 107 126 121
320 326 248 197 266 288 206 314 286 299 484 405 548 499
9.216 9.604 6.724 5.329 7.744 8.464 5.476 9.216 8.464 8.649 13.924 11.449 15.876 14.641
4.413 4.474 3.782 3.384 4.011 4.195 3.443 4.375 4.191 4.281 5.400 4.899 5.779 5.521
1356 1356 1356 1356 1356 1356 1356 1356 1356 1356 1356 1356 1356 1356
62.150 62.150 62.150 62.150 62.150 62.150 62.150 62.150 62.150 62.150 62.150 62.150 62.150 62.150
1.838.736 1.838.736 1.838.736 1.838.736 1.838.736 1.838.736 1.838.736 1.838.736 1.838.736 1.838.736 1.838.736 1.838.736 1.838.736 1.838.736
0.704 0.626 0.542 0.654 0.406 0.516 0.692 0.468 0.566 0.807 0.508 0.442 0.660 0.534
0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Hasil pengolahan data 2011
58
Table 3.5 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel X2 (Komunikasi Organisasi) Varibel X2 No Item
∑X
∑X2
(∑X) 2
∑XY
∑Y
∑Y2
(∑Y)2
r hitung
r tabel
Ket
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
105 94 93 100 101 99 102 92 80 99 96 93 83 92 80
377 304 295 340 347 335 354 296 252 339 318 293 249 292 236
11.025 8.836 8.649 10.000 10.201 9.801 10.404 8.464 6.400 9.801 9.216 8.649 6.889 8.464 6.400
5.013 45.10 4.445 4.766 4.803 4.730 4.847 4.422 3.968 4.741 4.588 4.418 4.034 4.401 3.911
1.409 1.409 1.409 1.409 1.409 1.409 1.409 1.409 1.409 1.409 1.409 1.409 1.409 1.409 1.409
67.597 67.597 67.597 67.597 67.597 67.597 67.597 67.597 67.597 67.597 67.597 67.597 67.597 67.597 67.597
1.985.281 1.985.281 1.985.281 1.985.281 1.985.281 1.985.281 1.985.281 1.985.281 1.985.281 1.985.281 1.985.281 1.985.281 1.985.281 1.985.281 1.985.281
0.701 0.820 0.790 0.712 0.597 0.739 0.558 0.720 0.899 0.691 0.639 0.623 0.818 0.676 0.856
0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Hasil pengolahan data 2011
Table 3.6 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel Y (Kinerja) Varibel Y No Item
∑X
∑X2
(∑X) 2
∑XY
∑Y
∑Y2
(∑Y)2
r hitung
r tabel
ket
30 31 32 33 34 35 36 37 38
99 91 100 104 95 85 108 105 98
333 293 340 368 321 275 396 377 328
9.801 8.281 10.000 10.816 9.025 7.225 11.664 11.025 9.604
3.497 3.273 3.548 3.685 3.424 3.111 3.807 3.713 3.473
885 885 885 885 885 885 885 885 885
26.597 26.597 26.597 26.597 26.597 26.597 26.597 26.597 26.597
783.225 783.225 783.225 783.225 783.225 783.225 783.225 783.225 783.225
0.564 0.797 0.760 0.686 0.817 0.836 0.476 0.532 0.637
0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374
valid valid valid valid valid valid valid valid valid
Sumber : Hasil pengolahan data 2011
59
3.8.1.2. Uji Reliabilitas Instrumen penelitian disamping harus valid, juga harus dapat dipercaya (reliable). Malhotra (2005:309) mengemukakan bahwa “Reliabilitas adalah sejauh mana skala mampu menciptakan hasil yang konsisten jika pengukuran berulang dilakukan terhadap karakteristik tertentu”. Koefisien Alpha Cronbach (Cα) merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. rumus pengujian validitas yang paling tepat digunakan adalah rumus Cronbanch Alpha”. Berikut adalah rumusnya: k Cα = 1 − (k − 1)
∑σ σt
b 2
2
(Suharsimi Arikunto, 2002:171)
Keterangan: Cα
= Cronbanch Alpha (Reliabilitas instrumen)
k
= Banyaknya butir pertanyaan
Σσb2 = Jumlah varians butir σt2
= Varians total Sedangkan rumus variansnya adalah sebagai berikut:
∑ σt
2
=
X
2
(∑ X − n n
)
2
(Suharsimi Arikunto, 2002:166)
Keterangan: σt2
= Varians total
ΣX
= Jumlah skor item
ΣX2
= Jumlah skor item dikuadratkan
n
= Jumlah responden
60
Koefisien Cronbach Alpha (Cα) merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,70 (Hair, Anderson, Tatham&Black, 1998:88). Perhitungan reliabilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows.Pengujian reliabilitas instrumen penelitian dilakukan pada setiap variabel, yakniKompetensi(X1),Komunikasi Organisasi(X2)dan Kinerja (Y). Hasil pengujian reliabilitas instrumen untuk setiap variabel dalam penelitian ini diperlihatkan pada lampiran. Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 atau (30-2=28), sehingga diperoleh nilai Cαmasing-masing variabel lebih besar dari Cαminimal menurut ketentuan yang dikemukakan oleh Hair, Anderson, Tatham&Black (1998:88), atau dengan kata lain Cαhitung > 0,70. Dengan demikian hal tersebut dapat diartikan bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner berapa kalipun ditanyakan kepada responden akan menghasilkan hasil ukur yang sama. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel 4.5, sedangkan hasil dari perhitungan manualnya dapat dilihat pada lampiran.
61
Table 3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian No 1 2 3
Variabel
r 11 hitung
r 11 minimal
Keterangan
0,834
0,70
Reliabel
0.930
0,70
Reliabel
0.858
0,70
Reliabel
Kompetensi(X1) Komunikasi Organisasi(X2) Kinerja (Y)
Sumber : Hasil pengolahan data 2011
Pengujian reliabilitas instrumen ini dilakukan terhadap 30 orang dengan tingkat signifikasi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 atau (30-2=28), sehingga diperoleh nilai Cα masing-masing variabel lebih besar dari Cα minimal menurut ketentuan yang dikemukakan oleh Hair, Anderson, Tatham & Balck (1998:88), atau dengan kata lain Cαhitung >0,70. dengan demikian hal tersebut dapat diartikan bahwa pernyataan-pernyataan dalam kuisioner berapa kalipun ditanyakan kepada karyawani akan menghasilkan hasil ukur yang sama.
3.8.2
Analisis Regresi Linier Ganda Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
linier ganda. Menurut Sugiyono (2005:210), ”Analisis regresi linier ganda digunakan oleh peneliti, bila penelitian bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila duavariabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (naik turunkan nilainya).” Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah variabel independen yaitu Kompetensi (X1), Komunikasi Organisasi(X2),sedangkan variabel dependen adalah Kinerja (Y), data hasil
62
tabulasi diterapkan pada pendekatan penelitian yaitu dengan analisis regresi ganda. Teknik analisis regresi linier ganda dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut: a) Uji asumsi regresi •
Uji asumsi normalitas Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah normalitas. Jika sebaran data mengikuti sebaran normal, maka populasi dari mana data diambil berdistribusi normal dan akan dianalisis menggunakan analisis parametrik. Pada penelitian ini, untuk mendeteksi apakah data yang akan digunakan berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan menggunakan Normal Probability Plot. Suatu model regresi memiliki data berdistribusi normal apabila sebaran datanya terletak di sekitar garis diagonal pada Normal Probability Plot yaitu dari kiri bawah ke kanan atas.
• Uji asumsi multikolinearitas Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi yang kuat antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lainnya dalam analisis regresi. Apabila dalam analisis terdeteksi multikolinieritas maka angka estimasi koefisen regresi yang didapat akan mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan substansi, sehingga dapat menyesatkan interpretasi. Selain itu juga nilai standar error setiap koefisien regresi dapat menjadi tidak terhingga. Dua parameter yang paling umum digunakan untuk mendeteksi multikolinieritas adalah nilai Tolerance dan Nilai VIF (variance inflation
63
factor). Suatu regresi dikatakan terdeteksi multikolinieritas apabila nilai VIF menjauhi 1 atau nilai Tolerance menjauhi 1. MenurutNachrowi dan Usman (2006:102), “multikolinieritas dianggap ada jika nilai VIF lebih dari 5”. • Uji asumsi heteroskedastisitas Heteroskedastis adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Residu pada heteroskedastisitas semakin besar apabila pengamatan semakin besar. Suatu regresi dikatakan tidak terdeteksi heteroskedastis apabila diagram pencar residualnya tidak membentuk pola tertentu, dan apabila datanya berpencar di sekitar angka nol (pada sumbu Y). b) Model Persamaan regresi linier ganda X1 dan X2 atas Y adalah sebagai berikut: Y
= a + bX1+ bX2+ … + ε
(Sugiyono,2006:211)
c) Untuk mencari koefisien regresi b1, b2, dan a digunakan persamaan silmultan sebagai berikut: ∑X1Y = b1 ∑X12 + b2∑X1∑X2 ∑X2Y = b1 ∑X1X2 + b2 ∑X22 a = Y – b1X1 – b2X2 d) Setelah harga a, b1dan b2 diperoleh maka langkah selanjutnya adalah menghitung korelasi ganda masing-masing variabel independen dengan variabel dependen dengan rumus berikut:
64
b1∑X1Y+b2∑X2Y
(RX1X2) =
∑Y2 (Riduwan & Akdon, 2006:128)
e)
Selanjutnya untuk uji signifikansi koefisien korelasi ganda dicari Fhitung dulu kemudian dibandingkan dengan Ftabel.
R2 (n − m − 1) Sumber: (Riduwan & Akdon, 2006:128) m 1 − R2 Keterangan : = Nilai F yang dihitung Fhitung R = Nilai Koefisien Korelasi Ganda m = Jumlah variabel bebas n = Jumlah Sampel
Fhitung =
f)
(
)
Menurut Sugiyono (2006:183) untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan pengaruh, dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,000 – 0,199 0,200 – 0,399 0,400 – 0,599 0,600 – 0,799 0,800 – 1,000 Sumber : Sugiyono (2006:183)
Klasifikasi Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
g) Menguji signifikansi secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan membandingkan thitung dengan ttabel,dan menghitung nilai beta (koefisien jalur), yakni koefisien regresi yang distandarkan untuk
65
mengetahui besarnya kontribusi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dengan rumus berikut:
ρYXk
S = k ( bk ) SY
(Li, 1975:103; Land, 1969:9; Schumacker&Lomas, 1996:35 dalam Kusnendi, 2005:9 )
Keterangan:
ρYXk
=Koefisien regresi yang distandarkan
Sk
= Standar deviasi variabel independen
Sy
= Standar deviasi variabel dependen
Bk
= Koefisien regresi variabel independen Xk yang terdapat dalam persamaan regresi
3.8.3
Koefisien Determinasi Koefisien
determinasi
adalah
kuadrat
koefisien
korelasi.
Dalam
penggunaan koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas, dengan asumsi 0 ≤ r2 ≥ 1. KP = r2 x 100% ……………. (Riduwan, 2006:136) Keterangan: KP
= Nilai koefisien determinan
r
= Nilai koefisien korelasi
66
3.8.4
Pengujian Hipotesis Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable
yaitu Kompetensi(X1), Komunikasi Organisasi(X2), sedangkan variabel dependen adalah Kinerja (Y). Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi linier ganda untuk ketiga variabel tersebut. Adapun yang menjadi hipotesis utama dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara Kompetensi karyawan dan komunikasi Organisasi terhadap kinerja karyawan.Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini meliputi uji keberartian koefisien arah regresi. Hipotesis tersebut digambarkan sebagai berikut: Gambar 3. 1 Model Regresi
X1
X2
YY
Keterangan : X1
= Variabel Kompetensi
X2
= Variabel Komunikasi Organisasi
Y
= Variabel Kinerja
Є = Residu (variabel lain diluar variabel Xyang berpengaruh) ke variabel akibat (endogenus) dinyatakan oleh besarnya nilai numerik dari variabel eksogenus.
67
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini meliputi uji keberartian koefisien arah regresi secara simultan dengan menggunakan uji F. Secara statistik, pengujian hipotesis keberartian arah regresi adalah sebagai berikut: H0 : ρ = 0, Koefisien arah regresi tidak berarti Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara Kompetensi karyawan dan komunikasi Organisasiterhadap kinerja karyawandi Grand Aquila Bandung. H1 : ρ > 0, Koefisien arah regresi berarti Artinya terdapat pengaruh yang positif antara Kompetensi karyawan dan komunikasi Organisasi terhadap kinerja karyawan di Hotel Grand Aquila Bandung. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji F adalah sebagai berikut: Ho : ρYX1.1 = ρYX1.2 = ρYX1.3 = ρYX1.4 = ρYX1.5 = 0 H1 : sekurang-kurangnya ada sebuah ρYX1.1 , ρYX1.2 , ρYX1.3 , ρYX1.4 , ρYX1.5 ≠ 0 Jika Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima Jika Fhitung< Ftabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak Pada tingkat kesalahan 0,05, taraf signifikansi 95%, dengan derajat kebebasan (df: v1=k dan v2 = n-k-1), dimana k=jumlah variabel bebas dan n=jumlah sampel, sehingga derajat kebebasan (df: v1=5 dan v2=100-5-1=94). “Pengujian hipotesis secara keseluruhan merupakan penggabungan (overall significance) variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, untuk
68
mengetahui seberapa pengaruhnya. Uji t tidak dapat digunakan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan. Hipotesis gabungan ini dapat diuji dengan Analysis of Variance (ANOVA)” (Gujarati, 2003:255). Adapun untuk menguji signifikansi antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara parsial dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel dengan menggunakan rumus berikut: t =
β 1β 1 se ( β 1 )
;
t =
βi se i
(Gujarati, 2003:249)
Keterangan : β = Koefisien regresi variabel ke-i Se = Standard error of the estimate variabel ke-i Taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut : 1.
Hipotesis pertama: Ho : ρ= 0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif Kompetensi dan komunikasi Organisasi terhadap kinerja karyawandi Hotel Grand Aquila Bandung.
69
H1 : ρ> 0, Artinya terdapat pengaruh yang positif antaraKompetensi dan komunikasi Organisasi terhadap kinerja karyawan di Hotel Grand Aquila Bandung. 2.
Hipotesis ke dua: Ho : ρ= 0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara Kompetensi dan Komunikasi Organisasi terhadap kinerja karyawan di Hotel Grand Aquila Bandung. H1 : ρ> 0, Artinya terdapat pengaruh yang positif antara Kompetensi dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di Hotel Grand Aquila Bandung.
3.
Hipotesis ketiga: Ho : ρ= 0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif Kompetensi dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di Hotel Grand Aquila Bandung.
H1 : ρ> 0,
Artinya terdapat pengaruh yang positif antara Kompetensi dan
Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di Hotel Grand Aquila Bandung.