BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik. B. Waktu dan tempat penelitian Tempat penelitian desa Pekacangan, Cacaban, dan Ketosari Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo sebagai daerah endemik malaria dan tempat pemeriksaan di laboratorium parasitologi DIII Analis kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan januari 2010 – selesai. C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah warga desa Pekacangan, Cacaban dan Ketosari yang telah didiagnosa secara pasti oleh laboratorium terinfeksi plasmodium malaria. Sampel berupa darah jari warga yang terdiagnosa laboratorium menderita penyakit malaria. D. Pengumpulan data Data yang digunakan adalah data primer dari hasil pemeriksaan darah kapiler dan hasil wawancara dari masyarakat yang telah diambil darahnya dan diberikan beberapa pertanyaan yang ada pada lembar kuesioner yang berkaitan dengan penyakit malaria.
17
E. Alat dan bahan penelitian Alat yang digunakan penelitian adalah mikroskop, obyek glass, lancet, kapas alkohol 70%, beker glass, tempat preparat. Bahan yang digunakan adalah darah kapiler, giemsa, dan aquadest. F. Prosedur penelitian 1. Persiapan pengambilan sampel Sebelum pengambilan sampel, peneliti meminta data dari puskesmas Bener dengan surat pengantar dari dinas kesehatan kabupaten Purworejo, pengambilan sampel dilakukan dirumah-rumah warga yang terinfeksi plasmodium dan dilakukan pengisian kuesioner. 2. Cara kerja a.
Pengambilan sampel 1) Disiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti objek glass yang bersih dan bebas lemak, kapas alkohol dan lanset. Kemudian pegang ujung jari manis atau jari tengah kanan atau kiri penderita, kemudian dibersihkan dengan kapas alkohol 70% dan membiarkannya kering angin, kemudian tusuk dengan ujung jari penderita dengan lanset. 2) Diambil obyek glass kemudian tempelkan pada darah tersebut ambil 1-2 tetes darah.Menetesksn darah yang keluar pada obyek glass, kemudian dibuat preparat.
18
b.
Pembuatan preparat darah tebal 1) Teteskan darah yang diambil dari ujung jari pada sebuah slide bersih. 2) Tetesan darah dilebarkan sambil dengan kaca secara berputar, sampai menjadi sediaan darah dengan diameter 2 cm. 3) Biarkan mengering di udara .
c.
Pengecatan apusan sediaan darah tebal 1) Rendam apusan darah dalam air untuk melisiskan sel darah merah. 2) Setelah darah lisis rendam atau genangi dengan giemsa selama 1520 menit. 3) Biarkan sampai kering, periksa sediaan darah dibawah mikroskop.
d.
Pemeriksaan apusan darah tebal dilakukan dengan cara : 1) Siapkan mikroskup yang sudah dibersihkan dengan xylol. 2) Pasang sediaan dengan perbesaran 100x dengan diberi anisol. 3) Catat hasil pengamatan.
e.
Interpretasi hasil Untuk gambaran mikroskopis sediaan malaria yaitu Positif (+) : bila di dalam sediaan darah ditemukan plasmodium malaria. Negative (-) : bila di dalam sediaan darah tidak ditemukan plasmodium malaria.
19
G. Kerangka konsep Gambaran mikroskopis sediaan malaria
Waktu pengambilan sampel
Variabel bebas
variabel terikat
H. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 yaitu : Variabel bebas
: waktu pengambilan sampel
Variabel terikat
: gambaran mikroskopis sediaan malaria dilihat dari hasil positif dan negatif.
I. Pengolahan data Hasil dari pemeriksaan seseorang yang terinfeksi plasmodium malaria pada saat demam dan tidak demam dengan ditemukannya jenis plasmodium pada sediaan darah yang diperiksa. Data yang didapat dari hasil wawancara mengenai seseorang
yang
terinfeksi plasmodium malaria diberi nilai untuk masing-masing jawaban dari responden. J. Analisa data Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan plasmodium dengan waktu pengambilan sampel yang berbeda, didapatkan data yang berupa nominal dan hasil gambaran mikroskopis sediaan malaria dibuat dalam bentuk nominal. Data-data tersebut kemudian diolah dengan uji chi square (x2) untuk
20
mengetahui hubungan antara gambaran mikroskopis sediaan malaria dengan waktu pengambilan sampel yang berbeda.
K. Definisi operasional Waktu pengambilan sampel adalah waktu yang ditentukan untuk melakukan pengambilan darah jari pada penderita malaria yang dikategorikan menjadi 2 yaitu pada saat demam dan tidak demam, hasil yang diperoleh dibuat dalam skala data nominal. Gambaran mikroskopis adalah hasil dari pemeriksaan mikroskopis dari sediaan darah tebal penderita malaria yang dikategorikan menjadi 2 yaitu positif dan negative, hasil yang diperoleh dibuat dalam skala data nominal. Infeksi malaria adalah suatu penyakit yang akut maupun kronis yang disebabkan oleh parasit plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles. Plasmodium adalah protozoa dari kelas Aconoidasida, Famili Plasmodiidae yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit malaria.
21