BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor pengetahuan tentang ANC dan Paritas dengan frekuensi kunjungan antenatal pada ibu hamil di Puskesmas Bandarharjo dengan metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengukuran variabel bebas dan terikat dilakukan dalam waktu bersamaan atau penelitian dilakukan pada satu waktu (Riwidikdo, 2008, p.13).
B. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang 2. Waktu Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2011
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester 3 yang melakukan kunjungan antenatal di Puskesmas Bandarharjo Semarang pada bulan Juli-Agustus yaitu 34 orang.
31
32
2. Sampel dan Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu non random sampling. Cara pengambilan sampel yaitu dengan sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugitono, 2007, p.68). Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester 3 pada saat pengambilan data melakukan kunjungan antenatal di Puskesmas Bandarharjo Semarang pada bulan JuliAgustus yaitu 34 orang.
D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel merupakan gejala yang menjadi penelitian untuk diamati. Variabel sebagai atribut dari kelompok orang dan subjek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lain dalam kelompok itu (Sugiono, 2009). Ada dua jenis variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen.: a) Variabel Bebas (Independent Variabel) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang antenatalcare dan paritas. b) Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah frekuensi kunjungan antenatal care pada ibu hamil.
33
2.Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional
a.
VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
Pengetahuan tentang antenatalcare
Pemahaman ibu hamil tentang kunjungan antenatal yang meliputi perlunya antenatal, tujuan pelayanan antenatal, frekuensi kunjungan antenatal,
b. Paritas
Kunjungan Antenatal
ALAT UKUR kuesioner
KATEGORI
SKALA
1. Baik apabila dapat menjawab kuesioner > 76% 2. Cukup apabila dapat menjawab kuesioner 60-75% 3. Kurang apabila dapat menjawab kuesioner < 60%
Ordinal
Jumlah anak dengan berat badan lebih dari atau sama dengan 500gram yang pernah dilahirkan hidup maupun mati
Kuesioner
1. Primipara: ibu yang pernah melahirkan 1 kali 2. Multipara: ibu yang pernah melahirkan 34kali 3. Grandemultipara: ibu yang pernah melahirkan 5 kali atau lebih
Ordinal
Jumlah kunjungan ibu hamil ke tenaga kesehatan sampai usia kehamilan 8-9 bulan. Dinyatakan dengan satuan kali.
Kuesioner
1. Cukup: apabila ibu hamil melakukan kunjungan ANC sesuai standar minimal 4 kali 2. Tidak cukup: apabila ibu hamil melakukan kunjungan ANC tidak sesuai standar minimal kurang dari 4 kali
Nominal
34
E. Prosedur Penelitian Langkah-langkah yang ditempuh dalan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peneliti mengajukan izin penelitian kepada bidan yang berwenang di tempat penelitian untuk melakukan penelitian di tempat tersebut. 2. Peneliti melakukan pendekatan kepada klien untuk mendapatkan persetujuan dari klien sebagai responden penelitian. 3. Peneliti menerangkan tujuan penelitian kepada responden. 4. Peneliti memberikan lembar persetujuan responden untuk ditandatangani. 5. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden untuk mempelajari terlebih dahulu, bila ada pertanyaan yang sulit dimengerti/tidak jelas diberi kesempatan untuk bertanya. 6. Mempersilahkan responden untuk mengisi kuesioner sesuai dengan petunjuk. 7. Melakukan pengolahan dan analisis data. 8. Menarik kesimpulan atau generalisasi. 9. Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian.
F. Metode Pengumpulan Data 1.
Sumber Data a) Data primer dalam penelitian ini adalah wawancara dengan responden meliputi
identitas
responden
(nama,umur,pekerjaan,pendidikan,usia
kehamilan), paritas, pengetahuan tentang ANC dan frekuensi kunjungan ANC dengan berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner
35
tentang kunjungan antenatal ibu hamil. Apabila ada ibu hamil yang tidak datang maka dilakukan kunjungan rumah guna memberi kuesioner. b) Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data cakupan K1 dan K4 di Puskesmas Bandarharjo Semarang dari Dinas Kesehatan dan data ibu hamil trimester III dengan melihat register ibu hamil di Puskesmas Bandarharjo Semarang.
G.
Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah alat ukur yaitu berupa kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Instrumen dalam penelitian ini sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas di Puskesmas lain yang pengetahuannya mirip dengan Puskesmas Bandarharjo. Hasil yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment yaitu :
r
N. xy x. y
n x x n y y 2
2
2
2
Keterangan : X
= Data-data dari variabel bebas
Y
= Data-data dari variabel terikat
r
= koefisien validitas item yang dicari
n
= jumlah responden
36
∑X
= jumlah skor dalam variabel X
∑Y
= jumlah skor dalam variabel Y Pengujian dilakukan dengan menggunakan Korelasi Product Moment. Nilai
r tabel dalam jumlah responden 30 orang dengan tingkat kemaknaan 5% didapatkan angka r tabel 0,361. Pertanyaan dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,361. Uji validitas akan dilakukan pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Tlogosari Kulon sebanyak 30 responden. Karakteristik frekuensi kunjungan antenatal di Puskesmas Tlogosari Kulon hampir sama dengan Puskesmas Bandarharjo Semarang pada bulan Juni 2011, yaitu pada ibu hamil trimester 3. Uji validitas dilakukan dengan mengisi kuesioner yang terdiri dari 25 pertanyaan berupa pengetahuan tentang antenatal care dengan jumlah responden 30 orang. Berguna untuk mengetahui validitas suatu instrumen (dalam hal ini kuesioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel (pertanyaan) dikatakan valid bila skor tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya. Teknik korelasi yang dilakukan korelasi pearson product moment dengan keputusan uji bila r hitung (r pearson) > r tabel artinya pertanyaan valid. Bila r hitung (r pearson) < r tabel artinya pertanyaan tidak valid. Berdasarkan
hasil
perhitungan
statistik
menggunakan
Person
Correlation Product Moment diperoleh 22 pernyataan valid dengan nilai r > 0,361. Pertanyaan pengetahuan tentang antenatal care yang tidak valid
37
sejumlah 3 pertanyaan dibuang, sedangkan sisanya 22 pertanyaan digunakan untuk kuesioner penelitian. 2.
Uji Reliabilitas Setelah semua pertanyaan valid, analisis selanjutnya dengan uji reliabilitas dengan cronbach’s alpha. Caranya adalah membandingkan r hasil dengan nilai konstan (0,6). Uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai alpha. Ketentuan bila r alpha > konstan (0,6) maka pertanyaan tersebut reliabel. Kemudian dilakukan uji Reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan rumus : 2 k Si ri 1 2 k 1 Si
Keterangan : K
= Mean kuadrat antara subyek
2 Si = Mean kuadrat kesalahan
Si
2
= Varians total (Arikunto, 2006, pp. 187-188) Uji reliabilitas Alpha Cronbach, dengan koefisien reliabilitasnya α akan
berada dalam rentangan 0-1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin reliabel. Bila r alpha > 0,6 maka pernyataan tersebut reliabel. Berdasarkan
hasil
perhitungan
statistik
menggunakan
Person
Correlation Product Moment diperoleh hasil reliabilitasnya dari variabel pengetahuan dengan nilai α > 0,6. Hasil reliabilitas pada setiap item
38
pertanyaan menghasilkan nilai alpha conbach sebesar 0,9 menunjukkan adanya reliabilitas pernyataan, artinya bahwa pernyataan layak untuk dipergunakan.
H. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Metode pengolahan data melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) Editing Hal ini dilakukan setelah semua data yang dikumpulkan melalui kuesioner. Dengan maksud untuk mengecek, apakah setiap kuesioner telah diisi sesuai dengan petunjuk (Mardalis, 2008). b) Scoring 1) Data pengetahuan Data pengetahuan dikumpulkan dan diberi skor 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. Kemudian seluruh jawaban dijumlahkan skornya, sehingga skor berkisar antara 0-25 setelah itu jawaban dengan skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian dikalikan 100%. c) Coding Memberi tanda kode terhadap pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisis (Mardalis, 2008). 1) Data Pengetahuan Kode 1: Baik jika skor 76% - 100%
39
Kode 2: Cukup jika skor 56% - 75% Kode 3: Kurang jika skor <55% ( Arikunto, 2006) Kategori pengetahuan yang digunakan untuk analisis data dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut: Kode 1: Baik + Cukup jika skor 56% - 100% Kode 2: Kurang jika skor < 55% 2) Paritas Kode 1: Primipara Kode 2: Multipara Kode 3: Grandemultipara Kategori paritas yang digunakan untuk analisis data dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut: Kode 1: Primipara Kode 2: Multipara + Grandemultipara 3) Frekuensi Kunjungan Antenatal Kode 1: Melakukan kunjungan antenatal sesuai standar minimal 4x kunjungan/lebih Kode
2: Melakukan kunjungan antenatal tidak sesuai standar minimal
kurang dari 4x d) Tabulating Tabulating adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan dalam tabel atau database komputer kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontingensi untuk
40
mengukur masing-masing variabel. Pekerjaan tabulasi data dilakukan, jika semua masalah editing dan coding sudah diselesaikan, artinya tidak ada lagi permasalahan yang timbul dalam editing dan coding atau semuanya telah selesai (Mardalis, 2008). 2. Analisis data Analisis data yang digunakan dalam pengolahan data dengan menggunakan: a) Analisis Univariat Menganalisis variabel-variabel yang ada secara secara diskriptif dengan menghitung
distribusi
frekuensi
dan
proporsi
untuk
mengetahui
karakteristik dari subyek penelitian serta mendiskripsikan semua variabel bebas. Pada penelitian ini analisis univariat meliputi: 1) Gambaran pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Bandarharjo Semarang. 2) Gambaran paritas ibu hamil di Puskesmas Bandarharjo Semarang. 3) Gambaran frekuensi kunjungan ANC di Puskesmas Bandarharjo Semarang. Rumus: Keterangan: X : Hasil Presentase F : Frekuensi hasil penelitian N : Total seluruh observasi
41
b) Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi Square melalui program komputer. Menurut Sugiyono (2007), bila data diambil dari kedua variabel (terikat dan bebas) adalah kategorik, maka uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Proses pengujian Chi Square adalah membandingkan frekuensi yang terjadi (observasi) dengan frekuensi harapan (ekspektasi). Bila nilai frekuensi observasi dengan frekuensi harapan sama, maka tidak ada perbedaan yang bermakna (signifikan). Sebaliknya bila nilai frekuensi observasi dan nilai frekuensi harapan berbeda, maka dikatakan ada perbedaan yang bermakna. Pembuktian uji Chi Square dengan menggunakan rumus: X2 = ∑ Df = (k-1) (b-1) Ket: X2 = Chi Square O = nilai observasi E = nilai harapan (ekspektasi) k = jumlah kolom b = jumlah baris Mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang antenatal care dan paritas dengan frekuensi kunjungan antenatal pada ibu hamil digunakan taraf yang signifikan yaitu ρ (0,05):
42
1) Apabila ρ ≤ 0,05 = H0 ditolak berarti a. Ada hubungan antara pengetahuan tentang antenatal care dengan frekuensi kunjungan antenatal pada ibu hamil b. Ada hubungan antara paritas dengan frekuensi kunjungan antenatal pada ibu hamil 2) Apabila ρ ≥ 0,05 = H0 diterima, berarti a. Tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang antenatal care dengan frekuensi kunjungan antenatal padaibu hamil b. Tidaka ada hubungan antara paritas dengan frekuensi kunjungan antenatal pada ibu hamil Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antar variabel, maka digunakan Coefisien Contingensi. Rumus Coefisien Contingensi:
Keterangan: C = Koefisien kontegensi X2 = harga Chi quadrat yang diperoleh N = jumlah responden
43
Kriteria keeratan hubungan dengan menggunakan koefisien kontigensi yaitu sebagai berikut: 1. 0,00-0,19 = hubungan sangat lemah 2. 0,20-0,39 = hubungan lemah 3. 0,40-0,59 = hubungan cukup kuat 4. 0,60-0,79 = hubungan kuat 5. 0,80-1,00 = hubungan sangat kuat (Sugiyono, 2007 p.231).