32
BAB - 1
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1
Desain penelitian Desain penelitian merupakan rencana kerja yang terstruktur dalam hal
hubungan-hubungan antara variabel secara komperehensif sedemikian rupa, agar hasilnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam penelitian. Kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga dapat terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan dalam penelitian itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah atau urutan tertentu yang bersifat logis. Moh. Nazir (2005; 84-85) menyatakan bahwa, “Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Dalam pengertian yang lebih luas, desain penelitian mencakup proses-proses berikut : a. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian. b. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubunganhubungan dengan penelitian sebelumnya. c. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan, luas jangkau (scope), dan hipotesis untuk diuji. d. Membangun penyelidikan atau percobaan. e. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel. f. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan. g. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data. h. Membuat coding, serta mengadakan editing dan processing data. Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
33
i. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistik untuk mengadakan generalisasi serta inferensi statistik. j. Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi serta interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penelitian, serta menganjurkan beberapa saran bagi penelitian yang akan datang. Data merupakan sumber penelitian yang paling utama, karena data memberikan gambaran mengenai keadaan atau persoalan yang ada pada objek penelitian. Selanjutnya data tersebut dapat digunakan sebagai dasar analisis penelitian setelah diolah dan diinterpretasikan, kemudian diadakan perbandingan antara teoriteori yang ada dengan pelaksanaannya, sehingga peneliti dapat menentukan bagaimana cara pemecahan masalah yang dihadapi oleh objek yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen semu, dengan desain onegroup pretest-postest design (Arikunto 2006 :86 ) di mana eksperimen ini menggunakan satu kelompok sebagai eksperimen. yang dapat digambarkan sebagai berikut :
O1
X
O2
Gambar 3.1 Desain Penelitian (Sugiyono 2007 :86 ) Keterangan : O1
: Tes awal (sebelum perlakuan)
O2
: Tes akhir ( setelah perlakuan )
Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
34
Langkah-langkah yang dilakukan dalam desaian penelitian ini adalah: a.
1.2
Memberikan pretest (O1) untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum subjek dikenakan perlakuan X. b. Melakukan observasi untuk melihat aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. c. Memberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran siklus belajar. d. Memberikan postest (O2) untuk mengukur hasil belajar siswa setelah subjek dikenakan perlakuan X Operasional variabel Menurut Arikunto (2006 :117) “Variabel adalah besaran yang mempunyai
nilai yang bisa berubah-ubah”. Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel-variabel penelitian agar pengukuran yang dilakukan menjadi lebih mudah sehingga dapat dijadikan patokan dalam pengumpulan data. Penelitian ini melibakan satu variabel yang diberi perlakuan (treatment) pada objek penelitian kemudian diperbandingkan dampaknya antara kondisi sebelum dan sesudah treatment. Operasionalisasi variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel
: Hasil Belajar Siswa
Treatement
: Penerapan model pembelajaran siklus belajar learning cycle pada mata pelajaran Akuntansi materi buku besar, jurnal penyesuaian, kertas kerja, jurnal penutup dan pembalik (satu standar kompetensi).
O1
: Tes awal sebelum dterapkan model pembelajaran siklus belajar.
Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
35
O2
: Tes akhir sesudah dterapkan model pembelajaran siklus belajar.
1.3
Populasi Populasi penelitian menurut Sugiyono (2008:115) adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari sekelompok objek ataupun subjek yang dijadikan sumber data penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya . Populasi merupakan sekumpulan objek yang ditentukan melalui kriteria tertentu, yang dapat dikategorikan ke dalam objek tersebut bisa berupa manusia, filefile,
atau
dokumen-dokumen
yang
dipandang
sebagai
obejek
penelitian.
Keseluruahan dari karakteristik objek penelitian ini dinamakan populasi, seperti yang dijelaskan Sudjana (1997:19) bahwa populasi adalah: “Totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif”, mengenai karakteristik- karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang dipelajari sifat-sifatnya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS 1 yang berjumlah 35 orang.
1.4
Teknik pengumpulan data Dalam penelitian, penyusunan instrumen penelitian sangatlah penting karena
data yang digunakan untuk menjawab masalah diperoleh dari instrumen. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:134), “ instrumen adalah sebagai alat yang yang Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
36
dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data dari kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”. Dalam penelitian ini bersifat eksperimen maka peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan pre tes dan post tes. Pre tes digunakan untuk mengukur data awal kemampuan siswa sedangkan post tes digunakan untuk mengukur hasil akhir dari eksperimen yang dilakukan. Materi yang digunakan adalah jurnal umum perusahaan dagang:
Materi Akuntansi tentang perusahaan dagang 1.
Pengertian Perusahaan Dagang Perusahaan dagang merupakan jenis usaha yang aktivitas usahanya melakukan kegiatan pembelian barang dagangan yang tujuannya untuk dijual kembali tanpa mengadakan perubahan (bentuk,kemasan, ukuran, dan sebagainya). Kegiatan
usaha
pokok
yang merupakan cirri
khas
(karakteristik) perusahaan dagang adalah membeli barang dagangan, menyimpan untuk sementara dan kemudian menjualnya kembali. 2.
Transaksi-transaksi yang berkaitan dengan perusahaan dagang.
a. Pembelian barang dagangan b. Retur pembelian dan pengurangan harga c. Penerimaan potongan pembelian d. Penjualan barang dagangan e. Retur penjualan dan pengurangan harga f. Pemberian potongan penjualan g. Biaya angkut pembelian h. Beban pengiriman barang Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
37
Adapun pengelompokkan akun-akun diatas dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Akun
Kelompok
Penjualan Retur penjualan dan pengurangan harga
PENGHASILAN
Potongan penjualan Pembelian Biaya angkut pembelian
BEBAN
Retur pembelian dan pengurangan harga Potongan pembelian
3.
Syarat penyerahan barang Aktivitas jual-beli biasanya berhubungan dengan masalah siapa yang akan menanggung biaya pengangkutan barang. Oleh karena itu dalam dunia perniagaan terdapat beberapa syarat penyerahan barang, yaitu :
a. Free On Board (FOB) Shipping Points atau prangko gudang penjual, yaitu bahwa biaya pengangkutan barang mulai dari gudang penjual sampai di tempat pembeli menjadi tanggungan pembeli. b. Free On Board (FOB) Destination Points atau prangko gudang pembeli, yaitu bahwa biaya pengangkutan barang mulai dari gudang penjual sampai gudang pembeli menjadi tanggungan penjual. c. Untuk
menghindari
kerugian
barang
dalam
perjalanan
selama
pengangkutan, biasanya barang diasuransikan, berhubung dengan ini ada Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
38
syarat yang disebut Cost, Insurance, and Freight (CIF), yaitu bahwa penjual menanggung biaya pengangkutan barang dan biaya asuransi atas kerugian yang terjadi pada barang tersebut selama dalam perjalanan.
4.
Syarat Pembayaran Selain syarat penyerahan barang, dalam perniagaan perusahaan dagang terdapat pula syarat pembayaran. Berkaitan dengan ini jika terjdi transaksi jual beli secara kredit maka akan muncul akun potongan pembelian jika pembeli membayar tepat atau kurang dari waktu yang ditentukan dan akun potongan penjualan pada pencatatan penjual. Biasanya syarat pencatatan dinyatakan seperti :
a.
2/10, n/30. Maksudnya 2/10 adalah jika pembeli membayar dalam 10 hari setelah tanggal transaksi akan diberikan potongan 2%, dan n/30 artinya jangka waktu kredit paling lama 30 hari setelah tanggal transaksi.
b.
n/50, artinya jangka waktu kredit paling lama 50 hari setelah tanggal transaksi dan tidak mendapat potongan.
c.
EOM ( End Of Month), atrinya pembeli harus melunasi kewajibannya paling lambat akhir suatu bulan dan tidak mendapatkan potongan.
5.
Cara Pencatatan.
a.
Sistem Berkala atau Periodik Pencatatan dengan system ini menghendaki pencatatan mutasi masuk atau keluar barang dagangan dilakukan secara periodic, misalnya mingguan atau bulanan. Sedangkan perhitungan sisa persediaan barang dagangan dilakukan pada akhir periode berdasarkan pada perhitungan secara fisik. Setiap pembelian barang dagangan akan dicatat sebelah debit akun pembelian dan di kredit akun kas atau utang dagang sebesar harga pembeliannya. Apabila terjadi penjualan barang dagangan akan dicatat sebelah debit akun kas atau piutang dagang dan di kredit akun penjualan
Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
39
sebesar harga jualnya. Akun persediaan barang dagangan hanya digunakan untuk mencatat persediaan barang dagangan awal dan persediaan barang dagangan akhir.
b.
Sistem Permanen atau Perpetual Pencatatan mutasi masuk dan mutasi keluar atas barang dagangan dengan system ini dilakukan secara kontinyu pada akun persediaan barang dagangan. Pencatatan dengan system ini akan selalu menunjukkan saldo persediaan barang dagangan setiap saat.
6.
Aktivitas Perusahaan Dagang Dalam aktivitas perusahaan dagang biasanya terdapat beberapa transaksi yang terjadi berulang-ulang, yaitu :
a. Pembelian barang dagangan, transaksi ini dapat dilakukan secara tunai atau kredit. Jumlah harga barang yang harus dibayar akan tercatat pada akun pembelian (purchases). b. Pembayaran uang, transaksi ini berkaitan dengan pembayaran atas transaksi pembelian, pembayaran utang, atau pembayaran lainnya. Setiap terjadi pembayaran akan dicatat pada akun kas (cash). c. Penjualan barang dagangan, transaksi penjualan barang dagangan dapat dilakukan secara tunai atau kredit. Hasil penjualan barang dagangan ini merupakan pendapatan perusahaan dagang dan transaksi ini akan dicatat pada akun penjualan (sales). d. Penerimaan uang, Setiap penerimaan uang tunai baik penerimaan tagihan atau penerimaanuang tunai lainnya akan dicatat pada akun kas (cash). e. Persediaan barang dagangan (merchandise Inventory), merupakan tempat mencatat sisa barang dagangan yang belum terjual atau tempat mencatat setiap pembelian atau penjualan barang dagangan. Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
40
Selain transaksi pokok diatas, biasanya muncul transaksi lainnya yang tidak terjadi dalam perusahaan jasa, seperti : a. Penerimaan kembali atas sebagian barang dijual karena sesuatu hal (misalnya rusak) yang mengakibatkan munculnya akun retur penjualan dan pengurangan harga (sales return and allowance). b. Mengembalikan sebagianbarang yang telah dibeli karena sesuatu hal yang mengakibatkan munculnya akun retur pembelian dan pengurangan harga (purchases return and allowance). c. Pemberian potongan, mengakibatkan munculnya akun potongan penjualan (sales discount). d. Penerimaan
potongan,
mengakibatkan
munculnya
akun
potongan
pembelian (purchases discount). e. Membayar biaya pengangkutan barang yang dibeli, mengakibatkan munculnya akun biaya angkut pembelian (freight in) dan biaya angkut atas penjualan barang dagangan yang disebut biaya angkut penjualan (freight out).
7. Jurnal Khusus Aktivitas usaha perusahaan dagang yang volume dan frekuensi transaksinya sudah besar dan sering terjadi transaksi yang sejenis sehingga diperlukan tekhnik pencatatan yang efisien. Pencatatan transaksi tersebut ke dalam jurnal umum tidak memungkinkan, sebab transaksi tersebut harus dicatat berulang-ulang baik dalam jurnal maupun dalam buku besar. Macam jurnal khusus terdiri dari : a.
Jurnal pembelian (Purchases Journal)
Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
41
Fungsi dari jurnal pembelian (purchases journal) adalah untuk mencatat setiap transaksi pembelian barang dagangan dan barang lainnya yang dilakukan secara kredit. Sifat jurnal pembelian akan selalu mendebit semua akun yang terjadi karena pembelian dan mengkredit akun utang dagang. Jika jurnal pembelian dibuat secara tabelaris dan tersedia kolom serba-serbi (digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak disediakan kolom khusus), pencatatannya harus ditetapkan nama akunnya.
Format jurnal pembelian : Jurnal pembelian
Halaman : 1
No Tgl
Faktur
Debit Akun yang dikredit
b.
Kredit
Ref Serba-serbi Akun
Pembelian
Jumlah
Perleng.
Utang
kantor
Dagang
Jurnal pengeluaran kas (Cash Payment Journal) Berfungsi untuk mencatat setiap transaksi pengeluaran uang tunai, baik itu pembayaran utang, pembayaran biaya-biaya dan sebagainya. Sifat jurnal pengeluaran kas akan selalu mendebit setiap terjadi pembebanan dan mengkreditkan akun kas. Kolom khusus disediakan jika pembebanan sering terjadi dan kolom serba-serbi untuk mencatat transaksi yang hanya sesekali terjadi, seperti pembayaran gaji, pembayaran beban bunga.
Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
42
Format Jurnal Pengeluaran Kas : Jurnal pengeluaran kas
Halaman : 1
Ref
Tgl
Debit
T No
Akun
Serba-serbi
Utang
Cek
yang
Akun
Usaha
Jumlah
Kredit Pembelian
Kas
Potongan pembelian
Didebit
c.
Jurnal penjualan (Sales Journal) Fungsi dari jurnal khusus ini adalah untuk mencatat setiap transaksi penjualan barang dagangan yang dilakukan secara kredit. Sifat jurnal penjualan akan selalu mendebit akun piutang dagang dan mengkredit akun penjualan.
Format Jurnal Penjualan : Jurnal Penjualan
Halaman :
1 Tgl
No
Akun yang
Faktur
Didebit
Ref
Syarat
Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Piutang Dagang (D)
Penjualan (K)
43
d. Jurnal penerimaan kas (Cash Receipt Journal) Jurnal ini berfungsi untuk mencatat setiap transaksi penerimaan uang tunai, seperti penerimaan piutang, penerimaan atas penjualan tunai, penerimaan bunga dan sebagainya. Sifat jurnal penerimaan kas akan selalu mendebit akun kas dan potongan penjualan serta akan mengkredit akun piutang dagang, penjualan dan akun pendapatan lain.
Format Jurnal Penerimaan Kas : Jurnal Penerimaan Kas
Tgl
No
Akun
Bukti
yang dikredit
Halaman : 1
Ref
Debit Kas
Kredit
Pot.
Piutang
Penjualan
Usaha
Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penjualan
Serba-serbi Akun
Ref
Jumlah
44
1.5
Teknik analisis data dan Uji Hipotesis 1.5.1
Teknik analisis data
Teknik pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperolah data yang diperlukan. Adapun teknik pengumpulan data yang utama dilakukan dalam penelitian ini, diantaranya dengan melakukan tes. “Tes adalah alat untuk mendapatkan data atau informasi yang dirancang khusus sesuai dengan karakteristik informasi yang diinginkan penilai” (Munaf, 2001: 4). Sedangkan menurut Arikunto, S (2003: 53), “tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah tentukan”. Menurut Syambasri Munaf (2001: 4), “tes dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu tes lisan, tes tulisan dan tes praktek”. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulisan yang berbentuk tes pilihan ganda. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan tes adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. h.
1.5.2
Membuat kisi-kisi soal. Menulis soal tes berdasarkan kisi-kisi. Penskoran tes. Instrumen yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Telaah dan perbaikan soal. Meminta pertimbangan (judgement) kepada guru bidang studi terhadap instrumen penelitian. Melakukan uji coba soal. Melakukan analisis berupa tingkat kesukaran butir soal, daya pembeda butir soal, uji validitas, dan uji reliabilitas soal.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap: 1. Tahap Persiapan Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
45
Tahap ini menyangkut kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum dimulai penelitian, yaitu a. Melakukan studi pendahuluan dan pustaka b. Mengidentifikasi masalah c. Mengurus surat perizinan untuk penelitian d. Melakukan observasi ke sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian e. Membuat rencana pembelajaran dengan model pembelajaran learning cycle f. Menyiapkan instrumen penelitian berupa penyusunan kisi-kisi instrument g.
penyusunan instrument berupa soal pilihan ganda
h. Mengkonsultasikan instrument kepada dosen pembimbing i. Melakukan uji coba instrumen tersebut kapada siswa SMA kelas XII yang sudah memperoleh materi tentang perusahaan dagang. Hasil uji coba instrument tersebut dilakukan analisis meliputi uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukarannya. j. Merevisi instrument penelitian yang kurang baik sebelum diperbanyak sesuai kebutuhan. 2. Tahap Pelaksanaan Tahap ini merupakan pelaksanaan menggunakan model pembelajaran Siklus Belajar (Learning Cycle). Penelitian ini dilaksanakan dengan urutan-urutan sebagai berikut :
Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
46
a. Memilih sampel yang sudah ditentukan, kelas yang terpilih sebagai kelompok perlakuan adalah kelas XI. b. Pemberian pretes kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal dari masing-masing kelompok selama 1 hari. c. Melaksanakan kegiatan belajar sesungguhnya, dengan materi perusahaan dagang menggunakan model pembelajaran Siklus Belajar (Learning Cycle) selama 1 hari kemudian diberikan waktu selama 3 hari untuk siswa supaya bisa mencari dari sumber yang lain. d. Setelah berakhirnya proses pembelajaran, kelompok-kelompok penelitian diberikan tes akhir (postes). Tujuannya untuk mengetahui hasil belajar dari kelompok penelitian setelah diberikan perlakuan selama 1 hari. Tahap ini membutuhkan waktu kurang lebih 5 hari 3. Tahap Pengolahan Data Hasil Penelitian Tahap ini menyangkut kegiatan-kegiatan setelah dilakukan penelitian terhadap data yang diperoleh. Tahap pengolahan data dilakukan dengan tujuan untuk menjawab seluruh rumusan masalah serta memperoleh kesimpulan akhir yang didapat berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.
1.5.3
Uji Validitas Instrumen Untuk Mengukur Hasil Belajar sebelum dan setelah eksperimen yang akan diuji
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur (Arikunto, 2006:65). Sebuah instrumen Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
47
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang akan diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Nilai validitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien produk momen. Validitas soal dapat dihitung dengan menggunakan perumusan :
rxy
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
Arikunto (2006:65).
Keterangan : rxy X Y N
1.5.4
= koefisien korelasi antara variable X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan. = skor tiap butir soal. = skor total tiap butir soal = jumlah siswa Kriteria uji: Diterima jika nilai rxy hitung < rxy tabel berarti valid. Ditolak jika nilai rxy hitung > rxy tabel berarti tidak valid.
Uji Reliabilitas Instrumen yang akan diuji
Reliabilitas merupakan kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya Arikunto (2006:87). Nilai reliabilitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien reliabilitas. Untuk menentukan reliabilitas soal, akan digunakan rumus KR-20.
Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
48
2 n S pq Arikunto(2063:89). r11 S2 n 1
Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar (q = p – 1) pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item S = standar deviasi tes Kriteria uji nilai: Diterima jika nilai r11 hitung < r11 tabel berarti reliabel Ditolak jika nilai r11 hitung > r11 tabel berarti tidak reliabel
1.5.5
Uji Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang tidak pandai (berkemampuan rendah) Arikunto (2006:211). Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan perumusan :
D
B A BB PA PB (Arikunto, 2006:213). JA JB
Keterangan : D = Daya pembeda butir soal JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar
Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
49
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar Kriteria acuan untuk tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal Nilai DP Negatif 0,00 - 0,20 0,21 - 0,40 0,41 - 0,70 0,71 - 1,00
Tingkat Kesukaran Soal Dibuang Jelek Cukup Baik Baik Sekali (Arikunto, 2006:218).
Apabila nilai daya pembeda yang diperoleh semakin tinggi maka instrument dikategorikan semakin baik, artinya instrumen dapat membedakan siswa yang pintar dan yang kurang pintar dan sebaliknya, apabila nilai daya pembeda mendekati nol, maka instrumen tersebut tidak dapat membedakan siswa yang pintar dan yang tidak pintar.
1.5.6
Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal
Tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan perumusan :
P
B JS
Arikunto (2006:208).
Keterangan : P = Tingkat Kesukaran atau Taraf Kemudahan B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria acuan interpretasi tingkat kesukaran butir soal) Arikunto(2006:210): Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
50
Tabel 3.2 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Tingkat Kesukaran Sukar Sedang Mudah
Nilai TK 0,00 - 0,30 0,31 - 0,70 0,71 - 1,00
Kesukaran butir soal dapat mengklasifikasikan soal yang mudah, sedang, dan sukar. Semakin besar nilai tingkat kesukaran, maka soal dikategorikan semakin mudah, dan sebaliknya, semakin kecil nilai tingkat kesukaran, maka dapat dikatakan semakin sulit.
1.5.7
Uji Normalitas
Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak, Menurut Arikunto (2006:314) “Jika berdistribusi normal maka proses selanjutnya dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan perhitungan statistik parametrik. Jika tidak berdistribusi normal maka dapat menggunakan perhitungan statistik non parametrik”. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat. Menurut Sudjana ( 1997:180) Berikut ini langkah-langkah untuk menguji normalitas distribusi data dengan Uji Chi Kuadrat: a) Menentukan skor terbesar dan terkecil b) Menentukan Rentangan (R) R = skor terbesar – skor terkecil Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
51
c) Menentukan Banyaknya Kelas (BK) BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess) d) Menetukan panjang kelas (i)
e) i =
R BK
f) Membuat tabulasi dengan tabel penolong
No
N Kelas Interval 1
F
Nilai Tengah (Xi)
Xi 2
f. Xi
f. Xi 2
...
1 2 2 Jumlah
g) Menentukan rata-rata atau Mean
h) Menentukan simpangan baku (S)
S= i) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara: 1) Menentukan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.
Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
52
2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
3) Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. 4) Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. 5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n). 6) Menjadi Chi Kuadrat ((χ 2 hitung ) dengan rumus: (χ 2 Sudjana ( 1997:180) 7) Membandingkan ((χ 2 hitung ) dengan ((χ 2 tabel ) { untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (db) = k-1} Kaidah keputusan: jika (χ 2 hitung ) ≥ (χ 2 tabel ) maka distribusi data tidak normal jika (χ 2 hitung ) ≤ (χ 2 tabel) maka distribusi data normal Ridwan. (2009:188)
Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
53
1.5.8
Uji Beda Pada Pretest dan Postest
Uji ini dipergunakan untuk mencari Pengaruh, baik antara dua sampel data atau antara beberapa sampel data. Asumsi dalam penelitian ini adalah bahwa sampel yang digunakan harus memiliki karakteristik yang sama, oleh karena itu untuk membuktikan apakah kondisi awal kelas memiliki karakteristik sama atau kelas memiliki perbedaan yang tidak signifikan, maka peneliti melakukan uji beda pada pretes dengan menggunakan uji-t. Sebagaimana yang diungkapkan Sugiyono (2008: 223) “Analisis yang pertama dilakukan adalah menguji perbedaan kreativitas antara sebelum dilakukan treatment dan setelah dilakukan treatment, pengujiannya menggunakan t –test”. Rumus yang digunakan adalah:
(sumber: Sudjana 1997 : 162) Keterangan : = nilai rata-rata sebelum treatment = nilai rata-rata setelah treatment n1 n2 = jumlah sampel s = simpangan baku gabungan Di mana s didapatkan dari rumus:
(sumber: Sudjana 1997 : 162) Keterangan : s
= simpangan baku gabungan
Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
54
n1 n2 = jumlah sampel = varian (simpangan baku dikuadratkan) pada data ke -1 = varian (simpangan baku dikuadratkan) pada data ke -2 Hipotesis yang digunakan adalah: ; tak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan sebelum dan setelah treatment ; terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan sebelum dan setelah treatment Kriteria hipotesis (H0) diterima adalah jika –ttabel ≤ thitung ≤ +ttabel, jika nilai t berada diluar itu, maka hipotesis (H0) ditolak. (Sudjana 1997: 164 dengan penyesuaian).
1.5.9
Uji Hipotesis
Bila data berdistribusi normal, untuk melihat perbedaan antara kelas sebelum treatment dengan kelas setelah treatment maka digunakan uji t, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a) Menentukan formulasi hipotesis b) Menentukan taraf nyata α dan t tabel c) Menentukan nilai uji statistik yaitu dengan mencari t hitung
(sumber: Sudjana 1997 : 162) Keterangan : Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
55
n1 n2 s
= nilai rata-rata sebelum treatment = nilai rata-rata setelah treatment = jumlah sampel = simpangan baku gabungan
Pada hipotesis, peneliti merumuskan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa Sebelum diberi perlakuan dengan siswa setelah diberikan perlakuan. Oleh karena itu, peneliti dalam hal ini sudah tidak mempunyai kecendrungan memihak pada hasil tes sesudah eksperimen. Dengan demikian, menurut Arikunto (2006: 312) pengetesan yang dilakukan harus menggunakan pengetesan dua ekor/dua arah . Dalam pengetesan dua arah, setelah didapatkan t hitung dengan d.b = k-1, dan taraf signifikansi (t.s) 0,05 peneliti akan membandingkan dengan t tabel pada t.s
0,05
Hnull atau H0 : Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa sebelum diberikan treatment dengan siswa setelah diberikan perlakuan. Hkerja atau H1
: Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa sebelum
diberikan treatment dengan siswa setelah diberikan perlakuan. kriteria uji hipotesis H0
: π1 hitung = π2 tabel, tidak terdapat perbedaan
H1
: π1 hitung ≠ π2 tabel
terdapat perbedaan
Arikunto (2006: 312 dengan penyesuaian ), Tetapi bila distribusi datanya tidak normal, pengujian hipotesis menggunakan analisis tes non parametrik dengan uji Wilcoxon. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam uji Wilcoxon adalah sebagai berikut :
Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
56
a. Membuat daftar rank dengan mengurutkan nilai kedua sampel (skor pretest dan postest). Nomor rank dimulai dari selisih terkecil kedua skor tanpa memperhatikan tanda. b. Mengitung nilai W (Wilcoxon) Nilai W adalah bilangan yang paling kecil dari jumlah rank positif atau jumlah rank negatif. Bila jumlah rank positif sama dengan jumlah rank negatif, nilai W diambil salah satunya. c. Menentukan nilai W dari daftar Untuk jumlah siswa lebih dari 20, maka nilai dihitung dengan rumus :
Z
nn 1 4 nn 12n 1 24 J
dengan: J = jumlah jenjang/ranking yang terkecil n = jumlah siswa. Dalam pengujian hipotesis menggunakan Uji Wilcoxon ini berlaku ketetentuan, bila z hitung z tabel maka Ho diterima. Ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sampel 1 dan sampel 2 akibat pemberian perlakuan. Untuk taraf signifikansi 0.01, harga X = 2.578 sedangkan untuk taraf signifikansi 0.05, harga X = 1.96 d. Menentukan kriteria pengujian hipotesis Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
57
Hipotesis yang diajukan diterima jika nilai Whitung < Wtabel Hipotesis yang diajukan ditolak jika nilai Whitung > Wtabel
Algi Rizaldi, 2012 Penerapan Model Siklus Belajar ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu