BAB III METODE PENELITIAN A.
Waktu dan Tempat Penelitian Menurut Sugiyono (2012) objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015 dengan obyek penelitian yaitu Analisis Rasio Keuangan yaitu Rasio Likuiditas (Current Ratio), Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio) dan Rasio Profitabilitas (Net Profit Margin dan Return On Equity) sebagai variabel independen dan rating obligasi syariah menjadi variabel dependen. B.
Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif kausal komparatif. Menurut
Narbuko dan Achmadi (2003) penelitian kausal komparatif adalah bersifat ex post
facta artinya dikumpulkan setelah semua kejadian yang diperoleh berlangsung atau lewat dan mengambil satu atau lebih akibat serta menguji data itu dengan menelusur ke masa lalu untuk mencari hubungan sebab-akibat. Penelitian ini menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data statistik yang kemudian dijelaskan dan diintepretasikan dalam suatu uraian dan melihat ada tidaknya hubungan antar variabel.
34
35
C.
Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran Variabel
1.
Defenisi Operasional Variabel Operasionalisasi variabel ini diperlukan Identifikasi variabel-variabel
penelitian yang penulis amati meliputi : 1. Variabel Independen 1 (X1) Current Ratio Variable Independen 1 (XI) yaitu variabel nilai rasio lancar yang merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban (utang) jangka pendek (Kasmir, 2012). 2. Variabel Indenpenden 2 (X2) Debt to Equity Ratio Variabel Independen 2 (X2) yaitu variabel nilai Debt to Equity Ratio yang merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan nilai ekuitas. Rasio ini dihitung dengan
membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lacar
dengan seluruh ekuitas. 3. Variabel Independen 3 (X3) Net Profit Margin Ratio Variabel Independen 3 (X3) yaitu variabel nilai Net Profit Margin yaitu merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. 4. Variabel Independen 4 (X4) Return On Equity Ratio Variabel Independen 4 (X4) yaitu variabel nilai Return On Equity Ratio yaitu mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal
36
saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. 5. Variabel Dependent (Y) Variabel Dependent (Y) yaitu variabel rating penerbitan obligasi syariah (sukuk). Rating adalah suatu penilaian yang terstandarisasi terhadap kemampuan suatu negara atau perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya. Karena terstandarisasi artinya rating suatu perusahaan atau negara dapat dibandingkan dengan perusahaan atau negara lain sehingga dapat dibedakan siapa yang mempunyai kemampuan lebih baik, siapa yang kurang. Rating dikeluarkan oleh perusahaan pemeringkat yaitu PT. Pefindo. Rating sukuk dikonversikan kedalam bentuk interval dari bentuk huruf yang dikeluarkan oleh Pefindo . Berikut ini adalah hasil konversi sebagai rating acuan untuk sampel yang digunakan dalam penelitian ini dari rating yang dikeluarkan Pefindo
37
2.
Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada didalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut jika digunakan akan menghasilkan data kuantitatif. Tabel 3.1 Variable dan Skala Pengukuran Variabel
Indikator Current Asset
Current Ratio
Skala Pengukuran Rasio
Current Liability
Debt to Equity Ratio
Total Liabilities
Rasio
Total Equity Net Profit Margin Ratio
Net Income
Rasio
Net Sales Return On Equity Ratio
Earning After Interest And Tax
Rasio
Total Equity Rating Obligasi Syariah
Konversi rating ke dalam angka
Interval
Sumber : Arthur J. Keown (2011) D.
Jenis Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu. (Sugiyono, 2012).
38
Data sekunder yang digunakan berasal dari sumber eksternal, yaitu data laporan keuangan perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah selama periode 2009 sampai dengan 2013 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. E.
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetaplkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.(Sugiyono, 2012). Jenis populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi yang didasarkan pada keadaannya yaitu Populasi Homogen, dimana unsur-unsur dari populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif seragam satu sama lainnya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan non keuangan yang menerbitkan obligasi syariah dan terdaftar pada agen pemeringkat PT. Pefindo dan Perusahaan tersebut terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 20092013 dan laporan keuangan Tahunan perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah selama periode 2009 sampai dengan 2013 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 15 perusahaan. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. (Sugiyono, 2012).
39
Dalam menentukan sampel, penulis menggunakan metode sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono,2012). Untuk membatasi data yang diambil oleh penulis guna mendukung penelitian dalam menganalisa laporan keuangan, maka dari keseluruhan laporan keuangan, penulis hanya menggunakan laporan posisi keuangan konsolidasian, laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 desember 2009 sampai dengan 31 desember 2013. Berikut adalah daftar sample perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sample : Tabel 3.2 Daftar Sampel Emiten NO PERUSAHAAN PT. Summarecon Agung Tbk. 1 PT. Bakrieland Development Tbk. 2 PT. Salim Ivomas Pratama Tbk. 3 PT. Berlian Laju Tanker Tbk. 4 PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. 5 PT. Matahari Putra Prima Tbk. 6 PT. Mayora Indah Tbk. 7 PT. Mitra Adiperkasa Tbk. 8 PT. Indosat Tbk. 9 PT. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. 10 PT. Ricky Putra Globalindo Tbk. 11 PT. Pupuk Kalimantan Timur 12 PT. Perusahaan Listrik Negara 13 PT. Sumberdaya Sewatama Tbk. 14 PT. Aneka Gas Industri 15 Sumber : Pefindo
40
F.
Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Studi Pustaka Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencatat data dari catatan-catatan dan laporan serta arsip-arsip yang ada dibeberapa sumber seperti BEI, perpustakaan internet, dan sumber-sumber lain yang relevan dengan data yang dibutuhkan. 2. Dokumentasi Penulis
mengumpulkan
data
Laporan
keuangan
perusahaan
yang
menerbitkan obligasi syariah selama periode 2009 sampai dengan 2013 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. G.
Metode Analisis Data Dalam menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode analisis regresi linear berganda karena melibatkan hubungan dari dua atau lebih variabel bebas. 1.
Deskriptif Statistik Statistik deskriptif merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi ( Sugiyono 2012 : 206).
41
2.
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik regresi merupakan uji prasyarat jika menggunakan analisis
regresi linier. Uji ini antara lain uji normalitas residual, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Jika asumsi tersebut dilanggar, missal model regresi tidak normal, terjadi multikolinearitas, terjadi heteroskedastisitas, atau terajdi autokorelasi. Maka hasil analisis regresi dan pengujian seperti uji t dan F menjadi tidak Valid atau bias. (Priyatno 2013). 2.1
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat tingkat kenormalan data yang
digunakan, apakah data berdistribusi normal atau tidak. Tingkat kenormalan data sangat penting, karena dengan data yang berdistribusi normal, maka data tersebut dianggap mewakili populasi. Uji normalitas data menjadi prasyarat pokok dalam analisis parametrik seperti korelasi Pearson, uji perbandingan rata-rata, analisis varian, dan sebagainya, karena data-data yang akan dianalisis parametric harus berdistribusi normal. (Priyatno 2013). Pengujian
normalitas
distribusi
data
populasi
dilakukan
dengan
menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov. Alat uji ini biasa disebut dengan uji K-S yang tersedia dalam program SPSS. (Priyatno 2013). Kriteria Pengujian Uji Normalitas dengan metode One Sample Kolmogrov Smirnov adalah : - Jika nilai Signifikasi (Asym Sig 2 tailed) > 0,05, maka data berdistribusi normal.
42
- Jika nilai Signifikasi (Asym Sig 2 tailed) < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal. 2.2
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linear yang
sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel independen dalam model regresi. Suatu model regresi dikatakan mengalami multikolinearitas jika ada fungsi linear yang sempurna pada beberapa atas semua independen variabel dalam fungsi linear. Dan hasilnya sulit didapatkan pengaruh antara independen dan dependen variabel. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelai diantara variabel independen. (Priyatno 2013). Cara untuk menggetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas antara lain dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance, apabila nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1, maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas. (Priyatno 2013). 2.3
Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaaan dimana terjadi ketidaksamaan varian
dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk uji heteroskedastisitas. Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk uji heteroskedastisitas yaitu Spearman’s Rho testing, glejser testing dan grafik regresi. (Priyatno 2013).
43
2.4
Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah keadaan dimana pada model regresi ada korelasi antara
residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik adalah tidak adanya masalah autokorelasi. (Priyatno 2013). Dasar pengambilan keputusan menurut Ihzan Zakaria (2013) ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan tabel Durbin-Watson adalah: a) Nilai D-W dibawah -2 berarti diindikasi ada autokorelasi b) Nilai D-W diantara -2 sampai 2 berarti diindikasi tidak terjadi autokorelasi. c) Nilai D-W diatas 2 berarti diindikasi ada autokorelasi negatif 3.
Uji Kesesuaian Model
3.1
Koefisien Determinasi Nilai koefisien R2 (R Square) dalam analisis regresi dapat digunakan
sebagai ukuran untuk menyatakan kecocokan garis regresi yang diperoleh. Semakin besar nilai R2 maka semakin kuat kemampuan model regresi yang diperoleh untuk menerangkan kondisi yang sebenarnya. Kemampuan garis regresi untuk menjelaskan variasi yang terjadi pada Y ditunjukkan pada besarnya koefisien determinasi atau koefisien R2. (Sudarmanto 2005) 3.2
Uji F – Statistik Uji F, digunakan untuk menguji koefisien regresi secara Simultan. Uji F
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel.
44
Ho diterima jika –F tabel ≤ F hitung ≤ F tabel. Nilai F hitung < F tabel dan Ho ditolak jika – F hitung < - F tabel atau t hitung > F tabel. Serta melihat nilai signifikasi, Ho diterima jika signifikasi > 0.05 dan Ho ditolak jika signifikasi < 0.05.Tingkat signifikasi (ά) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0.05. Pelaksanaan uji statistik dalam penelitian ini digunakan SPSS versi 21.00. 4.
Uji Hipotesis Pembentukan suatu hipotesa memerlukan teori-teori terlebih dahulu sebagai
pendukung pernyataan hipotesa yang diusulkan. Dalam membentuk hipotesa terdapat beberapa hal yang dipertimbangkan :
4.1
a)
Hipotesis nol (Ho) atau Hipotesis alternative (Ha) yang diusulkan.
b)
Pembentukan nilai hitung statistic
c)
Menarik kesimpulan menerima atau menolak hipotesis yang diusulkan.
Uji t – Statistik Uji t, digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial. Uji t
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Ho diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel. Nilai t hitung < t tabel dan Ho ditolak jika – t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel. Serta melihat nilai signifikasi, Ho diterima jika signifikasi > 0.05 dan Ho ditolak jika signifikasi < 0.05.
45
Tingkat signifikasi (ά) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0.05. Pelaksanaan uji statistik dalam penelitian ini digunakan SPSS versi 21.00. 4.2
Analisis regresi berganda Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud
meramalkan bagaimana keadaaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai
factor predictor dimanipulasi (dinaik
turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variable independennya minimal 2. (Sugiyono, 2012) Analisis regresi ganda digunakan dalam penelitian ini karena terdapat 4 variabel independen . Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Y = a+ b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4 Keterangan : Y = Rating Obligasi Syariah X1 = Current ratio X2 = Debt To Equity X3 = Net Profit Margin X4 = Return On Equity a = Konstanta b = Koefisien Regresi