BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik yang bertujuan untuk mengetahui atau mencari hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat yang analisisnya untuk menentukan ada tidaknya hubungan
antar
variabel
itu
sehingga
perlu
disusun
hipotesisnya
(Taufiqurohman, 2009). Rancangan observasional analitik ini menggunakan jenis pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan asfiksia neonatorum dengan daya reflek sucking pada bayi baru lahir umur 0 hari (Taufiqurohman, 2009). B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perinatologi RSUD Karanganyar pada Bulan November 2015 – Juni 2016. C. Subjek Penelitian 1.
Populasi Target Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir di RSUD Karanganyar.
2.
Populasi Aktual Populasi aktual dalam penelitian ini adalah bayi baru lahir pada bulan Mei – Juni 2016 di RSUD Karanganyar umur 0 hari yang belum pernah diperiksa maupun dirangsang reflek sucking-nya.
23
24
D. Sampel dan Teknik Sampling 1.
Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah bayi baru lahir di RSUD Karanganyar umur 0 hari yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
2.
Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobabilty sampling dengan teknik accidental sampling.
E. Besar Sampel Jumlah sampel adalah 38 responden dengan rincian 19 responden bayi baru lahir dengan tidak asfiksia dan 19 responden bayi baru lahir dengan asfiksia. F. Kriteria Restriksi Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari kriteria di atas, sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan pula kriteria inklusi dan kriteria eksklusinya 1.
Kriteria Inklusi: a.
Keadaan bayi stabil untuk dilakukan pemeriksaan (tanda vital bayi dalam keadaan baik).
2.
b.
Skor APGAR 1, 5, 10 menit diketahui.
c.
Umur 0–24 jam.
d.
Belum pernah diperiksa maupun dirangsang reflek sucking.
Kriteria Eksklusi: a.
Tidak diperbolehkan menjadi responden (tidak mendapat ijin dari Bidan jaga maupun keluarga responden).
25
b.
Memiliki kelainan fisik bawaan.
c.
Adanya defisit neurologi yang jelas, seperti: kejang, cacat mental, dan kelainan sistem saraf.
d.
Mengalami keadaan patologis penyerta di luar asfiksia neonatorum, seperti: BBLR, sepsis neonatorum, dan tetanus neonatorum.
G. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini seperti yang tertera dalam tabel berikut: Tabel 3.1. Definisi Operasional Penelitian No
Variabel
1.
Status Asfiksia Neonatorum
2.
Daya Reflek Sucking
Definisi Operasional Klasifikasi bayi yang mengalami kegagalan untuk bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.
Gerakan menghisap pada mulut bayi yang ditimbulkan dengan merangsang mulut bayi dengan jari maupun puting ibu
Alat Ukur Data Sekunder APGAR Score dari Rekam Medik Responden
Jumlah Rating Scale Kriteria Neurologis
Hasil Ukur - Tidak Asfiksia: Bayi baru lahir yang memiliki nilai APGAR 7 – 10 - Asfiksia: Bayi baru lahir yang memiliki nilai APGAR 0 – 6. 0-9
Skala Nominal
Rasio
26
H. Instrumentasi 1.
Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap: a.
Tahap Persiapan 1) Peneliti melakukan penjajakan awal di wilayah penelitian, penelusuran
populasi
dan
pemilihan
jumlah
responden
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. 2) Peneliti menyusun alat ukur yang digunakan untuk mengetahui hubungan asfiksia neonatorum dengan daya reflek sucking bayi baru lahir umur 0 hari. 3) Peneliti membuat surat pengantar ijin penelitian dari Program Studi DIV Bidan Pendidik FK UNS kepada Direktur RSUD Karanganyar,
Kesbangpol
Kabupaten
Karanganyar,
dan
Bappeda Kabupaten Karanganyar. Setelah disetujui dan menyelesaikan
segala
proses
administrasi,
peneliti
baru
diperbolehkan mengambil data dan melakukan penelitian di RSUD Karanganyar. b. Tahap Pelaksanaan 1) Peneliti melihat lembar diagnosis (rekam medis) responden yang memenuhi kriteria restriksi untuk melihat Skor APGAR responden. 2) Peneliti memeriksa daya reflek sucking responden satu persatu dengan cara peneliti memasukkan jari kelingking yang sudah
27
menggunakan sarung tangan steril ke dalam mulut masingmasing responden untuk mengetahui daya reflek sucking. Observasi akan dilakukan pada bayi yang memenuhi kriteria restriksi dengan terlebih dahulu meminta persetujuan kepada bidan/perawat/dokter
yang
bertugas.
Penilaian
kriteria
neurologis mencakup jumlah gerakan dalam episode ledakan, kecepatan gerakan, dan waktu antar episode ledakan, kemudian menilainya dalam rating scale yang sudah ditentukan. c.
Tahap Akhir Sebelum data diolah terlebih dahulu dilakukan editing, coding, dan dilanjutkan dengan tabulasi dan pengolahan data.
2.
Instrumen Penelitian Alat ukur yang digunakan yaitu observasi partisipatif partial (sebagian) pada sampel dalam bentuk skala nominal dan rasio. Penentuan status asfiksia neonatorum bayi baru lahir diperoleh Skor APGAR dari lembar diagnosis rekam medis masing-masing responden sedangkan daya reflek sucking diperoleh dari rating scale kriteria neurologis reflek sucking.
I.
Pengolahan dan Rencana Analisis Data Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16.0 for Windows. Adapun tahap-tahap pengolahan data adalah sebagai berikut (Hidayat, 2007): 1.
Memeriksa Data (Editing) Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
28
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. 2.
Memberi Kode (Coding) Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. a.
b.
Responden Responden 1
: kode 1
Responden 2
: kode 2
Responden 3
: kode 3, dan seterusnya
Status Asfiksia Neonatorum Tidak Asfiksia : kode 1 Asfiksia
3.
: kode 2
Data Entry Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontingensi.
4.
Melakukan Teknik Analisis Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis. Data yang telah disusun kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data adalah:
29
a.
Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2010). Analisis yang dilakukan secara univariat ini adalah karakteristik responden, variabel independen (asfiksia neonatorum), dan variabel dependen (daya reflek sucking). Hasil analisis univariat dalam penelitian ini adalah karakteristik responden dan daya reflek sucking pada bayi baru lahir dengan tidak asfiksia dan dengan asfiksia neonatorum.
b.
Analisis Bivariat Setelah dianalisis univariat dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kemudian data dianalisis secara bivariat. Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan (Notoatmodjo, 2010). Analisis untuk mengetahui hubungan dua variabel dengan skala data kategorik dan numerik. Uji yang digunakan adalah uji Mann-Whitney.