BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian Lokasi dari penelitian yang berjudul “Modal Sosial dan Modal Finansial Dalam Pembentukan Pendapatan pedang informal Pada Fakultas Ekonomi ” berlokasi pada Fakultas Ekonomi UNHAS yang lebih rinci pada kantin Fakultas Ekonomi Unhas. 3.2.
Informan Kunci Informan-informan menjadi sumber informasi ialah para pelaku usaha yakni
mace-mece itu sendiri, kunsumen, dan pensuplai barang pada kantin Fakultas Ekonomi Unhas, beserta informan lainnya yang secara intensif terlibat dalam kegiatan Ekonomi dan non-ekonomi dengan pedang informal. 3.3.
Jenis Data Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis data primer dengan bertumpu
pada triangulation data dari metode: Interview (wawancara). Participant Observation (Observasi partisipatif). Document Records (Telaah catatan).
35
3.4.
Pembentukan Tema Penelitian Dalam pembentukan tema penelitian, peneliti memulai dari rumusan masalah
penelitian yang di turunkan kembali kedalam pertanyaan pertanyaan yang lebih dalam lagi untuk menjawab rumusan masalah penelitian tersebut. Tabel 3.1 Tema Penelitian Rumusan Masalah 1. Bagaimana Peran Modal sosial dan Modal Finansial dalam pembentukan pendapatan pada "mace- mace" (RM 1) 2. Bagaimana Pola hubungan Modal Sosial dan Modal Finansial dalam pembentukan pendapatan "pedang informal"(RM 2)
RM 1 1. Bagaimana Modal Sosial dalam aktifitas non pasar ? 2. Bagaimana Modal Finansial dalam aspek pasar ? 3. Bagaimana aktifitas manajemen usaha?
RM 2 1.Bagaimana pembentukan Modal Sosial ? 2.Bagaimana pembentukan Modal Finansial ? 3. Bagaimana interaksi dengan konsumen, alumni, sesama pedagang ? 4.Bagaimana pola elaborasi Modal sosial dan finansial ? 5.Bagaimana aktifitas pasar dan nonpasar ?
Dari pengerucutan rumusan masalah diatas maka tema penelitian yang menjadi konsentrasi ialah ; “Aktifitas pasar dan non-pasar, meliputi variable Modal sosial dan Modal finansial” 3.5.
Validitas dan Reabilitas Dalam penelitian ini peneliti untuk menjaga agar data yang diperoleh
merupakan data kredibel maka peneliti menekankan pada tahapan validitas dan reabilitas data berdasarkan metode (Chariri.2009). Berikut langkah-langkahnya :
Tringulation. (Hasil data yang telah diperoleh dikaitkan dengan landasan teori
36
penelitian, wawancara dengan sumber sumber lain).
Disconfirming
evidence.
(Pembuktian
kebenaran
dari
data
tersebut
disesuaikan kembali dengan tema penelitian,serta informan yang telah bergelut lama dengan pedang informal).
Member cheking. (diskusi grup dengan informan, melihat kembali metode pengambilan data serta tema penelitian yang digunakan.
Prolonged engagement in the field. (seting waktu untuk lebih dalam melihat realita ialah selama 40 hari. Gunanya dari langkah ini ialah untuk meredam terjadinya “kekeruhan” situasi ketika peneliti berada dilokasi penelitian “observer caused effect”, serta melihat data yang belum mamadai untuk diperbaiki “observer bias” ).
Colaboration. (Menetapkan coresearch yang berfungsi mengambil data secara diam-diam dari informant).
The audit trail. (Mendiskusikan dengan pihak eksternal yang memahami fenomena dan independent).
Thick and rich description. (Penggambaran dengan jelas tema penelitian, proses pengambilan data serta pendeskripsian).
3.6.
Riset lapangan Riset seting (Menentukan seting yang digunakan sesuai dengan model yang berkaitan dengan rumusan masalah)
Research site (Membangun hubungan emosional, rasa saling percaya, persahabatan dan bersifat non-formal)
37
Observasi dan pengumpulan data : -
Melihat dan mendengar.
-
Catatan.
Fokus pada seting penelitian : -
Routine events (melihat keseharian dari pedang informal mengenai peristiwa peristiwa yang berhubungan dengan penelitian).
-
Special events (melihat peristiwa yang special dan tidak terjadi secara rutin namun mengisyaratkan keterhubungan dengan penelitian yang sifat dari peristiwa ini direncanakan sebelumnya).
-
Ununticipated events (melihat peristiwa yang terjadi begitu saja secara spontan pada keseharian pedang informal).
Field interview : -
Descriptive questions (Mempelajari individu pedang informal dengan mempergunakan bahasa yang mudah dimengerti).
3.7.
Analisis data Dalam menganalisis data peneliti menggunakan analisis data dengan metode
sebagai berikut: Data reduction : -
Organisasi Data, Menentukan Kategori, Konsep, Tema dan Pola(Pattern).
-
Coding Data.
Pemahaman (understanding) dan Mengujinya. Interpretasi. 38
3.8.
Model Pengambilan Data Model pengambilan data pada penelitian ini merujuk kepada bagaimana
pertanyaan dalam rumusan masalah dapat terjawab secara eksplisit dan mendalam melalui model model pengambilan data (Chariri. 2009). Model dari pengembalian data pada penelitian ini meliputi : Symbolic interactionism merupakan konsen penelitian pada ranah kwalitatif untuk melihat bagaimana makna makna dari interaksi sosial dalam kehidupan. Constuctivism merupakan bagaimana individu menginterprestasikan segala macam realita yang ada kemudian membentuk pemahaman tentang realita tersebut menjadi maknawi maknawi dalam membentuk pandangan hidup. Existential phenomenology merupakan model pengambilan data yang menitik beratkan kepada pengamatan tentang fenomena atau isu tentang pengalaman yang dialami, dimana pengalaman pengalaman ini dikelompokkan dan memberikan makna atas hal tersebut kedalam pengelolaan usaha. Dari pemaparan tentang model-model penelitian yang digunakan maka peneliti mengaitkannya dengan rumusan masalah penelitian serta metode yang digunakan, model serta metode yang digunakan ini menjadi acuan dasar peneliti ketika berada dilokasi penelitian, hal ini dibentuk agar peneliti tetap berada pada fokus penelitian untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
39
Tabel 3.2 Model Pengambilan Data Model
Tujuan
Rumusan Masalah
Metode
Symbolic
Melihat interaksi sosial pada
Interactionism
Pedagang kecil dalam lingkungan kerja
Ethnography
Symbolic
Melihat aktititas pasar yang menggambarkan hubungan variabel modal sosial dan modal finansial
Observation
Interactionism
RM 2
RM 1
Interview
Fenomenologi
dalam pembentukan pendapatan Constructivism
Melihat pembentuk modal sosial dan modal finansial (melihat pedagangkecil membentuk
Interview
realita)
Observasi Natural inquiry
Existential
Melihat pengalaman individu masing masing
Interprestasi
Phenomenology
dalam kegiatan pasar maupun nonpasar dalam pembentukan pendapatan
3.9.
RM 2
RM 1
Observasi Natural inquiry
Pedoman Wawancara Dalam proses pengambilan data dengan menggunakan metode wawancara
peneliti menggunakan jenis wawancara tidak terstruktur dan semiberstruktur, jenis wawancara tidak terstruktur dan semi berstruktur dimulai terlebih dahulu dengan menetapkan pedoman wawancara yang berisi isu-isu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan realita. Adapun isu-isu yang mendasari pembentukan pedoman ialah sebagi berikut: modal sosial dalam aktifitas non-pasar, modal finansial dalam aktifitas pasar, aktifitas manajemen usaha, pembentuk modal sosial, pembentuk modal finansial, interaksi dengan konsumen, alumni, serta sesama pedagang, pola elaborasi modal sosial dan modal finansial, aktifitas pasa dan non-pasar. Setelah menetapkan isu-isu maka pedoman wawancara dibentuk dari
40
mengambil intisari isu-isu yang nantinya akan menjadi batasan batasan agar wawancara yang dilakukan tidak melebar dan tidak sesuai lagi dengan tujuan untuk menjawab rumusan masalah, adapun acuan pedoman yang ditetapkan ialah: peneliti hanya mewawancarai hal-hal berhubungan dengan pembentuk modal sosial serta penggunaan dalam proses produksi, pembentuk modal finansial serta penggunaannya dalam proses produksi, aktifitas pasar dan non pasar meliputi modal sosial dan modal finansial.
41