BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasit dan waktu penelitiannya yaitu : 1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan sampel air sumur ini yaitu di Dusun III, Desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Penelitian analisis dari segi kualitas air bersih pada sumur gali ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolaragaan, Universitas Negeri Gorontalo. 1.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 sampai tanggal 22 pada bulan April Tahun 2012 1.2
Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Deskripsi yaitu untuk mengambarkan kualitas air
sumur gali di dusun III desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo tahun 2012. 1.3
Variabel Penelitian Variabel
dalam
penelitian
ini
terdiri
dari
variabel
independen
(yang mempengaruhi) dan variabel dependen (yang dipengaruhi). Klasifikasinya adalah :
1.3.1 Variabel Independen Variabel
independen
(bebas)
yaitu
variabel
yang
diduga
akan
mengakibatkan perubahan pada variabel dependent. Yang termasuk dalam variabel ini adalah pada parameter fisik (jumlah zat terlarut, kekeruhan dan suhu), parameter kimia (kadar keasaman/pH) serta pada parameter bakteriologis (Coliform total dan E.coli). 3.3.2 Variabel Dependen Variabel dependen (terikat) yaitu variabel yang diduga akan mengalami perubahan akibat dari pengaruh variabel independent. Yang termasuk dalam variabel ini adalah Kualitas Air Sumur Gali. 3.3.3 Definisi Oprasional Variabel 1. Variabel Independent (Parameter Fisik, Kimia dan Bakteriologis) a) Jumlah Zat Terlarut Definisi
: Jumlah zat padat terlarut / TDS (Total Dissolved Solid) adalah banyaknya zat padat yang terlarut dalam air sumur gali yang penentuanya dilakukan dengan menggunakan TDS meter.
Kriteria
: Tinggi
: Bila jumlah materi yang terlarut dalam air bersih dengan nilai di atas 1500 ppm
Rendah : Bila jumlah materi yang terlarut dalam air bersih dengan nilai dibawah 1500 ppm
b) Kekeruhan Definisi
: Kekeruhan air adalah kekeruhan air sumur gali, yang ditentukan dengan menggunakan Turbidity meter.
Kriteria
: Tinggi
: Bila keadaan air bersih yang keruh kategori maksimumnya di atas 25 NTU
Rendah : Bila keadaan air bersih yang keruh kategori maksimumnya dibawah 25 NTU c) Suhu Definisi
: Suhu adalah ukuran energy gerakan molekul pada air sumur gali yang ditentukan dengan menggunakan Termometer Digital
Kriteria
: Tinggi
: Bila ukuran energy gerakan molekul pada air bersih di atas 600C
Rendah : Bila ukuran energi gerakan molekul pada air bersih di bawah 600C d) Derajat Keasaman (pH) Definisi
: PH air adalah Ph air sumur artetis berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan pH meter Digital.
Kriteria
: Tinggi
: Bila ph air bersih di atas 9,0 Mg/L.
Rendah : Bila pH air bersih di bawah 9,0 Mg/L
e) Total Koliform /Bakteri Colifrom Definisi
: Total koliform adalah banyaknya kandungan total koliform pada air sumur gali
Kriteria
:
Tinggi : Bila terkandung banyaknya total koliform pada air bersih lebih dari 50/100 ml air Rendah : Bila terkandung banyaknya total koliform pada air bersih kurang dari 50/100 ml air
f) Koliform Tinja/Bakteri E.Colli Definisi
: Koliforin tinja adalah banyaknya kandungan koliforin tinja pada air sumur gali
Kriteria
:
Positf
: Bila terdapat koloni bakteri berwarna hijau metalik
Negatif : Bila tidak terdapat koloni bakteri berwarna hijau metalik 2. Variabel Dependen (Kualitas Air Sumur Gali) Definisi
: Kualitas air sumur gali adalah kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan, yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum diminum.
Kriteria
: Memenuhi Syarat : Bila syarat-syarat yang ditentukan sesuai dengan persyaratan kualitas air
secara
fisika,
kimia
dan
bakteriologis yang tidak melebihi nilai ambang batas yang sudah
ditetapkan
oleh
PerMenKes
907/Menkes/SK/VII/2002 Tidak memenuhi Syarat : Bila syarat-syarat yang ditentukan tidak sesuai dengan persyaratan kualitas air secara fisik, kimia dan bakteriologis yang melebihi nilai ambang ditetapkan
batas oleh
yang
sudah
PerMenKes
907/Menkes/SK/VII/2002 1.4
Populasi dan Sampel
1.4.1 Populasi Populasi
adalah
keseluruhan
objek
penelitian
yang
akan
diteliti
(Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah air sumur yang berada di Desa Pulubala yang terdiri dari 6 dusun dimana masing-masing dusun 1 memiliki jumlah sumur sebanyak 10 buah, dusun 2 jumlah sumur sebanyak 12 buah, dusun 3 jumlah sumur sebanyak 6 buah, dusun 4 jumlah sumur sebanyak 11 buah, dusun 5 jumlah sumur sebanyak 8 buah, dusun 6 jumlah sumur sebanyak 5 buah dengan total keseluruhan sumur yang ada di desa Pulubala sebanyak 52 buah sumur. 1.4.2 Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili keseluruhan populasi tersebut (Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah air sumur di Desa Pulubala dusun 3 dengan
jumlah sumur 6 buah (6 sampel) dengan 3 kali pengulangan pengambilan sampel untuk penelitian ini, agar data dari penelitian tersebut tidak bias dan akurat sehingga untuk mendapatkan nilai
data tersebut dari hasil rata-rata 3 kali
pengulangan tersebut. Kondisi sumur yang berada di dusun 3 tersebut berada di tempat yang kurang hygienes sehingga dapat menimbulkan masalah pada air sumur tersebut sesuai dengan keluhan dari masyarakat setempat. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling yakni pengambilan sampel berdasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan cirri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoadmodjo, 2010). 1.4.2.1 Cara Pengambilan Sampel Pengambilan sampel air dilakukan dengan cara sebagai berikut: a.
Mendesinfeksi tangan dengan alkohol 70%
b.
Membuka bungkus botol dan botol dipegang pada bagian bawah,yang masih ada kertas pembungkusnya sehingga tangan tidak bersentuhan dengan botol.
c.
Membuka tali dan botol dan menurunkan pelan-pelan, sampai mulut botol masuk minimal 10cm kedalam air (bila tinggi air memungkinkan)
d.
Setelah terisi penuh, botol di angkat dan isi dibuang separuh sampai volume contoh air menjadi 2/3 volume botol
e.
Menghindarkan botol bersentuhan dengan dinding sumur
f.
Mengirim sampel dari lapangan sampai ke laboratorium paling lama 24jam (pada suhu +4 C atau dalam cool box).
1.5
Prosedur Penelitian Adapun pada prosedur penelitian ini terbagi atas instrument penelitian dan
cara kerja penelitian. 1.5.1 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen yang akan digunakan untuk pengambilan sampel air yang akan dikirim ke laboratorium dalam penelitian ini adalah
dokumentasi (Foto), alat dan bahan laboratorium (untuk mengetahui
kualitas air). 1.
Alat Penelitian Adapun alat-alat yang termasuk didalmnya adalah TDS meter, tubidimeter,
termometer air, pH meter, inkubator, autoklave, vortex, neraca mekanik, cawan petri, gelas ukur, pipet volume atau dispo1 ml, tabung reaksi, rak tabung reaksi, tabung durham, gelas kimia, jarum inokulasi, bunsen, kapas, tali rapiah, pemberat dan botol sampel 125 ml. 2.
Bahan penelitian Sedangkan bahan yang digunakan untuk uji kualitas air berupa media LB
(Lactosa Broth), media EMBA (Eosin Methilyn Blue Agar), BTB (Brom Thymol Blue), aquades streil, alkohol 70% dan sampel air sumur. 1.5.2 Cara Kerja Penelitian Cara kerja didalam penelitian ini terbagi atas 3, yakni cara kerja untuk menguji parameter fisik, cara kerja untuk menguji parameter kimia, dan cara kerja untuk menguji parameter biologis.
1.
Cara kerja untuk menguji parameter fisik Cara kerja untuk menguji parameter fisik air dalam penelitian ini terbagi
atas 3 cara, yakni: cara kerja mengukur kekeruhan, cara kerja mengukur temperatur, dan cara kerja mengukur jumlah zat padat terlarut (TDS) : a.
Cara kerja mengukur tingkat kekeruhan air. Diawali dengan menyambungkan alat pengukur kekeruhan (Turbidimeter)
dengan sumber listrik kemudian diamkan selama ±15 menit. Setelah itu meletakan larutan standar pada tempat sampel dan melakukan pengukuran untuk menyesuaikan nilai pengukuran dengan cara memutar tombol pengatur hingga nilai yang tertera pada layar sesuai dengan nilai standar, cara ini biasa disebut dengan cara kalibrasi alat. Setelah mengkalibrasi alat maka masukan sampel pada tempat pengukuran sampel, sebelum dimasukan sampel dikocok dahulu dan dikeringkan bagian luar tabung dengan tissue, tabung ditutup kemudian meletakan tabung tersebut ditempat yang sudah tersedia pada alat, terakhir mencatat skala satuan unit yang ditunjukan pada layar monitor alat. b.
Cara kerja mengukur temperatur (suhu) air. Pengukuran temperatur air dilakukan pada pengukuran langsung di
lapangan. Dengan cara mencelupkan termometer air (termometer lingkungan) pada sampel, sebelumnya pastikan bahwa air raksa tepat pada suhu kamar. Kemudian termometer tersebut dicelupkan ±15 menit sampai skala air raksa terhenti, kemudian catat skala yang ditunjukan oleh raksa. c.
Cara kerja mengukur jumlah zat padat terlarut (TDS)
Pengukuran jumlah zat padat terlarut (TDS) cukup hanya dengan menghidupkan alat pengukurnya secara otomatis, kemudian batang katrodanya dicelupkan kedalam sampel selama ±15 menit, kemudian tekan tombol hold dan catat hasil yang ditunjukan pada layar monitor alat. 2.
Cara kerja untuk menguji parameter kimia Untuk parameter kimia dalam penelitian ini, yang diukur hanya tingkat
derajat keasamannya (pH) air. Cara kerjanya sebagai berikut : Diawali dengan menyambungkan alat pengukur pH air (pH meter) dengan sumber listrik kemudian diamkan selama ±15 menit. Setelah itu elktrodanya dengan air DI (De Ionisasi/air bebas ion), dan kalibrasi terlebih dahulu dengan buffer 4 dan buffer 7 sebelum digunakan. Setelah alatnya stabil, maka alat siap untuk mengukur pH sampel. Setiap perlakuan alatnya dikalibrasi untuk menjaga kestabilan pembacaan alat secara akurat. Kemudian Catat hasil pengukuran pH yang tertera pada layar monitor alat. 3.
Cara kerja untuk menguji parameter bakteriologis Untuk pengujian parameter bakteriologis ini atau sering disebut dengan uji
kualitatif koliform secara lengkap terdiri dari 3 tahap yaitu (1) Uji penduga (presumptive test), (2) Uji penguat (confirmed test) dan Uji pelengkap (completed test). Uji penduga juga merupakan uji kuantitatif koliform menggunakan metode MPN. Namun pada penelitian ini hanya 2 tahap yang digunakan yaitu uji penduga dan penguat, cara kerjanya yaitu:
a.
Cara kerja untuk uji Coliform (Uji Penduga) Dalam uji ini disiapkan 100 ml sampel air dari masing-masing sampel
yang sudah ditentukan, kemudian diambil 1 ml untuk diencerkan kedalam tabung pengenceran 10-1yang telah berisi aquadesh steril sebanyak 9 ml. Setelah itu dari tabung pengenceran 10-1, diambil 1 ml untuk diencerkan ke dalam tabung 10-2 yang telah berisi aquadesh steril sebanyak 9 ml, kemudian dari tabung pengenceran 10-2, diambil 1 mil untuk diencerkan ke dalam tabung 10-3 yang telah berisi aquadesh steril sebanyak 9 ml. Pengenceran menggunakan 9 seri tabung, yaitu 3 tabung untuk pengenceran 10-1, 3 tabung untuk pengenceran 10-2, dan 3 tabung untuk pengenceran 10-3. Dari hasil pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 masing-masing diambil 1 ml dan diinokulasikan kedalam tabung reaksi yang berisi LB dan tabung durham. Semua tabung reaksi kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 2x24 Jam. Setelah masa inkubasi, pengamatan dilakukan dengan melihat tabung-tabung yang menghasilkan gas dan terjadi perubahan warna, maka tabung-tabung tersebut menunjukan positif Coliform. a.
Cara kerja untuk uji E.coli (Uji Penguat) Untuk perlakuan uji ini, pertama-tama memasak media EMBA sesuai
kebutuhan sampai mendidih, kemudian di tuangkan ke cawan-cawan yang diperlukan, masing-masing cawan yang diperlukan dituangkan 15 ml larutan EMBA dan diamkan ±15 menit sampai media tersebut menjadi agar didalam cawan, kemudian jarum ose yang sudah disterilkan terlebih dahulu dipakai untuk mengambil salah satu sampel pada uji penduga yang positif, kemudian
menggoreskannya pada media EMBA dengan goresan sinambung. Setelah itu, cawan tersebut dibalik, kemudian diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 37oC Pembuatan Media Tumbuh Bakteri. a.
Pembuatan LB (Lactosa Broth)
1.
Menimbang LB yang di butuhkan sebanyak 2,34 grm dengan memakai Neraca Digital.
2.
LB yang telah ditimbang di campur dengan Aquades 180 ml lalu dimasak dengan cara diaduk-aduk terus menerus sampai mendidih dengan menggunakan alat Hot Plate.
3.
Setelah LB mendidih, di beri Zat pewarna BTB secukupnya.
4.
Kemudian menSterilisasi di Autoclave dengan suhu 15oC.
5.
LB siap untuk di gunakan untuk pembiakan Bakteri.
b.
Pembuatan Emba
1.
Menimbang Emba yang dibutuhkan sebanyak 1,08 gr dengan memakai Neraca Digital.
2.
Emba yang telah ditimbang dicampur dengan Aquades 30 ml lalu di masak dengan cara di aduk-aduk terus manerus sampai mendidih dengan menggunakan alat Hot Plate.
3.
Setelah Emba mendidih, di sterilkan di autoclave dengan suhu 121oC.
4.
Kemudian Emba di masukan kedalam Cawan petri sebanyak 10-15 ml, sebelum Emba dingin dan mengental.
5.
Emba yang berada pada cawan petri dibekukan pada kulkas agar Emba mengental.
6.
Setelah Emba mengental siap untuk digunakan untuk pembiakan Bakteri.
3.6
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, dilakukan pengamatan
langsung pada objek yang akan diteliti dilaborotorium, yaitu dengan mengamati masing-masing indikator dari setiap parameter (fisik, kimia, dan biologis) yang diuji : 1.
Untuk pengumpulan data dari pengujian parameter fisik dan kimia dapat langsung dilihat dari alat pengukur elektronik dari masing-masing indikator, seperti: turbidimeter (nilai kekeruhan standarnya 25 NTU), termometer lingkungan (suhu air standarnya 20-26oC), TDS meter (jumlah zat padat terlarut standarnya 1500 mg/L), dan pH meter (derajat keasaman standarnya 6,5-9,0). Alat-alat tersebut langsung dapat digunakan dengan praktis, dan secara otomatis akan menetapkan ada tidaknya nilai atau ciri tertentu pada objek penelitian.
2.
Untuk pengumpulan data dari pengujian parameter bakteriologis dilakukan dengan beberapa pengamatan, seperti: a. Pada uji penduga terjadi prubahan warna dari hijau menjadi kuning pada medium LB. b. Terbentuknya Gas pada tabung durham setelah dilakukan inkubasi selama 2x24 Jam. c. Pada uji penguat terdapat koloni bakteri berwarna hijau metalik setelah diinkubasi 1x24 Jam.
Tabel 3.1: Hasil rata-rata Pengujian Kualitas Air Sumur Gali. Sampel Ulangan Parameter Kualitas Air Fisik Kimia Bakteriologis 1 2 1 3 Rata-rata 1 2 2 3 Rata-rata 1 2 3 3 Rata-rata 1 2 4 3 Rata-rata 1 2 5 3 Rata-rata 1 2 6 3 Rata-rata
3.7. Teknik Analisis Data Teknik analisa data pada penelitian ini adalah analisis kualitatif berupa deskriptif, untuk mengetahui kualitas air sumur yang terdapat di Desa Pulubala, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, dengan melihat kualitas air sumur yang di ukur pada parameter fisika (jumlah zat padat terlarut, kekeruhan, dan suhu), parameter kimia (pH air sumur) dan parameter bakteriologis (coliform total dan E.colli) dengan menganalisis data yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002.