BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Bidang keuangan, event study digunakan untuk meneliti dampak suatu peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa lainnya (Azka, 2013). Penelitian ini mengambil jenis penelitian event study, yang melakukan pengujian hipotesis tentang pengaruh dari suatu peristiwa tertentu pada perusahaan dengan titik kritisnya adalah pada saat Holder of Record Date. Penelitian ini menjelaskan hubungan antar variabel melalui analisis data dalam melakukan pengujian hipotesis. Event study penelitian ini merupakan study yang mempelajari harga saham dan volume perdagangan terhadap event pengumuman pembagian dividen
untuk
mengetahui
apakah pasar bereaksi
terhadap
pengumuman dividen dengan jarak waktu lima hari kerja sebelum pengumuman dividen dan lima hari kerja setelah pengumuman dividen, apabila dilihat dari hubungan variabel, maka hubungan yang terjadi adalah hubungan sebab akibat apabila X (pengumuman dividen) maka Y (reaksi pasar). Analisis data bersifat cross sectional, dikarenakan penelitian ini hanya mengambil kejadian dan sample waktu tertentu. Library research digunakan dalam mencari landasan teori yang dapat mendukung penelitian.
30
B. Cara Pengumpulan Data 1. Pemilihan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini merupakan semua perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia di sektor property, real estate, dan kontruksi bangunan, sedangkan sampel merupakan sebagian dari populasi dengan karakteristiknya yang hendak akan dilakukan penelitian. Sampel perusahaan dalam penelitian ini, dengan menggunakan metode purposive sampling sebagai berikut. 1. Perusahaan yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia pada sektor properti, real estate, dan kontruksi bangunan. 2. Cakupan waktu observasi perusahaan dalam penelitian ini dimulai tanggal 1 Januari 1998 sampai dengan 31 Desember 2015. 3. Perusahaan melakukan pengumuman dividen minimal dua kali dalam periode pengamatan di Bursa Efek Indonesia sehingga dapat dilakukan pembagian kelompok dividen berdasarkan nilai dividen. 4. Jenis data dividen yang digunakan adalah dividen tunai. 5. Dividen inisiasi adalah pembayaran dividen tunai pertama kali setelah minimal dua kali berturut-turut tidak membayar dividen tunai selama periode pengamatan. 6. Dividen omisi adalah penghapusan dividen tunai pertama kali setelah minimal dua tahun secara berturut-turut melakukan pembayaran dividen selama periode pengamatan.
31
2. Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui perantara (Putri, 2013). Data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia untuk jadwal pengumuman dividen dan nilai dividen, IHSG dari www.finance.yahoo.com, harga saham harian perusahaan dan volume perdagangan harian perusahaan diperoleh dari aplikasi D'One Danareksa, dan jumlah total saham yang beredar pada perusahaan untuk setiap harinya diperoleh dari Pojok Bursa Efek Universitas Kristen Duta Wacana.
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Definisi operasional untuk menghindari adanya kerancuan makna dari variabel yang digunakan dalam penelitian, oleh karena itu dibutuhkan penjelasan dari definisi masing-masing variabel sebagai berikut: 1. Actual Return Actual return merupakan return yang dihitung berdasarkan pada data historis atau return yang telah terjadi pada perusahaan dengan rumus sebagai berikut (Azka, 2013). ๐น๐๐ =
๐๐ข๐ญ โ๐๐ข๐ญโ๐ ๐๐ข๐ญโ๐
(1)
keterangan: ๐น๐๐ = return saham individual (i) pada hari t, ๐ท๐๐ = harga saham penutupan (i) pada harit, dan ๐ท๐๐โ๐ = harga saham penutupan (i) pada hari t-1. 32
2. Return Pasar Return pasar merupakan suatu tingkat keuntungan keseluruhan saham yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dan yang digunakan untuk menghitung return pasar harian. Return pasar dihitung menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan dengan rumus sebagai berikut (Kurnianingsih, 2014). ๐ ๐ฆ๐ญ =
๐๐๐๐๐ญ โ๐๐๐๐๐ญโ๐ ๐๐๐๐๐ญโ๐
(2)
keterangan: ๐น๐๐ = return pada pasar pada saat waktu t, IHSG๐ = indeks dalam harga saham gabungan pada hari t, dan IHSG๐โ๐ = indeks dalam harga saham gabungan pada hari t-11. 3. Expected Return Expected return menggunakan model sesuaian pasar (market-adjusted model) yang mengganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return terhadap saham adalah return indeks pasar pada saat tersebut dengan rumus sebagai berikut (Kurnianingsih, 2014). ๐ ๐๐ข, ๐ญ = ๐ ๐ฆ๐ญ
(3)
keterangan: E (Ri,t)= expected return saham ke i pada hari t, dan ๐น๐๐ = return pada pasar pada hari t. 4. Abnormal Return (AR) Abnormal return adalah kelebihan dari return yang terjadi terhadap return normal. Return normal adalah return ekspektasi sehingga return abnormal
33
return merupakan selisih antara actual return dengan expected return. Abnormal return dalam penelitian ini dilakukan pada saat event study (selama lima hari sebelum dan setelah pengumuman dividen). Nilai abnormal return dapat ditemukan dengan rumus sebagai berikut (Kurnianingsih, 2014). ๐ด๐
๐๐ก=๐
๐๐กโ๐ธ(๐
๐๐ก)
(4)
keterangan: ARit = abnormal return saat di event study dari saham ke i pada hari ke t, Rit= actual return dari saham ke i pada hari ke t, dan E(Rit)= expected return dari saham ke i pada hari ke t. 5. Average Abnormal Return (AAR) Abnormal return dalam pengujiannya tidak dilakukan untuk tiap-tiap sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat (keseluruhan) dengan menguji ratarata abnormal return seluruh sekuritas untuk tiap-tiap hari periode peristiwa, adapun rumusnya sebagai berikut (Kurnianingsih, 2014). ๐๐๐ ๐ข๐ญ =
๐ค ๐ข=๐
๐๐๐ข๐ญ ๐
(5)
keterangan: AARit= rata-rata abnormal return pada hari ke t, ARit= abnormal return untuk sekuritas ke i pada hari ke t, dan k= jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman dividen. 6. Volume Saham Perusahaan Volume saham perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah volume saham perusahaan yang diperdagangkan pada saat hari t dan volume saham perusahaan yang beredar pada saat hari t yang akan digunakan dalam
34
perhitungan trading volume activity. Trading volume activity merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melaui parameter pergerakan aktivitas perdagangan saham di pasar (Azka, 2013). 7. Trading Volume Activity Volume
perdagangan
saham
atau
trading
volume
activity
dalam
perhitungannya dengan mempergunakan rumus sebagai berikut (Gautama, 2008). ๐ป๐ฝ๐จ =
๐บ ๐๐๐ก๐๐ฆ ๐ฉ๐๐ซ๐ฎ๐ฌ๐๐ก๐๐๐ง ๐ข ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐ข๐ฉ๐๐ซ๐๐๐ ๐๐ง๐ ๐ค๐๐ง ๐ฉ๐๐๐ ๐ฐ๐๐ค๐ญ๐ฎ ๐ญ ๐บ ๐๐๐ก๐๐ฆ ๐ฉ๐๐ซ๐ฎ๐ฌ๐๐ก๐๐๐ง ๐ข ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐๐ซ๐๐๐๐ซ ๐ฉ๐๐๐ ๐ฐ๐๐ค๐ญ๐ฎ ๐ญ
(6)
keterangan: TVA= trading volume activity. 8. Average Trading Volume Activity Trading volume activity telah diketahui langkah selanjutnya adalah mengukur rata-rata atau average trading volume activity, adapun rumus sebagai berikut. ๐๐๐๐๐ข, ๐ญ =
๐๐๐๐ข,๐ญ ๐ง
(7)
keterangan: XTVAi,t= rata-rata trading volume activity perusahaan i pada waktu t, ๐บ๐๐๐i,t= jumlah total trading volume activity, dan n= jumlah perusahaan.
35
D. Teknik Analisis Data Data yang cukup dan memenuhi persyaratan akan mendukung penggunaan alat analisis dalam pengujian hipotesis dan pada akhirnya akan meningkatkan ketepatan generalisasi yang dibuat berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan data yang cukup dan memenuhi persyaratan (Bandi, 2009). 1. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik deskriptif ini, berisi mengenai rata-rata (mean), nilai maksimum, nilai minimum, dan standar deviasi dari variabel penelitian. Analisis ini untuk memberikan gambaran tentang perilaku dan distribusi data.
2. Uji Normalisasi Data Mendeteksi normalisasi data penelitian ini menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan program SPSS 16.0. Penerapan uji KolmogrovSmirnov, apabila nilai signifikan kurang dari sama dengan 0,05 (p-value โค 0,05) menandakan bahwa data tersebut tidak berdistribusi normal, sedangkan apabila nilai signifikan lebih dari 0,05 (p-value > 0,05) menandakan bahwa data tersebut berdistribusi normal (Ferdiansyah, 2012). Data yang berdistribusi normal untuk pengujian hipotesis menggunakan uji Paired Sample T Test dan data tidak berdistribusi normal menggunakan uji peringkat bertanda Wilcoxon (Wilcoxonsigned rank test).
36
3. Uji Hipotesis a. Paired sample t test Pengujian ini digunakan untuk menguji signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan melihat p-value. Adapun cara dalam menguji hipotesis dalam penelitan ini sebagai berikut. 1. Pencarian p-value dengan menggunakan program SPSS 16.0 2. Menentukan tingkat signifikan sebesar 5 % (ฮฑ= 0,05) 3. Menentukan kriteria pengujian sebagai berikut. Jika significant (p-value) โค 0,05 maka hipotesis diterima dan jika significant (pvalue) > 0,05 maka hipotesis ditolak (Kurnianingsih, 2014).
b. Peringkat bertanda wilcoxon (wilcoxon-signed rank test) Teknik yang digunakan dalam analisis apabila data tidak berdistribusi normal menggunakan Peringkat Bertanda Wilcoxon atau Wilcoxon-Signed Rank Test untuk mengetahui perbedaan yang terjadi antara harga saham dan volume perdagangan saham sebelum pengumuman dividen selama lima hari sebelum dan lima hari setelah pengumuman dividen. Adapun cara menguji hipotesis penelitan ini sebagai berikut (Astuti, 2014). 1. Menentukan hipotesis. 2. Menentukan nilai kritis. Nilai kritis ini diperoleh dari tabel uji peringkat bertanda Wilcoxon dengan menetapkan nilai observasi dan taraf nyata.
37
3. Menentukan nilai statistik Wilcoxon sebagai berikut. a) menentukan perbedaan data yang berpasangan. b) menentukan rangking untuk urutan beda data yang berpasangan tanpa memperhatikan tanda (untuk nilai beda yang sama digunakan rata rata rangking). c) memisahkan antara nilai rangking yang positif dan negatif. d) menjumlahkan nilai rangking yang bernilai positif dan juga negatif (nilai yang terkecil adalah nilai statistik Wilcoxon). 4. Menentukan keputusan. Jika nilai statistik Wilcoxon lebih kecil dari nilai kritis, maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
38