perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu motode dalam meneliti status kelompok manusia, objek, kondisi, sistem pemikiran, maupun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Jenis penelitian secara deksriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penerapan Ijin Kerja Panas (Hot Work Permit) sebagai pencegahan bahaya peledakan dan kebakaran di PT. Barata Indonesia (Persero) UUM Cilegon.
B. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah : Nama Perusahaan
: PT. Barata Indonesia (Persero) UUM Cilegon
Alamat
: JL. Eropa I, Kawasan Industri Berat, Kav. H 2/2 Cilegon
Banten (42443)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Pelaksanaan 1.
Tahap Persiapan Tahap persiapan yang dilakukan meliputi : a.
Permohonan ijin magang di PT. Barata Indonesia
b.
Mempelajari kepustakaan yang berrhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
c.
Mempelajari
tentang
kepustakaan
yang
berhubungan
dengan
pekerjaan panas, dan perijinan kerja. 2.
Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan meliputi : a.
Penjelasan umum tentang perusahaan tempat diadakannya kegiatan magang.
b.
Observasi berdasarkan wawancara.
c.
Pengamatan langsung terhadap kondisi lingkungan di perusahaan.
d.
Pencarian data pelengkap melalui arsip-arsip perusahaan dan bukubuku referensi. Pelakasanaan penelitian dimulai pada tanggal 3 Februari 2014
sampai dengan tanggal 3 Maret 2014.
D. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Data yang diperoleh baik dari sumber secara primer dan sekunder merupakan data yang menggambarkan tentang pelaksanaan dan penerapan Ijin
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kerja Pekerjaan Panas (Hot Work Permit) yang diterapkan oleh PT. Barata Indonesia (Persero) UUM Cilegon yang meliputi : 1.
Pekerjaan panas/ hot work
2.
Potensi bahaya pekerjaan panas/ hot work potential hazard
3.
Pencegahan terhadap bahaya dari pekerjaan panas/ preventing hot work potential hazard
4.
Perijinan untuk pekerjaan panas/ hot work permit
E. Sumber Data Data yang diperoleh dan dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari data-data primer dan data sekunder. 1.
Data Primer Data primer didapatkan dari hasil observasi dan wawancara dengan pihak manajemen dan tenaga kerja maupun tenaga kerja yang terlibat di perusahaan, serta data lain yang dapat membantu dalam pembuatan laporan.
2.
Data Sekunder Data sekunder berasal dari dokumen-dokumen yang ada di departemen EHS (Environment Health and Safety), departement QC (Quality Control), departemen HRD (Human Resources Departement), buku literatur dan standar peraturan-peraturan atau regulasi yang digunakan berkaitan dengan Ijin Kerja Pekerjaan Panas (Hot Work Permit).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F. Teknik Pengambilan Data 1.
Observasi Yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan-kegiatan maupun aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan panas di area workshop serta mengikuti alur pembuatan ijin kerja panas.
2.
Wawancara Data diperoleh dengan cara melakukan wawancara dengan pekerja yang melakukan pekerjaan panas dan penanggung jawab pembuatan ijin kerja untuk pekejaan panas yaitu safetyman ataupun pihak supervisor di PT. Barata Indonesia (Persero) UUM Cilegon.
3.
Studi Kepustakaan Data diperoleh dari mempelajari manual pelaksanaan, referensi dan buku-buku yang berhubungan dengan pekerjaan panas/ hot work ijin kerja panas/ hot work permit.
G. Analisis Data Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif dengan tujuan penggambaran mengenai jenis pekerjaan panas/ hot work, berdasarkan potensi bahaya dari pekerjaan panas dan penerapan ijin kerja panas di PT. Barata Indonesia (Persero) UUM Cilegon berdasarkan Doc. No. : BI-REK-002, Fabrication Procedure Storage Bin Arrangement, Document No. PLTU1-00S1-GP-FORM, HOT WORK PERMIT (welding & finishing), selain itu juga
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan membandingkan hasil tersebut dengan peraturan perundangan dan literatur yang ada. Adapun peraturan dan perundangan yang digunakan adalah : 1.
Undang-undang No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2.
American National Standard Institue (ANSI), Safety in Welding, Cutting and Allied Processes
3.
ASME Section IX Welding & Brazing Qualification
4.
National Fire Protection Association (NFPA) ® Standard for Fire Prevention During Welding, Cutting And Other Hot Work.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL
A. Proses Produksi Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan di PT. Barata Indonesia (Persero) Unit Usaha Mandiri Cilegon, didapatkan hasil sebagai berikut : PT. Barata Indoneisia merupakan Unit Usaha Mandiri dari PT. Barata Indonesia pabrikasi Gresik yang didirikan pada tahun 1971 dengan nama PT. Barata Indonesia Metalworks & Enginering, perusahaan yang bergerak di bidang Enginering, Procurement and Construction (EPC) yaitu melakukan rekayasa (Enginering) dari suatu plant, melakukan pembelian (Procurement/ Purchasing) barang-barang dan equipment terkait dan mendirikan/ membangun (Construction) plant. Meskipun termasuk perusahaan EPC, PT. Barata Indonesia (Persero) UUM Cilegon tidak melakukan semua kegiatan tersebut, dikarenakan perusahaan melakukan produksi tergantung dari tender yang telah disepakati dari pihak client ataupun owner. PT. Barata Indonesia (Persero) UUM Cilegon melayani jasa fabrikasi untuk beberapa sektor industri, diantaranya perusahaan minyak dan gas, tambang, industri kereta api, pabrik gula, power plant, serta infrastruktur pendukung bagi industri lainnya.