35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sebuah
penelitian
diperlukan
adanya
metode,
karena
metode
merupakan cara untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan semula suatu penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu metode pengkajian atau metode penelitian suatu masalah yang tidak didesain atau dirancang menggunakan prosedur-prosedur statistik (Edi Subroto, 2007:5). Penelitian ini bersifat deskriptif karena data yang diperoleh tidak dapat dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, penulis memaparkan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Penulis berusaha mendeskripsikan karakteristik, fungsi bahasa serta kosa kata ciri penentu register pada penggunaan bahasa penyiar radio yang berada di Surakarta. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah objek penelitian. Dalam penelitian linguistik, populasi pada umumnya ialah keseluruhan individu dari segi-segi tertentu bahasa (Edi Subroto, 2007:36). Populasi dalam penelitian ini ialah pemakaian bahasa yang digunakan oleh penyiar radio, khususnya yang mengandung istilah khusus.
commit to user 35
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian langsung (Edi Subroto, 2007:36). Sampel yang dipilih dianggap dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Penulis memilih data yang cocok dengan tujuan penelitian. Sampel dalam penelitian ini berupa pemakaian bahasa yang diambil dari tuturan dalam profesi penyiar radio melalui perekaman off air dan on air di radio Metta FM, PTPN dan RRI Surakarta. Perekaman off air dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 dan on air pada bulan November 2013. Yang dimaksud on air di sini adalah pemakaian bahasa yang melibatkan penyiar radio dengan pendengar, sedangkan off air yaitu pemakaian bahasa yang melibatkan hubungan atau komunikasi antara penyiar dengan rekan kerjanya. C. Sumber Data Keberadaan sumber data dalam suatu penelitian mutlak diperlukan. Sumber adalah si penghasil atau si “pencipta” bahasa yang sekaligus tentu saja juga si penghasil atau si pencipta data yang dimaksud, di samping penghasil atau pencipta sampel. Sumber itu tidak lain adalah si penutur yakni orang yang menuturkan data beserta sampel asal substantif data; dan biasanya disebut narasumber (resource person) (Sudaryanto, 1990:34). Sumber data dalam penelitian ini adalah penyiar-penyiar radio di Metta FM, PTPN dan RRI Surakarta. Berapa banyak informan atau narasumber yang diperlukan dalam pengambilan data memang tidak ada pedoman yang pasti. Namun, pengalaman commit to user menunjukkan yang terbaik adalah antara tiga atau lima informan. Kurang dari tiga
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
orang menyulitkan untuk menentukan adanya data yang benar-benar sahib, lebih dari lima orang berarti memerlukan waktu yang amat lama (Edi Subroto, 2007:45). Penelitian ini melibatkan lima informan yang berfungsi sebagai sumber data. Penulis memilih lima informan dengan mempertimbangkan kepemilikan karakteristik yang unik, fungsi bahasa yang bervariasi, serta register yang lebih banyak jika dibandingkan dengan penyiar radio-radio lain di Surakarta. Lima informan tersebut yaitu, Sara Neyrhiza dan Dewa dari radio PTPN, Sari Nugraha dan Rido Wicaksono dari RRI Surakarta, dan yang terakhir Lidya Saka dari radio Metta FM. Kriteria informan dalam penelitian ini adalah: 1) Minimal lulusan SMA atau sederajat. 2) Sudah berkecimpung menjadi penyiar radio minimal dua tahun. 3) Mengetahui sejarah, istilah dan pengetahuan yang mendalam mengenai radio. 4) Memiliki alat ucap yang sempurna. 5) Berusia 20 sampai 30 tahun. D. Data Secara umum dapat dinyatakan bahwa data adalah semua informasi atau bahan yang disediakan oleh alam (dalam arti luas), yang harus dicari atau dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti (Edi Subroto, 2007:38). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data lisan. Data lisan berupa tuturan yang mengandung karakteristik, fungsi bahasa, dan register yang digunakan oleh penyiar radio di Metta FM, PTPN dan RRI Surakarta. Perekaman dilakukan pada commit to user bulan Mei sampai dengan Juli 2013 untuk off air dan bulan November 2013 untuk
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
on air. Data yang diperoleh dari perekaman off air lebih banyak jika dibandingkan dengan on air. Hal tersebut dikarenakan pada saat on air penyiar akan memilih menggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh pendengarnya, sehingga kemungkinan untuk mengeluarkan register semakin sedikit. Berbeda dengan off air yakni terjadi percakapan antara penyiar dan rekan kerjanya yang bisa bebas berbicara tanpa dibatasi apapun sehingga kemungkinan penyiar mengeluarkan register semakin besar. E. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode agar dapat bermanfaat (untuk mewujudkan tujuan kegiatan ilmiah linguistik) haruslah digunakan dalam pelaksanaan yang konkret. Metode merupakan cara kerja, sedangkan teknik yaitu jabaran metode yang sesuai dengan alat beserta sifat alat (Sudaryanto, 1988:26). Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode simak libat cakap sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik rekam, teknik catat, dan teknik wawancara. a. Metode simak libat cakap Metode simak libat cakap ditempuh dengan menyimak dan menyadap pembicaraan para penyiar radio (observasi langsung berpartisipasi), yakni penulis berperan sebagai pengamat sambil menyimak pemakaian bahasa yang digunakan oleh penyiar radio. b. Teknik rekam Teknik rekam ialah pemerolehan data dengan cara merekam pemakaian bahasa lisan yang bersifat spontan (Edi Subroto, 2007:40). Teknik rekam dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan handphone yang dimaksudkan agar commit to user penulis nantinya dapat dengan mudah mentranskripsikan hasil rekaman.
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Teknik catat Teknik catat dilakukan untuk hal-hal yang berkaitan dengan ungkapan atau istilah yang menandai register. Ini dilakukan karena kosa kata khusus penanda register berada dalam ungkapan-ungkapan yang bersifat spontan dan tidak dapat dikondisikan. d. Teknik wawancara Teknik wawancara mendalam (in depth interview) dilakukan untuk mengadakan penggalian data. Wawancara dilakukan secara terpadu dan mendalam dengan menyiapkan sejumlah pertanyaan tentang data yang telah diambil sebelumnya. Dalam penelitian ini penulis bekerjasama dengan tiga orang informan yang berfungsi untuk mengecek data. F. Teknik Klasifikasi Data Klasifikasi data digunakan untuk mengelompokkan data-data yang dipakai dalam penelitian ini. Klasifikasi data dalam penelitian ini berdasarkan tiga hal, yaitu karakteristik bahasa dalam profesi penyiar radio, fungsi bahasa dalam profesi penyiar radio, dan register dalam profesi penyiar radio. Pengelompokan dilakukan dengan membuat kartu data. Kartu data ini terdiri dari konteks, tuturan, serta keterangan yang meliputi nomor urut data, jenis data, sumber data, tanggal, bulan, dan tahun.
Contoh kartu data: 1. Rekaman penyiar Lidya Saka di Metta FM commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Konteks situasi
Lidy Saka Rekan kerja Lidya Saka
: Percakapan Lidya Saka dengan rekan kerjanya tentang backsound untuk iklan yang akan diproduksi di radio Metta FM Solo pada tanggal 24 Mei 2013. : “Mas Yos, iklannya di-mixing pakai backsound yang baru ya.” : “Endi?” : “Sik bentar (sambil mencari file di komputer), ini di file yang ini ya Mas (sambil menunjukkan file di komputer).” (008/KPB/PIA/OFF/RM/24 Mei 2013)
Keterangan
:
008
: Nomor urut data
KPB
: Karakteristik Pemakaian Bahasa
PIA
: Pemakaian Istilah Asing
OFF
: Off air
RM
: Metta FM
24 Mei 2013 : Tanggal perekaman 2. Rekaman penyiar Sara Neyriza di PTPN. Konteks situasi
Sara Neyriza
Rekan kerja
: Percakapan Sara Neyrhiza yang sedang memberi pengarahan kepada rekan kerjanya (DJ baru) tentang opening di radio PTPN pada tanggal 6 Juni 2013. : “Kalau opening tu jangan lebih dari tiga menit, pendengar tu bosen dengernya. Pokoknya diingetinget ya, jangan lebih dari tiga menit.” : “Iya mbak iya, kan gak tau kalau lebih dari tiga menit.” (016/FB/OFF/PTPN/6 Juni 2013)
Keterangan
:
16
: Nomor urut data
FB
commit to user : Fungsi Bahasa
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
OFF
: Off air
PTPN
: PTPN
6 Juni 2013 : Tanggal perekaman 3. Rekaman penyiar Rido Wicaksono di RRI Surakarta Konteks situasi
Rido Wicaksono
DJ Magang
: Percakapan Rido Wicaksono yang sedang memberi tugas kepada DJ magang untuk membuat berita di radio RRI Surakarta pada tanggal 6 Mei 2013. : “Besok kamu buat lima berita untuk radio, besok kamu kasih ke aku. Diketik boleh, tulis tangan juga boleh. Dikasih lead-nya ya jangan lupa.” : “Iya Mas.” (129/RPR/OFF/RRI/6 Mei 2013)
Keterangan
:
129
: Nomor urut data
RPR
: Register Penyiar Radio
OFF
: Off air
RRI
: RRI Surakarta
6
Mei 2013 : Tanggal perekaman
G. Metode dan Teknik Analisis Data Penelitian ini diawali dengan penyediaan data berupa penggunaan bahasa oleh penyiar radio FM di Surakarta. Setelah data terkumpul agar lebih terfokus commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
42 digilib.uns.ac.id
sesuai dengan perMasalahan yang diteliti dilakukan pencatatan pada kartu data dan klasifikasi. 1. Metode Analisis Data Data diklasifikasikan terlebih dahulu kemudian dilakukan analisis. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode padan. Sudaryanto (1993,13) menjelaskan bahwa metode padan yaitu cara untuk menganalisis dengan menggunakan alat penentu di luar bahasa itu sendiri dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Penelitian ini alat penentunya adalah referen bahasa. Referen yang digunakan adalah konteks peristiwa terjadinya tuturan yang mengandung istilah khusus pada penyiar radio FM di Surakarta. 2. Teknik Analisis Data Penulis menggunakan teknik kontekstual untuk menganalisis data. Dwi Purnanto menjelaskan bahwa penelitian sosiolinguistik sebenarnya adalah penelitian kontekstual, yaitu mengacu pada kerangka kerja komprehensif analisis register sebagai bentuk pemakaian bahasa dengan mempertimbangkan segi sosial, situasional, dan kultural yang melatarbelakanginya (Dwi Purnanto, 2002:8-9). Selanjutnya Douglas Biber (1994) (dalam Dwi Purnanto, 2002:9) memaparkan bahwa analisis dengan kerangka kerja seperti itu bertumpu pada (1) analisis ciriciri linguistik register, (2) analisis ciri-ciri situasional register, dan (3) analisis fungsional dan konvensional sebagai gabungan ciri-ciri linguistik dan ciri-ciri situasional pemakaian register. Teknik analisis ciri-ciri linguistik register akan dilakukan untuk menganalisis bentuk bahasa berdasarkan kriteria pemilihan ragam bahasa, gaya tutur yang dipakai, gejala percampuran, dan kriteria penandaan unsur-unsur yang commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
membentuk wacana kepenyiaran. Analisis ciri-ciri situasional akan dilakukan untuk menentukan dan mengklasifikasikan situasi-situasi nonverbal yakni konteks yang mempengaruhi atau memunculkan acuan makna register. Teknik analisis fungsional dan konvensional dilakukan untuk menganalisis arti dari kosakata khusus dengan menggabungkan ciri linguistik dan ciri situasional dengan melakukan pengamatan secara langsung (observasi) terhadap kelazimankelaziman penutur bahasa oleh penyiar radio. H. Teknik Penyajian Hasil Analisis Sudaryanto (1993:144) menyatakan bahwa metode penyajian hasil analisis data ada dua macam, yaitu bersifat informal dan bersift formal. Penelitian ini menggunakan metode penyajian hasil analisis data secara informal. Metode penyajian informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa walaupun dengan terminologi dan teknis sifatnya. Hasil analisis data akan berwujud penjelasan yang berkaitan dengan karakteristik pemakaian bahasa, fungsi bahasa, serta kosakata ciri penentu register dalam penyiar radio FM di Surakarta. Penjelasan akan berbentuk uraian yang berwujud kalimat-kalimat yang diikuti pemerian secara rinci. Penyajian model ini dikenal dengan penyajian informal.
commit to user