52
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiyah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.72 Dalam suatu penelitian tidak akan pernah terlepas dari metodologi, hal ini sangat penting bagi seorang peneliti agar mendapat hasil yang mampu dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu diperlukan kecermatan dalam memilih metodologi dan ketepatan dalam menggunakan suatu metode. Dengan itu akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiyah.73 Penyusunan skripsi ini penulis menggunakan library reasearch yaitu metode penelitian yang menggunakan teori-teori yang di ambil dari literatur buku yang sesuai dengan pembahasan skripsi. Selain itu penulis menggunakan fild reasearch yaitu metode penelelitian dengan menggunakan penelitian lapangan yang sesuai dengan obyek yang penulis pilih. Adapun dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan prosedur penelitian sebagai berikut: A. Jenis Penelitian Pada sekripsi ini penulis menggunakan penelitian diskriptif. Yaitu penelitian yang berusaha mendiskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang 72
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), Cet.ke-4, h.2 73 Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasian, 1989), h.11
52
53
terjadi pada saat sekarang.74 Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan kualitatif atau naturalistic, yaitu penelitian yang digunakan dengan situsi yang wajar (natural setting). Sedangkan metode pengumpulan data bersifat kualitatif.75 Jadi pendekatan ini mengarah pada keadaan-keadaan, individuindividu dan organisasi-organisasi yang bersifat holistic (utuh).76 Lebih lanjut, dalam penilitian diskriptif kualitatif ini penulis menggunakan jenis “cose study” atau study kasus, yaitu penyelidikan yang mendalam dari suatu individu, kelompok, atau institusi.77 Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian kepada kasus yang dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail dan komperhenship.78
B. Tahap-tahap Penelitian Tahap-tahap penelitian merupakan gambaran mengenai keseluruhan perencanaan, penafsiran data sampai pada penulisan laporan penelitian. Menurut Bodgon ada tiga tahapan dalam penelitian yakni pra lapangan, tahap lapangan dan tahap analisis data.79
74 Nana Sudjana Abrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 1989), h.64 75 S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistic Kualitatif, (Bandung: tarsito, 1986), h. 15 76 Robert Bodgan dan Stefel J Tailor, Kualitatif Dasar-Dasar Penelitian, (Surabaya: Usaha nasional, 1993), h.130 77 Suminto, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jogjakarta: Andi Offset, 1995), h.22 78 Sanapiah Faisol, Format-Format Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 1995), h.22 79 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitaitif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002), h.85
54
a. Tahap pra lapangan Pada tahap ini berorientasi untuk memperoleh gambaran umum mengenai latar belakang penelitian dengan melakukan “grand tour observation”. Dalam kegiatan ini dilakukan penyusunan perencanaan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus permohonan penelitian, menjejaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan serta mempersiapkan perlengkapan penelitian. Tahap ini dilakukan sejak dini yaitu sejak pertamakali atau sebelum terjun kelapangan dalam rangka penggalian data. b. Tahap penggalian data Tahap ini merupakan tahap eksplorasi secara terfokus sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dipilih sebagai fokus penelitian. Tahap ini merupakan pekerjaan lapangan dimana peneliti memasuki lapangan dan turut serta melihat kegiatan dilapangan dengan melaukukan interview, observasi n dapengumpulan data serta dokumen. Perolehan data kemudian dicatat dengan cermat, menulis data-data yang diamati , membuat diagram-diagram kemudian secara intensif dilakukan setelah pelaksanaan penelitian selesai. c. Tahap analisis data Tahap ini dilakukan oleh penulis beriringan dengan tahap pekerjaan lapangan. Dalam tahapan ini penulis menulis hasil pengamatan, wawancara, serta data tertulis untuk selanjutnya penulis segera melakukan analisa data dengan cara deskriptif analitik yaitu dengan memperkaya informasi melalui
55
analisis komparasi, dan selanjutnya dipaparkan dengan menggunakan bentuk uraian naratif. Analisis data dilakukan setiap pengumpulan data di lapangan dengan cara berkesinambungan. Diawali dengan proses klarifikasi data agar tercapai konsistensi, dilanjutkan dengan langkah-langkah abstrasi-astraksi teoritis terhadap informasi lapangan. Pada tahapan ini penulis mempertimbangkan informasi dilapangan sehingga menghasilkan pernyataan-pernyataan yang dianggap mendasar dan universal. Dalam hal ini gambaran atau informasi tentang peristiwa atau objek yang dikaji tetap mempertimbangkan derajat koheresi internal, masuk akal dan berhubungan dengan faktual dan realistik. Dengan cara melakukan komperasi haasil temuan observasi dan pendalaman makna, diperoleh suatu analisis data yang terus menerus secara simultan sepanjang proses penelitian.80
C. Sumber Data Sumber data merupakan subyek dari mana data itu diperoleh. Menurut sumbernya data penelitian digolongkan menjadi dua yakni data primer dan data sekunder. Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat-alat pengukuran atau alat-alat pengambilan data secara langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari. Sedangkan data
80
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian kualitatif, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h.154
56
sekunder ialah data yang diperoleh lewat pihak lain dan tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitian. Menurut Lefland sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata atau tindakan dari orang yang diamati atau diwawancarai. Selebihnya adalah data tambahan seperti: dokumen dan lain-lain.81 Kata-kata atau tindakan dari orang yang atau diwawancarai merupakan sumber data utama yang dicatat melalui sumber data tertulis atau video atau tapes, pengambilan foto atau film. Pencatatan sumber data melaluiwawancara atau pengamatan berperan serta dalam mendaptkan hasil merupakan gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya.82 Sumber data tambahan berupa buku-buku, majalah, arsip-arsip, dokumen-dokumen baik pribadi maupun resmi yang sangat mendukung validitas data utama. Untuk memperoleh informasi yang bisa dipertanggung jawabkan, secara langsung penulis mencari informasi dari informan dan responden yang kompeten dan mengetahui seluk beluk Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar peneliti.83 Sedangkan responden adalah orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti baik baik pertanyaan tertulis maupun pertanyaan lisan. Apabila peneliti menggunkana teknik observasi
81 82
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitaitif, h.112 Suharsimi Arikunto, Prosedu Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.90 83 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitaitif, h.90
57
maka maka sumber data bisa berupa benda, garak atau proses seuatu. Apabila peneliti menggunakan teknik dokumentasi, maka sumber datanya berupa dokumen atau catatan.84 Sumber data berupa kata-kata dalam penelitian ini diperoleh peneliti melalui wawancara dengan orang-orang yang dapat dipercaya kebenaran informasi, seperti kepala sekolah, waka kurikulum, tim TIP’S , guru bidang study pendidikan agama Islam dan guru kelas. Data ini dicatat secara tertulis setiap kali peneliti melakukan wawancara di lapangan. Sedangkan sumber data berupa tindakan diperoleh peneliti dengan mengamati secara langsung pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam pada kelas inklusif di Sekolah Kreatif SD muhammadiyah 16 Surabaya.
D. Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data ini penulis berusaha untuk dapat memilih dan menggunakan metode pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang dipecahkan. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara
84
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 107
58
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan orang yang diwawancarai (interviewee).85 Adapun data yang ingin diperoleh dari teknik wawancara ini adalah tentang pembelajaran pendidikan agama Islam pada kelas inklusif di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya. b. Observasi Istilah observasi diturunkan dari bahasa latin yang berarti “melihat” dan
“memperhatikan”.
Istilah
observasi
diarahkan
pada
kegiatan
memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut.86 Dengan teknik observasi seperti ini memungkinkan bagi peneliti untuk mengamati gejala-gejala penelitian secara lebih dekat. Data yang ingin diperoleh dari teknik observasi ini ialah keadaan mengenai lingkungan sekolah khususnya pada kegiatan guru dan murid ketika proses pembelajaran pendidikan agama Islam berlangsung serta pengelolaan kelas di kelas 1. c. Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mempelajari data-data yang telah didokumentasikan. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-
85
Burhan Bungin (Ed.), Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2006), h.143 86 Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia, (Jakarta: LPSP3 UI,2005), h.116
59
buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.87 Teknik ini digunakan untuk mencari data tentang struktur organisasi sekolah, nama guru, jabatan dan mata pelajaran yang diajarkan, data tentang pendidikan terakhir guru dan hal-hal lain yang relevan.
E. Instrumen Penlitian Sesuai dengan pendekatan penelitian, maka instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai key instrumen atau alat peneliti yang utama.88 Pencari tahu alamiah dalam pengumpulan data lebih banyak bergantung pada diri peneliti sebagai alat pengumpul data. Ini berarti peneliti harus harus bisa mengungkapkan makna, berinteraksi dengan nilai-nilai lokal dimana hal ini tidak bisa dilakukan kuesioner, angket dan lain sebagainya. Oleh karena itu kehadiran peneliti dilokasi penelitian mutlak diperlukan sesuai dengan prinsip-prinsip penelitian kualitatif yaitu peneliti harus dapat menciptakan hubungan yang baik dengan subyek penelitian. Hubungan yang baik antara antara peneliti dengan subyek penelitian diciptakan sejak penjajakan awal terhadap setting penelitian, selama penelitian bukan sesudah penelitian. Sebab hal inimerupakan kunci utama kesuksesan suatu pnelitian, terutama dalam pengumpulan data di lapangan. Hubungan baik antara
87 88
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, h.147 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitaitif, h.19
60
peneliti dengan dan subyek penelitian saling dibangun dalam menjamin kepercayaan dan pengertian sehingga data yang diperlukan dapat diperoleh dengn lengkap dan sedapat mungkin menghindarkan hal-hal yang dapat merugikan informan. Jadi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) instrumen utama yakni peneliti, karena dalam penelitian kualitatif kedudukan peneliti sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsiran data dan pada akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitian,; (2) alat perekam yang berfungs sebagai alat bantu, (3) beberapa alat tulis.89
F. Sampel Penelitian Dalam penelitian kualitatif, konsep sampel berkaitan dengan bagaimana memilih informan atau situasi sosial tertentu yang dapat memberikan informasi yang mantap dan akurat mengenai elemen-elemen yang ada. Karena itu, teknik sampling yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah purposif sampling (sampel bertujuan). Teknik purposif sampling digunakan karena didalam pengumpulan data pada penelitian bersifat kualitatif tidak ditentukan oleh seberapa banyak orang yang terlibat, akan tetapi bagaimana ia dapat memenuhi kebutuhan penelitian sesuai dengan masalah yang dirumuskan.
89
Ibid., h.12
61
Atas dasar penelitian inilah yang di jdikan sampel informa atau key informan dalam penelitian ini ialah 1. Kepala sekolah 2. Tim TIP’S 3. Guru kelas 4. Guru bidang study pendidikan agama Islam
G. Teknik Analisis Data Analisis data adalah sebuah proses yang dilakukan melalui pencatatan, penyusunan, pengolahan, dan penafsiran serta menghubungkan makna data yang ada kaitannya dengan penelitian.90 Menurut Miles dan Huberman ada tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu: a. Data reduction (Reduksi data) Data yang diperoleh dilapangan jumlahnya begitu banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara terperinci dn teliti. Karena itulah perlu segera melakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, cari tema dan polanya.91
Yang Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah 90
Nana Sujana dan Awal Kusuma, Proposal Penelitian di perguruan Tinggi, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000), h.89 91 Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif Kualitatif R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), h.247
62
peneliti untuk melakukan melakukan pengumpulan data sejujurnya,dan mencarinya bila duperlukan. Jadi bisa di ambil kesimpulan bahwa reduksi data merupakan proses berfikir sensitis yang memerlukan kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi.92 b. Data display (penyajian data) Setelah
data
direduksi,
maka
langkah
selanjutnya
adalah
mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dengan uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori. Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan “ yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif”.93 c. Conclusion drawing/ verification Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-buki yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikmukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Jadi kesimpulan dalam penelitian
92 93
Ibid., h. 249 Ibid.,
63
kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.94
H. Lokasi Penelitian Dalam skripsi ini peneliti memilih lokasi penelitian di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya. Sekolah ini terletak di JL.Baratajaya V Barat NO 2 -4 Surabaya. Adapun alasan peneliti memilih sekolah ini karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang menerapkan pendidikan dengan kelas inklusif, sekolah ini juga termasuk sekolah Islam yang favorit dan berprestasi di Surabaya.
94
Ibid., h.253