44
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN 1.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi dari perancangan booth ini adalah sebagai sarana untuk mempromosikan atau memperkenalkan Pariwisata DKI Jakarta kepada masyarakat secara infografis dengan menggunakan maket yang digunakan untuk mendeskripsikan keadaan atau lokasi pariwisata tersebut. Sehingga dapat menumbuhkan atau menimbulkan rasa ketertarikan konsumen umtuk melihatnya. 3.2 Strategi Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi factor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien, dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Dua orang pakar strategi Hamel dan Prahalad mengangkat kompetensi inti sebagai hal
yang penting dalam arti strategi, mengidentifikasi strategi,
mengidentifikasi strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa mengangkat) dan terus menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentenng apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian strategi hamper selalu dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang
45
baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan. Dengan demikian strategi desain dapat disimpulkan sebagai penetapan urutan tindakan yang akan dilaksanakan oleh desainer (tim desain) untuk merealisasikan suatu tujuan yang diinginkan (design brief), menjadi keputusan akhir desain yang siap dilaksanakan. 3.2.1
Strategi Komunikasi Komunikasi menurut Dance (1967) adalah usaha yang menimbulkan respons
melalui lambing-lambang verbal yang bertindak sebagai stimuli, dengan adanya komunikasi manusia dapat saling berinteraksi dengan sesame dan lingkungannya. Secara umum komunikasi berarti suatu proses penyampaian pesan atau informasi, pernyataan yang dilakukan oleh seorang (komunikator) kepada orang lain dalam hubungan sosial.24 Strategi komunikasi memiliki peranan yang penting dalam pembuatan media promosi karena merupakan upaya penyampaian tema dan tujuan dari pembuatan perancangan booth untuk Pariwisata DKI Jakarta ini. Strategi yang digunakan meliputi:
a. Metode Persuasif Pemilihan warna dan bentuk pada media pendukunngnya seperti maket yang digunakan dapat menarik perhatian para target audience agar menggali rasa ingin tahu mereka tentang pariwisata ini.
46
b. Metode Informatif Penyampaian informasi mengadapatasi dan memodifikasi cara penyampaian pesan yang bisa dimengerti secara jelas. c. Metode Komunikatif Penggunaan warna yang tepat, bentuk visual yang menarik, penempatan media yang strategis dan penggunaan karakteristik layout yang mudah terbaca sehingga mampu memberikan kejelasan dari visual tersebut.
3.2.2
Konsep Dasar Inti dari seluruh perancangan booth ini adalah membuat suatu bentuk penataan
booth Pariwisata DKI Jakarta yang didalamnya terdapat informasi-informasi tentang pariwisata DKI Jakarta seperti Monumen Nasional Monas, Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, Taman Mini Indonesia Indah, Taman Impian Jaya Ancol, Kebun Binatang Ragunan. Dibuat dengan semenarik mungkin dengan menggunakan maket untuk mencapai target audience.
3.2.3
Sifat Pesan Pesan- pesan yang disampaikan dalam perancangan booth DKI Jakarta ini
berisi : 1.
Pesan-pesan yang berisi ajakan kepada masyarakat untuk melihat infografis pariwisata DKI Jakarta.
47
2.
Pesan yang mengingatkan akan manfaat sebagai salah satu wadah kreasi untuk khalayak umum. 3.2.4
Segmentasi Audience
1. Segi Demografis Usia
: Semua usia
Jenis Kelamin
: Laki-laki dan Perempuan
Strata Sosial
: Semua kalangan
2. Segi Psikografis Memberikan informasi dan sarana bagi Masyarakat agar lebih mengenal tentang Pariwisata Kota DKI Jakarta.
Segi Geografis a) Short Terms : Mempromosikan Pariwisata tentang Kota Jakarta kepada khalayak. b) Long Terms : Agar pariwisata dapat di jadikan aset yang menguntungkan bagi Kota Jakarta. 3.3 Strategi Kreatif Agar perancangan ini mencapai tujuan yang diharapkan maka booth yang akan dirancang harus efektif, perancangan yang efektif tersebut haruslah berbeda dengan yang lainnya. Hal ini perlu dilakukan karena jika perancangan kurang kreatif dikhawatirkan kurang menarik perhatian khalayak. Adapun tingkat kreatifitas yang dilakukan dalam perancangan booth ini lebih menekankan mengenai informasi tentang pariwisata DKI Jakarta tersebut.
48
Strategi kreatif yang akan dipakai menggunakan maket dengan ornamenornamen yang dibuat semenarik mungkin agar khalayak yang tertarik untuk melihat mendapatkan informasi. Dan menggunakan desain layout yang dinamis, warna-warna yang cerah, font yang menarik dan bahasa yang tidak terlalu baku dan mudah di mengerti. Adapun tingkat kreatifitas yang dilakukan dalam perancangan booth ini adalah memperkenalkan kepada masyarakat mengenai informasi pariwisata DKI Jakarta. Proses Kreatif: Tahap I Menentukan obyek yang dapat merepresentasikan pesan yang akan disampaikan visual kepada khalayak. •
Maket maket adaah sebuah bentuk 3 dimensi yang meniru sebuah benda atau objek dan
biasanya
memiliki
skala.
Maket
biasanya
digunakan
untuk
mendeskripsikan sebuah keadaan. 1 •
Booth Booth adalah panggung mini beerta aksesoris yang ada di dalamnya yang digunakansebagai ajang promosi produk, jasa maupun branding. 2
1 2
Id.wiktioary.org/wiki/maket Id.wikipedia.org/wiki/pameran
49
Tahap II •
Menentukan perancangan yang akan di aplikasikan secara emosional sehingga dapat menggugah rasa ingin tahu khalayak terhadap pariwisata di DKI Jakarta dengan menggunakan media utama yaitu booth. Booth akan dibuat semenarik mungkin sehingga dapat membuat masyarakat yang melihatnya tertarik untuk mengetahui isi didalamnya. Perancangan booth ini di pilih karena untuk mempromosikan pariwisata DKI Jakarta ini.
•
Indoor / outdor Dalam penentuan lokasi yang akan digunakan dalam perancangan booth ini, penulis lebih memilih ruang indoor dikarenakan lokasi di dinas pariwisata tidak memungkinkan untuk perancangan outdoor.
Tahap III •
Material Material yang akandigunakan dalam pembuatan booth pariwisata adalah : o Atap pada booth menggunakan bahan baku sirap o Untuk diding disin penulis akan menggunakan rangka kayu hollow yang dilapisi multiplex dan difinishing hpl atau chat semprot. o Lantai pada booth menggunkan rangka besi hellow yang dilpisi multiplex dan lapis lantai vinil.
50
o Untuk item kayu penulis menggunakan yang ekspost tapi bukan semacam dinding, hanya kayu olahan yang finishing menggunakan cat. Tahap IV Aplikasi visual •
Digital
dalam membuat perancangan booth ini saya mengaplikasiakannya menggunakan media 2 dimensi yang dapat membuat objek 3 dimensi tampak realistis. •
Fisik Dalam bentuk fisik saya menggunakan media maket. Penggunaan maket adalah sebagai tambaha atas rancangan dan sebagai cara utama untuk menyampaikan ide. Motvasi dalam membuat maket memungkinkan saya untuk menguji kualitas rancangan dalam skala kecil dan membantu saya untuk mendemonstrasikan bakat dan ide.
3.3.1 Strategi Media Strategi media adalah strategi yang diambil untuk menyiasati, bagaimana supaya media yang diambil ini nantinya bisa efektif dan efisien untuk mencapai sasaran yang maksimal. Dari Consumers Journey ini kita akan mendapatkan banyak sekali Point of Contact. Kegiatan, waktu, tempat maupun suasana diatas penuh dengan titik-titik
51
(point) untuk menyapa (melakukan kontak) dengan Skripsi Aplikatif tersebut maka disebut Point of Contact. Dari Point of Contact itu lah yang mendapatkan media yang tepat. 1.
Media Utama
Gambar 2.10 Denah booth
Gambar 2.11 Tampak Kiri
52
Gambar 2.12 Tampak Vetikal
Gambar 2.13 Tampak Kanan 3D Maket
2. Media Pendukung a) X-Banner Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi, berbentuk banner dengan konstruksi penyangga berbentuk "X" sehingga banner bisa berdiri sendiri. Biasanya dipasang di bagian depan, atau tempat-tempat yang perlu pengenalan agar orang tertarik dan mendatangi tempat tersebut. b) Pin, Stiker dll
53
c) Pin, Stiker dll berfungsi sebagai media souvenir yang akan diberikan langsung kepada pengunjung yang datang.
3.4 Program Kreatif 3.4.1 Program kreatif perancangan booth Perangkat lunak :
- Autodesk 3d Max - Adobe Photoshop CS5
3.4.2 Program kreatif Media Pendukung Perangkat lunak :
- Adobe Photoshop CS5
3.5 Analisa SWOT
Pada perancangan booth Pariwisata Kota DKI Jakarta untuk dinas pariwisata ini juga membutuhkan analisis swot untuk melihat apa saja kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dapat menjadi acuan dalam perancangan booth ini. Berikut merupakan analisis SWOT dari perancangan booth:
1.
Strength (kekuatan)
•
Strategis untuk mempengaruhi khalayak.
•
Dekor perencanaan booth untuk Dinas Pariwisata yang menarik dan unik, disesuaikan dengan perkembangan trendi kebudayaan.
•
Dikemas dengan teknik modern yang kreatif dan inovatif.
54
2. Weaknesses (kelemahan) •
Memerlukan biaya yang sangat banyak.
•
Sulitnya mencari kebutuhan untuk pembuatan maket.
3. Opportunities (peluang) •
Dukungan yang luar biasa dari khalayak.
4. Threats (ancaman) •
Banyaknya anggapan bahwa melihat booth adalah hal yang membosankan.
• Gangguan teknis, sperti lampu mati, peralatan rusak dan sebagainya.
3.6 Konsep Visual Konsep visual merupakan suatu konsep yang muncul dari ide verbal yang kemudian diolah ke dalam visual untuk memperkuat dan mengefektifkan kemampuan komunikasi dari pesan yang inginkan. Konsep visual yang akan disampaikan dalam perancangan booth ini yaitu tampilan melalui bentuk perancangan booth dengan tata letaknya dan warna yang sesuai yang akan digunakan. Bentuk 3D dan maket yang digunakan juga akan mendukung dengan tema yang dibuat. Dengan tampilan yang teratur dan berkesan diharapkan dapat memuaskan pengunjung yang datang di booth tersebut.
3.6.1 Format Desain
55
Dalam perancangan booth ini Penulis memilih format desain dengan ukuran Panjang (3 meter), Lebar (3,5 meter), Tinggi (3,5 meter), pemilihan ukuran tersebut disesuaikan dengan tempat yang akan digunakan. Pada dasarnya pemilihan format tersebut karena ruangan yang akan digunakan tidak terlalu luas sehingga perlu disesuaikan ukuran booth tersebut. 3.5.2 Layout Visual Layout adalah mengatur penempatan berbagai unsur komposisi, seperti teks, warna, bidang, gambar dan sebagainya. Layout dimulai dengan gagasan pertama dan diakhiri dengan selesainya pekerjaan. 3.6.3 Tipografi Huruf (font) yang digunakan adalah huruf yang dapat mewakili tema dan sesuai target sasaran yang dituju. Selain itu, huruf yang digunakan adalah huruf yang mempunyai tingkat keterbacaan yang baik. Comic Sans MS ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 Arial ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890
56
Jenis font tersebut digunakan pada isi konten / informasi yang ada didalamnya dan memperkuat tema dari perancangan booth ini. 3.6.4 Ilustrasi Ilustrasi yang digunakan dalam perancangan booth ini lebih ditekankan kepada adat betawi disesuaikan dengan trendi perkembangan budaya. Menggunakan ornament-ornamen rumah adat betawi dan warna-warna yang sesuai dan selaras agar terlihat lebih simple dan menarik. 3.6.5 Warna Dalam perancangan media ini penggunaan warna adalah salah satu penunjang terciptanya sebuah kesan pada visual. Warna yang digunakan dalam booth ini adalah warna yang mewakili karakter Kota DKI Jakarta. Dalam sebuah desain warna merupakan unsur penting karena warna dapat berpengaruh dengan terhadap emosional suasana yang diciptakan. Dalam pembuatan booth ini memiliki warna dominan, yaitu warna coklat dan cream. Selain itu warna yang digunakan adalah warna-warna seperti hitam untuk mempertegas karna warna lainnya lebih netral dan warna alami. Warna coklat menimbulkan kesan hangat, ksatria. Warna coklat yang mantap akan membuat suasana ruangan menjadi damai dan tenang. Penerapan pada desain, digunakan sebagai warna pada tekstur kayu, ini membantu membawa perasaan hangat. 3
Pemilihan warna – warna tersebut bertujuan untuk memberi
suasana alam yang natural.
3
Darmaprawira W.A., Warna: teori dan kreativitas penggunanya , (Bandung :ITB, 2002)
57
C : 43 M: 71 Y: 87 K: 55
•
menimbulkan kesan hangat, ksatria, tetapi juga bisa menjadi suram. Warna coklat yang mantap akan membuat suasana ruangan menjadi damai dan
tenang.
C: 75 M: 68 Y: 67 K: 90 •
melambangkan
keras
kepala,
dapat
diandalkan,
konstan, dan kebijaksanaan, serta mengesankan kekuatan. Pemakaian warna hitam dalam desain kemasan bisa membantu menonjolkan warna-warna lain dan membuat warna-warna lain itu “terlihat.”
C: 1 M: 3 Y: 21 K: 0
•
Warna krem atau gading adalah warna yang canggih dengan beberapa kehangatan coklat dan banyak kesejukan putih. Mereka umumnya tenang, dan sering bias
58
membangkitkan rasa sejarah. Gading adalah warna yang tenang dengan beberapa kebersihan? Besucian yang berhubungan dengan putih, walau sedikit lebih hangat.
C : 74 M: 42 Y : 87 K: 38
•
Hijau : terkesan ringan, tenang, segar (menyejukkan), riang gembira, dan hawa nafsu. Hijau terdiri dari campuran warna kuning dan biru. Hijau sering kali dilihat sebagai warna alam. Warna ini juga dapat mengurangi ketegangan (teduh).
C:7 M : 57 Y : 100 K:0
•
Orange : memberikan kesan ringan, panas, tenang, harapan, dan keberanian. Warna orange terbuat dari campuran warna merah dan kuning. Orange menjadi warna kebanggaan (keangkuhan) dan ambisi. 3.7 Proses Perancangan
59
Dalam tahap pembuatannya terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: Pra Produksi 1) Skets Perancangan gambar secara manual, gambaran kasar, atau tata letaknya sebelum dijadikan digital. 2) Layout Background Maksudnya background dibuat dimensi disesuaikan dengan kebutuhan dalam perencanaan pembuatan booth yang sudah dirancang. Disini background dipasang pada media utama . Produksi Produksi adalah setiap kegiatan yang ditunjukan untuk menghasilkan barang dan jasa, dalam pengertian yang lebih luas, produksi didefinisikan sebagai setiap tindakan yang ditunjukan untuk menciptakan atau menambah ‘nilai’ guna suatu barang dan jasa
untuk
memenuhi
kebutuhan
manusia.
Dengan
demikian,tidak
semuakegiatan/proses produksi adalah berupa perubahan bentuk suatu barang.
3) Setting 3D (material & texturing) Membuat objek yang sudah dirancang lalu diberkan background dari material, texturing, dan warna agar terlihat tampak lebih nyata. 4) Rendering
60
Proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan ataupun animasi komputer. Dalam rendering, semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output (tampilan akhir pada model dan animasi). Pasca Produksi 5) Media Pendukung Untuk kegiatan ini media pendukung souvenir yang digunakan untuk acara pameran booth pariwisata, salah satunya melalui media cetak. Media cetak yang dibuat yaitu x-banner, pin, gantungan dll.
3.7.1
Jadwal Pembuatan Media JADWAL PEMBUATAN MEDIA
TAHAP
MEDIA
MEDIA UTAMA
SETTING 3D ANIMASI
MEDIA
Mencari Miniatur Pariwisata & peta
PENDUKUNG MAKET
APRIL
MEI
Pembuatan Maket Tabel 3.1 Jadwal pembuatan Media
JUNI
JULI
61
3.7.2 Rencana Anggaran Biaya Merupakan estimasi (perkiraan) kebutuhan biaya produksi dalam membuat perancangan booth ini.
KEBUTUHAN BIAYA PRODUKSI
A
B
Banyak
Pra Produksi Sketsa desain Konsep desain Produksi Biaya desain & editing
Pasca Produksi
Harga Satuan
JUMLAH
SUB JUMLA H TOTAL
100.000
1 orang, 7 jam Editing 5 view 3D
C
Satuan
Per- 1 view 3D 1.000.000
3.000.000
3.000.000
3.100.000
5.000.000
5.000.000
8.100.000
62
Biaya pembuatan maket
14
Biaya tak terduga JUMLAH TOTAL D
item
1.500.00 0
1.500.000
9.600.000
500.000
500.000
10.100.000 10.100.000
Tabel 3.2 Rencana Anggaran biaya
3.8 Gaya dan Kesan Gaya visual dalam perencanaan pembuatan booth untuk pariwisata DKI Jakarta, penulis akan menggunakan gaya desain yang simple dan menarik agar pengunjung dapat tertarik untuk datang ke booth tersebut. Penulis menyesuaikan perancangan booth tersebut untuk kebutuhannya dan sesuai dengan perkembangan kebudayaan.