BAB III IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN SIKAP TOLERANSI BERAGAMA MELALUI PEMBELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 1 RANDUDONGKAL A. Kondisi Umum SMP Negeri 1 Randudongkal 1. Tinjauan Historis SMP Negeri 1 Randudongkal SMP Negeri 1 Randudongkal merupakan sekolah SMP Negeri yang pertama di kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, berdiri sejak tahun 1962 dan beroperasi pada tahun 1962 diatas luas tanah 6.445m2 dengan luas seluruh bangunan 3.065m2. Kepala sekolah yang pertama di SMP Negeri 1 Randudongkal adalah Antonius Slamet dengan masa jabatan 2 tahun, yaitu 1962-1964. Dari tahun ketahun SMP ini mengalami pergantian kepala Sekolah dan saat ini yang menjabat sebagai kepala sekolah SMP Negeri 1 Randudongkal adalah Bapak Bambang Sulis Setianto, S.Pd. 1 2. Tujuan Sekolah a. Membentuk peserta didik yang memiliki : 1. Rasa persatuan dan kesatuan serta kebangsaan 2. Rasa Patrotisme 3. Cinta Tanah Air dan Bangsa. b. Meningkatkan komitmen untuk mewujudkan SDM yang berkualitas dan berkarakter.
1
Dokumentasi Kantor Tata Usaha (TU) SMP Negeri 1 Randudongkal Tahun Pelajaran 2015/2016, 21 Maret 2016, pukul 08.30 WIB
47
48
c. Pelaksanaan sekolah Standar Nasional SSN2 3. Visi dan Misi Dalam proses meningkatkan kualitas dan menjalankan proses kegiatan belajar mengajar SMP Negeri 1 Randudongkal memiliki visi dan misi sebagai berikut:
3
a. Visi dan Misi Sekolah VISI SEKOLAH “ Terwujudnya SMP Negeri 1 Randudongkal, Unggul dalam Mutu Santun Dalam Perilaku berdasarkan Iman dan Taqwa “. INDIKATOR VISI -
Terlaksananya
penghayatan,
pendalaman,
dan pelaksanaan
ajaran agama yang di anutnya dan budaya bangsa. -
Penerapan penggunaan IT ( Website, Internet, SAS ) dalam administrasi sekolah, dan pembelajaran pada semua mapel.
-
Terbentuknya kualitas SDM pendidik dan tenega kependidikan
-
Terlaksananya strategi pembelajaran yang relevan dan inovatif sesuai bakat, minat dan perkembangan psikologi di bidang akademik/ non akademik.
-
Terbangunnya semangat berprestasi di bidang akademik/ non akademik
2
Dokumentasi Kantor Tata Usaha (TU) SMP Negeri 1 Randudongkal Tahun Pelajaran 2015/2016, 21 Maret 2016, pukul 08.30 WIB 3 Dokumentasi Kantor Tata Usaha (TU) SMP Negeri 1 Randudongkal Tahun Pelajaran 2015/2016, 21 Maret 2016, pukul 08.30 WIB
49
-
Pengadaan dan pengembangan perpustakaan yang representatis sebagai sarana pendukung proses KBM.
-
Membangun Menejemen Berbasis Sekolah yang efektif
-
Penyelenggaraan Sekolah Standar Nasional
MISI SEKOLAH -
Melaksanakan penghayatan, pendalaman dan pelaksanaan ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa.
-
Menerapkan penggunaan IT ( Website, Internet, SAS ) dalam administrasi sekolah dan proses KBM.
-
Membentuk kualitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan
-
Melaksanakan strategi pembelajaran yang relevan dan inovatif sesuai bakat, minat dan perkembangan psikologi peserta didik.
-
Membangun semangat berprestasi di bidang akademik/ non akademik
-
Mengarahkan dan mengembangkan perpustakaan yang representative sebagai sarana pendukung proses KBM.
-
Membangun manajemen berbasis Sekolah yang Efektif.
-
Menyelenggarakan Sekolah Standar Nasional.
50
4. Keadaan Guru Berdasarkan data yang diperoleh oleh peniliti dari hasil Interview dengan salah satu pegawai Tata Usaha di SMP Negeri 1 Randudongkal maka, diperoleh data guru sebagai berikut:
4
TABEL 1 Keadaan Guru SMP Negeri 1 Randudongkal Tahun Pelajaran 2015/206 No 1
2
3
4
5
6
7
8
4
NIP 19620528 198302 1 003 19560412 197911 1 006 19590624 198103 1 009 19601230 198302 1 001 19591113 198803 1 005 19620807 198601 1 003 19580503 198302 1 002 19621115 198601 1 002
Nama
Pelajaran
Jabatan
ANDY BASHORI, S.Pd, M.Pd.
Matematika
BAMBANG DJUWANTO, S. Pd
Matematika
Wakil Kepala Sekolah Guru
WINARKO, S. Pd
Bahasa Indonesia
Guru
NUR KOSIM,S. Pd
Bahasa Indonesia
Guru
JUWITO, S. Pd
Bahasa Inggris
Guru
SUGIARWO
Penjasorkes
Guru
SUGIYANTA, S. Pd
Seni Musik
Guru
UNTUNG SUGIARSO, S. Pd
Bahasa Indonesia
Guru
Dokumentasi Kantor Tata Usaha (TU) SMP Negeri 1 Randudongkal Tahun Pelajaran 2015/2016, 21 Maret 2016, pukul 08.50 WIB
51
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
19640522 198903 1 010 19641012 198803 1 010 19650401 199512 1 002 19680229 199512 2 002 19611112 198111 2 001 19620114 198501 1 002 19611206 198601 2 002 19690914 199512 1 003 19641114 1989031 011 19660805 199003 2 005 19620221 199512 2 001 19690903 199802 1 003 19680507 199802 2 002 19740514 200212 2 006 19660914 199003 2 005
MAKHRUS, S. Pd
Penjasorkes
Guru
HADI WIBOWO, S. Pd
Teknik - Elektro
Guru
Drs. MUKHOLIDIN
Pendidikan Agama Islam
Guru
Dra. DWI SAYEKTI
Bimbingan Konseling ( BK )
BK
MURENI, S. Pd. Ina
Bahasa Indonesia
Guru
MANAF RUBAI, S. Pd
Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn ) Bahasa Indonesia
Wakil Kepala Sekolah Guru
Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Bahasa Indonesia
Guru
Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Matematika
Guru
PURWATINGSIH, S. Pd
Seni Lukis
Guru
INDIT UNDIARSIH, S. Pd
Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) PKK
Guru
KARTINI, S. Pd
HARI PRASETYO, S. Pd WIYARTO, S. Pd
SRI AGUSTIANTI, S. Pd Dra. SITI NURUL AENI HERI WALUYO, S. Pd
SRI MULYANI
Guru
Guru
Guru
Guru
52
24
25
26
27
28
29
30
31 32 33
34 35 36 37 38 39 40
19710831 200501 2 005 19680820 200701 1 010 19750804 200701 2 007 19690404 200901 1 004 19780306 200903 2 002 19760825 200901 2 005 19740710
HIDAYAH ARMINA W, S. Pd
Matematika
AGUS PURWOKO, S. Pd
Pendidikan Guru Kewarganegaraan ( PKn ) Pendidikan Guru Kewarganegaraan ( PKn ) Pendidikan Guru Agama Islam
TRIARNI AGUSTINA, S.Pd GHOZALI, S. Ag
SRI RUSTANTINAH, S. Pd TRISNIA ANI SUSANTI, S. Pd DEWI INDARYATI, S. P
19831229 NURUL KHIKMAH, S. Pd 19821008 HERMAWAN SEDYO P, S. Kom 19821007 RINA WIJAYANTI, S. Pd 19821009 NOVI OKTIASIH, S. Pd 19850101 RESTU WIDIYA RINI, S. Pd 19720601 ABDUL CHOLIK, S. Ag 19850126 DWI INSYAFIANI, S. Pd 19850125 PUTRI ANGGIT H, S. Pd 19870405 DANIATUR ROSYIDAH, S. Pdi 19860602 PRANITA NURMALINA, S. Pd
Guru
Bimbingan Konseling ( BK )
BK
Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Bahasa Inggris
Guru
Komputer
Guru
Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Guru
Bahasa Inggris
Guru
Bahasa Inggris
Guru
Pendidikan Agama Islam Matematika
Guru
Matematika
Guru
Pendidikan Agama Islam Bahasa Inggris
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
53
42
44
19660819 200801 1 002 19730630 200312 2 006 ---
45
--
43
46
47 48
Drs. AKHMAD MUFARIHUN
Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Alam
MURNASIH, S.Si
AJI PRASETYO
Guru
Guru
Guru
YULIANTO BAYU SAPUTRA, S.Pd. 19670525 BAMBANG SULIS 199103 1 SETIANTO, S.Pd. 007 --RIZKI PUJI ASTARI, S.Pd. -GILANG DITYA SETIAJI, S.Pd.
Penjasorkes
Guru
Penjasorkes
Kepala Sekolah
Bahasa Indonesia
Guru BK
Berdasarkan data staff Guru diatas maka dapat dilihat kualifikasi pendidikan guru-guru SMP Negeri 1 Randudongkal telah memenuhi
standar
kualifikasi
pendidikan,
mereka
telah
menyelesaikan pendidikan Strata 1. 5. Keadaan Peserta didik a. Data seluruh peserta didik TABEL II Data Rekapitulasi siswa kelas VII, VIII dan IX SMP Negeri 1 Randudongkal 4 tahun terakhir 5
5
Tahun
Jml
Ajaran
Pendaftar
Kelas 7
Kelas 8
Kelas 9
Jumlah (Kls. 7+8+9)
Dokumentasi Kantor Tata Usaha (TU) SMP Negeri 1 Randudongkal Tahun Pelajaran 2015/2016, 21 Maret 2016, pukul 08.30 WIB
54
( Calon Siswa Baru )
Jml Siswa
Jml Rom bel
Jml Siswa
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
Romb
Sisw
Romb
Sisw
Rom
el
a
el
a
bel
2013/2014
457
333
9
320
9
281
9
934
27
2014/2015
361
323
9
338
9
320
9
981
27
2015/2016
448
328
9
324
9
333
9
985
27
b. Data Siswa Non Muslim Data siswa Non Muslim, penulis peroleh berdasarkan interview dengan guru BK yang membing siswa non muslim. TABEL III Data siswa non Muslim di SMP Negeri 1 Randudongkal Tahun 2015/2016 6
6
kelas
Jumlah siswa
Siswa bergama Islam
Siswa Beragama Kristen
Siswa beragama Katolik
Siswa beragama Hindu
VII A
38
37
1
-
-
VII B
37
37
-
-
-
VII C
36
35
1
-
-
VII D
36
36
-
-
-
VII E
36
34
1
1
-
VII F
36
36
-
-
-
Ibu “DS”, Guru Bimbingan Konseling di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari Kamis, 24 Maret 2016, pukul 09.00
55
VII G
36
36
-
-
-
VII H
36
35
1
-
-
VII I
36
36
-
1
-
VIII A
36
35
1
-
-
VIII B
36
35
1
-
-
VIII C
37
37
-
-
-
VIII D
36
36
-
-
-
VIII E
36
36
-
-
-
VIII F
36
36
-
-
-
VIII G
36
36
-
-
-
VIII H
36
35
1
-
-
VIII I
37
34
2
1
-
IX A
37
35
2
-
-
IX B
36
34
-
2
-
IX C
38
34
-
-
-
IX D
38
35
1
-
-
IX E
38
38
-
-
-
IX F
36
34
2
-
-
IX G
36
33
2
1
-
IX H
36
36
-
-
-
IX I
38
36
-
2
-
56
Berdasarkan data siswa non muslim diatas diketahui bahwa jumlah siswa non muslim dari kelas VII, VIII dan IX seluruhnya berjumlah 23 siswa, walaupun jumlah yang minoritas, tetapi siswa-siswa ini tetap di perlakukan secara adil oleh pihak sekolah, dengan rasa toleransi dan saling menghargai yang sangat tinggi. 6. Keadaan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan suatu kelengkapan baik media ataupun barang yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang digunakan untuk menunjang tercapainya suatu tujuan. Adapun sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 1 Randudongkal sudah sangat memadai baik untuk kelengkapan kegiatan belajar mengajar ataupun selain kegiatan KBM. a. Data ruang kelas TABEL IV Keadaan Ruang Kelas SMP Negeri 1 Randudongkal Per tahun 2016 7 Jumlah Ruang Kelas Asli (d)
Ruang
7
Ukuran
Ukuran
7x9 m 2
> 63 m 2
(a)
(b)
26
-
Ukuran < 63 m2 (c) -
Jumlah Ruang
Jumlah d= (a+b+c) 26
Lainnya yang digunakan untuk ruang kelas (e) Jml : 1
Ruang
Jumlah ruang yang digunakan untuk ruang kelas F = (d+e) 27
Dokumentasi Kantor Tata Usaha (TU) SMP Negeri 1 Randudongkal Tahun Pelajaran 2015/2016, 23 Maret 2016, pukul 09.00 WIB
57
Kelas
Yaitu : R. Multimedia
b. Data ruang lainnya TABEL V Keadaan Ruang lainnya SMP Negeri 1 Randudongkal Per tahun 2016 Jenis Barang
Jumlah
Ukuran (m2)
1. Perpustakaan
1
6x7
2. Lab. IPA
1
3. Lab. Komputer
Jenis Barang
Jumlah
Ukuran (m2)
6. Kesenian
1
13 x 10
13 x 10
7. Ketrampilan
-
-
1
13 x 10
8. Serbaguna
-
-
4. Lab. Bahasa
1
13 x 10
9. Ruang Ibadah
1
13 x 10
5. Lab. Multimedia
1
13 x 10
10. Ruang Kantin
-
-
Dilihat dari tabel diatas, dapat dikatakan bahwa sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 1 Randudongkal sudah sangat memadai sebagai standar penunjang keberhasilan proses belajar mengajar, dari ruang kelas yang sangat baik dan ruang perpustakaan yang cukup besar. Terpenting dari sarana dan prasarana tersebut mempunyai fungsi tidak hanya untuk penunjang kegiatan belajar mengajar saja, tetapi juga terkait keberlangsungan toleransi beragama, misalnya ruang kelas yang dijadikan untuk kegiatan tadarus dan pembacaan asmaul husna saat kegiatan humanisasi dan ruang perpustakaan untuk kegiatan renungan bagi siswa non-muslim seperti membaca doa bersama.
58
B. Toleransi Beragama Siswa di SMP Negeri 1 Randudongkal 1. Wujud Toleransi Beragama Siswa di SMP Negeri 1 Randudongkal SMP Negeri 1 Randudongkal merupakan salah satu sekolah yang keadaan siswa dan gurunya sangat beragam terutama ditinjau dari segi agama. Untuk mengetahui toleransi beragama siswa SMP Negeri 1 Pekalongan, berikut dipaparkan berdasarkan hasil interview dan observasi dengan guru dan siswa SMP Negeri 1 Randudongkal. Berdasarkan interview dengan guru Pendidikan Agama Islam yaitu Bapak Abdul Cholik, mengenai toleransi beragama siswa diperoleh informasi sebagai berikut : 8 “Toleransi beragama yang ada di SMP Negeri 1 Randudongkal sangat baik, perbedaan agama yang ada dalam siswa tidak menjadikan perselisihan, justru mereka lebih mengembangkan sikap teposeliro atau toleransi antar sesama. Hal ini ditandai dengan sikap siswa muslim dengan non muslim yang saling menghargai, diantara mereka tidak ada pembatas, mereka saling berbaur satu sama lain”. Mengenai toleransi juga di jelaskan oleh guru BK di SMP Negeri 1 Randudongkal Bapak Gilang Setiaji, sebagai berikut : 9 “Di SMP Negeri 1 Randudongkal guru maupun siswa tidak semuanya beragama muslim, ada yang beragama non muslim, tetapi perbedaan agama yang ada, tidak menjadikan perselisihan, justru menjadikan setiap warga SMP mempunyai rasa toleransi dan di SMP Negeri 1 Randudongkal itu sendiri mempunyai suatu kegiatan untuk mengembangkan sikap toleransi yaitu kegiatan humanisasi, dimana kegiatan itu bertujuan untuk melatih siswa dalam kegiatan selain non akademik”.
8
Bapak Abdul Cholik, Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari senin 28 Maret 2016, pukul 08.30 WIB. 9 Bapak Gilang Setiaji, Guru BK di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari kamis 5 April 2016, pukul 09.00
59
Sebagaimana yang dituturkan oleh Anggun Pratiwi S. Siswi kelas VIII B yang beragama Kristen Protestan, tentang toleransi beragama di SMP Negeri 1 Randudongkal.
10
“Toleransi Beragama di SMP Negeri 1 Randudongkal itu baik, seperti dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, siswa yang non muslim dipersilahkan mengiktui pelajaran di dalam kelas, atau belajar di luar kelas, serta siswa-siswanya dapat berbaur satu sama lain, tidak membeda-bedakan dari segi agama”. Sama halnya yang dituturkan oleh Nadia siswi VIII A beragama muslim : 11 “Siswa-siswa di SMP Negeri 1 Randudongkal memliki toleransi yang baik, saling menghargai satu sama lain dan tidak membeda-bedakan agama, bahkan dalam hal kerja kelompok mereka bekerja sama dengan baik”. Begitu juga yang dikatakan oleh Bapak Pendi, salah satu staff Tata Usaha di SMP Negeri 1 Randudongkal, mengenai toleransi beragama siswa sebagai berikut :
12
“Di SMP Negeri Randudongkal baik siswa muslim dan non muslim mereka saling berbaur satu sama lain, saling menghargai bahkan dari siswa non muslim ada yang di ikut sertakan dalam anggota OSIS”. 10
Anggun Prasetiani S, siswi kelas VIII B beragama non Islam di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari Kamis 24 Maret 2016, 10.00 pukul WIB. 11 Nadia, siswi kelas VIII B beragama muslim Islam di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari Senin 28 Maret 2016,pukul 09.00 WIB 12 Bapak Pendi, staff Tata Usaha di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari Senin, 21Maret 2016, pukul 08.00
60
Walaupun beragama non muslim, tetapi tidak memungkiri jika siswa non muslim dapat aktif dalam kegiatan intra maupun ekstra
sekolah,
mereka bebas berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Bagas siswa kelas VIII A, wakil ketua OSIS. 13 “siswa non muslim yang ada di sekolah ini berhak mengikuti pemilihan ketua OSIS, karena kami disini menjujung nilai toleransi dari saling menghargai, bahkan dalam kegiatan OSIS seperti bakti sosial, pembagian zakat anggota OSIS yang non muslim tetap di ikut sertakan, karena kami tidak membeda-bedakan satu sama lain”. Tidak hanya dalam kegiatan bakti sosial saja, tetapi dalam hal merayakan hari-hari besar, siswa yang non muslim di ikut sertakan dalam kegiatan tersbut. Salah satu contoh kegiatan itu adalah pelaksanaan hari raya Idul Adha, dimana siswa non muslim ikut aktif dalam proses penyembelihan dan pembagian hewan qurban, seperti yang dipaparkan oleh anggota OSIS. 14 “dalam
idul
Qurban,
kami
seluruh
OSIS
mengikuti
acara
peneyembelihan dan pembagian hewan Qurban, tidak terkecuali mereka siswa yang non muslim, mereka juga di ikut sertakan.” Berdasarkan observasi yang sudah dilakukan, meskipun siswa berlainan agama namun mereka bisa menciptakan kerukunan antar sesama di lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat saat mereka saling
13
Bagas, siswa kelas VIII B anggota OSIS di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari Senin 28 Maret 2016,pukul 09.30 WIB 14 Septian, anggota OSIS di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari Senin 28 Maret 2016,pukul 09.40 WIB
61
betegur sapa dengan guru maupun temanya saat bertemu dan pada saat proses pembelajaran PAI berlangsung, mereka diberi kebebasan untuk mengikuti pelajaran di dalam kelas atau belajar di luar kelas. Meskipun masih ada siswa yang belum bisa mengerti tentang arti toleransi, tetapi hal itu tidak menghalangi siswa lain untuk tetap bersatu dan hidup rukun berdampingan. 2. Proses Pengembangan Sikap Toleransi Secara umum di SMP Negeri 1 Randudongkal Salah
satu
tujuan SMP Negeri
1
Randudongkal
adalah
membentuk peserta didik yang memiliki rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta berkarakter. Untuk mencapai tujuan pendidikan dan mewujudkan visi misi secara umum, di SMP Negeri 1 Randudongkal di tanamkan beberapa nilai yaitu melaksanakan penghayatan, pendalaman dan pelaksanaan ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa. Indikator yang harus dicapai sekolah dalam penanaman nilai-nilai religius yaitu : a. Merayakan hari-hari besar keagamaan b. Memberikan
kesempatan kepada
semua
peserta
didik untuk
melaksanakan ibadah. 15 Proses pengembangan sikap toleransi beragama di SMP Negeri 1 Randudongkal dilakukan melalui beberapa kegiatan,
15
Dokumentasi Kantor Tata Usaha (TU) SMP Negeri 1 Randudongkal Tahun Pelajaran 2015/2016, 5 April 2016, pukul 09.00 WIB
62
a. Kegiatan
belajar
mengajar,
pembelajaran agama
sesuai
yakni
setiap
siswa
dengan agamanya
mengikuti
masing-masing
dengan bimbingan guru yang seagama dengan siswa. 16 b. Kegiatan humanisasi Untuk mengembangkan sikap toleransi beragama di SMP Negeri 1 Randudongkal, maka
pihak sekolah membentuk kegiatan
yang bernama humanisasi. Kegiatan Humanisasi ini dilaksanakan setiap hari jum’at pukul 06.00 sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Klasifikasi kegiatan ini berdasarkan jenjang kelasnya yaitu kelas VII, VIII dan IX masing- masing setiap minggunya mendapat jadwal sendiri. Kegiatan ini meliputi : 17 1. Olah raga bersama Olah raga bersama ini biasanya dalam bentuk senam bersama, jalan sehat dan lain-lain yang dipandu oleh masingmasing wali kelas, bagi jenjang kelas yang mendapat jadwal olah raga bersama, maka di wajibkan untuk membawa kaos olah raga, jika tidak membawa kaos olah raga maka akan mendapatkan sanksi dari wali kelas. 2. Kebersihan Kegiatan kebersihan ini meliputi, membersihkan ruangan dan lingkungan masing-masing kelas. Bagi jenjang kelas yang
16
Bapak Pendi, staff Tata Usaha di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari Senin, 21Maret 2016, pukul 08.30 WIB. 17 Bapak Gilang, Guru BK di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari selasa 5 April 2016 pukul 09.00 WIB.
63
mendapat jadwal kebersihan maka, siswanya diwajibkan membawa alat kebersihan dari rumah, dan setiap siswa harus membersihkan ruangan dan lingkungan di sekitar kelas dengan di pandu wali kelas. 3. Keagamaan Kegiatan keagamaan ini meliputi, pembacaan juz amma di pandu oleh wali kelas, pembacaan juz amma ini hanya untuk siswa yang beragama muslim, sedangkan siswa yang beragama non muslim ada pengarahan dari guru non muslim, siswa non muslim ini di bawa ke perpustakaan untuk mendapatkan materimateri keagamaan non muslim. Salah satu penuturan dari Anggun Prasetiani S siswa kelas VIII yang menjelaskan kegiatan humanisasi keagamaan. 18 “Jika kelas VIII mendapat jadwal humanisasi keagamaan, biasanya kami diajak keluar ruangan oleh guru BK, kita di kumpulkan dalam perpustakan, biasanya kita mengadakan doa bersama sesuai dengan keyakinan kami dan mendapatkan materi-materiyang berkaitan dengan Kristiani”. Berdasarkan hasil interview dengan guru BK yang non muslim, maka peneliti mendapatkan serangkaian materi-materi yang disampaikan saat proses kegiatan humanisasi kegamaan. 19
18
Anggun Prasetiani S, siswi kelas VIII B beragama non Islam di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari Kamis 24 Maret 2016, 10.00 pukul WIB. 19 Dwi Sayekti, guru BK di SMP Negeri 1 Randudongkal,wawancara pribadi pada hari selasa 5 April 2016, pukul 9.30 WIB
64
TABEL VI Materi-materi kegiatan Keagamaan Non Muslim Tahun 2015/2016 No Tanggal 1
Materi
10 Juli 2015
1. Tujuan Amsal 2. Nasihat dan Peringatan 3. Nasihat dan Hikmat
2
11 Juli 2015
1. Lagu-lagu
Suci
Kidung
Yenaat No.2 2. Matius 1-16 3
4 september 2015
1. Makna doa dan Bapa Kami
4
30 oktober 2015
1. Ayat kesukaan
5
20
1. Doa Syafaat
November
2015
2. 5 roti dan 2 ikan
6
15 Januari 2015
1. Lagu kesukaan
7.
29 Januari 2016
1. Prapaskah 2. Doa Bapa Kami
8.
11 Maret 2016
1. Matius Khotbah di Bukit
Berdasarkan data diatas, dalam kegiatan keagamaan untuk non muslim selalu di isi dengan materi-materi yang berkaitan dengan keyakinanya, jika dalam minggu itu tidak ada materi maka dilaksanakan doa bersama di ruang perpustakaan. c. Kegiatan doa bersama menjelang ujian nasional untuk siswa muslim dan non muslim sesuai dengan pemahaman agama masing-masing. d. Kegiatan sosial yang tidak membedakan suku dan agama. Misalnya ketika ada siswa yang beragama muslim atau non
65
muslim terkena musibah maka, pihak osis meminta sumbangan sukarela kepada seluruh siswa untuk memberikan bantuan kepada yang terkena musibah, baik secara moril maupun materil. Pembelajaran agama Kristen tidak dilaksanakan di Sekolah, tetapi mereka siswa yang non muslim mendapatkan materi keagamaan di
gereja masing-masing, seperti yang di ungkapkan
oleh Vinandhita salah satu siswa non muslim kelas VIII. 20 “untuk pelajaran agama kristen sendiri, saya dapatkan dari gereja biasanya saya mengiktui pembelajaran agama setiap hari selasa di gereja dengan di pandu oleh guru agama dari gereja, pembelajaranya berlangsung seminggu sekali.” Menurut penuturan salah guru BK yang non muslim, saat ada ulangan kenaikan kelas atau ujian semester, maka siswa non muslim mendapatakan soal dari gereja. 21 “siswa yang non muslim mendapat materi agama dari gereja masing-masing, saat ulangan kenaikan kelas maka pihak sekolah memberi tahu kepada guru agama kristen dan nantinya soal-soal untuk siswa non muslim, akan dibuatkan oleh pihak gereja dan diserahkan kepada pihak sekolah, untuk sistem penilainnya yang menentukan adalah guru agama kristen tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.” C. Strategi Guru PAI dalam Mengembangkan Sikap Toleransi Beragama Siswa melalui Pembelajaran PAI di SMP Negeri 1 Randudongkal 1. Strategi Guru PAI dalam Mengembangkan Sikap Toleransi Beragama Secara Umum
20
Vinandhita, siswi kelas VIII I beragama non Islam di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari Kamis 24 Maret 2016, 10.00 pukul WIB. 21 Dwi Sayekti, guru BK di SMP Negeri 1 Randudongkal,wawancara pribadi pada hari selasa 5 April 2016, pukul 9.30 WIB
66
Guru merupakan figur yang mempunyai peran besar dan ganda. Guru tidak hanya sebatas mengajar, melainkan juga mendidik. Mengenai strategi guru Pendidikan Agama dalam mengembangkan sikap toleransi beragama siswa di SMP Negeri 1 Randudongkal,
maka digunakan
metode wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan guru dan siswa. kemudian dilakukan pula observasi untuk mengetahui kebenaran dari wawancara tersebut Adapun strategi guru Pendidikan Agama dalam mengembangkan sikap Toleransi Beragama siswa SMP Negeri 1 Randudongkal antara lain sebagai berikut : a. Menjadi Teladan yang Baik Menurut bagas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Randudongkal menuturkan. 22 “Guru-guru di SMP negeri 1 Randudongkal sangat baik, ramah-ramah, mereka tidak membeda-bedakan antara siswa muslim dengan non muslim”. Sebagaimana yang dituturkan oleh bagas, bahwa guru-guru di SMP Negeri 1 Randudongkal semuanya baik dan ramah. Para guru saling menghormati satu sama lain dan memberi contoh kepada siswanya untuk saling menghormati keyakinan tiap-tiap individu.
22
Bagas , siswa kelas VIII B anggota OSIS di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari Senin 28 Maret 2016,pukul 09.30 WIB
67
Berdasarkan hasil observasi, guru-guru di SMP Negeri 1 Randudongkal membiasakan saling tegur sapa, sopan santun dan juga senyum bila bertemu. b. Motivator Guru bukan lagi satu-satunya tempat untuk mendapatkan informasi. Guru bukan lagi satu-satunya agent of information karena peserta didik memiliki banyak jaringan informasi yang banyak di akses lewat peralatan canggih. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka fungsi guru mengalami perubahan. Guru dapat berfungsi sebagai motivator yang menggerakkan anak didik pada sumber belajar yang dapat diakses sendiri oleh anak didik. 23 Berdasarkan hasil interview dengan salah satu siswa kelas VIII, bahwa 24 “guru yang baik dalam kelas tidak hanya mengajarkan materi saja pada siswanya, tetapi juga harus memberi motivasi, semangat kepada siswanya agar lebih giat dalam belajar.” Berdasarkan hasil observasi saat mengikuti pembelajaran PAI dikelas, penulis mengamati bahwa guru yang mengajar, saat pertama memulai pelajaran, tidak langsung menyampaikan materi, tetapi ada pengantar, seperti pemberian motivasi kepada siswanya. c. Guru harus bersikap demokratis Dalam lingkungan sekolah yang pluralitas atau majemuk dalam 23
keberagamaan,
maka
seorang
guru harus
bersikap
Zainal Abidin EP dan Neneng Habibah, Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif Multikulturalisme, (Jakarta : Balai Litbang Agma Jakarta, 2009),hlm 57-58. 24 Bagas, siswa kelas VIII B anggota OSIS di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari Senin 28 Maret 2016,pukul 09.30 WIB.
68
demokratis terhadap semua siswanya, baik itu yang beragama muslim atau non muslim, tidak membeda-bedakan satu sama lain. Hal ini seperti yang di paparkan oleh bapak Abdul Cholik. “dalam lingkungan yang pluralis, kita harus menanamkan sikap demokratis terhadap siswa, contoh saat pelajaran PAI akan dimulai,saya menawarkan kepada siswa non muslim apakah akan tinggal di kelas, atau belajar di luar kelas. Ketika siswa memilih untuk tinggal di kelas maka guru juga harus bersikap adil dalam proses pembelajaran tersebut, agar siswa non muslim tidak merasa diacuhkan”. 25 2. Strategi Guru PAI Dalam Mengembangkan Sikap Toleransi Beragama Siswa melalui Pembelajaran PAI di SMP Negeri 1 Randudongkal Dalam situasi kelas yang memiliki siswa keragaman beragama maka, seorang guru harus mempunyai strategi-strategi sendiri dalam proses belajar-mengajar. Khususnya dalam pelajaran agama, seorang guru harus bisa mengajarkan rasa toleransi antar siswanya, berikut ini ini adalah hasil interview dengan salah satu guru agama di SMP Negeri 1 Randudongkal. 26 “pertama kali saya masuk kelas, sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, maka saya mempersilahkan siswa yang non muslim untuk mengikuti pelajaran atau belajar diluar kelas, kemudian saat menjelaskan sedikit materi tentang toleransi atau tasamuh dan mengimplementasikan dalam ayat-ayat Al-qur’an, menjelaskan tentang QS. Surat Al-Hujarat ayat 13”.
25
Bapak Abdul Cholik, Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari senin 5 April 2016, pukul 08.30 WIB. 26 Bapak Abdul Kholik, Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari senin 5 April 2016, pukul 08.30 WIB.
69
Terkadang ada murid non muslim, memilih untuk tetap dalam kelas, seperti yang di tuturkan oleh Nadia siswi yang beragama non muslim kelas VIII, sebagai berikut : 27 “waktu semester 1 pas pelajaran PAI ada temen lain kelas, kebetulan jam pelajarannya sama, maka kami sering janjian untuk belajar diperpus, tetapi semester 2 ini, saya sendirian dan saya memilih untuk tetap di dalam kelas mengikuti pelajaran agama”. Jika ada siswa non muslim yang mengikuti, pelajaran pendidikan agama Islam di kelas maka guru harus berperilaku adil dalam pembelajaran tersebut, agar siswa yang non muslim tidak merasa diacuhkan dan seorang guru harus bijak dalam menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh siswa non muslim, seperti yang diutarakan oleh Celvin siswa non muslim kelas IX. 28 “Pak, apakah surga itu hanya untuk orang Islam saja?” Untuk menjawab pertanyaan ini, seorang guru harus benar-benar bijak dalam mengomentari pertanyaan ini, jangan sampai kita hanya memprioritaskan dari sisi agama kita yang benar. Kita juga harus bisa menghargai jika ada pertanyaan semacam ini. Di dalam kelas kelas yang memiliki keberagamaan agama, seorang guru juga harus menciptakan iklim kegiatan belajar mengajar sebagai berikut, seperti yang di katakan oleh bapak Abdul Cholik. 29 “saat siswa yang non muslim mengikuti pembelajaran pendidikan agama, maka kita perlu menerapkan iklim belajar sebagai berikut : 1) memberi kesempatan kepada siswa non muslim untuk mengikuti pembelajaran agama sesuai dengan pemahaman agamanya masing27
Nadia, siswi kelas VIII B di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari Senin 28 Maret 2016,pukul 08.45 WIB. 28 Observasi saat pembelajaran dikelas IX, kamis 5 April 2016, pukul 10.00 WIB 29 Bapak Abdul Cholik, Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari senin 5 April 2016, pukul 08.30 WIB.
70
masing. 2) belajar dalam perbedaan, 3)memelihara sikap saling pengertian. 4)membimbing dan memberi motivasi siswa dalam melakukan kegiatan toleransi.” Untuk model pembelajaran dalam situasi kelas seperti ini seorang guru
juga
harus
menerapkan
model-model
pembelajaran
yang
komunikatif dan interaktif, agar kelas menjadi hidup berikut adalah hasil interview dengan guru pendidikan agama. 30 “Dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, kita tidak boleh menggunakan satu model pembelajaran saja, seperti metode ceramah, karena metode ceramah dianggap sangat membosankan, apalagi dalam kelas tersebut ada siswa non muslim, dimana mereka tidak tahu seluk beluk agama Islam, biasanya saya dalam mengajar menggunakan variasi model pembelajaran seperti problem solving, diskusi dan untuk mengajarkan sikap toleransi saya menggunakan model aksi-refleksi-aksi, dimana pendekatan model aksi-refleksi-aksi ini masih sama dengan model pembelajaran problem solving.” D. Faktor Yang Mempengaruhi Toleransi Beragama Siswa SMP Negeri 1 Randudongkal Adapun yang menjadi faktor yang mempengaruhi toleransi beragama siswa SMP Negeri 1 Randudongkal yaitu : 1. Faktor Pendukung Adapun faktor pendukung yang mempengaruhi toleransi beragama siswa SMA. Menurut penuturan dari salah satu guru BK yang non muslim, di SMP Negeri 1 Randudongkal sikap toleransi sudah berjalan dengan baik. 31
30
Bapak Abdul Cholik, Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari senin 5 April 2016, pukul 09.00 WIB. 31
Ibu Dwi Sayekti Guru BK di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari senin 5 April 2016, pukul 09.15 WIB.
71
“SMP Negeri 1 Randudongkal sejak dulu awal berdiri, memang sudah ada siswa yang beragama non muslim, karena penduduk di wilayah Randudongkal ada yang berasal dari keturunan China, sehingga banyak pemeluk agama Kristen, walaupun siswa yang beragam non muslim adalah minoritas, tetapi toleransi beragama disini berjalan dengan lancar, karena sekolah memiliki peraturan tersebut.” Mengenai faktor pendukung, seperti yang di katakan oleh bapak Gilang. 32 “Faktor pendukung yang mewujudkan sikap toleransi di SMP Negeri 1 Randudongkal, yaitu : adanya kebijakan pemerintah yang memberikan aturan tentang adanya pengembangan sikap toleransi, fasilitas yang memadai untuk belajar sesuai agama dan kepercayaan masing-masing, terwujudnya kerjasama antar warga sekolah dalam kegiatan humanisasi, suasana sekolah yang cukup kondusif untuk pelaksaan pengembangan sikap toleransi”. 2. Faktor Penghambat Sedangkan faktor penghambatnya adalah sebagai berikut : 33 Kalau faktor penghambatnya, yaitu dilihat dari umur siswa SMP yang masih di bilang masa peralihan dari anak-anak menuju remaja, dimana mereka kadang masih mengejek siswa non muslim, karena tingkat kematangan emosional mereka yang belum terbentuk, kurangnya fasilitas yang dapat digunakan untuk menunjang pengembagan sikap toleransi, kurangnya tenaga pendidik agama Kristen, sehingga saat pembelajaran agama Kristen, siswa yang non muslim belajar di greja dengan misionaris mereka.”
32
Bapak Gilang, Guru BK di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari selasa 5 April 2016 pukul 09.00 WIB. 33 Ibu dwi Sayekti Guru BK di SMP Negeri 1 Randudongkal, wawancara pribadi, pada hari senin 5 April 2016, pukul 09.15 WIB.