32
BAB III IMPLEMENTASI DAN PERFORMANSI
3.1
Mekanisme Analisis QoS (Quality of Service) Jaringan ASTInet Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai mekanisme analisis QoS
(Quality of Service) di Head Office PT. Trans Retail Indonesia yang dapat diuraikan dengan proses sebagai berikut:
Gambar 3.1 Proses Analisis ASTInet
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
3.2
QoS (Quality of Service) Jaringan ASTInet Pada bab ini akan membahas mengenai QoS jaringan layanan ASTInet
yang digunakan. Analisis tersebut akan menghasilkan suatu informasi berupa hasil analisis jaringan internet yang sesuai dengan parameter QoS (Quality of Service) meliputi delay, jitter, throughput, dan packet loss.
Gambar 3.2 QoS Jaringan ASTInet
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Pada jaringan ASTInet mempunyai standar, yaitu sebagai berikut: •
Router border – router backbone share utilitas maks 80%
•
Router gateway – kapasitas bandwidth (n x 16) Kbps
•
Delay time dari CPE ke router gateway : 400 ms
•
Pelanggan-Gateway maksimum 8 hop
•
Ratio Bandwidth 1 : 1 dari CE Pelanggan s.d PE Telkom Terdekat
3.3
Konfigurasi Jaringan ASTInet Pada konfigurasi jaringan ASTInet ini dibuat topologi di Head Office PT.
Trans Retail Indonesia yaitu untuk mengetahui performansi jaringan ASTInet dengan melakukan analisis pada user. Topologi jaringan ASTInet yang digunakan di Head Office PT. Trans Retail Indonesia yaitu sebagai berikut:
Global Internet
Computer
Computer
Gateway Core Switch User
Router PE
Router CE SD
CABLESPAN 23
tellabs
TELKOMNet IP Network
Modem ISP Computer
Firewall User
Computer
Sisi User
Sisi Telkom
Gambar 3.3 Topologi Jaringan ASTInet Head Office PT. Trans Retail Indonesia Pada gambar 3.3 di atas dapat dijelaskan bahwa konfigurasi jaringan ASTInet yang digunakan dari sisi user (PC user, core switch, firewall user, router
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
CE) – sisi ISP (modem ISP, router PE, router gateway ISP) hingga dapat terkoneksi ke internet dengan baik. 3.3.1 Konfigurasi Sisi ISP (PT. Telekomunikasi Indonesia) Pada sisi ISP dimana setiap pelanggan/user mempunyai interface pada router ISP (Router PE) dengan konfigurasi yang berbeda. Konfigurasi user pada router PE, yaitu sebagai berikut: Melakukan telnet ke router PE kemudian dengan melihat id user yang sudah terdaftar pada ISP. Untuk memastikan konfigurasi dari router PE ISP ke arah router CE user sudah berjalan dengan baik, maka dengan cara menggunakan command: show interface GigabitEthernet0/0/1/0.3580.
Gambar 3.4 Konfigurasi Interface Router PE
Keterangan : • PE2-D2-JT2-INET#sh run interface GigabitEthernet0/0/1/0/3580 = Router PE interface GigabitEthernet0/0/1/0/3580 yang diperuntukkan bagi user ASTINET CARREFOUR INDONESIA. • Description: ASTINET CARREFOUR INDONESIA SID Jl. Lebak Bulus Raya no, 8 SID 4700278-0006181733 = Penamaan pada interface router PE yang diarahkan ke WAN router CE.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
• BW 10240 Kbit (Max: 1000000 Kbit) = Total bandwidth link yang digunakan oleh user. • Ip address 192.168.238.241 255.255.255.252 = IP address yang dimiliki ISP. 3.3.2 Konfigurasi Sisi User (Head Office PT. Trans Retail Indonesia) Pada sisi user dimana konfigurasi routing menyesuaikan konsep routing yang digunakan pada ISP (Router PE). Konfigurasi pada sisi user router CE, yaitu sebagai berikut: Melakukan telnet ke router CE kemudian konsep routing disesuaikan dengan id user/konfigurasi yang sudah dibuat pada router PE. Untuk memastikan konfigurasi dari router CE ke arah router PE ISP sudah berjalan dengan baik, maka dengan cara menggunakan command: show interface GigabitEthernet0/0/1/0.3580.
3.5 Konfigurasi Interface Router CE
Keterangan : • C4.ASTINET#sh run interface GigabitEthernet0/0 = Router CE interface GigabitEthernt0/0 yang dimiliki oleh user CARREFOUR INDONESIA yang diarahkan ke WAN router PE Telkom.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
• Description: WAN ASTINET = Penamaan pada interface router CE yang diarahkan ke WAN router PE. • BW 10240 Kbit (Max: 1000000 Kbit) = Total bandwidth link yang digunakan oleh user. • Ip address 192.168.238.242 255.255.255.252 = IP address yang dimiliki user. 3.4
Skenario Analisis QoS (Quality of Service) ASTInet Pada analisi ini akan dilakukan pengujian QoS pada layanan ASTInet yang
digunakan di Head Office PT. Trans Retail Indonesia dengan menggunakan beberapa skenario analisis pengujian dengan menggunakan tools TfGen dan software monitoring PRTG, yaitu seperti berikut: Test dengan menggunakan aplikasi TfGen dengan memberikan beban pada jaringan/IP yang dituju. Testing dilakukan kurang lebih sekitar 3 jam kemudian di monitoring melalui aplikasi PRTG agar traffic yang terjadi dapat diketahui hasilnya.
Gambar 3.6 Test Mengirimkan Beban Paket
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Keterangan: - Downtime (graph merah) : menunjukkan trafik down/tidak ada aktifitas trafik di sisi user. - Traffic Total (graph hijau) : menunjukkan traffic total yang digunakan di sisi user. - Traffic In (graph biru) : menunjukkan trafik upload sisi user, jika trafik terlihat mendekati BW maksimum user, berarti layanan akan dirasakan lambat. Solusi kurangi trafik pemakaian. - Traffic Out (graph kuning) : menunjukkan trafik download sisi user, jika trafik terlihat mendekati BW maksimum user, berarti layanan akan dirasakan lambat. Solusi kurangi trafik pemakaian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/