32
BAB III DESKRIPSI MANAJEMEN ORGANISASI REMAJA MASJID AGUNG KENDAL DAN REMAJA GEREJA SANTO ANTONIUS PADUA DI KENDAL A. Gambaran Umum Tentang Sistem Pelaksanaan Manajemen Organisasi Remaja Masjid Agung Kendal. Organisasi remaja Masjid Agung Kendal sebagai bagian dari lembaga kemasjidan didirikan di lingkungan Masjid Agung Kendal yang anggotanya generasi muda sekitar masjid maupun di luar masjid, dan ikut berperan memakmurkan masjid dalam mewujudkan aktivitasnya serta membangun generasi muda sekitar masjid. Remaja yang ada di sekitar Masjid Agung Kendal diikutsertakan untuk mendirikan sebuah organisasi remaja masjid dengan memberikan usulan kepada pengurus masjid dan memberikan gambaran tentang aktivitas yang akan dilakukan. Organisasi remaja masjid yang lazim berkembang di masyarakat, keberadaannya merupakan satu kesatuan dengan takmir masjid yang melekat dengan nama masjid di mana ia berada. Organisasi remaja masjid merupakan salah satu badan otonom dari struktur masjid. Adapun untuk mendirikan organisasi remaja masjid langkah-langkah yang harus ditempuh ada beberapa tahap, yaitu : 1. Harus ada inisiator yang mengkoordinasikan tentang perlunya dibentuk organisasi remaja masjid. Inisiator ini bisa berawal dari remaja atau pengurus remaja masjid atau takmir masjid. 2. Membentuk tim formatur atau panitia persiapan pembentukan organisasi remaja masjid. 3. Sosialisasi rencana pembentukan organisasi remaja masjid kepada berbagai pihak yang peduli dan kompeten. 4. Mengadakan pemilihan atau musyawarah mufakat untuk memilih ketua.
33
5. Ketua terpilih bersama formatur melengkapi kepengurusan sesuai dengan kebutuhan. 6. Pengesahan pengurus berupa surat keputusan (SK) dari pengurus atau takmir. 7. Sosialisasikan hasil pemilihan ketua dan pengurus remaja masjid melalui acara pelantikan.1 Aktifitas yang dilaksanakan oleh remaja masjid harus selalu dikoordinasikan dengan pengurus masjid atau takmir. Hubungan antara pengurus masjid dan remaja masjid adalah suatu hubungan koordinasi atau komunikasi yang selalu mendukung segala kegiatan yang dilaksanakan dalam masjid atau kegiatan kemasyarakatan di luar masjid. Organisasi remaja masjid dalam melaksanakan suatu kegiatan organisasi, acc (according/persetujuan) takmir sangat penting karena persetujuan tersebut yang menentukan kegiatan dilaksanakan atau tidak, karena takmir yang mensuplai dana remaja maupun memberikan pengarahan kepada remaja mengenai kegiatan tersebut. Persetujuan takmir mendukung sekali keberhasilan suatu pelaksaan kegiatan. Tetapi sumber dana tidak hanya diberi takmir, ada dana dari pihak lain seperti dari Depag (Departemen Agama) atau instansi lain yang diperoleh melalui proposal yang dibuat pengurus remaja pada waktu penyelenggaraan kegiatan. Hubungan yang kompak antara remaja masjid dan takmir sangat diperlukan untuk keberhasilan organisasi. Organisasi remaja Masjid Agung Kendal mengadakan rapat di kantor sekretariat KARISMA (Kreatifitas Remaja Islam Masjid Agung Kendal) setiap sebulan sekali. Membahas masalah dana rancangan kegiatan maupun masalah yang dihadapi organisasi tersebut, seperti halnya membuat rancangan kegiatan yang akan diselenggarakan. Masalah tersebut bisa dikoordinasikan dengan takmir melalui musyawarah. Maju atau tidaknya organisasi tergantung dari manajemen yang dijalankan terutama keaktifan para remaja untuk melakukan kegiatan organisasi dan peran takmir sebagai pembina remaja masjid. Organisasi Masjid Agung Kendal 1
2004.
Wawancara dengan Nur Hadi, S.Ag, ketua KARISMA periode 2004-2006, 20 September
34
memiliki kantor sendiri. Kantor tersebut dibangun di depan masjid bersebelahan dengan kantor takmir, jadi apabila ada suatu masalah di dalam organiasasi tersebut mudah
untuk
memberitahukan
kepada
takmir.
Pembagian
tugas
dalam
penyelenggaraan kegiatan dibagi sesuai dengan tugas yang disepakati dalam musyawarah sebelum kegiatan itu dilaksanakan, jadi sebelum kegiatan itu berjalan mereka mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan. Tanggung jawab inilah yang diharapkan untuk kelancaran setiap kegiatan. Masa jabatan pengurus organisasi remaja Masjid Agung Kendal dua tahun sekali dan setiap pergantian pengurus atau stuktur organisasinya setelah terpilih harus mendapat SK (surat keputusan) dari takmir. Apabila belum mendapat SK dari tamir maka struktur tersebut belum bisa melaksanakan tugasnya dalam merencanakan suatu kegiatan organisasi.2 Untuk lebih jelasnya penulis akan menguraikan mengenai organisasi remaja Masjid Agung Kendal meliputi sejarah organisasi, struktur organisasi, misi, visi, tujuan dan kegiatan-kegiatan organisasi. 1. Sejarah Organisasi Sebelum penulis memaparkan sejarah berdirinya organisasi KARISMA, penulis akan menggambarkan keberadaan serta sejarah singkat berdirinya Masjid Agung Kendal. Masjid Agung Kendal terletak di tengah-tengah kota Kendal tepatnya di samping GOR Bahurekso dan SMP Negeri I Kendal depan Kendal Permai, masjid ini masuk wilayah kelurahan Pekauman, berdekatan dengan Kantor Kabupaten Kendal.
2
Wawancara dengan akhmad Rokhim S.Sos.I, Sekretaris KARISMA periode 2000-2003, 25 0ktober 2004
35
Berdirinya Masjid Agung Kendal juga tidak terlepas dari sejarah awal masuknya agama Islam di Kendal yang disebarkan pada masa Sunan Katong di Kaliwungu. Penyebar Agama Islam di Kendal yang lain adalah Wali Jaka. Dia adalah seorang bangsawan keturunan Brawijaya V dari Majapahit. Dituturkan bahwa kedatangan Wali Jaka di Kendal sesudah Sunan Katong dan Kyai Gembyang, namun jarak waktunya tidak begitu lama. Wali Jaka juga berguru pada Sunan Katong. Jarak antara Kendal-Kaliwungu ditempuhnya dengan tidak mengenal lelah. Pada suatu ketika, ada niat Wali Jaka untuk membuat saluran atau sungai, Wali Jaka memilih jalan arah selatan tepatnya Desa Magangan Kecamatan Pegandon sekarang ini. Perjalanan dari Magangan ke Kendal, Wali Jaka menarik tongkat cisnya hingga sampai di depan Masjid Kendal sekarang.3 Di situlah Wali Jaka menghentikan kerja membuat sungai karena telah terdengar suara ayam berkokok sebagai tanda waktu subuh tiba. Di tempat berhentinya itu, Wali Jaka menyuarakan adzan dan dijawab oleh yang mendengarnya padahal di tempat itu tak ada seorangpun kecuali Wali Jaka. Akhirnya ditemukan juga bahwa orang yang menjawab adzan Wali Jaka ternyata seorang ulama', yaitu Kyai Gembyang. Kemudian dua ulama' itu sholat berjama'ah dan diikuti masyarakat sekitar. Hanya saja tidak disebutkan yang punya tuturan cerita itu, apakah tempat yang digunakan berjama'ah sholat subuh itu sudah berupa Masjid atau berupa pelataran saja. Bila tempat itu masih berupa pelataran atau tanah kosong, maka bisa diduga bahwa tempat itu merupakan cikal bakal Masjid Agung Kendal sekarang. Dengan demikian Masjid Agung Kendal sekarang ini letak pondasi "kemasjidannya" dan sebagai pendirinya adalah Wali Jaka. Demikianlah sekilas tentang awal berdirinya Masjid Agung Kendal dan awal masuknya agama Islam di Kendal.4
3
Ahmad Hamam Rokhani, Babad Tanah Kendal, ( Semarang, Inter Media Paramadina, 2003), hlm. 203. 4 Ibid, hlm 204.
36
Sejarah dimulainya organisasi remaja masjid Agung Kendal sebenarnya bernama Ikatan Remaja Masjid Besar (IRMB). Organisasi ini muncul atas prakarsa remaja sekitar masjid Agung Kendal yang sering mengaji Qiro'ah dan berkumpul bersama di masjid, dan mereka membentuk organisasi remaja masjid dan muncullah organisasi remaja masjid oleh para remaja orang Kendal dan juga sebagai penggagasnya di antaranya adalah Ainurrokhman, M Bisri, Abdul Wahab dan Syukron Syamsul Hadi. Organisasi ini awalnya adalah perkumpulan pengajian Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) dan pengajian seni baca AlQur'an, seringnya mereka berkumpul para remaja tersebut mengadakan perkumpulan di masjid dan bermusyawarah dengan takmir bahwa remaja ingin mendirikan remaja masjid dan disepakati oleh takmir. Terbentuklah organisasi masjid atau Ikatan Remaja Masjid Besar disingkat IRMB dan dideklarasikan pada tanggal 18 Februari 1982. Karena banyaknya kader yang kuliah pada tahun 1987 organisasi ini tidak ada kegiatan atau kosong tetapi TPA yang diselenggarakan di masjid masih hidup. Pada waktu itu ada kader IRMB yang masih memperhatikan organisasi ini maka muncul remaja masjid yang diprakarsai oleh: Nur Hadi, Syukron Syamsul Hadi, Misbahul Munir (yang sekarang ini menjabat sebagai takmir Masjid Agung Kendal), pada tahun 1992 organisasi ini diganti dengan nama KARISMA (Ikatan Remaja Masjid Agung Kendal) sampai sekarang ini.5 2. Visi, Misi dan Tujuan Visi adalah kemampuan untuk melihat pada inti persoalan, pandangan dan wawasan. Misi menunjukkan fungsi yang hendak dijalankannya dalam sistem sosial maupun ekonomi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Tujuan adalah sasaran yang hendak dicapai.6
5
Wawancara dengan Drs. Syukron Syamsul Hadi, MSi, ketua KARISMA (periode 1992-1994), 26 Oktober 2004. 6 Tan Hani Handoko, loc. cit.
37
Visi dari organisasi remaja Masjid Agung Kendal adalah Pengembangan kualitas sumber daya manusia dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, iman dan taqwa. Misi dari organisasi remaja Masjid Agung Kendal adalah: a.
Meningkatan dan mengembangkan manajemen organisasi remaja masjid.
b.
Mempererat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Basyariah dan Watoniyah di kalangan generasi muda Islam Tujuan dari organisasi remaja Masjid Agung Kendal adalah:
a.
Manifestasi dari kreatifitas generasi muda Islam yang berdikari (mandiri), idealisme muslim yang profesional yang dilandasi Ghiroh (semangat) Islam.
b.
Mengembangkan gerakan dakwah dan Meningkatkan pendidikan formal maupun non formal secara intensif khususnya di Kabupaten Kendal
3. Struktur Organisasi. Susunan pengurus Kreatifitas Remaja Islam Masjid Agung Kendal (KARISMA) Periode: tahun 2004 – 2006.7 I. Pelindung
: Pengurus Takmir Masjid Agung Kendal.
II. Penasehat
: 1. K.H. Makmun Amin. 2. A. Hasyim Amin 3. M. Ubaidillah, BA.
III. Pembina
: 1. Drs. Syukron Syamsul Hadi, M.Si. 2. Zaenudin, S.Ag. 3. Misbahul Munir
IV. Pengurus harian : 7
Surat keputusan takmir Masjid Agung Kendal, tanggal 26 Januari 2004, no. /TMA/B/I/ 2004
38
1. Ketua umum : Nur Hadi, S.Ag. Ketua I
: Apriliyanto. H, S.Ag.
Ketua II
: Sukri.
2. Sekretaris I
: Abdur Rokhim, S. Sos. I
Sekretaris II
: Dian Rahmawati.
3. Bendahara I
: Farihin Arif, SE.
Bendahara II : Aida Adhiya, A.Md. V. Departemen-departemen : 1. Pendidikan dan Dakwah
: 1. Ulil Absor. 2. Halimah, S.Ag. 3. Asih, S.Ag. 4. Elok Kamilia
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia : 1. M. Hanifuddin Andi, SE. 2. A. Nur Faizin. 3. Maghfiroh S.Ag. 4. Wayah D Nazufa, SH. 3. Sosial Kemasyarakatan : 1. Nurcahyawati, SE. 2. M. Nur Faizin. 3. Harun Puji Asmoro 4. Himmatul Aliyah, S.Ag. 5. Martina Purbasari. 4. Kesenian dan Budaya
: 1. Alfian Arif M, S.Ag. 2. Khudlori. 3. Kasmuri. 4. Yuni.
5. Hubungan Masyarakat : 1. Suratman. 2. Budi Darnoto. 3. Debri S Daryanto. 4. Febri Rahmanu Putra.
39
5. Pinto Toya. 6. Lutfi Zanuardi. 4. Kegiatan-Kegiatan Organisasi remaja di Masjid Agung Kendal banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus dan para anggota remaja tersebut, kegiatan-kegiatan remaja Masjid Agung Kendal di antaranya kegiatan keagamaan maupun kegiatan sosial. Adapun kegiatan-kegiatan keagamaan yang telah dilaksanakan pada tahun 2004-2006 antara lain: Ta'aruf pengurus periode 2004-2006. Acara ini merupakan silaturohmi pengurus lama dengan pengurus baru, menumbuhkan rasa kebersamaan antara pengurus lama dan baru, meningkatkan ukhuwah islamiyah sekaligus merupakan serah terima kepengurusan. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2004. Rapat kerja anggota. Kegiatan ini membahas rencana kegiatan yang akan dilakukan pada periode kepengurusan. Seluruh pengurus KARISMA wajib hadir dan masing-masing departermen mengajukan program kerja dengan menjabarkan program pokok yang akan diajukan untuk kemudian diseleksi guna memperoleh kegiatan yang akan dilaksanakan. Setelah program kerja terbentuk masing-masing departermen melaksanakan kegiatan sesuai dengan bidangnya. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2004. Peringatan tahun baru Islam 1 Muharram. Acara ini diisi dengan semaan AlQur'an 30 juz dan ceramah yang dihadiri oleh masyarakat umum. Acara ini merupakan acara rutin yang dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 1 Muharram. Pada bulan muharam ini banyak terjadi peristiwa bersejarah bagi kaum muslim diantaranya pada tanggal 10 Muharram terjadi peritiwa Nabi Yunus yang selamat
40
dari ikan paus, Nabi Ibrahim yang selamat dari panasnya api, Nabi Nuh yang selamat dari banjir besar dan lain-lain. Selain itu kataman Al-Qur’an dan doa untuk minta pertolongan dan kesalamatan. Fungsinya bagi remaja adalah mengingatkan kita untuk minta pertolongan kepada Allah dan meningkatkan ketaqwaan dan sebagai instropeksi bahwa tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Membantu takmir dalam kegiatan hari Raya Aidil Adha 1426 H. kegiatan ini menyembelih hewan qurban dan dibagikan kepada masyarakat. Kegiatan ini remaja ikut aktif dalam membagikan daging qurban masyarakat sekitar masjid. Makna dari kegiatan ini mengingatkan cerita peristiwa Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya Nabi Ismail tetapi diganti dengan kambing oleh Allah dan dagingnya dibagikan kepada fakir miskin. Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan khitanan massal untuk masyarakat Kendal yang tidak mampu untuk meringankan beban orang yang tidak mampu. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2005. Selain kegiatan di atas organisasi remaja Masjid mengadakan kegiatankegiatan yang lain yang dilaksanakan pada bulan khusus yaitu bulan Ramadan seperti: pesantren kilat yang dilakukan setiap bulan puasa. Pesantren kilat ini ada dua tingkat, dewasa dan anak-anak. Pesantren kilat bertujuan menambah wawasan keislaman, pengembangan pribadi anak agar menjadi muslim yang utuh, yakni muslim yang memiliki akhlak islam. Tadarus Al-Qur'an kegiatan ini dilakukan setiap hari setelah melaksanakan sholat Tarawih. Kuliah subuh dilaksanakan setelah jama'ah Sholat Subuh. Peringatan Nuzulul Qur'an pada bulan Ramadan yaitu bulan yang bersejarah tentang peristiwa Nuzulul Qur'an yaitu peristiwa turunnya Al-Qur'an. Juga ada kegiatan bazar Ramadhan, kegiatan ini biasanya bekerja sama dengan instansi-instansi pemerintah di Kabupaten Kendal. Kajian Intensif Ramadhan (KIR), kegiatan ini terformat dalam bentuk komunikasi dua
41
arah yaitu diskusi (dialog interaktif) dengan mendatangkan pembicara sesuai dengan bidangnya yang membahas ibadah, mu'amalah, psikologi, serta tema-tema aktual lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan di masjid Agung Kendal setiap bulan Ramadhan.8 Kegiatan Remaja Masjid Agung Kendal tidak terlepas dengan kegiatan yang diadakan oleh Pengurus Masjid Agung Kendal dengan mengikuti pengajian rutin harian yaitu pengajian ba'da Magrib dan pengajian Kultum (kuliah tujuh menit) ba'da Shubuh. Kegiatan ini diperuntukkan untuk jama'ah Masjid Agung Kendal dengan tidak memandang baik umur, tingkat pendidikan dan sosial di masyarakat. Tujuan diadakan pengajian rutin adalah meningkatkan rasa cinta kepada Allah dan Rosulullah serta mendekatkan diri kepada Allah sebagai ungkapan rasa syukur, memperluas wawasan tentang pengetahuan agama, meningkatkan ukhuwah di antara sesama muslim. Kegiatan ini dilaksanakan di masjid Agung Kendal setiap bulan Ramadhan. 9 Selain bidang keagamaan di atas organisasi remaja juga mengadakan kegiatan bakti sosial. Kegiatan bakti sosial berawal dari Masjid Agung Kendal dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan ini dilakukan setiap sebulan sekali pada hari Minggu. Kegiatan ini melibatkan tidak hanya remaja masjid saja, tetapi juga takmir dan masyarakat sekitar. Kegiatan yang lain adalah kegiatan khitanan masal. Kegiatan ini untuk membantu masyarakat Kendal yang tidak mampu. Dan pemberian zakat pada Hari Raya Idul Fitri.10 Selain kegiatan yang dilaksanakan pada periode 2004-2006, kegiatan yang tergolong sukes pada periode sebelumnya antara lain: Seminar "Perkembangan seni baca Al-Qur'an dan permasalahannya" kegiatan tersebut merupakan acara 8
Wawancara dengan Apriliyanto, Sekretaris KARISMA Periode 2002-2004, 1 November 2004. Ibid., 10 Wawancara dengan Anwar (Pengurus Perpustakaan Karisma Masjid Agung Kendal), 24 Oktober 2004. 9
42
pembukaan rangkaian kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Seminar ini dihadiri peserta dari seluruh Kabupten Kendal, kususnya mereka yang tergabung dalam jami'iyah-jami'iyah seni baca Al-Qur'an di lingkungan Kabupaten Kendal. Pesertanya merupakan kader Qori'-Qori'ah yang mempunyai minat dan rasa cinta terhadap seni baca Al-Qur'an. Seminar ini dilaksanakan pada tanggal 18 September 1993. Parade takhfidzul Qur'an. Sebenarnya kegiatan ini baru pertama kali diadakan di Masjid Agung Kendal karena baru kali inilah antara al-khafidz dan alkhafidzoh berpartisipasi dalam satu majlis. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 September 1993. MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur'an). MTQ merupakan tindak lanjut dari seminar yang tentunya merupakan penerapan praktis dari hasil seminar. MTQ diikuti peserta putra putri untuk memperebutkan tropi bergilir Bapak Bupati Kepala Daerah tingkat II Kendal yang ketiga kalinya. Sasaran yang hendak dicapai adalah untuk mencari bibit yang berkualitas sebagai Qori' dan Qori'ah yang dapat dihandalkan. Setelah MTQ kemudian dilanjutkan dengan pengajian umum merupakan acara penutupan rangkaian kegiatan dengan pokok acara santapan rohani dan penyerahan tropi hadiah bagi pemenang MTQ. Kegiatankegiatan ini merupakan satu rangkaian dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.11 Kegiatan ini dilaksanakan pada 20 September 1993. 5. Etos Kerja Istilah etos secara etimologi "etos" (Inggris) artinya watak atau semangat mendasar suatu budaya yang terungkap dalam kepercayaan, kebiasaan atau tradisi perilaku kelompok masyarakat. Kerja adalah ibadah, merupakan pernyataan
11
Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Agung Kendal), 1993.
KARISMA (Kreatifitas Remaja Islam Masjid
43
syukur atas kehidupan ini yang merupakan nikmat yang dikaruniakan Tuhan.12 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etos berarti pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial. Sedangkan etos kerja itu sendiri adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok.13 Di samping itu etos kerja dapat dijelaskan secara terminologi yaitu: sekelompok pikiran dasar atau program mental yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi kerja atau kerjasama manusia yang dimiliki oleh suatu golongan masyarakat.14 Dari pelaksanaan kegiatan di atas, kegiatan yang dilakukan organisasi remaja Masjid Agung Kendal baik pengurus yang sekarang maupun pengurus periode sebelumnya dapat dikatakan sukses, karena adanya faktor-faktor yang mendukung dari pelaksanaan kegiatan. Faktor-faktor yang mendukung antara lain: dukungan takmir masjid, partisipasi peserta, pengurus, anggota dan seluruh lapisan masyarakat yang bekerjasama dengan baik. Kegiatan yang dilaksanakan diatas, semua pengurus anggota dan takmir ikut berpartisipasi mensukseskan kegiatan tersebut, sehingga para remaja bersemangat untuk melakukan kegiatan keagamaan maupun sosial. Juga hubungan yang akrab dan menumbuhkan rasa kebersamaan antara anggota dan pengurus yang menjadikan suasana yang harmonis, bertanggung jawab apabila diberi tugas untuk melaksanakan suatu kegiatan organisasi. Para remaja mempunyai prinsip bahwa kebaikan yang tidak terorganisasi akan dikalahkan suatu kebatilan yang terorganisasi. Dari hasil kegiatan pengurus lama dan pengurus baru mempunyai rasa semangat dalam kegiatannya, pengurus baru bersemangat dalam melaksanakan kegiatan walaupun pengurus periode ini tergolong masih baru, tetapi perencanaan
12
Asmoro Ahmadi, Makalah Etos Kerja Manusia Jawa, tth, hlm 4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi 2), (Jakarta, Balai Pustaka, 1995), hlm 271. 14 Asmoro Ahmadi, op. cit., hlm. 3 13
44
dalam penyusunan kegiatan saling memperhatikan antara pengurus dan takmir. Sebagian kegiatan pengurus baru juga meneruskan dari kegiatan pengurus lama. Sumber dana dari setiap kegiatan sebagian disuplai oleh takmir, sedangkan kekurangannya diperoleh dari masyarakat maupun dari instansi dengan mengajukan proposal kegiatan. Semangat yang mendorong remaja masjid untuk melakukan berbagai kegiatan adalah rasa keimanan untuk mensyiarkan islam dan meramaikan masjid dengan berbagai kegiatan yang Islami. Juga rasa persaudaraan sesama umat Islam. Bahwa jika kita melakukan pekerjaan atas dasar keikhlasan akan mendapat pahala. B. Gambaran Umum tentang Sistem Pelaksanaan Manajemen Organisasi Remaja Gereja Santo Antonius Padua Kendal Organisasi remaja gereja sebagai bagian dari lembaga gereja dapat didirikan di setiap gereja. Organisasi remaja tersebut tumbuh dari jemaat gereja dalam mewujudkan aktivitasnya dan membangun remaja gereja. Organisasi Gereja Santo Antonius Padua mempunyai organisasi meliputi: Organisasi Dewan Gereja (Pengurus Gereja) Pemuda Katolik, MUDIKA (Muda-Mudi Katolik), WIKA (Wanita-wanita Katolik). Pemuda Katolik dengan Mudika itu merupakan satu kesatuan walaupun dengan nama yang berbeda. Pemuda Katolik ini terdiri dari remaja seperti remaja SMA (Sekolah Menengah Atas), mahasiswa, remaja yang sudah bekerja. Sedangkan Mudika terdiri dari anak-anak SMP (Sekolah Menengah Pertama), SD (Sekolah Dasar). Mereka merupakan satu kesatuan dengan pemuda Katolik karena sedikitnya jumlah remaja Katolik dan ada juga faktor lain yaitu peran pemuda Katolik itu juga mempunyai tugas untuk membimbing anak-anak remaja SD dan SMP.15 Mengenai bagaimana para remaja tersebut mengatur sistem manajemennya dalam organisasinya dan menentukan suatu kegiatan atau akativitas sehari-hari penulis akan 15
Wawancara dengan Drs Taryono (Dewan Paroki), 25 Oktober 2004
45
mengemukakan sebagai berikut: Remaja gereja diasuh oleh Dewan Paroki dan di bawah bimbingan Romo. Dalam penyelenggaraan suatu kegiatan ada yang mengkoordinir dari paroki yang mengontrol kegiatan para remaja. Remaja gereja ada yang membawahi yang bernama Rayon Keris (nama pemuda gereja se-Kabupaten Kendal). Rayon Keris ini juga mempunyai peran dalam kegiatan gereja-gereja seKabupaten Kendal yaitu meneliti apa saja aktivitas remaja gereja di masing-masing gereja. Rayon Keris ini juga dibawahi oleh keuskupan Semarang yaitu di Gereja Katedral Semarang. Remaja gereja dari gereja terkecil di satu kecamatan sampai kabupaten ada yang mengontrol atau ada yang mengkoordinasinya. Tidak hanya Paroki dan Romo di masing-masing gereja, tetapi ada yang membimbing dari pusat yaitu organisasi pemuda Gereja sewilayah Jawa Tengah. Kaum muda Katolik juga tidak lepas dari peran orang tua yang memberi semangat kaum muda untuk mengembangkan kreatifitas mereka dalam kegiatan gereja.16 Remaja Katolik di sini memang beranggotakan sedikit tetapi semangat ingin maju dan berkembang yang ingin dicapainya sangat besar. Oleh karena itu Paroki selaku orang yang membimbing para remaja tersebut memberikan dorongan motivasi guna mengembangkan kegiatan organisasinya. Mengenai dana organisasi Katolik, setiap jemaat ada iuran kas atau dalam istilah Islam (infaq). Mereka rutin memberikan dana tersebut. Di samping Paroki mengkoordinir dana, jemaat gerejapun juga berpartisipasi. Dana tersebut juga tidak digunakan untuk organisasi remaja saja, tetapi organisasi gereja yang lain. Saling menjaga kekompakan itu yang diharapkan organisasi remaja tersebut. Dukungan dari orang tua, Romo dan Paroki membuat para remaja bersemangat untuk mengadakan suatu kegiatan. Menyusun suatu kegiatan remaja Katolik juga mengkoordinasikan kepada Paroki dulu. Paroki di sini sangat dibutuhkan remaja guna menentukan kegiatan yang akan direcanakan oleh remaja. Bimbingan dan pengarahan dari Romo maupun pengurus Paroki sangat menentukan berhasilnya suatu kegiatan. Di organisasi Mudika ada koordinator khusus dari Paroki 16
Wawancara dengan Yohanes Tito ( Ketua Mudika), 26 Oktober 2004.
46
yang memperhatikan aktifitas remaja. Paroki inilah yang memberikan saran dan perhatian untuk setiap kali kegiatan dan juga melatih bakat seperti: musik, seni, ataupun menjadi seorang biarawan/biarawati.17 Remaja tinggal membuat laporan yang khusus diperuntukkan pada Paroki jika Remaja Katolik menghadapi Kekurangan-kekurangan dalam berorganisasi agar paroki mengetahuai kesulitan organisasi remaja tersebut. Laporan-laporan tersebut akan di musyawarahkan Paroki dan pengurusnya terlebih dahulu, kemudian hasilnya di berikan kepada remaja. Paroki sebenarnya suatu organisasi tetapi paroki juga menjadi pengurus gereja sekaligus pengelola gereja. Paroki ini tidak memperhatikan satu organisasi saja tetapi mereka juga memperhatikan organisasi-organisasi kecil di berbagai kecamatan. Paroki Gereja Santo Antonius Padua adalah tingkat pusat dan remaja gerejanya yang terbesar karena remaja tersebut menjadi satu dengan remaja gereja di berbagai kota di Kendal khususnya umat Katolik. Apabila remaja gereja belum ada kegiatan, Paroki sering menegurnya agar tidak vakum (kosong) karena kevakuman menjadikan remaja gereja tidak berkreatifitas.18 Di bawah ini, penulis akan menguraikan struktur organisasi remaja Gereja Santo Antonius Padua Kendal, visi,misi dan tujuannya serta kegiatan-kegiatannya. 1. Sejarah Organisasi Untuk mengetahui sejarah berdirinya organisasi MUDIKA (Muda-mudi Katolik), maka terlebih dahulu perlu diketahui dan dipahami kondisi awal mula agama Katolik sampai dengan berdirinya Gereja Santo Antonius Padua di Kendal. Kata gereja berasal dari bahasa Portugis yaitu "Igreja" dan dari bahasa Latin "Eclesia", dari bahasa Yunani kuno "Kalio" berarti mereka yang dipanggil, terdapat orang yang pengikutnya dipanggil oleh kaumnya untuk berhimpun yaitu 17 18
Wawancara dengan Yohanes Kristianto, Ketua II Mudika, 28 Oktober 2004. Wawancara dengan Sujadi (dewan paroki), 1 Nopember 2004.
47
kepada Allah.19 Sedangkan pengertian gereja menurut Karl Barth gereja atau Kirche berasal dari kata Latin "Circare", Circulus, Circum yang berarti ada hubungannya dengan "bundaran" atau "lingkaran".20 Dari pengertian gereja tersebut di atas dapat dikatakan gereja mempunyai dua pengertian: 1. Gereja sebagai gedung tempat ibadat serta organisasinya atau sebagai institut 2. Gereja sebagai keseluruhan jemaat Kristen atau organisme.21 Sedangkan yang dimaksud penulis dalam pengertian ini adalah Gereja sebagai gedung tempat ibadah serta organisasinya atau sebagai institut (peresekutuan kultus). Gereja Santo Antonius Padua Kendal termasuk dua Gereja terbesar di Kabupaten Kendal yang terletak di Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal. Gereja terbesar kedua terdapat di Kecamatan Weleri bernama Gereja Santo Martinus yaitu Gereja tingkat Paroki, sedangkan Gereja Santo Antonius Padua adalah Paroki Administratif. Menurut sejarahnya Gereja Santo Antonius Padua adalah Gereja kecil di bawah naungan gereja Santo Martinus. Tetapi sekitar tahun 1992 gereja ini dibangun menjadi gereja besar di wilayah Kendal dan diresmikan pemberkatannya pada tahun 1996 oleh Romo Kardinal Julius Darmaatmadja SJ Uskup Agung Semarang dan Romo Paroki Santo Antonius Padua oleh Romo F.X Widyatmaka SJ. Gereja Katolik di Kabupaten Kendal ada empat, meliputi: kecamatan Sukorejo, Weleri, Kaliwungu dan Kendal. Semua Gereja di Kendal dibawahi Gereja Santo Antonius Padua sebagai paroki administratif.
19
Van Niftrik dan Boland, Dokmatika Masa Kini, (jakarta, Kanisius, 1967), hlm.272 Harith Abdussalam, Kristologi, (Yogyakarta, Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga, 1982), hlm. 55 21 Ibid., hlm. 56 20
48
Secara geografis gereja Santo Antonius Padua terletak di tengah tengah Kota Kendal tepatnya di Jalan Pemuda masuk Kelurahan Pegulon. Gereja ini berdiri di depan Gedung Bank BNI Cabang Kendal. Di belakangnya ada perumahan penduduk dan juga dekat dengan Gereja Kristen Protestan, yaitu Gereja Isa AlMasih dan di timurnya Kantor Polres Kendal.22 Sejarah organisasi Mudika (Remaja Gereja) tidak lepas berawal dari berdirinya gereja di Kendal dan masuknya agama Katolik di Kendal. Bisa diyakini adanya kapel (gereja) di Kendal pada jaman dulu merupakan usaha pelayanan ibadah oleh seorang pastur Belanda bagi orang-orang Belanda yang bertugas di perkebunan tebu pabrik gula Cepiring. Mereka itulah yang biasa disebut "londo pabrik". Mungkin juga pelayanan itu untuk orang-orang Belanda yang bekerja di perkebunan-perkebunan seantero Kendal. Begitu nampak bahwa orang yang ke Gereja Kendal itu adalah orang-orang bule. Tidak aneh bahwa bagi penduduk Kendal pada waktu itu, agama Katolik adalah agama orang bule. Orang Jawa di sana tentu berpendapat bahwa agama Katolik itu bukan agama Jawa. Jadi agama Katolik adalah agama yang sungguh asing bagi orang setempat. Orang Belanda yang datang ke Indonesia dan bekerja di perkebunan dan pabrik, biasanya hanya mengerti sedikit Bahasa Jawa atau bahasa Indonesia, hanya satu dua kata dan kata itu hanya kata-kata marah dan kasar untuk menegur para pekerja pabrik dan perkebunan. Tujuan mereka dikirim ke Indonesia untuk menguasai tanah dan perekebunan milik rakyat Indonesia dan mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya dan mereka juga membawa misi agama Kristen. Orang Kendal dan sekitarnya tentu mempunyai perasaan bahwa agama Katolik adalah agamanya orang penjajah. Untuk mengenal cara hidup orang-orang bule, orang Kendal banyak tidak tertarik karena cara hidup mereka minum minuman keras, mabuk bahkan kehidupan mereka dalam seksualitas sering menjadi 22
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Organisasi MUDIKA
49
sandungan. Bukan Tuhan Yesus yang dalam kehidupan orang-orang Kristen bule, melainkan setan yang dilihat masyarakat. Itulah kesan penduduk Kendal terhadap Gereja kecil atau Kapel yang sekarang masih ada dan digunakan untuk pasturan atau tempat pertemuan. Pada waktu itu kadang-kadang Romo (Imam) yang datang melayani Belanda-Belanda pabrik. Ia datang ke Kendal bukan untuk orang Jawa, melainkan untuk orang Belanda. Dari situasi inilah tahun 1950-an hampir tidak ada orang Kendal yang memeluk agama Katolik. Sesudah tahun 1945, pada jaman kemerdekaan semua pabrik dan perkebunan masih berada dalam penanganan orang asing khususnya orang Belanda. Tahun demi tahun pabrik dan perkebunan dinasionalisasi. Orang Belanda satu demi satu mulai menghilang dari daerah Kendal. Juga susunan pemerintahan Republik mulai ditata. Orang-orang Indonesia mulai berkiprah di berbagai bidang membangun negara dan bangsa. Tidak ketinggalan orang-orang Katolik di seluruh Indonesia mulai terlibat.23 Sepeninggal orang Belanda, tidak sedikit orang Jawa Katolik masuk ke pabrik dan perkebunan. Mereka sadar dirinya sebagai orang Indonesia akan tanggung jawabnya. Dalam gerak inilah satu demi satu orang Katolik asli mulai masuk Kendal. Mereka kebanyakan orang Katolik dari daerah Jawa Tengah selatan, penduduk Jawa Tengah bagian selatan sudah lebih dulu masuk pada tahun 1900-an. Sedangkan orang Katolik di pantai Jawa Utara tahun 1950-an masih terwarnai oleh orang Belanda dan Cina. Di Semarangpun sedikit sekali penduduk Jawa asli yang menjadi Katolik. Sekitar tahun 1950-an terdapat puluhan orang Katolik pendatang ke Kendal. Mereka inilah rasul-rasul perintis yang membuka masyarakat Kendal untuk menerima nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari. Perlahan-lahan orang setempat mengenal agama Katolik melalui para rosul awam ini. Pengakuan masyarakat terhadap Gereja Katolik di Kendal ialah karena adanya keluarga-keluarga beragama Katolik sebagai transmigaran lokal di Kendal utara ialah di daerah Bleder. 23
FX. Widyatmaka, SJ, Peresmian Gereja Santo Antonius Padua Kendal, 5 Mei 1996, hlm. 34.
50
Kemantapan keberadaan Gereja di Kendal menjadi pancaran untuk pemeliharaan dan pengembangannya. Gereja-gereja di Kendal ini dipimpin oleh Romo Gerbrandus Schoonhoff SJ (1973-1974), Romo Cyrilius Widayaputranta SJ (1974/1975), Romo Keith Priestley SJ (1977), Romo Crist Dureau SJ (19771980), Romo Antonius Lamers SJ (1981-1985), Romo Tarcisius Widyana SJ (1985-1990), Romo Joseph Wiharjono SJ (1991/1992), Romo Fransiscus Widyatmaka SJ (1992-..). Pada tahun 1957 orang-orang Kendal mendirikan Gereja (sekarang Gereja Santo Antonius Padua) sebagai bukti bahwa ada orang pribumi yang beragama Katolik. Pada masa itulah orang-orang Kendal membentuk suatu perkumpulan baik para orang tua maupun para remaja. Untuk itu pemuda Katolik tersebut membentuk suatu organisasi di mana peran remaja sebagai generasi masa depan bagi gereja dan juga organisasi gereja-gereja lainnya. Remaja Katolik mulai dibentuk sekitar bulan Juli 1957 atas prakarsa Romo dari Semarang, karena umat Katolik tahun 1950-an sudah mulai ada pada waktu itu, dan remaja Katolik itu dibentuk karena pada masa itu umat Katolik di Kota Kendal sedikit, jadi peran remaja sangat penting bagi perkembangan umat Katolik di Kota Kendal walaupun pada zaman dulu pengetahuan para remaja masih sangat kurang sekali. Menurut sejarahnya di samping gereja ini ada sekolah yang didirikan pada tahun 1980 untuk membina para remaja yang bernama sekolah Kanisius. Tetapi sekarang dijadikan sebagai sekolah resmi agama Katolik yang berada di Kota Weleri. Organisasi remaja Katolik disebut Mudika (muda-mudi Katolik/pemuda Katolik). Nama organisasi tersebut sama di setiap gereja di seluruh Indonesia, namun sejarah berdirinya di masing-masing gereja itu berbeda. Organisasi remaja Katolik di Gereja Santo Antonius Padua di Kendal itu berdiri sejak gereja tersebut didirikan sebagai lambang kiprah remaja membangun
51
persaudaraan di antara kaum muda-mudi Katolik membangun komunitas dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan.24 2. Visi, Misi dan Tujuan Misi, Visi dan tujuan organisasi remaja Gereja Santo Antonius Padua Kendal adalah:
Visi: Meningkatkan peran aktif kaum muda gereja Santo Antonius dalam menggereja dan berrmasyarakat.
Misi: Mudika Santo Antonius Padua Kendal meningkatkan kerjasama antar anggota mudika serta antara anggota mudika dengan gereja, serta untuk lebih meningkatkan pelayanan dalam Gereja maupun dalam masyarakat. Tujuan: untuk membantu dalam pemberdayaan potensi mudika sebagai
generasi muda gereja, tempat media informasi dan komunikasi antar anggota mudika.25 3. Struktur Organisasi SUSUNAN PENGURUS MUDIKA PERIODE 2004 – 200626 Ketua I
: Johanes Tito Dwi A
Ketua II
: Yohanes Kristianto
Sekretaris I
: Ignatius Ardianto K Doni Aryo
Bendahara
24
: F. Ayuning Tyas W
Ibid, hlm 36. Anggaran Dasar /Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Organisasi MUDIKA. 26 Ibid. 25
52
Seksi – seksi Liturgi
: Robertus Hendraning W Monica Saraswati
Usaha
: Cicilia Fenti Purwandari Melchias Advendi Robertus Danang F
Olah Raga : Theresia Adik Leni Endah S Bernadeta F E Gracia Aditya Kusrinanti Kesenian : Vincentius Yoga Theodorus Joko Kristiawan Kepedulian Gereja : Cicilia Nesia Mahardika A P Maria Nirmala Putri Anastasia Widya K Humas
: Paulus Bagas A Lorensius Beni W
4. Kegiatan-kegiatan Kreativitas dalam mengembangkan kegiatan para remaja dalam organisasi di Gereja Santo Antonius Padua kalangan muda Katolik periode 2004-2006 banyak melakukan kegiatan-kegiatan meliputi : Kegiatan remaja di dalam ibadah atau Ekaristi yang dilaksanakan setiap Misa minggu: -
Menghias altar atau mempersiapkan tempat untuk ibadat.
-
Koor : membantu imam seperti membantu membuka kitab suci.
-
Tata laksana : mengumpulkan persembahan dari umat atau kolekne.
-
Misdinar : melayani Imam dalam ibadat.
53
-
Memainkan musik untuk mengiringi koor. Peran remaja dalam kegiatan ibadah keagamaan adalah kepedulian remaja
terhadap gereja untuk meningkatkan keimanan remaja. Peran remaja di dalam kegiatan keagamaan ini remaja sebagai penerus gereja dan akan menjadi pemimpin gereja.27 Kegiatan remaja di luar ibadat atau umum : Kegiatan ziarah dan rekoleksi remaja kemping rohani, tempat-tempat ziarah di Jawa Tengah maupun di Kendal sendiri, kegiatan ini untuk membangkitkan minat dan perhatian akan hidup rohani, untuk membuat kaum muda mengekspresikan kerinduan mereka untuk mendekatkan diri dengan Sang Khalik. Kegiatan ini bertujuan untuk membina mental para anggota dan juga meningkatkan pemahaman anggota akan tugas dan panggilan mereka dalam melayani sebagai putra-putri altar. Acara ini biasanya langsung dipimpin oleh Romo. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2004. Anjangsana remaja, kegiatan ini biasanya dilaksanakan sebulan sekali untuk silaturrahmi (menurut Islam) guna mempererat rasa persaudaraan umat Katolik dan menumbuhkan rasa keakraban para sesama remaja Katolik. Kegiatan ini dilakukan remaja untuk berbagi wawasan atau pengetahuan dan tukar pikiran antar remaja Katolik. Anjangsana ini dilakukan setiap pergantian struktur organisasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2004. Latihan koor dan musik teater, latihan ini untuk mengembangkan bakat para remaja baik di bidang musik maupun teater dan juga rutinitas latihan koor khusus remaja Katolik dan ini wajib untuk remaja. Fungsi kegiatan ini mengiringi ibadah dan memuliakan Tuhan. Jadi remaja mempunyai peran aktif untuk meningkatkan
27
Wawancara dengan Napoleon, Dewan Paroki, 5 November 2004.
54
rohani mereka dan memuliakan Tuhannya. Kegiatan ini dilakukan remaja setiap seminggu sekali. Mengajar sekolah minggu untuk anak-anak PIA (pendamping iman anak). Fungsi remaja untuk PIA melatih kreatifitas anak-anak, mengajarkan tata cara berdoa dan menambah rasa keakraban antara remaja dan anak-anak dapat terjalin. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari minggu setelah ibadah di gereja. Natal bersama, para remaja meramaikan gereja untuk menyambut kelahiran Yesus Kristus dengan memuliakan nama Tuhan di gereja, makan bersama para jema'at. Perayaan ini tidak hanya pesta tetapi makna natal itu sendiri adalah Tuhan Yesus datang untuk membebaskan manusia dari ketakutan dan kekuatiran, penderitaan dan kematian. Ia datang untuk mempersatukan umat manusia dalam suasana damai sejahtera, memulihkan hubungan yang benar antara manusia dengan Allah dan diantara manusia dengan sesamanya dalam menghadapi pelbagai kesukaran, tekanan dan pertentangan dalam kehidupan bermasyarakat. Natal datang sebagai pembawa harapan dan damai sejahtera yang benar, baik dalam keluarga, komunitas gereja dan masyarakat dunia. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Desember 2004. Pelayanan sosial, kegiatan ini antara lain memberikan santunan orang-orang miskin, membantu anak-anak yatim, membantu anak-anak jalanan dan lain-lain dengan kegiatan ini dapat meringankan beban orang lain. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 Desember 2004.28 Kegiatan setiap bulan yaitu bedah kitab suci untuk meningkatkan pemahaman remaja tentang makna isi dari kitab suci untuk diamalkan dalam kehidupan seharihari. Kitab suci sebagai salah satu sumber pengenalan manusia akan Allah. Dinamika pendekatan manusia beriman dengan kitab suci menggambarkan 28
Ibid.
55
letupan kerinduan untuk selalu bersatu dengan Allah. Dengan kitab suci kita menemukan bahwa dalam keyakinannya yang teguh begitu banyak manusia beriman yang mendasarkan hidupnya pada sabda Allah dalam bahasa manusia. Kitab suci dirasakan sebagai daya yang menghidupkan dan menuntun kehidupan kita di jalan yang benar. Kegiatan ini rutin dilakukan minggu ke II dan kerja bakti rutin setiap minggu ke IV untuk menumbuhkan rasa gotong royong dan persaudaraan antar umat. Selain itu memperingati Paskah pada bulan april fungsi remaja disini adalah ikut drama Paskah dan ikut serta dalam kepanitiaan. 5. Etos Kerja Etos menurut Katolik adalah semangat mendasar yang ada pada jiwa setiap umat yang tercermin dalam kepercayaan, kebiasaan atau tradisi perilaku. Kerja adalah suci maksudnya kerja harus mendapat kehormatan, tidak boleh tercemar oleh perbuatan dosa ataupun kejahatan. Di samping itu etos kerja dapat dijelaskan secara terminologi yaitu: semangat mendasar yang menjiwai umat untuk bekerja dengan niat yang suci.29 Dilihat dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan, semangat atau etos kerja yang mendasari terbentuknya kegiatan organisasi MUDIKA Kendal adalah: -
Dukungan Paroki dan orang tua yang memotivasi remaja dalam melakukan kegiatan di gereja agar menjadikan remaja yang berkreatif dan bersemangat.
-
Adanya kegiatan keagamaan maupun sosial remaja bekerjasama dengan baik agar pelaksanaan suatu kegiatan akan sukses. Remaja melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pengurus yang ditunjuk dalam melaksanakan kegiatan. Bekerjasama antar pengurus dan anggota membuat mereka saling menjaga kebersamaan di dalam organisasinya.
29
Wawancara dengan FX. Suroso, 15 Pebruari 2005.
56
-
Melakukan kegiatan-kegiatan agar menumbuhkan rasa persaudaraan antar remaja Katolik di Kendal. Kepentingan tujuan, visi dan misi yang sama antar satu anggota dengan anggota yang lain.
-
Dari hasil kegiatan di atas perencanaan dalam kegiatan mudika dilaksanakan bersama-sama baik paroki maupun pengurus MUDIKA. Dengan rasa kebersamaan itu remaja bersemangat, karena kekompakan paroki dan remaja itu sendiri dalam merumuskan setiap kegiatan organisasi. Mengenai dana remaja di suplai oleh paroki dan iuran jemaat.
-
Semangat para remaja di dalam kegiatan gereja baik keagaman maupun sosial di dasarkan atas saling menyayangi sesama umat dan menjadi pelayan bagi yang membutuhkan bahwa kita hidup di dunia wajib untuk saling melayani.
Di bawah ini penulis cantumkan penegasan dan penjelasan deskripsi organisasi remaja Masjid Agung dan organisasi remaja Gereja Santo Antonius Padua di atas dengan tabel sebagai berikut: Materi
Organisasi Islam (KARISMA)
Visi
Pengembangan kualitas sumber daya Meningkatkan peran aktif kaum manusia
dalam
pengetahuan,
Organisasi katolik (MUDIKA)
ilmu muda gereja Santo Antonius dalam
bidang
teknologi,
iman
dan menggereja dan berrmasyarakat
taqwa. Misi
- Meningkatan dan mengembang-kan - Meningkatkan manajemen
organisasi
remaja
Masjid. - Mempererat
antar anggota serta antara anggota
ukhuwah
Islamiyah,
mudika
dengan
gereja.
ukhuwah Basyariah dan Watoniyah - Meningkatkan di kalangan generasi muda Islam.
kerjasama
pelayanan
dalam Gereja maupun dalam masyarakat.
57
Tujuan
- Manifestasi dari kreatifitas generasi - Membantu dalam pemberdamuda
Islam
yang
berdikari,
idealisme muslim yang profesional.
yaan potensi mudika sebagai generasi muda gereja.
- Mengembangan gerakan dakwah dan - Media Meningkatkan
pendidikan
formal
maupun non formal secara intensif . Kegiatan
Kegiatan-kegiatan remaja masjid agung kendal meliputi:
informasi
komunikasi
antar
dan anggota
mudika. Kegiatan remaja di dalam ibadah atau Ekaristi :
- Ta'aruf pengurus periode 2004-2006. - Menghias altar atau memper- Rapat kerja anggota.
siapkan tempat untuk ibadat.
- Peringatan tahun baru Islam 1 - Koor Muharram.
:
membantu
imam
seperti membantu membuka
- Membantu takmir dalam kegiatan
kitab suci.
hari raya Idul Adha 1426 H. Dalam - Tata laksana: mengumpulkan kegiatan
ini
juga
dilaksanakan
khitanan massal untuk masyarakat Kendal yang tidak mampu. - Pengajian
rutin
harian
pengajian
ba'da
Magrib
pengajian
Kultum
(kuliah
persembahan dari umat atau kolekne. - Misdinar:
yaitu
melayani
dalam ibadat.
dan - Memainkan tujuh
Imam
musik
untuk
mengiringi koor
menit) ba'da Shubuh. - Bakti sosial. - Pesantren
Kegiatan kilat
pada
remaja
di
luar
bulan ibadat atau umum :
Ramadhan.
- Ziarah dan rekoleksi remaja.
- Peringatan Nuzulul Qur'an pada - Anjangsana remaja bulan Ramadan - Kajian Intensif Ramadhan (KIR). - Pemberian zakat pada Hari Raya
- Latihan koor dan musik teater. - Mengajar
sekolah
untuk
anak-anak
minggu PIA
58
Idul Fitri.
(pendamping iman anak). - Natal bersama - Pelayanan sosial.
Etos Kerja
Dari pelaksanaan kegiatan di atas, - Dari hasil kegiatan dilaksanakegiatan yang dilakukan organisasi
kan dengan rasa kebersamaan
remaja Masjid Agung Kendal baik
baik paroki maupun pengurus
pengurus
MUDIKA.
yang
sekarang
maupun
pengurus periode sebelumnya dapat - Dukungan Paroki dan orang dikatakan sukses, karena dukungan
tua dalam melakukan kegiatan
takmir
di gereja agar menjadikan
masjid,
partisipasi
peserta,
pengurus, anggota dan seluruh lapisan
remaja yang berkreatif.
masyarakat yang bekerjasama dengan - Adanya kegiatan keagamaan baik.
maupun
pengurus lama dan pengurus baru mempunyai
rasa
semangat
pengurus lama.
bekerjasama dengan baik.
agar
Sebagian kegiatan pengurus baru meneruskan
dari
remaja
dalam - Melakukan kegiatan-kegiatan
kegiatannya.
juga
sosial
menumbuh-kan
rasa
persaudaraan antar remaja.
kegiatan - Kepentingan visi, misi dan tujuan yang sama antar satu anggota dengan anggota yang lain.