BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan akan dilaksanakan di Laboratorium Nematologi dan Rumah Kaca Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor dengan ketinggian tempat ±700 m dpl. Percobaan dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012.
3.2 Bahan dan Alat Penelitian Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah benih tomat varietas Mirah, tanah yang berasal dari Jatinangor, inokulum nematoda Meloidogyne spp. yang berasal dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang, biji sirsak (Anonna muricata L) berasal dari jatinangor, nematisida sintetik yang berbahan aktif karbofuran 3% (Furadan 3G), larutan NaOCl 0,5%, pupuk kompos dan arang sekam. Alat-alat yang digunakan pada penelitian antara lain baki semai, polybag, timbangan elektrik, mortar, mikroskop binokuler, mikropipet, corong Bearmann, kertas label, hand counter, tisu, saringan dengan ukuran 750µm, 50µm, dan 35µm, blender, gelas ukur,kertas saring, corong.
3.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 9 perlakuan, setiap perlakuan diulang 3 kali.
22
Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dan uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5 % menggunakan progam SPSS versi 16.0 Perlakuannya adalah sebagai berikut : A = 5 gram pasta biji sirsak /polybag B = 10 gram pasta biji sirsak /polybag C = 15 gram pasta biji sirsak /polybag D = 20 gram pasta biji sirsak /polybag E = 25 gram pasta biji sirsak /polybag F = 30 gram pasta biji sirsak polibag G = 8 gram pasta biji J. curcas /polybag H = 2 gram (karbofuran 3%)/polybag I =
kontrol (tanpa perlakuan)
Setiap perlakuan diinokulasi dengan cara memasukkan 2000 inokulum juvenil 2 Meloidogyne spp. ke dalam lubang sedalam 5 cm di sekitar perakaran tomat.
3.4
Persiapan Penelitian
3.4.1 Penanaman dan Pembibitan Benih tomat yang digunakan adalah varietas Mirah. Benih tomat disemai pada baki plastik yang berukuran 30cm x 20cm dengan menggunakan arang sekam yang telah disterilkan. Setelah tanaman berumur 2 minggu tanaman dipindahkan ke dalam polybag berukuran 30 cm x 35 cm yang diisi tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kompos sebanyak 2,5 liter yang telah dipasteurisasi dengan perbandingan 4:1. Pemindahan dilakukan dengan hati – hati agar perakaran tanaman tomat tidak rusak.
Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman dengan 100 ml air/tanaman, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit lain. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pagi hari 50 ml dan sore hari 50 ml. Pengendalian hama dan penyakit lain dilakukan secara mekanik yaitu dengan mengambil langsung hama dan penyakit yang terlihat dan membuang bagian tanaman yang terserang. Media tumbuh yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian adalah tanah dan kompos dengan perbandingan 4:1 yang telah dipasteurisasi pada suhu 80 oC selama 4 jam.
3.4.2 Penyiapan Inokulum Nematoda Meloidogyne spp. Inokulum nematoda Meloidogyne spp. diperoleh dari perakaran tomat terinfeksi yang mengandung Meloidogyne spp. pada daerah Lembang, kabupaten Bandung Barat. Dalam penyediaan inokulum nematoda Meloidogyne spp. dapat diperoleh dengan cara mengekstrak nematoda Meloidogyne spp. dari akar tanaman sebagai berikut (Hadisoeganda, 1990) : 1) Akar tanaman tomat yang terserang oleh nematoda Meloidogyne spp. dicuci bersih dengan menggunakan air, kemudian akar dipotong-potong dengan ukuran 0,5- 2 cm. 2) Potongan akar tersebut dimasukkan ke dalam beaker glass yang telah berisi air yang sudah diberikan larutan NaOCl 0,5 % sampai terendam, kemudian diaduk selama 1-5 menit atau sampai tercampur rata. 3) Setelah diaduk, ekstrak disaring dengan menggunakan saringan betingkat 750 µm kemudian saringan 50 µm dan 35 µm. selanjutnya telur dan juvenile yang melekat pada saringan 50 µm dan 35 µm dibilas sampai sisa kandungan NaOCl bersih. 4) Sisa akar pada saringan 50 µm dan 35 µm dibilas dengan air untuk membersihkan sisa-sisa telur yang masih melekat. Telur ditetaskan dalam air selama 2-4 hari.
5) Kemudian dihitung jumlah juvenil 2 nematoda Meloidogyne spp. tiap ml air sesuai jumlah yang dibutuhkan.
3.4.3 Penyiapan Pasta Biji Sirsak (Annona muricata Linn) dan Pasta J. curcas
Biji sirsak dipisahkan dari daging buahnya dan selanjutnya biji dicuci dan di kering anginkan selama semalaman, setelah kering bagian dalam biji dipisahkan dengan kulit biji dengan cara dibelah dua dengan menggunakan pisau. Biji warna putih diblender sampai hancur dan agak kasar setelah itu biji ditimbang sesuai dengan kebutuhan dan dimasukan ke dalam wadah gelas pelastik setelah itu diberi air sebanyak 50 ml
lalu diaduk sampai merata
selanjutnya pasta biji sirsak siap untuk digunakan dalam perlakuan penelitian. Biji J. curcas diperoleh dari Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Biji J. curcas yang telah berwarna hitam kemudian dikupas kulitnya. Setelah itu ambil bagian dalam biji yang berwarna putih kemudian diblender hingga halus setelah itu biji yang sudah halus ditimbang sesuai kebutuhan, setelah ditimbang biji yang sudah halus dimasukan kedalam gelas pelastik lalu diberi air aquades sebanyak 50 ml dan diaduk hingga menyerupai pasta. Pasta biji J. curcas siap untuk digunakan dalam perlakuan penelitian. 3.5 Pelaksanaan Penelitian 3.5.1 Inokulasi Nematoda Meloidogyne spp. dan Aplikasi Pasta Biji Sirsak (A.muricata Linn) Tanaman tomat yang berumur 2 minggu dipindahkan ke dalam polybag yang berisi media tanam berupa tanah dan pupuk kompos, setelah 2 minggu tanaman siap untuk diinokulasikan Nematoda sebanyak 2000 nemtoda Meloidogyne spp. Juvenile 2 per polibag dengan cara disiramkan ke dalam lubang sekitar perakaran tanaman tomat. Penyiraman sebanyak 100 ml
per perlakuan setiap harinya. Setelah 2 hari diaplikasikan pasta biji sirsak sesuai dosis yang di tentukan, yakni dilakukan dengan cara disiramkan di permukaan tanah di sekitar perakaran tanaman tomat tersebut.
3.6
Pengamatan
3.6.1 Jumlah Gall Pada Akar Tanaman Tomat Tanaman tomat yang telah berumur 35 hari setelah inokulasi nematoda dicabut dengan hatihati. Akar yang telah dicabut direndam dan dicuci bersih dengan air yang bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa tanah yang menempel pada akar, bagian akar dan bagian atas tanaman tomat dipisahkan. Kemudian persentase penekanan jumlah gall dihitung dengan menggunakan rumus : P=
Gk - Gp x 100% Gk
Keterangan: P
= Persentase penekanan
Gk
= Jumlah gall pada perlakuan kontrol
Gp
= Jumlah gall pada perlakuan yang diuji
Menetukan berat dan ringan tinggkat serangan kerena nematoda meloidogyne spp dapat di tentukan dengan menggunakan scoring gall/ indeks gall yang berdasarkan pada kriteria sebagai berikut menurut ZECK (1971) 0 : Akar sehat, tidak ada infestasi larva meloidogyne spp. ,1 : Ada sedikit sekali puru kecil-kecil, dan dapat dilihat dengan pengamatan lebih teliti, 2 : Ada puru kecil seperti pada no 1, tetapi lebih banyak dan mudah diamati, 3 : Banyak puru kecil, dan akar masih berkembang serta berfungsi dengan baik, 4 :Banyak puru kecil dan puru besar mulai terbentuk,tetapi fungsi akar masih baik, 5 :Terdapat bayak puru kecil dan cukup banyak puru
besar. Sekitar 25% akar berpuru dan tidak berfungsi, 6 : Sekitar 50% akar berpuru dan tidak berfungsi, 7 : Sekitar 75% sistem perakaran berpuru dan tidak berfungsi, 8 : Seluruh perakaran berpuru dan rusak berat, pengangkutan hara terhenti, tanaman mulai layu, 9 : Peluruh perakaran rusak berat, mulai busuk dan tanaman layu berat, 10 :seluruh perakaran membusuk dan tanaman mati.
3.6.2 Kepadatan Populasi Juvenil 2 Nematoda Meloidogyne spp. Pada Tanah dan Akar Populasi nematoda Meloidogyne spp. dapat dihitung dengan cara mengambil tanah sebanyak 100 ml tanah per polybag, sebelumnya terlebih dahulu tanah diaduk dalam polybag diaduk sampai rata dengan tangan. Sampel tanah diekstrak dengan teknik corong Bearmann yang dibiarkan selama 24 jam. Kepadatan populasi juvenile 2 dihitung dengan hand counter di bawah mikroskop binokuler, teknik penghitungan yakni dengan melakukan pemindahan nematoda dengan menggunakan mikropipet yang diulang sebanyak tiga kali dan dirata-ratakan, sehingga didapat hasil jumlah kepadatan populasi juvenil 2 yang dapat dipindahkan tiap mikropipetnya. Populasi nematoda meloidogyne spp pada akar dapat di hitung dengan mengekstrak akar dengan cara memotong motong bagian akar tanaman tomat lalu akar tomat yang telah di potong potong tadi dimsukan ke dalam gelas ukur yang berisi air dan NaOCl 0,5 % dan diaduk hingga merata selama 3-5 menit setelah itu di saring dengan menggunakan saringan 750 µm kemudian saringan 50 µm dan 35 µm, selanjutnya telur dan juvenile yang melekat pada saringan 50 µm dan 35 µm dibilas sampai sisa kandungan NaOCl bersih. kepadatan populasi juvenile 2 nematoda meloidogyne spp. pada akar dihitung dengan hand counter di bawah mikroskop binokuler, teknik penghitungan yakni dengan melakukan
pemindahan nematoda dengan menggunakan mikropipet yang diulang sebanyak tiga kali dan dirata-ratakan, sehingga didapat hasil jumlah kepadatan populasi juvenil 2 pada akar yang dapat dipindahkan tiap mikropipetnya.
3.6.3 Berat Basah Tanaman Bagian Atas Tanaman dan Akar Tanaman Tanaman tomat dicabut dan dipotong pada bagian pangkal batangnya. Bagian atas tanaman dan akar kemudian dikeringanginkan sampai kadar air 12 - 14%. Bagian tanaman yang sudah kering tersebut ditimbang dengan menggunakan timbangan elektrik.
3.6.4 Pengamatan Penunjang Pengamatan penunjang yaitu berat basah akar dan berat basah bagian atas tanaman dan berat kering bagian atas tanaman, hama dan penyakit lainnya yang menyerang tanaman tomat dan gejala fisik tanaman tomat, serta suhu dan kelembaban pada saat berlangsungnya penelitian.