BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN a. Profil Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Sejahtera didirikan pada 24 Januari 2006. Koperasi Jasa Keuangan Syariahini berbadan hukum Nomor 188.4/406/BH/2006. Jumlah anggota Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta pada tahun 2014 adalah 1085 orang anggota dan saat ini menjadi 1180 orang anggota. Modal Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta sepenuhnya modal dari anggota koperasi itu sendiri. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta yang beralamat di jalan Kerinci Gebang Rt 06 Rw 17, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
1
2
2. VISI DAN MISI a. Visi Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta. Menjadi lembaga keuangan yang mandiri, sehat, kuat dan terpercaya dalam melayani usaha anggota dan masyarakat sekitar menuju kehidupan yang adil, makmur dan sejahtera material dan spiritual. b. Misi Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta. 1) Gerakkan pembebasan anggota dan masyarakat dari belenggu rentenir, jerat kemiskinan dan ekonomi ribawi. 2) Gerakkan pemberdayaan meningkatkan kapasitas dalam kegiatan ekonomi riil dan tatanan perekonomian yang makmur dan maju. 3) Gerakkan keadilan membangun struktur masyarakat madani yang adil berkemakmuran berlandas ekonomi syariah dengan ridha Allah. 4) Memupuk, menghargai dan menjadikan kepercayaan anggota dan calon anggota sebagai modal utama dan menjadikan prioritas kerja dengan pelayanan prima. 5) Menjadikan sumber daya manusia handal dan profesional pada sebagian besar pengelola Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta. 6) Menjadikan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta sebagai wadah yang sehat dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
3. STRUKTUR ORGANISASI Gambar 3.1 Struktur Organisasi KJKS BMT Sejahtera Surakarta RAPAT ANGGOTA TAHUNAN DEWAN PENGAWAS
PENGURUS
SYARIAH MANAJER
AKUNTANSI
KABAG.
KABAG.
OPERASIONAL
PEMASARAN
CSO & PR
TELLER
SDM & UMUM
STAF PEMASARAN
STAF PENAGIHAN 3
Sumber : Arsip KJKS BMT Sejahtera Surakarta
ADMISTRASI PEMBIAYAAN
4
Deskripsi organisasi usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakartaadalah sebagai berikut. a. Pengurus Fungsi utama jabatan adalah melakukan kontrol dan pengawasan secara keseluruhan atas aktivitas organisasi dalam rangka menjaga kekayaan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta dan memberikan arahan dalam upaya lebih mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya. Tanggung jawab dan tugas–tugas pengurus sebagai berikut. 1) Bertanggung jawab atas aktivitas Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta dan melaporkan perkembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta kepada seluruh pihak terkait melalui mekanisme rapat yang disepakati. a) Membantu karyawan melakukan evaluasi dan menyusun perencanaan. b) Mendapatkan data dan mempersiapkan bahan dan agenda rapat untuk melaporkan perkembangan. 2) Terseleksinya calon karyawan sesuai dengan formasi yang dibutuhkan dan mengeluarkan surat keputusan tentang pengangkatan dan pemberhentian karyawan. a) Melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan dan kebutuhan akan penambahan sumber daya manusia.
5
b) Membuka peluang kesempatan kerja secara terbuka apabila masih dibutuhkan formasi. 3) Terjaganya kondisi kerja yang aman, nyaman di lingkungan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta. a) Melakukan penilaian terhadap aktivitas Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan. b) Mengatur dan melakukan segala tindakan-tindakan dalam rangka menjaga dan melindungi karyawan.
b. Dewan Pengawas Syariah (DPS) Dewan Pengawas Syariah adalah badan yang dibentuk untuk melakukan fungsi pengawasan kesyariahan. Fungsi utama Dewan Pengawas Syariah adalah melakukan pengawasan terhadap keseluruhan aspek organisasi dan usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta sehingga benar-benar sesuai dengan prinsip syariah Islam. Tanggung jawab dan tugas-tugas pokok dewan pengawas syariah meliputi: 1) Memastikan produk atau jasa Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta sesuai dengan syariah. a) Menelaah dan mensahkan setiap spesifikasi produk penghimpunan (funding) maupun produk penyaluran dana (financing).
6
b) Mengkomunikasikan kepada Dewan Syariah Nasional (DSN) usul dan saran pengembangan produk dan jasa koperasi yang memerlukan kajian dan fatwa Dewan Syariah Nasional. 2) Memastikan tata laksana manajemen dan pelayanan sesuai dengan syariah. a) Membantu manajmen dalam pembinaan akidah, syariah dan akhlak manajemen dan staf Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta. b) Mengidentifikasi berbagai bentuk pelanggaran syariah dalam interaksi (antara sesama manajemen dengan staf dan antara manajemen dan atau staf dengan anggota dan masyarakat luas) dalam transaksi bisnis serta melaporkannya kepada badan pengurus Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta. 3) Terselenggaranya pembinaan anggota yang dapat mencerahkan dan membangun kesadaran bersama sehingga anggota siap dan konsisiten bermuamalah secara Islami melalui wadah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta. a) Membantu pengurus dengan memberikan penjelasan dan atau nasehat diminta atau tidak diminta tentang keadaan anggota pada khususnya dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakartapada umumnya ditinjau dari aspek kesyariahan. Penjelasan itu dapat disampaikan di dalam maupun di luar Rapat Pengurus.
7
b) Menelaah
sistem
pembinaan
anggota
kurikulum,
materi
dan
penyelenggaraannya sehingga diyakini telah memenuhi unsurpendidikan (tarbiyah) yang sesuai dengan kaidah Islam.
c. Manager Fungsi utama manager adalah merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh aktivitas lembaga yang meliputi penghimpunan dana dari anggota dan lainnya serta penyaluran dana yang merupakan kegiatan utama lembaga serta kegiatan-kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan aktivitas utama tersebut dalam upaya mencapai target. Dengan fungsi utama tersebut, maka manajer mempunyai tanggung jawab dan tugas-tugas sebagai berikut. 1) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan membuat laporan secara periodik. a) menetapkan tujuan penilaian prestasi kerja, b) melakukan penilaian prestasi kerja karyawan, c) merencanakan dan merancang sistem hubungan kerja yang memotivasi karyawan untuk bekerjasama dalam mencapai sasaran lembaga, dan 2) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biaya-biaya harian dan tercapainya target yang telah ditetapkan secara keseluruhan. a) Memonitor dan memberikan arahan/masukan terhadap upaya pencapaian target. b) Mengevaluasi seluruh aktivitas dalam rangkaian pencapaian target.
8
c) Menindaklanjuti hasil evaluasi.
d. Kepala Bagian Operasional Fungsi
jabatan
kepala
bagian
operasional
adalah
merencanakan,
mengarahkan, mengontrol serta mengevaluasi seluruh aktivitas dibidang operasional baik yang berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal yang dapat meningkatkan profesionalisme Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta. Tanggung jawab dan tugas-tugas kepala bagian operasional adalah sebagai berikut. 1) Terselenggaranya pelayanan yang memuaskan (service excellence) kepada anggota Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta. a) Memberikan masukan dan arahan pada hal-hal yang berkenaan dengan pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap mitra. b) Menyelesaikan sesegera mungkin apabila ada kasus yang berkaitan dengan mitra. 2) Terevaluasi dan terselesaikannya seluruh permasalahan yang ada dalam operasional Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta. a) Mendokumentasikan hasil rapat bulanan sebagai bahan rujukan atas aktivitas selanjutnya. b) Melakukan kontrol terhadap kesepakatan dan keputusan yang diambil dalam rapat.
9
3) Terbitnya laporan keuangan, laporan perkembangan pembiayaan dan laporan mengenai penghimpunan dana secara lengkap, akurat dan sah baik harian, bulanan maupun sesuai dengan periode yang dibutuhkan a) Memeriksa laporan harian, bulanan dan mengesahkannya (otorisasi) b) Terarsipkannya seluruh dokumen-dokumen keuangan, dokumen lembaga, dokumen pembiayaan serta dokumen penting lainnya.
e. Pembukuan Fungsi utama bagian pembukuan adalah untuk mengelola administrasi keuangan hingga kepelaporan keuangan. Tanggungjawab dan tugas-tugas pokok bagian pembukuan antara lain: 1) Pembuatan laporan keuangan. a) Membuat laporan keuangan harian meliputi neraca dan laba rugi. b) Membuat laporan keuangan akhir bulan, arus kas dan buku besar. 2) Pengarsipan laporan keuangan dan berkas-berkas yang berkaitan secara langsung dengan keuangan. a) Mengarsipkan seluruh berkas keuangan sesuai dengan kebijakan pengarsipan yang digunakan. b) Menjaga keamanan arsip dan memastikan bahwa seluruh arsip terjaga keamanannya dengan baik. 3) Menyediakan data-data yang dibutuhkan untuk kebutuhan analisis lembaga. a) Membuat perincian biaya dan pendapatan bulanan.
10
b) Melakukan analisis khususnya untuk biaya operasional menyangkut dengan tingkat efisiensi.
f. Customer Service Officer dan Public Relation (CSO & PR) Fungsi utama jabatan customer service officer dan public relation adalah memberikan pelayanan prima kepada anggota sehubungan dengan produk simpanan (funding) yang dimiliki oleh Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta dalam hal ini simpanan biasa, simpanan berjangka, produk-produk lainnya. Adapun tanggung jawab dan tugas-tugas pokok customer service officer dan public relation adalah sebagai berikut. 1) Menyelenggarakan pelayanan yang memuaskan (service excellent) kepada anggota yang mencakup: a) Memperhatikan masukkan serta keluhan anggota atas pelayanan dan membahasnya dalam rapat untuk mendapatkan jalan keluar. b) Menyelesaikan sesegera mungkin apabila ada kasus yang berkaitan dengan anggota. 2) Pengarsipan tabungan dan simpanan berjangka. a) Melakukan pengarsipan untuk kartu tabungan sesuai dengan nomor rekening. b) Melakukan pengarsipan atas warkat simpanan berjangka sesuai dengan nomor rekening.
11
g. Teller Fungsi utama teller adalah untuk merencanakan dan melaksanakan seluruh transaksi yang bersifat tunai. Tanggung jawab dan tugas-tugasnya adalah sebagai berikut. 1) Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas. a) Meneliti setiap keaslian uang masuk agar terhindar dari uang palsu. b) Menjaga ruang dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan. 2) Terselesaikannya laporan kas harian. a) Menyusun bukti-bukti transaksi keluar dan masuk serta memberikan nomor bukti. b) Membuat rekapitulasi transaksi masuk dan keluar serta meminta validasi dari pihak yang berwenang.
h. Sumber Daya Manusia dan Umum Fungsi utama jabatan sumber daya manusia dan umum adalah melakukan pengadministrasian dan pemeliharaan data karyawan, serta hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan (absensi, cuti dan lain-lain), pendidikan, pelatihan, karir dan hubungan antar karyawan. Tanggung jawab dan tugas-tugas jabatan sumber daya manusia dan umum sebagai berikut 1) Memberikan layanan kepada karyawan serta hal-hal umum, pengelolaan inventaris serta pembelian inventaris kantor. a) Bertanggung jawab pengelolaan inventaris kantor.
12
b) Menyediakan Kebutuhan ATK dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kebutuhan rumah tangga Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta. 2) Melakukan kegiatan administrasi tabungan dan simpanan berjangka. a) Meminta kesepakatan anggota untuk memindahkan saldo rekening. b) Mengarsipkan slip-slip transaksi tabungan dan simpanan berjangka.
i. Kepala Bagian Pemasaran Fungsi utama jabatan adalah merencanakan, mengarahkan serta mengevaluasi target financing dan funding serta memastikan strategi yang digunakan sudah tepat dalam upaya mencapai sasaran termasuk dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah. Tanggung jawab dan tugas kepala bagian pemasaran adalah: 1) Terselenggaranya rapat bagian pemasaran dan terselesaikannya permasalahan di tingkat pemasaran. a) Memimpin rapat. b) Memastikan notulasi rapat dibuat dan terdokumentasi dengan baik. 2) Menilai dan mengevaluasi kinerja bagian pemasaran. a) Bertanggung jawab dalam proses pengajuan pembiayaan. b) Melakukan penilaian terhadap potensi pasar dan pengembangan pasar.
j. Administrasi Pembiayaan Fungsi utama jabatan adalah mengelola administrasi data nasabah, melakukan proses pembiayaan mulai dari pencairan hingga pelunasan, membuat akad-
13
akaddan surat -surat perjanjian lain. Tanggung jawab dan tugas pokok administrasi pembiayaan adalah sebagai berikut: 1) Penyiapan administrasi pencairan pembiayaan (dropping) dan melakukan proses dropping. a) Memeriksa kelengkapan administrasi mitra yang akan dropping. b) Membaca akadkepada mitra pembiayaan. 2) Pengarsipan seluruh berkas pembiayaan. a) Mengarsipkan akadpembiayaan serta berkas pendukung lainnya sesuai dengan nomor rekening. b) Menyimpan kartu pengawasan sesuai dengan nomor urut/nomor rekening mitra pembiayaan. 3) Pengarsipan jaminan pembiayaan. a) Memberikan lembaran tanda terima jaminanasli kepada mitra, dan mencatatnya pada buku registrasi jaminan. b) Menyimpan tanda terima jaminan copy dengan surat jaminan ke dalam brankas jaminan. c) Melakukan kontrol atas jaminan-jaminan yang ada.
k. Staff Pemasaran Fungsi utama jabatan ini adalah melayani pengajuan pembiayaan, melakukan analisis kelayakan serta memberikan rekomendasi atas pengajuan pembiayaan sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan dan menjemput setoran
14
angsuran pembiayaan anggota.Adapun tanggung jawab dan tugas staf pemasaran adalah sebagai berikut. 1) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses sesuai dengan proses yang sebenarnya. a) Melayani pengajuan pembiayaan dan memberikan penjelasan mengenai produk pembiayaan. b) Mengupayakan kelengkapan syarat yang dibutuhkan dari calon mitra. 2) Memastikan analisis pembiayaan telah dilakukan dengan tepat dan lengkap sesuai dengan kebutuhan dan mempresentasikan dalam rapat komite. a) membuat analisis pembiayaan secara tertulis dari hasil wawancara dan kunjungan lapangan, dan b) memberikan penjelasan secara jelas dan lengkap atas pertanyaan dan saran peserta komite. 3) Membantu terselesaikannya pembiayaan bermasalah. a) Melakukan analisis bersama kepala bagian pemasaran dan staf penagihan atas pembiayaan-pembiayaan yang bermasalah. b) Membantu proses penyelesaian pembiayaan bermasalah.
l. Staf Penagihan Fungsi utama jabatan staf penagihan adalah melakukan penagihan terhadap angsuran/pembayaran pembiayaan baik untuk nasabah yang tidak bermasalah maupun
yang
bermasalah
serta
melakukan
pengambilan
terhadap
15
nasabahfunding. Tanggung jawab dan tugas staf penagihan adalah sebagai berikut. 1) Memastikan angsuran yang harus dijemput telah ditagih sesuai dengan waktunya. a) Membuat rencana/jadwal penagihan harian, mingguan dan bulanan. b) Menyiapkan peralatan administrasi yang dibutuhkan untuk menjemput tabungan/angsuran pembiayaan. 2) Memastikan tidak ada selisih antara dana yang dijemput dengan dana yang disetorkan ke Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta. a) Menghitung seluruh uang yang dijemput. b) Membuat daftar angsuran seluruh mitra yang menyetorkan uangnya.
4. BUDAYA KERJA KARYAWAN A. Sumber Daya Manusia Sampai pada tahun 2015 ini, sumber daya manusia sebagai pengurus Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera sebanyak tiga orang dan pengelola tujuh orang serta memiliki anggota sebanyak 1180 orang. Berikut tabel komposisi sumber daya manusia yang dimiliki Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta.
16
Tabel 3.1 Komposisi Sumber Daya Manusia Pengurus Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Sejahtera BIDANG Pengurus
Pengelola
JABATAN
JUMLAH
NAMA
Ketua
1
Heru Purwoko, SE
Sekretaris
1
Drs. Joko Suprapto, M.Pd
Bendahara
1
Drs. Katino
Pengawas
Drs. H. Sulaiman 2
Manajer Pemasaran
1 2
M. H. Saruji, BA Anna Ekawati, SE Heri Nugroho, SE Jamili, SE Pembukuan
1
Nur Wahyu Pamuji, A.Md
Teller
1
Mita Nur Kayati, A.Md
Sumber : Arsip KJKS BMT Sejahtera Surakarta
B. Jam Kerja Hari kerja produktif pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Sejahtera adalah lima hari kerja dalam satu minggu (hari senin sampai hari jumat) kecuali hari besar nasional. Jadwal jam kerja normal untuk pegawai atau pengurus adalah sebagai berikut: 1) Masuk
: Pukul 08.00 WIB
2) Istirahat
: Pukul 11.30 WIB sampai 13.00 WIB
3) Pulang
: Pukul 16.00 WIB
17
5. PERKEMBANGAN USAHA Kegiatan usaha serta organisasi yang profesional dan transparan telah membawa Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta dalam kondisi berkembang. Tumbuhnya kepercayaan setiap anggota yang merupakan pemilik usaha berdampak pada meningkatnya jumlah anggota setiap bulannya. Tercatat rata-rata sepuluh anggota bertambah setiap bulannya dengan penggunaan produk yang berbeda-beda. Sehingga, kondisi seperti ini mempengaruhi kesejahteraan setiap anggota. Hal ini disebabkan karena kegiatan simpan pinjam akan lebih maju ketika anggota semakin banyak. Dengan demikian, laju cashflow atau perputaran uang akan terus berjalan dan pengaruhnya akan berdampak pada kondisi pengeluaran untuk
kegiatan ekonomi rakyat. Walaupun, Koperasi Jasa
Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta masih regional melayani pangsa pasar disekitar kecamatan Banjarsari, Kota Solo saja.
6. PRODUK KJKS BMT SEJAHTERA SURAKARTA Produk yang ditawarkan untuk melakukan kegiatan usahanya, Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta menawarkan beberapa produk jasa kepada calon anggota sebgai berikut:
18
a. Simpanan Merupakan
produk
yang
di
tawarkan
oleh
koperasi
untuk
mendapatkan dana dari anggota untuk disalurkan kepada anggota lain yang lebih membutuhkan. Produk ini menawarkan fitur menabung secara sukarela untuk anggota atau calon anggota. Ada beberapa macam produk simpanan sukarela yaitu: 1) Tabungan Mandiri Sejahtera (TAMARA) Tabungan Mandiri Sejahtera pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta yaitu simpanan sukarela yang dapat di ambil sewaktu-waktu. 2) Tabungan Pendidikan Anak (TADIKA) Tabungan Pendidikan Anak pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta yaitu simpanan sukarela yang di gunakan untuk persiapan kebutuhan pendidikan anak. Tabungan pendidikan anak ini hanya dapat diambil pada saat menjelang tahun ajaran baru. 3) Tabungan Idul Fitri (TADURI) Tabungan Idul Fitri pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta yaitu simpanan sukarela yang di gunakan untuk memenuhi kebutuhan idul fitri. Tabungan Idul Fitri ini hanya dapat diambil pada saat menjelang Idul Fitri.
19
4) Tabungan Qurban (TAQUR) Tabungan Qurban pada Koperasi Jasa keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta yaitu simpanan sukarela yang digunakan untuk hari raya Idul Adha. Tabungan Qurban ini hanya dapat diambil pada saat menjelang Idul Adha. 5) Tabungan Berjangka (TAJAKA) Tabungan Berjangka pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta yaitu simpanan sukarela yang hanya dapat di ambil dalam jangka waktu yang di sepakati 3, 6 atau 12 bulan.
b. Pinjaman Pinjaman merupakan produk yang dapat menarik anggota sesuai dengan target sasaran yang sesuai tujuan. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta memberikan pinjaman antara Rp 1.000.000,- sampai Rp 50.000.000,- dengan jangka waktu pengembalian 1 bulan sampai 24 bulan. Konsep layanan penyaluran dana oleh Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakartaterdiri dari beberapa jenis, antara lain: 1) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah) Dasar hukum prinsip bagi hasil (Syirkah) adalah:
ُ هللا َيقُو ُل أَنَا ثَا ِل َّ ث ال ُ ش ِري َكي ِْن َما لَ ْم َي ُخ ْن أ َ َحد َ َ ع ْن أَبِي ُه َري َْرة َ َرفَ َعهُ قَا َل إِ َّن
20
اح َبهُ فَإِذَا خَانَهُ خ ََرجْ تُ ِم ْن َب ْي ِن ِه َما ِ ص َ ُه َما Dari Abu Hurairah, bersabda Nabi saw:” Sesungguhnya Alloh berfirman:” Aku adalah orang yang ketiga dari dua orang yang bersyirkah, selama tidak mengkhianati salah satu dari keduanya pada saudaranya. Maka ketika ia mengkhianati pada saudaranya, maka Aku keluar dari syirkah mereka berdua” (HR. Abu Daud). Prinsip Syikah untuk produk pinjaman Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakartadioperasikan dengan pola-pola sebagai berikut. a. Musyarakah Adalah suatu bentukakadkerjasama antara beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya dalam suatu usaha, dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta dalam pelaksanaan manajemen usaha tersebut. Keuntungan di bagi menurut porsi penyertaan modal atau berdasarkan kesepakatan bersama. Musyarakah dapat diartikan pula sebagai pencampuran dana untuk tujuan pembagian keuntungan. a) Syarat dalam menjalankan akadmusyarakah adalah sebagai berikut. 1. Para pihak yang melakukan akad musyarakah harus dalam kondisi cakap hukum.
21
2. Para pihak yang melakukan akad harus kompeten dalam memberikan atau diberikan kekuasaan perwakilan. 3. Modal diberikan dalam bentuk tunai, emas, perak atau yang nilainya sama. b) Tatacara penyelenggaraan produk musyarakah Dari jenis atau variasi produk musyarakah, SyirkahAl Inan yang paling tepat untuk diimplementasikan kedalam produk pembiayaan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta. SyirkahAl Inan ini biasanya diperuntukan untuk pembiayaan usaha dimana mitra dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta sama-sama menyediakan modal untuk membiayai usaha tersebut. Setelah usaha selesai mitra mengembalikan dana tersebut berikut bagi hasil yang telah disepakati bersama. b. Mudarabah Yaitu akad kerjasama dimana pemilik dana (shahibul maal) sebagai pihak yang menyediakan modal sebesar 100% kepada pihak pengelola modal (mudhari) sesuai dengan kesepakatan dimuka dari kedua belah pihak. Sedangkan kerugian (jika ada) akan ditanggung pemilik modal, kecuali ditemukan adanya kelalaian atau kesalahan oleh pihak pengelola dana (mudharib),
22
seperti penyelewengan, kecurangan, dan penyalahgunaan dana. yang memiliki keahlian.Dasar hukum mudarabah sebagai berikut.
ْ س ِيِّ ِدن َ اربَةًاِ ْشت ََر َ س ْبنِ َع ْب ِداْل ُم ِ ص ُ َاال َعبَّا َ ط ِلِّ ِب ِاذَادَفَ َع ْال َمالَ ُم ِاح ِب ِها َ ْن ََليَ ْسلُ َكب َ ََكان َ ط َعلَى َ ض ْ ِهبَحْ ًر َاو ََليَ ْن ِزلَبِ ِه َوا ِدي ًَاو ََليَ ْشت َِريَبِ ِهدَابَّةًذَات َ َكبِد ٍَر سو ُ ض ِمنَفَبَلَغَش َْرت ُ ُه َر َ طبَ ٍةفَإ ِ ْنفَعَلَذَ ِل َك ُ سلَّمفَأ َ َج ْ از صلَّىالل ُه َعلَ ْي ِه َوا َ ِل ِه َو َ ه‘ْ َُللل ِه “Abbas bin Abdul Muthalib jika menyerahkan harta sebagai Mudharabah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung resikonya. Ketika persyaratan yang ditetapkan Abbas itu didengar Rasulullah, beliau membenarkannya”(HR. Thabrani dari Ibnu Abbas) a) Syarat mudarabahyang berlaku adalah: 1. Pihak yang berakad, kedua belah pihak harus mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerjasamamudarabah. 2. Objek
yang
diakadkan
harus
dinyatakan
dalam
jumlah/nominal yang jelas, jenis pekerjaan yang dibiayai, dan jangka waktu kerjasama pengelolaan dananya,nisbah (porsi) pembagian keuntungan telah diseakati bersama, dan ditentukan tata cara pembayarannya. 3. Hasil dari pengelolaan pembiayaan mudarabahdapat diperhitungkan dengan dua cara yaitu: a) hasil usaha
23
dibagi sesuai dengan peretujuan akad, pada bulan dan waktu yang ditentukan. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta selaku pemilik modal menanggung seluruh kegiatan kecuali akibat kelalaian dan penyimpangan pihak pengusaha. b) Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera
Surakarta
berhak
melakukan
pengawasan
terhadap pekerjaan namun tidak berhak mencapuri urusan pekerjaan anggota. Jika anggota cidera janji dengan sengaja misalnya tidak mau membayar kewajiban atau menunda kewajiban, maka dapat dikenakan sanksi administrasi. b) Akadkerjasama mudarabah dibedakan menjadi dua jenis: 1. MudarabahMuthlaqoh,
akad
ini
adalah
perjanjian
Mudarabahyang tidak mensyaratkan perjanjian tertentu, misalnya dalam ijab pemilik modal tidak mensyaratkan kegiatan usaha apa yang harus dilakukan dan ketentuanketentuan
lainnya,
yang pada
intinya
memberikan
kebebasan kepada pengelola dana untuk melakukan pengelolaan investasinya. 2. MudarabahMuqayyadah,
akad
ini
mencantumkan
persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi dan dijalankan oleh pengelola dana yang berkaitan dengan
24
tempat usaha, tata cara usaha, dan objek investasinya. Sebagai contoh pengelola dana dipersyaratkan dalam kerjasama untuk melakukan hal-hal sebagai berikut. a. Tidak mencampurkan dana Mudarabahyang diterima dengan dana lainnya. b. Tidak melakukan investasi pada kegiatan usaha yang bersifat sistem jual beli cicilan, tanpa adanya penjamin dan atau tanpa jaminan. c. pengelola dana harus melakukan sendiri kegiatan usahanya dan tidak diwakilkan kepada pihak ketiga. c) Tatacara penyelenggaraan produk mudarabah. Pihak
pengelola
sebagai
pemilik
usaha
dapat
mengajukan permohonan pembiayaan kepada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta. Kebutuhan dana tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan pembiayaan yang bersifat modal kerja dan atau investasi. 2) Prinsip jual beli (tijarah) Dasar hukum jual beli sesuai syariah islam yaitu:
َٰٓ َّ لَ ِإ َ ََلَأَنَت َ ُكون َِ َيَٰٓأَيُّ َهاٱلَّذِينَََ َءا َمنُواْ َََلَت َۡأ ُكلُ َٰٓواَْأَمۡ َولَ ُكمَ َب ۡينَ ُكمََِب ۡٱلبَ ِط َ َ٢٩ََر ِح ٗيما ََّ َس ُك ۡۚۡمَ ِإ َّن ِ اض َ ًَتِ َج َرة ٖ عنَت ََر َ َُو ََلَت َۡقتُلُ َٰٓواَْأَنف َ ٱّللََ َكانَ َ ِب ُك ۡم َ َمن ُك ۡۚۡم
25
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (QS. An – Nisa: 29).
ۡ ُ َّٱلربَوَاَْ ََلَيَقُو ُمونَ َإِ ََّلَ َك َماَيَقُو ُمَٱلَّذِيَيَت َ َخب َ ش ۡي َّ طهَُٱل ََنَ ِمن َُ ط ِ َ َٱلَّذِينَََيَأ ُكلُون ْٱلر َبوَۚۡا َۡۚ ِ ۡٱل َم ِ َٱلر َبوَاَْ َوأ َ َح َّلَٱللَّ ُه ۡٱل َب ۡي ََعَ َو َح َّر َم ِ َُسَذَ ِل َكَ ِبأَنَّ ُه ۡمَقَالُ َٰٓواَْ ِإنَّ َماَ ۡٱل َب ۡي َُعَ ِم ۡثل َ فَ َمنَ َجا َٰٓ َءَهۥَُ َم ۡو ِع ََوأَمۡ ُر َٰٓهَۥَُ ِإلَىَ َّه ِ ةٞ ظ َّ َم ِٱّلل َ َنَر ِب َِهۦَفََٱنت َ َهىََفَلَ َهۥَُ َما َ َسل َ ف َٰٓ َ َ٢٧٥َ َارَ ُه ۡمَفِي َهاَ َخ ِلدُون َبَٱلنَّ ِه ُ عادََفَأ ُ ْولَئِ َكَأَصۡ َح َ ََو َم ۡن “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya” (QS. Al- Baqarah: 275). Prinsip jual beli dapat dikembangkan menjadi bentuk–bentuk pinjaman sebagai berikut.
26
a. Pinjaman Murabahah Murabahah merupakan salah satu produk penyaluran dana yang cukup digemari oleh Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta karena karakteristiknya yang profitable, mudah dalam penerapan dan dengan risiko yang ringan untuk diperhitungkan. dalam penerapan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta bertindak sebagai pembeli sekaligus penjual barang halal tertentu yang dibutuhkan angggota. Caranya, Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta memberi barang sebagaimana yang dimaksud oleh pihak ketiga dengan harga tertentu secara langsung atau melalui wakil yang ditunjuk. Selanjutnya barang tersebut di jual kepada anggota dengan harga tertentu (mark up) yang disepakati bersama. a) Syarat pinjaman murabahah 1. Kedua belah pihak harus cakap hukum 2. Barang yang di perjual belikan tidak termasuk barang yang dilarang
(haram),
dan
bermanfaat
serta
tidak
meyembunyikan cacat barang. 3. Barang yang diperjual belikan sesuai dengan spesifikasi antara yang diserahkan penjual dan yang diiterima pembeli.
27
4. Akad antara ijab kabul harus selaras dan transparan baik dalam spesifikasi barang (penjelasan fisik barang) maupun harga yang disepakati (memberi tahu biaya modal kepada pembeli). b) Tata cara penyelenggaraan produk murabahah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta mengimplementasikan produk penyaluran dana, yakni untuk penjualan barang-barang investasi dengan kontrak jangka pendek dengan sekali akad. b. Bai’ as salam Bai’ as salamadalah akad pembelian barang yang mana barang yang
di
beli
diserahkan
dikemudian
hari,
sedangkan
pembayarannya di lakukan secara tunai di muka atau dengan cara mencicil, yang keduanya harus diselesaikan pembayarannya (dilunasi) sebelum barang yang dipesan diterima. a) Syarat dalam bai’ as salam adalah: 1. Pembelian hasil produksi harus diketahui spesifikasinya secara jelas seperti jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlahnya. 2. Apabila hasil produksi diterima cacat atau tidak sesuai dengan akad, anggota harus bertanggungjawab.
28
3. Pembayaran oleh pembeli tidak diperbolehkan dengan cara utang, karena akan menimbulkan akad jual beli utang dengan utang. b) Tatacara penyenggaraan produk bai’ as salam Dipergunakan
untuk
membiayai
produk
pertanian
dengan jangka wantu pendek (kurang atau sama dengan 6 bulan) terhadap barang-barang yang mempunyai spesifikasi (kuantitas dan kualitas) dapat juga dibiayai dengan produk bai’ as salam ini, seperti produk garmen (pembuatan pakaian jadi). c. Bai’ Al Istishna Transaksi Bai’ Al Istishna adalah akadbersamapembuat (produsen) untuk suatu pekerjaan tertentu dalam tanggungan, atau akad jual beli suatu barang yang akan di buat terlebih dahulu oleh pembuat (produsen) yang juga sekaligus menyediakan kebutuhan bahan baku barangnya. a) Syarat Bai’ Al Istishna: 1. Harga jual ditetapkan sebesar harga pemesanan ditambah keuntungan. 2. Harga jual ditetapkan sebesar harga pemesanan ditambah keuntungan. 3. Jangka waktu pembuatan disepakati bersama b) Tatacara penyelenggaraan produk Bai’ Al Istishna
29
Dalam kontrak ini, Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta menerima pesanan dari pembeli kemudian berusaha melalui orang lain mengadakan barang sesuai dengan pesanan tersebut. Setelah itu baru dijual kepada anggota pembeli. Kedua belah pihak, Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta dan pemesan bersepakat atas harga serta sistem pembayaran seperti pembayaran dilakukan di muka, melalui cicilan, atau ditangguhkan sampai suatu waktu pada masa yang akan datang. 3) Prinsip Sewa (Ijarah) Transaksi Ijarah dilandasi adanya pemindahan manfaat. Pada dasarnya prinsip ini sama dengan prinsip jual beli, namun perbedaanya terdapat dalam objek transaksinya. Bila akad jual beli obyek transaksinya adalah barang maka pada akadIjarah obyek transaksinya adalah jasa. 4) Prinsip Jasa Berbagai pengembangan dalam akad ini meliputi: a. Al Wakalah Dalam kontrak Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta, Wakalah berarti Koperasi Jasa Keuangan
Syariah
Baitul
Maal
Wat
Tamwil
Sejahtera
Surakartamenerima amanah dari investor yang akan menanamkan
30
modalnya kepada anggota, investor menjadi percaya kepada anggota karena adanya Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta yang akan mewakilinya dalam penanaman investasi. Atas jasa ini, Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta menerapkan
management
fee
yang
besarnya
tergantung
kesepakatan para pihak. b. Kafalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta berperan sebagai penjamin atas transaksi bisnis yang dijalankan oleh anggotannya. c. Hawalah Hawalah ini dapat terjadi pada: 1. Factoring atau anjak piutang, yakni anggota yang mempunyai piutang mengalihkan piutang tersebut kepada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta akan menagih kepada orang yang berutang. 2. Post Date Check, yakni Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta bertindak sebagi juru tagih atas pitang nasabah tanpa harus mengganti terlebih dahulu.
31
3. Bill discounting, secara prinsip transaksi ini sama dengan hawalah pada umumnya. d. Qardh Qardh adalah jenis pembiayaan melalui peminjaman harta kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta menyediakan fasilitas yang disebut Al-Qardhul Hasan, yaitu penyediaan pinjaman dana kepada pihak yang layak untuk mendapatkannya. Tata cara penyelenggaraan produk Qardh dan Al Qardhul Hasan: 1. Pinjaman Qardh adalah produk pelengkap untuk memenuhi kebutuhan dana yang mendesak dan atau untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain yang tidak bersifat komersial. Pinjaman
Qardh
ini
diberikan
dengan
jangka
waktu
yangsangat pendek. Sumber dana Qardh ini dari modal Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta itu sendiri. 2. Al Qardhul Hasan, digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat sosial. Sumber dana di peroleh dari zakat, infak dan sedekah.
e. Rahn
32
Rahn adalah menahan salah satu harta milik peminjam sebagai jaminan atas pembiayaan yang diterimannya. Apabila sampai waktu yang ditentukan, rahin belum bisa membayar kembali utangnya, maka rahin dapat dipaksa oleh marhun untuk menjual barang gadaiannya. Kemudian hasilnya digunakan untuk melunasi utang rahin, apabila terdapat kelebihan maka murtahin harus mengembalikan kepada rahin. Variasi bentuk akad di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta adalah sebagai berikut. 1. Rahn Al Bai’ Muqayyadah (Barter) Bertujuan untuk memberikan pembiayaan dengan tujuan membeli suatu barang untuk keperluan investasi. Akad ini merupakan akadjual beli dimana Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta akan mendapatkan fee atas gadai barang tersebut berdasarkan untuk biaya pemeliharaan dan biaya administrasi. 2. Rahn Al Mudharabah Bertujuan untuk memberikan pembiayaan dengan tujuan pemberian modal kerja. Akad ini merupakan akad kerjasama dimana Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta akan mendapatkan fee atas gadai barang tersebut berdasarkan untuk biaya pemeliharaan dan biaya administrasi.
33
3. RahnAl Qard Bertujuan untuk memberikan pinjaman, karena akad ini merupakan pinjaman AlQardh. Pihak Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta akan menerima infak sebesar 1% sesuai dengan ketentuan.
Syarat yang harus diberikan untuk mengajukan pinjaman antara lain sebagai berikut. 1) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami/istri dan kartu keluarga. 2) Fotocopy surat nikah. 3) Surat Jaminan (Sertifikat berikut bukti pajak bumi dan bangunan/ bukti perlengkapan kendaraan bermotor berikut surat tanda nomor kendaraan; dsb). 4) Rekening Listrik.
B. ANALISIS DANPEMBAHASAN MASALAH
34
1. Bagaimana Pandangan Hukum Islam Terhadap Sistem Pinjaman Di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Sejahtera? Untuk melihat perspektif hukum Islam, penulis menggunakan beberapa kaidah fikih khusus di bidang muamalah (Djuaini, 2008: 25). Yaitu kaidah yang berbunyi:
ْ َّ اءاْ ِإلبَا َحة َحتَّىيَد َُللدَّ ِل ْيلُعَلَىالتَّحْ ِري ِْم ِ َصلُ ِفىاْأل َ ْشي ْ َ اَأل “Hukum asal dalam semua bentuk muamalah adalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkan.” “Dasar dari akad adalah keridlaan kedua belah pihak yang berakad” “Setiap pinjaman dengan menarik manfaat (oleh kreditor) adalah sama dengan riba.” “Setiap syarat untuk kemaslahatan akad atau diperlukan oleh akad tersebut, maka syarat tersebut diperbolehkan.” Sistem pinjaman di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta menerapkan adanya biaya administrasi sebesar 12% dan infak sebesar 1% setiap bulandari besarnya pinjaman yang diberikan kepada nasabah, ketentuan mengenai infak yang harus dibayarkan nasabah ditetapkan oleh Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Mall Wat Tamwil Sejahtera Surakarta, ketentuan mengenai biaya administrasi dan infak tersebut sudah menjadi kesepakatan bersama para anggota dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT). Tidak ada data tertulis mengenai infak tersebut,
35
dalam laporan tahunan 2015 hanya ada data terkait pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU). Infak merupakan pengeluaran dari sebagian harta atau pendapatan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan dalam hukum Islam. Infak dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi, maupun rendah, ia dalam kondisi lapang maupun sempit. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT.
َ ُّٱّللُ َي ُِحب ََّ اس َ ََو َ ِ َّع ِن َٱلن ََ س َّرآَٰ َِء َ ََوٱلض ََّّرآَٰ َِء َ ََو ۡٱل َك ِظ ِمين َۡٱلغ َۡي َّ ٱلَّذِينََ َيُن ِفقُونَ َفِيَٱل َ َ ََظ َ ََو ۡٱلعَافِين َ َ١٣٤َََۡٱل ُم ۡح ِسنِين “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS. Ali-Imran:134).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa orang yang berhak menentukan besar kecilnya infak ialah orang yang bersangkutan (nasabah). Selain itu tidak ada keharusan bagi setiap orang untuk mengeluarkan infak karena infak tidak diwajibkan, hanya disunahkan.Penulis mempertegas ketidakbolehan infak di awal perjanjian peminjaman yang diterapkan oleh Koperasi Jasa Keuangan Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakartaberdasarkan kesepakatan para ulama bahwa jika pemberi utang mensyaratkan kepada pengutang untuk mengembalikan utangnya dengan adanya tambahan atau manfaat, kemudian pengutang menerimanya maka itu adalah riba.Namun apabila kelebihan atau manfaat tidak diisyaratkan pada
36
waktu akad maka hukumnya boleh. Hal ini sesuai dengan hadist Rasul SAW yang berbunyi: 1. Dari Jabir RA. Ia menuturkan, “aku mendatangi Nabi SAW, sementara beliau mempunyai suatu utang kepadaku, lalu beliau melunasinya dan menambahinya” (Muttafaq ‘Alaih). 2. Dari Anas, ia ditanya, “seseorang diantara kami meminjamkan uang kepada saudaranya, lalu peminjam memberi hadiah kepada yang meminjaminya?” Anas menjawab, “Rasulullah SAW bersabda, “apabila seseorang diantara kalian memberi pinjaman, lalu yang diberi pinjaman memberi hadiah kepadanya atau membawanya diatas kendaraan, maka janganlah ia menaikinya dan jangan menerimanya, kecuali jika hal itu memang terbiasa ia lakukan antara peminjam dan pemberi pinjaman”(HR. Ibnu Majah). Pinjam meminjam di dalam Islam merupakan akad tabarru’yang bertujuan untuk menolong bukan sebagai sarana untuk mencari keuntungan. Di dalam Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta terdapat unsur riba karena: 1. Koperasi ini menarik dari setiap peminjam uang administrasi sebesar 12% dan infak sebesar 1% setiap bulannya dari jumlah uang pinjaman. 2. Uang administrasi dan infak tersebut merupakan keharusan yang harus dipenuhi oleh setiap orang yang meminjam uang, sehingga pada hakikatnya tidak berbeda dengan manfaat/kelebihan yang ditarik oleh yang meminjam uang.
37
3. Besarnya uang administrasi yang dipungut oleh Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta dari setiap orang yang meminjam uang, telah ditentukan terlebih dahulu, yaitu sesuai dengan besarnya pinjaman sebesar 1-2% untuk uang admistrasi dan sebesar 1% untuk infak pembayaran dilakukan setiap bulannya dari jumlah pinjaman berdasarkan keputusan rapat anggota Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta.
Dalam ekonomi Islam tidak mengenal uang administrasi dan infak yang tidak ada kejelasannya (riil) peruntukannya, Uang administrasi yang dibolehkan adalah uang yang memang dipakai untuk kepentingan administrasi bukan untuk mencari keuntungan, sehingga besarnya harus sesuai dengan biaya administrasi seperti: surat menyurat, arsip dan saranasarana lain yang dibutuhkan dalam pencatatan utang, begitu pula dengan infak. Uang administrasi tidak boleh ditentukan berdasarkan besarnya keseluruhan pinjaman, apalagi ditarik setiap bulan. Karena itu ulama sepakat hukum uang administrasi yang tidak ada kejelasannya tergolong kedalam riba, alasannya adalah tujuan memberikan pinjaman untuk menghilangkan kesusahan, memberi bantuan bagi yang membutuhkan dan menguatkan rasa cinta kasih diantara sesama manusia. Orang yang menghilangkan kesusahan dari orang yang membutuhkan akan menjadi orang yang dekat dengan rahmat Allah. Selain itu pinjaman juga dapat melunakkan hati, menyuburkan kasih sayang dan sebagainya. Sifat-sifat yang demikian adalah sifat yang sangat
38
diharapkan dalam pergaulan hidup manusia dimanapun juga. Sebagaimana firman Allah dalam Qur’an Surat Al-Maidah:2.
َن َِ ٱۡل ۡث َِمَ ََو ۡٱلعُ ۡد َو َعلَىَ ۡٱل ِب َِرَ ََوٱلت َّ ۡق َو ه َ َْىَ َو ََلَت َ َع َاونُوا َ ََْوت َ َع َاونُوا ِ ۡ َعلَى “Tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa”
َ َ١١َيمٞ رَ َك ِرٞ ض ِعفَ َهۥَُلَ َهۥَُ َولَ َٰٓهَۥَُأَ ۡج ََّ َض ً َۡٱّللََقَر ُ َّمنَذَاَٱلَّذِيَي ُۡق ِر َ ُس ٗناَفَي َ ضاَ َح “Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak” (QS. Al-Hadiid:11).
C. TEMUAN 1. Kelebihan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, ditemukan beberapa kelebihan dalam sistem pinjaman pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta yaitu: a. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta sudah menggunakan prinsip kehati-hatian dan sebelum pinjaman diajukan
disetujui pihak Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta, dilakukan analisis dan survei yang dilakukan oleh account officerdengan mendatangi tempat calon debitor untuk mengetahui kebenaran data dari surat pengajuan permohonan kredit calon debitur tersebut. Pada tahap analisis yang dilakukan oleh account officer ini ditekankan pada kebenaran dan
39
keobjektifan data di lapangan. Sehingga keabsahan data dari debitor dapat dipertanggungjawabkan oleh account officer sebelum dilakukan proses putusan yang dilakukan oleh komite pembiayaan dan pengurus. b. Pemisahan tugas dan fungsi terkait yang ada di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta sudah baik dan tidak ada yang menyalahi wewenang tugas yang diberikan.
2. Kelemahan Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa kelemahan yang tampak ada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta antara lain: a. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta belum sepenuhnya menerapkan sistem syariah hal ini dapat dilihat dari adanya infak dan biaya administrasi yang sudah ditetapkan diawal kesepakatan penarikan biaya administrasi dan infak tersebut dilakukan setiap bulan dari jumlah pinjaman. Pada dasarnya dikatakan infak apabila diberikan dengan sukarela tidak atas dasar paksaan dan harus ada kejelasan (riil) mengenai penarikan biaya administrasi oleh Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta. b. Kebijakan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sejahtera Surakarta adalah membayar biaya administrasi sebesar 1-2% setiap bulannya
tanpa terkait dengan nilai riil administrasi yang
40
dilakukan , maka hal tersebut masuk dalam kategori riba an-nasiah yang dilarang dalam ajaran Islam.