BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PELABUHAN A. Sejarah Pelabuhan Indonesia I Belawan serta Peran dan Fungsi Pelabuhan Pelabuhan
pada
hakekatnya
merupakan
faktor
terpenting
dalam
penyelenggraaan pengangkutan dilaut, dimana pelabuhan sebagai “terminal point” bagi kapal merupakan hal yang paling utama 7. Selain itu, pelabuhan juga mempunyai peranan sebagai gate way atau sebagai pintu gerbang dari satu negara ke negara yang lain atau dari satu daerah ke daerah lain 8. Sehingga dalam perkembanganya sebagai sarana untuk berpindahnya kapal dari satu tempat ke tempat yang lain, maka ada beberapa pelabuhan yang tersebar di Indonesia sebagai tempat persandaran kapal-kapal. salah satupelabuhan terbesar di Indonesia adalah PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) di Medan Belawan (PT. Pelindo I (Persero) ). PT. Pelindo I (Persero), pada hakekatnya merupakan suatu usaha yang berkembang pesat dan usaha BUMN di lingkungan depertemen perhubungan, PT. Pelindo I (Persero) ini sebelumnya berstatus sebagai Perusahaan Umum (PERUM). BUMN ini didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1991 dengan Akte Notaris Imas Fatimah, SH. Nomor 1 Tanggal 1 Desember 1992 yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 1994 Tanggal 1 November 1994. Untuk mendapatkan kedudukan hukum perusahaan yang bersetatus PT. (Persero), perusahaan ini melewati perjalanan yang panjang sesuai perkembangan lingkungan yang dihadapinya, dahulu perusahaan ini bersetatus Haven bedrijf.
7
Hasim Purba, Hukum Pengangkutan di Laut, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2005, hal 177 Ibid, hal 178
8
Universitas Sumatera Utara
Setelah kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 1951 sampai Tahun 1960 , perusahaan ini berstatus sebagai Jawatan Pelabuhan. Untuk menyesuaikan dengan undang-undang tentang bentuk-bentuk badan usaha milik negara (BUMN), sejak Tahun 1960 sampai Tahun 1964, perusahaan ini berubah setatus menjadi Perusahaan Negara Pelabuhan(PN Pelabuhan Authority) atau penguasaan pelabuhan (1964 sampai dengan 1969). Periode 1969 sampai dengan 1983 terjadi reorganisasi kelembagaan di Pelabuhan yakni PN Pelabuhan digabungkan dengan lembaga penguasaan pelabuhan menjadi Badan Penguasa Pelabuhan (BPP) yang merupakan wadah Perusahaan Negara Pelabuhan Likuiditas. Penata lembaga pelabuhan di Indonesia berjalan terus sesuai dengan tuntutan zaman.
Pada tahun 1983, berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1983 ditetapkan perubahan bentuk hukum badan penguasaan pelabuhan menjadi Perusahaan Umum Pelabuhan Indonesia I (Perumpel I). Untuk lebih memberikan keleluasan dan kemandirian usaha berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 Perumpel I memperoleh status sebagai Persero. Pendirian PT. (Persero) Pelabuahan Indonesia I Medan dilaksanakan dengan Akte pendirian atau Anggaran dasar yang dibuat dihadapan Notaris Imas Fatimah, SH di Jakarta pada tanggal 1 Desember 1992 Nomor1. Akte Notaris tersebut disahkan oleh Mentri Kehakiman Republik Indonesia Tanggal 1 Juni 1994 No.c2.8519 Ht 01.01 Tahun 1994 yang kemudian didaftarkan dikantor Panitera Pengadilan
Negeri
Medan
Tanggal
16
Juli
1994,
dibawah
Nomor
552\PT\Pendidikan Nasional Indonesia Merdeka 1994 dan berakhir dalam Berita Negara Nomor 8612 Tahun 1994. PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan
Universitas Sumatera Utara
adalah Badan Usaha Milik Negara dilingkungan Departemen Perhubungan, Sebagai salah satu dari 17 BUMN di lingkungan Departemen Perhubungan, yang oleh pemerintah diberikan wewenang sebagai pelaksana penyelenggara pelayanan dan pengusahaan jasa pelabuhan umum yang diusahakan berlokasi di Aceh, Provinsi Sumatra Utara dan Provinsi Riau, Sebagai Persero. Pemilikan saham sepenuhnya berada di tangan pemerintah.Sehingga, dalam hal ini Mentri Keuangan Republik Indonesia dan pembinaan teknis operasi berada di Departemen Perhubungan Laut. Pelabuhan Belawan merupakan cabang utama yang termaksud dalam PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan bersama pelabuhan lainya yang berada di Sumatra Utara, Riau dan Aceh. Pelabuhan Indonesia I medan sebagai badan usaha milik negara yang berbentuk perseroan ini bergerak di bidang pelayanan jasa kepelabuhan dan usaha lainya untuk mencapai tujuan perusahaan. 1. Tujuan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan Tujuan perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam Anggaran Dasar PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan adalah untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan serta memupuk keuntungan bagi perseroan dengan menyelenggarakan usaha jasa pelabuhan
dan
uasaha-usaha
lainya
yang
mempunyai
hubungan
dengan
kepelabuhanan. 9 2. Visi dan Misi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan Misi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan menyediakan jasa kepelabuhanan yang berkualitas yang terintegritas, berkualitas dan benilai tambah untuk memacu pertumbuhan ekonomi wilayah serta berperan sebagai logistik untuk 9
https:///id.m.wikipedia.org/wiki/pelabuhan_belawan, diakses pada tanggal 2 Februari 2016
Universitas Sumatera Utara
memuaskan kebutuhan pelanggan serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan sumber daya manusia. Visi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan, dapat dikenal secara luas sebagai perusahaan penyedia jasa kepelabuhanan berkelas dunia dan Dan yang paling utama adalah “Menjadi Nomor Satu di Bisnis Kepelabuhanan di Indonesia dan Dunia”. 10 Values perusahaan ditetapkan sebagai berikut: Customer
: Proaktif dalam melayani dan membangun hubungan dengan pelanggan, melalui prilaku kunci : proaktif dan cepat dan tanggap.
Integrity
: Mengutamakan prilaku terpuji sesuai dengan nilai, prinsif dan etika perusahaan, melalui prilaku kunci : jujur dan taat, serta berani dan bertanggungjawab.
Professionalism
: Pengusahaan terhadap pekerjaan yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui prilaku kunci : kompeten dan disiplin serta berkualitas.
Team work
: Keinginan yang tulus untuk bekerja sama dengan orang lain, melalui prilaku kunci : berkolaborasi dan bersinergi, serta tulus dan saling menghargai.
3. Kegiatan usaha PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan memiliki bidang-bidang usaha berikut :
10
Pelindo 1.co.id/wps/portal/home/!ut/p/a1/04_sj9cppyks, diakses pada tanggal 15 Februari 2016, pukul 20:23 wib
Universitas Sumatera Utara
a. Mengusahakan kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalau lintas pelayaran dan tempat berlabuhnya kapal. b. Mengusahakan jasa-jasa yang berhubungan denagan pemanduan (politage) dan penundaan kapal. c. Mengusahakan dermaga dan fasilitas lainya. d. Mengusahakan gudang-gudang dan tempat penimbunan barang-barang angkutan bandar, alat bongkar muat serta peralatan pelabuhan. e. Mengusahakan jasa terminal yang terdiri dari usaha bongkar muat dan usaha terminal peti kemas. f. Pengusahaan tanah, perairan, bangunan listrik dan air minum yang berhubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan laut. g. Mengushakan jasa kontruksi dan konsultasi pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan pelabuhan. h. Mengusahakan rumah sakit. i. Usaha-usaha yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan. 11 Selain itu juga pelabuhan berperan serta berfungsi sebagai
penunjang.
kegiatan ekonomi dasar yang cukup penting sehingga banyak kota didunia, dimana kegiatan ekonomi berpusat pada sekitar pelabuahan seperti Surabaya, Jakarta dan kota-kota besar lainya. Pelabuhan dapat memepengaruhi pembangunan ekonomi dan sebaliknya pembangunan ekonomi juga dapat mempengaruhi kegiatan pelabuhan. faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan pelabuhan adalah peningkatan jumlah penduduk dunia yang kegiatan semakin hari semakin banyak sehingga mempengaruhi pelaksanaan pengangkutan barang serta sumber-sumber bahan bak Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2009 Pasal 4, Tentang Kepelabuhanan, peran palabuhan yaitu : a. b. c. d. e. f.
Simpul dalam jaringan transportasi sesuai dengan hierarkinya Pintu gerbang kegiatan perekonomian Tempat kegiatan alih moda transportasi Penunjang kegiatan industri dan atau perdagangan Tempat distribusi, produksi, konsolidasi, muatan atau barang Mewujudkan wawasan nusantara dan kedaulatan negara.
11
www.pelindo1.co.id, diakses pada tanggal 15 januari 2016, pukul 03:00
Universitas Sumatera Utara
Suatu pelabuhan yang dikelola dengan efisien serta dilengkapi dengan fasilitas yang memadai (sufficient) akan membawa keuntungan dan dampak positif bagi perdagangan dan perindustrian dari hinterland tempat pelabuhan tersebut berada. Sebaliknya adanya perdagangan yang lancar dari perindustrian yang tumbuh dan berkembang, membutuhkan jasa pelabuhan yang semakin meningkat yang akan mengakibatkan perkembangan pelabuhan. 12 Untuk dapat melayani kapal dan barang serta berfungsinya suatu pelabuhan dalam arti yang luas, maka pelabuahan perlu dilengkapi dengan fasilitas yang diperlukan sesuai dengan letak geografis, tipe, aktivitas, jenis dan macam-macam muatan cargo yang ditangani pelabuhan 13. Secara umum fasilitas pelabuhan dapat dikategorikan sebagai berikut : a. Fasilitas untuk kapal terdiri dari : 1) Alur pelayaran (channels and fairways), breakwaters 2) Kolam pelabuhan (docks) dan dermaga (wharves), turning areas, locks 3) Sarana bantu navigasi (aid to navigastion) 4) Perbaikan kapal (repairs dock) b. Fasilitas untuk orang dan penumpang terdiri dari : 1) Gudang transit (sheds) 2) Terminal (sesuai komoditi) 3) Terminal penumpang (passengers terminal) 4) Lapangan penumpukan (stacking areas atau open storage) 5) Gudang lini II (werehouse)
12
H.A Abbas Salim,Op.cit, hal 51 Ibid, hal 180
13
Universitas Sumatera Utara
6) Tankfarm untuk liquid cargo) 7) Silo untuk dry bulk cargo 8) Cranes dan berbagai handling equipment c. Fasilitas untuk penggunaan tanah terdiri : 1) Jaringan jalan 2) Parking areas 3) Jalan kereta api (railway track) 4) Lapangan penumpukan (marshalling yards) 5) Waiting docks (untuk angkutan sungai) 6) Pipa-pipa untuk berbagai macam bulk liquid cargo d. Pelayanan kapal meliputi hal-hal berikut : 1) Informasi tentang navigasi (navigational information), dan pelayanan radio dan telepon 2) Pemanduan, penundaan dan 3) Pengadaan air bersih dan makanan 4) Bahan bakar (bunkering) 5) reperasi dan galangan kapal 6) fasilitas lainya untuk umum yang diperlukan adalah : 7) Jasa bongkar muat (cargo handling) 8) Angkutan tongkang dalam pelabuhan (ligterage) 9) Penerangan listrik 10) Pemadam kebakaran (fire fighting) 11) Sanitasi
Universitas Sumatera Utara
12) Fasilitas untuk buruh (kantin, tempat ganti pakaian atau tempat beristirahat) disebut juga labour amanities 13) Kebersihan lingkungan. 14 B. Jenis-jenis Pelabuhan dan Hierarki Pelabuhan Dari penjelasan mengenai peran dan fungsi pelabuhan maka terdapat pembagian mengenai jenis-jenis pelabuhan.Bila ditinjau dari jenisnya, jenis pelabuhan sangat beragam, tergantung dari sudut pandangnya masing-masing. Menurut sudut pandang orang awam, dikenal pelabuhan laut (sea port), pelabuhan udara (air port), dan pelabuhan darat (dry port). 15Pembagian pelabuhan jenis ini sebenarnya berdasarkan jenis moda transportasi utama yang dilayani untuk pelabuhan laut, moda transportasi utama yang dilayani adalah kapal laut. Pelabuhan umum menurut kegiatanya melayani kegiatan angkutan laut. Sedangkan pelabuhan darat melayani angkutan darat, seperti peti kemas yang diangkut menggunakan kereta api, truk, container, dan sebagainya. 16Pelabuhan tersebut mempunyai tempat terentu didaratan dengan batas-batas yang jelas, yang dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat, lapangan penumpukan dan gudang serta sarana prasarana dan sarana angkutan barang dengan cara pengemasan khusus dan berfungsi sebagai pelabuhan umum. Jenis pelabuhan dapat dibagi berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 1. Jika dilihat dari segi penggunaanya, pelabuhan dapat di bagi sebagai berikut : a. Pelabuhan Barang b. Pelabuhan Ikan c. Pelabuhan Minyak 14
Ibid, hal 183 R.P Suyono, Shipping: Pengangkutan Internasional Ekspor Impor melalui Laut, Seri Bisnis Internasional Keenam, PPM, Jakarta, PPM 2001.hal 1 16 A.H. Tumbel, Peti Kemas dan Penagananya, CV. Permai I, Jakarta, 1991. hal 10 15
Universitas Sumatera Utara
d. Pelabuhan Cointainer / Pelabuhan Petikemas e. Pelabuhan Passengger/ Pelabuhan Penumpang f. Pelabuhan Campuran g. Pelabuhan Pangkalan Militer. 17 2. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 jo Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM/55/2002 Tentang Kepelabuhanan, jenis-jenis pelabuhan diantaranya : a. Pelabuhan umum, yaitu pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat umum. b. Pelabuhan khusus adalah pelabuhan yang dikelola untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu. Kegiatan pelabuhan ini penggunaanya
khusus
untuk
kegiatan
sektor
perindustrian,
pertambangan, atau pertanian yang pembangunanya dilakukan instansi yang bersangkutan untuk bongkar atau muat dari bahan baku serta hasil produksinya. Contohnya adalah pelabuhan khusus untuk minyak sawit, untuk minyak mentah, untuk rempah, dan lain sebagainya. 18 3. Segi Pengusaha. a. Pelabuhan yang diusahakan, yaitu pelabuhan yang diselenggarakan untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh kapal yang memasuki pelabuhan untuk melakukan kegiatan bongkar muat dan lain-lain. Pelabuhan seperti ini tentu saja dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang digunakan oleh kapal dan muatanya, yang dikenakan pembayaran tertentu.
17
http://yongkialdino.blogspot.co.id/2015/01/tentang-pelabuhan_6.html, di akses pada tanggal 22 Februari 2016, pukul 22:00 wib 18 Muchtaruddin Siregar, Beberapa Masalah Ekonomi dan management Pengangkutan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta, 2002. hal 106-116
Universitas Sumatera Utara
b. Pelabuhan yang tidak diusahakan, yaitu pelabuhan yang hanya merupakan tempat persinggahan kapal atau perahu, tanpa fasilitasfasilitas bongkar muat, bea dan cukai dan lain-lain 19. 4.
Segi Alam Menurut segi alam, pelabuhan laut dibagi menjadi pelabuhan terbuka dan
pelabuhan tertutup. Pelabuhan terbuka adalah pelabuhan dimana kapal-kapal bisa masuk dan merapat secara langsung tanpa bantuan pintu-pintu air.Pelabuhan Indonesia pada umumnya adalah pelabuhan terbuka. Pelabuhan tertutup adalah pelabuhan dimana kapal-kapal yang masuk harus melalui beberapa pintu air. Pelabuhan tertutup ini dibuat pada pantai dimana terdapat perbedaan pasang surut yang besar dan waktu pasang surutnya berdekatan. Pelabuhan tertutup dapat di temui di Liverpool, Inggris dan Terusan Panama. 20 5. Berdasrkan Lokasinya : a. Pelabuhan Pesisir b. Pelabuhan Sungai Muara c. Pelabuhan Danau d. Pelabuhan Kanal 21 6. Segi Lingkup Pelayaran yang dilayani Berdasarkan lingkup pelayaran yang dilayani, pelabuhan dibagi menjadi sebagai berikut :
19
Rahadian Adha, “Perkembangan Bisnis Pelabuhan”, Makalah, Surabaya, 2001, hal 5 International Maritime Organization, “Comprehensive Manual on Port Reception Facilities”, makalah IMO, 1999, hal 79-331 21 Pemaparan Mentri Perhubungan Pekan Orientasi Wartawan Maritim, Peranan Penting Pelabuhan Indonesia dalam Mata Rantai SISTRANAS, Yogyakarta, 1999, hal. 15 20
Universitas Sumatera Utara
a. Pelabuhan Internasional, yaitu pelabuhan yang melayani perdagangan dan pelayaran internasional, contohnya adalah pelabuhan Singapura, Tanjung Priok. b. Pelabuhan regional adalah pelabuhan yang melayani kegiatan perdagangan di wilayah Asia, Eropa Barat, atau Amerika Latin. Contoh: Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. 22 c. Pelabuahan lokal adalah pelabuhan yang melayani kegiatan perdagangan atau pelayaran daerah. Contoh: Pelabuhan Tegal di jawa tengah dan pelabuhan Pare-pare di Sulawesi. 23 7. Kegiatan Perdagangan Luar Negri Hal ini terbagi atas pelabuhan impor, yaitu pelabuhan yang melayani masuknya barang-barang dari luar negri sedangkan pelabuhan ekspor dalah pelabuhan yang melayani penjualan barang-barang ke luar negri. 24 8. Wilayah Pengawasan Bea dan Cukai Dari segi pembagian wilayah bea cukai, jenis pelabuhan dibagi menjadi custom port, yaitu pelabuhan yang ada dibawah pengawasan Bea Cukai. Sementara itu, free port (pelabuhan bebas) adalah pelabuhan yang berada diluar pengawasan bea cukai. 9. Kegiatan Pelayaran Berdasarkan kegiatan pelayaran, pelabuhan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Pelabuhan Samudra, Seperti Pelabuhan Tanjung Priok Dan Tanjung Perak.
22
Husein Umar, Hukum Maritim dan Masalah-Masalah Pelayaran, PT. Raja Grafindo, Jakarta, 2007. hal 37 23 Bambang Triatmodjo, Perencanaan Pelabuhan Lokal, Betta Offset, Jogjakarta, 2010. Hal 12 24 Radiks Purba, Angkutan Muatan Laut,, Bhratara, Jakarta, 1981, hal 1-6
Universitas Sumatera Utara
Pelabuhan Nusantara (Interinsuler) seperti Pelabuhan Banjarmasin di Kalimantan Selatan. Pelabuhan Rakyat, seperti pelabuhan Sunda Kelapa di Pasar Ikan, jakarta 25. 10. Peranan Pelabuhan dalam Pelayaran Berdasarkan peranan pelabuhan dalam pelayaran, pelabuhan dibagi menjadi dua jenis, yaitu pelayaran Transito adalah pelabuhan yang mengerjakan transhipment cargo (peralihan barang). 26Contohnya adalahPelabuhan Singapura. Pelabuhan Ferry adalah pelabuahan penyebrangan. Yang dilakukan adalah menghubungkan dua tempat dengan membawa penumpang dan kendaraan, contoh Pelabuahan Banyuwangi-Gilimanuk atau Merak-Bakahueni. 11. Berdasarkan Kepemilikan Pelabuhan Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu pelabuhan yang ditangani pemerintah pusat dan sektor swasta. Terdapat dua golongan pelabuhan sebagai berikut : a. Golongan pertama adalah pelabuhan dibawah pembinaan Depertemen Perhubungan, yang terdiri dari pelabuhan umum Perumpel yang diusahakan maupun pelabuhan yang tidak diusahakan dalam pembinaan Ditjen Perhubungan Laut, serta pelabuhan yang dikelola instansi BUMN lainya diluar Departemen Perhubungan. b. Golongan kedua adalah Pelabuhan yang dibangun dan dioperasikan oleh pihak swasta. Menurut hirarki dan fungsinya, pelabuhan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu: 25
Irpan Mashude, “Peran Pelabuhan dalam Kegiatan Pelayaran”, Makalah dalam pelatihan Pemaparan Kertas Kerja PT. Pelindo II pada tanggal 27 Januari 2014 di Jakarta, hal 6. 26 PT. Pelindo II, Pengelolaan Pelabuhan dari Aspek PengaturanPelabuhan Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2000, hal 4.
Universitas Sumatera Utara
a.
Pelabuhan Internasional hub yang merupakan pelabuhan utama primer: 1) Berperan sebagai pelabuhan internasional hub yang melayani angkutan alih muat (transhipment) petikemas nasional maupun internasioal dengan skala pelayanan transportasi dunia. 2) Berperan sebagai pelabuhan induk yang melayani peti kemas nasional dan internasional sebesar 2500.000 TEU’s/ tahun atau angkutan lain yang setara. 3) Berperan sebagi pelabuhan alih muat angkutan peti kemas nasional dan internasional dengan pelayanan berkisar 3000.000-3500.000 TEU’s/ tahun atau angkutan lain yang setara. 4) Berada dekat dengan jalur pelayaran internasional sekitar 500 mil. 5) Kedalaman minimal pelabuhan :-12 m LWS. 6) Memiliki dermaga peti kemas minimal panjang 350 m’,4 crane dan lapangan penumpukan peti kemas seluas 15 Ha. 7) Jarak denagan pelabuhan internasional lainya 500-1000 mil
b.
Pelabuhan internasional yang merupakan pelabuhan utama sekunder: 1) Berperan sebagai pusat distribusi peti kemas nasional dan pelayanan angkutan peti kemas internasional. 2) Berperan sebagi tempat alih penumpang dan angkutan peti kemas. 3) Melayani angkutan peti kemas sebesar 1500.000 TEU’s/ tahun atau angkutan lain yang setara. 4) Berada dekat dengan jalur pelayaran internasional + 500 mil dan jalur pelayan nasional -+ 50 mil. 5) Kedalaman minimal pelabuhan – 9 m LWS.
Universitas Sumatera Utara
6) Memiliki dermaga peti kemas minimal panjang 250`,2 crane dan lapaangan penumpukan container seluas 10 Ha. 7) Jarak denagan pelabuhan internasional lainya 200 – 500 mil. c. Pelabuhan nasional yang merupakan pelabuhan tersier : 1)
Berperan sebagai pengumpan angkutan peti kemas nasional.
2) Berperan sebagai tempat alih penumpang dan barang umum nasional. 3) Berperan melayani peti kemas nasional diseluruh Indonesia. 4) Berada dekat dengan jalur pelayaran nasional + 50 mil. 5) Kedalaman minimal pelabuahan -9 m LWS. 6) Memiliki dermaga multiporpose minimal panjang 150 m`, mobile crane atauskipgear kapasitas 50 ton. 7) Jarak denagan pelabuhan nasional lainya 50 – 100 mil. d. Pelabuhan regional yang merupakan pelabuhan pengumpan primer : 1) Berperan sebagai pengumpan pelabuhan hub internasional, pelabuhan internasional dan pelabuhan internasional. 2) Berperan sebagai tempat alih penumpang dan barang dari/ke pelabuhan utama kepelabuhan pengumpan. 3) Berperan melayani angkutan laut antar kabupaten/kota dalam provinsi. 4) Berada dengan jalur pelayaran antar pulau -+ 25 mil. 5) Kedalaman pelabuhan minimal -4 m LWS. 6) Memiliki dermaga minimal 70 m. 7) Jarak dengan pelabuhan regional lainya 20-50 mil. e. Pelabuhan lokal yang merupakan pelabuhan pengumpan sekunder :
Universitas Sumatera Utara
1) Berperan sebagai pengumpan pelabuhan hub internasional, pelabuhan internasional, pelabuhan nasional dan pelabuhan regional. 2) Berperan sebagai tempat pelayanan penumpang diderah terpencil, terisolasi, perbatasan, daerah perbatasan yang hanya didukung oleh mode transportasi laut. 3) Berperan sebagai tempat pelayanan moda transportasi laut untuk mendukung kehidupan masyarakat dan berfungsi sebagai tempat multi fungsi sebagai terminal untuk penumpang juga untuk melayani bongkar muat kebutuhan hidup masyarakat disekitarnya. 4) Berada dilokasi yang tidak dilalui jalur transportasi laut reguler kecuali keperintisan. 5) Kedalaman minimal pelabuhan -1,5 m LWS. 6) Memiliki fasilitas tambat. 7) Jarak denagan pelabuhan lokal lainya 5 – 20 mil. 27 Menurut Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, Hierarki Pelabuhan adalah sebagai berikut : a. Pelabuhan Utama Pelabuhan utama merupakan pelabuhan yang melayani perdagangan Internasional dan domestik dalam skala besar, biasanya lebih besar dari 100.000 TEUS, Pelabuhan utama juga pelabuhan yang menyediakan pelayanan penumpang dan barang antar provinsi ke pusat kegiatan nasional atau pusat ekonomi dan biasanya kedalaman pelabuhan itu mencapai minimal 11 meter.
27
http://lisaherdiana.blogspot.co.id/2012/04/pelabuhan.html, diakses pada tanggal 3 februari 2016, pukul 21:wib
Universitas Sumatera Utara
b. Pelabuhan Pengumpulan Pelabuhan pengumpul merupakan pelabuhan yang melayani perdagangan domestik dalam skala menengah biasanya lebih dari 25.000 TEUS. Pelabuhan pengumpul juga menyediakan pelayanan penumpang dan barang antar provinsi ke hinterland dan pusat kegiatan wilayah dan adapun kedalaman dari pelabuhan pengumpul ini mencapai 8 meter. c. Pelabuhan Pengumpan Pelabuhan pengumpan merupakan pelabuhan yang digunakan untuk perdagangan
domestik dalam skala kecil, biasanya lebih kecil dari 25 TEUS,
dimana pelabuhan pengumpan ini menyediakan pelayanan penumpanhg dan barang dalam provinsi kegiatan lokal, dan adapun kedalaman pelabuhan pengumpan ini mencapai kurang dari 8 meter. 28 C. Pelaksanaan Kegiatan Kapal dan Pelayanan Jasa di Pelabuhan Dalam pelaksanaan kegiatan kapal, maka ini tidak terlepas dari dari hukum pengangkutan dimana kapal berfungsi sebagai mobilitas yang memindahkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat yang lain atau dari pelabuhan satu ke pelabuhan yang lain, kegiatan kapal juga tidak terlepas dari pengertian kapal tersebut, dalam hal ini juga kapal mempunyai kegiatan penunjang perokonomian suatu daerah maupun perokonomian negara, dengan adanya transportasi laut (kapal) ini akan lebih mempermudah perpindahan suatu barang dari satu negara kenegara lain, sehingga kegiatan kapal ini mempengaruhi perkembangan perekonomian di
28
Kwu.pakgaol.com/2012/10/kriteria-hirarki-pelabuhan.html?m+1, Februari 2016, pukul 18:30 wib
diakses
pada
17
Universitas Sumatera Utara
suatu negara, dan di negara-negara maju saat ini juga banyak yang menggunakan moda trasnportasi laut (kapal) sebagai penunjang perekonomian. Secara umum defenisi kapal ini adalah meliputi semua jenis kendaraan air, kendaraan pengangkut penumpang dan barang dilaut, sungai seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci, sedangkan dalam istilah Inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dengan boat yang lebih kecil yang digunakan untuk pengangkutan diatas air. Menurut Pasal 309 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), kapal adalah semua alat berlayar, apapun nama dan sifatnya. Termasuk di dalamnya adalah kapal karam, mesin pengeruk lumpur, mesin penyedot pasir dan alat pengangkut terapung lainya. Menurut Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Pasal I Ayat (36) Tentang Pelayaran, Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang dapat digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainya, ditarik dan di tunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan dibawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang berpindahpindah. Dalam pelaksanaan kegiatan kapal maka dapat dilihat dari jenis kapal tersebut Karena beda kapal maka beda pelaksanaan kegiatan kapal tersebut.Dalam hal ini ada beberapa jenis kapal serta fungsi dan kegiatan kapal-kapal tersebut : 1. Kapal Perang Kapal jenis ini dalam pelaksanaanya digunakan untuk keperluan militer, baik untuk patroli periran maupun logistic atau pengangkutan pasuka, jadi pada umunya kapal perang tidak dilengkapi crane-crane untuk bongkar muat, tetapi dilengkapi persenjataan dan gudang amunisi.
Universitas Sumatera Utara
2. Kapal Niaga Kapal jenis ini dalam pelaksanaan kegiatanya digunakan untuk mengangkut barang-barang antar pulau (intern sulair, anatar Negara (ocean going), maka kapal niaga dilengkapi dengan ruang muat (palke) crane-crane untuk keperluan bongkar muat barang di pelabuhan. 3. Kapal Tunda (Tug Boat) Dalam kegiatan kapal tunda ini hanya dimanfaatkan tenaganya saja, biasa digunakan untuk menarik ponton (tongkang) maupun membantu pandu dalam penyandaran kapal besar dipelabuhan yang biasa disebut harbour tug. 4. Kapal Supply Kapal jenis ini dalam pelaksanaan kegiatanya digunakan untuk keprluan pengeboran minyak lepas pantai (off shore) untuk angkutan logistik di anjungan minyak, maupun keperluan pekerjaan bawah laut. Kapal jenis ini juga tidak dilengkapi ruang muat (palka). 5.Kapal Survey Dalam kegiatanya kapal ini digunakan untuk keperluan survey di laut, untuk menyelidiki atau mencari kandungan minyak bumi, pemasangan pipa bawah laut, kabel laut maupun pemetaan, jadi kapal ini juga tidak di lengkapi ruang muat tapi dilengkapi alat-alat survey. 6. Kapal Pandu Adalah kapal yang dalam kegiatanya memandu kapal besar masuk dalam pelabuhan melalui alur yang berbahaya dan ramai sampai sandar di Dermaga yang
Universitas Sumatera Utara
Merupakan salah satu peran terpenting dalam keselamatan kapal yang akan bersandar. 29 Jenis-jenis kapal serta fungsi dari kapal tersebut dapat diketahui bagaimana pelaksanaan kegiatan kapal tersebut, dimana dari keseluruhan jenis serta kegitan pelaksaan kapal tersebut, semuanya akan melakukan kegiatan persandaran kapal di pelabuhan, Maka dari pada itu pelabuhan harus menyediakan jasa-jasa di pelabuhan untuk menunjang keamanan dan keselamatan kapal-kapal yang akan bersandar dan berlabuh di pelabuhan. Setiap pelabuhan mempunyai tujuan visi dan misi masing-masing sehingga untuk mewujudkan tujuan tersebut maka pelabuhan harus menyediakan pelayanan jasa-jasa di pelabuhan. Pelabuhan Indonesia I (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang dikelola oleh negara yang mempunyai tujuan, sesuai dengan Anggran Dasar Perusahaan adalah, melakukan usaha di bidang penyelenggaraan dan pengusahaan jasa kepelabuhanan, serta mengoptimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan dan mengejar keuntungan guna meningkatkan niai perusahaan dengan menerapkan prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, maka Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyediakan pelayanan jasa-jasa di pelabuhan di antaranya : 1. Penyedia dan/atau pelayanan kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempat berlabuhnya kapal;
29
https://mdk16.wordpress.com/tag/jenis-kapal-menurut-fungsi-dan-kegunaanya, diakses pada tanggal 18 Februari 2016, pukul 09:12 wib
Universitas Sumatera Utara
2. Penyedia dan/atau pelayanan jasa yang berhubungan dengan pemanduan (pilotage) dan penundaan kapal; 3. Penyedia dan/atau jasa pelayanan dermaga dan fasilitas lain untuk bertambat, bongkar muat peti kemas, curah cair, curah kering (general cargo), dan kendaraan; 4. Penyedia dan/atau jasa pelayanan terminal peti kemas, curah cair, curah kering, multi propose, penumpang dan pelayaran rakyat; 5. Penyedia dan/atau jasa pelayanan gudang gudang dan lapangan penumpukan dan tangki tempat penimbunan barang-barang, angkutan bandar, alat bongkar muat, serta peralatan pelabuhan; 6. Penyedia dan/atau jasa pelayanan tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan, industri dan gedung-gedung bangunan yang berhubungan denga kepentingan kelancaranangkutan multi moda; 7. Penyedia dan/atau jasa pelayanan listrik, air minum, dan instalansi limbah serta pembuangan sampah; 8. Penyedia dan/atau jasa pengisian bahan bakar minyak untuk kapal kendaraan di lingkungan pelabuhan; 9. Penyedia dan/atau pelayanan kegiatan konsolidasi dan distribusi
barang
termasuk hewan; 10. Penyedia dan/atau pelayanan jasa konsultansi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kepelabuhanan;
Universitas Sumatera Utara
11. Pengusahaan dan pelayanan depot peti kemas dan perbaikan, cleaning fumigasi, serta pelayanan logistik. 30 Selain kegiatan utama diatas, PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I juga menyediakan kegiatan usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan dan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jasa angkutan; Jasa pesewaan dan perbaikan dan fasilitas dan peralatan; Jasa perawatan kapal dan peralatan dibidang kepelabuhanan; Jasa pelayanan alih muat dari kapal (ship to ship transfer) termasuk jasa angkutan lainya; Properti di luar kegiatan utama pelabuhan; Fasilitas pariwisata dan perhotelan; Jasa konsultan dan surveyor kepelabuhanan; Jasa komunikasi dan informasi; Jasa kontruksi kepelabuhanan; Jasa forwarding/ekspedisi. 31
Pelabuhan merupakan sistem terpadau yang berfungsi melayani kapal melayani kapal dan berbagai transaksi yang berlangsung di pelabuhan. Dalam sistem tersebut terdapat beberapa instansi pemerintahan maupun perusahaan swasta yang bekerja saling mendukung untuk melayani kapal di pelabuhan serta muatanya. Ada suatu instansi pengelola pelabuhan yang sangat berperan dalam pelaksanaan pelayanan kapal, yaitu Administrator pelabuhan dan PT. Pelabuhan Indonesia. Administrator
pelabuhan
ini
mempunyai
tugas
memadukan
rencana
operasional dalam mempergunakan tambatan/gudang dan fasilitas pelabuhan lainya. Administrator pelabuhan juga mengendalikan kelancaran arus kapal dan barang juga mengadakan Pembinaan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), serta mengkordinir 30
www.pelindo.co.id, diakses pada tanggal 28 maret 2016, pukul 03:00 www.pelindo 1.co.id/wps/portal/Home/service/kegiatan/utama/!ut/p/a0/04_Sj9Cpykssy0xPLMnMz0vMAfGjzOL9LM08Db3cDbz9jcLMDRydnbwDHZ2DjUJ8 zPULshOVAb-Tkg0!/, diakses pada tanggal 19 Februari 2016, pukul 01:00 wib 31
Universitas Sumatera Utara
instansi yang ada dalam pelabuhan, adapun instansi pemerintah dan perusahaan swasta yang berperan dipelabuhan dalam pelaksanaan kegiatan di pelabuhan yaitu : 1. Administrator Pelabuhan Yaitu suatu unit organik di bidang keselamatan pelayaran dipelabuahan yang diselenggarakan
oleh
badan
usaha
dipelabuhan
dilingkungan
departemen
perhubungan. Kantor administrator pelabuhan kelas 1 (utama) berada di bawah dan bertanggung jawab kepada direktur jendral perhubungan laut dan kantor administrator pelabuhan lainya berada dibawah dan tanggung jawab kepada kepala kantor wilayah dapertemen perhubungan. 2. Bea dan Cukai Direktorat bea cukai yang berada dibawah departemen keuangan mengatur dan mengawasi kepabeanan diseluruh Indonesia, jadi, secara umum tugas dari bea dan cukai adalah mengenakan pajak cukai terhadap muatan yang masuk keluar daerah dimana pemerintah untuk mengenakan kewajiban untuk membayar bea, tugas dari bea cukai ini yaitu mengadakan pemeriksaan terhadap keluar masuknya barang didaerah bea dan cukai, pemeriksaan terhadap barang-barang muatan dikapal maupun digudang, dan menetapkan besarnya tarif untuk sesuai barang berdasarkan tarif yang ditetapkan pemerintah, serta mengawal barang yang belum terkena bea masuk dari pelabuhan ke enterport atau sebaliknya mengawal barang dari kawasan pedalaman yang dinyatakan daerah bea dan cukai kepelabuhan atau sebaliknya. 3. Syahbandar Syahbandar merupakan badan yang melaksanakan port clerance, yaitu pemeriksaan surat-surat kapal, agar kapal dapat keluar masuk pelabuhan. Syahbandar adalah penegak hukum dalam ketertiban bandar dan pengawas dalam
Universitas Sumatera Utara
keselamatan pelayaran. Kapal-kapal harus memiliki dokumen yang menyatakan bahwa suatu kapal layak untuk berlayar serta memenuhi syarat dan ketentuan pelayaran. 4. Imigrasi Direktorat imigrasi adalah badan yang berada dibawah Departemen Kehakiman, dipelabuhan, instansi ini mempunyai tugas untuk, mengawasi keluar masuknya orang dipelabuhan sesuai ketentuan keimigrasian, memeriksa penumpang dan awak kapal, dalam hal penumpang asing yang keluar masuk daerah hukum Indonesia, dalam hal ini akan memriksa paspornya, apakah sudah memenuhi ketentuan, serta memeriksa paspor ABK (anak buah kapal) dan memberikan immigration clearance. 5. Dinas Karantina dan Dinas Kesehatan Adapun tugas dari karantina
dipelabuhan adalah melakukan pelayanan
kesehatan, memeriksa dan meneliti buku kesehatan, derating certificat,daftar awak kapal dan penumpang, memberikan health certificate dan healt clearance serta mengawasi tumbuh-tumbuhan dan hewan yang keluar masuk kapal dan bila perlu pelabuhan melakukan karantina. Dinas kesehatan pelabuhan merupakan instansi yang berada dibawah deparetemen kesehatan, dinas kesehatan mempunyai tugas dipelabuhan yaitu, memeriksa buku kesehatan deratting certificate, daftar awak penumpang, memberikan health cetificate dan health clearance. 6. Keamanan dan Ketertiban Kesatuan penjaga laut dan pantai (KPLP) merupakan penjaga keamanan perairan pelabuhan dan keamanan pantai disekitarnya, polisi yang bertugas
Universitas Sumatera Utara
dipelabuhan adalah polisi yang khusus yang dinamakan kesatuan keamanan dan penjaga pelabuhan. 7. Sucopindo Sucopindo (supertintending company Indonesia) merupakan departemen yang bertugas menilai mutu, harga, dan jumlah harga dari muatan yang keluar masuk Indonesia. Disamping itu, sucopindo juga bertindak sebagai lembaga peneliti pemerintah mengenai jumlah dan mutu muatan. Badan ini berhak untuk mengeluarkan sertifikat – sertifikat yang diperlukan, Bila diperlukan, sucopindo juga memeriksa muatan diluar negri yang di impor ke Indonesia, serta menyatakan harganya dan mutunya untuk keperluan bea masuk. Selain instansi pemerintah yang ada dipelabuhan yang melaksanakan jasa di pelabuhan, namun ada pula perusahaan swasta (Badan Hukum Indonesia) yang melaksanakan jasa kepelabuhan berkaitan dengan lalu lintas kapal, penumpang dan barang, dan perusahaan swasta itu adalah : 1. Perusahaan Pelayaran Perusahaan pelayaran adalah perusahaan yang mengoperasikan kapal-kapal, baik kapal mikir sendiri maupun sewa (charter). 2. Perusahaan Bongkar Muat (PMB) Yaitu suatu perusahaan swasta yang bergerak dalam bongkar muat barang/ dan peti kemas ke kapal. 3. Ekpedisi Muatan Kapal Laut (EMKL), dan Freight Forwarder Adalah suatu perusahaan yang menyediakan jasa pengurusan barang-barang di bea cukai, pelayaran dan angkutan. 4. Perusahaan Angkutan Bandar Adalah perusahaan yang mengadakan angkutan barang dan manusia antara kapal dan daratan. 5. Perusahaan Angkutan Darat Yaitu suatu perusahaan angkutan barang yang di dibongkar atau di muat dari kapal. 6. Perbankan
Universitas Sumatera Utara
Adalah suatu perusahaan yang menyediakan jasa perbankan untuk di pelabuhan, terutama transaksi ekspor impor barang. 7. Surveyor Adalah perusahaan yang mensurvei mutu suatu keacdaan barang atau jasa. 8. Jasa Konsultan Suatu lembaga yang memberi saran atau nasehat tentang suatu maslah di pelabuhan berikut penyelesaianya. 9. Perusahaan Persewaan Peralatan Yaitu suatu perusahaan persewaan yang menyewakan peralatan bongkar muat dan transpot. 10. Perusahaan Pemasok Yaitu suatu perusahaan pemasok yang ada di pelabuhan guna memasok bahan makanan di pelabuhan 32. Pelabuhan yang salah satu peran dan fungsinya sebagai “Terminal Poin Kegiatan Ekonomi” 33 akan terwujud ketika pelaksanaan kegiatan kapal serta pelayanan jasa di pelabuhan dapat terlaksana dengan baik, serta apabila otoritas pelabuhan mampu memberikan pelayanan jasa terhadap kapal yang akan bersandar, sehingga dengan hal ini akan terwujud tujuan dari pelabuhan tersebut.
32
http://together-nunu150291.blogspot.co.id/2008/08/pelayanan-kapal.html, diakses pada tanggal 18 Februari 2016, pukul 12:30 wib 33 Elfrida Gultom, Refungsionalisasi Pengaturan Pelabuhan untuk Meningkatkan Ekonomi Nasional, Rajawali Pers, Jakarta, 2007, hal 60
Universitas Sumatera Utara