B A B II
TINJAUAN TEORITIS 2.1. Metode Eksperimen Metode eksperimen adalali suatii metode dimana siswa melibatkan diri di dalam proses belajar mengajar untuk melaksana sendiri suatu fakta alau bukti yang ingin diketahui. Di dalam metode eksperimen siswa barus luencliti. mengamati. menganalisis. memaliami proses kerja teitentu dan
menarik
kesimpulan sendiri. Pelaksanaan eksperimen lebib memperjelas basil belajai. lull ini sesuai dengan tujuan utama dari metode eksperimen . yaitu menentukan kebenaian daii kesimpulan-kesimi)ulan yang tepat dari data atau fakta \ a n g diamati atau dii)eroleli. Melalui metoda ekspeimen siswa dididik untuk lebib teliti niengenalisis dan tidak begitu saja percaya pada sesuatu dugaan atau lii])otesis. Dengan metode eksperimen ini siswa dapat melakukan sendiri setiap tabapan l)ercobaan. dengan demikian siswa akan berusaba mencari jawaban dari setiaji pertanyaan yang diajukan sebingga sesuai dengan tujuan eksperimen. yaitu agar siswa memperoleb basil belajar yang lebib baik lagi. M e n u m t Cece Wijaya (1988) belajar mengajar setiap geraknya dapat dicapai melalui proses yang berfikir aktif Dalam melakukan proses ini, siswa mempergunakan saluran kemampuan dasar yang dimilikinya. Sebagai dasar untuk
6
melakukan beibagai kegiatan agar memperoleb basil belajar. Dari bal ini dapat diaitikan baliwa dengan melakukan sendiri. Setiap proses kegiatan siswa akan lebib mudali mengingat dari pada banva dengan mendengarkan ceramab vang J*
disampaikan oleb guru saja.
2.2. Media Sebagai Sarana Pendidikan Media pendidikan adalab senuia alat yang ada kaitannya pelaksanaan pengjaran, baik langsung maupun tidak langsung dari
dengan
sipengirim
kepenerima pesan. Media pendidikan ini memptuiyai ciri-ciri sebagai mana \ a n g dikemukakaii oleb Oemar Hamalik sebagai berikut: 1. Media pendidikan identik dengan pengeilian keperagaan, ailinya suatu benda yang dapat diraba, dilibat. didengar dan dapat diamati melalui panca india. 2. Tekaiian utama terletak pada benda atau iial-liai yang bias diiiliat clan didengar, 3. Media pendidikan digunakan sebagai komunikasi. 4. Media pendidikan adalab semua alat
Bantu belajar mengajar. baik
dalam kelas maupun dalam kelas yang berfungsi sebagai pengantai (medium) dan digunakan dalam langka pendidikan. 5. Media pendidikan mengandung aspek-aspek sebagai alat dan .sebagai teknik yang sangat erat peitaliannya dengan metoda mengajar. Media pendidikan sebagai salab satu sumber belajar yang dapat menyampaikan pesan
dan dapat membantu mengatasi perbedaan minat.
7
intelegensia, gaya belajat, keterbatasan daya indra, keiterbatasan jarak, waktu dan sebagainya, seita dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. sebingga si.swa akan lebib teitarik belajar dengan adanya media tersebut. 2.3. Pembagian Media Pendidikan Dengan kemajuan teknologi yang kian bari kian berkembang dengan pcsat sekali. maka dengan sendirinya alat komunikasi juga akan mengiilami perobalian dan perkembangan zaman. Alat-alat bantu dan media pendidikan itu banyak dan terdiri dari beibagaibagai jenis bentukiiya, yang masing-masing kekuraiigan sendiri-.sendiri.
mempunyai
kelebiban
dan
j
Sebagaimana yang dikemukan oleb Sardinian (1987). babwa media ini dapat dikelompok dalam beberapa kelompok .sebagai berikut; 1. Dilibat dari jenisnya dapat dibagi kedalam: a. Media auditif. b. media \ isual c. Media uadiovisual yang dapat bergerak dan tak dapat bergerak. 2. Dilibat dari asal atau sumbernya. media dibafgi meiijadi a. Audio visual muriii b. Audio visual tak munii 3. Dilibat dari daya liputnya media dibagi kedalam a. Media daya liput yang bias b.
Media daya liput yang tewrbatas
s c. Media untuk pengajaran individual 4. Dilihat dari bahan penibuatannya. media dibagi menjadi: a. Media sederbana b. Media yang komplek. Dari bal yang disebutkan di atas. maka zat lain yang dapat menjadi zai kimia sepeiti yang tersedia dilaboratorium yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat dikategorikan kepada media yang sederbana. Media sederbana ini pengeitiannya adalab media yang balian dasarnya nuidali diperoleli
dan
barganya
murab,
cara
penibuatannya
mudab
dan
cara
penggunaannya tidak sulit. 2.4.
Peranan Media Dalam Proses Belajar Mengajar Dan Pencapainn Tujuan Belajar pada dasaniya adalab perobalian tingkali laku. karena adaiixa
iiiteraksi dengan lingkuiigaiiiiya. Proses belajar mengajar pada liakekatiiya adalah proses komunikasi. yaitu proses penyampaiaii pesan dari .sumber pe.san. Posan \ a n g akan
disampaikan itu terdapat di dalam kurikulum yang iiantinya akan
dituaiigkaii melalui simbul-simbul komunikasi dengan simbul \erbal atau non verbal, oleb guru kepada siswanya. Dalam proses belajar mengajar. proses komunikasi tidak selalu terjadi dengan laiicar. banyak faktor-faktor peiigbalang yang dapat meiigbaiiibat teijadiiiya proses komunikasi secara baik. Proses komunikasi tersebut aiitaia lain
perbedaan minat, pendapat, intelegensi, pengetaiuian. keterbatasan daya indra dan Iain sebagainya. Untuk mengbindari perbedaan itu maka diperlukan media pengajaran yang dapat yang dapat mengatasi perbedaan tersebut. Pada dasaniya media dalam proses belajar mengajar berguna sebagai alat bantu dalam menanamkan pemabaman dan memperjelas jiengeitian
seila
pengalaman sisvva terliadap apa yang dipelajari dan dapat membantu guru dalam niencapai tujuan. Untuk lebib jelasnya media dapat berfungsi untuk: 1. Media dajiat memperjelas peinajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitis 2. Media dapat mengatasi sikap pasif siswa. dalam bal ini media berguna untuk; 1. Menimbulkan kegairalian belajar 2. Meningkatkan iiiteraksi yang lebib langsung aiitara anak didik dengan lingkungan dan keiiyataan. 3. Media dapat mengatasi kesalalian siswa atau guru karena latai belakang siswa yang berbeda-beda. Dalam menggambarkan fakta dan konsep kepada siswa yang seriiig merasa kekurangan waktu untuk menyelesaikan materi yang barus disampaikan kepada siswa. Disisi lain guru dituiitut mampu menuntaskaii pelajaraii si.swa dengan tuntutan kurikulum. Untuk menuntaskan pelajaran terdapat kendala yaitu tingkat daya serap siswa yang berbeda-beda. Menurut Usman dan kills (1993)
10
belajar tuiUas adalab pencapaiaii taraf penguasaan minimal yang ditetapkaii untuk setiap unit baban pelajaran baik secara peiorangan maupun kelompok. Dengan demikian guru barus dapat membinibing siswa untuk belajar efektif sebingga dapat niencapai tujuan pengajaran. Dari keteiangan dan uiaian di atas dapat dikatakan babwa media itu sangat beipeianaii di dalam jiroses belajar mengajar dan dapat mempengarubi kegiatan belajar siswa dan kegiatan mengajar guru. Media juga dibarapkan dapat mempengarubi dalam pencapai tujuan pengajaran. Menurut Oemar Hamalik (198Q). belajar adalab suatu beiituk peilumbiilian atau perubaliaii dalam diri seseiang yang dinyatakan dalam cara-cara bcitingkah laku berkat pengalaman dan latibaii. Dengan demikian. belajar dapat disimimlkan sebagai peiubalian tingkali laku untuk meiiuju kerab kemajuan. Kegiatan belajar dikatakan berbasil dalam pelaksanaaniua dapat
iiiciKa|iai
tingkat ketuntasan belajar sebagai mana yang dikemukakaii oleb Warji ( l ' ' S 5 ) babwa belakar tuiitas adalab beilujuan untuk meningkatkan u.salia belajai untuk niencapai ketuntasan belajar. Tabap akliir dari pelaksanaan pengajaran adalab penilaian dan pemaiitapan terliadap basil belajar. Didalam basil belajar ini akan iiiemberikan kemampuan dan tingkat pemabaman siswa terbadai)
materi
pengajaran. Menurut Sudjana (1987), basil belajar merupakaii penguasaan \aiig dicapai oleb siswa dalam mengikuti program belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang telab ditetapkan. Usman dan Lilis (1993) meiigungkapkan, basil belajar dimaksud untuk mengetaliui tingkat keberbasilan belajr atau ketuntasan belajar bagi .setiap si.swa
11
melalui skor yang didapat siswa. Semakiii tinggi skor nilai yang diperoleh siswa, maka semakin baik penguasaan materi siswa tersebut. yang pada akbirnya akan menuju pada ketumtasan belajar dari materi yang disampaikan. Belajar tuntas adalab pencapaian taraf penguasaan minimal
yang
ditetapkan untuk setiap unit baban pelajani baik secara |)erorangan maujiun kelompok. Untuk menentukan tuntas tidaknya pelaksanaan proses belajar mengajar, didasarkan atas penguasaan minimal materi pelajaran oleb siswa. Depaitemen Pendidikan dan Kebudayaan (1980) menuangkan konsep belajar tuntas. ketuntasan belajar merupakan pencapaian taraf penguasaan minimal \ a n g ditetapkan bagi setiap unit baban ajara. baik .secara individu. kelompok maupun umum. Taraf jienguasaan minimal perorangan mempunyai kriteria sebagai bei ikut: 1. Mencapai 75 % dari materi setiap pokok babasan dengan melalui penilaian formati. 2. Mencapai 60 % dari nilai ideal (10) yang diperoleh melalui basil test subsumatif kokurikuler atau nilai 6 pada rapor yang bersangkulan. 3. Mencapai taraf penguasaan minimal lebib atau saiua dengan 80 " o dari jumlab siswa dalam kelompok yang bersangkutan telah memenubi kriteria. 2.5. Pengertian Zat Pengganti Dalani Percobaan Pengajaran Kimia Zat penggatiti yang dimaksud disini adalab media yang dikelompokkan berdasarkan media sederbana. Media sederbana yaitu media yang bukan dasaniya mudali diperoleh dan barganya murab. cara penibuatannya mudab dan caia
12
peiiggimaannya tidak sulit, Zat-zat pengganti daknni percobaan kimia di SMU. yaitu zat-zat yang mudab digunakan dan barganya rekitif murab seila baban \ a n g terdapat dilingkungan kita. Untuk lebib jelasnya dapat dilibat zat-zat yang biasa digunakan di laboiatoriuni yang telab dikemas dan zat-zat yang dapat sebagai jiengganti sebagai berikut: I. Dalam pokok babasan larutan zat kimia vang digunakan untuk percobaan adalab: - Keitas lakmus nierali dan lakmus biru - Larutan HCl - Larutan NaOH - Etaiiol - Larutan NaCI - Larutan NHT, - Larutan NHjCl - Larutan
H2SO4
- Larutan
Na2C0i
- Lamtan
CHiCOOH
- Larutan
H2SO4
- Larutan
Pb(N0,)2
Sebagai pengganti zai ini adalab; - Keitas lakmus merab dan biru dapat diganti dengan bunga kembang sepatu.
13
- Liinitaii HCl dengan - Larutan MaOH dengan kapur sirili - Etanol dengan alkohol 70 % - Larutan NaCl dengan garaui dapur - Larutan N H i air linibali septiiig teng - Larutan
NH4CI
- Larutan
H2SO4
dengan air aki
- Larutan Na^COi dengan air sabuii - Larutan C H i C O O H dengan asani cuka - Larutan Pb(NOi): dengan Peralatan yang dapat diganti volt meter diganti dengan rakitan batrai dengan lampu seiiter dan kabel listrik. Dalam pokok babasan koloid zat kimia yang digunakan adalab: -
Alkobol 95 " 0 Larutan
FeCl^t
Larutan Fe(OH)-i -
Larutan A l ( O H ) , Larutan AlCl-s Larutan N a O H Serbuk
As2S-i
Minyak tanab Pembangkit gas H2 Larutan SO2
14
Lamtan kalsium asetat Sebagai zat -zat untuk percobaan ini adalab: Gula Serbuk belerang Agar-agar Minyak tanab Larutan sabun atau diterjen. 2.6. Hipotesis Berdasarkan niasalab dan tujuan penelitian yangtelab dikeuuikakan. maka dalam penelitian ini dirumuskan bipotesisn\a sebagai berikut: "Dengan menggunakan zat dan alat pengganti dalam pelaksanaan nietoda eksperimen
pada niata pelajaran kimia di Sekolali Menengali LJmum dajiat
mencapai tujuan pengajaran kimia".