BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Telaah Penelitian Sebelumnya Penelitian yang menjadi acuan peneliti
dilakukan oleh Mica Siar
Meiriza pada tahun 2005 dengan judul “ Analisis Segmentasi Pasar Wisatawan Mancanegara Terhadap Daerah Tujuan Wisata Sumatera Utara” dari Universitas Sumatera Utara. Dalam penelitian ini yang menjadi pembahasan yaitu tentang segmentasi pasar yang berkunjung ke destinasi wisata di Sumatera Utara. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mica Siar Meiriza ini juga membahas tentang bagaimana tingkat kepuasan wisatawan mancanegara terhadap akomodasi yang tersedia dan juga meneliti tentang bagaimana pola perjalanan dari tiga daerah asal wisatawan yaitu: ASEAN, Asia Pasifik, dan juga Eropa yang merupakan kunjungan terbanyak asal wisatawan yang datang ke Sumatera Utara. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa terlihat perbedaan keinginan dan kebutuhan dari masing-masing benua dan juga perbedaan pola perjalanan wisatawan . kedua penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang analisis segmentasi pasar, tetapi objek yang diteliti yang berbeda. Teknik analisa yang dipakai dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala Likert dengan jumlah responden adalah sebanyak 144 orang. Penelitian kedua yang diambil untuk menjadi acuan dalam penelitian ini yaitu dari jurnal internasional “PolyU Study Finds Understanding Market Segments Key to Boosting Reapeat Visits”
oleh Ms. Pauline Ngan dari 9
School of Hotel and Tourism Management, The Hongkong Polytechnic University pada tahun 2008.Dalam jurnal tersebut membahas tentang alasan utama kunjungan wisatawan tersebut. Hal lainnya yang menjadi fokus penelitian yaitu: jenis kelamin, umur, pendapatan per bulan, pendidikan terakhir yang ditempuh, lama tinggal di Hongkong. Jurnal tersebut juga membahas tentang persepsi kualitas pelanyan pelayanan, kepuasan tinggal di Hongkong dan bagaimana pendapat wisatawan tersebut terhadap kunjungan kembali ke Hongkong.
Adapun yang dibahas dalam jurnal ini yaitu bahwa
memahami segmentasi pasar wisatawan di Hongkong merupakan cara yang tepat untuk mendorong atau mendongkrak kunjungan kembali atau boosting repeat visit yang dikutip dari Jurnal of Travel research oleh Professor Cathy Hsu dari School of Tourism and Hotel Management of The Hongkong Polytechnic University. Total 1.303 yang diinterview tentang alasan berkunjung ke Hongkong, jenis kelamin, umur, pendapatan/bulan, lama tinggal, tipe akomodasi yang dipilih dan juga pengeluaran selama liburan di Hongkong. Penelitian yang dilakukan oleh Juho Pesonen tahun 2013 dengan judul “ Developing Market Segmentation in Tourism: Insights From a Finnish Rural TourismStudy”dari University of Eastern Finland.Dalam kedua penelitian ini mempunyai fokus yang samayaitu pada segmentasi pasar atau motivasi seseorang melakukan perjalanan. Untuk penelitian yang dilakukan oleh Juho Pesonen ini, penelitian yang dilakukan tentang membangun segmentasi pasar pada pariwisata pedesaan.
10
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah literatur atau tinjauan pustaka yang mengumpulkan artikel tentang segmentasi yang dipublikasikan pada abad ke-21 dan melihat perilaku selama musim panas 2009 dan juga dari musim semi 2011. Dalam pengumpulan data penelitian menggunakan dua survei yang berbeda yaitu untuk survei pertama mempelajari jenis segmentasi pasar dengan mengidentifikasi antara wisata pedesaan di Finlandia menggunakan internet untuk merencanakan liburan wisatawan tersebut. Survei yang kedua bertujuan untuk membandingkan aktivitas yang dilakukan wisatawan dan motivasi perjalanan berdasarkan pada metode segmentasi yang menjadi ukuran kepuasan. Motivasi perjalanan diukur menggunakan skala Likert dengan 7 point ukuran yaitu 1 (tidak penting) sampai 7 (sangat penting). Persamaan yang lain dari penelitian ini yaitu objek yang dituju pada penelitian ini yaitu segmentasi pasar pada wisatawan yang lebih menyukai pariwisata pedesaan dengan membandingkan perilaku mereka selama di destinasi
wisata
dan
bagaimana
wisatawan
tersebut
merencanakan
perjalananya,Sedangkan pada penelitian yang saya lakukan lebih meneliti tentang mengapa seseorang itu memilih destinas wisata Bali sebagai daerah tujuan liburan mereka dan apa yang mereka senangi selama berlibur di Bali. Jurnal keempat yang menjadi acuan dalam penelitian ini yaitu “Analisis Segmentasi Pasar Konsumen Untuk Produk Pariwisata Berdasarkan Pendekatan Gaya Hidup A.I.O. (activities, interest, opinion) : Studi kasus: Wisatawan Domestik di Jakarta Untuk Produk Pariwisata Kalimantan Tengah” yang dilakukan oleh Erisa Maranatha Muray dari Fakultas Ekonomi
11
Universitas Indonesia pada Tahun 2005. Adapun dalam penelitian tersebut yaitu untuk memahami profil segmen yang terbentuk, memahami perbedaan karakteristik antar segmen dan mengetahui semen yang paling menentukan sebagai target pasar pariwisata Kalimantan Tengah. Segementasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan segmentasi gaya hidup, dengan melakukan penilaian terhadap variabel A.I.O.(activities, interest, opinion) objek penelitian. Penelitian ini adalah objek Pariwisatadi Kalimantan Tengah. Variabel yang digunakan terdiri dari variabel demografi, perilaku, gaya hidup, psikografi dan pariwisata. Dari kedua penelitian ini memiliki persamaan yaitu pada variabel yangditeliti tentang demografi, perilaku, psikografi, gaya hidup dan pariwisatadengan objek atau lokasi penelitian yang berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Erisa Maranatha Muray ini lebih berfokus kepada wisatawan Domestik yang berkunjung ke Kalimantan Tengah. Jurnal kelima yang menjadi acuan pada penelitian ini yaitu “Market Segmentation in Tourism” oleh Sara Dolnicar dari University of Wollongo pada tahun 2008. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa bagaimana segmentasi pasar itu menjadi pembagi pasar dalam keberanekaragaman wisatawan yang dikelempokkan kedalam grup yang sama. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sara Dolnicar juga menjelaskan tentang bagaimana dasar dari segmentasi pasar untuk mengetahui peluang dan juga kompetitif keuntungan dari pasar. Adapun teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan regresi koefisien dengan variabel motif wisatawan tersebut berlibur yaitu: budaya, alam kenyamanan, kesenangan, kesehatan dan
12
kecantikan dan yang lainnya.Persamaan dari kedua penelitian ini yaitu pada segmentasi market yang dituju yaitu sama-sama meneliti tentang segmentasi pasar pariwisata, perbedaannya terletak pada objek yang dituju, yaitu pada penelitian yang saya lakukan mengkhususkan atau mempersempit objek penelitian yaitu wisatawan yang berkunjung ke Bali dan juga variabel yang dipakai sebagai pertanyaan kuisioner hampir sama yaitu tentang motif wisatawan yang berkunjung dari segi budaya dan juga alam, akomodasi yang dipilih selama berlibur, dan juga atraksi yang dipilih dalm liburan yaitu wisata budaya, wisata spa, wisata petualangan, cuaca yang dipilih dan yang lainnya.
2.2 Tinjauan Konsep 2.2.1
Tinjauan Tentang Wisatawan Definisi wisatawan menurut Norval (Yoeti, 1995) adalah setiap orang
yang datang dari suatu tempat/negara yang alasannya bukan untuk menetap atau bekerja di situ secara teratur, dan yang di negara dimana ia tinggal untuk sementara itu membalanjakan uang yang didapatkannya di lain tempat. Sedangkan menurut Soekadijo (2000), wisatawan adalah pengunjung di negara yang dikunjunginya setidak-tidaknya tinggal 24 jam dan yang datang berdasarkan motivasi: 1. Mengisi waktu senggang atau untuk bersenang-senang, berlibur, untuk alasan kesehatan, studi, keluarga, dan sebagainya. 2. Melakukan perjalanan untuk keperluan bisnis
13
3. Melakukan perjalanan untuk mengunjungi pertemuan-pertemuan atau sebagai utusan (ilmiah, administrative, diplomatik, keagamaan, olahraga dan sebagainya). Dalam rangka pelayaran pesiar, jika kalau ia tinggal kurang dari 24 jam. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia no 9 tentang kepariwisataan, Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 1 dan 2 dirumuskan. a. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. b. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Berdasarkan sifat perjalanan, lokasi di mana perjalanan dilakukan wisatawan dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Karyono, 1997). a) Foreign Tourist (Wisatawan asing) yaitu Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu negara lain yang bukan merupakan Negara di mana ia biasanya tinggal. Wisatawan asing disebut juga wisatawan mancanegara atau disingkat wisman. b) Domestic Foreign Tourist yaitu Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di suatu negara karena tugas, dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negara dimana dia tinggal.Misalnya, staff kedutaan Belanda yang mendapat cuti tahunan, tetapi ia tidak pulang ke Belanda, tetapi melakukan perjalanan wisata di Indonesia (tempat ia bertugas). 14
c) Domestic Tourist (Wisatawan Nusantara) yaitu Seorang warga negara suatu negara yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya. Misalnya warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan ke Sumatera Utara. Wisatawan ini disingkat wisnus. d) Indigenous Foreign Tourist yaitu warga negara suatu negara tertentu, yang karena tugasnya atau jabatannya berada di luar negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negaranya sendiri. Misalnya, warga negara Perancis yang bertugas sebagai konsultan di perusahaan asing di Indonesia, ketika liburan ia kembali ke Perancis dan melakukan perjalanan wisata di sana. Jenis wisatawan ini merupakan kebalikan dari Domestic Foreign Tourist. e) Transit Touristadalah wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu Negara tertentu yang terpaksa singgah pada suatu pelabuhan/airport/stasiun bukan atas kemauannya sendiri. f) Business Tourist adalah orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis bukan wisata tetapi perjalanan wisata akan dilakukannya setelah tujuannya yang utama selesai. Jadi perjalanan wisata merupakan tujuan sekunder, setelah tujuan primer yaitu bisnis selesai dilakukan. 2.2.2
Tinjauan Tentang Jenis-jenis Wisata Menurut Pendit (1994), ada beberapa jenis pariwisata yang sudah
dikenal, antara lain: 15
a. Wisata budaya, yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan cara mengadakan kunjungan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, kebudayaan dan seni mereka. b. Wisata kesehatan, yaitu perjalanan seseorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari di mana ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani. c. Wisata olahraga, yaitu wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermakasud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau Negara. d. Wisata komersial yaitu termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameranpameran dan pekan raya yang bersifat komersial seperti: pameran industri pameran dagang dan sebagainya. e. Wisata Industri yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa atau orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah perindustrian dengan maksud untuk mengadakan peninjauan atau penelitian. f. Wisata Bahari, yaitu wisata yang banyak dikaitkan dengan danau, pantai atau laut. g. Wisata Cagar Alam, yaitu jenis wisata yang biasanya diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan
16
mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang. h. Wisata Bulan Madu yaitu suatu penyelenggaran perjalanan bagi pasanganpasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu degnan fasilitasfasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan.
2.2.3
Tinjauan Tentang Segmentasi Pasar Kotler mendefinisikan segmentasi juga sebagai:
“Deviding a market to district groups of buyers who might require separate product and/or marketing mix.” adalah membagi-bagi pasar dalam kelompok wisatawan secara tegas dan tiap kelompok itu dipilih atau ditetapkan sebagai target pasar yang akan dipengaruhi
dengan
menggunakan
strategi
bauran
pemasaran.Dalam
kepariwisataan melakukan segmentasi itu merupakan keharusan dan untuk itu dilakukan strategi yang khusus pula dalam melakukan pendekatan kepada masing-masing segmen pasar yang dijadikan sebagai target pasar. Menurut Mill dan Marrison (1992) segmentasi pasar merupakan pengembangan market untuk mengidentifikasi mengenai orang dengan kesamaan kebutuhan, keinginan dan karakteristik yang dikelompokkan bersama sehingga pengaturannya dapat menggunakan presisi yang lebih baik dalam melayani dan berkomunikasi dengan pelanggan tertentu.
17
Segmentasi pasar merupakan dua langkah proses dalam memutuskan bagaimana
mengelompokkan
seluruh
potensi
wisatawan
(segmentasi/klasifikasi) dan memilih kelompok yang khusus yang akan menjadi target pasar. Dengan kata lain segmentasi pasar merupakan refleksi dari adanya perbedaaan, kebutuhan, karakteristik, keinginan, preferensi yang memungkinkan industri pariwisata berkembang menjadi suatu barang/jasa dimana menjadi daya tarik kelompok tersebut. Lebih jauh lagi dikatakan bahwa proses segmentasi pasar merupakan bagian dari rencana strategis dari pemasaran pariwisata hubungannya dengan identifikasi jenis pasar mana yang akan dihadapi. Beberapa pendekatan dapat digunakan untuk men-segmentasi pasar dan hal tersebut berbasis pada identifikasi pasar, diantaranya: a. Mengukur nilai dan volume pasar b. Menilai distribusi geografis pasar wisata dalam lokasi/wilayah yang berbeda dan bagaimana hal tersebut dapat ditempuh melalui pemasaran dan promosi secara efektif. c. Menentukan apakah segmen pasar cukup besar untuk mendukung tujuan pasar, atau jikalau segmentasi dapat dikombinasikan degnan bentuk pasar lain untuk menentukan ambang kritis dari kemampuan financial. d. Menentukan jika pasar dapat bersifat tahan lama (durable). e. Mempertimbangkan keuntungan kompetitif penyedia layanan atau destinasi dalam target pasarnya.
18
Menurut Suparjo (2003) Segmentasi adalah penetuan segmen pasar, yaitu menetukan dan merencanakan siapa yang paling mungkin menjadi pembeli produk yang akan dijual. Penentuan segmen pasar sangat penting dalam mengenali calon pembeli dan memastikan siapa yang potensial menjadi pembeli. Segmentasi ini dapat dibagi berdasarkan : lokasi, usia, jenis kelamin, tingkat penghasilan, kebiasaan dan lain sebagainya. Perusahaan maupun pelaku pasar lainnya yang memutuskan untuk terjun dan beroperasi dalam pasar yang terbuka, mereka pasti sadar bahwa tidak mungkin mampu melayani seluruh konsumen dalam pasar yang luas. Mereka terlalu banyak dan bervariasi kepentingannya. Daripada bersaing dalam segmen pasar yang luas akan lebih efektif dan efesien bila membuat segmentasi. Segmen yang dibidik
dapat
dioptimalkan
dan
dikembangkan
untuk
mendapatkan
keuntungan yang maksimal. Yoety, (2002) menjelaskan bahwa pengertian segmentasi pasar tidak lain adalah Suatu usaha untuk mengelompokkan konsumen dalam beberapa kelompok yang secara relatif orang-orang nya cukup homogen. Ada 3 alasan mengapa segmentasi pasar dan pemilihan target pasar sangat penting yaitu antara lain: 1. Pasar yang beragam (heterogenis pasar) Penduduk suatu negara selalu beragam dan terdiri dari beberapa rumpun bangsa. Diantaranya ada yang pendapatan perkapitanya tinggi, rendah dan ada yang tergolong miskin. Disamping itu dilihat juga dari wisatawan yang sudah 19
menikah, belum menikah, tidak punya anak, pasangan suami istri yang samasama punya penghasilan (double income) dan sebagainya. Maka yang dijadikan target pasar adalah mereka yang memiliki pendapatan yang lebih besar. 2. Menentukan potensi penjualan dan besarnya perolehan keuntungan Diharapkan terjadinya peningkatan penjualan sehingga profit juga akan meningkat. Penjualan meningkat jika pembeli merasa puas terhadap produk yang ditawarkan dan sesuai dengan selera dari wisatawan tersebut. 3. Untuk menentukan intensitas persaingan Segmentasi pasar sangat perlu ditetapkan untuk menghindari persainganyang mungkin semakin tajam pada segmen tertentu. Wisatawan yang melakukan perjalanan dikelompokkan dalam beberapa segmen pasar berdasarkan kepentingan dan keinginannya. Dengan alasan bahwa tiap segmentasi memiliki perbedaan kebutuhan(needs), keinginan (wants), daya beli (purchasing power), dan saluran komunikasi yang digunakan. Segmentasi pasar dibagi menjadi empat kategori besar yaitu: Geografi, sosio-ekonomi, demografi, psikologi dan prilaku.
20
1. Segmentasi Geografi Dalam segmentasi Geografi, pasar dibagi berdasarkan tempat atau wilayah dapat berupa suatu negara atau kawasan dimana keinginan dan kebutuhannya bervariasi berdasarkan daerah, kota kepadatan penduduk dan iklim. 2. Segmentasi Socio-ekonomi Demografi Dalam Segmentasi Socio-ekonomi demografi yang digunakan sebagai variable-variable untuk membagi pasar yaitu: umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, pendidikan, ras, penghasilan, agama dan kebangsaan. 3. Segmentasi Psikografi Dalam segmentasi Psikografi, pasar dibagi berdasarkan kelompok sosial, karakteristik kepribadian, dan cara hidup. Jadi dalam segmentasi Psikografi yang menjadi acuan adalah konsep pribadi dan cara hidup wisatawan tersebut. 4. Segmentasi Prilaku Wisatawan
hampir
selalu
mencari
pengalaman
sebanyak
mungkin.
Pengalaman itu dapat berupa petualangan, hal-hal yang berkaitan dengan sejarah atau bersifat tradisional, gaya hidup yang bersifat sementara. Dasar pemikiran terhadap pendekatan ini adalah keuntungan yang diharapkan oleh wisatawan dan pengalaman yang diperolehnya selama perjalanan wisata yang dilakukan.
21
2.2.4
Persyaratan Segmentasi yang Efektif
Menurut Suprapti (2010 ), untuk memperoleh manfaat yang maksimal dari satu atau beberapa segmen pasar, sebuah segmen pasar harus memenuhi beberapa persyaratan berikut. a. Dapat diukur (measurable), artinya besar dan daya beli sebuah segmenharus dapat diukur dengan tingkat ukuran tertentu. b. Dapat dijangkau (accessible), artinya seberapa jauh segmen tersebut dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif. c. Ukurannya cukup besar (substantial), artinya sebuah segmen akan layak bila ukurannya cukup besar atau cukup menguntungkan. d. Dapat dibedakan (differentiable), artinya segmen yang satu dapat dibedakan dari yang lainnya dan setiap segmen memberi respon yang berbeda terhadap bauran pemasaran. e. Dapat dilaksanakan (actionable),artinya seberapa jauh program yang efektif dapat dirancang untuk menarik dan melayani segmen tersebut. 2.2.5
Kriteria Memilih Target Pasar
Kotler (2006) juga membuat kriteria untuk memilih pasar tujuan yaitu setelah segmen pasar dievaluasi, langkah selanjutnya adalah memililh segmen pasar yang dijadikan target atau pasar sasaran . dalam memilih pasar sasaran yang optimal perlu diperhatikan beberapa kriteria berikut:
22
1. Responsif Pasar sasaran harus responsif terhadap produk atau program-program pemasaran yang dikembangkan. Langkah ini harus dimulai dengan studi segmentasi yang jelas karena tanpa pasar sasaran yang jelas produsen menanggung resiko yang terlalu besar. 2. Potensi Penjualan Potensi penjualan harus cukup luas. Semakin besar pasar sasaran maka semakin besar pula nilainya. Besarnya bukan hanya ditentukan oleh jumlah populasi, tapi juga daya beli dan keinginan pasar untuk memiliki produk tersebut. 3. Pertumbuhan yang Memadai Pasar tidak dapat dengan segera bereaksi. Pasar pada dasarnya tumbuh perlahan-lahan sampai akhirnya meluncur dengan cepat dan mencapai titik pendewasaan. 4. Jangkauan Media Pasar sasaran dapat dicapai dengan optimal kalau pemasar tepat memilih media untuk mempromosikan dan memperkenalkan produknya. Menurut Bradley yang dikutip dari Setiadi (2003), dalam memilih pasar sasaran mana yang akan diambil ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaitu:
23
1. Sumber daya organisasi Dalam memilih segmen maka perlu diperhatikan sumber daya yang ada karena semakin banyaks egmen yang dipilih maka biaya yang dibutuhkan akan semakin banyak. Pemasaran terpusat akan menjadi pilihan organisasi kecil yaitu dengan cara mengarahkan pemasaran pada segmen-segmen yang kecil, unik, dan kurang mendapatkan perhatian pesaing besar yang dinamakan juga sebagai market niche. 2. Tipe produk Ada produk yang disebut high-differentiated product maka strategi yang digunakan bisa differentiated atau con-centrated marketing karena pada produk tersebut mudah diciptakan keunikan yang membedakannya dari produk lain. Ada juga yang low differentiated product, maka strategi yang dipilih yaitu undifferentiated marketing karena pada produk jenis ini sulit diciptakan keunikan-keunikan. 3. Tahap dalam daur hidup produk Produk memiliki siklus, yang dimulai dengan tahap perkenalan pasar, pertumbuhan, dewasa, dan menurun. Pada masa perkenalan, dapat diterapkan pemasaran serba sama. Pada masa pertumbuhan produk semakin dapat diterima dan pasar mulai menginginkan variasi produk, maka dapat diterapkan pemasaran bervariasi. Pada masa sekarang persaingan sudah mencapai titik maksimal dan seluruh segmen sudah terisi, maka organisasi mulai mencari segmen-segmen yang belum dilayani secara maksimal oleh pesaing sehingga pemasaran dapat diterapkan pemasaran yang terkonsentrasi. 24
Pada masa penurunan, organisasi perlu membatasi investasi, memperkecil biaya pemasaran serta memusatkan sumber daya pada produk dan segmen yang lebih menguntungkan dan pemasaran terkonsentrasi yang sesuai untuk diterapkan. 4. Strategi pesaing dan strategi bersaing organisasi Untuk memilih strategi mana yang akan diterapkan oleh organisasi, maka perlu memperhatikan juga strategi yang diterapkan oleh pesaing dan strategi bersaing yang dipilih organisasi. Pilihan strateginya bisa berhadapan langsung atau menghindar. Kalau berhadapan langsung, maka organisasi akan memilih segmen yang dimasuki oleh pesaing. Sedangkan kalau menganut strategi menghindar, maka organisasi memasuki segmen yang belum dimasuki oleh pesaing.
25