BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pasar Keuangan
2.1.1
Pengertian Pasar Keuangan Dalam berinvestasi juga perlu diperhatikan perihal tempat, skema, regulasi,
dan ketepatan yang mencoba untuk lebih mengorganisir aktivitas investasi, tempat berinvestasi tersebut misalnya pasar keuangan. Ada beberapa pengertian pasar keuangan menurut Miskhin (2009:4): “Pasar keuangan (financial market) adalah pasar yang memindahkan dana dari pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana ke pihak-pihak yang membutuhkan dana.” Sedangkan Fahmi dan Hadi (2009:16)berpendapat bahwa: “Pasar
keuangan
(financial
market)
adalah
tempat
dimana
disana
dilaksanakan berbagai aktivitas keuangan baik dalam bentuk penjualan surat berharga yang dilakukan oleh pasar modal dan juga penjualan mata uang (currency) seperti yang dilakukan di pasar uang.” Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa pasar keuangan merupakan tempat dimana financial assets dan jasa-jasa keuangan diperdagangkan, baik yang baru diperdagangkan maupun yang sudah diperdagangkan maupun sudah diperdagangkan dan berfungsi sebagai penghubung antar unit yang membutuhkan dana dan unit yang kelebihan dana. Pasar keuangan merupakan titik temu antara penawaran dan penrimaan akan financial assets disamping investasi pada pasar modal. Jadi secara umum, fungsi pasar keuangan adalah untuk mempertemukan calon peminjam dari yang memiliki dana berlebihan.
16
17
2.1.2
Klasifikasi Pasar Keuangan Setelah mengetahui pengertian dari pasar keuangan maka hal berikutnya yang
penting untuk diperhatikan adalah klasifikasi pasar keuangan. Menurut Sunariyah (2010:10), ada dua cara untuk mengklasifikasi pasar keuangan, yaitu : 1.
Berdasarkan tipe kewajiban. Sebagai contoh pasar utang (debt market) atau pasar surat berharga (equity market).
2.
Berdasarkan klasifikasi periode waktu jatuh tempo. Sebagai contoh, pasar terhadap utang jangka pendek (short term debts) disebut pasar uang (money market). Pasar dana untuk jangka panjang (longer maturity financial assets) disebut pasar modal.
2.2
Tinjauan Investasi
2.2.1 Pengertian Investasi Dalam kamus istilah pasar modal dan keuangan kata investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Dana dalam kamus lengkap ekonomi, investasi didefinisikan sebagai saham atau harta tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu supaya menghasilkan pendapatan. Menurut Halim (2005:4)investasi adalah: “Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saatini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.” Sedangkan Jogiyanto (2007:5) berpendapat bahwa : “Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi effisien selama periode waktu yang tertentu.” Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana dan penundaan konsumsi selama periode waktu tertentu untuk mendapat peningkatan pendapatan di masa yang akan datang.
18
2.2.2 Jenis-Jenis Investasi Keputusan investasi dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan dana. Menurut Sunariyah (2010:4) investasi dalam arti luas terdiri dari dua bagian utama yaitu : 1.
Investasi dalam bentuk aktiva riil (real asset) berupa aktiva berwujud seperti emas,perak,intan, barang-barang seni dan real estate.
2.
Investasi dalam bentuk surat-surat berharga (financial asset) berupa surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang dikuasai oleh entitas. Pemilihan aktiva financial dalam rangka investasi pada sebuah entitas dapat dilakukan dengan dua cara : a. Investasi Langsung (direct investment) Investasi langsung dapat diartikan sebagai suatu pemilikan surat-surat berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi telah go public dengan harapan akan mendapatkan keuntungan berupa penghasilan dividen dan capital gains. b. Investasi Tidak Langsung (indirect investment) Investasi tidak langsung (indirect investment) terjadi bilamana surat-surat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi (investment company) yang berfungsi sebagai perantara.
2.3
Pasar Modal Syariah
2.3.1 Pengertian Pasar Modal Syariah Pasar modal syariah dapat diartikan sebagai kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal (UUPM) yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu, pasar modal syariah bukanlah suatu sistem yang terpisah dari sistem pasar modal secara keseluruhan. Secara umum kegiatan pasar modal syariah tidak memiliki perbedaan dengan pasar modal konvensional, namun terdapat beberapa karakteristik khusus pasar modal syariah
19
yaitu bahwa produk dan mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsipprinsip syariah. Investasi di pasar modal adalah bagian dari investasi pada pasar keuangan secara kesuluruhan. Pada dasarnya pengertian pasar modal dan bursa efek merupakan dua hal yang berbeda, meskipun demikian sebagian orang masih seringkali menganggap bahwa keduanya merupakan hal yang sama. Ada beberapa definisi pasar modal sebagai berikut : Menurut Bab I, Pasal 1, Undang-Undang Pasar Modal RI No 8, Tahun 1995 tentang pasar modal, Pasar modal adalah: “Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),ekuiti (saham), reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan investasi.” Sedangkan Menurut Fahmi dan Hadi (2009:16) pasar modal adalah : “Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat dana perusahaan.” Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pasar modal merupakan kegiatan penawaran umum yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan dimana investor dan pihak yang membutuhkan pendanaan jangka panjang memungkinkan untuk melakukan suatu transaksi.
2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pasar Modal Pasar modal sebagai tempat bertemunya penjual (emiten)
dan pembeli
(investor) tentu memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pasar modal seperti yang dikemukakan Husnan (2004:8) sebagai berikut :
20
1.
Penawaran sekuritas, yang berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal.
2.
Permintaan sekuritas, ini berarti bahwa masyarakat harus mempunyai dana yang cukup besar untuk dipergunakn dalam membeli sekuritas-sekuritas yang ditawarkan di pasar modal.
3.
Kondisi politik dan ekonomi, dimana politik yang stabil akan mendorong pertumbuhan yang akhirnya mempengaruhi penawaran dan permintaan sekuritas.
4.
Hukum dan Peraturan, hukum yang jelas akan melindungi pemodal dari informasi yang tidak jelas.
5.
Para lembaga-lembaga pendukung pasar modal akan membantu kegiatan pasar modal secara cepat. Lembaga ini antara lain adalah kustodian,biro administrasi efek,wali amanat (trustee), akuntan, notaris, konsultan hukum dan penilai.
2.3.3 Fungsi Pasar Modal Syariah Pasar modal didirikan dibanyak negara karena menjalankan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang kelebihan dana (lender) kepada pihak yang membutuhkan dana (borrower), sedangkan fungsi keuangannya dilakukan dengan menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Adapun fungsi dari keberadaan pasar modal syariah menurutHuda dan Nasution(2008:76) adalah sebagai berikut: 1.
Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan risikonya.
2.
Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan likuiditas.
3.
Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun dan mengembangkan lini produksinya.
21
4.
Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional.
5.
Memungkinkan inventasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham.
2.3.4 Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia Sejarah pasar modal syariah di Indonesia menurut Burhanuddin (2010:132). Di Indonesia secara historis keberadaan pasar modal syariah dimulai dan diperkenalkan pada pertengahan tahun 1997 melalui instrumen reksadana syariah. Berkat adanya kerja sama antara PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) pada bulanJuli 2000 berhasil dibentuk Jakarta Islamic Index (JII). Kemudian pembentukan ini diikuti dengan peluncuran Obligasi Syariah Mudharabah oleh PT Indosat dipenghujung tahun 2002. Namun secara resmi, peluncuran pasar modal syariah di Indonesia terjadi pada tanggal 14 dan 15 maret 2003, setelah melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding) antara Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan Dewan Syariah Nasional- Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
2.3.5 Karakter Pasar Modal Syariah Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal sebagai media untuk menyerap investasi dalam memperkuat kondisi keuangannya. Untuk itu dalam pembentukan pasar modal, dibutuhkan suatu karakter untuk memperkuat identitas. Karakter yang diperlukan dalam membentuk struktur pasar modal syariah Huda dan Nasution(2008:77) adalah sebagai berikut : 1.
Semua saham harus diperjualbelikan pada bursa efek.
2.
Bursa
perlu
dipersiapkan
diperjualbelikan melalui pialang.
pascaperdagangan
dimana
saham
dapat
22
3.
Semua perusahaan yang mempunyai saham yang dapat diperjualbelikan pada bursa efek diminta menyampaikan informasi tentang perhitungan (account) keuntungan dan kerugian, serta neraca keuntungan kepada komite manajemen bursa efek, dengan jarak tidak lebih dari 3 bulan.
4.
Komite manajemen menerapkan harga saham tertinggi (HST) tiap-tiap perusahaan dengan interval tidak lebih dari 3 bulan.
5.
Saham tidak boleh diperdagangkan dengan harga lebih tinggi dari HST.
6.
Saham dapat dijual dengan harga dibawah HST.
7.
HST ditetapkan dengan rumus seperti berikut: HST =
8.
Komite manajemen harus memastikan bahwa semua perusahaan yang terlibat dalam bursa efek itu mengikuti praktek standar akuntansi syariah.
9.
Perdagangan saham mestinya hanya berlangsung dalam satu minggu, periode perdagangan, setelah menentukan HST
10.
Perusahaan hanya dapat menerbitkan saham baru dalam periode perdagangan dan dengan harga HST.
2.3.6 Instrumen Pasar Modal Syariah Pasar modal syariah dapat diartikan sebagai kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal (UUPM) yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Sesuai Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan Nomor Kep 208/BL/2010 tentang Daftar Efek Syariah,instrumen-instrumen pasar modal berbasis syariah yang terbit sampai dengan saat ini sebagai berikut :
23
1.
Saham Syariah Menurut Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No: 40/DSN-MUI/X/2003, saham
adalah suatu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria syariah dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa. Saham-saham yang masuk dalam indeks syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti : a.
Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
b.
Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional.
c.
Usaha yang memproduksi,mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram.
d.
Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
2.
Obligasi Syariah Menurut Fatwa (DSN MUI). Yaitu, fatwa No.40/DSN-MUI/X/2000,
obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan pada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
3.
Reksadana Syariah Menurut Fatwa (DSN MUI). Yaitu, fatwa No.40/DSN-MUI/X/2003, reksa
dana syariah adalah reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsipsyariah islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shahib almal/rabb al-mal) dengan manajer investasi, begitu pula pengelolaan dana investasisebagai wakil shahib al-mal, maupun antara manajer investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi.
24
2.3.7 Saham Syariah 2.3.7.1 Pengertian Saham Syariah Saham (stock) merupakan salah satu instrumen surat berharga yang paling dominan dalam pasar modal. Istilah saham dapat diartikan sebagai sertifikat penyertaan modal dari seseorang atau badan hukum terhadap suatu perusahaan. Saham merupakan tanda bukti tertulis bagi para investor terhadap kepemilikan suatu perusahaan yang telah go public.Menurut fatwa Dewan Syari'ah Nasional No: 40/DSN-MUI/X/2003: Saham syariah adalah suatu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria syariah dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa. Saham-saham yang masuk dalam indeks syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti : 1.
Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
2.
Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional.
3.
Usaha yang memproduksi,mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram.
4.
Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
Sedangkan menurut Burhanuddin (2010:135)berpendapat bahwa : “Saham syariah adalah bukti kepemilikan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang yang halal dan/atau dalam niat pembelian saham tersebut adalah untuk investasi,bukan untuk spekulasi.” Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa saham syariah adalah bukti kepemilikan yang diterbitkan oleh emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah dan tidak ternasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa.
25
2.3.7.2 Kategori Saham Syariah Saham (stock) merupakan salah satu instrumen surat berharga yang paling dominan dalam pasar modal. Menerbitkan saham menjadi salah satu pilihan bagi pihak manajemen perusahaan untuk mendapatkan sumber pendanaan. Bagi para pengusaha, keberadaan sumber dana dapat berfungsi sebagai modal untuk mendirikan perusahaan dan atau pengembangan usaha. Sedangkan bagi investor, saham merupakan instrumen investasi yang menarik karena keberadaannya dinilai menjanjikan keuntungan tertentu. Suatu saham dapat dikategorikan sebagai saham syariahSudarsono (2008:209) jika saham tersebut diterbitkan oleh: 1.
Emiten dan perusahaan publik yang secara jelas menyatakan dalam anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha emiten dan perusahaan publik tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
2.
Emiten dan perusahaan publik yang tidak menyatakan dalam anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha emiten dan perusahaan publik tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Kegiatan usaha tidak bertentangan dengan prinsip syariah sebagaimana diatur dalam peraturan IX.A.13, yaitu tidak melakukan kegiatan usaha: a.
Perjudian dan permainan yang tergolong judi.
b.
Perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa.
c.
Perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu.
d.
Bank berbasis bunga.
e.
Perusahaan pembiayaan berbasis bunga.
f.
Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian(gharar) dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi konvensional.
g.
Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/atau menyediakan barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi), barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi) yang ditetapkan oleh DSN-MUI; dan/atau, barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
26
h.
Melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah).
i.
Rasio total hutang berbasis bunga dibandingkan total ekuitas tidak lebih dari 82%.
j.
Rasio total pendapatan bunga dan total pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan total pendapatan usaha dan total pendapatan lainnya tidak lebih dari 10%.
2.3.7.3 Ketentuan Penerbitan Saham Syariah Menurut Peraturan Nomor IX.A.13 dalam Keputusan Ketua BapepamLK Nomor: KEP-130/BL/2006 tentang penerbitan efek syariah, emiten atau perusahaan publik yang melakukan penerbitan efek syariah berupa saham diwajibkan untuk : 1. Mengikuti Peraturan Nomor IX.A.1 tentang ketentuan umum pengajuan pernyataan pendaftaran atau peraturan Nomor IX.B.1 tentang pedoman mengenai bentuk dan isi pernyataan pendaftaran perusahaan publik dan serta ketentuan tentang penawaran umum yang terkait lainnya. 2. Mengungkapkan informasi tambahan dalam propektus yang menyatakan bahwa : a.
Dalam anggaran dasar dimuat ketentuan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip syariah di pasar modal,
b.
Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan, aset yang dikelola, akad, dan cara pengelolaan emiten atau perusahaan publik dimaksud tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal.
c.
Emiten atau perusahaan publik memiliki anggota direksi dan anggota komisaris yang mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal. Jika emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan efek syariah berupa
saham melakukan pelanggaran maka :
27
1.
Harus melaporkan kepada Bapepam-LK serta mengumumkan kepada masyarakat mengenai informasi atau fakta material berupa perubahan kegiatan usaha dan cara pengelolaan yang tidak memenuhi prinsip syariah
2.
Perusahaan (emiten) yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi administratif berupa denda. Rencana penyelenggaraan RUPS untuk mengubah anggaran dasar wajib
diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional selambat-lambatnya 28 (duapuluh delapan) hari sebelum RUPS, dengan memuat informasi yang antara lain : 1.
Penjelasan, pertimbangan dan alasan dilakukannya perubahan anggaran dasar yang terkait dengan kegiatan usaha dan cara pengelolaan perusahaan.
2.
Rencana kegiatan dan pengelolaan usaha setelah emiten tidak memenuhi prinsipprinsip syariah di pasar modal.
3.
Cara penyelesaian terhadap pemegang saham yang tidak setuju atas perubahan tersebut.
4.
Penjelasan bahwa keputusan RUPS tentang perubahan anggaran dasar hanya berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan pemegang saham dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. RUPS dapat mengambil keputusan tentang persetujuan perubahan anggaran
dasar dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1.
Pemegang saham yang mengusulkan perubahan anggaran dasar serta afiliasinya tidak dapat diperhitungkan dalam kuorum kehadiran.
2.
Harus dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham.
3.
Keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang hadir.
28
4.
Apabila kuorum kehadiran pada RUPS pertama tidak terpenuhi, maka tidak dapat dilakukan rapat ke dua dan ke tiga.
5.
Apabila perubahan anggaran dasar tidak dapat dilaksanakan karena tidak syarat, maka usulan rencana perubahan anggaran dasar baru dapat diajukan kembali 12 (dua belas) bulan setelah sebelumnya tidak memenuhi syarat kuorum.
Emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan efek syariah wajib menyelesaikan hak-hak pemegang saham yang tidak menyetujui perubahan anggaran dasar dengan cara menjamin pembelian saham pemegang saham tersebut pada harga wajar dengan ketentuan sebagai berikut : 1.
Apabila sahamnya tidak tercatat di bursa efek, maka harga pelaksanaan pembelian sekurang-kurangnya sama dengan harga wajar yang ditetapkan oleh penilai independen.
2.
Apabila sahamnya tercatat dan diperdagangnkan di bursa namun selama 90 (sembilan puluh) hari tidak diperdagangkan atau dihentikan sementara perdagangannya, maka harga pelaksanaan pembelian sekurang-kurangnya sebesar harga tertinggi dalam waktu 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum hari perdagangan terakhir atau hari dihentikan sementara perdagangannya.
3.
Apabila sahamnya tercatat dan diperdagangkan di bursa efek, maka harga pelaksanaan pembelian sekurang-kurangnya sebesar harga tertinggi dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari terakhir sebelum pengumuman RUPS perubahan anggaran dasar. Apabila emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan efek syariah berupa
saham melakukan pelanggaran maka : 1.
Harus melaporkan kepada Bapepam-LK serta mengumumkan kepada masyarakat mengenai informasi atau fakta material berupa perubahan kegiatan usaha dan cara pengelolaan yang tidak memenuhi prinsip syariah.
2.
Dikenakan sanksi administratif berupa denda.
29
2.3.7.4 Analisis untuk Menilai Suatu Saham Untuk menilai suatu saham diperlukan analisis-analisis yang bisa digunakan dalam menilai suatu saham yang akan dipergunakan (Harmono,2011:106). Analisis yang bisa digunakan dalam menilai suatu saham antara lain adalah : 1.
Analsisis Fundamental Analisis Fundamental merupakan suatu analisis yang digunakan untuk menaksir harga saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dengan menggunakan data masa lalu perusahaan.
2. Analisis Teknikal Analisis Teknikal merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan pasar untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham, volume perdagangan, Indeks Harga Saham individu maupun gabungan serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis.
2.4
Indeks Harga Saham
2.4.1 Pengertian Indeks Harga Saham Indeks Harga Saham merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga saham dalam suatu periode. Dengan membaca Indeks Harga Saham, kita dapat mengetahui tren yang sedang terjadi di pasar, apakah sedang naik, turun, atau stabil sehingga investor dapat menentukan kapan untuk menjual, menahan atau membeli saham.Menurut Halim (2005:12)Indeks Harga Saham adalah : “Indeks Harga Saham (IHS) merupakan ringkasan dari pengaruh simultan dan kompleks dari berbagai macam variabel yang berpengaruh,terutama tentang kejadian-kejadian ekonomi.” Sedangkan menurut Situmorang (2008:133) Indeks Harga Sahamyaitu : “Indeks harga saham adalah indikator dari berbagai hal dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam ekonomi mikro, moneter dan kebijakan lainnya.”
30
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Indeks Harga Saham (IHS) adalah
ringkasan nilai harga-harga saham untuk bahan pertimbangan dan
indikator dalam memutuskan suatu kebijakan investasi.
2.4.2 Fungsi Indeks Harga Saham Melihat pentingnya Indeks Harga Saham bagi investor dan fund manager di bursa saham, maka perlu diketahui fungsi dari Indeks Harga Saham. Lubis (2008:157)menyatakan bahwa, di pasar modal sebuah indeks diharapkan memiliki lima fungsi, yaitu: 1.
Sebagai indikator tren saham,
2.
Sebagai indikator tingkat keuntungan,
3.
Sebagai tolak ukur (benchmark) kinerja suatu protofolio,
4.
Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif,
5.
Memfasilitasi berkembangnya produk derivatif. Informasi yang terkandung dalam fungsi Indeks Harga Saham di atas
kemudian dikembangkan menjadi Indeks Harga Saham berdasarkan sektoral, contohnya industri pertambangan, pertanian, perkebunan, perbankan, kimia dan lainlain. Selanjutnya, informasi fungsi komersil, dimana Indeks Harga Saham dikelompokkan berdasarkan metodologi tertentu sehingga memiliki nilai jual.
2.4.3 Jenis-Jenis Indeks Harga Saham Sebagai salah satu instrumen ekonomi, pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini mempunyai beberapa jenis Indeks Harga Saham menurut Fakhrudin dan Hadianto (2002:201) jenis indeks yang diperdagangkan di BEI terdapat empat jenis, yaitu : 1.
Indeks Individual Menggunakan indeks masing-masing saham terhadap harga dasarnya.
31
2.
Indeks Harga Saham Sektoral Merupakan sub indeks dari IHSG. Semua saham yang tercatat di BEI diklasifikasikan ke dalam sembilan sektor menurut klasifikasi industri yang ditetapkan BEI.
3.
Indeks LQ 45 Menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan.
4.
Indeks Harga Saham Gabungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai indikator pergerakan saham yang tercatat di BEI baik saham biasa maupun saham preferen. Dari jenis-jenis indeks diatas kita dapat mengetahui situasi secara umum
berkaitan dengan harga saham individual, ataupun pergerakan saham secara keseluruhan. Indeks Harga Saham merupakan ringkasan dari dampak simultan dan kompleks atas berbagai macam faktor yang berpengaruh. Bila lebih dicermati, Indeks Harga Saham yang berkembang tidak saja memuat fenomena-fenomena ekonomi semata tetapi juga memuat fenomena sosial dan politik. Indeks Harga Saham mengalami penurunan menunjukan kondisi pasar tersebut. Saat ini BEI mempunyai tujuh macam indeks saham yaitu (www.idx.co.id): 1.
Indeks Harga Saham Gabungan Menggunakan semua perusahaan tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.
2.
Indeks Sektoral Menggunakan semua perusahaan tercatat yang termasuk dalam masing-masing sektor. Sekarang ini ada 10 sektor yang ada di BEI yaitu sektor pertanian, pertambangan industri dasar, aneka industri, barang konsumsi, properti, infrasturktur, keuangan, perdagangan, jasa dan manufkatur.
3.
Indeks LQ45 Indeks yang terdiri dari 45 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.
yang
32
4.
Jakarta Islamic Index (JII) Indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas.
5.
Indeks Kompas 100 Indeks yang terdiri dari 100 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan perimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan pengganti saham dilakukan setiap 6 bulan.
6.
Indeks BISNIS-27 Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia meluncurkan Indeks Harga Saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Indeks yang terdiri dari 27 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
7.
Indeks PEFINDO25 Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO meluncurkan Indeks Harga Saham yang diberi nama indeks PEFINDO25. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan mencegah (SmallMedium Enterprises/SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham perusahaan tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti total asset, tingkat pengembalian modal (Return on Equity/ ROE) dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas, diperhatikan juga faktor likuiditas saham yang dimiliki publik.
2.4.4 Indeks Saham Syariah Indonesia Untuk menjawab tantangan global tentang perkembangan pasar modal berbasis syariah yang semakin berkembang, Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerjasama dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia meluncurkan indeks saham syariah
33
yang bernama ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia) pada tanggal 12 Mei 2011. Pendirian indeks saham tersebut sejalan dengan keluarnya fatwa MUI No. 80 mengenai mekanisme perdagangan efek bersifat ekuitas di pasar reguler bursa efek. Indeks ini mencerminkan pergerakan saham – saham yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK. Indeks ini dapat dijadikan acuan bagi investor untuk berinvestasi saham berbasis syariah. Untuk hari dasar perhitungan ISSI adalah tanggal 30 Desember 2007 dengan nilai awal indeks sama dengan 100, indeks ini akan dievaluasi setiap 6 bulan sekali yaitu
setiap
bulan
Mei
dan
November.(http://pusatis.com/saham/indeks-
konstituen/issi/) Salah satu tujuan berdirinya indeks tersebut untuk menghilangkan kesalahpahaman masyarakat yang menganggap saham syariah hanya terdiri dari 30 saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index(JII). Melainkan dengan adanya Indeks Saham Syariah Indonesia ini, masyarakat semakin teredukasi bahwa saham syariah tidak hanya JII semata melainkan ada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Diharapkan semakin banyak perusahaan-perusahaan yang memiliki lini bisnis yang tidak bertentangan dengan syariah melakukan listing saham di Bursa Efek Indonesia melalui indeks tersebut. Persyaratan bagi perusahaan yang ingin listing di indeks ini tidak jauh berbeda dengan persyaratan Jakarta Islamic Indeks(JII) baik dari segi usahanya maupun rasio keuangannya. Perusahaan-perusahaan tersebut harus lolos kualifikasi yang sudah ditetapkan Bapepam-LK dan DSN-MUI agar bisa melakukan listing saham. (www.idx.co.id)
2.5
Tingkat Suku Bunga
2.5.1 Pengertian Tingkat Suku Bunga Tingkat Suku bunga merupakan refleksi dari pendapat yang diperoleh dari investasi di sekuritas yang tetap, dengan memperhatikan inflasi yang terjadi pada saat investasi dibuat dan pada saat jatuh tempo investasi tersebut. Perolehan laba suatu
34
perusahaan juga dipengaruhi oleh tingkat suku bunga sehingga ada persaingan antara pasar uang dan pasar modal. Menurut Sunariyah (2010:80) Tingkat suku bunga adalah: “Tingkat suku bunga adalah harga dari pinjaman yang dinyatakan sebagai persentase sebagai persentase uang pokok per unit waktu”. Sedangkan Karl dan Fair (2005:635) berpendapat bahwa tingkat suku bunga merupakan : “Tingkat suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman”. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat suku bunga adalah pembayaran dari suatu pinjaman yang nilainya berupa persentase dari pinjaman yang diperoleh dan diterima setiap periode waktu tertentu.
2.5.2 Suku Bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fade Rate) 2.5.2.1 Pengertian Suku Bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fade Rate) Salah satu alat kebijakan moneter yang ada pada bank sentral Amerika Serikat adalah tingkat bunga diskonto. Menurut Bodie, Kane dan Markus (2009:560) tingkat suku bunga The Fed. “Tingkat suku bunga The Fed adalah tingkat bunga yang ditetapkan Federal Reserve terhadap pinjaman jangka pendek yang diberikan kepada bank.” Sedangkan menurutMcEachrn (2000:294) dalam bukunya ekonomi makro yang diterjemahkan oleh Sigit Triandaru mengatakan bahwa : “Tingkat suku bunga The Fed adalah tingkat bunga yang ditetapkan The Fed terhadap pinjaman yang diberikan kepada bank.” Dari Pengertian dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa suku bung The Fed adalah tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh federal reserve terhadap pinjaman jangka pendek yang diberikan kepada bank umum.
35
2.5.2.2 Teori Perhitungan Tingkat Suku Bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed Rate) Pergerakan suku bunga bank sentral Amaerika Serikat (The Fed) sering dijadikan dasar pengambilan keputusan investasi. Hal tersebut berpengaruh karena apabila suku bunga The Fed naik, maka investor kemungkinan akan memindahkan dananya dari Indonesia ke Amerika. Menurut McEachrn (2000:294) teori perhitungan suku bunga bank sental Amerika Serikat FFR = r + I + 0,5 (I – I ) + 0,5Y FFR
= Federal Funds Rate (Suku Bunga Amerika Serikat)
r
= Keseimbangan dari real federal funds rate
I
= Rata-rata tingkat inflasi untuk setiap 3 bulan sebelumnya
I
= Target tingkat inflasi
Y
= The output gap(Real GDP –Potential GDP)/Potential GDP) x 100 Data dalam penelitian ini tidak didapat menggunakan rumus diatas karena
nilai fed funds rate sudah diperoleh dalam bentuk data sekunder yang telah diolah oleh federal reserve.
2.6
Harga Emas Dunia
2.6.1 Pengertian Harga Emas Dunia Sejak tahun 1968, harga emas yang dijadikan patokan seluruh dunia adalah harga emas berdasarkan standar pasar emas London. Sistem ini dinamakan London Gold Fixing. London Gold Fixing adalah prosedur dimana harga emas ditentukan dua kali sehari setiap hari kerja di pasar London oleh lima anggota pasar London Gold Fixing Ltd (www.goldfixing.com). Kelima anggota tersebut adalah : 1.
Bank of Nova Scottia
2.
Barclays Capital
36
3.
Deutsche Bank
4.
HSBC
5.
Societe Generale Proses penentuan harga adalah melalui lelang diantara kelima member
tersebut. Pada setiap awal tiap periode perdagangan, presiden London Gold Fixing Ltd akan mengumumkan suatu harga tertentu. Kemudian kelima anggota tersebut akan mengabarkan harga tersebut kepada dealer. Dealer inilah yang berhubungan langsung dengan para pembeli sebenarnya dari emas yang diperdagangkan tersebut. Posisi akhir harga yang ditawarkan oleh setiap dealer kepada anggota London Gold Fixing merupakan posisi bersih dari hasil akumulasi permintaan dan penawaran klien mereka. Dari sinilah harga emas akan terbentuk. Apabila permintaan lebih banyak dari penawaran, secara otomatis harga akan naik, demikian pula sebaliknya. Penentuan harga yang pasti menunggu hingga tercapainya titik keseimbangan. Emas banyak dipilih sebagai salah satu bentuk investasi karena nilainya cenderung stabil dan naik. Sangat jarang sekali harga emas turun. Dan lagi, emas adalah alat yang dapat digunakan untuk menangkal inflasi yang kerap terjadi setiap tahunnya. Ketika akan berinvestasi, investor akan memilih investasi yang memiliki tingkat timbal balik tinggi dengan risiko tertentu atau tingkat imbal balik tertentu dengan risiko yang rendah. Investasi di pasar saham tentunya lebih berisiko dari pada berinvestasi di emas, karena tingkat pengembaliannya yang secara umum relatif lebih tinggi dari emas. (www.investopedia.com).Menurut Sunariyah (2010:4) investasi emas adalah: “Emas merupakan salah satu bentuk investasi yang cenderung bebas risiko.” Sedangkan menurutSamadi , Bayani, dan Ghalandari (2012: 563) investasi emas merupakan : “Gold is a subtitute investment tool for investors. When gold price is increased intention of investors to invest in the stock market is decreased and as a result stock return is dropped.”
37
Artinya emas adalah alat investasi pengganti bagi investor. Ketika harga emas meningkat niat investor untuk berinvestasi di pasar saham menurun dan sebagai akibatnya return saham akan jatuh. Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa investasi emas merupakan salah satu bentuk investasi yang bebas risiko sehingga sering digunakan untuk lindung nilai atau hedging terhadap beberapa krisis ekonomi,sosial dan politik.
2.6.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas Dunia Harga emas seringkali mengalami kenaikan dan penurunan dalam jangka waktu yang relatif pendek. Menurut Wibowo (2011:168) ada dua hal penting yang sangat mempengaruhi pergerakan harga emas, yaitu: 1.
Perubahan kurs Melemahnya kurs dollar AS biasanya mendorong kenaikan harga emas dunia. Hal inikarena jatuhnya nilai mata uang dollar membuat harga emas menjadi lebih murahdalam mata uang lain sehingga umumnya mendorong adanya kenaikan permintaanemas, terutama dari sektor industri perhiasan. Di Indonesia, pada pertengahan tahun2001, ketika mata uang Rupiah mengalami penguatan yang cukup signifikan, hargaemas logam muliapun menurun. Demikian pula ketika Rupiah melemah, harga emas logam muliapun meningkat. Di awal tahun 2003, perbedaan kurs USD/IDR (Dollar AS terhadap Rupiah) dengan harga emas semakin melebar karena disamping harga emas dipasaran dunia tinggi, nilai dollar AS pun melemah.
2.
Suku Bunga Ketika tingkat suku bunga naik, ada usaha yang besar untuk tetap menyimpan uangpada deposito daripada emas yang tidak menghasilkan bunga (non interest bearing), hal ini akan menimbulkan tekanan pada harga emas. Sebaliknya, ketika suku bunga turun, harga emas akan cenderung naik. Secara teori, jika suku bunga jangka pendek naik, harga emas turun.
38
2.7
Pengaruh Harga Emas Dunia dan Tingkat Suku Bunga The Fed terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
2.7.1 Pengaruh Harga Emas Dunia terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Saat ini kondisi harga emas cenderung mengalami kenaikan yang signifikan karena kondisi perekonomian yang tidak stabil, maka para investor lebih memilih untuk berinvestasi yang aman. Menurut Buyuksalvarci (2010:45) yang melakukan penelitian tentang pengaruh faktor makro ekonomi termasuk harga emas didalamnya terhadap return saham pada pasar modal di Turki menyatakanbahwa terdapat hubungan yang negatif antara harga emas dan harga saham dimungkinkan karena ketika harga emas naik, kecenderungan investor di Turki mengurangi investasinya pada komoditas emas. Emas dikenal sebagai alat hedging karena pergerakan harga emas secara bebas berfluktuasi dan bergerak secara berlawanan dengan aset keuangan. Hal ini menunjukkan penelitian tersebut mengindikasi bahwa harga emas dan harga aset-aset keuangan termasuk saham memiliki hubungan negatif. Selanjutnya menurut Samadi , Bayani, dan Ghalandari (2012:563) yang melakukan penelitian tentang pengaruh variabel-variabel makroekonomi terhadap return saham di Tehran Stock Exchange di Iran menyatakan bahwa emas adalah alat investasi pengganti bagi investor. Ketika harga emas meningkat niat investor untuk berinvestasi di pasar saham menurun dan sebagai akibatnya return saham akan jatuh. Hal ini menunjukkan adanya hubungan negatif antara harga emas dengan return saham dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
2.7.2 Pengaruh Tingkat Suku Bunga The Fed terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Suku bunga The Fed adalah besarnya tingkat suku bunga yang dikeluarkan oleh bank sentral Amerika Serikat. Namun dalam praktiknya, suku bunga The Fed berimbas terhadap pengaturan aktivitas perdagangan dan arus investasi internasional.
39
Suku bunga The Fed merupakan tingkat suku bunga yang ditetapkan bank sentral Amerika Serikat untuk meminjamkan dana kepada perbankan umum yang ada di Amerika Serikat. Hasil penelitian Chaerunnisa (2007:34) yang melakukan penelitian tentang analisis pengaruh suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) terhadap kinerja bursa saham (market return) di Jakarta (IHSG), Tokyo (Nikkei 225), dan Hongkong (Hangseng) menyatakan bahwa ternyata fluktuasi suku bunga The Fed lebih berpengaruh negatif secara signifikan pada bursa saham di negara-negara berkembang yaitu Indonesia, sementara di Jepang dan Hongkong yang merupakan negara yang tergolong lebih maju pengaruhnya kurang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa negara berkembang lebih memiliki dampak terhadap fluktuasi sukubunga The Fed. Hal tersebut terjadi karena apabila suku bunga naik, maka investor kemungkinan akan memindahkan dananya dari Indonesia ke Amerika, jika mereka memiliki persepsi return yang akan mereka dapat lebih sedikit, maka mereka akan berinvestasi di pasar modal Indonesia. Hal ini mengindikasi bahwa tingkat suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dan indeks harga saham di Indonesia memiliki hubungan negatif. Kemudian hasil penelitian Surbakti dan Tjun (2011:50)yang melakukan penelitian tentang pengaruh non farm payroll,suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed), dan Indeks Nikkei 225 terhadap indeks dari saham-saham perusahaan berbasis syariah di Jakarta Islamic Index (JII) menyatakan bahwa suku bunga bank sentral Amerika Serikat berpengaruh signifikan terhadap Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia. Penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat sebesar satu persen diprediksi akan meningkatkan Jakarta Islamic Index sebesar 89,795 point dengan asumsi tingkat non farm payroll dan indeks NIKKEI 225 tidak berubah. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan tingkat suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) berpengaruh negatif terhadap harga saham syariah di Bursa Efek Indonesia termasuk Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).