BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1.
Sistem Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau
terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. (Abdul Kadir ; 2003 : 54) II.1.1. Elemen Sistem Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu: a. Tujuan Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem lain berbeda-beda. Begitu pula yang berlaku pada sistem informasi. Setiap sistem informasi memiliki suatu tujuan, tetapi dengan tujuan berbeda-beda. Walaupun begitu, tujuan utama yang umum ada tiga macam yaitu : 1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen, 2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, dan 3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan.
14
15
b. Masukan Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Pada sistem informasi, masukan dapat berupa data transaksi, dan data non-transaksi (misalnya surat pemberitahuan), serta instruksi. c. Proses Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukkan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada sistem informasi, proses dapat berupa
suatu tindakan
yang bermacam-macam. Meringkas
data,
melakukan perhitungan, dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh proses. d. Keluaran Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya. e. Mekanisme pengendalian dan Umpan balik Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan antara
16
keluaran sistem dan keluaran yang dikehendaki (standar). Jika terdapat penyimpangan, maka akan dilakukan pengiriman masukan untuk melakukan penyesuaian terhadap proses supaya keluaran berikutnya mendekati standar. Bila penyebab penyimpangan terletak pada proses, maka prosesnyalah yang diperbaiki. Pada sistem informasi, cara yang pertama dapat memberikan masukan pada setiap individu atau memberikan ringkasan kinerja terakhir untuk kegiatan manajemen. Adapun, hal yang terakhir sering terjadi pada sistem informasi karena program komputernyalah yang salah atau keluarannya dikehendaki untuk diubah. II.1.2. Klasifikasi Sistem a. Sistem Abstrak (abstract system) adalah sistem berisi gagasan atau konsep. Misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan. b. Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat. Misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transfortasi. c. Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat. Misalnya sistem komputer. d. Sistem probabilitas (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya sistem sediaan.
17
e. Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi atau energi dengan lingkungan. Dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. f. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Ciri-cirinya sistem menerima masukan yang diketahui, yang bersifat acak, maupun gangguan. g. Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam. Misalnya sistem tata surya. h. Sistem buatan manusia adalah (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia. Misalnya sistem komputer. i. Sistem sederhana dan sistem kompleks yaitu sistem yang berdasarkan tingkat kerumitannya. j. Kedudukan sistem informasi sebagai sistem yaitu sistem buatan manusia karena manusialah yang merancang dan mengoperasikannya. II.2.
Data dan Informasi Perbedaan antara data dan informasi sering menjadi titik awal untuk
memahami sistem informasi. II.2.1 Data Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langung kepada pemakai. (Abdul Kadir ; 2003 : 29)
18
Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian serta merupakan suatu kesatuan yang nyata, merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. (Tata Sutabri ; 2004 : 18) II.2.2. Informasi Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu: a. Informasi Strategis, informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya. b. Informasi Taktis, informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi trend penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan. c. Informasi Teknis, informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi persediaan stock, retur penjualan dan laporan kas harian. Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi berguna bagi yang menerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan maka informasi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang.
19
Nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks pengambilan keputusan. (Tata Sutabri ; 2004 : 18) Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil dari data yang dimasukkan kedalam pengolahan. (Tata Sutabri ; 2004 : 19) Data diolah melalui suatu model informasi. Si penerima akan menerima informasi, informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang akan mengakibatkan munculnya sejumlah data lagi. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut sebagai Siklus Informasi (information cycle). Agar lebih jelas, perhatikan Gambar II.2. PROSES MODUL
INPUT DATA
OUTPUT DASAR DATA
DATA DITANGKAP
PENERIMA
HASIL TINDAKAN
KEPUTUSAN TINDAKAN
Gambar II.1 Siklus Informasi Sumber : Tata Sutabri (2004 : 21)
20
II.3.
Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan. (Tata Sutabri ; 2004 : 36) Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti: a. Perangkat keras (hardware): mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer. b. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data. c. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. d. Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. e. Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. f. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sesumber
21
Perangkat Keras Orang
Perangkat Lunak Komponen Sistem Informasi
Prosedur
Basis Data Jaringan Komputer dan Komunikasi Data
Gambar II.2 Komponen Sistem Informasi Sumber : Abdul Kadir (2003 : 71) II.4.
Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang paling tua
dan paling banyak digunakan dalam bisnis. Bodnar dan Hopwood (1993) mendefinisikan Sistem informasi akuntansi sebagai kumpulan sumber daya yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi. (Abdul Kadir ; 2003 : 98) Berikut adalah penjelasan singkat terhadap beberapa subsistem yang terdapat pada sistem informasi akuntansi. a. Pemrosesan pesanan penjualan atau pengolahan penjualan (sales order processing) adalah subsistem yang menangani pemrosesan pesanan dari pelanggan. b. Pemrosesan sediaan (inventory processing) adalah subsistem yang menangani perubahan dalam sediaan dan memberikan informasi pengiriman dan pemesanan kembali.
22
c. Buku besar (general ledger) adalah subsistem yang mengkonsolidasikan data dari sistem akuntansi yang lain dan menghasilkan pernyataanpernyataan dan laporan bisnis yang bersifat periodik. d. Piutang dagang (accounts receivable) adalah subsistem yang mencatat piutang pelanggan dan menghasilkan faktur, pernyataan pelanggan bulanan, serta laporan manajemen kredit. e. Utang dagang (accounts payable) adalah subsistem yang mencatat pembelian dan pembayaran utang kepada pemasok, dan menghasilkan laporan manajemen kas. f. Pembayaran gaji (payroll) adalah subsistem yang menangani penggajian, termasuk jam kerja dan bukti pembayaran, serta menghasilkan laporan yang terkait dengan penggajian. II.5.
Penyewaan Penyewaan berasal dari kata Sewa yang mendaptkan kata imbuhan Pe dan
akhiran an. Sewa sendiri mempunyai arti yaitu merupakan suatu prose kegiatan pinjam – meminjam, sedangkan Penyewaan dalah suatu kegiatan yang melayani jasa peminjaman dengan tidak mengabaikan suatu ketentuan atau kesepakatan dan syarat-syarat yang berlaku didalam organisasi tersebut guna mencapai satu tujuan bersama. http://id.wikipedia.org/wiki/Penyewaan II.6.
SQL Server 2005 SQL Server sebagai salah satu contoh RDBMS yang canggih perlahan-
lahan mengubah sudut pandang kita dalam memandang data. Kini data ditangani oleh peranti (paket program) tersendiri, terpisah dari aplikasi program. Kita dapat
23
menulis aplikasi program dengan bahasa pemrograman yang berbeda untuk memanipulasi data, misalnya VB6, ASP.NET, VB.NET, C++, Delphi dan lainnya. SQL Server 2005 adalah suatu peranti yang canggih dan SQL Server 2005 bukanlah RDBMS biasa. Hal ini dapat dilihat dari komponen dan layanan yang terdapat pada SQL Server 2005 yakni: 1. Relational Database Engine: adalah inti dari SQL Server 2005 yang menyediakan layanan prima baik dalam bentuk penyimpanan data, pelayanan permintaan data maupun pengamanan data itu sendiri. 2. Analysis Services: adalah memfasilitasi (simulasi) analisa terhadap data tanpa mempengaruhi data yang ada, misalnya untuk keperluan prediksi penjualan suatu produk. 3. Data Transformation Services: merupakan fasilitas transfer data yang dimiliki oleh SQL Server yang penggunaannya dapat melibatkan RDBMS dari produk berbeda. Misalnya kantor cabang di Surabaya menggunakan Oracle, maka SQL Server 2005 dapat digunakan untuk mengatur transfer data Oracle kekantor pusat di Jakarta yang menggunakan Oracle juga. 4. Notification Services: mengirimkan berita seandainya suatu kejadian tertentu terjadi (teraktifkan) ke banyak jenis tipe device (misalnya sebagai email). 5. Reporting Services: SQL Server 2005 menyediakan fasilitas (layanan) untuk memberi laporan dalam bentuk HTML file yang dapat diakses melalui protokol TCP/IP. Desain laporan itu sendiri dapat dibuat melalui fasilitas pembuatan laporan yang ada pada Visual Studio 2008.
24
6. Service Broker: fasilitas untuk member artrian layanan dari satu peranti software ke peranti software lainnya, misalnya Web services atau Message Queuting. 7. .Net Common Language Runtime (CLR): penyertaan ini memungkinkan SQL Server 2005 menjalankan (memfasilitasi) program berbasis .Net. 8. Native HTTP Support: memungkinkan SQL Server 2005 memberi layanan mirip Internet Information Services (IIS) tanpa harus menginstal IIS, misalnya memfasilitasi layanan Web Services. 9. SQL Server Agent: memberi layanan yang sudah direncanakan sebelumnya (schedule process). 10. Replication: memungkinkan untuk mengkopi dan mendistribusikan data dan database objek dari satu database ke database lainnya dan mensinkronisasikan database yang ada untuk menjaga konsistensi data. 11. Full-Text Search: memberi layanan untuk melakukan pencarian kata dengan cepat, di mana fasilitas ini sangat penting pada aplikasi/layanan Web. Selain peningkatan yang terlihat dari komponen yang terdapat pada SQL Server 2005, peningkatan juga dilakukan baik dalam bahasa pemrograman T-SQL maupun dalam menata komponen yang disertakan pada SQL Server 2005. Misalnya, SQL Server Management Studio merupakan gabungan layanan Enterprise Manager, Query Analyzer, dan Analysis Manager yang kita kenal pada SQL Server versi sebelumnya. (Santoso Harip ; 2005 : 18)
25
Gambar II.3 Tampilan SQL SERVER 2005 Sumber : Harip Santoso (2005 : 18) II.7.
Microsoft Visual Studio 2008 Visual Basic 2008 merupakan salah satu paket bahasa pemrograman dari
Visual Studio 2008. Banyak fasilitas yang akan kita dapatkan melalui rilis Visual Basic versi ini. Visual Basic 2008 sendiri merupakan sebuah software untuk membuat aplikasi Windows, jadi melalui software ini kita bisa membuat sebuah aplikasi seperti aplikasi database, aplikasi inventory, dan sebagainya. (Rahmat Priyanto ; 2009 : 1) Visual Studio akan menampilan sebuah lembar kerja (Gambar II.3). Dalam lembar kerja ini kita dapat melihat berbagai macam menu dan toolbar, dengan sebuah Start Page (Halaman Pembuka) di dalamnya.
26
Gambar II.4 Tampilan awal Visual Studio 2008 Sumber : Rahmat Priyanto (2009 : 2) Melalui lembar kerja ini kita dapat membuat aplikasi Visual Basic yang diperlukan. Ada dua buah istilah yang perlu kita ketahui dalam Visual Studio 2008 yaitu: 1. Project, merupakan sebutan bagi sebuah software yang sedang melalui tahap pembuatan menggunakan Visual Studio, belum menjadi sebuah aplikasi. Terdapat berbagai jenis project di antaranya project pembuatan aplikasi Windows, project pembuatan aplikasi Console, dan sebagainya 2. Solution adalah kumpulan beberapa buah project, sebuah solution dapat terdiri atas satu buah project atau beberapa buah project, bergantung pada kebutuhan. Sebuah project harus disimpan dalam sebuah solution. Untuk membuat aplikasi Visual Basic baru, pergunakan menu File > New > Project, setelah itu kita akan dihadapkan pada sebuah jendela (Gambar II.4)
27
Gambar II.5 Pembuatan aplikasi VB baru Sumber : Rahmat Priyanto (2009 : 3) Pada jendela ini, kita akan menemukan berbagai macam pilihan bahasa pemrograman, di antaranya Visual Basic, Visual C# dan sebagainya. Untuk membuat aplikasi Windows baru menggunakan Visual Basic, pada panel bagian kiri dari jendela ini pilihlah menu Visual Basic > Windows dan pada panel bagian kanan pilih Windows Forms Application seperti tampak pada Gambar II.4 diatas. Untuk memulai pembuatan aplikasi Visual Basic. VB akan membawa kita ke dalam sebuah lembar kerja baru dengan sebuah form didalamnya (Gambar II.5).
28
Gambar II.6 Form Designer Sumber : Rahmat Priyanto (2009 : 4) Lembar kerja ini disebut juga dengan Form Designer. Pada jendela ini kita dapat memodifikasi tampilan program sesuai keinginan kita. VB menyediakan berbagai jenis komponen yang dapat kita tambahkan pada sebuah form. Komponen-komponen ini tersedia pada jendela Toolbox (Gambar II.6).
Gambar II.7 Komponen VB terdapat dalam ToolBox Sumber : Rahmat Priyanto (2009 : 6)
29
II.8.
Unified Modelling Languange (UML) Notasi UML dibuat sebagai kolaborasi dari Grady Booch, DR.James
Rumbaugh, Ivar Jacobson, Rebecca Wirfs-Brock, Peter Yourdon, dan lainnya. Jacobson telah menulis tentang bagaimana mendapatkan persyaratan-persyaratan sistem
dalam
paket-paket
transaksi
yang
disebut
use
case.
Ia
juga
mengembangakan sebuah metode untuk perancangan sistem yang disebut Object Oriented Software Enginnering (OOSE) yang berfokus pada analisis. Booch, Rumbaugh dan Jacobson biasa disebut dengan tiga sekawan (tree amigos). Ketiganya bekerja di Rational Software Corporation dan fokus pada standarisasi dan perbaikan ulang UML. Simbil-simbol UML mirip dengfan Booch, notasi OMT, dan juga ada kemiripan dengan notasi lainnya. Penggabungan beberapa metode menjadi UML dimulai tahun 1993. Setiap orang dari tiga sekawan di rational mulai menggabungkan idenya dengan metode-metode lain yang saat itu ada. Akhir tahun 1995 unified method versi 0.8 diperkenalkan. Unified Method diperbaiki dan diubah menjadi UML pada tahun 1996, UML 1.0 disahkan dan diberikan pada object technology group (OTG) pada tahun 1997, dan pada tahun itu juga beberapa perusahaan pengembang utama perangkat lunak mulai mengadopsinya. Pada tahun yang sama OMG merilis UML 1.1 sebagai standar industri. (Sholiq ; 2010 : 18) II.8.1. Jenis – jenis Diagram UML Model UML terdiri atas banyak elemen-elemen grafis yang digabungkan membentuk diagram.Tujuan representasi elemen-elemen grafis ke dalam diagram adalah untuk menyajikan beragam sudut pandang dari sebuah sistem berdasarkan
30
fungsi masingmasing diagram tersebut. Kumpulan dari beragam sudut pandang inilah yang disebut sebuah model.
UML mendefinisikan diagram-diagram
sebagai berikut: a.
Diagram Use case Use case diagram menunjukkan beberapa use case dalam sistem, beberapa
aktor dalam sistem,dan relasi antar mereka. Use case sendiri adalah potongan fungsionalitas tingkat tinggi yang yang disediakan oleh sistem. Aktor adalah seseorang atau sesuatu yang berinteraksi terhadap sistem yang akan dibangun. Dalam sebuah sistem dimungkinkan mempunyai diagram use case lebih dari satu yang merupakan kelompok-kelompok diagram use case yang diorganisasikan dengan tujuan tertentu. Kelompok-kelompok diagram use case dapat dilakukan dengan membuat paket-paket, misalkan paket-paket yang disusun berdasarkan proses bisnisnya, satu proses bisnis yang digambarkan dengan use case bisnis mungkin didukung oleh beberapa use case sebagai prosedur otomatisasi. Paketpaket juga dapat disusun berdasarkan fungsi-fungsi bisnis didalam organisasi, misalnya : Bagian Pemasaran, Bagian Produksi, Bagian Keuangan, Bagian Sumber Daya Manusia, dan lain-lain. ( Sholiq ; 201 : 99). Pada UML, aktor dipresentasikan menggunakan notasi stik seperti disajikan di Gambar II.8.
Gambar II.8 Notasi aktor Sumber : Sholiq (2010 : 83)
31
Menurut Boggs (2002) ada tiga tipe aktor, yaitu: 1. Pengguna sistem 2. Sistem lain yang berhubungan dengan sistem yang sedang dibangun, dan 3. Waktu Pada UML, use case disimbolkan dengan menggunakan simbol dibawah ini.
Gambar II.9 Notasi Use case
Sumber : Sholiq (2010 : 85) Manfaat pemodelan use case : 1. Menyediakan tool untuk meng-capture persyaratan fungsional. 2. Membantu menyusun ulang lingkup system menjadi bagian-bagian yang lebih dapat dikelola. 3. Menyediakan alat komunikasi dengan para pengguna dan stakeholder yang berhubungan dengan fungsionalitas sistem. Use case menyajikan bahasa umum yang dapat dipahami oleh berbagai macam stakeholder. 4. Memberikan cara bagaimana mengidentifikasi, menetapkan, melacak, dan mengelola pengembangan sistem, terutama pengembangan incremental dan iteratif. 5. Menyajikan panduan untuk mengistemasi lingkup, usaha, dan jadwal proyek,
32
6. Menyajikan garis pokok pengujian, khususnya menentukan rencana tes dan test case. 7. Menyajikan garis pokok bagi help sistem dan manual pengguna, dan juga dokumentasi pengembangan sistem. 8. Menyajikan tool untuk melacak persyaratan. 9. Menyajikan titik mulai/awal untuk identifikasi objek data atau entitas. 10. Menyajikan spesifikasi fungsional untuk mendesain antarmuka pengguna dan sistem. 11. Menyajikan alat untuk menentukan persyaratan akses database dalam hal menambah, mengubah, menghapus, dan membaca. 12. Menyajikan kerangka kerja untuk mengarahkan proyek pengembangan sistem (Jeffery L.Whitten, dkk ; 2004 : 257). Use case 1 Use case 6
Use case 2
Aktor 3
Aktor 1 Use case 3
Use case 5
Use case 4
Gambar II.10 Contoh Diagram use case Sumber : Sholiq (2010 : 21)
Aktor 2
33
b.
Diagram Aktivitas Diagram
Aktivitas
(Activity
Diagram)
menggambarkan
aliran
fungsionalitas sistem. Ada dua kegunaan diagram aktivitas dalam pemodelan dengan UML. Dua kegunaan tersebut yaitu: 1. Pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk menunjukkan alur kerja bisnis (business workflow) 2. Pada tahap pemodelan sistem, diagram aktivitas dapat digunakan untuk menjelaskan
aktivitas
yang
terjadi
didalam
sebuah
use
case.
(Sholiq;2010:22) Diagram aktivitas menunjukkan dari mana workflow dimulai, dimana workflow berakhir, aktivitas apa saja yang terjadi didalam workflow, dan apa saja yang dilakukan saat sebuah aktivitas terjadi. Aktivitas adalah tugas yang dilakukan selama dalam workflow. Elemen-elemen utama yang digunakan dalam diagram aktivitas: 1. Swimlanes, menunjukkan siapa yang bertanggung jawab melakukan aktivitas dalam suatu diagram. 2. Aktivitas, adalah kegiatan dalam alur kerja (workflow). Merupakan inti dari diagram ini. Aktivitas dinyatakan dengan simbol oval. 3. Entitas bisnis, adalah entitas-entitas yang digunakan dalam alur kerja. Entitas bisnis digambarkan dengan simbol persegi panjang atau kotak. 4. Transisi, menunjukkan bagaimana alur kerja itu berjalan dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Transisi dinyatakan dengan simbol anak panah yang mentrasisikan dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.
34
5. Titik keputusan, menunjukkan sebuah keputusan perlu dibuat dalam alur kerja. Titik keputusan dinyatakan dengan simbol wajik. 6. Sinkronisasi, menunjukkan dua atau lebih langkah dalam alur kerja berjalan secara serentak. Dua atau lebih aktivitas yang dijalankan secara serentak menggunakan simbol sinkronisasi. 7. Keadaaan awal (start state), menunjukkan alur kerja dimulai. Pada satu diagram aktivitas hanha mempunyai satu start state. Simbol start state menggunakan linkaran kecil dengan bagian dalam bulat terisi warna. 8. Keadaan akhir (end state), menunjukkan alur kerja berakhir. Dalam satu diagram aktivitas bisa mempunyai beberapa end state. Simbol end state dinyatakan dengan notasi lingkaran kecil seperti mata sapi. (Sholiq ; 2010 : 65) Bagian layanan pelanggan
Manajer Departemen Kredit
Pelanggan
Set Batas Kredit Menghimpun Informasi Pelanggan
Cek histori kredit pelanggan
Membuat Account Kredit baru
Account Dibatalka n
Menerima Kredit
Menyetujui Account
Account [buka]
Membatalkan Account Account Baru Account Dibatalka n
Menandatangani Surat Perjanjian
Gambar II.11 Contoh workflow dengan diagram aktivitas Sumber : Sholiq (2010 : 23)
35
c.
Diagram Sequensial Diagram sekuensial adalah diagram interaksi yang disusun berdasarkan
urutan waktu. Diagram sekuensial bermanfaat jika sesorang ingin melakukan review aliran logika dalam sebuah skenario. Diagram sekuensial dibaca dari atas ke bawah. Setiap use case memiliki sejumlah flow (utama dan alternatif). Setiap diagram sekuensial mempresentasikan satu flow dari beberapa flow di dalam use case. Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat diagram sekuensial adalah : 1. Menentukan obyek-obyek yang terlibat dalam diagram 2. Menentukan aktor 3. Menambahkan beberapa pesan. ( Sholiq;2010:124)
Obyek Form
Obyek Kontrol
Arvin
Manajer Transaksi
Aktor 1 : Buka Form 2 : Masukkan Informasi 3 : Simpan Informasi 4 : Simpan 5 : Buat 6 : Isiakan Informasi 7 : Simpan Arvin 8 : Simpan
Gambar II.12 Contoh Diagram Sequensial (Sequence Diagram) Sumber : Sholiq (2010 : 136)
36
d.
Diagram Kelas Diagram kelas digunakan untuk menampilkan kelas-kelas atau paket-paket
dalam sistem dan relasi antar mereka. Biasanya, dibuat beberapa diagram kelas untuk satu sistem. Sebuah kelas mengandung informasi (atribut) dan tingkah laku (behavior) yang berkaitan dengan informasi tersebut. Satu diagram kelas menampilkan subset dari kelas-kelas dan relasinya. (Sholiq ; 2010 : 149) Diagram kelas lainnya, mungkin menampilkan kelas-kelas termasuk atribut dan operasi dari kelas-kelas pembentuk diagram. Sedangkan diagram kelas yang lainnya lagi, mungkin menampilkan paket-paket kelas dan relasi antar paketpaket. Diagram kelas adalah alat perancangan terbaik untuk tim pengembangpengembang perangkat lunak. Diagram kelas membantu tim pengembang mendapatkan pola kelas-kelas dalam sistem, struktur sistem sebelum menuliskan kode program, dan membantu untuk memastikan bahwa sistem adalah rancangan terbaik dari beberapa alternatif rancangan. Pembaca Kartu
+terima kartu() +keluar kartu() +baca kartu()
Layar ATM
+isian() +terima masukan
Account -Nomor account -Pin -Saldo +buka() +tarik dana() +potong dana() +verifikasi dana()
Dispenser Tunai +saldo tunai() +sediakan tanda bukti()
Gambar II.13 : Contoh Diagram Kelas (Class Diagram) Sumber : Jeffery L.Whitten, dkk (2004 : 28)
37
II.9.
Basis Data Basis data adalah suatu aplikasi terpisah yang menyimpan suatu koleksi
data. Masing-masing basis data memiliki satu API atau lebih yang berbeda untuk menciptakan, mengakses, mengelola, mencari, dan mereplikasi data. (Janner ; 2007 : 1) Basis data biasanya memiliki dua bagian utama. Pertama, file yang memegang basis data fisik. Kedua, perangkat lunak sistem manajemen basis data (DBMS) menggunakan aplikasi untuk mengakses data. DBMS bertanggung jawab menguatkan struktur basis data, termasuk: a. Memelihara hubungan antardata di dalam basis data. b. Memastikan bahwa data tersimpan secara tepat, dan menetapkan aturan hubungan data agar tidak dilanggar. c. Pemulihan (recovery) semua data dari kegagalan sistem. II.9.1. Database Database merupakan komponen penting dalam pembangunan sistem informasi, karena menjadi tempat untuk menampung data mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem, sehingga dapat dieksplorasi untuk menyusun informasi-informasi dalam berbagai bentuk. Database merupakan himpunan kelompok data yang saling berkaitan. (Budi Sutedjo ; 2006 : 99) Database merupakan sebuah penyimpanan informasi terpusat agar data tersebut mudah dikelola dan dicari kembali. (Rahmat Priyanto ; 2009 : 239)
38
II.9.2. The Entity Relationship Diagram (ERD) ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis. Entitas biasanya menggambarkan jenis informasi yang sama. Dalam entitas digunakan untuk menghubungkan antar entitas yang sekaligus menunjukkan hubungan antar data. Pada akhirnya ERD bisa juga digunakan untuk menunjukkan aturan-aturan bisnis yang ada pada sistem informasi yang akan dibangun. ( Hanif Al Fatta ; 2007 : 121) II.9.3. Kamus Data Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah system data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhankebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan KD, analis sistem dapat mendefinikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. KD dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, KD dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, KD digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. (Jogiyanto ; 2005 : 725) II.9.4. Normalisasi Model data mengkomunikasikan secara efektif persyaratan database, namun model tersebut tidak selalu merupakan desain database yang bagus. Model tersebut dapat megandung karakteristik struktural yang mengurangi fleksibilitas
39
dan pengembangan atau menghasilkan redundansi yang tidak perlu. Model data yang bagus adalah sederhana, nonredundan, fleksibel dan mudah menyesuaikan dengan kebutuhan di masa datang. Teknik yang digunakan untuk meningkatkan model data untuk menyiapkan desain database disebut analisis data. Analisis data adalah proses yang mempersiapkan model data untuk implementasi database yang sederhana, redundan, fleksibel dan mudah beradaptasi. Teknik yang spesifik disebut normalisasi. Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengatur atribut data dalam kelompok untuk membentuk entitas yang nonrendundan, stabil, fleksibel, dan mudah beradaptasi.. Normalisasi merupakan teknik tiga langkah yang menempatkan model data menjadi first normal form (1NF), second normal form (2NF), dan third normal form (3NF). 1. First Normal Form (1NF) Pada first normal form (1NF) tidak ada atribut yang dapat memiliki lebih dari satu nilai untuk contoh entitas tunggal. Atribut yang dapat memiliki banyak nilai sebenarnya mendeskipsikan entitas terpisah, mungkin sebuah entitas dan hubungan. 2. Second Normal Form (2NF) Pada second normal form (2NF), entitas harus sudah berada dalam 1NF dan jika nilai semua atribut nonprimary-key tergantung pada primary key lengkap, bukan hanya sebagian. Atribut nonkey yang hanya tergantung pada sebagian primary key seharusnya dipindahkan ke entitas lain dimana partial key tersebut sebenarnya merupakan full key. Mungkin pada model tersebut harus dibuat entitas dan hubungan baru
40
3. Third Normal Form (3NF) Pada third normal form (3NF), entitas harus berada dalam 2NF dan jika nilai atribut non-primary key nya tidak tergantung pada atribut nonprimary key lainnya.Atribut nonkey yang tergantung pada atribut nonkey lainnya harus dipindahkan atau dihapus. Sekali lagi, entitas dan hubungan baru mungkin harus ditambahkan ke model data. (Jeffery L.Whitten, dkk ; 2004 : 518-519 : 306-307)