BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa dipisahkan dengan komunikasi baik verbal maupun nonverbal, komunikasi menjadi cara manusia untuk berinteraksi satu sama lain. Beberapa pengertian menegenai komunikasi diutarakan oleh ahli-ahli komunikasi. Dalam buku Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar Deddy Mulyana, beberapa ahli mengutarakan pendapatnya mengenai pendapatnya mengenai pengertian komunikasi antara lain: 1. Gerald R. Miller: ”komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.”3 2. Everett M. Rogers ”Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.” Jika dilihat pengertian di atas yang diutarakan oleh para ahli, peneliti 3
Deddy. Mulyana. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007 hal 68-69
7
8
mengambil kesimpulan bahwa komunikasi memiliki tujuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang. Biasanya, orang melakukan komunikasi karena ingin orang yang menjadi lawan bicaranya melakukan sesuatu untuknya, atau melakukan sesuatu seperti yang ia harapkan. Menurut Rosady Ruslan komunikasi merupakan alat yang penting dalam fungsi public relations. Publik menaungi dan menghargai suatu kinerja yang bak dalam kegiatan komunikasi secara efektif dan sekaligus kinerja yang baik dalam kegiatan komunikasi secara efektif dan sekaligus kinerja yang baik tersebut untuk menarik perhatian publik serta tujuan penting yang lainnya dari fungsi Public Relations.4 Jadi berdasarkan definisi diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa komunikasi adalah proses dimana setiap masyarakat baik itu indivisu maupun kelompok saling bertukar informasi baik secara verbal maupaun non - verbal dengan berbagai aspek. Melalaui komunikasi, manusia dapat mengetahui informasi yang diperlukan dari orang lain. Menjadikan manusia yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, yang pada akhirnya akan mengerti dan memahami pesan mudah tersampaikan agar dapat menghasilkan feedback, umpan balik.
4
Rosady. Ruslan. Kampanye Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2008 hal 83
9
2.1.2. Fungsi Komunikasi Apabila komunikasi dipandang dari arti luas, tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta, dan ide maka fungsinya dalam setiap sistem sosisal adalah sebagai berikut.5 1. Informasi Pengumpulan, penyimpanan, pemprosesan, penyebaran berita, data, gambar fakta dan pesan opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat. 2. Sosialisasi (pemasyarakatan) Penyedian sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan dapat aktif di masyarakat. 3. Motivasi Mejelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupaun jangka panjang, mendorong oarang menentukan pilihannya dan keinginanya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar. 4. Perdebatan dan Diskusi Menyediakan dan saling menukar fakta 5
yang diperlukan untuk
H.A.W. Widjaja. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara. 2008 hal 9
10
memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti-bukti yang relevan ynag diperlukan untuk kepentingan umum sadar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kepentingan bersama di tingkat nasional dan lokal. 5. Pendidikan Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendororng perkembangan intelektual, pembentukan watak dan pendidikan keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan 6. Memajukan Kebudayaan Penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang, membangunkan imajinasi dan mendorong kreativitas dan kebutuhan estetikanya. 7. Hiburan Penyebarluasan sinyal, simbol, suara dan image dari drama, tari, kesenian, musik, olah raga, permainan dan lain-lain untuk kesenangan kelompok dan individu. 8. Integrasi Menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain.
11
Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa fungsi komunikasi untuk sarana menyampaikan informasi yang saling terintegrasi dan dapat berupa sosialisasi yang bisa menimbulkan perdebatan dan motivasi bagi penerima informasi tersebut.
2.1.3 Tujuan Komunikasi Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhubungan dengan masyarakat, yaitu bertujuan untuk menyampaikan informasi dan mencari informasi kepada mereka agar apa yang kita sampaikan dapat tercapai.pada umumnya komunikasi dapat mempunya tujuan antara lain:6 1. Supaya apa yang kita sampaikan itu dapat di mengerti. Publi Relations sebagai komunikator harus dapat menjelaskan kepada masyarakat sebagai komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya sehingga yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai. 2. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu. Menggerakan sesuatu itu bermacam-macam, munkin berupa kegiatan. Kegiatan yang dimaksud disni adalah kegiatan yang lebih banyak mendorong, namun yang lebih penting adalah lebih sering diingatkan bagaimana cara yang baik melakukannya. Berati secara singkat dapat kita katakan bahwa komunikasi itu bertujuan mengharapkan pengertian, dukungan, gagasan dan tindakan. Jadi berdasarkan definisi di atas maka peneliti dapat menyimpulkan, bahwa tujuan komunikasi adalah bertujuan untuk menyampaikan informasi dan
6
Ibid. 10
12
mencari informasi kepada mereka agar apa yang kita sampaikan dapat tercapai dan agar orang lain mengerti dan melakukan sesuatu apa yang diinginkan oleh mereka, dan diharapkan pengertian, dukungan, gagasan, dan tindakan.
2.2 Komunikasi Organisasi 2.2.1 Pengertian Komunikasi Organisasi Komunikasi merupakan suatu hal yang dilakukan mahluk hidup untuk mencapai suatu tujuan. Manusia melakukan komunikasi karena selain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, juga untuk dimengerti oleh orang lain. Hal ini membuat komunikasi menjadi konseptual. Beragam tindakan komunikasi berdasarkan pada konteks dimana komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa. Komunikasi organisasi menjadi menarik untuk dipelajari karena saat ini banyak oorang yang ingin mnegetahui lebih lanjut apa saja yang dapat dioptimalkan dalam komunikasi organisasi sehingga dapat mencapai visi dan misi sebuah organisasi Beberapa Definisi disampaikan oleh pakar-pakar komunikasi sesuai dengan perspektif mereka. Komunikasi organisasi menurut Liliweri (2007:22) adalah komunikasi yang berstruktur yang dapat dilakukan oleh pribadi atau kelompok dalam suatu organisasi. Sehingga membagi jalur komunikasi organisasi menjadi jalur vertikal, horizontal, dan diagonal.
13
Menurut Pawito Komunikasi organisasi juga berkenan dengan komunikasi dalam kerjasama antar pribadi atau antar kelompok. Beberapa persoalan dalam bidang komunikasi organisasi adalah peran dan tanggung jawab, jaringan komunikasi, struktur organisasi, serta budaya organisasi.”7 Dari pengertian menurut pakar diatas, peneliti mencoba mengambil kesimpulan bahwa komunikasi
organisasi
adalah komunikasi
mengenai
penyampaian ide atau gagasan kepada setiap lapisan yang ada di organisasi menegnai tujaun organisasi, job description, budaya dan nilai-nilai organisasi, baik berdasarkan struktur organisasi maupun tidak.
2.1.2 Fungsi Komunikasi Organisasi
a. Fungsi Informatif organisasi sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Artinya, seluruh anggota dalam organisasi tersebut memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organsiasi melaksanakan tugasnya secara lebih pasti. Informasi pada dasarnya diperlukan sebagai arahan oleh semua individu yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi. Anggota organisasi dalam tatanan manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organsiasi atau mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi, sedangkan anggota organisasi dalam tatanan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi sebagai arahan untuk 7
Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatiif. Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKIS) Pelangi Aksara. 2007 hal 10
14
melaksanakan pekerjaan. b. Fungsi Regulatif Fungsi regulatif berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi. Pengaruh dari fungsi ini terhadap organisasi adalah pertama, atasan dalam
tatanan
manajemen
(yaitu
yang
memiliki
kewenangan
untuk
mengendalikan semua informasi yang disampaikan) memiliki kewenangan untuk memberi instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organsasi kemungkinan mereka ditempatkan pda bagian atas suapaya perintah dilaksanakan sebagaimana mestinya. Kedua, berkaitan dengan pesan. Pesan regulatif didasarkan oleh orientsi pada saat kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan (yang boleh/tidak boleh dikerjakan) c. Fungsi Persuasif Banyak pimpinan yang lebih memilih untuk mempersuasi baeahannya daripada memberi perintah, karena dalam mengatur organisasi, kekuasaan dan kewenagan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibandingkan apabila pemimpin sering menggunakan kekuasaan dan kewenangan terhadap karyawan. d. Fungsi Integratif setiap organisasi berusaha menyediakan saluran komunikasi yang memungkinkan karyawann dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Terdapat dua saluran yaitu saluran komuniksi formal (news letter, bulletin,enail) dan saluran komunikasi
15
informal (perbincangan anatr pribadi, masa istirahat kerja, dll).8 Menurut peneliti, emapt fungsi dalam komunikasi organisasi di atas selalu ada dan terjadi pada setiap organisasi yang berjalan. Fungsi-fungsi diatas akan sangat dibutuhkan dalam organisasi untuk kegiatan-kegiatan tertentu yang membutuhkan koordinasi yang besar.
2.3 Public Relations 2.3.1 Pengertian Public Relations
Public Relations menurut Scott M. Cutlip and Allen H. Center dalam buku Efektif Public Relations, (New Jersey: Prentice Inc. Englewood Cliffs, 1982), mengatakan, Public relations merupakan fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya.9 Berdasarkan definisi diatas, peneliti menyimpulkan bahwa Public Relations untuk mempengaruhi publiknya, antara lain sejauhmana mereka mengenal dan mengetahui kegiatan lembaga atau organisasi yang diwakili tersebut tetap dikenal, dan disukai.
8
Sasa. Djuarsa Senjaya. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka. 2007 hal 48
9
Rosady. Ruslan. Kampanye Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2008 hal 6-7
16
Sedangkan definisi Public relations, menurut IPRA (International Public Relations Association) terbitan Gold Paper Nomor 4 dengan judul A model for Public Relations Education for Profrssional Practice, adalah sebagai berikut a. Public relations merupkan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good will, kepercayaan, saling pengertian, dan citra baik dari masyarakat. b. Sasaran public relations adalah beru paya menciptakan opini publik yang favourable dan menguntungkan semua pihak. c. Public relations merupakan undur yang cukup penting dalam mendukung manajemen untuk mencapai tujuan yang spesifik dari
organisasi atau lembaga.
d. Public relations adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis anatara suatu lembaga atau oraganisasi dengan pihak masyarakat melalui suatu proses komunikasi timbal balik, hubungan yang harmonis, saling memprcayai, dan menciptakan citra yang positif.”10 Berdasarkan definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Public Relations adalah suatu proses yang kontinu dari usaha manajemen untuk memperoleh good will dan perhatian dari pelanggan, konsumen, publik pada umumnya dan berupaya menciptakan kepercayaan dan citra perusahaan yang sekaligus memayungi serta mempertahankan citra produknya.
2.3.2 Tujuan Public Relations Menurut Ruslan tujuan public relations, sebagai berikut:
10
Ibid. 8
17
1. Mengembangkan citra (image) positif perusahaan di mata publik umum atau konsumen 2. Memajukan pencapaian pemahaman satu sama lain antara perusahaan dengan target publik 3. Meningkatkan peran pemasaran dengan public relations 4.Menciptakan penegnalan terhadap merk (brand) dan pengetahuan terhadap merk (brand) secara efektif 5. Mengkontribusi bauran pemasaran11
Sedangkan Jefkins tujuan public relations, yaitu (Nurjaman dan Umam, 2012,113-114) 1. Melakukan perubahan citra (image) di mata publik dengan terbentuknya kegiatan-kegiatan baru yang dilaksanakan oleh perusahaan 2. Mengenmabgkan kualitas calon karyawan 3. Menyebarluaskan kesuksesan yang sudah tercapai oleh perusahaan kepada publik dalam mendapatkan pengakuan 4. Melakukan perkenalan kepda publik luas mengenai perusahaan, sekaligus membuka pangsa pasar yang baru 5. Mempersiapkan dan mengidentifikasi publik bursa saham mengenai rencana yang dilakukan perusahaan untuk menerbitkan saham yang baru 6. Memperbaiki relasi antara perusahaan dengan publik 11
Kadar. Nurjaman dan K. Umam. Komunikasi dan Public Relations. Bandung: Pustaka Setia. 2012 hal 113
18
7. Mengajarkan publik atau konsumen agar dapat lebih efektif serta 8. Memastikan kepada publik bahwa perusahaan dapat bertahan atau dapat berdiri kembali setelah mengalami krisis 9. Memajukan kemampuan dalam memprtahankan perusahaan dalam menghadapi suatu resiko pengambilalihan oleh pihak lain 10. Melakukan perubahan yang baru terhadap identitas perusahaan 11.Menginformasikan suatu kegiatan dan partisipasi pemimpin perusahaan dalam kehidupan sosial 12.Menjadikan perusahaan sebagai sponsor dalam membantu atau mendukung suatu kegiatan 13. Menegaskan kepada publik bahwa polotisi sudah benar-benar paham dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ataupun mengenai produk-produk perusahaan, dengan tujuan agar perusahaan tidak terlibat dengan peraturan, undang-undang serta kebijaka pemerintah yang dapat merugikan perusahaan 14. Menginformasikan kegiatan-kegiatan penelitian yang sudah dijalankan oleh perusahaan agar publik dapat mengetahui bahwa perusahaan mengutamakan kualitas diberbagai hal.12
Dari uraian diatas, dapat diambil kesimpulan tujuan public relations adalah mempublikasikan perusahaan atau produk, menciptakan kegiatan-kegiatan yang dapat 12
mempengaruhi
Ibid. 113-114
dan
menarik
perhatian
publik
atau
konsumen,
19
mengembangkan kualitas perusahaan, dengan begitu dapat meningkatkan citra (image) positif perusahaan di mata publik
2.3.3 Fungsi dan Peran Public Relations Fungsi Public Relations menurut Prof. Drs. Onong Uchajana Effendy, M.A. adalah sebagai berikut: 1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi 2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal. 3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. 4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. 5. Operasional dan organisasi public relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.13 Peran Public Relations menurut Rosady Ruslan yang pada intinya adalah sebagai berikut: a. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya.
13
Ibid. 36
20
b. Membina Relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. c. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan. d. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.14 Berdasarkan definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa fungsi dan peran Public Relations tersebut maka fungsi Public Relations jika dikaitkan dalam penelitian ini adalah Public Relations berperan sebagai back up management, yang mendukung fungsi manajemen yang terdapat dalam struktur organisasi perusahaan termasuk diantaranya adalah fungsi marketing dimana fungsi ini merupakan bauran komunikasi pemasaran.
2.3.4 Kegiatan Public Relations Dalam teori kehumasan, terdapat kegiatan Public Relations yang biasa dilakukan untuk mencegah atau mengatasi permasalahan. Seperti kegiatan humas yang dinyatakan Ruslan dalam Alvinaro dikenal dengan sebutan PENCILS atau yang biasa di sebut bauran Public Relations. Bauran Public Relations yang dimaksud adalah:
1. Publication (Publikasi dan Publisitas) Menyelenggarakan publikasi atau memperluas informasi melalui berbagai media 14
Rosady. Ruslan. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2000 hal. 10
21
mengenai aktifitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh public. Kemudian menghasilkan publisitas untuk memperoleh tanggapan positif secara lebih luas dari masyarakat.
2. Event (Penyusunan Program Acara) Merancang acara tertentu atau lebih dikenal dengan peristiwa khusus (special event) yang dipilih dalam jangka waktu, tempat dan objek tertentu yang khusus sifatnya untuk menumbuhkan kesadaran publik terhadap suatu merek atau produk/jasa serta mempengaruhi opini publik.
3. News (Menciptakan Berita) Menciptakan berita melalui press release, news letter, bulletin dan lain-lain yang biasanya mengacu teknis penulisan 5W + 1H (What, Who, When, Where, Why + How) dengan sistematika penulisan piramida terbalik. Berita yang paling penting menjadi lead atau intro dan yang kurang penting di letakkan di tengah batang berita.
4. Community Involvement (Kepedulian pada Komunitas) Mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga hubungan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
5. Inform or Image (Memberitahukan atau Meraih Citra) Public relations bertugas untuk memberikan sesuatu kepada publik atau menarik
22
perhatian sehingga diharapkan akan memperoleh tanggapan berupa citra positif dari suatu proses yang bukan apa-apa menjadi sesuatu, dari yang tidak tahu menjadi tahu dan yang tidak suka menjadi suka.
6. Lobbying and Negotiation (Pendekatan dan Bernegosiasi) Keterampilan melakukan pendekatan pribadi dan kemudian bernegosiasi, merupakan keahlian yang diperlukan seorang public relations.
7. Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Perusahaan secara Sosial) Tidak hanya memikirkan keuntungan materi bagi organisasi, seorang public relations juga harus peduli terhadap masyarakat disekitarnya. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan simpati atau empati dari khalayaknya.15
2.3.5 Kaitan Ajang Khusus dengan Public Relations Ajang Khusus merupakan salah satu tools public relations (PR) disamping kegiatan lain, seperti identits perusahaan, publisitas, websitem dan sebgainya. Sebagai tools PR, Ajang Khusus dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan perannya. Salah satu peran utama public relations adalah sebagai komunikator perusahaan, lembaga, atau perorangan yang diwakilinya kepada publiknya, baik
15
Ardianto. Elvinaro. Public Relations Praktis. Bandung : Widjaya Padjajaran. 2009 hal 71-73
23
internal maupun eksternal. Saat ini keberadaaan PR tidak hanya dibutuhkan perusahaan dan lembaga, tetapi juga perorangan. Banyak cara yang bisa dipilih untuk melaksanakan peran tersebut, seperti gambar dibawah:
Kegiatan Public Realtions
Cyber PR
Publisitas
Sponsorship
CSR Kegiatan PR
Identitas Perusahaan
Komunikasi Langsung
Ajang Khusus
Media Inggriya
Peran Public Relations yang lain adalah sebagai image maker, yaitu menciptakan citra yang positif atau citra yang baik bagi perusahaan, lembaga, atau perorangan. Citra ini dapat dibentuk karena ajang khususnya sendiri ataupun informasi yang disampaikan.
Berdasarkan definisi diatas peniliti menyimpulkan bahwa ajang khusus yang dirancang dengan sangat luar biasa akan memberikan kesan mendalam pada setiap publik yang terlibat ataupun pihak media masa, disini akan terjadi proses
24
word of mouth jadi peserta yang terlibat akan bercerita kepada pihak lain tentang kehebatan ajang khusus yang diadakan suatu perusahaan atau lembaga.
2.4
Event
2.4.1
Pengertian Event Menurut istilahnya, arti kata dari event adalaha sebagai berikut:
event adalah acara-acara atau peristiwa-peristiwa yang dirancang untuk mengkomunikasikan pesan tertentu kepada audiens sasaran.16 Berdasarkan definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa event salah satu bentuk dari bauran promosi yang dilaksanakan dalam rangka untuk mengkomunikasikan pesan tertentu kepada audiens sasarannya, dengan cara menyelenggarakan acara-acara yang menarik, menghibur dan mendekatkan merek dengan khlayak sasarannya. Pengertian lain event adalah suatu bentuk peristiwa dan bukan kejadian, karena secara sengaja diadakan atau diselenggarakan untuk tujuan tertentu. Erat hubungannya dengan kegiatan manusia sebagai mahluk sosial serta interaksi sosial dalam komunikasi transaksi. Fokus event adalah untuk menginformasikan dan memotivasi kekuatan penjualan perusahaan dan akhirnya meningkatkan penjualan produk terbaru dari jalur bisnisnya.17
16
Fandy Tjiptono,SE, Gregorius Chandra, Dadi Adriana. Pemasaran Strategik. Yogyakarta : Andi. 2008 hal 513 17 W, Cillian O’Toole dan Phyllis Mikolaitis. Corporate Event Management Sukses Menjalankan Event Perusahaan dengan Pendekatan Manajemen Proyek. Jakarta: PPM Sekolah Tinggi Manajemen. 2006 hal
25
Di sebuah perusahaan seorang Public Relations harus dapat mengelola event dengan melibatkan tim internal ataupun pihak eksternal. Sebagai salah satu alat hubungan kemasyarakatan, event merupakan tonggak posisi perusahaan untuk menjadi perusahaan yang berorientasi kemasyarakatan. Kemampuan mengelola (event management) inilah yang mendukung keberhasilan seorang PR. Secara sederhana, mengelola event dapat dikatakan sebagai suatu proses berkelanjutan, dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil dari pelaksanaan event, sebaiknya merujuk kepada pelaksanaan sebelumnya atau datadata yang berhubungna dengan ajang khusus yang akan diadakan. Event adalah kegiatan Public Relations yang terjadi dalam jangka waktu terbatas dan jelas kapan dimulai dan berakhir. Event ditujukan untuk beberapa publik terpilih dengan satu tujuan.18 Salah satu keberhasilan dalam kegiatan penganugerahaan award untuk mencapai publik yang positif dan membentuk image yaang positif adalah dengan melakukan
komunikasi
dua
arah
timbal
balik
(reciprocal
two
ways
communications) melalui program kerja Public Relations untuk memberikan informasi secara langsung (tatap muka) yang dapat dikemas dalam kegiatan penganugerahaan award pada acara khusus dan menarik. Partisipasi dalam sebuah event membutuhkan suatu program PR yang khusus, yang harus dimulai sendini mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal. Keuntungan yang akan dicapai sudah ada. Program khusus ini harus
18
89 I Gusti Ngurah Putra. Manajemen hubungan Masyarakat. Jakarta: Universitas Atmajaya. 1999 hal 13
26
dimasukan kedalam program PR secara keseluruhan, utamanya mengenai perhitungan waktu, keuangan, dan sumber daya manusia. Event dapat menjadi perhatian publik terutama konsumen apabila sesuai dengan 8 (delapan) prinsip yang harus diingat berikut ini: a. Harus kreatif dan saat menciptakan sesuatu yang baru serta mencoba untuk menghubungkan event tersebut dengan kebutuhan atau keinginan khalayak. b. Menciptakan konsep event yang unik. c. Kegiatan tersebut harus bermanfaat atau mempunyai nilai positif sehingga dapat menarik perhatian publik. d. Kegiatan tersebut harus digambarkan secara jujur dan asli. e. Harus dapat mempersuasi publik untuk menerima sesuatu yang baru. f. Menciptakan suatu simbol yang dapat membuat event tersebut menjadi besar dan penting. g. Membudayakan event tersebut. h. Harus mempunyai akses dengan orang-orang penting dan terkenal untuk menarik perhatian publik.19 Untuk mengetahui apakah event tersebut berhasil atau tidak, perlu mengadakan peninjauan atau penilaian kembali. Dengan melakukan penilaian kembali, diharapkan faktor-faktor yang menguntungkan dapat ditonjolkan. Dalam sebuah event visi menjadi sangat penting adanya, karena dengan visi yang jelas sebuah kegiatan yang akan diadakan memiliki tujuan yang jelas pula. Dalam menempatkan visi untuk kegiatan yang akan diadakan, banyak hal
19
Ibid. 129
27
yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu, tapi yang paling penting adalah menjawab pertanyaan “apa yang akan membuat sebuah acara menjadi sukses?” baik acara yang akan diadakan bersifat internasional, pertemuan khusus, konser satu malam atau seminar.
2.4.2 Jenis-Jenis Event Terdapat 3 jenis event berdasarkan waktu pelaksanaannya, yaitu: 1. Calender Event Acara yang rutin diselenggarakan 2. Special Event Acara yang diselenggarakan pada waktu tertentu 3. Moment Event Acara yang sifatnya momentum Menurut Sulyus Natoradjo (2011:68), event dikelompokkan pada program Public Relations dalam tiga golongan: 1. Calender Event Jenis event pada kelompok ini terdiri dari acara reguler yang diadakan pada hari, bulan, tahun tertentu secara periodik sepanjang tahun kalender. Contoh: Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham 2. Momentum Event Pada jenis eventkelompok ini, acara yang diselnggarakan sifatnya khusus dan dilaksanakan pada momen-momen tertentu, di luar acara rutin.
28
Contoh: Ulang Tahun Perusahaan 3. Special Event Special event merupakan acara khusus dan dianggap istimewa. Terdiri dari tiga jenis special event, sebagai berikut: a. Acara peresmian b. Acara peringatan Dari pemamparan para ahli di atas mengenai jenis event, peneliti mengambil kesimpulan bahwa pada dasarnya event dibedakan tergantung pada waktu pelaksanaannya. Dari mulai rutin dilaksanakan sampai yang khusus dan memiliki tujuan tertentu.
2.5 Special Event 2.5.1 Pengertian Special Event Special event menurut Fraizer Moore merupakan "Salah satu kegiatan Public Relations yang penting karena mampu memuaskan minat banyak orang untuk ikut serta dalam kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan, dan memenuhi kesenangan penonton melalui cahaya, warna, suara dan gerak.20 Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Special Event merupakan salah satu kegiatan Public Relations yang diupayakan untuk mendukung pemasaran suatu produk dengan cara mengkomunikasikan informasi produknya kepada khalayak untuk meningkatkan pengetahuan, dan memenuhi kesenangan khalayak melalui sebuah acara tertentu. 20
Fraizer. Moore. Hubungan Masyarakat: Prinsip, Kasus dan Masalah. Ed.1. Rosdakarya. 1998 hal 48
Bandung: PT. Remaja
29
Menurut Jim Macnamara: " Special Event is an important part of many PR programs event focus attention or particular activity that can be planned to publicise and raise awareness abaout a particular issue." (Artinya: spesial event sangatlah penting dalam program kerja Public Relations, acara tersebut menitik beratkan pada aktifitas tertentu yang direncanakan untuk mempublikasikan dan meningkatkan pengetahuan mengenai isu tertentu).21 Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpilkan bahwa spesial event merupakan program kerja Public Relations yang sangat berperan penting kegiatan spesial event memfokuskan pada spesial event tertentu dengan bentuk perencanaan yang tepat untuk mempublikasikan dan meningkatkan pengetahuan mengenai sesuatu hal yag ingin ditinjolkan, seperti citra perusahaan. ada banyak tipe pelaksanaan event menurut Jim Macnamara menyatakan bahwa: "Special event are effective vehicles publicity because they help market your company, production or service, to the public and they are promotable and can get you a lot of press coverage." ( Artinya: Special Event merupakan media publisitas yang efektif karena dapat memasarkan perusahaan, prduk atau jasa kepada publik dan bersifat berpromosi sehingga mendapatkan liputan begitu banyak media).22 Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa special event merupakan salah satu media publisitas yang efektif berupaya mendapatkan liputan dari berbagai media untuk dapat memasarkan perusahaan atau memasarkan produk atau jasa perusahaan kepada publik dan lebih bersifat mempromosikan produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. 21
Jim. Macnamara. Marketing Communications: An integrated Approach Kogan Page Limited. London. 1996 hal 154 22 Ibid.158
30
Spesial event merupakan pengemban lebih canggih dari kegiatan PR yang bekerjasama dengan pihak perusahaan secara spektakuler untuk merekayasa opini public dan pada akhirnya memperoleh publisitas tinggi. jika model promosi tradisional hanya memfokuskan pada keistimewaan dan manfaat suatu produk sedangkan spesial event adalah merancang kemasan produksi, gengsi, trendy hingga menanamkan daya ingat lebih kuat (awareness) dibenak konsumen atau publik sasarannya. 23 Berdasarkan definisi diatas tersebut maka dapat disimpulkan bahwa menyelenggarakan Special Event merupkan cara yang efektif. karena itulah banyak perusahaan
yang mengadakan Spesial Event guna mendapatkan
awareness publik sasarannya. Menurut Rosady Ruslan, Event merupakan medium yang tepat karena memiliki dua unsur yang terkandung didalamnya yaiitu bersifat menghibur dan bersifat mendidik. Menurut dua kandungan unsur tersebutlah maka event dapat dimanfaatkan untuk membangun image dari sebuah barand.24 Berdasarkan penuturan diatas dalam melaksanakan event harus bersifat menghadiakan sebuah
unsur menghibur dan mendidik
sehingga dapat
menciptakan image positif perusahaan. Sedangkan menurut Fraizer Moore mengemukakan bahwa: Special event dapat membangkitkan minat seseorang produksi atau organisasi dengan
23
Rosady. Ruslan,. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2008 hal.211 24 Ibid. 112
31
memfokuskan pada sebuah "peristiwa" dan juga aktifitas yang dirancang untuk memungkinkan organisasi bisa mendengar dan berinteraksi dengan publiknya.25 Berdasarkan penuturan diatas bahwa Special Event harus dirancang agar bisa lebih berinteraksi dengan publiknya. kesimpulan dari pernyataan dia atas, Special Event merupakan hal yang cukup penting dalam aktifitas atau kegiatan Public relations untuk memberikan informasi secara langsung (bertatap muka) yang dilakukan untuk mewakili perusahaan maupun tentang pengenalan dan penegtahuan produk atau mengenai pelayanan yang dapat diberikan kepada pihak masyarakat sebagai khlayak sasarannya.
2.5.2 Tujuan Special Event Menurut Ducan, Tujuan special event yaitu: 1. Mempengaruhi target public 2. Mengasosiasikan sebuah merek dengan suatu kegiatan, gaya hidup, atau individu tertentu 3. Menjangkau target public dengan lebih luas 4. Meningkatkan kesadaran public terhadap merek, produk atau perusahaan 5. Mempublikasikan sebuah meek, produk, atau perusahaan yang nantinya akan meningkatkan pengetahuan publik Sedangkan menurut Ardianto tujuan special event sebagai berikut: 1. Pengenalan (awareness) dan meningkatkan pengetahuan (knowledge) terhadap suatu perusahaan ataupun produk yang ingin dipublikasikan
25
Op.Cit. 74
32
2. Suatu proses publikasi suatu produk atau perusahaan untuk memperoleh publisitas yang baik di mata public melalui interaksi komunikasi secara timbal balik 3. Menunjukan niat positif dari perusahaan, yaitu produk yang mewakilinya dan sekaligus memberikan citra positif terhadap publik sasarannya 4. Upaya mempertahankan penerimaan public 5. Memperoleh konsumen baru melalui special event yang dibentuk secara menarik, informative dan kreatif Dari kedua uraian di atas mengenai tujuan dari special event, dapat dijelaskan kembali bahwa tujuan special event adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mempublikasikan kepada publik untuk memperkenalkan serta meningkatkan pengetahuan publik terhadap suatu produk atau perusahaan sehingga dapat mempengaruhi publik, dengan begitu dapat menciptakan citra posif di mata publik. Pudjiastuti, 2010, p. xxiv) : Selain itu Rosady Ruslan, juga mengemukakan bahwa: Special event dibuat untuk tujuan tertentu, hal ini hanya akan menarik khalayak yang spesial. Event dilihat dari definisinya sangatlah spesial, karena bisa membangun publisitas, meningkatkan brand awareness dan meningkatkan brand image di khlayak sasarannya. Semakin kreatif, menyenangkan, menarik, dan banyak massa yang terlibat di dalamnya, maka semakin tinggilah pubisitas yang didapat.26
26
Op.Cit.122
33
Berdasarkan penyelenggara
uraian
special
tersebut
event
maka
bertujuan
dapat
untuk
disimpulkan
membangun
bahwa
publisitas,
meningkatkan brand awareness dan meningkatkan brand image di khalayak sasarannya. Konsep special event yang kreatif dan menarik, serta banyak massa yang terlibat didalamnya, maka semakin tinggilah publisitas yang didapat. Untuk mengevaluasi efek dari special event terhadap minat khalayak terhadap suatu produk, kita bisa melihatnya dari pendapat atau perilaku khalayak yang terlibat dalam special event itu.
2.6 Manajemen Event 2.6.1
Pengertian Manajemen Event Event manajemen dapat didefinisikan sebagai mengorganisir sebuah event
yang dikelola secara profesional,sistematis,efisien dan efektif yang kegiatannya meliputi dari konsep (perencanaan) sampai dengan pelaksanaan hingga pengawasan.27 Dalam event manajemen, semua orang harus bekerja keras dengan visi yang sama untuk menghasilkan event yang sesuai dengan harapan. Sangatlah diperlukan kekompakan pada setiap orang yang terlibat dalam tim. Peneliti menyimpulkan bahwa event manajemen membutuhkan kerjasama antara orang-orang yang terlibat dalam pembuatan event agar menghasilkan event yang sesuai dengan tujuan perusahaan.
27
Sulyus. Natoradjo. Event Organizing Dasar-Dasar Event Management. Jakarta: Kompas Gramedia. 2011 hal 7
34
Manajemen event menurut Dr. Joe Goldblatt adalah kegiatan profesional mengumpulkan dan mempertemukan sekelompok orang untuk tujuan perayaan, pendidikan, pemasaran, dan reuni. Dan bertanggung jawab mengadakan penelitian, membuat desain event, melakukan perencanaan dan melaksanakan koordinasi serta pengawasan untuk merealisasikan kehadiran sebuah event.28 Dapat disimpulkan secara sederhana, manajemen event dapat dikatakan sebagai suatu proses berkelanjutan, dilaksanakan dengan tujuan efisiensi dan efektivitas dari pelaksanaan event itu sendiri. Secara tidak langsung, mengisyaratkan bahwa pelaksanaan event sebaiknya merujuk kepada pelaksanaan sebelumnya atau data-data yang berhubungan dengan kegiatan atau acara yang akan diadakan. Manajemen event sebagaimana manajemen dalam hal umum, harus memperhatikan spesifikasi atau fokus yang terukur. Termasuk dalam hal pencapaian atau target kegiatan manajemen tersebut, realitis dan memiliki berdasarkan kenyataan yang dapat dimiliki atau dapat dicapai oleh pelaksana event. “The management process involves very similiar approaches, which the event coordinator or organizing can seek to use. In setting objectives for an event, this can be texted using SMART formula: Specific, measurable, Achievable, Realistic, Timely.”29
28
Dr. Joe Goldblatt, CSEP. 2005. Special Events-Event Leadership for a new World. Fourth Edition. New York: John Wiley & Sons. 29
Shone anton and Bryn Perry. Successful Event Management. London : Thomason Learning. 2004 hal 165
35
Artinya Proses manajemen melibatkan pendekatan yang sangat mirip, yang
koordinator
acara
atau
pengorganisasian
dapat
berusaha
untuk
menggunakan. Dalam menetapkan tujuan untuk sebuah acara, ini bisa mengirim pesan dengan menggunakan rumus SMART: Spesifik, terukur, pencapaian target, realistis, tepat waktu ". Maka dapat disimpulkan, semakin baik tingkat manajemen suatu kegiatan akan berdampak pada perbaikan tingakat efisiensi dari kegiatan yang bersangkutan. Karena keunikan sifat dari sebuah kegiatan acara atau event apapun, perencanaan adalah salah satu proses yang terus dicermati mengenai segala sesuatunya mulai dari persiapan sampai pada akhir acara. Sangat dibutuhkan juga konsep yang jelas dan dapat diterapkan dan mudah dimengerti. Setelah perencanaan matang dan dapat diterima kenyataannya, maka sudah saatnya untuk menyiapkan anggota pelaksana acara yang menyiapkan segala sesuatunya dari awal acara sampai akhir acara.
2.6.2 Tahapan Dalam Manajemen Event Pelaksanaan event secara ideal akan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Perencanaan Event Perencanaa Special Event yang meliputi kegiatan pengidentifikasi kebutuhan atas special khusus tersebut. Identifikasi ini secara minimum akan menjawab beberapa hal yang penting meliputi :
36
a.Why: yaitu merupakan jawaban mengapa kegiatan ajang khusus tersebut harus atau layak dilaksanakan b.Who: yaitu merupakan jawaban atas siapa yang kita inginkan untuk hadir sebagai audiens dari kegiatan tersebut. c.Where: merupakan pemenuhan jawaban atas parameter logistik dan peluangpeluang kreatif yang ada. d.When: meliputi hal-hal yang berhubungan dengan waktu penyelenggaraan, pemilihan waktu, serta alasannya. e.What: berhubungan dengan bentuk acara dan isi dari kegiatan f.How: merupakan jawaban hasil atas beberapa sumberdaya yang akan digunakan bauk yang telah tersedia (untuk dialokasikan) maupun yang belum tersedia (untuk dipersiapkan).
2. Pelaksanaan Event Pelaksanaan kegiatan ajang khusus selayaknya mempertimbangkan filosofi pengalaman yang telah disebutkan diatas. Beberapa hal yang patut dicermati untuk hal ini adalah sebagai berikut: a. mencermati kegiatan mulai dari kedatangan audiens (mempersiapkan first impression) b. mempersiapkan materi-materi pendukung kegiatan (terutama sekali bila kegiatan diadakan untuk mendukung kegiatan pemasaran ) c. persiapan transportasi dan penyambutan audiens d. Atmosfer event, termasuk didalamnya hal-hal yang berkenaan dengan dekorasi
37
kegiatan e. pencermatan atas makanan dan minuman yang dipersiapkan pada saat event berlangsung e. pencermatan atas hiburan yang disediakan untuk acara ajang khusus tersebut f. souvenir, terutama yang langsung berkaitan dengan special event g. mencermati dan mempersiapkan sarana kepulangan audiens seperti kemudian penjemputan penyedian sarana transportasi (sebagai tahap akhir pembentukan persepsi dan pengalamn)
3. Evaluasi Evaluasi merupakan kegiatan secara ideal dilakukan pada tiap-tiap tahapan penyelenggaraaan kegiatan. Evaluasi adalah kegiatan yang berkesinambungan seiring dengan proses kegiatan ajang khusus. Hal ini harus diperhatikan secara seksama guna memperbaiki tiap tahapan yang selanjutnya. Sekalipun demikian, pada tataran praktis tiap-tiap sub tahapan kegiatan ini berjalan secara simultan, sehingga persiapan yang memadai dapat dianggap sebagai kunci dari kesusksesan pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan.30
2.7
Citra
2.7.1
Pengertian Citra Menurut Bill Canton dalam Sukatendel Citra adalah kesan, perasaan,
gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan
30
Julia Rutherford Silver. Professional Event Coordinator, John Willey&Sons Inc. 2004 hal 2
38
dari suatu objek, orang atau organisasi. Jadi, ungkap Sukatendel, citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting dari suatu perusahaan atau organisasi istilah lain adalah favourable Opinion.31 Citra merupakan gambaran yang ada dalam bentuk publik tentang perusahaan. Citra adalah kesan atau opini seseorang maupun masyarakat terhadap suatu perusahaan yang merupakan hasil interaksi dengan komunitas disekitar perusahaan berada, termasuk situasi perusahaan serta hubungan antara pimpinan dan karyawan perusahaan dengan masyarakat.32 Citra adalah bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan memepunyai citra. Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya. Berbagai citra perusahaan datang dari pelanggan perusahaan, pelanggan potensial, bankir, staf perusahaan, pesaing, distributor, pemasok, asosiasi dagang, dan gerakan pelanggan di sektor perdagangan yang mempunyai pandangan tehadap perusahaan.33 Ujar Katz dikutip Elvinaro Ardianto dan Soleh Soemirat. Dengan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada konsumen diharapkan akan mempertahankan loyalitas atas kepercayaan konsumen. Dengan begitu akan tercipta pandangan positif juga citra positif konsumen terhadp perusahaan. Citra merupakan tujuan utama sebuah perusahaan. Terciptanya suatu
31
Soleh Soemirat dan Elvinaro. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2004 hal 111 32 Frank. Jefkins. Public Relations, Cetakan Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga. 1996 hal 19 33 Ibid. 113
39
citra perusahaan (corporate image) yang baik dimata khalayak atau publiknya akan menguntungkan.
2.7.2 Manfaat Citra Menurut Siswanto Sutoji yang dikutip dalam buku Handbook of Public Relations, citra perusahaan dianggap sebagai persepsi masyarakat tehadap jati diri perusahaan atau organisasi. Manfat citra perusahaan yang baik dan kuat sebagai berikut: a. Daya saing jangka panjang menengah dan panjang yang mantab Perusahaan berusaha memenangkan persaingan pasar dengan menyusun strategi pemasaran taktis. b. Menjadi perisai selama krisis Sebagiam besar masyarakat dapat memahami atau memaafkan kesalahan yang dibuat perusahaan dengan citra baik, yang menyebabkan mereka mengalami krisis. c. Menjadi gaya tarik eksekutif handal, yang mana eksekutif handal adalah aset perusahaan. d. Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran e. Menghemat biaya operasional karena citranya baik.34 2.6.3 Proses Pembentukan Citra Citra adalah kesan yang diperoleh seseorng berdasarkan pengetahuan dari pengertiannya tentang fakta-fakta dan kenyataan.35 Untuk mengetahui citra 34
Sutojo. Siswanto. Dalam buku Handbook of Public Relations. Simbiosis Rekata Media. 2011 hal 63
40
seseorang terhadap suatu objek dapat diketahui dari sikapnya terhadap objek tercebut (efek kognitif). Efek kognitif dari komunikasi sangat mempengaruhi proses pembentukan citra seseorang. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan. Proses pembentukan citra dalma struktur kognitif yang sesuai dengan pengertian sistem komunikasi dijelaskan oleh John S. Nimpoeno, dalam laporan penelitian tingkah laku konsumen, seperti yang dikutip Darmasputra sebagai berikut: 2.6.3 Model Pembentukan Citra Pengalaman mengenai stimulasi
Kognisi Stimulasi Rangsanagan
Rangsangan Persepsi
Sikap
Perilaku
Motivasi
Public Relations digambarkan sebagai input – output, proses intern dalam model ini adalah pembentukan citra, sedangkan input adalah stimulus yang diberikan dan
35
Op cit. 144-146
41
output adalah tanggapan atau perilaku tertentu. Citra itu sendiri digambarkan melalui persepsi kognisi, motivasi, sikap. Model pembentukan citra ini menunjukkan bagaimana stimulus yang berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respons. Stimulus (rangsangan) yang diberikan pada individu dapat diterima atau ditolak. Jika rangsang ditolak proses selanjutnya tidak akan berjalan, hal ini menunjukkan bahwa rangsangan tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi individu karena tidak ada perhatian dari indiividu tersebut. Sebaliknya, jika rangsang itu diterima oleh individu, berarti terdapat komunikasi dan terdapat perhatian dari organisme, dengan demikian proses selanjutnya dapat berjalan. Empat komponen persepsi,kognisi,notivasi,sikap diartikan: a. Persepsi sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Kemampuan mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. Persepsi akan positif apabila informasi yang diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu. b. Kognisi suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti rangsang tersebut, sehingga individu harus diberikan
informasi-informasi
perkembangan kognisinya. c. Motif
yang
cukup
yang
dapat
mempengaruhi
42
keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. d. Sikap kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek,ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu. Proses
pembentukan
citra
pada
akhirnay
akan
menghasilkan
sikap,pendapat, tanggapan atau perilaku tertentu. Untuk mengetahui bagaimana citra suatu perusahaan atau lembaga dibenak publiknya.