BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Pengertian Monitoring Pengertian sistem monitoring dari kamus online (nonprofit dictionary) adalah “ A monitoring system is the way an organization collects and analyzes data about itself in order to maximaze its achievement “. Sebuah sistem monitoring melakukan proses pengumpulan data mengenai dirinya sendiri dan melakukan anlisis terhadap data-data tersebut dengan tujuan untuk memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki. Data yang dikumpulkan pada umumnya merupakan data real-time, baik data yang diperoleh dari sistem yang hard real-timemaupun sistem yang soft real-time. Sistem yang real-time merupakan sebuah sistem dimana waktu yang diperlukan oleh sebuah komputer di dalam memberikan stimulus ke lingkungan eksternal adalah suatu hal yang vital.Waktu di dalam pengertian tersebut berarti bahwa sistem yang realtime mengharuskan bahwa suatu pekerjaan harus terselesaikan dengan benar. Sesuatu yang sangat buruk akan terjadi apabila komputer tidak mampu menghasilkan output dengan tepat waktu. Hal ini seperti yang sering terjadi pada embedded system untuk control suatu benda, seperti pesawat terbang, mesin jet, dan yang lainnya. Sistem yang soft real-time tidak mengharuskan bahwa suatu pekerjaan harus terselesaikan dengan benar. Seperti sistem pada multimedia dimana tidak akan memberi pengaruh yang begitu besar terhadap output yang
7
8
dihasilkan apabila untuk beberapa batasan waktu yang telah ditetapkan terjadi kehilangan data. Namun hal tersebut masih bisa ditoleransi. Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi kedalam tiga proses besar, yaitu: 1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring, 2. Proses di dalam analisis data monitoring, dan 3. Proses di dalam menampilkan data hasil monitoring. Keseluruhan proses dapat dilihat pada gambar 2.1. Sumber data dapat berupa network traffic, informasi mengenai hardware, atau sumber-sumber lain yang ingin diperoleh informasi mengenai dirinya. Proses dalam analisis data dapat berupa pemilihan data dari sejumlah data telah terkumpul atau bisa juga berupa manipulasi data sehingga diperoleh informasi yang diharapkan. Sedangkan tahap menampilkan data hasil monitoring menjadi informasi yang berguna di dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terhadap sistem yang sedang berjalan dapat berupa sebuah tabel, gambar, gambar kurva, atau dapat juga berupa gambar animasi. a service
a service
Pengumpulan
Analisis
Menampilkan
Data
Data
Hasil Monitoring
Selecting, filtering, updating
As a table, curve, image, image animation
Network traffic, hardware information, population, economy, etc
Gambar II.1. Proses di dalam sistem monitoring Sumber : Slamet ; 2009 : 20.
9
II.2. Polusi Udara Menurut Harssema dalam Mulia (2005), pencemaran udara diawali oleh adanya emisi. Emisi merupakan jumlah polutan atau pencemar yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu. Emisi dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan manusia. Emisi akibat proses alam disebut
biogenic emissions,
contohnya yaitu dekomposisi bahan organic oleh bakteri pengurai yang menghasilkan gas metan (CH4). Emisi yang disebabkan kegiatan manusia disebut anthropogenic emissions. Contoh
anthropogenic emissions
yaitu hasil
pembakaran bahan bakar fosil, pemakaian zat kimia yang disemprotkan ke udara, dan sebagainya. Nugroho (2005) menyebutkan sumber pencemaran udara dengan istilah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi secara alamiah. Sedangkan faktor eksternal merupakan pencemaran udara yang diakibatkan ulah manusia. Sumber pencemaran udara dapat pula dibagi atas: 1. Sumber bergerak, seperti: kendaraan bermotor 2. Sumber tidak bergerak, seperti: a. Sumber titik, contoh: cerobong asap b. Sumber area, contoh: pembakaran terbuka di wilayah pemukiman (Soemirat, 2002).
10
II.3. Android Android adalah sistem operasi untuk perangkat selular yang berbasis Linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google
Inc.
membeli Android Inc.pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Dilain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah
lisensi
Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka
perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD) (Nazruddin Saffat : 2011 : 1).
11
II.3.1. Basic4Android Basic4Android adalah development tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4Android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi Android (APK) yang dicompile oleh Basic4Android adalah aplikasi Android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang dicompile oleh Basic4Android adalah No Dependencies (tidak ketergantungan file oleh lain). IDE Basic4Android hanya fokus pada development Android. (Nazruddin Saffat : 2011 : 16). Tampilan awal Eclipse terlihat seperti terlihat pada Gambar II.11.
Gambar II.2. Tampilan Awal Basic4Android Sumber : Arief Humala: 2012 : 15
12
Basic4Android memiliki kekayaan dalam satuan libraries (perpustakaan) yang membuatnya menjadi lebih mudah untuk mengembangkan macam-macam aplikasi Android yang advanced. Library-nya adalah:
1. SQL databases 2. GPS 3. Serial ports (Bluetooth) 4. Camera 5. XML parsing 6. Web services (HTTP) 7. Services (background tasks) 8. JSON 9. Animations 10. Network (TCP and UDP) 11. Text To Speech (TTS) 12. Voice Recognition 13. WebView 14. AdMob (ads) 15. Charts 16. OpenGL 17. Graphics
13
II.3.2. Fitur – fitur Android Android tersedia secara open source bagi manufaktur perangkat keras untuk modifikasinya sesuai kebutuhan. Meskipun konfirgurasi perangkat Android tidak sama antara satu perangkat dengan perangkat lain. Fitur yang tersedia Android adalah : 1. Penyimpanan (Storage) : menggunakan SQLite yang merupakan database relational yang ringan untuk menyimpan data. 2. Koneksi (Connectivity) : mendukung GSM/EDGE, IDEN, CDMA, EV-DO, UMTS, Bluetooth (termasuk A2DP dan AVRCP), Wifi, LTE, dan WiMax. 3. Pesan (Messaging) : mendukung SMS dan MMS. 4. Mendukung Media : audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF). 5. Web Browser : menggunakan open source WebKit termasuk di dalamnya engine Chrome V8 JavaScript. 6. Hardware : terdapat Accelerometer Sensor, Camera, Digital Compass, Proximity Sensor dan GPS. 7. Multi touch : mendukung layar multi touch. 8. Multi tasking : mendukung aplikasi multi tasking.
14
II.3.3. Arsitektur Android Agar lebih mudah memahami bagaimana Android bekerja, berikut ini bagan tingkatan – tingkatan sistem operasi Android :
Gambar II.3 Arsitektur Sistem Operasi Android Sumber : Pemograman Aplikasi Andoid
Secara garis besar system operasi Android terbagi menjadi lima tingkatan : 1. Aplications pada tingkat inilah kita akan bekerja, contoh aplikasi ini banyak ditemui, seperti : Phone, Contack, Browse dan lain – lain. Seperti aplikasi Android pada umumnya yang dapat di download dan di install dari Market Android. Semua aplikasi yang anda buat terleteak pada tingkat Applications.
15
2. Aplication Framework adalah semacam kumpulan class built-in yang tertanam dalam sistem operasi Android sehingga pengembang dapat memanfaatkanya untuk aplikasi yang sedang dibangun. 3. Libraries berisi semua kode program yang menyediakan layanan – layanan utama sistem operasi Android. Sebagai contoh library SQLite yang menyediakan dukungan database sehingga aplikasi Android dapat menggunakannya
untuk
menyimpan
data.
Library
WebKit
yang
menyediakan fungsi – fungsi browsing web, dan lain – lain. 4. Android Runtime kedudukannya setingkat dengan libraries, Android Runtime menyediakan kumpulan pustaka inti yang dapat diaktifkan oleh pengembang untuk menulis kode aplikasi Android dengan bahasa pemrograman Java. Dalvik Virtual Machineaktif setiap kali aplikasi Android berproses (aplikasi Android dikompilasi menjadi Dalvik executable). Dalvik adalah mesin semu yang dirancang khusus untuk Android yang dapat mengoptimalkan daya battery perangkat bergrak dengan memori dan CPU terbatas. 5. Linux kernel adalah kernel dasar Android. Tingkat ini berisi semua driver perangkat tingkat rendah untuk komponen – komponen hardware perangkat Android. II.3.4 Jenis-Jenis Versi Android 1.
Android versi 1.1 Andoid versi 1.1 di rilis pada 9 Maret 2009 oleh Google. Android versi ini
dilengkapi disupport oleh Google Mail Service dengan pembaruan estetis pada
16
aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email. 2.
Android versi 1.5 Cup Cake Android Cup Cake di rilis pada pertengahan Mei 2009, masih oleh Google
Inc. Adroid ini dilengkapi software development kit dengan berbagai pembaharuan termasuk penambahan beberapa fitur antara lain yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube, upload gambar ke Picasa langsung dari telepon, serta mendapat dukungan Bluetooth A2DP. 3.
Android versi 1.6 Donut Android Donut di rilis pada September 2009 menampilkan proses
pencarian yang lebih baik dibandingkan versi-versi sebelumnya. Selain itu Android Duut memiliki fitur-fitur tambahan seperti galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech. Android Donut juga dilengkapi baterai indikator, dan kontrol applet VPN. 4.
Android versi 2.0/2.1 Eclair Android Eclair dirilis pada 3 Desember 2009. Perubahan yang ada antara
lain adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Android Eclair merupakan Adroid pertama yang mulai dipakai oleh banyak smartphone, fitur utama Eclair yaitu perubahan total struktur dan tampilan user interface.
17
5.
Android versi 2.2 Froyo (Frozen Yogurt) Android Froyo dirilis pada 20 mei 2012. Adroid versi ini memiliki
kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali dari versi-versi sebelumnya. Selain itu ada penambahan fitur-fitur baru seperti dukungan Adobe Flash 10.1, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market. 6.
Android versi 2.3 Gingerbread Andoid Gingerbread di rilis pada 6 Desember 2010. Perubahan-perubahan
umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu. 7.
Android versi 3.0/3.1 Honeycomb Android Honeycomb di rilis pada awal 2012. Merupakan versi Android
yang dirancang khusus untuk device dengan layar besar seperti Tablet PC. Fitur baru yang ada pada Android Honeycomb antara lain yaitu dukungan terhadap prosessor multicore dan grafis dengan hardware acceleration. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Tablet pertama yang memakai Honeycomb adalah tablet Motorola Xoom yang dirilis bulan Februari 2011. Selain itu sebuah perangkat keras produksi Asus bernama Eee Pad
18
Transformer juga menggunakan OS Android honeycomb dan diharapkan akan masuk ke pasaran Indonesia pada Mei 2011. 8.
Android versi 4.0 ICS (Ice Cream Sandwich) Android Ice Cream Sandwich diumumkan secara resmi pada 10 Mei 2011
di ajang Google I/O Developer Conference (San Francisco), pihak Google mengklaim Android Ice Cream Sandwich akan dapat digunakan baik di smartphone ataupun tablet. Android Ice Cream Sandwich membawa fitur Honeycomb untuk smartphone serta ada penambahan fitur baru seperti membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC. Ponsel pertama yang menggunakan sistem operasi ini adalah Samsung Galaxy Nexus. 9.
Android versi 4.1 Jelly Bean Android Jelly Bean juga diluncurkan pada acara Google I/O 10 Mei 2011
yang lalu. Android versi ini membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru, diantaranya peningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat. Versi ini juga dilengkapi Google Now yang dapat memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 pertama kali digunakan dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.
19
10. Android versi 4.2 Jelly Bean Fitur photo sphere untuk panaroma, daydream sebagai screensaver, power control, lock screen widget, menjalankan banyak user (dalam tablet saja), widget terbaru. Android 4.2 Pertama kali dikenalkan melalui LG Google Nexus 4.
II.4. Mikrokontroler ATMega8535 Mikrokontroler adalah suatu keping IC dimana terdapat mikroprosesor dan memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM), bahkan ada beberapa jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PPL, EEPROM dalam suatu kemasan. Penggunaan mikrokontroler dalam bidang kontrol sangat luas dan popular. Ada beberapa vendor yang membuat mikrokontroler diantaranya Intel, Microchip, Winbond, Atmel, Philips, Xemics dan lain-lain buatan Atmel. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, di mana semua intruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar intruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda dengan intruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. AVR berteknologi RISC (Complex Instruction Set Computing), sedangkan seri umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx. (Lingga Wardhana, 2006 : 1).
20
Gambar II.4 Mikrokontroler ATMega8535 Sumber : Sistem Komputer, 2014 II.4.1. Arsitektur ATMega8535
Gambar II.5 Blok Diagram Fungsional ATMega8535 Sumber : Lingga Wardhana, 2006
21
Dalam gambar tersebut dapat dilihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian sebagai berikut: 1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D. 2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran. 3. Tiga buah Timer dengan kemampuan pembandingan. 4. CPU yang terdiri atas 32 buah register. 5. Watchdog Timer dengan osilator internal. 6. SRAM sebesar 512 byte. 7. Memory Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write. 8. Unit interupsi internal dan eksternal. 9. Port antarmuka SPI. 10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. 11. Antarmuka komparator serial. 12. Port USART untuk komunikasi serial.
II.4.2. Fitur ATMega8535 Kapabilitas detail dari ATMega8535 adalah sebagai berikut: 1. Sitem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz 2. Kapabilitas memori flash 8 kb, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM sebesar 512 byte. 3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel. 4. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps. 5. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.
22
II.4.3. Konfigurasi Pin ATMega8535 Konfigurasi pin ATMega8535 dapat dilihat pada Gambar II.3. Dari gambar tersebut dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin ATMega8535 sebagai berikut (Lingga Wardhana. 2006 : 3) : 1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya. 2. GND merupakan pin Ground. 3. Port A(PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC. 4. Port B(PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer / Counter, komparator analog, dan SPI. 5. Port C(PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator analog dan Timer Oscilator. 6. Port D(PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komporator analog, interupsi ekternal, dan komunikasi serial. 7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler. 8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock ekternal. 9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC. 10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
23
Gambar II.6 Pin ATMega8535 Sumber : Lingga Wardhana, 2006
II.5. Bluetooth Bluetooth sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host to host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk Wireless Local Area Network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah. Sistem Bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management dan Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB
24
Interface), flash dan voice code. sebuah link manager. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke baseband processing dan layer protocol fisik. Link manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi. Bentuk fisik modul Bluetooth HC-05 dapat dilihat pada gambar II.4
Gambar II.7 Bentuk Fisik Modul Bluetooth HC-05 Sumber : http://www.botscience.net
II.6. Sensor Gas MQ-135 Sensor asap MQ-135 adalah sensor gas yang memiliki konduksifitas rendah jika berada diudara bersih. Konduktivitas sensor akan naik seiring dengan kenaikan konsentrasi gas. Untuk mengkonversi terhadap kepekatan gas,sensor ini memerlukan suatu sirkuit listrik tambahan. Kelebihan dari sensor ini adalah memiliki kepekaan yang baik terhadap gasberbahaya (Amonia, Sulfida, Benzena) dalamberbagai konsentrasi, Masa aktif yang lama, danmembutuhkan biaya yang lebih rendah. Sensor ini termask jenis sensor TGS (Taguchi Gas Sensor). Karakteristik dari jenis sensor ini adalah jika dalam posisi bekerja mendeteksi
25
suhu gas, maka tegangan sensor akan turun. Sebagai contoh jika resistansi sensor (RS) pada saat terdapat gas Hydrogen adalah 1KW dan resistansi sensor (RS) pada saat udara bersih adalah 10KW maka : Rgas
1000 0.1 10000
Dari perhitungan diatas serta menurut jika Rgas/Rair=0.1 maka konsentrasi gas Hydrogen pada udara adalah pada sekitar 100ppm. Bentuk fisik Sensor Gas MQ135 dapat dilihat pada gambar II.5 :
Gambar II.8 Bentuk Fisik Sensor Gas MQ-135 Sumber : Anonim5, 2011
II.7. Sensor Suhu LM35 Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
26
Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC
Gambar II.9 Bentuk Fisik Sensor Suhu LM35 Sumber : Anonim5, 2011
II.8. LCD 16 x 2 LCD (Liquid Crystal Display) merupakan suatu jenis media tampilan yang menggunakan crystal cair sebagai penampil utama. LCD adalah salah satu perangkat penampil yang sekarang ini mulai banyak digunakan. LCD memanfaatkan silikon atau galium dalam bentuk kristal cair sebagai pemendar cahaya. Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi piksel yang dibagi dalam baris dan kolom. Dengan demikian setiap pertemuan baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar (backplane), yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang ditutupi oleh
27
lapisan elektroda transparan. Dalam keadaan normal, cairan yang digunakan memiliki warna cerah. Daerah-daerah tertentu pada cairan akan berubah warnanya menjadi hitam ketika tegangan diterapkan antara bidang latar dan pola olektroda yang terdapat pada sisi dalam lempeng kaca bagian depan. Bentuk fisik LCD 16x2 dapat dilihat pada gambar II.5
Gambar II.10. Bentuk Fisik LCD 16x2 Sumber : 20 Aplikasi mikrokontroler ATMega8535 & ATMega16 menggunakan Bascom-AVR, Afrie Setiawan
LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang menampilkan data dengan 2 baris tampilan pada display. Keuntungan dari LCD ini adalah (Afrie Setiawan. 2011 : 24) : 1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan dalam pembuatan program tampilan. 2. Mudah dihubungkan dangan port I/O karena hanya menggunakan 8 bit data dan 3 bit kontrol. 3. Ukuran modul yang proporsional. 4. Daya yang digunakan relatif sangat kecil.
28
II.9. USBasp Programmer USBasp Programmer adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menuliskan program (men-download) pada Microcontroller ATMEL AVR. Dengan menggunakan perangkat ini kita dapat mengisikan file *.hex yang telah di Compile (diciptakan) oleh software seperti Code Vision AVR. Banyak kelebihan yang kita dapatkan dengan menggunakan perangkat ini, diantaranya : 1.
Kecepatan mengisi program yaitu 5 kBytes/s.
2.
Tidak menggunakan kontroler tambahan seperti SMD khusus.
3.
Fasilitas SCK digunakan untuk men-download target dengan (kecepatan rendah kurang dari 1,5MHz).
4.
Tidak memerlukan supply tambahan dan dapat digunakan untuk mensupply power dari Mikrokontroler.
1. Dapat digunakan untuk berbagai platform seperti Linux, Mac OS, Windows XP, Windows Vista, Windows 7,dan Windows 8. (Kurniawan Dayat;2009:8).
Gambar II.11 USBasp Downloader Sumber : http://www.usbasp.com
29
II.10. Bahasa Pemrograman II.10.1 Code Vision AVR EVAL (CVAVR) Code Vision AVR C Compiler (CVAVR) merupakan kompiler bahasa C untuk AVR. Kompiler ini cukup memadai untuk belajar AVR, karena selain mudah penggunaanya juga didukung berbagai fitur yang sangat membantu dalam pembuatan software untuk keperluan pemrograman AVR. CVAVR ini dapat berjalan di bawah sistem operasi Windows 9x, Me, Nt 4, 2000 dan XP. CVAVR ini dapat mengimplementasikan hampir semua instruksi bahasa C yang sesuai dengan arsitektur AVR, bahkan terdapat berbagai beberapa keunggulan tambahan untuk memenuhi keunggulan spesifikasi dari AVR. Hasil kompilasi objek CVAVR bisa digunakan sebagai source debug dengan AVR Studio debugger dari ATMEL. Selain pustaka standar bahasa C, CVAVR juga menyediakan pustaka tambahan yang sangat membantu pemrograman AVR, yaitu:
Alphanumeric LCD modules,
Philip 12C bus,
National Semiconductor LM75 Temperature Sensor,
Philipp PCF8563, PCF8583, Maxim/Dallaas Semiconductor DS 1302 and DS1307 Real time Clock,
Maxim/Dallas Semiconductor 1 Wire protocol,
Maxim/Dallas Semiconductor DS1820, DS1820, 18B20 Temperature sensors,
Maxim/Dallas Semiconductor DS1621 Thermometer Sensor,
Maxim/Dallas Semiconductor DS2430 and DS2433 EEPROMs,
30
SPI,
Power Management,
Delays,
Gray code conversion. Tampilan pembuka CVAVR dapat dilihat pada gambar II.8.
Gambar II.12. Tampilan Pembuka CVAVR. Sumber : www.hpinfotech.com