BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Konsep Strategi Program Strategi yang digunakan oleh sebuah program acara televise sangat
penting diteliti karena hal tersebut sebagai tolak ukur bagi programprogram yang ditayangkan pada stasiun televisi yang bersangkutan. Sejauhmana program yang ditayangkan dapat menarik minat masyarakat dan tentunya dapat mengalahkan program-program lain yang ditayangkan di stasiun televisi lain. Oleh karena itu, setiap stasiun televise dapat bersaing dengan menampilkan program-program unggulan mereka yang dapat menarik minat pemirsa. Dan tentunya strategi program yang digunakan dalam program tersebut akan mempengaruhi rating dan share dari program tersebut. Dan apabila program tersebut bisa memperoleh rating dan share tinggi, maka dapat dipastikan sang pemasang iklan dengan senang htai akan memasang iklannya pada slot jam tayang yang menayangkan program tersebut. Strategi yang digunakan oleh sebuah program acara televisi patut untuk diteliti sebagai bahan pembelajaran bagi stasiun televisi dalam pembuatan produk program, biaya program, penempatan jam tayang program yang sesuai dengan target audiens, promosi program, sehingga program
tersebut
tetap
mampu
mempertahankannya.
Dan
bisa
mengalahkan para rivalnya, dan tentunya selain menarik minat khalayak 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
untuk menonton (perolehan rating yang tinggi), juga dapat menarik sang pemasang iklan. Strategi dapat didefinisikan sebagai pola tanggapan organisasi terhadap lingkungannya, definisi ini mengandung arti bahwa setiap organisasi selalu mempunyai strategi walaupun tidak pernah secara eksplisit dirumuskan, strategi berhubungan dengan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya dengan tantangan dan resiko yang harus dihadapi dari lingkungan di luar perusahaan.2 Strategi inilah yang mampu mempertahankan setiap program agar tetap eksis dan tidak ditinggalkan oleh pemirsanya. Strategi yang sangat menarik untuk dibahas, sebuah konsep baru di ranah pertelevisian Indonesia dimana media online dijadikan sebuah sarana mendatangkan revenue dutukar dengan exposure di televisi.3
2.2
Komunikasi Massa Komunikasi Massa sebagai jenis komunikasi yang ditunjukan
kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Sasaran komunikasi massa adalah orang banyak yang disebut massa, meskipun sasarannya adalah massa namun yang harus diingat sasaran sebenarnya adalah terdapat pada saluran-
2
Morisson, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan televisi, kencana, Jakarta 2008, hal. 136 3 Wawan Hendrawan, www.dailysocial.net
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
saluran komunikasi massa tersebut adalah individu-individu, orang perorang yang menonton televisi dan lain-lainnya.4 Adapun konsep-konsep didalam komunikasi massa : 1. Proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada public (masyarakat luas ) secara luas. 2. Proses dimana suatu pesan dicari, digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Pada dasarnya komunikasi adalah sesuatu yang dilakukan secara sadar, disengaja serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya. Pengertian “sadar” disini menunjukan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang sepenuhnya dalam kondisi mental psikologis yang terkendali dan terkontrol. Disengaja maksudnya bahwa komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan kemampuan dari pelakunya, sementara tujuan menunjukan pada hasil atau akibat yang ingin dicapai.5 Pengertian komunikasi berdasarkan Hovland, Janis & Kelley adalah suatu proses melalui seseorang (komunikator), menyampaikan stimulus (biasanya berdasarkan kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya (khalayak).6 2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa Menurut Bittner dalam bukunya Mass Communication : An Introduction,
komunikasi
massa
adalah
4
pesan-pesan
yang
Jalaludin Rakhmat, Psikologi komunikasi, Bandung, PT. Rosda Karya, 2001, hal. 189 Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, Agustus, 2001, hal. 10 6 Ibid hal. 7 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.7 Definisi ini memberi batasan pada komponen-komponen dari komunikasi massa. Komponen-komponen itu mencakup adanya pesan-pesan, media massa (Koran, majalah, televisi, radio, dan film), dan khalayak. Dalam konteks penelitian ini maka komunikasi massa adalah strategi program that‟s my boy di SCTV yang dikomunikasikan melalui media massa dengan channel stasiun televisi SCTV pada sejumlah besar orang yang menonton. Menurut Defleur dan Dennis dalam bukunya “Understanding Mass Communication” (1985), komunikasi massa adalah suatu proses dimana
komunikator-komunikatornya
menggunakan
media
untuk
menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan mampu mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara”.8 Definisi ini menekankan pada bagaimana sumber informasi (media massa) menyampaikan dan menyajikan isi pesan. Dengan cara dan gaya tertentu menciptakan makna pada suatu peristiwa, sehingga mempengaruhi khalayak. Komunikasi massa yang kita adopsi dari istilah bahasa inggris, Mass Communication, kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang “mass mediated”. 7 8
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung, PT. Rosda Karya, 2001, Hal. 188 Op.cit., Sasa Djuarsa Sendjaja, hal. 158
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Pengertian media massa secara garis besar dapat dibagi kedalam dua kelompok : media massa cetak dan media massa elektronika. Media massa cetak antara lain meliputi surat kabar, majalah, dan bulletin. Sedangkan, media massa elektronika mencakup media “audio” (suara) seperti radio, dan media “audio visual” (suara dan gambar) yaitu televisi dan film.9 Perbedaan massa dalam arti “umum” dengan massa dalam arti komunikasi massa agar tidak ada keracunan dan perbedaan persepsi. Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjukan pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa dan prilakunya yang berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu massa disini menunjukan kepada khalayak, audiens, penonton, pemirsa, atau pembaca. Sedangkan massa dalam pengertian “umum” bisa diartikan sebagai pengunjuk rasa.10 Herbet Blumer menyebutkan mass audiens (penerima pesan dalam komunikasi massa) paling tidak mempunyai tiga karakteristik yaitu :11 1. Susunan anggotanya berasal dari berbagai kelompok lapisan masyarakat (heterogen). 2. Terdiri dari individu yang tidak saling mengenal. 3. Tidak memiliki pimpinan atau organisasi formal.
9
Ibid, hal. 162 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 4 11 Ibid, hal. 10 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
2.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa Dalam penjelasan di atas, komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Secara konsepsional karakteristik dari komunikasi massa diantaranya : 1. Komunikasi melalui media massa pada dasarnya di tujukan ke khalayak yang luas, heterogen, anonym, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis cultural. 2. Bentuk
kegiatan
komunikasi
bersifat
umum,
bukan
perorangan atau pribadi. 3. Pola penyampaian pesan berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupun cultural. 4. Penyampaian pesan cenderung berjalan satu arah, umpan balik atau tanggapan dari pihak penerima (khalayak) lazimnya tertunda. 5. Kegiatan komunikasi dilakukan secara terencana, terjadwal dan terorganisir. Kegiatan melalui media massa di lakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisasi. Redaksi yang merupakan bagian dari suatu organisasi media massa bertindak sebagai “gatekeeper” menjalankan fungsi decoding, interpreting, dan encoding yakni membaca, menyeleksi dan memutuskan hal-hal yang akan di muat atau di siarkan media
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
tersebut. Setelah melewati gatekeeper ini. Pesan-pesan tersebut disebarkan atau disiarkan pada khalayak. Demikian hal nya khalayak, mereka juga ingin menyeleksi dan menginterpretasikan pesan-pesan media. Karena proses komunikasi berjalan satu arah, maka umpan balik (feed back) bersifat dugaan atau tertunda. 12 2.3
Media Massa Media massa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk
komunikasi massa. Media massa-pers, televisi, radio, majalah, dll. Serta proses komunikasi massa (peran yang dimainkannya) semakin banyak dijadikan sebagai objek studi. Gejala ini seiring dengan meningkatnya peran media massa itu sendiri sebagai suatu institusi penting dalam masyarakat. Buku ini bertitik tolak dari asumsi dasar bahwa media memiliki fungsi penting. Asumsi tersebut ditopang oleh dalil : a. Media merupakan industry berubah dan berkembang yang menciptakan
lapangan
kerja,
barang,
dan
jasa,
serta
menghidupkan industry tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi social lainnya. b. Media massa merupakan sumber kekuatan – alat control, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya.
12
Ibid. hal 73
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
c. Media merupakan lokasi ( atau forum ) yang semakin berperan, untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional atau bertaraf internasional. d. Media sering kali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalm pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya, hidup, dan norma-norma. e. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas social.
Pada dasarnya masyarakat dibentuk oleh berbagai pengaruh kekuatan ekonomi, baik oleh aneka kekuatan yang terdapat dalam suatu kelompok maupun oleh adanya tarik menarik kekuatan antar kelompok, yang diwarnai oleh konflik dan ketegangan laten (tersembunyi), kalau tidak bisa disebut aktif. Sejarah menunjukan bahwa berbagai kekuatan yang berperan dalam masyarakat ternyata lebih kuat peranannya dibandingkan dengan media atau pangaruh yang ditimbulkan oleh media itu. Pada dasarnya tergantung pada pendayagunaan kekuasaan oleh unsure kekuatan lain. 2.4
Televisi
2.4.1 Pengertian Televisi Televisi secara harfiah artinya “melihat dari jauh”. Namun demikian, dalam pengertian sederhana ini sebenarnya meliputi dua bagian utama, yaitu pemancar televisi yang berfungsi mengubah dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
memencarkan sinyal-sinyal gambar (view) bersama-sama dengan sinyal suara sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat diterima oleh pesawat televisi penerima pada jarak yang cukup jauh. Kedua televisi penerima yang menangkap sinyal-sinyal tersebut dan mengubahnya kembali sehingga apa yang dipancarkan oleh transmisi televisi tadi dapat di katakana bahwa pesawat televisi adalah alat yang digunakan untuk melihat dan mendengar dari tempat yang jauh. Televisi merupakan temuan internasional karena banyak ilmuanilmuan yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan teknologi ini. Tercatat dalam sejarah nama-nama tersebut diantaranya Michael Faraday (ilmuan inggris, 1791-1867) dan James Clerk Maxwell (ilmuan inggris, 1831-1879) suara maupun kombinasi gambar-suara (televisi) untuk dipancarkan dari suatu tempat lain dengan melalui media udara.13 Percobaan transmisi gelombang elektromagnetik tersebut telah sukses dikembangkan oleh ilmuan Jermen Heinrich Rudolf Hertz (1857-1894) meskipun dalam jarak yang masih terbatas. Baru setelah melalui tangan dingin Guglielmo Marconi, seorang ilmuan Italia (18741937), gelombang elektromagnetik sebagai media suara atau radio yang dikirim mampu diterima dengan baik meskipun menyebrangi samudra atlantik pada tahun 1901.
13
Setyo, Ciptono, 2002, televisi swasta kita-tantangan dan dilemanya, jurnal teknik universitas pancasila, Jakarta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
2.4.2 Fungsi Televisi Fungsi televisi yakni memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Menurut Prof. Dr. Onong U Efendy, M.A dalam bukunya “televise siaran teori dan praktek”, televisi pada pokoknya mempunyai 3 fungsi yakni fungsi penerangan, pendidikan, dan hiburan. Menurut fungsi ini, segala sesuatu yang disiarkan kepada masyarakat tergantung pada system Negara dan pemerintah Negara yang bersangkutan. 1. Fungsi Penerangan (the information function) Ada 2 faktor yang terdapat pada media massa audio visual, yaitu : a. Immediacy Mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh para pemirsa pada saat peristiwa berlangsung, seolah-olah mereka berada ditempat peristiwa itu terjadi. b. Realism Mengandung makna kenyataan. Ini berarti bahwa stasiun televisi menyiarkan informasi secara audiovisual sesuai dengan kenyataan. 2. Fungsi Pendidikan (the education function) Sebagai media komunikasi massa, televisi merupakan sarana ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara stimulasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
3. Fungsi Hiburan Fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran sangat dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu masa siaran diisi oleh acara-acara hiburan. Hal ini dapat di mengerti karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup serta bagaikan kenyataan, dan ddinikmati sekalipun oleh khalayak yang tidak mengerti bahasa asing, bahkan tuna aksara. Dengan demikian televisi berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pemirsa kaya akan informasi, pendidikan, dan hiburan. Selain itu televise juga berfungsi untuk membujuk pemirsanya. 14 Siaran televisi secara garis besar memiliki tiga unsur utama, yaitu : 1. Video atau gambar Merupakan hal terpenting dalam televisi. Untuk itulah gambar atau video harus menggambarkan situasi yang sebenarnya atau actual, pengambilan gambar-gambar dapat menggunakan sudut pandang berbeda atau angel yang diambil tidak semua sama, komposisi maupun warna yang sesuai, agar khalayak tertarik untuk menyaksikan dan terkesan. 2. Naskah atau Commentary Merupakan unsur terpenting dalam televisi Naskah dalam televisi menceritakan gambar dengan bahasa tutur atau bahasa oral serta dapat menarik khalayak. Naskah dalam televisi dapat berbentuk reading atau voice over. Untuk itu naskah televisi harus bercerita dengan gambar,
14
Ibid., 128
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
dengan bahasa tutur, kalimat aktif-positif, dan bahasa sederhana. Bercerita tentang gambar merupakan kaidah terpenting dalam naskah televisi agar singkron dan dapat menguatkan gambar yang disajikan. 3. Audio Audio dalam pertelevisian adalah suara yang dapat didengarkan oleh khalayak dan berbentuk suara atmosfer, yaitu suara dari sebuah peristiwa dan suasana atau gambar yang disajikan. Selain itu, audio juga dapat berbentuk narasi atau suara dari naskah yang dibaca oleh reporter.15 Sebagai salah satu Komunikasi Massa melalui televisi, sama dengan halnya media-media lainnya yang memiliki sifat fisik masingmasing dalam memberikan karakter media. Yakni; dapat didengar dan dilihat, dapat dilihat dan di dengar kembali bila diputar kembali, daya rangsang atau pengaruh cukup tinggi. Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian mengenai Bagaimana Strategi Program Acara Eat Bulaga dalam Meraih Rating dan Share di SCTV ? Sesuai dengan focus peneliti pada hasil penelitian ini penulis hanya akan menguraikan Strategi program Eat Bulaga : 1. Planning (Perencanaan) 2. Organizing (Pengorganisasian) 3. Actuating (Pangarahan) 4. Controlling (Pengawasan) 15
J.B Wahyudi, Teknologi Informasi Dan Produksi Citra Bergerak, Gramedia Pustaka. 2003. Hal 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
4.3.1
Planning (Perencanaan) Perencanaan
merupakan
kegiatan
penentuan
tujuan
dalam
mempersiapkan rencana dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam strategi program “Eat Bulaga” ada beberapa perencanaan yang perlu dilakukan. Acara Variety Show ini mempunyai tujuan selain untuk memberikan hiburan yang berkualitas kepada publik yang dikemas secara lucu, menarik. Dengan haisl penelitian dengan produser bahwa program ini mempunyai tujuan yaitu : Tujuan sebenarnya tetap mengkritis hal-hal yang jadi training topic dengan kemungkinan sama dengan treatment.16 Dari hasil penjelasan di atas mengambil kesimpulan bahwa tujuan dari program Eat Bulaga adalah memberikan hiburan yang berkualitas kepada publik. Target audien dari program eat Bulaga adalah masyarakat di semua umur (SU). Tetapi karena program acara ini mengenai hiburan untuk kalangan anak-anak pun boleh di ikut sertakan. Dalam sebuah industry televise yang dapat
menilai sebuah
program acara itu layak di tonton atau tidak adalah pemirsanya, melalui 16
Hasil wawancara Dengan Produser Eat Bulaga,6 Juni 2014 di SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
rating dan Share, dapat diketahui sejauh mana program acara tersebut diminati oleh masyarakat. Oleh sebab itu ide kreatif sangatlah penting untuk sebuah program televise karena bisa juga mempengaruhi Rating dan Share,dalam sebuah program televise tidak mudah untuk mempertahankan Rating dan Share. Setiap stasiun televise pasti memiliki target rating pada setiap programnya baik itu program unggulan maupun tidak. Jika rating yang didapat oleh program ini kecil, maka aka nada upaya-upaya atau strategi khusus yang dilakukan oleh produser, dimana akan berguna untuk meningkatkan Rating .Dalam hal ini produser harus cepat tanggap dan mengamati kenapa Rating naik kembali ?
So pasti ya kita harus mengantisipasi kalau terjadi penurunan jadi dengan inovasi dan kreatif dalam bentuk kemasan. Salah satunya kita sekarang juga sudah mulai menerapkan yang namanya kekuatan background mewakili situasi tema yang diangkat dan juga situasi lokasi seperti layaknya mereka dari lokasi itu salah satunya.17
Meningkatkan rating itu memang yang paling utama karena memang program ini berjalan hampir 2tahun tetap karena
17
ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
kekuatannya Eat Bulaga Indonesia dari Uya Kuya itu sudah menjadi icon yang kuat.18 Jadi banyak hal dan upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan rating selain membuat variety show yang inovasi dan kreatif, dengan membuat banyak pola yang menghibur dan selalu berubah-ubah juga merupakan suatu strategi yang digunakan.
Strategi yang meningkatkan rating itu mulai kita terapkan bagaimana kita tidak bermain takaran menjadi sebuah tontonan saja tapi juga harus menjadi sebuah tontonan yang bermanfaat dan pemirsa diikut terlibat.Peningkatan itu salah satunya dengan kita mengangkat tema-tema yang memang sangat kuat dikalangan masyarakat. Keduanya kita sudah menguatkan yang namanya kegiatan off air yang tidak selalu mengangkat tema-tema yang keras yang artinya tema-tema yang lagi kasus korupsi dan ini kita bisa mengangkat tema-tema yang lebih.19
1.1.2
Organizing (Pengorganisasian) Suatu program dapat berjalan dengan baik, disebabkan karena
terdapat suatu pengorganisasian yang baik pula. Tim produksi, merupakan sebuah organisasi kecil, meski demikian perlu pengaturan yang baik pula
18 19
Hasil Wawancara Produser “Eat Bulaga”, 6 Juni 2014, 13.00 di SCTV Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
demi kelancaran program. Produser bekerja sama dengan pencetus ide kreatif Eat Bulaga. Pengorganisasin merupakan kegiatan pembagian tugas setelah proses perencanaan dijalankan. Dalam program Eat Bulaga
ada yang
bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan produksi tersebut, sebab kadang kala terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kesalahankesalahan dalam penentuan tema, acara dan editing dilakukan. Siapakah yang bertanggung jawab penuh terhadap program ini ? Apakah Script writer ikut bertanggung jawab apabila terjadi kesalahan ?
Yang paling bertanggung jawab dalam operasionalnya adalah pelaksanaan produser ada namanya Ibu Dyah Renongnintyas itu produser, di atas Cornel Pangaribuan sebagai eksekutif Produser. Nah itu bagaimana juga sesuai dengan konsep yang sudah dibuat dengan target-target yang sudah di sepakati, nah kita wajib mwngontrol menjalankan target sesuai yang di sepakati dalam takaran operasional dan production harian.20 Pemilihan team dan crew yang bertugas memang tidak boleh asal-
asalan dibuat dan harus sesuai dengan bidang atau keahlian orang masingmasing, jangan sampai terjadi salah pemilihan yang akhirnya dapat menghambat produksi program ini.Memang yang mempunyai kuasa penuh untuk memilih orang yang baertugas adalah yang bertanggung jawab itu
20
Hasil Wawancara dengan Produser Eat Bulaga 6 Juni 2014, 15.00, di SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
diberikan eksekutif produser. Sebagai eksekutif produser harus dapat memilih potensi dan kemampuan dari masing-masing orang, agar tugas yang di dapat sesuai dengan kemampuan orang itu sendiri. Bila team dan crew sudah terpilih dengan baik selanjutnya mereka akan bertugas sesuai dengan jobdesk yang sudah ada. Jobdesk ini berbedabeda tiap orangnya namun tiap orang harus tetap terorganisir agar tidak menganggu jobdesk yang lainnya, karena disini mereka bekerja sebagai team dimana kekompakan dan kerjasama sangat diutamakan. Setelah proses perencanaan berjalan, selanjutnya tim produksi melaksanakan tugas masing-masing yang dibagi. Dari hasil pengamatan, peneliti telah melakukan observasi pada tanggal 6 Juni-7 Juni 2014 pada jam 10 pagi di SCTV Tower dan dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan hal yang pertama harus dilakukan adalah perencanaan dan persiapan matang, maka pelaksanaan produksi dimulai. Pengarah acara memimpin jalannya produksi bekerjasama dengan crew dan artis yang terlibat. Masing-masing crew melaksanakan tugasnya sepertinya rehearsal yang telah dilakukan sebelumnya dan sesuai rundown yang ada. 21
1.1.3
21
Actuating (Pengarahan)
Hasil Observasi di SCTV Tower, 6 Juni-7 juni 2014, 10.00
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Tahapan ini adalah tahapan dimana tim produksi melakukan tindakan untuk memproduksi editing tema atau topic yang sudah ditentukan. Dari pengamatan penulis adalah menyiapkan materi. Materi yang sudah dibuat apakah berguna untuk masyarakat atau tidak. Atau hanya untuk keperluan suatu organisasi teetentu. Pengarahan dari produser sangat penting untuk dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam tim pada saat memproduksi program ini. Apakah produser turut andil dalam pemilihan tema ?
Script writer turut andil dalam pemilihan tema. Kita dan produser, ada isu
utama isu kembangan. Produser
yang mencari
narasumber.22 Lalu apa saja yang produser lakukan dalam proses pengarahan kepada team yang bertugas dalam produksi selama produksi ?
Untuk mengarahkan yang sebenarnya tidak sulit. Karena kita sudah punya pola rapat, pola program, yang jelas dan awal kita sudah punya desain produksi yang jelas. Jadi pengarahan kepada team dilakukan secara langsung. Karena kita semua sudah tau porsinya masing-maisng dan bekerja sesuai porsi masing-masing. Maka pengarahan yang dilakukan juga tidak rumit. Karena kita sudah mengetahui tugas dan kemampuan masing-masing. Saya
22
Hasil Wawancara dengan Script Writer “Eat Bulaga” , 7 Juni 2014 , 11.00; SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
sebagai produser hanya memastikan bahwa apa yang sudah dirancang, sudah kita desain itu terlaksana dengan baik.23 Dari hasil pengamatan dilapangan pada tanggal 6-7 Juni 2014 jam 10 pagi di SCTV Tower, peneliti dapat menyimpulkan bahwa proses Actuating (Pengarahan) ini sangat diperlukan dalam sebuah program agar bisa berjalan dengan baik. Dengan bantuan seorang editor mengatur alur sesuai rundown dan memastikan editor memilih gambar yang menarik sesuai dengan tema atau konsep yang ditentukan.24
1.1.4
Controling ( Pengawasan ) Tahap selanjutnya adalah pengawasan dan evaluasi dari hasil keseluruhan produksi yang telah dilakukan. Pengawasan dalam program selalu dilakukan oleh semua produser di dalam programnya.
Lalu
bagaimana proses pengawasan
yang
dilakukan pada saat proses produksi berlangsung ? Dalam proses produksi di karenakan memang sudah regular. Biasanya kita berfikir dalam sekali syuting bisa jadi minimal 2 episode artinya dalam rangka berproduksi kita 23 24
Hasil wawancara dengan Produser “Eat Bulaga” 6 Juni 2014, 15.00; SCTV Hasil Observasi di SCTV Tower, 6-7 Juni 2014 10 pagi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
mentimeline dalam satu bulan kita menyiapkan 2-4 tema yang sudah di siapkan jadi dalam takaran ide meeting evaluasi koordinasi pun sudah regular. Kita memang sudah sangat mempercayakan kepada produsernya dikarenakan treatment dan segalanya sudah berjalan dengan padu dengan team, contohnya itu adalah lebih bersifat isidentil di perlaksanaanya produksinya sampai di editing karna memang hal tersebut sudah di antisipasi di dalam pra produksi dengan adanya narasumber, treatment mau dimanakan itu sudah sudah terdata, sudah terlihat dari awal.25 Pengawasan dilakukan hanya sebatas untuk memastikan team dalam produksi sudah bekerja sesuai dengan rencana yang sudah dibuat atau belum. Semua team sudah mengetahui tanggung jawab dan posisi masing-masing, tugas produser hanya memastikan apakah sudah berjalan sesuai rencana atau belum. Setelah melakukan pengawasan pastinya produser dan team berharap agar program Eat Bulaga Indonesia dapat mencapai target dengan mendapatkan rating yang tinggi. Namun semua itu tergantung pada tingkat kepuasan masyarakat yang menyaksikan yang memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Maka produser harus mampu memenuhi kemampuan dari audien.
25
Hasil wawancara dengan Produser “Eat Bulaga Indonesia” 6 Juni 2014, SCTV
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, pada tanggal 06 Juni – 07 Juni 2014 pukul 11.00 pagi di studio SCTV Senayan City membahas tentang controlling atau lebih sering disebut dengan pengawasan , hal yang pertama kali harus di lakukan oleh produser adalah mengawasi jalannya proses pemberitaan yang sudah disiarkan, dengan proses evaluasi penilaian dan meneliti kendalan-kendala yang di hadapi baik teknis maupun non teknis. Dengan demikian dapat diusahakan tindakan-tindakan pencegahan atau perbaikan sehingga tujuan yang ingin dicapai bisa terwujud, dalam konteks melakukan langkah koreksi melalui rapat evaluasi.26 2.5
Program Televisi
2.5.1 Pengertian Program Televisi Kata „program‟ berasal dari bahasa Inggris “programme” atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara, tetapi menggunakan istilah „siaran‟ yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun, kata „program‟ lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia, dari pada kata „siaran‟ untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya.27
26 27
Hasil Observasi di SCTV “6 Juni – 7 Juni 2014, pukul 13.00 siang. Morissan, po.cit., 27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Dengan demikian, program memiliki pengertian yang lebih luas. Program atau acara yang disajikan adalah factor yang membuat pemirsa tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran, apakah itu televise atau radio. Program dapat disamakan atau di analogikan dengan produk atau barang atau pelayanan yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini pemirsa dan pemasang iklan. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran, yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar ataupun penonton.28 Secara umum, program merupakan siaran televisi, sehingga program
adalah
benda
abstrak
yang
sangat
potensial
untuk
dipergunakan mencapai tujuanyang bersifat idil, material dan komersial. Produksi siaran atau program merupakan produksi missal yang memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, hiburan dan pendidikan kepada sebagian besar khalayak dengan biaya yang cukup besar. Oleh karena pembuatan sebuah program membutuhkan biaya yang cukup besar, maka sebisa mungkin orang-orang kreatif yang berada dibalik layar televisi harus berpikir keras untuk membuat sebuah
28
Ibid., hal 200
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
program yang berkualitas, dapat menarik minat masyarakat, sehingga dapat „dijual‟ kepada sang pemasang iklan. Program acara yang disuguhkan di televise memang sangat bervariasi, hal tersebut ditujukan untuk memenuhi selera pemirsanya yang beragam. Namun, mata acara yang ditayangkan di televise saat ini lebih didominasi oleh program dalam bentuk hiburan, karena program hiburan merupakan kekuatan yang paling dominan pada programprogram acara di televisi. Berdasarkan penjelasan di atas, program dapat diartikan yakni sebuah factor yang membuat pemirsa merasa tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan oleh stasiun penyiaran, baik radio maupun televisi. Karena program adalah segala sesuatu yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiensnya, maka keberadaan televise tidak akan lengkap tanpa kehadiran program televisi. Denga sifat televisi yang dapat menghasilkan output berupa audio-visual,
program-program
televisi
mampu
mengidentifikasi
khalayak pada pesan, informasi dan cerita serta adegan-adegan yang membuat mereka merasa „masuk‟ ke dalam situasi secara emosional yang sengaja dibangun oleh adegan-adegan yang ada di dalam program tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
2.5.2 Jenis – Jenis Program Televisi Stasiun televisi menyajikan berbagi jenis program yang beragam dan sangat banyak jumlahnya. Pada dasarnya, apa saja bisa disajikan program untuk ditayangkan di televisi selama program tersebut dapat menarik minat masyarakat atau khalayak untuk menonton, tidak bertentangan dengan kesusilaan, hokum dan atau peraturan yang berlaku. Dalam membuat sebuah program acara, masing-masing individu yang ada di dalam staff produksi dituntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi agar mampu menghasilkan sebuah program yang menarik dan terbilang baru atau tidak hanya ikut-ikutan saja. Tidak hanya program di
jadikan sebagai hal yang komersial
namun program perlu disadari sebagai komoditas social siaran yang mampu mengangkat harkat dan martabat yang mengacu pada standart etika penyiaran. Jenis-jenis suatu produksi program dibagi kedalam dua kategori sifatnya, 1. Program Informasi Manusia pada dasarnya memiliki sifat rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah masyarakat. Programmer dapat mengeksplorasi rasa ingin tahu orang ini untuk menarik sebanyak mungkin audien program informasi, sesuai dengan namanya, memberi banyak informasi.29
29
Edwin T Vana, Lyne S Gross, Programming For TV, Radio And Cable, Fosai Press, Boston, London, 1994
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
a. Berita Keras, atau biasa di sebut hard news adalah segala informasi penting atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera di tayangkan agar dapat di ketahui khalayak secepatnya. b. Berita Ringan, atau biasa di sebut soft news yaitu, segala informasi penting dan menarik dan disampaikan secara mendalam (indept) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. c. Feature, yaitu berita ringan namun menarik, pengertian „menarik‟ disini, adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman dan sebagainya. Namun ada kalanya suatu feature terkait dengan informasi penting bagi khalayak yang di bumbui unsur berita, tapi penyajiannya tidak seperti hard news, dan biasanya program seperti ini di sebut news feature. d. Dokumenter, yaitu program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan secara menarik. Misalnya program documenter yang menceritakan sesuatu tempat, kehidupan sejarah atau seorang tokoh dan lain-lain. e. Talk show, Program talk show atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
membahas suatu topic tertentu yang di pandu oleh seorang pembawa acara (host). f. Infotainment Adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industry hiburan, seperti penyanyi, pemain film, pemain sinetron, dan sebagainya. Maka berita-berita mengenai mereka di sebut juga dengan infotainment. 2.
Program Hiburan Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan
untuk menghibur penonton dalam bentuk music, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk hiburan adalah drama, music, dan permainan. a. Drama, kata „drama‟berasal dari bahasa Yunani dran yang berarti bertindak atau berbuat (action). Program drama adalah pertunjukan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang (tokoh) atau beberapa orang yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Dengan demikian program drama biasanya menampilkan sejumlah pemain yang memerankan tokoh tertentu. Suatu drama akan mengikuti kehidupan atau petualangan para tokohnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
b. Musik, Program music dapat di tampilkan dalam dua format yaitu video klip atau konser. Program music konser dapat di lakukan di lapangan (outdoor) atau pun di dalam studio (indoor). Program music di televise saat ini di tentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik. Berdasarkan proses produksi siaran, program acara televise dapat dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu :30 1. Program acara siaran tidak langsung (taping) Program acara siaran tidak langsung adalah program acara tersebut kejadiannya sudah dilakukan terlebih dahulu, baru kemudian dilakukan proses penyempurnaan, baik system audio melalui mixing atau dubbing dan system video melalui proses editing, titling, chroma key, dan sebagainya. 2. Program acara siaran langsung (Live) Program acara siaran langsung adalah program acara dimana pada siaran program tersebut tidak langsung, tidak ada proses atau tahap editing, mixing, dan sebagainya.
30
Ibid.,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Selain pembagian jenis program berdasarkan penjelasan di atas, terdapat pula pembagian program berdasarkan apakah suatu program itu bersifat factual (non drama) atau fiktif (drama/fictional). Program factual antara lain meliputi: program berita, feature, documenter,sport, reality show, music, magazine show, talk show, variety show, game show, dan kuis. Sementara program yang bersifat fiktif antara lain program drama (tragedy, cinta, legenda, horror, dan sebagainya) dan atau komedi. 2.6
Variety Show Variety show atau variety entertainment adalah program yang
menyajikan berbagai macam aksi hiburan. Yang biasanya diselingi music, tarian, komedi, dalam bentuk sketsa atau penggalan, bahkan terkadang acrobat dan sulap. Sedangkan Naratama mendefinisikan variety show sebagai program yang mengkombinasikan semua unsure format acara televisi mulai dari Musik, Game, Kuiz, Consert, Talk Show, bahkan News, dan Reality Show. Kekuatan program ini adalah bentuk “Variety nya”
yang diaduk sedemikian rupa sehingga menjadi acara yang
menghibur dan tidak membosankan.31 Fungsi Variety Show sebagai tayangan yang menghibur dengan kemasan yang ringan, bisa memenuhi permintaan pemirsa yang haus akan suguhan alternatif program yang tidak terjebak hanya pada satu jenis genre saja.
31
Rukmananda Naratama, www.tv.groups.yahoo.com, judul Artikel : [NaratamaTV] Re: Mohon Bimbingannya tanggal 15 May 2008
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Hampir
semua
variety
show
menampilkan
aksi
musical
(instrument, vocal, atau pun tarian) dan sketsa komedi tak jarang sulap, aksi acrobat ataupun penggalan drama ikut ditampilkan. Beberapa variety show ditampilkan atau dibawakan oleh penyanyi atau pelawak yang ikut menampilkan aksinya sendiri atau pun dengan mengundang bintang tamu lain. Variety show lebih menekankan pada spotanitas pengisi acaranya dari pada tuntutan rundown. Format variety show pada awalnya berasal dari pertunjukan music, atau yang di Amerika Serikat terkenal dengan nama Vaudeville, sedangkan di Inggris variety show tumbuh dan berkembang melalui pertunjukan music dan teater. Format ini dibawa kemedian televisi oleh beberapa artis kenamaan Amerika. Contohnya adalah Ed Sullivan Show. Dengan pendekatan yang natural dan apa adanya ia memperbolehkan seluruh bintang dari media apapun untuk tampil dalam sebuah segmen berjudul 15 Menit Jadi Bintang. Ditelevisi variety show mencapai puncaknya antara tahun 1960 hingga 1970 an yang membuatnya menjadi setingkat dengan drama, sitcom, bahkan reality show di dunia pertelevisian. Versi yang lebih modern dari Variety Show adalah Saturday Night Live milik stasiun NBC yang memulai debutnya tahun 1975. Program ini mengkombinasikan sketsa komedi dengan pertunjukan musik. Namun penekanan utamanya terdapat pada komedi yang biasanya berupa sindiran dan parodi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/