perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Pariwisata 2.1.1 Pengertian Pariwisata Pariwisata berasal dari dua kata, yakni Pari dan Wisata. Pari dapat diartikan sebagai banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan wisata dapat diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata “travel” dalam bahasa inggris. Atas dasar itu maka kata “Pariwisata” dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain, yang dalam bahasa inggris disebut dengan “Tour” ( Yoeti, 1991 :103). Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sector-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sector yang komplek, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan dan transportasi (Salah Wahab, 1975 : 55).
Pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan kenikmatan, mencari kepuasan , mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah, dan lain-lain (James J. Spillane, 1982 : 20).
2.1.2 Jenis –Jenis Pariwisata Jenis-jenis pariwisata menurut James J. Spillane (1987 : 29-31) berdasarkan motif tujuan perjalanan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis pariwisata khusus, yaitu: 1. Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourism) Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur, mencari udara segar, memenuhi kehendak ingintahuannya, menegndorkan ketegangan syaraf, melihat sesuatu yang baru, menikmati keindahan alam, mengetahui hikayat rakyat setempat, mendapat ketenangan.
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
14 digilib.uns.ac.id
2. Pariwisata untuk rekreasi (Recreation Tourism) Pariwisata ini dilakukan untuk pemanfaatan hari-hari libur untuk beristirahat, memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, dan menyegarkan diri dari keletihan dan kelelahannya. Dapat dilakukan pada tempat yang menjamin tujuan-tujuan rekreasi yang menawarkan kenikmatan yang diperlukan seperti tepi pantai, pegunungan, pusat-pusat peristirahatan dan pusat-pusat kesehatan. 3. Pariwisata untuk kebudayaan (Cultural Tourism) Jenis ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi, seperti keinginan untuk belajar
di pusat-pusat pengajaran dan riset, mempelajari adat-istiadat,
kelembagaan, dan cara hidup masyarakat yang berbeda-beda, mengunjungi monument bersejarah, peninggalan masa lalu, pusat-pusat kesenian dan keagamaan, festival seni music, teater, tarian rakyat, dan lain-lain. 4. Pariwisata untuk olahraga (Sports Tourism) Pariwisata ini dapat dibagi lagi menjadi dua kategori : a. Big sports event, yaotu peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympiade Games, kejuaraan ski dunia, kejuaraan tinju dunia, dan lainlain yang menarik perhatian bagi penonton atau penggemarnya. b. Sporting tourism of the practitioners, yaitu pariwisata olahraga bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekan sendiri seperti pendakian gunung, olahraga naik kuda, berburu, memancing, dan lain-lain. 5. Pariwisata untuk urusan usaha dagang (Business Tourism) Menurut ahli teori, perjalanan pariwisata ini adalah bentuk professional travel atau perjalanan karena ada kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang tidak memberikan kepada seseorang untuk memilih tujuan maupun waktu perjalanan. 6. Pariwisata untuk berkonvensi (Convention Tourism) Pariwisata ini banyak diminati oleh Negara-negara karena ketika diadakan suatu konvensi at pertemuan maka akan banyak pesertayang hadir untuk tinggal dalam jangka waktu tertentu di Negara yang mengadakan konvensi. Negara yang sering mmengadakan konvensi akan mendirikan bangunanbangunan yang menunjang diadakannya pariwisata konvensi. Ada berbagai macam bentuk perjalanan commit to user wisata menurut Gamal Suwantoro (2004 : 14-17) bila ditinjau dari berbagai macam segi, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id
15 digilib.uns.ac.id
1. Dari segi jumlahnya wisata dibedakan atas : a. Individual tour (wisatawan perseorangan) yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh satu orang atau pasangan suami istri. b. Family group tour (wisata keluarga) yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan. c. Group tour (wisata rombongan) yaitu perjalanan wisata yang dilakukan bersama-sama dan dipimpin oleh seseorang. 2. Dari segi kepengaturan wisata dibedakan atas : a. Pre-arranged tour (wisata berencana) yaitu suatu perjalanan wisata yang telah diatur pada jauh hari sebelumnya. b. Pakage tour (wisata paket atau paket wisata) yaitu suatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh suatu perusahaan biro perjalanan. c. Coach tour (wisata terpimpin) yaitu paket perjalanan ekskursi yang dijual oleh biro perjalanan dengan dipimpin oleh seorang pemandu wisata. d. Special arranged tour ( wisata khusus) yaitu suatu perjalanan wisata yang disusun secara khusus guna memenuhi permintaan wisatawan atau lebih sesuai dengan kepentingan wisatawan. e. Optional tour (wisata tambahan) yaitu suatu perjalanan wisata tambahan diluar pengaturan yang telah disusun atas permintaan pelanggan. 3. Dari segi maksud dan tujuannya wisata dibedakan atas : a. Holiday tour (wisata liburan) yaitu suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan dan diikuti oleh anggotanya guna berlibur, bersenangsenang dan menghibur diri. b. Familiarization tour (wisata pengenalan) yaitu suatu perjalanan yang dimaksudkan guna mangenal lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyai kaitan dengan pekerjaan. c. Educational tour (wisata pendidikan) yaitu suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan mengenai bidang kerja yang dikunjungi. d. Scientific tour (wisata pengetahuan) yaitu perjalanan wisata yang tujuan pokoknya adalah untuk memperoleh pengetahuan atau penyelidikan commit to user terhadap suatu bidang ilmu pengetahuan.
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e. Pileimage tour (wisata keagamaan) yaitu perjalanan wisata yang dimaksudkan guna melakukan ibadah keagamaan. f. Special mission tour (wisata program khusus) yaitu suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk mengisi kekosongan khusus. g. Hunting tour (wisata perburuan)
yaitu kunjungan wisata untuk
menyelenggarakan perburuan binatang yang diijinkan sebagai hiburan. 4. Dari segi penyelenggaraanya wisata dibedakan atas : a. Excursion (ekskursi) yaitu suatu perjalanan pendek yang ditempuh kurang dari 24 jam guna mengunjungi satu atau lebih objek. b. Safari tour yaitu perjalanan wisata yang diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan khusus yang tujuan maupun objeknya bukan merupakan objek kunjungan wisata pada umumnya. c. Cruise tour yaitu perjalanan wisata mengunjungi objek wisata bahari dan objek wisata di darat tetapi menggunakan kapal pesiar. d. Youth tour (wisata remaja) yaitu kunjungan wisata yang khusus diperuntukkan bagi para remaja menurut umur yang ditetapkan. e. Marine tour (wisata bahari) yaitu suatu kunjungan ke objek wisata khususnya untuk menikmati keindahan lautan, wreck-diving (menyelam) dengan perlengkapan selam lengkap. Menurut James J. Spillane (1987) terdapat lima unsur industri pariwisata yang sangat penting, yaitu : 1. Attractions (daya tarik) Attractions dapat digolongkan menjadi dua yaitu site attractions dan event attractions. Site attractions merupakan daya tarik fisik yang permanen dengan lokasi yang tetap seperti kebun binatang, keratin dan museum. Sedangkan event attractions adalah atraksi yang berlangsung sementara dan lokasinya dapat dipindah dengan mudah seperti festival, pameran atau pertunjukkan kesenian daerah. 2. Facilities (fasilitas-fasilitas yang diperlukan) Fasilitas cenderung berorentasi pada daya tarik di suatu lokasi karena fasilitas harus terletak dengan pasarnya. Selama tinggal di tempat tujuan wisata, wisatawan memerlukan tidur, makan dan minum oleh karena itu sangat commit to user itu ada kebutuhan akan industri dibutuhkan fasilitas penginapan. Selain penunjang seperti took souvenir, cuci pakaian, pemandu dan fasilitas rekreasi.
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 3. Infrastructure (infrastruktur)
Daya tarik dan fasilitas tidak dapat dicapai dengan mudah jika belum ada infrastruktur dasar. Perkembangan infrastruktur perlu untuk mendorong perkembangan pariwisata. Infrastruktur dan suatu daerah sebenarnya dinikmati baik oleh wisatawan maupun masyarakat yang juga tinggal di daerah wisata, maka penduduk akan mendapatkan keuntungan. Pemenuhan atau penciptaan infrastruktur adalah suatu cara untuk menciptakan suasana yang cocok bagi perkembangan pariwisata. 4. Transportation (transportasi) Dalam pariwisata, kemajuan dunia transportasi atau pengangkutan sangat dibutuhkan karena sangat menentukan jarak dan waktu dalam suatu perjalanan wisata. Transportasi baik darat, laut maupun udara merupakan suatu unsure utama langsung yang merupakan tahap dinamis gejala-gejala pariwisata. 5. Hospitality (keramahtamahan) Wisatawan yang berada dalam lingkungan yang tidak mereka kenal memerlukan kepastian jaminan keamanan, khususnya untuk wisatawan asing yang memerlukan gambaran tentang tempat tujuan wisata yang akan didatangi. Maka kebutuhan dasar akan keamanan dan perlindungan harus disediakan dan juga keuletan serta keramahtamahan tenaga kerja wisata perlu ditimbangkan agar wisatawan merasa aman dan nyaman selama perjalanan wisata. 2.1.3 Akomodasi Pariwisata Akomodasi adalah suatu yang disediakan
untuk memenuhi kebutuhan,
misalnya tempat menginap atau tempat tinggal sementara bagi orang yang bepergian. Dalam kepariwisataan, akomodasi merupakan suatu industri, jadi industri akomodasi adalah suatu komponen industri pariwisata, karena akomodasi dapat berupa suatu tempat atau kamar dimana orangorang/pengunjung/wisatawan dapat beristirahat/menginap/tidur, mandi, makan dan minum, serta menikmati jasa pelayanan dan hiburan yang tersedia. Akomodasi dapat dibedakan sesuai dengan lokasi maupun fungsi pendiriannya. Macam-macam akomodasi yang dikenal, yaitu : 1. Hotel, suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan
commit topelayanan user bagi setiap orang untuk memperoleh dan penginapan berikut makan dan minum (S.K. Menteri Perhubungan No. PM.10/Pw. 301/Phb.77).
perpustakaan.uns.ac.id
18 digilib.uns.ac.id
2. Motel (Motor Hotel), adalah penginapan yang disediakan di sepanjang jalan
untuk wisatawan yang melakukan perjalanan dengan fasilitas garasi mobil dan perlengkapan menservis mobil serta bahan bakarnya. 3. Hostel (Youth Hotel), adalah bentuk hotel yang disediakan bagi remaja atau
pelajar dengan tariff lebih murah (youth hotel di Indonesia dikenal dengan istilah pondok wisata remaja). 4. Cottage, sejenis akomodasi yang berlokasi di sekitar pantai atau danau dengan
bentuk bangunannya terpisah-pisah atau berpondo-pondok, serta dilengkapi dengan fasilitas rekreasi pantai atau laut. 5. Bungalow, sejenis akomodasi yang berbentuk rumah-rumah berlokasi di
daerah pegunungan yang disewakan untuk keluarga/rombongan karyawan seminar/lokakarya dan sebagai tempat peristirahatan pada waktu liburan. 6. Guest House, sejenis akomodasi yang dimiliki oelh perusahaan, instansi
pemerintah/swasta yang diperuntukkan bagi para tamu-tamunya yang menginap dan mendapatkan fasilitas makan, minum serta pelayanan lainnya yang disediakan secara sederhana dan gratis atau ditanggung perusahaan/ instansi yang mengundangnya, tetapi bila guest house ini dimiliki olehperusahaan swasta yang dibuka oleh umum maka sifatnya sama dengan hotel yaitu bertujuan untuk mencari keuntungan hanya pelayanannya saja yang secara sederhana. 7. Apartement House, sejenis akomodasi yang disewakan untk ditempati sebagai
rumah tinggal (dalam jangka waktu lama) untuk 2, 3 atau 4 keluarga secara terpisah. 8. Logement (Losmen), sejenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau
keseluruhan banguna rumah untuk penginapan dengan atau tanpa makan dan minum bagi setiap orang yang datang untuk beristirahat sementara waktu. Saat ini kebanyakan losmen menjadi hotel melati, dengan fasilitas dan tariff yang lebih rendah dari hotel berbintang. 9. Floating Hotel, sejenis akomodasi yang berada di atas kapal-kapal pesiar yang
menyediakan fasilitas kamar, makan dan minum serta fasilitas pelayanan dan hiburan seperti hotel, namun berfungsi pula sebagai alat trasportasi laut. 10. Pension, sejenis akomodasi berupa hotel kecil yang menyediakan pelayanan
commit to user penginapan, makan dan minum dengan tariff relatif rendah.
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
11. Mansion House, sejenis akomodasi berbentuk rumah-rumah besar yang
ditempati/disewakan kepada beberapa keluarga atau satu keluarga besar, ataupun kelompok karyawan yang ditanggung oleh suatu perusahaan. 12. Ryokan, akomodasi khas Jepang yang memiliki sarana dan fasilitas serta
pelayanan khas sesuain dengan kebiasaan orang-orang jepang. 13. Marina Boatel, sejenis akomodasi yang dibangun/berada di atas sungai, danau,
atau laut yang dapat berfungsi juga sebagai penambatan/bersandarnya kapalkapal pribadi dan kapal-kapal kecil yang melayani wisata bahari. 14. Holiday Flats, sejenis akomodasi yang dilengkapidengan peralatan rumah
tangga, peralatan rekreasi, dan peralatan olahraga yang disewakan secara mingguan/pada
hari-hari
libur
dengan
pelayanan/pemeliharaan
dan
pembersihan ruangan secara minimal. 15. Lodging House, sejenis rumah yang menyediakan tempat menginap untuk satu
malam saja atau untuk waktu kurang dari 1 minggu sekali datang menginap. 16. Boarding House, yaitu suatu bangunan atau bagian dari bangunan yang
menyediakan tempat menginap untuk waktu singkat seperti lodging house, hanya ditambah dengan makan dan minum. 17. Inn,
sejenis
akomodasi
yang
berlokasi
di
daerah
peristirahatan
menghubungkan dua buah kota, menyediakan penginapan, makan dan minum serta pelayanan umum lainnya, serta disewakan untuk umum bagi orang-orang yang mengadakan
perjalanan dan singgah (beristirahat) untuk sementara
waktu (kurang dari 24 jam dan jarang sampai 2/3 hari). 2.1.4 Hotel Sebagai Akomodasi Wisata Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi wisata. Hotel bukan hanya untuk menginap, beristirahat, makan dan minum, tetapi juga sebagai tempat untuk melangsungkan
upacara,
konferensi,
dan
lain-lain
sehingga
penyediaan
fasilitasnya pun sesuain dengan perkembangan dan kebutuhan para tamu. 1. Pengertian Hotel Hotel adalah salahsatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakatumum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel No Km 94/HK103/MPPT 1987). to user Hotel adalah suatucommit bangunan yang dikelola secara komersil guna memberikan fasilitas penginapan kepada masyarakat umum dengan fasilitas
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
antara lain jasa penginapan, pelayanan barang bawaan, pelayanan makanan dan minuman, penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada didalamnya serta jasa pencucian pakaian (Endar Sri, 1996 : 8). Hotel adalah sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (Lawson. 1976 : 27). 2. Karakteristik Hotel Hotel memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya berbeda dengan badan usaha lainnya seperti : a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang besar pula. b. Dipengaruhi oleh keadaan
dan perubahan yang terjadi pada sector
ekonomi, politik, social, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada. c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan
tempat
dimana jasa pelayanan dihasilkan. d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya. e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai partner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut. 3. Jenis Hotel Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000 : 5). 1. Berdasarkan Lokasi Menurut Tarmoezi (Tarmoezi, 2000 : 5), dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun dapat dikelompokkan menjadi : a. City Hotel Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka commit user juga sebagai transit hotel karena waktu pendek). City Hoteltodisebut
perpustakaan.uns.ac.id
21 digilib.uns.ac.id
biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut. b. Residential Hotel Hotel yang berlokasi di daerah pinggiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini dilengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga. c. Resort Hotel Hotel yang berlokasi di daerah pegunungan (mountain hotel) atau tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau tepi aliran sungai. Hotel seperti ini diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau begi mereka yang ingin berekreasi. d. Motel (Motor Hotel) Hotel yang berlokasi di pinggiran atau sepanjang jalan raya yang menghubungkan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil. 2. Berdasarkan Jumlah Kamar Hotel Menurut Tarmoezi, (Tarmoezi, 2000 : 3), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel dapat dibedakan menjadi : a. Small Hotel Jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar. b. Medium Hotel Jumlah kamar yang disediakan antara 28-299 kamar. c. Large Hotel Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar. 3. Berdasarkan Klasifikasi Hotel Adapun klasifikasi hotel di Indonesia yang dikeluarkan oleh peraturan to user pemerintah, Deparpostelcommit dan dibuat oleh Dirjen Pariwisata dengan SK : Kep-22/U/VI/78 yaitu :
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id a. Hotel berbintang 1 (satu)
Jumlah kamar standar minimum 15 kamar
Kamar mandi dalam
Luas kamar standar minimum 20m²
b. Hotel berbintang 2 (dua)
Jumlah kamar standar minimum 20 kamar
Jumlah kamar suite minimum 1 kamar
Kamar mandi dalam
Luas kamar standar minimum 22m²
Luas kamar suite minimum 44m²
c. Hotel berbintang 3 (tiga)
Jumlah kamar standar minimum 30 kamar
Jumlah kamar suite minimum 2 kamar
Kamar mandi dalam
Luas kamar standar minimum 24m²
Luas kamar suite minimum 48m²
d. Hotel berbintang 4 (empat)
Jumlah kamar standar minimum 50 kamar
Jumlah kamar suite minimum 3 kamar
Kamar mandi dalam
Luas kamar standar minimum 24m²
Luas kamar suite minimum 48m²
e. Hotel berbintang 5 (lima) Memiliki 3 tingkatan yaitu Palm, Bronze dan Diamond
Jumlah kamar standar minimum 100 kamar
Jumlah kamar suite minimum 4 kamar
Kamar mandi dalam
Luas kamar standar minimum 28m²
Luas kamar suite minimum 52m²
2.2. Hotel Resort 2.2.1 Pengertian Resort commit user Resort adalah tempat wisata atauto rekreasi yang sering dikunjungi orang dimana pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya (AS. Hornby, Oxford
perpustakaan.uns.ac.id
23 digilib.uns.ac.id
Leaner's Dictionary of Current English, Oxford University Press, 1974).
Resort adalah sebuah kawasan terencana yang tidak hanya sekedar untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi (Chuck Y. Gee, Resort Development and Management, Watson-Guptil Publication, 1988).
Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya (Dirjen Pariwisata , Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988).
Resort adalah tempat peristirahatan eli musim panas, eli tepi pantai!eli pegunungan yang banyak dikunjungi (John M Echols, Kamus Inggris-Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1987).
Resort adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dan berolah raga seperti tennis, golf, spa, · tracking, dan jogging, bagian concierge berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resor, bila ada tamu yang mau hitch-hiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam sekitar resort ini (Nyoman.S. Penelit llmu Pariwisata, Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti, 1999).
Sebuah hotel resort sebaiknya mempunyai laban yang ada kaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu sebuah hotel resort berada pada perbukitan, pegunungan, lembah, pulung kecil dan juga pinggiran pantai (Nyoman S. Penelit. llmu Pariwata. Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti, 1999).
Hotel Resort didefinikan sebagai hotel yang terletak dikawasan wisata, dimana sebagian pengunjung yang menginap tidak melakukan kegiatan usaha. Umumnya terletak cukup jauh dari pusat kota sekaligus difungsikan sebagai tempat peristirahatan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hotel resort secara total menyediakan fasilitas untuk berlibur, rekreasi dan olahraga. Juga umumnya tidak bisa dipisahkan dari kegiatan menginap bagi pengunjung yang berlibur dan menginginkan perubahan dari kegiatan sehari-hari. 2.2.2 Faktor Penyebab Timbulnya Hotel Resort commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
24 digilib.uns.ac.id
Sesuai dengan tujuan dari keberadaan Hotel Resort yaitu selain untuk menginap juga sebagai sarana rekreasi. Oleh sebab itu timbulnya Hotel Resort disebabkan oleh faktor-faktor berikut : 1. Berkurangnya Waktu Untuk Beristirahat Bagi masyarakat kota khususnya kota-kota besar kesibukan mereka akan pekerjaan selalu menyita waktu mereka untuk dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman. 2. Kebutuhan Manusia Akan Rekreasi Manusia pada umumnya cenderung membutuhkan rekreasi untuk dapat bersantai dan menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan oleh aktivitas mereka. 3. Kesehatan Gejala-gejala stress dapat timbul akibat pekerjaan yang melelahkan sehingga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Untuk dapat memulihkan kesehatan baik para pekerja maupun para manula membutuhkan kesegaran jiwa dan raga yang dapat diperoleh di tempat berhawa sejuk dan berpemandangan indah yang disertai dengan akomodasi penginapan sebagai sarana peristirahatan. 4. Keinginan Untuk Menikmati Potensi Alam Keberadaan potensi alam yang indah dansejuk sangat sulit didapatkan di daerah perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. Dengan demikian keinginan masyarakat perkotaan untuk menikmati potensi alam menjadi permasalahan, oleh sebab itu resort hotel menawarkan pemandangan alam yang indah dan sejuk sehingga dapat dinikmati oleh pengunjung ataupun pengguna hotel tersebut. 2.2.3 Karakteristik Hotel Resort Hotel Resort memiliki karakteristik yang membedakan dengan hotel lain yaitu: 1. Segmen Pasar Hotel resort merupakan suatu fasilitas akomodasi yang terletak di daerah wisata. Sasaran pengunjung hotel resort adalah wisatawan yang bertujuan untuk berlibur, bersenang-senang, mengisi waktu luang, dan melupakan commit to user rutinitas kerja sehari-hari yang membosankan. Untuk tujuan tersebut, mereka membutuhkan hotel yang dilengkapi fasilitas yang bersifat rekreatif dan
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memberikan pola pelayanan yang memuaskan. Rancangan resort yang baik harus dapat meresppons kebutuhan ini, sehingga rancangan sebuah resort perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memungkinkan untuk bersenangsenang, refreshing, dan mendapatkan hiburan. 2. Lokasi Umumnya hotel resort berlokasi di tempat-tempat yang mempunyai potensi wisata yang baik, misalnya tempat-tempat dengan pemandangan alam yang indah seperti pantai, pegunungan, tepi sungai, danau, ataupun tempat-tempat khusus yang tidak dirusak oleh keramaian kota, lalu lintas yang padat dan bising, serta polusi udara, meskipun ada juga resort jenis tertentu yang justru memanfaatkan keramaian kota sebagai daya tariknya. Lokasi memegang peranan penting bagi kesuksesan sebuah hotel resort, karena kedekatan dengan atraksi utama dan hubungan dengan kegiatan rekreasi merupakan tuntuan utama pasar dan berpengaruh pada harganya. Oleh karena letak tersebut, maka pemanfaatan potensi-potensi alam dan kondisi lingkungan yang khas dapat lebih dioptimalkan pada rancangan. 3. Fasilitas Motivasi pengunjung hotel resort untuk bersenang-senang dengan mengisi waktu luang menurut tersedianya fasilitas pokok serta faslitas rekreasi indoor dan outdoor. Fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area pribadi. Fasilitas rekreasi indoor merupakan ruang-ruang publik dalam ruangan seperti restoran, lounge, balkon, dan fasilitas lainnya. Fasilitas rekreasi outdoor merupakan fasilitas rekreasi luar ruangan, misalnya lapangan tenis, kolam renang, area resort, dan lansekap. Secara umum, fasilitas yang disediakan pada hotel resort terdiri dari 2 kategori utama, yaitu : a. Fasilitas umum, yaitu penyediaan kebutuhan umum seperti akomodasi, pelayanan, hiburan, relaksasi. b. Fasilitas tambahan, yang disediakan pada lokasi khusus dengan memanfaatkan kekayaan alam yang ada pada tapak dan sekitarnya untuk kegiatan rekreasi yang lebih spesifik dan dapat menggambarkan kealamian resort. 4. Arsitektur dan Suasana
commit to user
Wisatawan yang berkunjung ke hotel resort cenderung mencari akomodasi
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan arsitektur dan suasana khusus, yang berbeda dengan jenis hotel yang lain. Arsitektur dan suasana alami merupakan pilihan mereka. Wisatawan pengunjung hotel resort lebih cenderung memilih penampilan bangunan dengan tema alam atau tradisional dengan motif dekorasi interior yang bersifat etnik dan atau ruang luar dengan sentuhan etnik. 2.2.4 Jenis-Jenis Hotel Resort Karakter resort selalu berkaitan erat dengan lokasinya, maka jenis resort pun dibedakan berdasarkan lokasi atau tempat dimana resort tersebut akan dibangun. Adapun jenis-jenis resort adalah sebagai berikut : 1. Beach Resort Hotel Resort ini terletak di daerah pantai, mengutamakan potensi alam di pantai dan laut sebagai daya tariknya. Pemandangan yang lepas ke arah laut, keindahan pantai, dan fasilitas olahraga air sering kali dimanfaatkan sebagai pertimbangan utama perancangan bangunan. Contoh Beach Resort Hotel adalah Princess Benoa Beach Resorts.
Gambar 2.1 Princess Benoa Beach Resorts (sumber : http://bali.panduanwisata.id/hotels/hotel-eksotis-di-princess-benoa-beachresorts/)
Hotel ini menampilkan perpaduan antara gaya modern dan tradisional khas Bali. Princess Benoa Beach resorts ini memiliki sejumlah fasilitas unggulan untuk memuaskan setiap tamunya seperti kolam renang outdoor yang besar dengan taman lanskap. Pun akomodasi ini berada di lokasi yang sangat strategis yakni terletak di Tanjung Benoa yang jaraknya hanya sekitar 5 menit saja dari kawasan Nusa Dua yang menjadi salah satu sentralnya kegiatan kepariwisataan di Bali. Atau hanya berjarak sekitar setengah jam jika ditempuh dari Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar. 2. Marina Resort Hotel
commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Resort hotel ini terletak di kawasan marina (pelabuhan laut). Oleh karena terletak di kawasan marina, rancangan resort ini memanfaatkan potensi utama kawasan tersebut sebagai kawasan perairan. Biasanya, respon rancangan resort ini diwujudkan dengan melengkapi resort dengan fasilitas dermaga serta mengutamakan penyediaan fasilitas yang berhubungan dengan kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan air. Contoh resort ini adalah Mauritius Hotel yang dilengkapi dengan fasilitas berenang dan berjemur di tepi perairan menikmati sinar matahari yang berlimpah.
Gambar 2.2 Mauritius Hotel (Sumber: www.beaurivagemauritiusholidays.co.uk)
3. Mountain Resort Hotel Resort hotel ini terletak di daerah pegunungan. Pemandangan daerah pegunungan yang indah merupakan kekuatan lokasi yang dimanfaatkan sebagai ciri rancangan resort ini. Fasilitas yang disediakan lebih ditekankan pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan alam dan rekreasi yang bersifat kultural dan natural seperti mendaki gunung, hiking, dan aktifitas lainnya. Contoh jenis resort ini adalah Phu Chaisai Mountain Resort.
Gambar 2.3 Phu Chaisai Mountain Resort
commit to user
(Sumber : www.phu-chaisai.com)
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 4. Health Resorts and Spas
Resort hotel ini dibangun di daerah-daerah dengan potensi alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana penyehatan, misalnya melalui aktifitas spa. Rancangan resort semacam ini dilengkapi dengan fasilitas untuk pemulihan kesegaran jasmani, rohani, maupun mental serta kegiatan yang berhubungan dengan kebugaran.
Gambar 2.4 Cansebu Spa & health Resort (Sumber : http://www.hotel-puncak.com/2012/12/cansebu-resort.html)
Contoh resort jenis ini adalah Cansebu Spa & Health Resort. Sesuai dengan namanya yang merupakan singkatan dari cantik, segar dan bugar, resort ini diarahkan sebagai resort yang berisikan kesehatan dalam tiap fasilitas yang dimilikinya serta paket-paket dan program-program wisata yang ditawarkan kepada tamunya. 5. Rural Resort and Country Hotels Rural Resort and Country Hotels adalah resort hotel yang dibangun di daerah pedesaan jauh dari area bisnis dan keramaian. Daya tarik resort ini adalah lokasinya yang masih alami, diperkuat dengan fasilitas olahraga dan rekreasi yang jarang ada di kota seperti berburu, bermain golf, tenis, berkuda, panjat tebing, memanah, atau aktifitas khusus lainnya. Contoh resort jenis ini adalah Village Equesstre de Conches.
commit to user
Gambar 2.5 Village Equestre de Conches (Sumber : www.villageequestreconches.com)
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 6. Themed Resorts
Resort hotel ini dirancang dengan tema tertentu, menawarkan atraksi yang spesial sebagai daya tariknya. Contoh resort ini adalah Grosvenor Resort in Walt Disney World Resort Hotel – Lake Buena Vista Florida . Hotel ini memanfaatkan Walt Disney sebagai daya tarik kunjungannya.
Gambar 2.6 Grosvenor Resort in Walt Disney World Resort Hotel (Sumber : www.tripadvisor.com)
7. Condominium, Time Share, And Residential Development Resort hotel ini mempunyai strategi yang menarik. Sebagian dari kamar resort ini ditawarkan untuk disewa selama periode waktu yang telah ditentukan dalam kontrak, biasanya dalam jangka panjang. Tentunya penghitungan biaya sewanya berbeda dengan biaya sewa harian dari kamar-kamar tersebut. Sistem ini dapat dilakukan sebagai daya tarik untuk memfasilitasi serangkaian kegiatan yang dapat dilakukan di resort tersebut. Dalam operasionalnya, perlu dilakukan pembedaan area dalam fasilitas public resort tersebut seperti entrance, lobby, dan elevator, harus dipisahkan untuk penggunaan residen dan tamu hotel yang biasa. 8. All-Suites Hotels Resort jenis ini tergolong resort mewah di mana semua kamar yang disewakan dalam hotel tersebut tergolong ke dalam kelas suite. Contoh resort ini adalah Conrad Hotel Bali. Hotel ini memiliki 353 kamar suite dengan beberapa desain, di mana tiap kamar memiliki kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu yang terpisah, meja kerja eksekutif, TV dan VCR, 3 telepon dengan 2 jalur untuk faksimili, computer pribadi, pengontrol AC pribadi, dan kunci commit to user pengaman alat-alat elektronik.
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 2.7 Conrad Hotel Bali (Sumber : www.conradbali.com)
9. Sight-Seeing Resort Hotel Resort hotel ini terletak di daerah yang mempunyai potensi khusus atau tempat-tempat menarik seperti pusat perbelanjaan, kawasan bersejarah tempat hiburan, dan sebagainya. Contoh resort ini adalah Resort Amanjiwo di Magelang yang berada di dekat candi Borobudur dan sekaligus memanfaatkan keindahan alam pedesaan sebagai daya tariknya.
Gambar 2.8 Resort Amanjiwo (Sumber : http://www.amanresorts.com/amanjiwo/home.aspx)
2.2.5 Macam Fasilitas Dalam Resort Dalam rangka operasional sebuah hotel resort, harus ada main product dari hotel tersebut. Produk yang dijual tidak terlepas dari fungsi sebagai fasilitas yang ditawarkan oleh sebuah hotel resort. Secara umum fasilita-fasilitas pendukung operasional sebuah hotel resort terbagi menjadi tiga dengan hirarki agar memudahkan dalam menentukan mana yang dipenuhi terlebih dahulu. Adapun hirarki tersebut adalah sebagai berikut : Jenis Fasilitas Akomodasi dan restaurant
Hirarki Fasilitas Utama
Uraian Kamar Tidur Restoran dan Bar Function Room commit to user
Keterangan Standard
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Rekreasi
Fasilitas Sekunder Kolam Renang Standar/Non Sauna dan Pusat Standar Kebugaran Souvenir Shop Bussines Center
Pelengkap
Fasilitas Tambahan
Guest Laundry Mini Shop Car Rental
Non Standar
Tabel 2.1 Hirarki Fasilitas Hotel (Sumber : Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata, 1988)
Keragaman fasilitas ini bertujuan untuk meningkatkan daya jual. Kelengkapan fasilitas yang tersedia memberi dampak terhadap income perusahaan. Semakin bervariasi dan semakin baik fasilitasnya, maka tariff yang ditawarkan pun semakin mahal. 2.3. Arsitektur Ekologi 2.3.1 Pengertian Ekologi Ekologi didifeinisikan sebagai ilmu tentang hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Haeckel, seorang ahli biologi pada pertengahan dasawarsa 1860-an. Ekologi berasal dari bahasa Yunani, oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu, sehingga secara harfiah ekologi berarti ilmu tentang rumah tangga mahluk hidup (KRISTANTO, Ir. Philip 2002 Ekologi Industri, Ed.I.ANDI : Yogyakarta 11)
Ekolog De Bel mengemukakan, bahwa ekologi adalah suatu “study of the total impact of man and other animals on the balance of nature”. Rumusan ekologi yang menekankan pada hubungan makhluk hidup dikemukakan dalam buku William H. Matthews et. Al. sebagai berikut: “ecology focuses the interrelationship between living organism and their environment”, sedang rumusan Joseph van Vleck lebih mengetengahkan isi dan aktivitas hubungan makhluk hidup, yaitu “ecology is study of such communities and how each species takes to meet its own needs and contributes toward meeting the need of its neighbours”. Definisi ekologi menurut Otto Soemarwoto adalah “ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya”. (HARDJASOEMANTRI, Koesnadi. Hukum Tata to Lingkungan, Cet. Ke-12, Edisi ke-6. Gadjah Mada commit user University Press;Yogyakarta. 1996. 2)
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Prinsip-prinsip ekologi sering berpengaruh terhadap arsitektur (Batel Dinur, Interweaving Architecture and Ecoligy – A Theoritical Perspective).
Adapun prinsip-prinsip
ekologi tersebut antara lain : a. Fluctuation Prinsip fluktuasi menyatakan bahwa bangunan didesain dan dirasakan sebagai tempat membedakan budaya dan hubungan prose salami. Bangunan seharusnya mencerminkan hubungan prose salami yang terjadi di lokasi dan lebih dari itu membiarkan suatu proses dianggap sebagai proses dan bukan sebagai
penyaji
dari
proses,
lebihnya
lagi
akan
berhasil
dalam
menghubungkan orang-orang dengan kenyataan pada lokasi tersebut. b. Stratification Prinsip stratifikasi menyatakan bahwa organisasi bangunan seharusnya muncul keluar dari interaksi perbedaan bagian-bagian dan tingkat-tingkat. Semacam organisasi yang membiarkan kompleksitas untuk diatur secara terpadu c. Interdependence (saling ketergantungan) Menyatakan bahwa hubungan antara bangunan dengan bagiannya adalah hubungan timbale balik. Peninjau (perancang dan pemakai) seperti halnya lokasi tidak dapat dipisahkan dari bagian bangunan, saling ketergantungan antara bangunan dan bagian-bagiannya berkelanjutan sepanjang umur bangunan 2.3.2 Ekologi dan Eko Arsitektur Atas dasar pengetahuan dasar-dasar ekologi yang telah diuraikan, maka perhatian pada arsitektur sebagai ilmu teknik dialihkan kepada arsitektur kemanusiaan yang memperhitungkan juga keselarasan dengan alam dan kepentingan manusia penghuninya. Pembangunan rumah atau tempat tinggal sebagai kebutuhan kehidupan manusia dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan alamnya dinamakan arsitektur ekologis atau eko-arsitektur (Krusche, Per et sl. Oekologisches Bauen. Wiesbaden, Berlin 1982. Hlm.7 ).
Sebenarnya, eko-arsitektur tersebut mengandung juga bagian-bagian dari arsitektur biologis (arsitektur kemanusiaan yang memperhatikan kesehatan), arsitektur alternative, arsitektur matahari (dengan memanfaatkan energi surya), to user yang memperhatikan kesehatan arsitektur bionic (teknik sipilcommit dan konstruksi manusia), serta biologi pembangunan. Eko-arsitektur tidak menentukan apa yang
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
seharusnya terjadi dalam arsitektur karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku. Namun, eko-arsitektur mencakup keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya. Adapun ciri yang perlu diperhatikan dari eko-arsitektur yaitu : 1. Penyelidikan kualitas Tujuan setiap perencanaan eko-arsitektur yang memperhatikan cipta dan rasa adalah kenyamanan penghuni. Sayangnya, kenyamanan tidak dapat diukur dengan alat sederhana seperti lebar dan panjang ruang dengan meter, melainkan seperti yang telah diuraikan tentang kualitas , penilaian kenyamanan selalu sangat subjektif dan tergantung pada berbagai faktor. Kenyamanan dalam suatu ruang tergantung secara immaterial dari kebudayaan dan kebiasaan manusia masing-masing, dan secara material terutama dari iklim dan kelembapan, bau dan pencemaran udara 2. Bentuk dan struktur bangunan Bentuk dan struktur bangunan merupakan masalah kualitas dalam perencanaan eko-arsitektur, walaupun terdapat beberapa masalah kualitas yang lain yang berhubungan, terutama kualitas bentuk yang tidak dapat diukur maupun diberi standar 3. Pencahayaan dan warna Pencahayaan dan warna memungkinkan pengalaman ruang melalui mata dalam hubungannya dengan pengalaman perasaan. Pencahayaan (penerangan alami maupun buatan) dan pembayangan mempengaruhi orientasi di dalam ruang.
Pencahayaan lewat lubang jendela di tengah
Pencahayaan lewat lubang pintu di tengah
Pencahayaan lewat lubang jendela di sudut ruang
Gambar 2.9 Pencahayaan dan bayangan mempengaruhi orientasi di dalam ruang (Sumber : Frick, Heinz. 1997. Halaman 47)
Bagian ruang yang tersinari dan yang dalam keadaan gelap akan commit to user dengan ruang (misalnya dengan menentukan nilai psikis yang berhubungan perabot, lukisan, dan hiasan lainnya). Cahaya matahari memberi kesan vital
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dalam ruang, terutama jika cahaya tersebut masuk dari jendela yang orientasinya ke timur. Oleh karena pencahayaan matahari di daerah tropis mengandung gejala sampingan dengan sinar panas, maka di daerah tropis tersebut manusia sering menganggap ruang yang agak gelap sebagai sejuk dan nyaman. Akan tetapi, untuk ruang kerja ketentuan tersebut melawan kebutuhan cahaya untuk mata manusia. Karena pencahayaan buatan dengan lampu dan sebagainya mempengaruhi kesehatan manusia, maka dibutuhkan pencahayaan alam yang terang tanpa kesilauan dan tanpa sinar panas. Untuk memenuhi tuntutan yang berlawanan ini, maka sebaiknya sinar matahari tidak diterima secara langsung, melainkan
dicerminkan/dipantulkan
sinar
tersebut
dalam
air
(kehilangan panasnya) dan lewat langit-langit putih berkilap
kolam yang
menghindari penyilauan orang yang bekerja di dalam ruang
Gambar 2.10 Gedung perkantoran atau industri bertingkat yang menggunakan pencahayaan alam tanpa sinar panas dan tanpa penyilauan (Sumber : Kiss, Miklos. Neue Erkenntnisse zum Thema Tageslichtnutzung. Di dalam : Majalah SI+A, No.50. Zurich 1996. Halaman.1127-1129)
Kenyamanan dan kreativitas dapat juga dipengaruhi oleh warna seperti dapat dipelajari pada alam sekitar dengan warna bunga. Oleh karena itu, warna adalah salah satu cara untuk mempengaruhi ciri khas suatu ruang atau gedung. Masing-masing warna memiliki tiga ciri khusus, yaitu sifat warna, sifat cahaya (intensitas cahaya yang direfleksi), dan kejenuhan warna (intensitas sifat warna). Makin jenuh dan commit kurangtobercahayanya suatu warna, akan makin user
perpustakaan.uns.ac.id
35 digilib.uns.ac.id
bergairah. Sebaliknya, hawa nafsu dapat diingatkan dengan penambahan cahaya. Pada praktek pengetahuan, warna juga dapat dimanfaatkan untuk mengubah atau memperbaiki proporsi ruang secara visual demi peningkatan kenyamanan. Misalnya : ( Tomm, Arwed. Oekologisch Planen und Bauen. Braunschweig 1992. Hlm.23 )
Langit-langit yang terlalu tinggi dapat ‘diturunkan’ dengan warna yang hangat dan agak gelap. Langit-langit yang agak rendah diberiwarna putih atau cerah, yang diikuti oleh 20 cm dari dinding bagian paling atas juga diberi warna putih, yang memberi kesan langit-langit seakan melayang dengan suasana yang sejuk. Warna-warna yang aktif seperti merah atau oranye pada bidang yang luas memberi kesan memperkecil ruang. Ruang yang agak sempit panjang dapat berkesan pendek dengan memberi warna hangat pada dinding bagian muka, sedangkan dapat berkesan panjang dengan menggunakan warna dingin. Dinding samping yang putih memberi kesan luas ruang tersebut. Dinding dari lantai sampai langit-langit tidak seharusnya diberi warna yang sama. Jikalau dinding bergaris horizontal ruang berkesan terlindung, sedangkan yang bergaris vertical berkesan lebih tinggi. 4. Keseimbangan dengan alam Pada penentuan lokasi gedung tersebut diperhatikan fungsi dan hubungannya dengan alam, seperti matahari, arah angina, aliran air dibawah tanah, dan sebagainya. Setiap serangan terhadap alam mengakibatkan suatu luka yang mengganggu keseimbangannya. Oleh karena setiap benda memiliki hubungan langsung dengan benda-benda lainnya, maka masuk akal apabila setiap perubahan pada suatu titik tertentu membutuhkan penyelesaian masalah yang harus dilakukan didalam batas ruangan. Dengan sadar atau tidak sadar manusia telah menghancurkan keseimbangan dengan alamnya sehingga terjadi ketidakseimbangan antara makrokosmos dan mikrokosmos. Seperti manusia dalam lingkungan ilmiah, sebenarnya menjadi spesialis hanya dalam aspek keahliannya tetapi tetap bersatu didalam wadah kemanusiaan. Maka commitalam to user pengertian keseimbangan dengan mengandung kesatuan makhluk hidup (termasuk manusia) dengan alam sekitarnya secara holistis.
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 5. Alam dan iklim tropis
Dalam rangka persyaratan kenyamanan, masalah yang harus diperhatikan terutama berhubungan dengan ruang dalam. Masalah tersebut mendapat pengaruh besar dari alam dan iklim tropis di lingkungan sekitarnya, yaitu sinar matahari dan orientasi bangunan, angin, dan pengudaraan ruangan, suhu dan perlindungan terhadap panas, curah hujan dan kelembapan udara 6. Sinar matahari dan orientasi bangunan Sinar matahari dan orientasi bangunan yang ditempatkan tepat diantara lintasan matahari dan angin, serta bentuk denah yang terlindung adalah titik utama dalam peningkatan mutu iklim-mikro yang sudah ada. Dalam hal ini tidak hanya perlu diperhatikan sinar matahari yang mengakibatkan panas saja, melainkan juga arah angin yang memberi kesejukan. Orientasi bangunan terhadap sinar matahari yang paling cocok dan menguntungkan terdapat sebagai kompromi antara letak gedung berarah dari timur ke barat dan yang terletak tegak lurus terhadap arah angin seperti gambar berikut.
Gambar 2.11 Orientasi bangunan terhadap sinar matahari (Sumber : Frick, Heinz. Dasar-Dasar Arsitektur Ekologis. Yogyakarta : Kanisius, 2007)
7. Angin dan pengudaraan ruangan Angin dan pengudaraan ruangan secara terus-menerus mempersejuk iklim ruangan. Udara yang bergerak menghasilkan penyegaran terbaik karena dengan penyegaran tersebut terjadi proses penguapan yang menurunkan suhu pada kulit manusia. Dengan demikian juga dapat digunakan angin untuk mengatur udara didalam ruang (Reed, Robert H. Design for Natural Ventilation in Hot Humid Weather. Texas 1953 ).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
37 digilib.uns.ac.id
Gambar 2.12 Pergerakan angin dalam sebuah ruang (Sumber : Reed, Robert H. Design for Natural Ventilation in Hot Humid Weather. Texas 1953)
2.3.3 Eco Material Perkembangan dalam pembangunan dewasa ini ditandai dengan munculnya berbagai macam bahan bangunan, termasuk bahan bangunan yang baru. Keadaan itu memungkinkan untuk melakukan pilihan terhadap berbagai ragam bahan bangunan untuk mengkonstruksikan sebuah gedung. Munculnya bahan bangunan baru dikarenakan adanya kesadaran terhadap ekologi lingkungan dan fisika bangunan. Ilmu bahan bangunan baru member pengertian terhadap cara, pengaruh, dan akibat bahan bangunan yang digunakan dalam konstruksi gedung. Karena klasifikasi bahan bangunan yang umumnya dipakai kurang memperhatikan tingkat teknologi dan keadaan entropinya, serta pengaruhnya atas ekologi dan kesehatan manusia, maka berikut ini disajikan penggolongan bahan bangunan commit user transformasinya. menurut penggunaan bahan mentah dantotingkat
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Penggolongan Ekologis
Bahan Bangunan
Bahan bangunan yang dapat dibudayakan kembali (regeneratif)
Kayu, bamboo, rotan, rumbia, alangalang, serabut kelapa, kulit kayu, kapas, kapuk, kulit binatang, wool Tanah, tanah liat, lempung, tras, kapur, batu kali, batu alam Limbah, potongan, sampah, ampas, bahan kemasan, mobil bekas, ban mobil, serbuk kayu, potongan kaca Batu merah, genting tanah liat, batako, conblock, logam, kaca, semen Plastik, bahan sintesis, epoksi
Bahan bangunan alam yang dapat digunakan kembali Bahan bangunan buatan yang dapat didaur ulang kembali (recycling) Bahan bangunan alam yang mengalami perubahan transformasi sederhana Bahan bangunan alam yang mengalami beberapa tingkat perubahan transformasi Bahan bangunan komposit
Beton bertulang, pelat serat semen, beton komposit, cat kimia, perekat
Tabel 2.2 Jenis-Jenis Bahan Bangunan dan Contohnya (Sumber : Frick, Heinz/Koesmartadi, Ch. Ilmu Bahan Bangunan. Yogyakarta : Kanisius, 1999. Halaman 11-13)
Bahan bangunan yang ekologis memenuhi syarat-syarat berikut : Eksploitasi dan pembuatan (produksi) bahan bangunan menggunakan energi sesedikit mungkin. Tidak mengalami perubahan bahan (transformasi) yang tidak dapat dikembalikan kepada alam. Eksploitasi, pembuatan (produksi), penggunaan, dan pemeliharaan bahan bangunan sesedikit mungkin mencemari lingkungan (keadaan entropinya serendah mungkin). Bahan bangunan berasal dari sumber alam local (di tempat dekat). Bahan bangunan yang ekologis selalu berkaitan dengan sumber alamnya sebagai berikut. Eksploitasi, menghancurkan Menghabiskan tiada sisa sumber terbatas Dengan biaya besar dapat dikembalikan atau dapat dipugar Baru sesudah waktu lama dapat dimanfaatkan lagi, mengadakan regenerasi Merusak kelestarian, dihisap sampai habis
Keberlanjutan, menjamin keseimbangan Dicadangkan untuk masa depan hampir tiada kehabisan sumber tidak terhingga Selalu tumbuh lagi secara alami dapat dibudayakan dengan mudah Secara langsung atau tidak langsung dapat digunakan lagi, dapat diperbarui (recycling) Kultivasi mendukung alam, kerja sama dengan alam
to user Tabel 2.3 Bahan bangunancommit ekologis selalu berkaitan dengan sumber alamnya (Sumber : Schmid, Peter. Bio-logische Baukonstruktion. op.cit. halaman 47)
perpustakaan.uns.ac.id
39 digilib.uns.ac.id
2.3.4 Aplikasi Ekologi Arsitektur Terhadap Bangunan Ada berbagai cara yang dilakukan dari pendekatan ekologi pada perncangan arsitektur, tetapi pada umumnya mempunyai inti yang sama , antara lain : Yeang (2006), mendefinisikannya sebagai: Ecological design, is bioclimatic design, design with the climate of the locality, and low energy design. Yeang, menekankan pada : integrasi kondisi ekologi setempat, iklim makro dan mikro, kondisi tapak, program bangunan,konsep design dan sistem yang tanggap pada iklim, penggunan energi yang rendah,diawali dengan upaya perancangan secara pasif dengan mempertimbangkan bentuk, konfigurasi, façade, orientasi bangunan, vegetasi, ventilasi alami, warna. Integrasi tersebut dapat tercapai dengan mulus dan ramah, melalui 3 tingkatan; yaitu yang pertama integrasi fisik dengan karakter fisik ekologi setempat, meliputi keadaan tanah, topografi, air tanah, vegetasi, iklim dan sebagainya. Kedua, integrasi sistim-sistim dengan proses alam, meliputi: cara penggunaan air, pengolahan dan pembuangan limbah cair, sistim pembuangan dari bangunan dan pelepasan panas dari bangunan dan sebagainya. Yang ketiga adalah, integrasi penggunaan sumber daya yang mencakup penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Aplikasi dari ketiga integrasi tersebut, dilakukannya pada perancangan tempat tinggalnya, seperti pada gambar :
Gambar 2.13 Orientasi bangunan, Pencegah radiasi matahari dan Atap ganda Rumah Tinggal Ken Yeang, di Malaysia
Menurut Metallinou (2006), bahwa pendekatan ekologi pada rancangan arsitektur atau eko arsitektur bukan merupakan konsep rancangan bangunan hitech yang spesifik, tetapi konsep rancangan bangunan yang menekankan pada suatu kesadaran dan keberanian sikap untuk memutuskan konsep rancangan commit to user bangunan yang menghargai pentingnya keberlangsungan ekositim di alam.
perpustakaan.uns.ac.id
40 digilib.uns.ac.id
Pendekatan dan konsep rancangan arsitektur seperti ini diharapkan mampu melindungi alam dan ekosistim didalamnya dari kerusakan yang lebih parah, dan juga dapat menciptakan kenyamanan bagi penghuninya secara fisik, sosial dan ekonomi. Pendekatan ekologi pada perancangan arsitektur, Heinz Frick (1998), berpendapat bahwa, eko-arsitektur tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur, karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku. Namun mencakup keselarasan antara manusia dan alam. Ekoarsitektur mengandung juga dimensi waktu, alam, sosio-kultural, ruang dan teknik bangunan. Ini menunjukan bahwa eko arsitektur bersifat kompleks, padat dan vital. Eko-arsitektur mengandung bagian-bagian arsitektur biologis (kemanusiaan dan kesehatan), arsitektur surya, arsitektur bionic (teknik sipil dan konstruksi bgi kesehatan), serta biologi pembangunan. Oleh karena itu eko arsitektur adalah istilah holistik yang sangat luas dan mengandung semua bidang.
Gambar 2.14 Perbandingan Siklus Energi, Materi Pada Rumah Biasa Dan Rumah Ekologis (Sumber : Frick, Heinz. Dasar-Dasar Arsitektur Ekologis. Yogyakarta : Kanisius, 2007)
Dari berbagai pendapat pada perancangan arsitektur dengan pendekatan ekologi, pada intinya adalah, mendekati masalah perancangan arsitektur dengan menekankan pada keselarasan bangunan dengan perilaku alam, mulai dari tahap pendirian sampai usia bangunan habis. Bangunan sebagai pelindung manusia yang ketiga harus nyaman bagi penghuni, selaras dengan perilaku alam, efisien dalam memanfatkan sumber daya alam, ramah terhadap alam. Sehingga perencanaannya perlu memprediksi kemungkinan-kemungkinan ketidak selarasan dengan alam yang akan timbul dimasa bangunan didirikan, beroperasi sampai tidak digunakan, terutama dari penggunaan energi, pembuangan limbah dari sistim-sistim yang digunakan dalam bangunan. commit Semua tokeputusan yang diambil harus melalui user pertimbangan secara teknis dan ilmiah yang holistik dan interdisipliner. Tujuan
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perancangan arsitektur melalui pendekatan ekologi adalah upaya ikut menjaga keselarasan bangunan rancangan manusia dengan alam untuk jangka waktu yang panjang. Keselarasan ini tercapai melalui kaitan dan kesatuan antara kondisi alam, waktu, ruang dan kegiatan manusia yang menuntut perkembangan teknologi yang mempertimbangkan nilai-kilai ekologi, dan merupakan suatu upaya yang berkelanjutan. 2.4. Preseden Resort 2.4.1 Patra Parapat Lake Resort Sumatra Utara Patra Parapat Lake Resort merupakan salah satu hotel resort di Parapatyang termasuk kedalam kategori bintang 2. Hotel di Parapat yang berada di tengah bukit Suihan ini menampilkan pemandangan Danau Toba yang dikenal sebagai salah satu danau terbesar di dunia. Danau Toba merupakan sebuah danau vulkanik terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Dengan ukuran panjang sekitar 100 kilometer dan lebar sekitar 30 kilometer, danau yang terletak di Provinsi Sumatera Utara ini telah sejak lama menjadi salah satu daya tarik wisata andalan Sumatera Utara, selain Bukit Lawang, Brastagi serta Nias. Di tengah danau terbedar di Indonesia dan Asia Tenggara ini terdapat sebuah pulau vulkanik dengan pemandangan mengagumkan, Pulau Samosir. Patra Parapat Lake Resort merupakan sebuah akomodasi romantis dan nyaman yang cocok untuk liburan keluarga, perjalanan bisnis maupun bulan madu. Hotel resort di Parapat ini tidak hanya menawarkan pemandangan Danau Toba dan Pulau Samosir dari balik jendela kamar saja, namun juga memberikan akses cepat dan mudah menuju kedua destinasi utama Sumatera Utara tersebut. Hotel resort ini memiliki total 57 kamar, terdiri dari 16 standard room garden view, 40 kamar superior lake view, dan 1 suite. Hotel resort ini menawarkan puluhan kamar tamu yang terdiri dari beragam tipe dimana masing-masing unit kamar tamu yang aman, bersih dan nyaman lengkap dengan tempat tidur berkualitas yang dapat mengakomodasi kebutuhan 2 hingga 4 orang, pendingin ruangan dengan pengatur individu, televisi layar datar dengan saluran televisi pilihan, fasilitas pembuat minuman hangat, air minum dalam kemasan, lemari penyimpanan, area bersantai serta shower air panas yang dapat dinikmati sepanjang hari. commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 2.15 Kamar Patra Parapat Lake Resort (Sumber : http://tknl.info/hotel-di-parapat-dengan-pemandangan-pulau-samosir)
Fasilitas lain yang disediakan hotel resort ini yaitu Restaurant Teras Pandang. Sebuah tempat bersantap unik yang berlokasi tepat di atas bukit yang dikelilingi taman tropis serta memiliki pemandangan Pulau Samosir dan Danau Toba yang mengagumkan di kejauhan. Pemandangan eksotis tersebut dilengkapi dengan berbagai hidangan lokal dan Internasional lezat pilihan. Tempat yang paling ideal untuk menikmati pemandangan matahari terbenam saat petang tiba. Tempat bersantap yang satu ini juga dilengkapi dengan musik dan penganan ringan yang tidak kalan lezatnya dengan hidangan utama. Selain itu juga disediakan fasilitas olah raga, seperti kolam renang luar ruang lengkap dengan berbagai papan seluncur yang juga aman untuk anak-anak, water ball, lapangan sepak bola, lapangan voli serta lapangan tenis yang cukup besar dapat anda akses kapanpun anda butuhkan, tanpa dikenakan biaya tambahan. Kolam renang luar ruang Patra Parapat merupakan taman air yang berada di tengah taman tropis. Dimana anakanak anda dapat bermain dengan aman dan para orang tua dapat beristirahat sambil menjaganya. Lingkungan alami di sekitar taman air menawarkan atnmosfer hangat dan nyaman, cocok untuk liburan keluarga. Tersedia pula fasilitas Meeting Room – Gajah Dompak merupakan ruang serbaguna yang dapat anda gunakan untuk konvensi maupun resepsi pernikahan. Ruang serbaguna yang dapat mengakomodasi paling sedikit 50 orang dan paling banyak mencapai 300 orang ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern.
commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 2.16 Patra Parapat Lake Resort Sumatra Utara (Sumber : http://tknl.info/hotel-di-parapat-dengan-pemandangan-pulau-samosir)
2.4.2 Phu Chaisai Mountain Resort Phu Chaisai Mountain Resort merupakan salah satu hotel resort pertama di utara Thailand, yang membedakan sebagai resort keluarga dengan konsep unik berasal dari inspirasi
M.L. Sudavdee Kriangkrai seorang interior desain
terkemuka. Hotel resort ini dibangun diatas bukit dengan menggunakan bambu sebagai konstruksi utamanya. Phu Chaisai Mountain Resort menyediakan berbagai fasilitas akomodasi dan fasilitas penunjang wisata yang sangat beragam, diantaranya : Fasilitas Akomodasi Superior Cottage
Gambar 2.17 Superior Cottage (Sumber : www.chiangmai.bangkok.com/phu-chaisai-mountain-resort)
Pondok bambu dengan luas 30-45 m yang menyediakan ruang cukup luas dengan panorama seluruh lembah sebagai backdrop. Dengan pilihan king bed atau twin beds, fasilitas penuh dan balkon pribadi yang luas sehingga para tamu dapat menghabiskan sebagian besar waktu mereka commit to user pemandangan. menghirup udara segar dan menikmati
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Deluxe Cottage
Gambar 2.18 Deluxe Cottage (Sumber : www.chiangmai.bangkok.com/phu-chaisai-mountain-resort)
Merupakan pondok bamboo yang lebih luas dari superior cottages, memberikan kenyamanan lebih selama anda tinggan. Dimana luas ruangan 40-55 m dengan panorama seluruh lembah. Selain itu ruangan ini terdiri dengan fasilitas bathtub indoor, balkon pribadi dimana tamu dapat menikmati membaca buku. Executive Suite Cottage
Gambar 2.19 Executive Suite Cottage (Sumber : www.chiangmai.bangkok.com/phu-chaisai-mountain-resort)
Menawarkan ruangan yang lebih besar, dapat mengakomodasi sampai 3 tamu. Dengan tempat tidur yang besar, tamu dapat menentukan jika mereka ingin santai di dalam ruangan ataupun disekitar balkon. Honeymoon Suite Cottage
Gambar 2.20 Honeymoon Suite Cottage (Sumber : www.chiangmai.bangkok.com/phu-chaisai-mountain-resort)
Terdapat 2 Honeymoon Suite Cottage yang terletak di antara pohoncommit to user pohon untuk privasi tamu dengan tata ruang yang berbeda dimana tamu tidak ingin meninggalkan cottage-nya
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Thai Pool Villa
Gambar 2.21 Thai Pool Villa (Sumber : www.chiangmai.bangkok.com/phu-chaisai-mountain-resort)
Thai Pool Villa cocok untuk keluarga kecil atau tamu yang mencari ruang lebih besar dengan kolam renang pribadi. Juga dilengkapi dengan ruang makan dan area santai, bathtub outdoor dan shower. One Bedroom Pool Villa
Gambar 2.22 One Bedroom Pool Villa (Sumber : www.chiangmai.bangkok.com/phu-chaisai-mountain-resort)
Terletak diatas bukit-bukit terpencil, jauh dari wilayah kesibukan resort, One Bedroom Pool Villa menawarkan ruang tidur yang terpisah dengan ruang tamu, dan memiliki kolam renang pribadi. Dirancang dengan baik agar para tamu dapat menikmati kenyamanan seperti dirumah sendiri. Two Bedrooms Villa
commit to user
Gambar 2.23 Two Bedrooms Villa (Sumber : www.chiangmai.bangkok.com/phu-chaisai-mountain-resort)
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Di desain indah dengan kolam teratai, villa ini memiliki 2 kamar tidur terpisah dengan kamar mandi sendiri-sendiri dan area publik bersama yang terdiri dari ruang santai, ruang makan outdoor, dan dapur kecil. Three Bedrooms Pool Villa
Gambar 2.24 Three Bedrooms Pool Villa (Sumber : www.chiangmai.bangkok.com/phu-chaisai-mountain-resort)
Merupakan villa terbesar yang disediakan di Phu Chaisai. Di desain seperti rumah yang memiliki dapur sendiri, ruang santai dan ruang makan, kolam renang pribadi, dan tiga ruang tidur terpisah dengan suite bathrooms Fasilitas Penunjang Swimming Pool
Gambar 2.25 Swimming Pool (Sumber : www.chiangmai.bangkok.com/phu-chaisai-mountain-resort)
Terletak di sisi bukit terpencil dari resort, kolam renang dengan desain modern menggunakan mosaic hitam menghadap lembah dan pegunungan. Berenang atau berjemurcommit dan memesan to user minuman favorit dari pool bar. Ini
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
juga merupakan tempat yang ideal untuk membaca buku sambil menunggu matahari terbenam. Meeting & Conference
Gambar 2.26 Meeting & Conference (Sumber : www.chiangmai.bangkok.com/phu-chaisai-mountain-resort)
Melakukan pertemuan sambil menikmati alam dengan 2 ruang fungsi. Ruang rapat utama dapat menampung sampai 100 orang tamu dengan peralatan penuh. Sementara ruang rapat lain di sala bambu bisa menampung 35 orang. Boutique and Souvenir Shop
Gambar 2.27 Boutique & Souvenir Shop (Sumber : www.chiangmai.bangkok.com/phu-chaisai-mountain-resort)
Sebuah butik kecil menjual produk souvenir local seperti baju dan tas tradisoinal. Juga Phu Chaisai produk seperti keramik, tas, t-shirt, the olong dan selai dari kebun pertanian seperti, murbei, stoberi, dll. commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Phu View Restaurant & Bar
Gambar 2.28 Phu View Restaurant & Bar (Sumber : www.chiangmai.bangkok.com/phu-chaisai-mountain-resort)
Sebuah restoran terbuka dengan panorama indah menawarkan menu hidangan local dan internasional dilengkapi dengan bar yang menyediakan minuman beralkohol dan non alcohol. 2.5. Preseden Resort Ekologi 2.5.1 Misool Eco Resort
Gambar 2.29 The Water Cottage (Sumber : www.misoolecoresort.com)
Salah satu eko-resor yang representatif di Indonesia adalah Misool Eko Resort seperti yang terlihat pada gambar 2.29. Eko-resor ini didukung oleh beberapa lembaga konservasi lingkungan, diantaranya adalah Wild Aid, The Coral Reef Alliance, dan lain-lain. Eko resor ini telah memenangi sebuah penghargaan “Highly Recommended” untuk kategori Marine Environment dari The Virgin Responsible Tourism Awards yang diadakan di London pada tahun 2009. Resor yang masuk dalam kategori eko-resor, menurut Bromberek (2009: 9) commit user sekedar menjadi tempat untuk adalah sebuah eko–resor yang tidakto hanya menginap dan menyajikan sebuah nuansa alam yang hanya dapat ditonton
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
melainkan sebuah resor yang bisa membuat para tamu resor merasakan kondisi alam yang sesungguhnya dan dapat berinteraksi langsung dengan alam dan bersentuhan langsung dengan ekosistem setempat. Misool Eco Resort merupakan sebuah resort eksklusif untuk menyelam dan juga sebagai pusat konservasi yang terletak di Pulau Batbitim di wilayah selatan Raja Ampat, Papua Barat. Pulau Batbitim merupakan bagian dari Pulau Misool. Misool merupakan satu dari empat pulau terbesar di Kepulauan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Banyak selaki keunikan yang dimiliki resort tersebut, mulai dari letaknya yang berada di pusat keanekaragaman hayati laut, di jantung segitiga karang hingga adanya pemandangan di atas bukit yang disediakan oleh Misool Eco Resort. Misool Eco resort menyediakan beberapa tempat untuk beristirahat dengan akomodasi yang memiliki kamar mandi bergaya Bali udara terbuka, AC, mini bar, brankas, dan mebel buatan tangan, dan perlengkapan lainnya. Misool Eco Resort menyediakan The Water Cottage dan beberapa villa, diantaranya : The Water Cottage
Gambar 2.30 The Water Cottage (Sumber : www.misoolecoresort.com)
Terletak di laguna urata, the water cootage dibangun di atas panggung di atas air. Terdapat tempat tidur gantung yang dibangun tepat ke beranda. Pemandangan dari beranda dibingkai oleh atap rumput tradisoinal dan tangga dari beranda menuju ke bawah untuk akses ke laguna utara dan terumbu karang. commit to user
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Utara Residence
Gambar 2.31 Utara Residence (Sumber : www.misoolecoresort.com)
Utara Residence dibangun diatas panggung di tepi barat Lagoon Utara, menghadap House Reef dan tempat menyelam yang spektakuler. Villa ini memiliki dua kamar tidur en-suite, area umum bersama dan kamar mandi, loteng dan beranda besar. Villa ini cocok untuk keluarga atau rombongan. Villa Kalanme
Gambar 2.32 Villa Kalanme (Sumber : www.misoolecoresort.com)
Terletak terpencil di daerah pantai selatan, villa ini memiliki en-suite kamar tidur yang menyatu dengan ruang tamu berbentuk bulat dan berada diluar ruangan. Villa ini cocok untuk mereka yang menikmati privasi yang elbih commit to user besar dengan pantai pasir putih yang cantik.
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Villa Tabisasu
Gambar 2.33 Villa Tabisasu (Sumber : www.misoolecoresort.com)
Terletak di tepi timur Lagoon Utara, villa ini memiliki en-suite kamar tidur dengan ruang tamu menghadap ke timur yang sangat cocok untuk menikmati matahari terbit. Villa Santai dan Villa Tenang
Gambar 2.34 Villa Santai (Sumber : www.misoolecoresort.com)
Merupakan villa terbaru yang dimiliki Misool Eco Resort, yang terletak di ujung pantai selatan. Dua unit en-suite kamar tidur yang dibangun dibawah pohon kelapa yang teduh dengan pemandangan luas dan menikmati cakrawala selatan dari teras. Fasilitas lain yang ditawarkan Misool Eco Resort antara lain restaurant yang terletak di pantai yang menghadap ke Lagoon Utara. Restaurant ini menawarkan berbagai masakan Asia dan Barat. Teras restaurant merupakan tempat yang ideal untuk menikmati matahari terbenam. Misool Eco resort juga memberika jasa SPA commit to userdan snorkeling. atau pijatan dan fasilitas rekreasi yaitu diving
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 2.35 Restaurant & Diving (Sumber : www.misoolecoresort.com)
Misool Eco Resort tidak hanya menjalankan ekowisata tetapi juga menjalankan program konservasi yang berkomitmen tinggi bagi kelestarian dan pemanfaatannya sebagai kawasan ekowisata. Resort ini membatasi tamunya hanya bagi 32 orang saja. Misool Eco Resort berada di daerah terisolasi sehingga sumber energi disediakan melalui bahan bakar fosil. Sebagai alternatif listrik menggunakan turbin angin kecil yang menyediakan listrik untuk bungalow staf, dan panel surya kecil untuk dive centre dimalam hari. Penggunaan bahan bakar biodiesel dari minyak kelapa yang diproduksi secara lokal. Untuk mengurangi pemakaian air maka digunakan shower keran dan limbah air dari kebun untuk diproses kembali untuk digunakan sebagai penyiram toilet. Semua sampah dapur dikomposkan sehingga dihasilkan pupuk untuk kebun organik. Sedangkan bahan anorganik dikembalikan ke Sorong untuk didaur ulang dan pembuangan. Jumlah racun yang dilepas sistem limbah juga berkurang dengan sabun dan shampoo yang ramah lingkungan. Untuk menjaga pulau bebas dari pemakaian botol plastik, para tamu disediakan dengan botol air yang disterilkan agar dapat digunakan kembali. Selain itu kegiatan memancing sirip hiu dan memanen telur penyu juga dilarang serta semua perahu harus memperhatikan penjangkaran yang aman bagi terumbu karang.
commit to user