BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Sistem Informasi Menurut James A Hall (2011, p5), sistem adalah kelompok yang terdiri atas dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan, yang menjalankan tujuan yang sama. Suatu sistem yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat karena hal ini akan sangat menentukan dalam mendefinisikan yang dibutuhkan sistem dan kekurangan yang dihasilkan. Menurut James A Hall (2011, p11), Informasi adalah fakta yang menyebabkan penggunanya melakukan tindakan yang tidak akan dapat dilakukan atau tidak dilakukannya. Informasi secara mudahnya dapat di definisikan sebagai proses dari data. Jadi, Sistem Informasi adalah prosedur formal dimana data dikumpulkan, proses menjadi informasi dan didistribusikan untuk digunakan.
2.2 Location Based Service (LBS) Menurut Safaat H (2013;174-178) Location-Based Service (LBS) atau di sebut dengan layanan berbasis lokasi adalah layanan informasi yang dapat di akses melalui mobile device dengan menggunakan mobile network, yang di lengkapi kemampuan untuk memanfaatkan lokasi dari mobile device tersebut. LBS memberikan kemungkinan komunikasi dan interaksi dua arah. Oleh karena itu pengguna memberitahu penyedia layanan unntuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, dengan referensi posisi pengguna tersebut. Layanan berbasis lokasi dapat di gambarkan sebagai suatu layanan yang berada pada pertemuan tiga teknologi yaitu: Geographic Information System, Internet Service, dan Mobile Devices. LBS (Location Based Services) merupakan salah satu layanan yang beraksi aktif terhadap perubahan entitas posisi sehingga mampu mendeteksi letak objek dan memberikan layanan sesuai dengan letak objek yang telah di ketahui tersebut. Menurut Safaat H (2012), dua unsur utama dalam LBS yaitu :
4
5
1. Location Manager (API Maps) Menyediakan perangkat bagi sumber atau source untuk LBS, Aplication Programming Interface (API) menyediakan fasilitas untuk menampilkan atau memanipulasi peta. 2. Location Prividers (Api Location) Menyediakan teknologi pencarian lokasi yang di gunakan oleh perangkat. API Location berhubungan dengan data GPS dan data lokasi real-time. Data lokasi pengguna biasanya di dapatkan melalui jaringan telepon seluler ataupun menggunakan GPS.
2.2.1 Komponen LBS (Location Based Services) LBS memiliki komponen-komponen yang menunjang dalam prosesnya yaitu : 1. Perangkat mobile Pengguna membutuhkan perangkat mobile untuk menggunakan layanan LBS ini. Sepertihalnya smartphone, tablet dan lain-lain. 2. Jaringan komunikasi Jaringan komunikasi digunakan untuk menghubungkan perangkat mobile dengan perangkat lainya. 3. Komponen pengambil posisi latitude dan longitude (satelit) Satelit merupakan alat yang menentukan posisi pengguna. Seperti jarak, lokasi dan lain-lain.. 4. Data dan provider content Data yang di dapatkan akan di proses di server dan dikirim kembali ke pengguna berupa data yang telah akurat. 5. WMS (web map server) Merupakan server dimana tempat pengumpulan dan pemrosesan data.
6
2.2.2 Cara Kera LBS Berikut ini adalah cara kerja dari LBS :
Gambar 2.1 Cara Kerja LBS
1. Smartphone membuka aplikasi LBS yang sudah terinstall / jika menggunakan aplikasi yang berbasis browser, maka buka browser dan ketik alamat tujuan situsnya. 2. Aplikasi LBS akan melakukan sambungan dengan jaringan provider (seperti telkomsel, xl, axis, dll) yang dipakai oleh si User (pengguna). 3. Jaringan mengirimkan request ke satelit untuk menentukan longitude (garis bujur) dan latitude (garis lintang) dari si pengguna aplikasi tersebut. 4. Provider menghubungkan aplikasi (di smartphone) dengan server LBS dan meminta data yang diinginkan User. 5. User mendapatkan data dan ditampilkan di Smartphone. Pada dasarnya, LBS terbagi menjadi 2 yaitu : 1. Pull Service Pengguna secara aktif mengirimkan informasi yang dibutuhkan. Sama seperti mengakses sebuah halaman web di browser, kita memasukan halaman web yang di tuju dan kita memperolah informasi dari halaman web yang tampil di browser. Pull service terbagi menjadi dua bagian yaitu berdasarkan fungsional
7
seperti memesan 39 taksi dengan menekan tombol pada device atau layanan service mencari lokasi restoran yang terdekan dengan kita. 2. Push Service Memberikan informasi kepada pengguna yang mana tidak secara langsung diminta oleh pengguna . Aplikasi Push Service cocok digunakan untuk mematamatai seseorang melalui SmartPhone yang digunakannnya, misalnya : orang tua yang ingin tau anaknya sedang berada dimana, maka dengan adanya aplikasi Push Service ini orang tua bisa mendapatkan Data lokasi anaknya yang dikirim ke Smartphone orang tua yang berasal dari SmartPhone anaknya secara Push Service. sehingga si anak tidak mengetahui kalau orang tua nya sedang memata-matai pergerakan dari si Anak dan menghindari hal-hal yang tidak dinginkan seperti : penculikan, dll.
2.3 Geotagging Geotagging merupakan fitur pada handphone untuk mengetahui posisi user dari informasi yang telah dihasilkan berupa GPS (latitude dan longitude). Dalam beberapa penelitian geotagging telah dilakukan seperti jurnal Muhammad Reza (2014) yang berjudul “Aplikasi Camera Geotagging Berbasis Android Dengan Menampilkan Hasil Gambar Dipeta Berbasis Website”. Pada aplikasi ini fitur camera yang di kombinasikan dengan fitur GPS (Global Positioning System) yang memberikan koordinat gambar. Pembuatan aplikasi ini bertujuan untuk memberikan informasi berupa gambar dengan menampilkan letak posisi gambar yang bersifat real time. Kemudian ada jurnal Ary Mardani (2014) berjudul “Sistem Informasi Geografis Pelaporan Masyarakat (SIGMA) Berbasis Foto Geotag”. Aplikasi SIGMA memanfaatkan informasi yang terdapat pada foto, khususnya berupa titik koordinat untuk melakukan pemetaan sebaran lokasi masalah. Pada jurnal Annisa Nur Sari,dkk (2012) yang berjudul “Perancangan dan Pembangunan Perangkat Lunak Photo Uploader pada Facebook dengan Fitur Geotagging” juga menggunakan fitur geotagging yang merupakan implementasi gabungan dari sistem aplikasi Android, Facebook API sebagai layanan penyedia pengunggahan
foto, dan Google API sebagai penyedia layanan peta dan
penerjemah lokasi dari latitude dan longitude menjadi alamat.
8
2.4 GPS (Global Positioning System) Global Positioning System (GPS) merupakan suatu sistem koordinat yang dapat digunakan untuk menentukan koordinat suatu lokasi berdasarkan posisi bujur, lintang serta ketinggiannya. Pada awalnya, teknologi ini dikembangkan oleh Departement Pertahanan Amerika Serikat. Namun pada saat ini teknologi ini dapat digunakan oleh masyarakat luas. Untuk dapat mengetehaui lokasi dari penerima terlebih dahulu perlu diketahui jarak antara satelit dengan penerima. Jarak tersebut dapat diketahui dengan mengetahui waktu untuk transmisikan sinyal yang dipancarkan oleh satelit hingga diterima oleh penerima. Jarak tersebut dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: S = c.∆f Dimana: S : jarak yang dihitung. c : merupakan cepat rambat sinyal di udara. ∆f : selang waktu yang dibutuhkan gelombang dari satelit ke perangkat GPS A-GPS merupakan metode penghitungan lokasi penerima hasil pengembangan dari metode penghitungan yang sudah ada. A-GPS merupakan metode penghitungan lokasi yang memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. A-GPS menggabungkan antara teknologi GPS dengan jaringan telepon seluler dalam menentukan suatu lokasi A-GPS terdiri dari 3 bagian yaitu: 1. Perangkat nirkabel yang sudah terdapatpenerima GPS yang telah terintegrasi 2. A-GPS server yang mengacu pada penerima GPS yang secara bersamaan terhubung dengan satelit yang sama dengan penerima GPS 3. Infras truktur jaringan nirkabe1 Sinyal GPS memiliki beberapa kelemahan seperti lemahnya sinyal karena pengaruh atmosfer atau tidak mampunya sinyal menembus benda yang bersifat tebal dan keras seperti gedung yang dapal berpengaruh pada penghitungan lokasi penerima. Dengan bantuan jaringan perangkat nirkabel, kelemahan yang terdapat pada GPS dapat diatasi dengan menggunakan metode ini.
9
2.5 DFD (Data Flow Diagram) Menurut James A Hall (2011, p53), Data Flow Diagram adalah pengunaan simbol untuk mengambarkan entitas, proses, alur data dan penyimpanan data yang berkaitan dengan sistem. Data Flow Diagram merupakan pemrosesan yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sistem dan pekerjaan atau proses yang dilakukan oleh sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang baru yang akan dikembangkan secara logika dan menjelaskan arus data dari mulai pemasukan sampai dengan keluaran data tingkatan diagram arus data mulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu system atau batasan system dari level 0 dikembangkan menjadi level 1 sampai system tergambarkan secara rinci. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file. Beberapa simbol digunakan pada DFD untuk mewakili : 1. Kesatuan Luar (External Entity) Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lain yang berada pada lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. 2. Arus Data (Data Flow) Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. 3.Proses (Process) Proses (process) menunjukan pada bagian yang mengubah input menjadi output, yaitu menunjukan bagaimana satu atau lebih input diubah menjadi beberapa output. Setiap proses mempunyai nama, nama dari proses ini menunjukan apa yang dikerjakan proses. 4.Simpanan Data (Data Store) Data Store merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer.
10
2.6 Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah diagram yang digunakan untuk mendokumentasikan data yang direpresentasikan dalam bentuk : 1. Entity Entity dapat berupa environmental element (elemen di sekitar sistem yang berhubungan dengan sistem tersebut) atau berupa resource (sumber daya yang berhubungan dengan sistem yang ada). Menurut Connolly and Begg (2010, p65), Entity adalah objek yang berbeda (orang, tempat, benda, konsep, atau peristiwa) dalam organisasi yang akan diwakili dalam database. Contoh entity misalnya kendaraan. Entity digambarkan dengan sebuah kotak persegi empat dengan sebuah nama entity berupa kata benda tunggal di dalamnya. 2. Attribute Attribute suatu entity adalah karakteristik entity tersebut. Misalnya entity kendaraan memiliki attribute NomorKendaraan danJenisKendaraan. 3. Identifier dan Primary Key Merupakan Attribute yang mengidentifikasikan suatu entity secara unit dan tidak boleh kembar. Misalnya pada entity Kendaraan, NomorKendaraan merupakan Primary Key-nya. 4. Relationship Menurut Connolly and Begg (2010, p65), Relationship adalah kumpulan antara entitas. Relationship Merupakan hubungan yang terjadi antara dua buah entity atau lebih. Cardinality dan relationship dipakai untuk mengidentifikasikan struktur dari relationship, yaitu : 1. One to One Relationship (1:1) 2. One to Many Relationship (1:M) 3. Many to Many Relationship (M:N)
2.7 Normalisasi Database Dalam perancangan database diperlukan suatu cara yang disebut normalisasi. Menurut Connolly and Begg (2010, p415), Normalisasi adalah suatu teknik perancangan database yang dimulai dengan memeriksa hubungan (disebut dependensi fungsional) antar atribut.
11
Menurut Connolly and Begg (2010, p428), normalisasi adalah teknik formal untuk menganalisis hubungan berdasarkan primary key (atau candidate key ) dan dependensi fungsional melibatkan serangkaian aturan yang dapat digunakan hubungan tes individu sehingga database dapat dinormalisasi untuk tingkat apapun. Ada tiga normal form awalnyadiusulkandisebut First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan Third Normal Form (3NF).
Gambar 2.2 Process of Normalization. Sumber : Connolly and Begg (2010, p429) 2.8 MySQL Menurut Arief (2011d:152) MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya MySQL dikembangkan oleh perusahaan swedia bernama MySQL AB yang pada saat ini bernama Tcx DataKonsult AB sekitar tahun 1994-1995, namun cikal bakal kodenya sudah ada sejak tahun 1979. Awalnya Tcx merupakan perusahaan pengembang software dan konsultan database, dan saat ini MySQL sudah diambil alih oleh Oracle Corp.
12
Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya sehingga mudah untuk digunakan, kinerja query cepat, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan-perusahaan yang berskala kecil sampai menengah, MySQL juga bersifat open source (tidak berbayar) . MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap sebagai pasangan software pembangun aplikasi web yang ideal. MySQL lebih sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman script PHP.
2.9 Google Maps dan Google Maps API Google Maps merupakan sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online disediakan oleh Google. Goolge Maps menyediakan teknologi canggih pemetaan digital. Selain bentangan landscape planet bumi, informasi lain seperti lokasi , kontak bisnis, dan jalur berkendara terbaik juga tampil pada peta digital tersebut. Google Maps juga menyediakan API (Application Programming Interface) bagi para pengembang aplikasi yang ingin memanfaatkan teknologi Google Maps untuk diaplikasikan ke dalam project yang dibuat. API merupakan salah satu library javascript yang mana peta di google maps dapat kita aplikasikan menurut keinginan kita menggunakan kode javascript.
2.10 Android Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembangnya untuk menciptakan aplikasi mereka. Android merupakan perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis, telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru. Android juga adalah platform yang sangat lengkap, baik itu dari sistem operasinya, aplikasi dan tool pengembangan, market aplikasi Android, serta dukungan yang sangat tinggi dari
13
komunitas open source di dunia, sehingga Android terus berkembang pesat, baik dari segi teknologi maupun dari segi jumah device yang ada di dunia, (Safaat H, 2012:1-3). Sistem perangkat lunak Android sebenarnya merupakan sebuah stack atau tumpukan yang terdiri atas beberapa lapisan dari yang paling dekat dengan perangkat keras sampai yang berinteraksi langsung dengan pengguna. Jadi, dapat dikatakan bahwa Android bukan sekedar suatu framework yang terdiri di atas suatu sistem saja, tetapi Android merupakan sistem itu sendiri yang tersusun atas berbagai lapisan perangkat lunak. 2.10.1 Arsitektur Sistem Android Android dibangun menggunakan karnel Linux dengan library dan API serta kerangka aplikasi yang mencakup Java Library. Komponen penyusun perangkat lunak android terdiri dari beberapa lapisan yang di sebut softwarestack.
Gambar 2.3 Arsitektur Sistem Android a. Aplication Android di isi dengan satu set aplikasi inti standar sesuai dengan fungisfungsi dari smartphone serta termasuk juga email
14
client, SMS, browser, maps, contacts dan lain-lain yang biasanya sering di akses oleh user. Semua aplikasi tersebut di tulis menggunakan bahasa pemograman Java. b. Aplication Framework Android menawarkan kepada developers untuk membangun aplikasi aplikasi yang inovative dengan menyediakan platform yang terbuka (open source). Developers memiliki akses penuh ke APIs framework yang sama digunakan oleh aplikasi inti. Aplication Framework mencakup program-program yang dapat mengatur fungsi dasar android. Aplication Framework Mendasari dari semua aplikasi yang didalamnya terdapat servis dan sistem yaitu seperti : 1. Terdapat satu set yang rich dan extensible dari views yang dapat digunakan untuk membangun sebuah aplikasi termasuk list, grids,text boxes, button dan web browser yang embeddable. 2. Resource Manager menyediakan akses ke sumberdaya non-code sepertihalnya localized string, graphics dan layout files. 3. Content Providers yang memungkinkan aplikasi untuk mengakses data dari aplikasi lain seperi contacts atau berbagi data mereka sendiri. 4. Notification Manager yang memungkinkan semua aplikasi untuk menampilkan peringatan. 5. Activity Manager yang mengelola lifecycle dari aplikasi dan menyediakan navigasi umum backstack c. Libraries Terdapat satu set library dalam bahasa C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen sistem android. Beberapa libraries tersebut adalah sebagai berikut : 1. System C Libraries adalah sebuah implementasi BSD-drived dari standar sistem library C (libc). 2. Media Libraries adalah library yang mendukung pemutaran dan perekaman berbagai format audio dan video. 3. Surface Manager mengelola akses ke display.
15
4.
LibWebCore merupakan sebuah web browser yang moderen didukung oleh Android browser dan embeddabel web view.
5. SGL merupakan engine yang mendasari grafik 2D. 6. 3D Libraries merupakan implementasi dari OpenGL ES 1.0 APIs yang menggunakan akselerasi 3D (jika ada) atau rasterizer 3D software dengan sangat optimal. 7. FreeType merupakan randering bitmap dan vektor. 8. SQLite merupakan mesin database yang ringan dan kuat tersedia untuk semua aplikasi. d. Android Runtime Android Runtime berisi Core libraries dan Dalvik Virtual Machine (DVM). Core libaries mencakup serangkaian library Java sedangkan Dalvik Virtual Machine (DVM) merupakan virtual machine yang dijalankan didalam sistem operasi android. Dalvik di konversi dari Java Virtual Machine (JVM) yang mana .class files di ubah menjadi .dex. e. Linux Kernel Untuk sistem inti seperti halnya keamanan, manajemen memori, manajemen proses, stack jaringan dan model driver, android bergantung pada linux kernel 2.6. Kernel juga bertindak sebagai lapisan abstarksi antara hardware dan softwre stack. 2.10.2 Kelebihan Android Beberapa kelebihan dari Android yaitu: 1.
Multitasking, dimana Android mampu membuka beberapa aplikasi sekaligus tanpa harus menutup salah satunya.
2.
Kemudahan dalam Notifikasi, setiap ada SMS, Email, atau bahkan artikel terbaru dari RSS Reader, akan selalu ada notifikasi di Home Screen Ponsel Android.
3.
Keterbukaan, Bebas pengembangan tanpa dikenakan biaya terhadap system karena berbasiskan Linux dan open source. Pembuat perangkat menyukai hal ini karena dapat membangun platform yang sesuai dengan keinginan tanpa harus membayar royalty. Sementara untuk pengembang Android dapat digunakan diperangkat dan tanpa terikat oleh vendor manapun.
16
4.
Akses Mudah terhadap Ribuan Aplikasi Android lewat Google Android App Market, kemudahan bagi pengguna yang gemar install aplikasi ataupun games, lewat Google Android App Market maka bisa mendownload berbagai aplikasi dengan gratis.
5.
Pilihan Ponsel yang beranekaragam, ponsel Android, akan terasa ‘beda’ dibandingkan dengan iOS, jika iOS hanya terbatas pada iPhone dari Apple, maka Android tersedia di ponsel dari berbagai produsen, mulai dari Sony Ericsson, Motorola, HTC sampai Samsung. Dan setiap pabrikan ponsel pun menghadirkan ponsel Android dengan gaya masing-masing, seperti Motorola dengan Motoblurnya, Sony Ericsson dengan TimeScape-nya.
6.
Bisa menginstal ROM yang dimodifikasi, jika tidak puas dengan tampilan standar Android, ada banyak Costum ROM yang bisa dipakai di ponsel Android.
7.
Widget, dapat dengan mudah mengakses berbagai setting dengan cepat dan mudah.