Laporan Perancangan Arsitektur Akhir 71x
Student Housing Universitas Mercu Buana
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Asrama Mahasiswa Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah bangunan tempat tinggal bagi orang orang yang bersifat homogen. Misalnya, asrama mahasiswa, asrama polisi, asrama haji, asrama putra, dan lain lain. Asrama mahasiswa adalah suatu lingkungan perumahan sebagai tempat tinggal mahasiswa, yang dalam perkembangan lebih lanjut, dimungkinkan memiliki sarana lingkungan untuk melengkapinya, seperti perpustakaan, pengadaan buku, kantin, olah raga dan sarana lainnya yang diperlukan yang dikelola oleh mahasiswa dalam bentuk koperasi. (Keputusan Presiden Nomor 40 1981, 2007) Menurut de Chiara (2001), perumahan untuk mahasiswa merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Institusi Akademik. Hasrat untuk menyediakan ruang bagi mahasiswa yang mewadahi kegiatan komputerisasi yang aktif, nyaman, dan adanya kesempatan bersosialisasi merupakan prioritas dari rencana Universitas dan Perguruan Tinggi.
2.2
Jenis Asrama Mahasiswa Menurut Ernest Neufert (1989), ukuran pondok siswa (asrama) dibedakan
menjadi 4, yaitu: a) Pondok kecil mampu menampung 30 - 50 tempat tidur b) Pondok sedang menampung 40 - 100 tempat tidur c) Pondok besar menampung 100 - 125 tempat tidur d) Pondok sangat besar menampung 250 - 600 tempat tidur.
Berdasarkan sistem pengelolaan, asrama dibagi menjadi 3 jenis (Kumalasari, 1989), yaitu: Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
|7
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir 71x
Student Housing Universitas Mercu Buana
1) Self contained; pengelolaannya dilakukan oleh suatu badan usaha dimana penghuni di dalamnya merupakan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi yang berdiri sendiri dan terlepas dari peraturan sebuah perguruan tinggi. Asrama ini lebih mementingkan segi sosial. 2) Komersial; pengelolaannya dilakukan oleh suatu badan usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan sebesar besarnya dengan harga sewa sesuai dengan lokasi dan fasilitas yang disediakan. 3)
Bersubsidi; pengelolaannya dilakukan oleh suatu badan usaha, dimana demi kelangsungan operasionalnya mendapatkan subsidi. Terdapat dua macam asrama mahasiswa, yaitu bersubsidi sebagian dengan anggaran pengelolaan dibebankan sebagian kepada penyewa dan bersubsidi seluruhnya dengan anggaran pengelolaan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah, swasta, atau lembaga lainnya yang bertujuan meringankan beban mahasiswa.
2.3
Aktivitas dalam Asrama
Menurut de Chiara, aktivitas di dalam asrama mahasiwa adalah sebagai berikut: 1) Belajar Terdapat berbagai macam metode belajar dan juga berbagai macam alat menunjang belajar. Perencanaan ruang mahasiswa harus mengakomodasi berbagai macam metode dan berbagai alat penunjang belajar yang digunakan mahasiswa. Dengan meningkatnya bidang dan pengaruh teknologi, maka penting untuk mempertimbangkan ketersediaan teknologi infrastruktur paling fleksibel dan maju pada waktu merancang. Untuk mengakomodasi segala kemungkinan, maka baik apabila disediakan ruang untuk meja belajar (desk) yang cukup dan lemari penyimpanan. Meja belajar mahasiswa digunakan untuk banyak aktivitas termasuk belajar. Aktivitas ini mensyaratkan untuk tersedianya ruang akan peralatan spesifik seperti komputer, monitor, keyboard, mouse, mouse pad, stereo, dan lampu belajar. Meja belajar ini juga menjadi tempat Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
|8
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir 71x
Student Housing Universitas Mercu Buana
untuk membaca, mencatat, mencari referensi materi, dan menulis. Lokasi sumber data dan lemari penyimpanan dan juga rak buku juga harus diperhitungan. Kombinasi ruang yang disyaratkan di atas dengan penambahan ruang untuk perlengkapan pribadi (perhiasan) menjadi tidak cukup apabila memanfaatkan meja belajar ukuran 42 inci. 2) Tidur Pola aktivitas mahasiswa jarang konsisten, mahasiswa dapat tidur kapan pun baik siang maupun malam. Dua penghuni dalam satu ruang jarang memiliki jadwal yang sama. Ujian dan aktivitas sosial membentuk pola mereka secara meluas. Terdapat beragam pola yang saat ini mengakibatkan konflik dalam satu unit ruang hunian. Variabel ini menjadi penting dalam mempertimbangkan perabot dan layout dalam ruang mahasiswa.
3) Bersosialisasi Ruang mahasiswa selalu mengundang ketidak selarasan sosial. Tetapi, dengan pemisahan pada penekanan kegiatan belajar dan tidur, justru berlawanan sebagai lingkungan sosial. Aktif, perabot bebas (perabot
yang
mudah
dipindah)
mengijinkan
mahasiswa
untuk
berkesempatan mengatur ruang dengan cara yang paling efektif di pertemuan sesuai dengan kebutuhan mereka, hal tersebut harus memungkinkan adanya percakapan atau pertemuan yang intim dengan jumlah penambahan secara individu pada ruang privat. Aktivitas yang diselenggarakan dalam asrama terdiri dari aspek aspek: 2.1
Pengembangan penalaran dengan adanya arahan dan fasilitas yang
mendukung, seperti pembentukan kelompok belajar dan kelompok diskusi dan penyediaan ruang bersama. 2.2
Pengembangan moral dengan mengarahkan mahasiswa dalam hal
perilaku yang benar, menanamkan disiplin, kepercayaan kepada Tuhan, rasa menghormati di antara pemeluk agama dan ikut merawat serta menjaga lingkungan asrama beserta isinya.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
|9
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir 71x
Student Housing Universitas Mercu Buana
2.3
Pengembangan olahraga dengan mengarahan mahasiswa untuk
melakukan olahraga yang sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki dalam rangka menumbuhkan kesadaran akan manfaat olahraga untuk menjaga kesegaran jasmani. Hal tersebut dapat terlaksana dengan penyediaan fasilitas olahraga yang memadai. (Designing Place for People, 1985)
2.4
Kebutuhan Ruang Asrama Secara umum, bangunan asrama mahasiswa membutuhkan beberapa ruang
sebagai penunjang kegiatan belajar mahasiswa, dan ruang yang dapat mewadahi segala kegiatan dan kebutuhan pokok mahasiswa akan tempat tinggal dan tempat bersosialisasi antar sesama penghuni asrama. Kebutuhan asrama berdasarkan standar bangunan asrama adalah sebagai berikut: 1) Ruang Tidur. Ruang tidur melayani kegiatan tinggal dan sosialisasi, namun kedua kegiatan tersebut dipisahkan secara fisik. Penataan perabot kamar tidur diupayakan agar dapat menghemat pemakaian ruang dan menciptakan suasana keakraban seperti layaknya suatu keluarga. Tempat tidur dipilih yang tunggal dan tidak permanan. Lemari pakaian dipilih yang tunggal dan permanen untuk mengurangi kecenderungan mahasiswa membuat sekat sekat yang mengurangi rasa kesatuan dan persaudaraan di dalam kamar tidur. Penataan perabot kamar belajar pribadi diupayakan agar menghemat tempat tetapi cukup memberi suasana belajar yang nyaman dan privacy. 2) Ruang makan bersama dan dapur. Ruang makan bersama ini diperuntukkan bagi seluruh penghuni asrama, di samping itu untuk mengatur agar kegiatan makan bersama benar benar bermanfaat untuk kegiatan sosialisasi dan menumbuhkan kebiasaan kebiasaan seperti: a) Kebiasaan menghargai hak milik orang lain b) Kebiasaan berbagi dengan orang lain c) Kebiasaan makan secara teratur Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 10
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir 71x
Student Housing Universitas Mercu Buana
d) Kebiasaan makan dengan etiket Ruang makan selain berfungsi sebagai ruang untuk makan bersama bagi penghuni asrama, juga berfungsi sebagai tempat berkumpul dan bersosialisasi bagi penguni asrama di luar waktu kuliah.
3) Kamar mandi dan ruang cuci. Pelayanan
kamar
mandi
dan
WC
didasarkan
pada
pertimbangan: a) Keleluasaan pribadi b) Kemudahan pengaturan giliran c) Kemudahan perawatan
4) Ruang rekreasi. Ruang ini digunakan sebagai tempat bersantai dan melakukan kegiatan bersama, misalnya: menonton televisi, dan bersosialisasi antar penghuni asrama.
5) Sarana olahraga. Sebagai komunitas muda, mahasiswa membutuhkan suatu sarana dan ruang untuk menyalurkan hobi mereka dalam berolahraga, untuk itu di dalam lingkungan asrama harus terdapat suatu ruangan untuk mewadahi kegiatan tersebut.
6) Ruang serba guna atau ruang bersama. Ruang serba guna di dalam asrama berfungsi sebagai tempat tinggal untuk melakukan kegiatan bersama yang diadakan secara rutin maupun insidental. Gedung serba guna ini selain sebagai bangunan pendukung di dalam asrama juga berfungsi sebagai ruang bersama yang dapat meningkatkan kebersamaan antar penghuni di dalam asrama. Suasana yang dibutuhkan dalam ruang serba guna ini adalah: a) Sirkulasi udara dalam ruang baik b) Memperoleh pencahayaan yang cukup c) Ruang luas dengan minim sekat, sehingga suasana keterbukaan lebih terlihat Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 11
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir 71x
Student Housing Universitas Mercu Buana
7) Ruang belajar dan perpustakaan bersama. Ruang belajar bersama ini diperuntukkan khusus bagi penghuni asrama dan didasarkan pada pertimbangan: a) Keleluasaan dan kenyamanan belajar b) Interaksi c) Kemudahan d) Tidak mengganggu privasi kegiatan tinggal Di samping itu ruang perpustakaan juga menjadi salah satu bagian utama di dalam asrama, karena ruangan ini digunakan untuk mendukung kegiatan utama mahasiswa, yaitu belajar, menambah pengetahuan, dan sebagai ruang bersama.
8) Area parkir dan ruang hijau. Di dalam lingkungan asrama mahasiswa harus disediakan area parkir dan ruang hijau sebagai bagian dari fasilitas pendukung kegiatan penghuni asrama.
9) Ruang pengelola asrama. Ruang pengelola yang terdiri dari ruang tamu, ruang administrasi, serta ruang petugas, menjadi bagian di dalam lingkup bangunan asrama mahasiswa. Ruangan ini digunakan sebagai wadah dan sarana bagi staf pengelola asrama dalam menjaga dan mengawasi segala kegiatan yang berlangsung di dalam asrama mahasiswa.
2.5. Studi Banding Proyek Sejenis 2.5.1 Lokasi
Asrama Mahasiswa Universitas Indonesia
: Kampus UI Depok
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 12
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir 71x
Student Housing Universitas Mercu Buana
Luas Lahan
: 4.158 Ha
Bangunan
: - 7 unit gedung asrama - 1 unit gedung serba guna - Parkir motor dan parkir mobil.
Gambar 1. Site plan asrama mahasiswa UI Depok
Asrama mahasiswa UI ini diperuntukan bagi mahasiswa 2 tahun pertama (4 semester awal) yang berasal dari luar Jakarta dan Depok. Fasilitas umum yang terdapat dalam kompleks asrama adalah 1254 kamar, kantin, tempat foto copy, warnet dan wartel, mini market dan laundry. Asrama terdiri dari 3 blok asrama wanita (blok A, E dan F) dan 4 blok asrama pria (blok B, C dan G). Asrama UI ini memiliki 1228 kamar single yang terbagi menjadi 640 kamar untuk wanita dan 588 kamar untuk pria, sedangkan sebanyak 26 unit berupa kamar double yang diperuntukkan bagi tamu dari luar bila ada acara kampus. Asrama UI memiliki 3 tipe kamar, yaitu kamar single reguler dengan harga sewa Rp 160.000,00/bulan, kamar singgle ber-AC dengan harga sewa Rp 450.000,00/bulan, dan kamar VIP (ber-AC dan memiliki kamar mandi dalam) dengan
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 13
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir 71x
Student Housing Universitas Mercu Buana
harga sewa Rp 800.000,00/bulan. Untuk penambahan barang elektronik dibebankan biaya Rp 20.000,00/item.
Gambar 2. Denah blok A.
Gambar 3. Unit kamar single reguler.
Kelebihan pada asrama UI antara lain :
Lingkungan asrama yang tenang dan asri Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 14
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir 71x
Student Housing Universitas Mercu Buana
Menggunakan pencahayaan dan ventilasi udara alami
Kamar cukup luas
Kekurangan pada asrama UI antara lain :
Keamanan kurang terjamin
tampak muka bangunan terganggu oleh jemuran.
2.5.2 Fasilitas
Asrama Mahasiswa Universitas Pelita Harapan : - 80 kamar @ 2 orang - Kamar mandi dalam - Ruang komunal (ruang duduk, ruang makan, dapur, meja bilyard) - Kolam renang
Asrama mahasiswa UPH diperuntukkan hanya untuk mahasiswa 2 tahun pertama (4 semester awal). Fasilitas yang terdapat pada gedung asrama UPH ini adalah ruang komunal pada upper ground yang terdiri dari ruang duduk, ruang makan, dapur, mesin penjual makanan/minuman, meja bilyard dan piano. Terdapat sebuah kolam renang yang terletak di luar lantai upper ground. Untuk unit hunian asramanya sendiri terletak pada lantai 1 dan lantai 2 yang hanya bisa diakses dengan menggunakan kartu pengenal mahasiswa (student card). Penggunaan sistem student card tersebut dimaksudkan untuk menjaga keamanan asrama agar tidak bisa diakses oleh orang luar selain penghuni.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 15
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir 71x
Student Housing Universitas Mercu Buana
Gambar 4. Ruang komunal asrama UPH.
Kelebihan pada asrama UPH antara lain :
Memiliki fasilitas yang mewah
Unit kamar cukup luas
Akses asrama harus menggunakan kartu, sehingga keamanannya lebih terjamin
Memiliki kamar mandi dalam pada setiap unit hunian.
Kekurangan pada asrama UPH anatra lain :
Biaya sewa perbulan cukup mahal
Kamar mandi di tiap kamar menyebabkan borosnya pemakaian air.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 16
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir 71x
Student Housing Universitas Mercu Buana
2.5.3
Asrama Mahasiswi Institut Pertanian Bogor
Gambar 5. Asrama putri IPB
Fasilitas :
Kamar tidur @ 2 - 4 orang
Kamar madi bersama
Ruang cuci dan ruang jemur
Hall
Mushola
Kantin
Gedung pengelola
Lapangan basket Asrama mahasiswi IPB ini terdiri dari 2 lantai, dengan hall sebagai main
entrancenya. Pada gedung asrama ini tidak terdapat dapur umum dan ruang makan, sehingga mahasiswi harus membeli makanannya dikantin. Pada lantai 2 terdapat Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 17
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir 71x
Student Housing Universitas Mercu Buana
ruang cuci yang juga digunakan sebagai tempat wudhu. Kamar asrama putri IPB dihuni oleh 2-4 orang per-kamar. Dimensi kamar tidur sudah cukup luas, tetapi tidak sesuai dengan kapasitas penghuninya sehingga menyebabkan ruangan terasa sempit dan sumpek.
Gambar 6. Hall masuk asram aputri IPB
Gambar 7. Selasar sebagai ruang jemur pakaian
Kelebihan pada asrama putri IPB antara lain :
Suasana lingkungan yang asri dan tenang
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 18
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir 71x
Student Housing Universitas Mercu Buana
Kekurangan pada asrama putri IPB antara lain :
Kamar terasa sempit dan sumpek karena tidak sesuainya dimensi ruangan dengan kapasitas penghuni
Minimnya air bersih
Kurang bersihnya fasilitas yang tersedia
Kurangnya pencahayaan pada koridor asrama.
. Gambar 8. Koridor yang gelap dan situasi dalam unit hunian asrama.
2.6
Kebutuhan dan Tuntutan Desain. Desain
yang
diharapkan
dapat
menjawab
kebutuhan
dan
tuntutan
perancangan yang diminta, yaitu :
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 19
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir 71x
Student Housing Universitas Mercu Buana
Perancangan Kota ; Desain mempertimbangkan RTRW kawasan agar selaras dengan pengembangan perencanaan dan perancangan kawasan karena ketinggian Student Housing ini adalah 8 lantai.
Masterplan ; Lantai dasar/basement difungsikan untuk parkir bus kampus, aktivitas mahasiswa,
kantin, dan ruang-ruangan penunjang kegiatan
mahasiswa, termasuk sport center untuk mahasiswa. Lantai satu dan dua digunakan untuk parkir kendaraan. Lantai 2-8 digunakan untuk asrama (area penginapan dan penunjangnya)
Arsitektur Hemat Energi ; Perancangan bangunan menerapkan kaidah arsitektur berkelanjutan berupa konsumsi energi dan air yang efisien dan fleksibel terhadap penggunaan sumber energi. Penerapan Zero Run Off/ Water Harvesting. Perencanaan Kaidah Arsitektur Hemat Energi juga mengacu pada PERMEN PU Nomor 05/PRT/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi dan PERGUB DKI Jakarta Nomor 032 tahun 2012 tentang Bangunan Hijau.
Tipe ; Arsitektur bangunan Student Housing dapat mencerminkan bahwa bangunan tersebut adalah hunian vertikal di lokasi kawasan tepi sungai dan diharapkan memiliki ciri khas tertentu untuk bangunan sejenis di DKI Jakarta dengan tetap mempertimbangkan ciri khas lingkungan disekitarnya.
Lansekap ; Meminimalkan perkerasan dalam lokasi dan memberi peneduhan yang cukup pada permukaan perkerasan. Memiliki ruang terbuka sebagai ruang publik atau communal space pada bangunan dan lansekap yang selaras dan berkesinambungan. Perancangan jalur pedestrian yang nyaman terpisah dengan jalur kendaraan bermotor serta Penyediaan aksesibilitas bagi para difabel baik di area dalam dan luar bangunan serta lingkungannya. Pada lokasi wajib mempertimbangkan jalur sirkulasi untuk keperluan jalur pemadam kebakaran, ambulans dan Drop Off.
Sosial ; Calon Penghuni adalah sebagian mahasiswa asal luar kota dan sebagian
mahasiswa
dalam
kota,
serta
masyarakat
umum
yang
menggunakannya sebagai penginapan transit.
Biaya Bangunan ; Taksiran biaya pembangunan masih dalam koridor yang wajar bagi ukuran bangunan gedung negara berlantai 8 dengan elevator sebagai penghubung utama antar lantai. Keseimbangan antara pertimbangan
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 20
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir 71x
Student Housing Universitas Mercu Buana
ekonomis dengan kualitas yang wajar (reasonable) dengan menerapkan standar dan modul yang fleksibel baik untuk material maupun peralatan.
2.7
Batasan dan Permintaan. Lokasi
: Area Masjid UMB, Jl. Meruya Selatan
Luas Lahan
: 5.803.m2
Koefisien Dasar Bangunan
: 60%
Koefisien Lantai Bangunan
: 2,4
Tinggi
: 8 LT
Garis Sempadan Bangunan : 10 m
Batasan-batasan lahan : Utara
: Permukiman penduduk
Timur
: Ruko + Jl. Meruya Selatan
Barat
: Permukiman penduduk
Selatan
: Masjid UMB
Bukaan Tapak
: JL. Meruya Selatan + Masjid UMB
Gambar 9. Gambar Lokasi.
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana
| 21